Anda di halaman 1dari 15

Sejarah singkat Khalifah Utsman Bin Affan

Utsman bin Affan r.a. berasal dari keluarga kaya raya dari silsilah Bani Umayyah. Sejak kecil Utsman
telah mendapat pendidikan membaca dan menulis dari keluarganya. Selain berpendidikan Utsman bin
Affan dikenal pula sebagai seorang yang memiliki akhlakul karimah. Tak hanya ketika ia berada dalam
naungan Islam namun juga sebelumnya. Rasulullah saw sendiri menggambarkan Utsman bin Affan r.a
sebagai pribadi yang paling jujur dan rendah hati diantara kaum muslimin.
Dalam perjalanan hidupnya Utsman bin Affan berhasil menjadi seorang saudagar kaya raya. Namun
kesederhanaan tetap melingkupi hati beliau. Dalam satu riwayat dikisahkan bahwa Utsman senang
menjamu orang banyak dengan hidangan mewah bagaikan hidangan kaum bangsawan. Namun di
rumahnya beliau hanya memakan roti dengan minyak atau cuka. Dikisahkan pula bahwa Utsman r.a
pernah berpidato di atas mimbar memakai sehelai kain kasar dan kopiah seharga lima dirham.
Utsman bin Affan memiliki julukan Dzun Nurain yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini
didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah saw yaitu Ruqayah dan
Ummu Kaltsum.
Pernikahan Utsman dengan Ruqayah terjadi ketika Ruqayah diceraikan oleh suaminya terdahulu yang
bernama Utbah. Utbah merupakan putra Abdul Uzza bin Abdul Muthallib atau yang lebih dikenal dengan
Abu Lahab. Perceraian ini dilakukan atas desakan Abu Lahab dan istrinya, Ummu Jamil, untuk menghina
dan merendahkan keluarga Rasulullah saw. Untuk meringankan beban Rasulullah dan keluarganya
Utsman kemudian melamar Ruqayah.
Dengan Ruqayah, Utsman menjadi suami-istri pertama dari kalangan kaum muslimin yang berhijrah ke
Habasyah. Lama tak terdengar kabar dari mereka berdua. Sampai seorang Quraisy memberikan kabar
kepada Rasulullah bahwa ia telah melihat Utsman bin Affan r.a dengan Ruqayah.
Bagaimana keadaan mereka berdua? tanya Nabi. Menantumu sedang menuntun keledai yang
ditunggangi oleh istrinya yang sedang hamil,jawab si Quraisy. Setelah mendapatkan kabar bahwa
keadaan di Mekah telah aman bagi kaum muslimin, muhajirin yang berada di Habasyah pun kembali ke
Mekah. Termasuk Utsman bin Affan dan Ruqayah.
Pasangan ini tak lama menetap di Mekah karena kembali berhijrah ke Madinah. Saat berada di Madinah
Ruqayah menderita penyakit campak. Keadaannya diperparah dengan kesedihan yang mendalam atas
kepergian ibundanya, Khadijah r.a dan anaknya Abdullah yang baru berusia 6 tahun.
Selama Ruqayah terbaring sakit, Utsman selalu berada di sisi istrinya dan mengurusnya dengan lemah
lembut dan penuh kesabaran. Bersamaan dengan itu kaum muslimin diseru untuk bergabung
menghadapi perang Badar. Hati Utsman bimbang. Tak tega rasanya ia meninggalkan istrinya yang
tengah terbaring sakit. Akhirnya Rasulullah mengizinkan Utsman tetap di rumah untuk mengurus
istrinya. Utsman mendampingi istrinya sampai Ruqayah wafat. Tak lama ia menikah lagi dengan Ummu
Kaltsum.
Utsman bin Affan r.a menjabat sebagai khalifah menggantikan Umar bin Khatab r.a. tepatnya pada
tahun 23 H. Selama masa pemerintahan Utsman bin Affan kekhalifahan Islam berhasil diperluas mulai
dari wilayah Armenia, Kaukasia, Khurasan, Kirman, Sijistan, Cyprus sampai Afrika Utara. Utsman juga
telah berjasa memperbanyak salinan Al Quran dan menyebarkannya ke berbagai wilayah kekuasaan
Islam. Di bawah pemerintahan Utsman bin Affan pulalah kaum muslimin memiliki gedung pengadilan
tersendiri serta armada laut yang digunakan dalam perang Dzatu Sawari. ahannya Utsman juga
memerintahkan perluasan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.
Ketika masa pemerintahan Utsman berjalan 6 tahun terjadilah pemberontakan untuk menjatuhkan
Utsman dari kursi kekhalifahan. Namun Utsman tak pernah memberantas para pemberontak tersebut.
Kelemahlembutan hatinya menyebabkan ia mencoba menyelesaikan semuanya dengan komunikasi yang
baik. Utsman wafat sebagai syahid pada hari Jumat tanggal 17 Dzulhijah 35 H ketika para pemberontak
berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman....
Orang yang paling penyayang di antara umatku adalah Abu Bakar, yang paling tegas dalam menegakkan
agama Allah adalah Umar, yang paling pemalu adalah Utsman, yang paling mengetahui tentang halal
dan haram adalah Muadz bin Jabal, yang paling hafal tentang Alquran adalah Ubay (bin Kaab), dan yang
paling mengetahui ilmu waris adalah Zaid bin Tsabit. Setiap umat mempunyai seorang yang terpercaya,
dan orang yang terpercaya di kalangan umatku adalah Abu Ubaidah bin al-Jarrah. (HR. Ahmad dalam
Musnad-nya 3:184)

Keutamaan Utsman bin Affan
Utsman bin Affan, khalifah rasyid yang ketiga. Ia dianggap sosok paling kontroversial dibanding tiga
khalifah rasyid yang lain. Mengapa dianggap kontroversial? Karena ia dituduh seorang yang nepotisme,
mengedepankan nasab dalam politiknya bukan kapasitas dan kapabilitas. Tentu saja hal itu tuduhan
yang keji terhadap dzu nurain, pemiliki dua cahaya, orang yang dinikahkan Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam dengan dua orang putrinya.

Pada kesempatan kali ini penulis tidak sedang menanggapi tuduhan-tuduhan terhadap beliau. Penulis
akan memaparkan keutamaan-keutamaan beliau yang bersumber dari ucapan Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam. Tujuannya agar kita berhati-hati dan mawas diri ketika mendengar hal-hal negatif
tentang Utsman, kita lebih bisa mengontrol lisan kita dan berprasangka baik di hati kita.

Nasab dan Sifat Fisikinya

Beliau adalah Utsman bin Affan bin Abi al-Ash bin Umayyah bin Abdu asy-Syam bin Abdu Manaf bin
Qushai bin Kilab bin Murrah bin Kaab bin Luwai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah
bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Maaddu bin Adnan (ath-Thabaqat al-
Kubra, 3: 53).

Amirul mukminin, dzu nurain, telah berhijrah dua kali, dan suami dari dua orang putri Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam. Ibunya bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabiah bin Hubaib bin Abdu asy-
Syams dan neneknya bernama Ummu Hakim, Bidha binti Abdul Muthalib, bibi Rasulullah. Dari sisi nasab,
orang Quraisy satu ini memiliki kekerabatan yang sangat dekat dengan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Selain sebagai keponakan Rasulullah, Utsman juga menjadi menantu Rasulullah dengan menikahi dua
orang putri beliau shallallahu alaihi wa sallam. Dengan keutamaan ini saja, sulit bagi seseorang untuk
mencelanya, kecuali bagi mereka yang memiliki kedengkian di hatinya. Seorang tokoh di masyarakat kita
saja akan mencarikan orang yang terbaik menjadi suami anaknya, apalagi Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam tentulah beliau akan memilih orang yang terbaik untuk menjadi suami putrinya.

Utsman bin Affan termasuk di antara sepuluh orang sahabat yang dijamin masuk surga, beliau juga
menjadi enam orang anggota syura, dan salah seorang khalifah al-mahdiyin, yang diperintahkan untuk
mengikuti sunahnya.

Utsman adalah seorang yang rupawan, lembut, mempunyai janggut yang lebat, berperawakan sedang,
mempunyai tulang persendirian yang besar, berbahu bidang, rambutnya lebat, dan bentuk mulutnya
bagus.

Az-Zuhri mengatakan, Beliau berwajah rupawan, bentuk mulut bagus, berbahu bidang, berdahi lebar,
dan mempunyai telapak kaki yang lebar.

Amirul mukminin Utsman bin Affan terkenal dengan akhlaknya yang mulia, sangat pemalu, dermawan,
dan terhormat. Terlalu panjang untuk mengisahkan kedermawanan beliau pada kesempatan yang
sempit ini. Untuk kehidupan akhirat, menolong orang lain, dan berderma seolah-olah hartanya seringan
buah-buah kapuk yang terpecah lalu kapuknya terhembus angin yang kencang.

- Penduduk Surga Yang Hidup di Bumi

Dari Abu Musa al-Asyari bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam masuk ke sebuah kebun dan
memerintahkanku untuk menjaga pintu kebun tersebut. Kemudian datang seorang lelaki untuk masuk,
beliau bersabda, Izinkan dia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga. Ternyata
laki-laki tersebut adalah Abu Bakar. Setelah itu datang laki-laki lain meminta diizinkan masuk, beliau
bersabda, Izinkan dia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga. Ternyata lelaki itu
adalah Umar bin al-Khattab. Lalu datang lagi seorang lelaki meminta diizinkan masuk, beliau terdiam
sejenak lalu bersabda, Izinkan ia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga disertai
dengan cobaan yang menimpanya. Ternyata lelaki tersebut adalah Utsman bin Affan.

- Kedudukan Utsman Dibanding Umat Islam Lainnya

Muadz bin Jabal radhiallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Sesungguhnya aku melihat bahwa aku di letakkan di sebuah daun timbangan dan umatku diletakkan di
sisi daun timbangan lainnya, ternyata aku lebih berat dari mereka. Kemudian diletakkan Abu Bakar di
satu daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi yang lainnya, ternyata Abu Bakar lebih berat dari
umatku. Setelah itu diletakkan Umar di sebuah daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi yang
lainnya, ternyata dia lebih berat dari mereka. Lalu diletakkan Utsman di sebuah daun timbangan dan
umatku diletakkan di sisi lainnya, ternyata dia lebih berat dari mereka. (al-Marifatu wa at-Tarikh, 3:
357).

Hadis yang serupa juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari jalur Umar bin al-Khattab.

Hadis ini menunjukkan kedudukan Abu Bakar, Umar, dan Utsman dibandingkan seluruh umat Nabi
Muhammad yang lain. Seandainya orang-orang terbaik dari umat ini dikumpulkan, lalu ditimbang
dengan salah seorang dari tiga orang sahabat Nabi ini, niscaya timbangan mereka lebih berat dibanding
seluruh orang-orang terbaik tersebut.

- Kabar Tentang Kekhalifahan dan Orang-orang Yang Akan Memberontaknya

Dari Aisyah radhiallahu anha, ia berkata, Rasulullah pernah mengutus seseorang untuk memanggil
Utsman. Ketika Utsman sudah datang, Rasulullah menyambut kedatangannya. Setelah kami melihat
Rasulullah menyambutnya, maka salah seorang dari kami menyambut kedatangan yang lain. Dan ucapan
terakhir yang disampaikan Rasulullah sambil menepuk pundak Utsman adalah

Wahai Utsman, mudah-mudahan Allah akan memakaikanmu sebuah pakaian (mengamanahimu
jabatan khalifah), dan jika orang-orang munafik ingin melepaskan pakaian tersebut, jangalah engkau
lepaskan sampai engkau bertemu denganku (meninggal). Beliau mengulangi ucapan ini tiga kali. (HR.
Ahmad).

Dan akhirnya perjumpaan yang disabdakan Rasulullah pun terjadi. Dari Abdullah bin Umar bahwa
Utsman bin Affan berbicara di hadapan khalayak, Aku berjumpa dengan Nabi shallallahu alahi wa
sallam di dalam mimpi, lalu beliau mengatakan, Wahai Utsman, berbukalah bersama kami. Maka pada
pagi harinya beliau berpuasa dan di hari itulah beliau terbunuh. (HR. Hakim dalam Mustadrak, 3: 103).

Katsir bin ash-Shalat mendatangi Utsman bin Affan dan berkata, Amirul mukminin, keluarlah dan
duduklah di teras depan agar masyarakat melihatmu. Jika engkau lakukan itu masyarakat akan
membelamu. Utsman tertawa lalu berkata, Wahai Katsir, semalam aku bermimpi seakan-akan aku
berjumpa dengan Nabi Allah, Abu Bakar, dan Umar, lalu beliau bersabda, Kembalilah, karena besok
engkau akan berbuka bersama kami. Kemudian Utsman berkata, Demi Allah, tidaklah matahari
terbenam esok hari, kecuali aku sudah menjadi penghuni akhirat. (Ibnu Saad dalam ath-Thabaqat, 3:
75).

Demikianlah sedikit cuplikkan tentang keutamaan Utsman bin Affan yang mungkin tertutupi oleh orang-
orang yang lebih senang memperhatikan aib-aibnya. Padahal aib itu sendiri adalah fitnah yang
dituduhkan kepadanya. Semoga Allah meridhai Utsman bin Affan dan memasukkannya ke dalam surga
yang penuh kedamaian.

Sumber: al-Bidayah wa an-Nihayah

Ditulis oleh Nurfitri Hadi
Artikel www.KisahMuslim.com




Kisah hidup Utsman bin Affan Seorang khalifah pemalu
Utsman bin Affan (bahasa Arab: , 574 656 / 12 Dzulhijjah 35 H; umur 8182 tahun)
adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Utsman adalah
seorang yang saudagar yang kaya tetapi sangatlah dermawan. Ia juga berjasa dalam hal membukukan
Al-Qur'an.
Ia adalah khalifah ketiga yang memerintah dari tahun 644 (umur 6970 tahun) hingga 656 (selama 11
12 tahun). Selain itu sahabat nabi yang satu ini memiliki sifat yang sangat pemalu.

Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. ia dikenal
sebagai pedagang kaya raya dan ekonom yang handal namun sangat dermawan. Banyak bantuan
ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia mendapat julukan Dzunnurain
yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua
dan ketiga dari Rasullah Saw yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum.

Usman bin Affan lahir pada 574 Masehi dari golongan Bani Umayyah. Nama ibunya adalah Arwa binti
Kuriz bin Rabiah. ia masuk Islam atas ajakan Abu Bakar dan termasuk golongan As-Sabiqun al-Awwalun
(golongan yang pertama-tama masuk Islam). Rasulullah Saw sendiri menggambarkan Utsman bin Affan
sebagai pribadi yang paling jujur dan rendah hati di antara kaum muslimin. Diriwayatkan oleh Imam
Muslim bahwa Aisyah bertanya kepada Rasulullah Saw, Abu Bakar masuk tapi engkau biasa saja dan
tidak memberi perhatian khusus, lalu Umar masuk engkau pun biasa saja dan tidak memberi perhatian
khusus. Akan tetapi ketika Utsman masuk engkau terus duduk dan membetulkan pakaian, mengapa?
Rasullullah menjawab, Apakah aku tidak malu terhadap orang yang malaikat saja malu kepadanya?

Pada saat seruan hijrah pertama oleh Rasullullah Saw ke Habbasyiah karena meningkatnya tekanan
kaum Quraisy terhadap umat Islam, Utsman bersama istri dan kaum muslimin lainnya memenuhi seruan
tersebut dan hijrah ke Habasyiah hingga tekanan dari kaum Quraisy reda. Tak lama tinggal di Mekah,
Utsman mengikuti Nabi Muhammad Saw untuk hijrah ke Madinah. Pada peristiwa Hudaibiyah, Utsman
dikirim oleh Rasullah untuk menemui Abu Sofyan di Mekkah. Utsman diperintahkan Nabi untuk
menegaskan bahwa rombongan dari Madinah hanya akan beribadah di Ka'bah, lalu segera kembali ke
Madinah, bukan untuk memerangi penduduk Mekkah.

Pada saat Perang Dzatirriqa dan Perang Ghatfahan berkecamuk, dimana Rasullullah Saw memimpin
perang, Utsman dipercaya menjabat walikota Madinah. Saat Perang Tabuk, Utsman mendermakan 1000
ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham sumbangan pribadi untuk perang Tabuk, nilainya
sama dengan sepertiga biaya perang tersebut. Utsman bin Affan juga menunjukkan kedermawanannya
tatkala membeli mata air yang bernama Rumah dari seorang lelaki suku Ghifar seharga 35.000 dirham.
Mata air itu ia wakafkan untuk kepentingan rakyat umum. Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Utsman
juga pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1000 unta untuk membantu kaum miskin yang
menderita di musim kering.

Setelah wafatnya Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua, diadakanlah musyawarah untuk memilik
khalifah selanjutnya. Ada enam orang kandidat khalifah yang diusulkan yaitu Ali bin Abi Thalib, Utsman
bin Affan, Abdul Rahman bin Auf, Saad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah.
Selanjutnya Abdul Rahman bin Auff, Saad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam, dan Thalhah bin Ubaidillah
mengundurkan diri hingga hanya Utsman dan Ali yang tertinggal. Suara masyarakat pada saat itu
cenderung memilih Utsman menjadi khalifah ketiga. Maka diangkatlah Utsman yang berumur 70 tahun
menjadi khalifah ketiga dan yang tertua, serta yang pertama dipilih dari beberapa calon. Peristiwa ini
terjadi pada bulan Muharram 24 H. Utsman menjadi khalifah di saat pemerintah Islam telah betul-betul
mapan dan terstruktur.

ia adalah khalifah kali pertama yang melakukan perluasan masjid al-Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi
(Madinah) karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima (haji). ia
mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya; membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan
mengadili perkara yang sebelumnya dilakukan di masjid; membangun pertanian, menaklukan Syiria,
Afrika Utara, Persia, Khurasan, Palestina, Siprus, Rodhes, dan juga membentuk angkatan laut yang kuat.
Jasanya yang paling besar adalah saat mengeluarkan kebijakan untuk mengumpulkan Al-Quran dalam
satu mushaf.

Selama masa jabatannya, Utsman banyak mengganti gubernur wilayah yang tidak cocok atau kurang
cakap dan menggantikaannya dengan orang-orang yang lebih kredibel. Namun hal ini banyak membuat
sakit hati pejabat yang diturunkan sehingga mereka bersekongkol untuk membunuh khalifah.

Masuk islam


Utsman bin Affan ra. masuk Islam melalui dakwah Abu Bakar ra. ash-Shiddiq. Beliau adalah orang
pertama yang hijrah ke negri Ethiopia bersama istrinya Ruqayah binti Rasulullah saw. kemudian kembali
ke Makkah dan hijrah ke Madinah. Beliau tidak dapat ikut serta pada perang Badar karena sibuk
mengurusi putri Rasulullah saw. (istri beliau) yang sedang sakit. jadi beliau hanya tinggal di Madinah.
Rasulullah saw. Memberikan bagian dari harta ram-pasan dan pahala perang tersebut kepada beliau dan
beliau dianggap ikut serta dalam peperangan. Ketika istri beliau meninggal, Rasulullah saw.
menikahkannya dengan adik istrinya yang bernama Ummu Kaltsum yang pada akhirnya juga meninggal
ketika masih menjadi istri beliau. Beliau ikut serta dalam peperangan Uhud,

Khandaq, Perjanjian Hudaibiyah yang pada waktu itu Rasulullah saw. membaiatkan untuk Utsman
dengan tangan beliau sendiri. Utsman bin Affan ra. juga ikut serta dalam peperangan Khaibar, Tabuk,
dan beliau juga pernah memberikan untuk pasukan Usrah sebanyak tiga ratus ekor unta dengan segala
perlengkapannya.Dari Abdurrahman bin Samurah bahwa pada suatu hari Utsman bin Affan ra. Datang
membawa seribu dinar dan meletakkannya di kamar Rasulullah saw. Rasulullah saw. bersabda, Tidak
ada dosa bagi Utsman setelah ia melakukan ini (diucapkan dua kali).665

Rasulullah saw. pergi menunaikan haji Wada bersama beliau. Rasulullah saw. wafat dalam keadaan
ridha terhadap Utsman bin Affan ra.. Kemudian beliau menemani Abu Bakar ra. dengan baik dan Abu
Bakar ra. wafat dalam keadaan ridha terhadap Utsman bin Affan ra.. Beliau menemani Umar ra. dengan
baik dan Umar ra. wafat dalam keadaan ridha terhadap Utsman bin Affan ra., serta menetap-kan bahwa
beliau adalah salah seorang dari enam orang anggota Syura dan beliau sendiri adalah orang yang paling
istimewa di antara anggota lainnya. Utsman bin Affan ra. menjadi khalifah setelah Umar ra.. banyak
menaklukkan berbagai negara melalui tangan beliau. Semakin lebarlah wilayah negara Islam dan
bertambah luaslah negara Muhammadiyah ini serta sampailah misi Rasulullah saw. Ke sebelah timur dan
barat bumi ini. Nampaklah kebenaran Firman Allah SWT. ,Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang
yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shAli ra.h bahwa Dia sungguh-sungguh
akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama
yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merobah (keadaan) mereka, sesudah
mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahKu dengan tiada
mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu,
maka mereka itulah orang yangfasik. (An-Nur: 55). Firman Allah SWT. , Dia-lah yang mengutus
RasulNya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala
agama-agama meskipun orang-orang musyrik bend. (Ash-Shaf: 9).

Rasulullah saw. bersabda: jika Kaisar mati maka tida lagi kaisar setelahnya dan jika Kisra meninggal
maka tiada lagi Kisra setelahnya, demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya harta-harta karun mereka
akan di gunakan untuk perang di jalan Allah.666 Semua ini terjadi dan terbukti pada zaman Utsman bin
Affan ra..



Khalifah Utsman kemudian dikepung oleh pemberontak selama 40 hari dimulai dari bulan Ramadhan
hingga Dzulhijah. Beliau diberi 2 ulimatum oleh pemberontak, yaitu mengundurkan diri atau dibunuh.
Meski Utsman mempunyai kekuatan untuk menyingkirkan pemberontak, namun ia berprinsip untuk
tidak menumpahkan darah umat Islam. Utsman akhirnya wafat sebagai syahid pada bulan Dzulhijah 35
H ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman saat sedang
membaca Al-Quran. Persis seperti apa yang disampaikan Rasullullah Saw perihal kematian Utsman yang
syahid nantinya. peristiwa pembunuhan usman berawal dari pengepungan rumah usman oleh para
pemberontak selama 40 hari.usman wafat pada hari Jumat 18 Dzulhijjah 35 H . ia dimakamkan di
kuburan Baqi di Madinah.

Kabar Gembira Bahwa Beliau Mati Syahid

Diriwayatkan dari Qatadah bahwa Anas bin Malik berkata, Rasulullah saw. memanjat gunung Uhud
bersama Abu Bakar ra., Umar ra. dan Utsman lantas gunung

tersebut bergetar. Beliau bersabda: Tenanglah wahai Uhud! -aku perkirakan beliau menghentakkan
kakiny tidak ada siapa-siapa di atasmu melainkan hanya seorang Nabi, Ash-Shiddiq dan dua orang
syahid.
Utsman bin Affan Khalifah yang Terzalimi
Beliau adalah Abu Abdillah Utsman bin Affan bin al-Ash bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf.
Nasab beliau bertemu dengan nasab Nabi shallallahu alaihi wa sallam pada kakek keempat yaitu Abdu
Manaf, di masa jahiliah beliau dipanggil Abu Amr namun tatkala dari istri beliau yaitu Ruqayyah binti
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam terlahir seorang laki-laki yang diberi nama Abdullah lalu beliau
berganti menjadi Abu Abdillah, dan beliau masyhur dengan julukan dzu nurain (pemilik dua cahaya).

Di masa jahiliyah Utsman bin Affan adalah seorang yang terpandang dan dimuliakan oleh kaumnya.
Beliau dikenal sebagai seorang yang sangat pemalu, hartawan, dan pemilik petuah yang didengar.
Karena itulah ia sangat dicintai dan dimuliakan oleh kaumnya. Ia tidak pernah sujud kepada sebuah
patung pun, tidak pula berbuat keji, tidak pernah meminum khamar baik sebelum maupun setelah
Islam. Utsman bercerita, Aku tidak pernah bernyanyi, tidak pula panjang angan-angan, aku pun tidak
pernah menyentuh dzakarku dengan tangan kananku setelah aku gunakan tangan itu untuk membaiat
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, aku tidak pernah minum khamar di masa jahiliah maupun setelah
Islam.
Keutamaan Utsman bin Affan
Beliau termasuk as-sabiqun al-awwalun (orang-orang yang pertama menyambut dakwah Islam). Beliau
mengikrarkan diri sebagai seorang muslim berkat dakwah Abu Bakr Ash-Shidddiq pada umur 34 tahun.
Di saat kaumnya menolak dan mengingkari seruan dakwah Nabi shallallahu alaihi wa sallam ia justru
membentangkan tangan, membuka hati, dan meyakini tanpa keraguan. Tatkala seruan hijrah
dikumandangkan beliau adalah termasuk seorang yang tampil melaksanakan perintah sehingga beliau
dua kali berhijrah, ke negeri Habasyah dan Madinah.
Keunggulan sahabat Utsman semakin tampak pada beberapa keadaan penting di masa
Rasulullahshallallahu alaihi wa sallam yang saat itulah figur Utsman dikenal sebagai salah satu sahabat
yang tidak disebut melainkan kebaikan. Di saat musim paceklik panjang, kemiskinan dan kefakiran
menjadi bagian bagi setiap kaum muslimin. Di saat itu pula Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
menyerukan seruan jihad dan beliau tengah menyiapkan pasukan besar untuk diberangkatkan dalam
Perang Tabuk melawan pasukan Romawi. Pasukan itu disebut jaisyul usroh karena sulitnya kondisi
materi para sahabat pada saat itu. Namun, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tetap mendorong
para sahabatnya untuk berinfak dan bersedekah dalam rangka menyiapkan pasukan besar tersebut.
Hingga Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengatakan,
Barang siapa yang menyiapkan jaisyul usyroh, maka baginya surga.
Tiba-tiba datanglah seorang saudagar kaya yang dermawan dialah Utsman bin Affan membawa
kepingan-kepingan dinar berjumlah 1000 dinar lalu diberikan di hadapan Rasulullah shalallahu alaihi wa
sallam. Sambil memeganginya keluarlah ucapan yang masyhur dari bibir Nabi shallallahu alaihi wa
sallam yang mulia,
Tidaklah memudharatkan Utsman apa yang ia lakukan setelah ini.
Dan juga pada saat jumlah kaum muslimin semakin bertambah dan Masjid Nabawi serasa tidak dapat
lagi menampung jamaah, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Barang siapa membeli lokasi milik keluarga fulan lalu menambahkan untuk perluasan masjid dengan
kebaikan maka ia kelak di surga. Lalu Utsman membelinya dari kantong uang miliknya lalu tanah itu
diwakafkan untuk masjid.
Demikian juga tatkala Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam hijrah ke Madinah maka tidak dijumpai air
tawar kecuali dari sumur rumah. Lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Barang siapa membeli sumur dan menjadikan gayung miliknya bersama dengan gayung milik kaum
muslimin maka kelak ia di surga. Mendengar ucapan tersebut Utsman pun segera membelinya.
Kemudian satu hal yang tidak boleh dilupakan yang menambah kemuliaan sahabat Utsman, beliau
adalah seorang mualim yang cinta kepada Alquran. Kecintaannya terhadap Alquran telah membuahkan
hasil yang senantiasa dikenang hingga hari kiamat, peristiwa pengumpulan Alquran dan penyeragaman
bacaan adalah bukti nyata bagi seorang yang mau merenunginya. Beliaulah sahabat yang telah
meriwayatkan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam,
Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya.
Dan suatu hari Utsman memanggil orang-orang, lalu berwudhu di hadapan mereka, kemudian beliau
mengatakan, Barang siapa yang berwudhu semisal wudhuku ini lalu shalat dua rakaat dan tidak
berbincang-bincang di dalamnya, maka Allah Subhanahu wa Taala akan mengampuni dosa-dosanya
yang telah lalu.
Beliau juga sering memperingatkan manusia dari bahaya dusta atas nama agama, dari beliaulah
diriwayatkan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, Barang siapa yang berdusta atas namaku
dengan sengaja maka silakan mengambil tempat duduk di neraka.
Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan beliau yang lain, namun tidak ada yang lebih
menggembirakan dari itu semua dibandingkan persaksian Rasulullah shalallahu alaihi wa sallambahwa
Utsman adalah min ahlil jannah (salah satu penghuni surga).
Dari Abu Musa al-Asyari beliau berkata, Suatu hari Nabi shallallahu alaihi wa sallam masuk ke sebuah
kebun dan beliau memerintahku untuk menjaga pintu kebun tersebut, maka datanglah seorang laki-laki
meminta izin untuk masuk maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, Izinkanlah ia masuk dan
berikan kabar gembira kepadanya berupa surga. Ternyata ia adalah Abu Bakr. Lalu datang seorang laki-
laki yang lain dan meinta izin untuk masuk, lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallammengatakan, Izinkanlah
ia masuk dan berikan kabar gembira kepadanya berupa surga. Ternyata dia adalah Umar. Kemudian
datang lagi seorang yang lain meminta izin untuk masuk, namun sejenak Nabishallallahu alaihi wa
sallam terdiam, lalu beliau mengatakan, Izinkanlah ia masuk dan berikan kabar gembira kepadanya
berupa surga atas bala yang akan menimpanya. Ternyata dia adalah Utsman bin Affan.
Ishaq bin Rahawaih mengatakan, Tidak ada seorang pun sepeninggal Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam orang yang paling baik di muka bumi ini kecuali Abu Bakr, dan tidak ada orang yang lebih baik
sepeninggalnya kecuali Umar, dan tidak ada orang yang lebih baik sepeninggalnya kecuali Utsman, serta
tidak ada orang yang lebih baik dan lebih mulia sepeninggalnya kecuali Ali.
Gelombang Fitnah
Merupakan mukjizat kenabian, apa yang disabdakan Nabi shallallahu alaihi wa sallam pasti terjadi. Abu
Hurairah telah meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Sesungguhnya kalian akan menjumpai setelahku fitnah dan perselisihan atau perselisihan dan
fitnah.Maka berkata salah seorang, Lalu kepada siapa kami akan memihak? Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, Berpegangteguhlah kalian kepada al-Amiin ini dan sahabat-sahabatnya. Lalu beliau
mengisyaratkan kepada Utsman.
Maka atas apa yang telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan Utsman pun
mengetahui bahwa kelak ia akan dibunuh secara zalim, dan orang-orang yang keluar darinya akan
menghalalkan darahnya adalah orang-orang munafik. Apa yang disabdakan Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam benar-benar terjadi, setelah beliau diangkat menjadi Khalifah kaum muslimin yang sah, beliau
banyak menuai protes, banyak menerima kritikan dan tuduhan dari para pemberontak. Api itu makin
menghalalkan darah Utsman. Di antara tuduhan-tuduhan keji mereka:
Pertama: mereka menuduh Utsman tidak berlaku adil dalam pengangkatan para pejabatnya karena ia
mengutamakan keluarganya dan mencopot jabatan sebagian sahabat kibar (senior), serta menggantinya
dengan orang-orang yang lebih muda umurnya.

Jawaban atas tuduhan tersebut:
Adapun penggantian jabatan dari sahabat senior kepada para pemuda, maka sungguh bagi beliau
terdapat panutan yang baik sebelumnya. Bukankah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga pernah
menyiapkan pasukan besar untuk memerangi Romawi lalu beliau menunjuk panglimanya adalah
Usamah bin Zaid yang tatkala itu masih berusia belia, sedang di belakangnya banyak para sahabat senior
seperti Abu Bakr dan Umar?? dan sebelum pasukan besar tersebut diberangkatkan Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam terlebih dahulu meninggal dunia. Apa reaksi manusia tatkala itu, mereka
datang kepada Umar untuk membujuk Abu bakar, agar ia mencopot jabatan Usamah bin Zaid sebagai
panglima, maka sahabat Abu Bakr marah besar dan mengatakan kepada Umar, Wahai Umar, ia adalah
orang yang telah diangkat langsung oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, lalu engkau memintaku
untuk mencopotnya?!!
Al-Imad Ibnu Katsir mengatakan, Utsman adalah seorang yang berakhlak mulia, sangat pemalu, dan
dermawan. Beliau sering mendahulukan keluarga dan kerabat-kerabatnya karena Allah Subhanahu wa
Taala dalam rangka untuk taliful qulub (melunakkan hati), untuk suatu tujuan yang kekal melalui
perkara-perkara dunia yang fana sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga telah
memberi suatu kaum dan tidak memberikan kepada kaum yang lain untuk suatu tujuan agar mereka
mendapat hidayah dan iman, dan sungguh untuk tujuan ini suatu kaum memahaminya, tidak
sebagaimana kaum Khawarij telah melakukan protes atas apa yang diperbuat oleh Rasulullahshalallahu
alaihi wa sallam.
Kedua: beliau dituduh telah membuat perkara baru yang tidak ada contoh sebelumnya seperti
pengumpulan ayat-ayat Alquran dalam sebuah mushaf, beliau tidak meng-qashar shalat tatkala di Mina,
dan beliau menambahkan adzan menjadi dua kali pada hari Jumat.

Jawaban atas tuduhan tersebut:
Adapun beliau membakar seluruh mushaf dan menjadikan satu mushaf saja yang disepakati maka justru
para ulama memandang hal itu adalah perbuatan mulia yang menjadikan kemuliaan bagi sahabat
Utsman, karena berarti beliau telah memupus benih-benih perpecahan di tubuh kaum muslimin perihal
bacaan kitab suci mereka. Lihatlah apa tindakan Abu Hurairah setelah Utsman melakukan apa yang
beliau lakukan terhadap Alquran lalu sahabat Abu Hurairah menemuinya seraya mengatakan, Sungguh
engkau telah benar dan mencocoki kebenaran.
Adapun tatkala di Mina beliau shalat sempurna dan tidak meng-qashar, maka beliau menjawab sendiri
tuduhan tersebut, Ketahuilah, yang demikian adalah karena aku mendatangi suatu negeri yang di
dalamnya terdapat keluargaku, sehingga aku menyempurnakannya karena dua asalan bermukin dan
menjenguk keluarga.
Dan Al-Hafizh telah menukil dari Al-Iman az-Zuhri beliau mengatakan, Utsman shalat sempurna di Mina
empat rakaat karena orang badui (Arab pegunungan) di tahun itu sangatlah banyak, maka Utsman
hendak mengajari mereka bahwa shalat (zhuhur dan Ashar) adalah empat rakaat.
Adapun tentang beliau menambahkan adzan sebelum Jumat karena beliau memandang terdapat
maslahat yang menuntut akan hal tersebur, karena kota Madinah semakin luas dan orang-orang
semakin banyak sehingga adzan tersebut adalah tanda bahwa shalat Jumat akan segera ditegakkan.
Al-Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Saib bin Yazid bahwa Utsman menambahkan adzan kedua pada
masanya karena tatkala itu manusia yang tinggal di Madinah sudah sangatlah banyak.
Dan seandainya perbuatan itu munkar maka pasti akan diingkari oleh para sahabat senior yang tatkala
itu masih hidup. Kalau demikian keadaannya, maka hal itu merupakan salah satu sunah khulafaur
rasyidin dan sunah mereka adalah termasuk sunah Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang kita diperintah
untuk berpegang teguh dengannya.
Ketiga: Beliau dicela karena beberapa tindakan di antaranya karena beliau telah absen dalam Perang
Badar, dan ketika Perang Uhud beliau termasuk orang-orang yang ikut lari ke belakang dan beliau tidak
ikut dalam Baiat Ridhwan.
Sahabat Abdullah bin Umar telah menjawab tuduhan-tuduhan tersebut sebagaimana yang telah
diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari:
Seorang laki-laki datang dari Mesir untuk berhaji, lalu ia melihat suatu kaum tengah duduk-duduk. Ia
bertanya, Siapa mereka? Lalu dijawab, Mereka adalah orang-orang Quraisy. Ia berkata, Siapa syaikh
mereka? Mereka menjawab, Abdullah bin Umar. Lalu ia bertanya, Wahai Abdullah bin Umar, aku
akan menanyakan beberapa hal kepadamu. Apakah engkau tahu bahwa Utsman telah lari dalam Perang
Uhud? Beliau menjawab, Benar. Ia melanjutkan, Apakah engkau tahu bahwa ia juga telah absen dari
Perang Badar? Beliau menjawab, Benar. Ia bertanya lagi, Apakah engkau tahu bahwa ia juga telah
absen dalam Baiat Ridhwan? Beliau menjawab, Benar. Lalu laki-laki itu mengatakan, Allahu Akbar!!
Ibnu Umar mengatakan, Kemarilah, aku akan jelaskan kepadamu. Adapun Utsman telah lari dalam
Perang Uhud maka aku bersaksi bahwa Allah Subhanahu wa Taala telah memaafkannya, karena
AllahSubhanahu wa Taala berfirman,


Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antaramu pada hari bertemu dua pasukan itu, hanya
saja mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan yang telah mereka perbuat (di
masa lampau) dan sesungguhnya Allah telah memberi maaf kepada mereka. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyantun.(Q.S. Ali-Imran: 155)
Adapun beliau absen dalam Perang Badar karena tatkala istri beliau yaitu putri Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam sedang sakit keras, sehingga ia diizinkan untuk tidak hadir dalam peperangan.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan kepadanya, Sesungguhnya bagimu seperti
pahalanya orang yang ikut menyaksikan Perang Badar. Dan mengenai absennya beliau dalam Baiat
Ridhwan karena seandainya ada orang yang lebih mulia dari Utsman di Mekah maka
Rasulullahshallallahu alaihi wa sallam akan mengutusnya ke Mekah, maka tatkala Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam mengutusnya, beliau mengatakan ini adalah baiatnya Utsman. Setelah itu Ibnu Umar
mengatakan kepada laki-laki tersebut, Sekarang pergilah engkau.
Wafatnya Utsman bin Affan Khalifah
Tatkala syubhat-syubhat yang hakikatnya lemah tersebut tidak dapat terbendung maka api
kebencian telah menyulut pada hati-hati para pemberontak. Akhirnya, mereka datang ke Madinah dan
mengepung rumah Utsman. Mereka meminta agar Utsman meninggalkan kekhalifahannya atau mereka
akan membunuhnya.
Namun, Ibnu Umar segera masuk menemui Utsman dan mendorongnya agar ia jangan sampai
menanggalkan kekhalifahannya karena berarti itu telah membuat sunah yang jelek, sehingga setiap kali
manusia tidak menyenangi pemimpinnya, maka mereka akan mencopot paksa kepemimpinan tersebut.
Utsman pun menyadari bahwa inilah fitnah yang sejak jauh-jauh hari telah diberitakan oleh Rasulullah
shalallahu alaihi wa sallam. Karena itu, Utsman hanya bisa bersabar dan menyerahkan urusannya
kepada Allah Subhanahu wa Taala.
Akhirnya, orang-orang Khawarij tersebut memanjat rumah Utsman, lalu pedang-pedang mereka
mengalirkan darah Utsman yang suci sedang beliau tengah berpuasa dan membaca kitabullah, hingga
tetesan darah pertama tatkala membaca,


Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah yang Maha mendengar lagi Maha
Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah: 137)
Di malam hari sebelum Utsman meninggal dunia, ia bermimpi bertemu Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam dan beliau mengatakan, Wahai Utsman, berbukalah bersama kami. Dan tatkala shubuh ia
berpuasa dan meninggal dunia di hari itu juga.
Mutiara Teladan
Beberapa pelajaran berharga di antaranya:
1. Aksi demonstrasi dan protes adalah buah teladan dari kaum Khawarij, dengan berpijak pada
syubhat-syubhat yang lemah mereka menghalalkan yang haram. Pada hakikatnya mereka adalah orang-
orang yang senang membuat kerusakan di muka bumi.
2. Merupakan kewajiban seorang mukmin tatkala menerima berita hendaklah untuk tasabbut
(mencari kebenaran berita) terlebih dahulu, jangan langsung asal percaya. Terlebih lagi kalau berita itu
datang dari orang-orang fasik yang tidak menjaga muruah. Alquran mengajari kita berhati-hati dalam
menerima berita-berita yang belum jelas sumbernya apalagi yang menyangkut kehormatan kaum
muslimin.
3. Figur Utsman adalah teladan bagi kita dalam membelanjakan harta yang telah diberikan
AllahSubhanahu wa Taala. Maka hendaknya para saudagar kaya, para konglomerat, sadar bahwa harta
akan bermanfaat baginya bila digunakan untuk menunjang kehidupan akhirat yang kekal.

Anda mungkin juga menyukai