Oleh :
Kharirotul Unsa
201801171
Meskipun kedua ormas tersebut banyak berbeda pendapat tapi kedua ormas
tersebut saling menghargai pendapat masing-masing. Dari kedua ormas tersebut juga
lahir tokoh-tokoh Islam yang memberikan sumbangsih besar bagi kemajuan Negara
Indonesia.
Dari kalangan NU sendiri banyak tokoh ulama yang memberikan sumbangsih pada
Negara diantaranya KH. Hasyim As’ari, KH. Wahid Hasyim, KH. Abdurrahman Wahid,
dll. Sedangkan dari kalangan Muhammadiyah pun juga mampu melahirkan tokoh-tokoh
yang memiliki peran bagi Negara diantaranya KH. Ahmad Dahlan, Buya Hamka, amien
Rais, Ahmad Syafii Maarif, dll.
Maarif sendiri merupakan tokoh islam terkenal yang lahir dari ormas islam
Muhammadiyah.
Ahmad Syafii Maarif di lahirkan pada hari Sabtu, 31 Maret 1935 di bumi Calau
Sumpur Kudus “ Makkah Darat”, Sumatra Barat. Sumpur Kudus “Makkah Darat”
(Makkah Darek dalam bahasa Minang) adalah ungkapan yang sering di ulang-ulang
tidak saja oleh kaum elit nagari minang, rakyat jelata pun tak lupa pula menyebutnya.
Sewaktu kecil Syafii Maarif tidak ada cita-cita tinggi yang ingin di raih, tidak ada angan-
angan untuk jadi apa atau siapa, karena memang memang lingkungan nagari yang sempit
dan sederhana itu tidak mendorong orang untuk menjadi sosok melebihi orang
kampungnya.
Masa sekolah Syafii bisa di bilang banyak menemui kesulitan. Ketika akan masuk
SMA Muhammadiyah di Yogyakarta, Syafii di tolak karena asal SMP nya dari desa
Lintau di Sumatra Barat, yang di anggap tidak bermutu. Ia lalu mendaftar ke Madrasah
Muallimin Muhammadiyah di kota yang sama. Di sekolah yang mencetak kader-kader
da’i Muhammadiyah itu, nilai raport Syafii selalu bagus dan selalu mendapat peringkat
satu.
Guru besar UNY Yogyakarta ini juga pernah menjadi dosen pasca sarjana IAIN
Yogyakarta. Dan sebelumnya terpilih menjadi ketua PP Muhammadiyah pada 1999-
2004, tokoh yang juga pernah aktif di GPII dan pemuda Muhammadiyah, menggantikan
Amien Rais yang memilih serius di partai politik PAN.
Dari paparan penjelasan terkait tokoh islam Ahmad Syafii Maarif tersebutlah
penulis ingin mengambil judul “ Biografi Buya Syafii Maarif “. Penulis ingin
mengetauhi penjelasan karir, pendidikan, serta pemikiran-pemikiran Buya Syafii Maarif.
1. Batasan Masalah
Batasan masalah terdiri menjadi 2 (dua) yang pertama batasan spasial dan batasan
temporal. Batasan spasial ruang lingkupnya adalah batasan yang di dasarkan pada
wilayah geografis ataupun satuan. Sementara batasan temporal ruang lingkupnya adalah
batasan waktu yang di plih peneliti.
Karena peneliti ini membahas terkait biografi tokoh bagaimana riwayat hidup,
pendidikan, dan pemikirannya tentunya untuk batasan spasialnya adalah tempat di mana
tokoh tersebut lahir yaitu di daerah Sumatra barat, tempat mendapatkan pendidikan di
4
Yogyakarta, dan tentunya di Ibukota Jakarta karena beliau pernah aktif menjadi
pimpinan pusat Muhammadiyah.
Sementara untuk batasan temporalnya penulis akan membatasi pada waktu saat sang
tokoh pergi mencari ilmu di Yogyakarta sampai beliau aktif menjadi PP Muhammadiyah
yaitu pada tahun 1953-2005.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah untuk penelitian ini
adalah :
b. Secara praktis
dan memperdalam wawasan terkait biografi tokohg islam yang berada di Indonesia.
D. Tinjauan Pustaka
E. Landasan Teori
Biografi adalah laporan tentang suatu kehidupan yang sebenarnya, bukan meng ada-
ada. Kata biografi berasal dari bahasa latin, yaiyu bio yang mengandung makna hidup
dan grafi artinya penulisan. Berdasarkan etimologi tersebut, biografi berarti penulisan
tentang kisah kehidupan seseorang yang tidak meng ada-ada. Biografi ini menarik
perhatian sebab manusia lebih cenderung tertarik pada apa yang se benar-benarnya
terjadi.
Melalui penulisan biografi inilah penulis sejarah dapat memahami latar belakang dan
keadaan social politik tokoh yang di tulis. Dalam penulisan biografi terdapat 4 (empat)
yang harus ada, 4 unsur tersebut di antaranya adalah: Kepradian sang tokoh, kekuatan
social yang mendukung, lukisan sejarah pada zamannya, keberuntungan dan kesempatan
yang datang.
Selain pendekatan peneliti juga membutuhkan teori dalam penulisan skripsi ini. Teori
sendiri sangat berguna untuk menyusun data dan mengevaluasi penemuannya. Adapun
teori yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teori peranan social yang di kemukakan
oleh Erving Goffman. Teori peranan social ini mejelaskan tentang pola
1 Desritawati, “Biografi H. Dt. Batuah” Skripsi Padang: Jurusan Sejarah FIS, UNP, 2002
3 Ibid, 206.
4 Taufik Abdullah dkk, Manusi dalam kemelut sejarah (Jakarta: LP3ES, 1978), 4
Sosiologi yang di definisikanberupa pola ataupun norma perilaku yang di harapkan dari
orang yang menduduki posisi tertentu dalam struktur sosial.
F. Metode Penelitian
Metode ini menggunakan metode penelitian sejarah. Alat atau piranti yang di gunakan
dalam menyusun skripsi ini. Menurut Louis Gottschalk, berpendapat bahwa metode
sejharah sebagai proses, proses pengujian dan analisis sumber atau laporan dari masa
lampau secara kritis. Hasil rekonstruksi imajinatif masa lampau berdasarkan data atau
fakta yang di peroleh lewat proses itu di sebut historiografi/ penulisan sejarah. Penelitian
yang di lakukan bersifat studi historis, oleh karena itu metode yang di anggap relevan
untuk membahas skripsi kali ini adalah metode sejarah, maka penelitian yang di lakukan
melalui empat tahap yaitu:
1. Heuristik
Heuristik atau pengumpulan sumber yaitu suatu proses yang di lakukan oleh
peneliti untuk mengumpulkan sumber-sumber, data-data atau jejak sejarah.
5 Peter Burke, Sejarah dan Teori Sosial, Terj. Mestika Zed dan Zulfami(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
6 Aminudin Kasdi, Memahami Sejarah (Surabaya: UUP, 2011),10,
Langkah awal untuk mengumpulkan sumber data yang di inginklan adalah sebagai
berikut:
Adapun pada penelitian ini, sumber yang di gunakan di bagi dalam kategori, yaitu:
a. Sumber Primer
Sumber primer adalah sumber yang di hasilkan atau di tulis oleh pihak-pihak yang
secara langsung terlibat dan atau menjadi saksi mata dalam peristiwa sejarah.
Sumber primer yang di gunakan dalam penelitian ini adalah berupa jurnal-jurnal
penelitian yang membahas tentang pemikiran Ahmad Syafii Maarif, buku karangan
beliau, serta penelitian lain yang membahas tentang kritik dari pemikiran beliau.
b. Sumber Sekunder
2. Kritik Sumber
2007), 64.
8 Lilik Zulaicha, Metodologi Sejarah I ( Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya 2005), 24
9 Ibid.,
10 Ibid,16
a. Kritik Ekstern adalah proses untuk melihat apakah sumber yang di dapatkan asli.
Sumber yang di dapatkan penulismerupakan relevan, karena penulis mendapatkan
sumbernya berupa penelitian ilmiah berupa jurnal terkait tokoh tersebut dan juga
buku-buku yang di karang sendiri oleh tokoh yang di teliti.
b. Kritik Intern adalah upaya yang di lakukan untuk melihat apakah isi sumber tersebut
cukup layak untuk di percaya kebenarannya. Dengan cara mencari korelasi dengan
sumber-sumber yang ada tersebut akan di tarik sebagai fakta sejarah untuk penulisan
selanjutnya.
3. Interpretasi
Interprestasi yang di kemukakan disini ada dua macam, yaitu analisis dan sintesis.
Analisis berarti menguraikan, sedangkan sintesis adalah menyatukan. Jadi bisa di
simpulkan yang harus penulis lakukan dalam penulisan skripsi ini adalah menguraikan
sejumlah fakta yang di perolah, kemudian menyatukan fakta-fakta dari beberapa sumber
yang di temukan kedalam suatu interprestasi yang menyeluruh. Dalam hal ini penulis
merasa analisa yang telah di lakukan terhadap sumber yang di dapatkan, seluruhnya
dapat menghubungkan pada satu kesimpulan yang saling berkesinambungan antara
sumber satu dengan sumber lainnya.
4. Historiografi
Historiografi adalah proses menyusun fakta yang telah tersusun dan di dapatkan dari
penafsiran sejarahwan terhadap sumber-sumber dalam bentuk tulisan.
11 Ibid.,
10
Dalam langkah ini penulisan di tuntut untuk menyajikan dengan bahasa yang baik,
yang dapat di pahami oleh orang lain dan di tuntut untuk menguasai teknik penulisan
karya ilmiah. Oleh karena itu harus di barengi oleh latihan-latihan yang intensif.
G. Sistematika Pembahasan
Bab kedua di bab ini akan menjelaskan tentang biografi Ahmad Syafii Maarif
Apa yang melatarbelakangi munculnya pemikiran tersebut serta tokoh-tokoh yang menjadi
kiblat pemikiran yang muncul dari Ahmad Syafii Maarif.
11
Bab kelima dalam bab ini adalah bab penutup, dimana isi dari kesimpulan ini
adalah jawaban dari rumusan masalah pada skripsi ini. Selainkesimpulan ada juga saran-saran
yang di tujukan untuk beberapa pihak.
12
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Dhofier, Zamkhsyari. “ Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kiai “ Jakarta:
LP3ES, 1984
Hilyah, Lia. “ Dinamika Pemikiran Politik Ahmad Syafii Maarif “ .Skripsi. UIN Syarif
Hidayatullah. 2009.
Solikhin, Ahmad. “ Ahmad Syafii Maarif “ . Jurnal politik muda Vol 2 No1. 2012
Marlena, Leni “ Hubungan Islam dan Negara dalam Pandangan Ahmad Syafii Maarif “
Jurnal Manthiq Vol 3 No 2. 2018.
Nuraini. “ Humanisme Islam dalam Pandangan Ahmad Syafii Maarif “ . Jurnal Edukasia
Multikultura Vol 1 Edisi 1. 2019.
13
14