Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biografi 1merupakan salah satu tulisan yang sudah cukup lumrah didengar oleh

kalangan akademisi sejarawan ataupun dalam bentuk ilmu sastra. Penulisan biografi

memiliki cara pandang tersendiri dalam mengungkapkan seorang tokoh yang akan

dituliskan biografinya. Dalam penulisannya cukup berbeda-beda dimulai dari tujuan

politik, inspirasi, dedikasi, akademisi dan lain-lain. Kemudian dari penjesalan yang

disampaikan diatas akan memunculkan bentuk biografi tentang tokoh politik, tokoh

budaya, tokoh ekonomi, pendidikan dan lain-lain. 2

Menjamurnya penulisan Biografi di Indonesia selama ini menimbulkan persoalan

kualitas penulisan sejarah. Memori masyarakat pada dasarnya menempatkan sang

tokoh pada hal-hal ideal melampaui kelemahan diri tokoh itu sendiri, dimana tokoh

yang dipujanya tidak diinginkan berada dalam kesalahan meskipun sang tokoh adalah

manusia biasa seperti yang mengidolakannya. 3

Dalam penulisan sejarah biografi sangatlah penting bahkan masuk kedalam daftar

sejarah populer yang sangat banyak dibutuhkan oleh para sejarawan. Biografi atau

tentang catatan hidup seseorang menjadi bagian dari karya sejarah yang lebih besar.

1
Biografi adalah riwayat hidup yang ditulis orang lain. Jadi, tulisan yang berisi sejarah hidup,
pengalaman-pengalaman, sampai kisah sukses seseorang dinamakan teks biografi.
Umumnya, biografi menampilkan tokoh-tokoh terkenal, orang sukses, atau orang yang telah berperan
besar dalam suatu hal yang menyangkut kehidupan banyak orang.
2
Noni Shintia Dewi. Biografi Muhammad Amin Rajo Penyebar Islam di Jangkat 1686-1706.
Skripsi. Jambi: Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jambi. 2019. Hlm 1
3
Safari Daud, Jurnal, Antara Biografi dan Historiografi. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
juni 2 013. Hlm. 244.
i
Biografi dapat dikatakan bukan sebuah catatan gambaran kemantapan seseorang,

namun biografi menjadi sebuah proses kehidupan. Biografi yamg dituliskan oleh

sejarawan ditemukan dua macam jenis yakni biografi portrayal yang sering disebut

(portrait) dan scientific (ilmiah). Kedua jenis tersebut memiliki arti yang berbeda

portrayal disebut hanya memahami sedangkan biografi scientific orang yang


4
berusaha menerangkan tokohnya berdasarkan analisis ilmiah.

Biografi sangat penting ditulis karena mengandung konsep keperibadian terutama

tokoh-tokoh yang dianggap berpengaruh dalam sejarah. Kabupaten Tanjung Jabung

Timur merupakan salah satu daerah yang memunculkan peran seorang tokoh yang

bernama Nurdin Hamzah. Seorang pengusaha sukses asal Muara Sabak Kabupaten

Tanjung Jabung Timur. Warga Jambi pasti sudah tidak asing dengan figur satu ini.

Nurdin Hamzah alias NH. Dia pengusaha pertama pribumi Jambi yang tajir melintir.

Founder PT Enha Group. Distributor terbesar produk bermerek Unilever. Nama

Nurdin Hamzah melegenda sebagai konglomerat termashur sepanjang sejarah Jambi.

Anak cucunya sukses mengikuti jejaknya sebagai pengusaha, sebagian lain berjaya di

dunia politik. Si sulung Zulkifli Nurdin misalnya, berhasil menjadi Gubernur Jambi

hingga dua periode. Selain seorang pengusaha Nurdin Hamzah juga merupakan

seorang polisi. Menjadi seorang polisi merupakan faktor dorongan dari keluarga

namun Nurdin Hamzah tetap menjalankan profesinya sebagai seorang pengusaha.

Namun masa jabatanya sebagai seorang intelejen sangat singkat namun jasa dan

perjuangan sangat cukup diperhitungkan. Biografi tentang pengusaha ini memaparkan

4
Kuntowijoyo. Metodologi Sejarah. Yokyakarta: Tiara Wacana. 2003. Hlm 208
ii
bagaimana kehidupan masa kecilnya, keluarga, pendidikan, karirnya sebagai

pengusaha, kendala yang dihadapinya serta keberhasilan yang dicapainya dan

lingkungan sosial budaya yang mempengaruhi pribadi dan perkembangan profesinya

sebagai pengusaha. Pengusaha adalah seseorang yang melakukan suatu usaha

(entrepreneur) yang lazim disebut majikan. 5

Dengan demikian Jambi memiliki seorang tokoh pengusaha dan saudagar

terkenal. Ini merupakan awal perkembangan politik kekuasaan di jambi dasar itu

dan awal perjalanan karir anak cucu Nurdin Hamzah . Nurdin Hamzah saleh sebagai

putra asli Jambi mampu mencatatkan namanya sebabagai saudagar tersukses di

Jambi. tidak hanya itu, beliau juga merupakan seorang pengusaha yang dermawan .

Permasalahan Ini menarik peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Nantinya

dalam penelitian ini peneliti akan membahas tentang bagaimana biografi dan latar

belakang keluarga hingga karier dan perjalanan Nurdin Hamzah bagaimana peran

atau sumbangsih Nurdin Hamzah untuk provinsi Jambi.6

Dapat dikatakan bahwa Nurdin Hamzah seorang yang tekun dan ulet yang selalu

dermawan. Pemaparan ini menjadikan alasan penulis mengambil judul “ Biografi

Nurdin Hamzah”. Penulis ingin mengetahui lebih dalam tentang perjalanan Nurdin

Hamzah tersebut. Disamping memiliki ciri khas tersendiri “Nurdin Hamzah” , juga

memiliki nilai-nilai historis yang tinggi, sehingga bisa berdampak pada

perkembangan pemikiran masyaraka Jambi.

5
Shomad, dkk. 2004. Dibawah Dukungan Rakyat. Jambi: LSP-SDM Hlm 5
6
Ibid. Hlm 7
iii
Melihat bahwasannya figur Nurdin Hmzah menjadi faktor utama dalam

pengembangan suatu perekonomian dan melihat banyaknya perbincangan para

masyarakat sekitar Tanjung Jambi tentang sosok Nurdin Hamzah. Sehingga penulis

ingin mengetahui seperti apakah sosok Nurdin Hamzah yang konon katanya banyak

berperan dalam pengembangan perekonomian rakyat Jambi dan banyak memberikan

kontribusi seperti halnya dalam segi ekonomi pada masyarakat Jambi Eksistensi dan

aktivitas Nurdin Hamzah semakin terlihat jelas ketika munculnya keluarga Nurdin

Hamzah dalam perpolitikan di Jambi.

Melihat dari penjelasan diatas maka penelitian ini tentang seorang tokoh tokoh

saudagar Jambi yang sangat berpenagaruh nantinya terhadap Politik di Jambi. Nurdin

Hamzah dikenal masyarakat sebagai seorang yang baik dan dermawan dengan

ketekunan dan keuletanya beliau berhasil menjadi saudagar kaya di Jambi. Maka dari

itu penulis memberi judul penelitian ini: BIOGRAFI NURDIN HAMZAH 1925-

1982.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka disusun rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana sejarah perjalanan karier Nurdin Hamzah?

2. Bagaimana respon dan reaksi masyarakat Tanjung Jabung Timur tehadap

sosok Nurdin Hamzah?

3. Bagaimanakah perjalanan sepak terjang sosok Nurdin Hamzah dalam

masyarakat?

iv
1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Dari paparan latar belakang diatas maka penulis memberikan batasan ruang

lingkup penelitian yaitu spasial dan temporal pada batasan spasial dan temporal.

Pada batasan spasial penelitian ini adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur

karena Nurdin Hamzah merupakan putera asli Tanjung Jabung Timur yang

memiliki peranan penting di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Namun tidak

menutup kemungkinan akan menyebar kewilayah lainnya mengingat Nurdin

Hamzah merupakan tokoh lokal Provinsi Jambi.

Adapun batasan temporal penelitian ini diambil dari tahun 1925-1982. Tahun

1925 merupakan tahun awal batas penelitian ini dikarenakan pada tahun ini

lahirlah seorang tokoh yang bernama Nurdin Hamzah. Kemudian batasan akhir

adalah tahun 1982 alasan mengambil tahun ini adalah karena tahun wafatnya

Nurdin Hamzah. Jadi secara Historis melihat dari kelahiran sampai wafatnya.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Kajian biografi yang dituangkan dalam bentuk skripsi ini memiliki tujuan

dalam menggali potensi sejarah lokal yang ada di Jambi adapun tujuan yang

penulis maksud adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana kehidupan Nurdin Hamzah

2. Mengetahui sejarah perjalanan karier Nurdin Hamzah

3. Mendeskripsikan respon masyarakat Jambi terhadap tokoh sentral Nurdin

Hamzah.

v
Kemudian penulisan ini juga diharapkan dapat memberi pengetahuan bagi

peneliti biografi seorang tokoh sehinga diharapkan dapat menajdi acuan dalam

penelitian sejarah Jambi berikutnya. Melalui tulisan ini diharapkan dapat

menambah wawasan seputar biografi Nurdin Hamzah.

1.4.2 Manfaat Penelitian

1. Dari sisi akademisi yaitu untuk menjadi bahan bacaan atau menjadi

referensi bagi para sejarawan, mahasiswa sejarah atau orang yang bergelut

dibidang sejarah.

2. Dari sisi praktis yaitu dapat mengembangkan atau penambah wawasan

bagi masyarakat sekaligus diharapakan dapat memperoleh pengetahuan.

3. Secara teoritis penelitian ini diharapakan dapat menambah pemahaman

penulis tentang keilmuan dibidang Ilmu Sejarah terkhusus Ilmu sejarah

Universitas Jambi.

4. Bagi pemerintah diharapkan dapat menjadi acuan dan inventarisasi

biografi tokoh daerah.

1.5 Tinjauan Pustaka

Banyak karya yang telah membahas tentang tema yang sejenis atau biografi

seorang tokoh dari aspek-aspek yang berbeda seperti dari aspek pemerintahan,

politik, ekonomi dan sosial. Pada kesempatan ini saya mencoba untuk meneliti

sebuah biografi Nurdin Hamzah. Sejauh ini belum ada studi secara kongrit membahas

Nurdin Hmzah dan dapat dikatakan ini adalah tulisan pertama mengenai biografi

Nurdin Hamzah. Kalaupun ada yang menyinggung tetapi sangat berbeda pendekatan

vi
dan teori yang digunakan. Dari beberapa tulisan yang terkait dengan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Adapun tulisan yang pertama adalah buku karangan A. Shomad dan kawan-

kawan yang berjudul “ Dibawah Dukungan Rakyat” Dalam buku ini membahas jejak

langkah reformasi 5 tahun kepemimpinan Zulkifli Nurdin yang mana merupakan

anak dari Nurdin Hamzah. Walaupun secara khusus buku ini tidak menceritakan

sosok seorang Nurdin Hamzah. Namun tulisan ini mampu menjadi acuaan penulis

dalam melihat latar belakang dari Nurdin Hamzah. 7 Yang menjadikan pembeda

dalam tulisan ini adalah dalam kontek tulisanya. Skripsi ini akan membahasa lebih

rinci dari kontek sejarah sedangkan buku tersebut membahas Nurdin Hamzah sebagai

sosok pengusaha.

Dalam pembahasan skripsi ini dengan judul “Biografi Nurdin Hamzah” penulis

telah melakukan observasi dalam rangka untuk memastikan bahwa judul skripsi di

atas belum dan tidak ada yang membahas sebelumnya, sehingga nantinya dapat di

pertanggung jawabkan, baik secara intelektual maupun moral. Selama observasi yang

penulis lakukan mencari data di Universitas Jambi lebih khusus penulis mencari

repository kampus yang memiliki Jurusan S1 Ilmu Sejarah dan perpustakaan yang

ada di Jambi. Penulis memberikan membuat kesimpulan bahwa, belum ada tema dan

judul serta fokus pembahasan yang serupa dengan penelitian ini. Adapun penelitian

yang terkait adalah sebagai berikut:

Skripsi yang berjudul Biografi Muhamad Amin Rajo Tiang So (Penyebar Islam di

Jangkat Tahun 1686-1706) karya Noni Shintia Dewi Pada Program Studi Ilmu

7
A. Shomad, dkk. 2004. Dibawah Dukungan Rakyat. Jambi: LSP-SDM
vii
Sejarah Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jambi. Dalam skripsi

penulis melihat sinkronisasi dengan penelitian yang ditulis misalkan melihat latar

belakanag seorang tokoh, kehidupan sosial budaya kemudian teori yang digunakan

juga sangat sinkron dengan penelitian penulis. 8 Tulisan yang mendasar dan pemebeda

dengan skripsi ini adalah sosok tokoh dan spasial wilayah. Sedangkan persamaannya

adalah memfokuskan pada Sejarah Biografi.

Kemudian selanjutnya karya tulis yang penulis anggap masih sinkron adalah

Skripsi Yulia Resha Pertiwi dengan judul “Sejarah Pemekaran Kabupaten Tanjung

Jabung Timur”. Walaupun skripsi ini sejarah khusus membahas sejarah politik bukan

biografi, namun secara umum skripsi ini sudah menjadi acuaan bagi penulis untuk

menyoroti Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara umum sebagai spasial dari

penelitian penulis. 9

Karya tulis selanjutnya adalah karya Nur Maulidatus Sholihah yag berjudul

“Biografi Krishna Mustajab 1967-1987” Dalam tulisan ini juga menggambarkan

seorang tokoh penguasaha dari Jawa Timur dalam biografi. Dalam karya ini penulis

dapat menjadikan acuan penulis dalam menjelaskan sosok Nurdin Hamzah sebagai

seorang pengusaha dan saudagar sukses di kabupaten Tanjung Jabung Timur. 10

8
Noni Sintia Dewi, op.cit
9
Yulia Resha Pertiwi. 2017. Sejarah Pemekaran Kabupaten Tanjung Jabung Timur 1999-
2010. Skripsi. Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jambi.
10
Nur Maulidatus Sholihah. 2016. Biografi Krishna Mustajab 1967-1987. Skripsi. Program
Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga.
viii
1.6 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual sering diistilahkan dengan landasan teori. Landasan teori

dapat diartikan sebagai keterkaitan konsep atau teori- teori yang mendukung dari
11
penelitian sebagai pedoman penelitian. Langkah yang sangat penting dalam

membuat analisis sejarah adalah dengan menyediakan suatu pendekatan dan teori

sebagai kerangka referensi, untuk dijadikan alat menganalisis suatu kajian tersebut.

Sehingga dari segi mana kajian hendak dilakukan, deskripsi dan rekontruksi yang

diperoleh akan banyak ditentukan oleh jenis pendekatan yang dipergunakan.12

Menurut Ibnu Khaldun sejarah adalah ilmu berdasarkan kenyataan, tujuan sejarah

ialah agar manusia sadar akan perubahan-perubahan masyarakat sebagai usaha

penyempurnaan perikehidupannya. Ibnu Khaldun menunjukan bahwa sejarah menuju

ke arah timbulnya beraneka warna masyarakat, negara dengan manusia. Dalam

sebuah negara mencakup bermacam-macam warna masyarakat suku, adat, serta etnis.

Dalam sebuah pergantian masa, dimana perubahan-perubahan yang terjadi

merupakan akar dari sebuah revolusi, adat, lembaga-lembaga dan lainnya. 13

Berbicara seorang tokoh seperti Nurdin Hamzah kita dapat memahami lingkungan

sosio-kulturnya. Menururt Kuntunwijioyo setiap Biografi harus mengandung empat

unsur. Yakni (1) Keperiadian tokoh, lingkungan sosial budaya, latar belakang

pendidikan, keluarga, lingungan sosial budaya dan dan perkembangan diri. (2) yang

11
Lagut. 2020. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Musi Rawas Utara 1864-2013. Skripsi.
Jambi: Program Studi Ilmu Sejarah Jurusan Sejarah, Seni dan Arkeologi Universitas Jambi. Hlm 15
12
Hermanto . 2016. AHMAD WAHIB. Skripsi. Yokyakarta: Fakultas Adab Dan Humaniora
Universitas Islam Negeri (Uin) Sunan Ampel Surabaya Hlm 10
13
Aoliya Ziadatur Rizky. 2019. “Peran Kiai Hisyam Zuhdi Dalam Perkembangan Pondok
Pesantren At Taujieh Al Islamy Desa Randegan Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas”. Skripsi.
Purwokarto: Program Studi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Ushuluddin Adab Dan Humaniora
Institut Agama Islam Negeri Purwokerto
ix
kedua yakni kekuatan sosial yang mendukung. (3) Lukisan atau gamabaran sejarah

pada zamanya Kuntowijoyo berpendapat sangat penting melukiskan pribadi atau

kekuatan sosial yang mendukung. Dan yang ke (4) Keberuntungan dan kesempatan

yang datang biasanya tokoh akan muncuk dengan faktor dengan adanya

keberuntungan (luck), kebetulan (coincidance) dan kesempatan (chance).14

Dalam menganalisis tokoh Nurdin Hamzah Penulis menggunakan teori peran.

Dalam sistem sosial, peran mencerminkan posisi seseorang dalam menjalankan hak

dan kewajiban, kekuasaan, dan tanggung jawab yang menyertainya. Seseorang

memerlukan cara tertentu untuk mengantisipasi perilaku orang lain untuk dapat

berinteraksi satu sama lain dengan baik. Fungsi ini dilakukan oleh peran dalam sistem

sosial.

Peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang

melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan

suatu peranan. Perbedaan antara peranan dan kedudukan ialah untuk kepentingan

ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisahkan karena saling bergantung satu

sama lain. Tidak ada peranan tanpa kedudukan dan sebaliknya.

Teori peran (role theory) ialah perpaduan antara teori, orientasi, maupun disiplin

ilmu. Teori peran berawal dari sosiologi, antropologi, dan psikologi. Istilah “peran”

dalam ketiga ilmu tersebut diambil dari dunia teater. Dari teater, seorang aktor harus

bermain sebagai tokoh tertentu dan berperilaku layaknya tokoh yang diperankanya.

14
Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yokyakarta: Tiara Wacana.
x
Hal tersebut dapat dianalogikan posisi seorang aktor dalam teater dengan posisi

seseorang di masyarakat bahwasanya perilaku yang diharapkan daripadanya tidak

berdiri sendiri, melainkan berada dalam kaitan dengan adanya orang lain yang

berhubungan dengan aktor tersebut dan perilaku yang diperankan sesuai dengan

posisi kedudukan, hak dan kewajiban, dan tanggung Jawab. 15

Kemudian untuk menejelaskan seorang tokoh Nurdin Hamzah didapatkanlah

kerangka berpikir dibawah ini:

BIOGRAFI NURDIN
HAMZAH

TEORI PERAN

Lingkungan Karier Sosial Budaya

15
Soekanto. 2015. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Hlm 210
xi
1.7 Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini kami penulis mengunakan metode historis atau

metode Sejarah. Dalam metode historis dilakukanlah beberapa tahapan. Penulisan

sejarah dilakukan sesuai dengan metode-metode yang pada umunya digunakan oleh

para penulis sejarah. Metode-metode tersebut yaitu Heuristik (Pengumpulan data),

Verifikasi (Kritik sumber), Interpretasi (penafsiran) dan Historiografi (Penulisan

sejarah).16

1. Heuristik

Heuristik merupakan kegiatan mengumpulkan sumber-sumber sejarah

atau jejak masa lampau. Penulis mengumpulkan sumber-sumber baik

tulisan maupun lisan yang relevan dengan tema penelitian. 17 Peneliti

melakukan pengujian atas asli dan tidaknya sumber, berarti ia menyeleksi

segi-segi fisik dari sumber yang ditemukan. Bila sumber itu merupakan

dokumen tertulis maka harus diteliti kertasnya, tintanya, gaya tulisannya,

bahasanya, kalimatnya, ungkapannya, kata-katanya, hurufnya, dan segi

penampilan luarnya yang lain. Otentisitas semuanya ini minimal dapat

diuji berdasarkan rumus 5W+1H yaitu what (apa), who (siapa), where

(dimana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana).

16
AB. Lapian. Beberapa Pandangan Tentang Biografi. Dalam Buku : Pemikiran Biografi
Dan Kesejarahan (Suatu Kumpulan Prasarana Pada Berbagai Lokalkarya). 1984. Jakarta:
Departemen pendiddikan dan kebudayaan direktorat sejarah dan nilai tradisional proyek inventarisasi
sejarah dan dokumen tasi sejarah nasional Jakarta.
17
A. Daliman. 2018. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta : Ombak. Hlm. 30.
xii
Suatu prinsip di dalam heuristik ialah sejarawan harus mencari sumber

primer. Sumber primer di dalam penelitian sejarah adalah sumber yang disampaikan

oleh saksi mata. Hal ini dalam bentuk dokumen, misalnya catatan rapat, daftar

anggota organisasi, dan arsip-arsip laporan pemerintah atau organisasi massa,

sedangkan dalam sumber lisan yang dianggap primer adalah wawancara langsung

dengan pelaku peristiwa atau saksi mata

Adapun sumber primer yang penulis telesuri adalah riwayat Nurdin Hamzah

dengan mengunakan metode interview dengan keluarga dan orang orang yang paham

terhadap sosok Nurdin Hamzah. Adapaun sumber sekunder yang penulis tertulis

seperti buku, skripsi dan jurnal. Dalam kunjungan observasi ke Dinas Perpustakaan

dan Arsip Tanjung Jabung Timur, Universitas Nurdin Hamzah Perpustkaan Daerah

Jambi penulis menemukan beberapa buku tentang Nurdin Hamzah.

2. Kritik Sumber

Kritik dilakukan setelah sumber sejarah terkumpul, maka perlu

verifikasi terhadap sumber untuk memperoleh keabsahan sumber sejarah.

Dalam hal ini harus diuji keabsahan tentang keaslian sumber otensitas

yang dilakukan melalui suatu kritik. Penelitin melakukan pengujian atas

asli tidaknya sumber tersebut, menyeleksi segi-segi fisik dari sumber yang

telah ditemukan. Kritik adalah suatu proses pengujian dan menganalisa

secara krisis mengenai keautentikan sumber-sumber yang berhasil

dikumpulkan.18 Dalam melakukan kritik dibedakan menjadi dua yakni:

a. Kritik intern

18
Aminudin Kasd. 2009. Memahami Sejarah. Surabaya: Unesa Universitas Press. Hlm29.
xiii
Kritik intern dapat diartikan sebagai meneliti kebenaran terhadap isi

bahasa yang digunakan, situasi kepenulisan, gaya dan ide pada sumber

lisan maupun sumber. Dalam melakukan kritik intern, dengan cara

mencocokkan atau merelevankan sumber-sumber yang didapat, seperti,

hasil wawancara dan buku seputar sosok Nurdin Hamzah.

b. Kritik Eksteren

Kritik ekstern yaitu, mengkaji sumber sejarah dari luar, mengenai

keaslian dari kertas yang dipakai, ejaan, gaya tulisan dan semua penampilan

luarnya untuk mengetaui autensitasnya. Dalam melakukan kritik ekstern

dilakukan dengan mencocokkan data-data yang penulis temukan seputar

Nurdin Hamzah

3. Interpretasi

Pada tahap interpretasi dilakukan penafsiran terhadap sumber-sumber

yang sudah mengalami kritik internal dan eksternal. Dari data-data yang

diperoleh. Setelah fakta mengungkap dan membahas masalah yang diteliti

cukup memadai, kemudian penulis melakukan penafsiran akan makna fakta

dan hubungan satu fakta dengan fakta lain. Penafsiran atas fakta harus

dilandasi oleh sikap objektif.

Apabila dalam hal tertentu bersikap subjektif, harus subjektif rasional,

bukan subjektif emosional. Rekontruksi peristiwa sejarah harus menghasilkan

sejarah yang benar atau mendeteksi kebenaran. 19

19
Nugroho Notosusanto. 1978. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer. Jakarta: Idayu.
Hlm 36
xiv
Sebagai peneliti sebaiknya memusatkan perhatiannya pada pos-pos

tertentu yang membicarakan sesuatu masalah, misalnya dengan mempelajari

tokoh-tokoh, lingkungan kejadian yang melingkupnya, dan perbedaan atau

persamaan sifat keanggotaan masyarakat. Perhatian peneliti juga harus

diarahkan kepada analisis mengenai apa yang dipikirkan, diucapkan, dan

diperbuat orang yang menimbulkan perubahan melalui dimensi waktu.

Para ahli sejarah membebaskan penggunaan apa saja dari bentuk dan

metode interpretasi itu yang logis untuk mencapai tujuannya. Meskipun di

kalangan sejarawan modern kecenderungannya terhadap interpretasi pluralis

lebih diutamakan, karena mereka beranggapan bahwa kemajuan studi sejarah

dapat didorong pula oleh kemajuan ilmu pengetahuan lainnya.

4. Historiografi

Tahapan terkahir dalam penelitian sejarah adalah historiografi.

Historiografi merupakan cara penyusunan dan pemaparan hasil penelitian,

kemudian merekonstruksi kembali dari berbagai sumber dalam bentuk tulisan

yang didapatkan dari penafsiran sumber-sumber terkait dengan penelitian.


20
Setelah melakukan tahapan heuristik, verifikasi dan interprepasi.

Historiografi tidak bisa lepas dari sumber-sumber sejarah yang telah

diperoleh, dimana pada tahap ini penulis akan menulis kembali peristiwa

masa lampau yaitu “Biografi Nurdin Hamzah”.

1.8 Sistimatika Penulisan


20
Abdurrahman. 2011. Metode Penelitian Sejarah. Yokakarta: Ombak. Hlm 67.
xv
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, setiap bab tersebut akan dibahas

hal-hal sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Yang meliputi (1) latar belakang masalah, (2) rumusan

masalah, (3) Ruang Lingkup Penelitian, (4) tujuan dan manfaat penelitian, (5)

tinjauan pustaka, (6) kerangka konseptual, (7) metode penulisan, dan (8) sistematika

penilisan.

Bab II GAMBARAN UMUM TANJUNG JABUNG TIMUR pada bab ini akan

membahas tentang latar belakang daerah asal Nurdin Hamzah yang akan menjadi

acuan latar belkanag sosok Nurdin Hamzah yakni tanjung Jabung Timur yang

meliputi (1) kondisi geografis dan topografis, (2) Kondisi Pemerintahan, (3) Sosial

Budaya dan (4) Perekonomian.

BAB III PERJALANAN KARIER NURDIN HAMZAH menjelaskan tentang (1)

Latar Belakang Keluarga Nurdin Hamzah, (2) perkembangan usaha Nurdin Hamzah,

(3) Karier Nurdin Hamzah di Luar Usaha

BAB IV MASYARAKAT TANJUNG JABUNG TIMUR DAN SOSOK NURDIN

HAMZAH menjelaskan (1) Nurdin Hamzah Sebagai Tokoh Penting, (2) Nurdin

Hamzah Dalam Masyarakat Tanjung Jabung Timur dan (3) Keluarga Nurdin Hamzah

Dalam Politik.

BAB V KESIMPULAN pada bab ini yang berisi kesimpulan dari penelitin ini.

Kesimpulan juga beri atas jawaban rumusan masalah.

xvi

Anda mungkin juga menyukai