Anda di halaman 1dari 10

KARYA TULIS ILMIAH

“ BIOGRAFI DAN PERAN K.H SULAIMAN “

MADRASAH TSANAWIYAH BI’RUL ULUM

Jl. K.H SULAIMAN NO.39, DESA GEMURUNG

KECAMATAN GEDANGAN

KABUPATEN SIDOARJO
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya
yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah yang berjudul “ BIOGRAFI DAN PERAN K.H SULAIMAN DI NU”.

Dalam karya tulis ini kami membahas mengenai biografi dan peran K.H
Sulaiman dalam lingkup Nahdatul Ulama. Dalam menyelesaikan karya tulis ini, kami
telah banyak mendapat bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak H. Sholihuddin, selaku cucu Almarhum K.H Sulaiman sekaligus
Yayasan Pendidikan Bi’rul Ulum, yang telah memberikan informasin mengnai
K.H Sulaiman
2. Ibu Fauziyatun Nisak, selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia MTs.
Bi’rul Ulum yang telah membing saya dalam menyelesaikan karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan karya tulis ini masih jauh dari sempurna,
namun demikian telah memberikan manfaat bagi kami. Akhir kata kami berharap karya
tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Gedangan, 15 September 2023


DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB 2 : KAJIAN TEORI
2.1 Biografi
2.2 Nahdatul Ulama
BAB 3 : METODE PENELITIAN
3.1 Teknik Pengumpulan Data
3.2 Sumber Data
BAB 4 : PEMBAHASAN MASALAH
4.1 Biogeafi K.H Sulaiman
4.2 Peran K.H Sulaiman
BAB 5 : KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biografi atau riwayat hidup ataupun catatan hidup seseorang merupakan
rangkaian peristiwa dari kehidupan seseorang, biografi berasal dari bahasa Yunani
bios yang berarti hidup dan graphia yang mempunyai arti tulisan. Biografi
merupakan jenis karya sastra yang identik dengan kehidupan seseorang, yang
biasanya orang atau tokoh tersebut terkenal seperti pahlawan, politisi, actor, atlet
dan sebagainya.
Menurut KBBI, biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang
lain. Penulis biografi disebut biographer dan orang yang dituliskan disebut sebagai
subjek atau biographee. Teks biografi berfokus pada satu manusia dan membahas
hal-hal khusus dari kehidupan tokoh tersebut, biasanya meliputi, riwayat hidup,
pengalaman berkarier, karya ataupun pengaruh dari tokoh tersebut.
K.H Sulaiman memiliki nama lengkap Haji Sulaiman, dalam kesehariannya
beliau akrab dipanggil dengan sebutan Yaii Sulaiman oleh kawan dan para
santrinya. Sedangkan oleh keluarga biasa di panggil dengan sebutan Abah Yai.
beliau memiliki peranan cukup penting dalan Nahdatul Ulama. beliau merupakan
pencetus tentara hisbullah di wilayah Gedangan.
Beliau merupakan salah satu tokoh yang berperan penting dalam Nahdatul
Ulama di wiliyah Gedangan dan peran beliau dalam dunia pendidikan sangatlah
besar. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengungkit biografi dan peran beliau
dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, agar penelitian ini lebih terarah maka dibuat
batasan-batasan penelitian dengan membuat rumusan masalah. Sebagaimana
rumusan masalah dibawah ini diantaranya:
1) Bagaimana biografi kehidupan K.H Sulaiman?
2) Bagaimana peran K.H Sulaiman dalam dunia Pendidikan dan Nahdatul Ulama?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulis, sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui biografi kehidupan K.H Sulaiman.
2) Untuk mengetahui peran K.H Sulaiman dalam dunia Pendidikan dan Nahdatul
Ulama

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Biografi
Biografi adalah sebuah jenis karya sastra yang berisi riwayat hidup seseorang
yang ditulis oleh orang lain. Biasanya, istilah biografi akan sering didengar dalam
pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), biografi adalah riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain.
Sementara itu, riwayat hidup yang ditulis oleh diri sendiri disebut otobiografi.
Umumnya, biografi berisi cerita riwayat hidup seseorang yang bisa menjadi menjadi
motivasi. Contohnya seperti tokoh-tokoh terkenal, orang sukses, atau orang yang
telah berperan besar dalam suatu bidang yang menyangkut kehidupan banyak orang.

Tulisan biografi mencakup seluruh ruang lingkup kehidupan tokoh yang


diceritakan, mulai dari identitas pribadi, tempat kelahiran, informasi latar belakang
pendidikan, riwayat pekerjaan, hubungan, kematian, dan lain sebagainya. Karena
mencakup informasi yang sangat detail, penulisan biografi tidak boleh dilakukan
dengan asal-asalan. Diperlukan penelitian yang mendalam serta memastikan
keakuratan data yang dicantumkan dalam tulisan.

2.2 Nahdatul Ulama


Nahdlatul ulama adalah organisasi kemasyarakatan dan keagamaan dengan
simbol-simbol yang menjelaskan tujuan dasar dan cita-cita keberadaan suatu
organisasi. Lambang nahdlatul ulama diciptakan oleh kh. Ridwan abdullah setelah
proses kontemplasi dan hasil doa istikharah sebagai pemimpin allah swt. Nahdlatul
ulama lahir pada tanggal 31 januari 1926 sebagai perwakilan ulama tradisionalis
yang mendapat bimbingan ideologis dari ahlus sunnah wal jamaah, yakni tokoh-
tokoh seperti K.H. Hasyim Asy’ari, K. H. Wahab Hasbullah dan para ulama lainnya
ketika upaya reformasi mulai meluas. Meskipun terorganisir, mereka sudah
memiliki hubungan yang sangat kuat.

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan.
Sedangkan penelitan adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan, serta usaha mana yang akan dilakukan
dengan menggunakan metode ilmiah. Dalam penelitan akan di peroleh hasil dan
kesimpulan yang dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah. Beberapa hal yang
terkait dengan metode penelitian pada Biografi dan Peran K.H Sulaiman, yaitu
sebagai berikut :

3.1 Teknik Pengumpulan Data


A. Wawancara
Wawancara yaitu suatu pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
suatu topik tertentu. Dalam melaksanakan intervieuw, pewawancara
(peneliti) membawa pedoman secara garis besar tentang hal-hal yang
ditanyakan. Tanya jawab ini dilakukan oleh peneliti dengan keluarga dan
masyarakat sekitar YPI Bi’rul Ulum untuk memperoleh data tentang Sejarah
kehidupan K.H Sulaiman.
Wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara tak berstuktur.
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan wawancara tak berstuktur adalah
wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa
garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
B. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau tempat,
dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-
harinya. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode
wawancara dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan hasil penelitian
yang lebih kredibel atau dapat dipercaya. Penelitian ini juga akan diperkaya
dengan mengumpulkan data yang berada di kawasan YPI Bi’rul Ulum dan
sekitarnya.
3.2 Sumber Data
A. Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari responden, data
primer dapat di peroleh melalui: angket, observasi, tes. Dalam penelitian ini
data diperoleh dengan metode pengumpulan data meliputi wawancara
dengan H. Sholihuddin selaku keluarga dari K.H Sulaiman.
B. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang telah diteliti
dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian, data sekunder diperoleh melalui: studi kepustakaan. Dalam
penelitian ini data sekundernya yaitu sumber data yang diperoleh dari artikel
yang mengangkat cerita mengenai K.H Sulaiman dan masyarakat sekitar
YPI Bi’rul Ulum.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Biografi Kehidupan K.H Sulaiman

K.H. Sulaiman atau biasa yang dipanggil Abah Yai atau biasa juga dipanggil Yai
Sulaiman merupakan seorang tokoh agama yang memiliki jasa sangat besar dalam
membantu masyarakat yang mengalami masalah atau problem kehidupan. Pada
umumnya, masalah persoalan yang terjadi di kehidupan sehari-hari seperti masalah
pendidikan, ekonomi, masalah pribadi, usaha, dan sebagainya. Abah Yai dikenal
masyarakat karena memiliki sifat dermawan dan welas asih. Beliau sering kali di
minta untuk mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat sekitar.

K.H Sulaiman wafat pada tahun 1980, tahun kelahiran beliau tidak diketahui
secara pasti. Beliau dikarunia satu orang anak dari pernikahan dengan Ibu Nyai Hj.
Siti Aminah yang di beri nama K.H Agus Abdullah Zaini. Kemudian beliau
menikah lagi dengan Ibu Hj. Muamadah dan memiliki enam orang anak yang
bernama Hj. Sa’diyah, Hj. Juwariyah, Samsul Huda, H. Sholihuddin, Zulaikha, dan
Hj. Nur Fadilah.

Abah Yai dikenal sebagai ulama yang welas asih terhadap keluarga, santri, dan
masyarakat sekitar. Beliau tidak pernah marah sekalipun ada santri yang berbuat
salah. Masyarakat sekitar juga merasakan sifat welas asih yang dimiliki oleh beliau,
Beliau kerap mengadakan acara yang dimana warga sekitar diperbolehkan
menghadiri, beliau juga sering melakukan santunan kepada anak yatim, kaum
dhuafa, dan janda yang ada disekitar tempat tinggalnya.

Beliau sangat dihormati oleh masyarakat sekitar tempat tinggalnya karena


ketekunan beliau dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT. Berbagai macam cara beliau lakukan untuk membuktikan kepada masyarakat
bahwa Allah itu maha Esa, dan maha segalanya. Salah satu cara yang beliau
lakukan untuk membuktikannya kepada masyarakat adalah membantu masyarakat
yang membutuhkan doa dan pertolongan beliau melalui kelebihan yang beliau
miliki. Kelebihan yang dimiliki Abah Yai merupakan kelebihan yang mutlak.
Dimana karomah beliau meliputi hal-hal yang bersifat musyahadah (nyata) dan
tersembunyi. Abah Yai hanyalah sebatas pemberi bantuan kepada masyarakat yang
memerlukan bantuan beliau.

4.2 Peran K.H Sulaiman


Corak Islam yang berkembang di Desa Gemurung ialah Islam tradisionalis. Hal
demikian dipengaruhi oleh mayoritas masyarakatnya beragama Islam penganut
Nahdlatul Ulama. Oleh karena itu kegiatan-kegiatan keagamaan Islam yang
berkembang di masyarakat desa Gemurung merupakan pengamalan ajaran Islam
yang kental dengan tradisi NU. Masyarakat desa Gemurung selayaknya masyarakat
muslim di daerah lainnya yang mayoritas “Islam NU”, keseharian mereka dalam hal
keagaman tidaklah jauh beda. Sebagaimana seperti kegiatan tahlilan, yasinan,
istighosah, ziarah makam wali, dan lain sebagainya.
Yai Sulaiman merupakan salah satu tokoh penting di wilayah Gedangan
khususnya Desa Gemurung. Beliau turut berjuang pasca kemerdekaan Indonesia
dengan menjadi pemimpin tentara Hisbullah wilayah Gedangan yang bermarkas di
Keboan sikep pada tahun 1948. Selain itu peran beliau dalam mengamalkan serta
menghidupkan Nahdatul Ulama di daerah Gemurung cukuplah besar.
Yai Sulaiman memiliki sebuah pondok pesantren yang dimana digunakan
masyarakat sekitar untuk menimba ilmu. Sebelum menjadi pondok pesantren,
dahulu beliau mengajar ilmu agama di dalam mushola yang terletak di depan rumah
beliau. Lambat laun banyak masyarakat yang berbondong bondong mengikuti kajian
di mushola tersebut hingga pada akhirnya beliau memutuskan untuk membuat
pondok pesantren. Ada suatu kisah menarik pada kala itu, suatu ketika diadakan
kajian rutin setiap malam Senin dan disiapkan 100 porsi makan oleh keluarga
ndalem dan juru dapur. Namun jumlah jamaah yang datang menjadi 1000 jamaah,
para keluarga ndalem dan juru masak pun kebingungan dan memanggil Yai
Sulaiman. Beliau menanggapi hal tersebut dengan tersenyum dan mengambil alih
pekerjaan juru dapur. Seketika makanan yang semula hanya cukup untuk 100
jamaah menjadi cukup untuk 1000 jamaah.
Seiring dengan berjalannya waktu, Yai Sulaiman merasa bahwa masyarakat
sekitar juga memerlukan pendidikan secara formal. Yai Sulaiman beserta
kerabatnyapun mendirikan sebuah sekolah formal untuk jenjang pendidikan usia
dini hingga menengah atas. Lembaga pendidikan tersebut diberi nama Yayasan
Pendidikan Islam Bi'rul Ulum, dalam lembaga tersebut ada beberapa tingkatan
pendidikan formal maupun non formal. Ada Raudhatul Athfal ( TK ), Madrasah
Ibtidaiyah (SD), Madrasah Tsanawiyah (SMP), Madrasah Aliyah (SMA), TPQ dan
Madrasah Diniyah. Masyarakat menyambut baik kehadiran lembaga yang didikan
oleh Yai Sulaiman. Yai Sulaiman juga mengajak masyarakat sekitar untuk
berbondong - bondong mencari ilmu, guyup rukun, dan hidup dengan damai.
Eksistensi lembaga yang di dirikan oleh Yai Sulaiman hingga saat ini sudah
berkembang cukup pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa di madrasah
yang setiap tahunnya meningkat dan banyak para santri yang mukim untuk mengaji
di pondok pesantren. Adapun kegiatan rutin seperti pengajian kitab setiap bulan,
peringatan haul pendiri, dan pengajian umum yang antusias diikuti warga sekitar.
BAB V

SIMPULAN

5. 1 Simpulan

K.H Sulaiman memiliki nama asli Haji Sulaiman yang kerap dipanggil Yai Sulaiman
atau Abah Yai oleh keluarga,santri dan para kawannya. Beliau merupakan salah satu
tokoh penting di daerah Gedangan terkhusus di Desa Gemurung. Beliau merupakan
pemimpin tentara Hibullah di Daerah Gedangan pasca kemerdekaan. Selain itu beliau
merupakan pendiri Yayasan Pendidikan Islam Bi'rul Ulum yang mana merupakan
tempat mengamalkan ilmu beliau bagi masyarakat sekitar. Beliau dikenal sebagai orang
yang welas asih dan dermawan oleh masyarakat sekitar. Sehingga masyarakat sekitar
sangat hormat dan ta'dim kepada keilmuan beliau.

Anda mungkin juga menyukai