Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTON

DASAR-DASAR AGRIBISNIS(LUHT4217)

DISUSUN

O
L
E
H

NAMA : WENSESLAUS RONI


PRODI : AGRIBISNIS BIDANG MINAT PENYULUHAN DAN
KOM.PERIKANAN
Dit : 1. Sebutkan peranan agribisnis dalam ekonomi Indonesia menurut Saragih
(2010) ?
Jawab

Tak dapat dipungkiri, pemikiran dan paradigma Pembangunan Sistem dan


Usaha Agribisnis melekat sekali dengan nama Profesor Bungaran Saragih.
Memang di Indonesia, istilah dan konsep agribisnis telah ada sebelumnya.
Tetapi popularitas dan penerimaan publik (public acceptance) akan pemikiran
dan paradigma ini melesat seiring dengan kiprah Prof. Bungaran Saragih.
Pemikiran dan paradigma ini berevolusi dan bertumbuh mulai dari sebagai salah
satu alternatif strategi industrialisasi dan cara baru melihat pertanian menjadi
strategi dan kebijakan pembangunan pertanian bahkan sudah mulai berkembang
menjadi paradigma baru dalam pembangunan ekonomi.Pemikiran Prof.
Bungaran Saragih terkait sistem dan usaha agribisnis didasari pada karakteristik
berdaya saing,berkerakyatan,terdisentralisasi dan berkelanjutan. Ini merupakan
prinsip-prinsip dasar utama untuk mewujudkan pembangunan pertanian bagi
peningkatan kesejahteraan petani serta memenuhi kebutuhan industri pangan
Indonesia. Bungaran Saragih juga menciptakan paradigma baru soal
pembangunan pertanian melalui pendekatan agribisnis.Kemudian unsur utama
pembangunan agribisnis meliputi dunia usaha skala mikro,kecil,
menengah,besar.Selain itu,pemerintah merupakan fasilitator dalam mewujudkan
pembangunan agribisnis tersebut,yang mana sistem agribisnisnya meliputi:
subsistem primer (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan,
peternakan dan perikanan) yang didukung secara terintegrasi oleh subsistem:
Input, groindustri, pemasaran dan jasa penunjang yang mengubah sumber daya
menjadi produk-produk agribisnis. Ditegaskan Musdhalifah pangan dan
agribisnis menjadi salah satu motor penggerak dalam perekonomian nasional
untuk mencapai pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan. Di tengah
sektor lain berkontraksi negatif pada masa pandemi Covid-19, justru sektor
pangan dan pertanian berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional.
Sehingga kita bisa menyakini aktivitas perekonomian sangat tergantung dengan
sektor pertanian.

2. Hal-hal apa saja yang mendukung prospek pembangunan agribisnis di


Indonesia?
Jawab
Perkembangan agribisnis di Indonesia tentu memiliki alasan yang kuat hingga
bisa tetap bertahan sampai saat ini.Beberapa prospek agribisnis yang sangat
cerah di antaranya:

 Tanah di indonesia relatif subur dan cocok dengan tanaman pangan

 Indonesia memiliki iklim yang cukup bersahabat. Hujan dan panas cukup
teratur dan sangat minim terjadi bencana.

 Indonesia berada pada garis katulistiwa yang beriklim tropis. Hal ini
menyebabkan cukupnya sinar matahari bagi pertanian di Indonesia.

 Pemerintah masih menempatkan sektor pertanian sebagai sektor andalan.

 Indonesia memiliki aliran sungai, bendungan, dan saluran irigasi yang


cukup.

Perkembangan agribisnis di Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa fase


secara umum. Berikut ini penjelasan mengenai fase yang terjadi di Indonesia:

 Fase Konsolidasi (1967-1978)

Pada fase ini sektor pertanian tumbuh sebesar 3,39%, lebih banyak disebabkan
kinerja sub-sektor tanaman pangan dan perkebunan yang tumbuh 3,58% dan
4,53%. Tiga kebijakan yang penting pada fase ini adalah intensifikasi atau
penggunaan teknologi, ekstensifikasi atau perluasan area yang mengonversi
hutan tidak produktif, diversifikasi atau penganekaragaman usaha agribisnis
untuk menambah pendapatan rumah tangga petani.

 Fase Tumbuh Tinggi (1978-1986)

Pada periode ini perkembangan agribisnis sektor pertanian tumbuh lebih dari
5,7%. Peningkatan produksi pangan, perkebunan, perikanan, peternakan hampir
mencapai angka produksi 6,8% dan puncaknya mencapai swasembada pangan.

 Fase Dekonstruksi (1986-1997)

Pada fase ini sektor pertanian mengalami kontraksi pertumbuhan di bawah 3,4%
per tahun, berbeda dengan tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena mengalami
pengacuhan oleh perumusan kebijakan akibat anggapan keberhasilan
swasembada pangan telah menimbulkan persepsi pengembangan agribisnis
yang akan bergulir dengan sendirinya.

 Fase Krisis (1997-2001)

Meskipun sektor pertanian menjadi penyelamat ekonomi Indonesia karena


lonjakan nilai tukar dolar yang dinikmati komoditas ekspor sektor pertanian
terutama perkebunan dan perikanan, namun daya tahan sektor pertanian tidak
cukup kuat karena harus menanggung dampak krisis untuk menyerap limpahan
tenaga kerja sektor informal dan perkotaan.
 Fase Desentralisasi (2001-sekarang)

Transisi politik dan periode desentralisasi ekonomi menimbulkan banyaknya


perda dan terlalu banyaknya penyimpangan administratif atau korupsi yang
terjadi di daerah dan banyaknya biaya tambahan dalam melakukan birokrasi
pemerintahan (survey LPEM-FEUI).

Itulah beberapa fase dan perkembangan dari agribisnis di Indonesia.


Bagaimanapun juga, Indonesia tetap menjadi negara agraris yang tentu butuh
untuk terus mengembangkan agribisnis. Dalam menjalankannya, tentu sama
dengan menjalankan bisnis lainnya termasuk dalam mengatur keuangan bisnis.

Sekian atas jawaban saya,terimakasih...

Sumber: https://faperta.uniska-bjm.ac.id/perkembangan-usaha-agribisnis-di-
indonesia/

Anda mungkin juga menyukai