Nama sebenar: Yunus (Arab: ي ونسatau ي ونانYunaan, Inggris: Jonah, Ibrani:( יונהYonah), Latin: Ionas) Diturunkan kepada : Penduduk Assyiria -Iraq Nama Ayah: Yunus bin Matta dari keturunan Benyamin bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim. Usia : Sekitar 820-750 SM Zaman remaja: Hidup pada masa pemerintahan Yerobeam II (786-746 SM). Beliau ialah nabi yang Raja ini memperluas sempadan negerinya dari Hamat sehingga ke Laut Mati. Disebut dalam al-Quran: 6 kali (Surah Yunus) Dimakamkan: Wafat di Ninawa-Iraq. Dakwah Nabi Yunus kepada penduduk Ninawa Penduduk Ninawa dihuni oleh kaum yang berpaling dari jalan Allah yang lurus, mereka menyembah patung dan berhala. s.w.t , maka diutuslah Nabi Yunus a.s untuk mengajak mereka beriman kepada Allah. Ajakan nabi Yunus kepada umatnya untuk beriman kepada Allah ditolak penduduk Niwana. Mereka lebih memilih kekafiran daripada keimanan dan petunjuk, mereka mendustakan Nabi Yunus a.s , dan menghinanya. Allah s.w.t pun mewahyukan kepada Yunus untuk memberitahukan kaumnya, bahwa Allah akan mengazab mereka karena sikap mereka itu setelah berlalu tiga hari. Lalu Nabi Yunus menyampaikan perihal azab itu kepada kaumnya dan mengancam kaumnya dengan adzab Allah, kemudian dia pergi meninggalkan mereka. Umat nabi Yunus betaubat Ketika itu, pengikutnya telah mengetahui, bahwa Nabi Yunus telah pergi meninggalkan mereka sehingga mereka yakin adzab akan turun dan bahwa Yunus adalah seorang nabi, maka mereka segera bertaubat kepada Allah s.w.t dan menyesali sikap mereka.
Manakala kaum lelaki, wanita, dan anak-anak menangis
karena takut azab menimpa mereka, dan mereka berdoa dengan suara keras kepada Allah s.w.t agar azab itu diangkat dari mereka. Saat Allah melihat jujurnya taubat mereka, maka Allah s.w.t menghilangkan azab itu dari mereka. Nabi Yunus meninggalkan umatnya lalu ditelan ikan Nun Yunus mengembara tanpa tujuan dengan putus asa. Akhirnya ia tiba di sebuah pantai, dan melihat sebuah kapal yang akan menyeberangi laut. Ia menumpang kapal itu. Pada saat Yunus berada di atas kapal, maka ombak laut menjadi dahsyat, angin menjadi kencang dan membuat kapal menjadi oleng hingga hampir karam.
Para penumpang sepakat untuk mengurangi beban dengan membuang
salah seorang di antara mereka ke laut. Undian pertama jatuh pada Yunus, namun undian diulang karena penumpang merasa Yunus tidak layak dibuang sedang ia orang yang mulia. Tapi pada pengulangan yang kedua, dan ketiga, tetap nama Yunus yang keluar. Yunus sadari itu adalah kehendak Allah, ia kemudian rela menjatuhkan diri ke laut.
Allah kemudian mengirim ikan Nun (paus) untuk menelan Yunus. Di
dalam perut ikan Nun, Yunus bertaubat meminta ampun dan pertolongan Allah, ia bertasbih selama 40 hari. Hal ini sebagaimana yang difirmankan Allahs.w.t “Dan (ingatlah kisah Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, “Bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang2 yang zalim.”–Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbiyaa’: 87-88) Nabi Yunus dikeluarkan dari perut ikan Allah mendengar doa Yunus, dan Memerintahkan ikan nun mendamparkan Yunus di sebuah pantai. Allah Yang Maha Penyayang menumbuhkan pohon labu, agara Yunus yang kurus dan lemah tak berdaya dapat bernaung dan memakan buahnya.
Ketika pohon itu kering, lalu Yunus menangis karena keringnya
pohon itu. Kemudian Allah berfirman kepadanya, “Apakah kamu menangis karena pohon itu kering. Namun kamu tidak menangis karena seratus ribu orang atau lebih yang ingin engkau binasakan.”
Selanjutnya, Allah s.w.t memerintahkan Yunus agar kembali kepada
kaumnya untuk memberitahukan mereka, bahwa Allah s.w.t telah menerima taubat mereka dan telah redha kepada mereka. Maka Nabi Yunus a.s melaksanakan perintah itu, ia pergi mendatangi kaumnya dan memberitahukan kepada mereka. Setelah sampai di Ninawa, ia terkejut melihat perubahan penduduk Ninawa yang telah beriman kepada Allah. Yunus kemudian mengajari mereka tauhid dan menyempurnakan iman mereka. Kaumnya pun telah beriman dan Allah memberikan berkah kepada harta dan anak-anak mereka, sebagaimana yang diterangkan Allah dalam al-Quran.
Firman-Nya, “Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang
atau lebih.–Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.” (QS. ash-Shaaffaat: 147-148)
“Tidak layak bagi seorang hamba mengatakan, “Saya (Nabi
Muhammad s.w.a ) lebih baik daripada Yunus bin Mata.” Pengajaran Kisah Nabi Nuh a.s Nabi Nuh a.s adalah seorang utusan Allah yang tidak pernah bosan menyeru kepada kaumnya, meskipun sedikit di antara mereka yang mahu beriman kepada Allah swt.
Jika manusia telah menderhaka kepada allah, maka Allah
akan menurunkan azab kepada mereka.
Bantuan Allah s.w.t tetap kepada orang-orang yang
beriman dan beramal soleh. HIKMAH Kita hendaklah bersabar dalam menyampaikan dakwah kepada pengikut yang telah diamanah kepada kita. Kita hendaklah menyembah Allah s.w.t sahaja untuk kebahagian dunia dan akhirat. Sebagai dai , kita janganlah berputus asa dalam menyampaikan dakwah selagi mampu. SYUKRAN