Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL SKRIPSI

BIOGRAFI AHMAD SYAFII MAARIF

Oleh :
Kharirotul Unsa
201801171

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI
2022
A. Latar belakang masalah

Indonesia merupakan Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.


Dengan jumlah penduduk yang banyak tentunya banyak bermunculan juga para tokoh
Islam di Indonesia yang memberikan sumbangsihnya pada Negara dari beberapa sector
terutama dalam pemikiran.
Di indonesia sendiri meskipun banyak sekali ormas (organisasi masa) islam akan
tetapi ada dua ormas islam terbesar yang terkenal di kalangan masyarakat. Ormas islam
tersebut adalah Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Dimana dua ormas islam
tersebut memiliki beberapa pandangan yang berbeda terkait ibadah dll. Pendekatan yang
dilakukan kedua ormas tersebutpun juga berbeda, NU menggunakan pendekatan social
dimana praktek-praktek budaya yang selama ini masih dilestarikan masyarakat dicampur
dengan buday-budaya islami sehingga mudah diterima oleh masyarakat, sedangkan
Muhammdiyah menggunakan pendekatan textual di mana setiap ibadah harus sesuai
tuntunan yang ada di Alqur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Meskipun kedua ormas tersebut banyak berbeda pendapat tapi kedua ormas
tersebut saling menghargai pendapat masing-masing. Dari kedua ormas tersebut juga
lahir tokoh-tokoh Islam yang memberikan sumbangsih besar bagi kemajuan Negara
Indonesia.

Dari kalangan NU sendiri banyak tokoh ulama yang memberikan sumbangsih pada
Negara diantaranya KH. Hasyim As’ari, KH. Wahid Hasyim, KH. Abdurrahman Wahid,
dll. Sedangkan dari kalangan Muhammadiyah pun juga mampu melahirkan tokoh-tokoh
yang memiliki peran bagi Negara diantaranya KH. Ahmad Dahlan, Buya Hamka, amien
Rais, Ahmad Syafii Maarif, dll.

Dari tokoh-tokoh yang di sebutkan diatas, penulis sangat tertarik membahas


Ahmad Syafii Maarif. Ahmad Syafii Maarif atau lebih di kenal dengan Buya Syafii
2

Maarif sendiri merupakan tokoh islam terkenal yang lahir dari ormas islam
Muhammadiyah.

Buya Syafii Maarif dipilih penulis karena pemikiran-pemikiran beliau terkait


toleransi antar umat beragama. Apalagi disaat ini isu tentang radikalisme tengah mencuat
di masyarakat Indonesia. Di indonesia sendiri masyarakatnya tidak hanya beragama
islam saja akan tetapi ada yang beragama katholik, protestan, hindu, budha, dan
konhucu. Jika kita sebagai umat islam tidak ada rasa toleransi tentunya akan sangat
membahayakan bagi persatuan dan kesatuan Negara ini.

Ahmad Syafii Maarif di lahirkan pada hari Sabtu, 31 Maret 1935 di bumi Calau
Sumpur Kudus “ Makkah Darat”, Sumatra Barat. Sumpur Kudus “Makkah Darat”

(Makkah Darek dalam bahasa Minang) adalah ungkapan yang sering di ulang-ulang
tidak saja oleh kaum elit nagari minang, rakyat jelata pun tak lupa pula menyebutnya.
Sewaktu kecil Syafii Maarif tidak ada cita-cita tinggi yang ingin di raih, tidak ada angan-
angan untuk jadi apa atau siapa, karena memang memang lingkungan nagari yang sempit
dan sederhana itu tidak mendorong orang untuk menjadi sosok melebihi orang
kampungnya.

Masa sekolah Syafii bisa di bilang banyak menemui kesulitan. Ketika akan masuk
SMA Muhammadiyah di Yogyakarta, Syafii di tolak karena asal SMP nya dari desa
Lintau di Sumatra Barat, yang di anggap tidak bermutu. Ia lalu mendaftar ke Madrasah
Muallimin Muhammadiyah di kota yang sama. Di sekolah yang mencetak kader-kader
da’i Muhammadiyah itu, nilai raport Syafii selalu bagus dan selalu mendapat peringkat
satu.

Lulus di Yogyakarta di tugaskan ke Lombok Timur sebagai pengajar sekolah


Muhammadiyah selamasatu tahun, lalu pindah ke Jawa memulai belajar di FKIP
Cokroaminoto Solo sampai sarjana muda pada usianya 29 tahun, di kampus inilah di
aktif di HMI cabang Solo dan menjadi ketua bidang pendidikan HMI cabang Solo
3

periode 1963-1964. Dan pada tahun 19 68 menyelesaikan sarjananya di FKIP


Yogyakarta. Kemudian,meninggalkan Indonesia untuk belajar sejarah pada program
naster di universitas Ohio, AS.

Meski sejak kecil sudah mengenal Muhammadiyah, Syafii baru benar-benar


menjadi pengurus organisasi Islam itu sepulang dari Chicago. Pada tahun 1985, ia
bergabung di Majelis Tabliq Muhammadiyah hingga akhirnya ia bisa menjadi ketua PP
Muhammadiyah tahun 1998.

Guru besar UNY Yogyakarta ini juga pernah menjadi dosen pasca sarjana IAIN
Yogyakarta. Dan sebelumnya terpilih menjadi ketua PP Muhammadiyah pada 1999-
2004, tokoh yang juga pernah aktif di GPII dan pemuda Muhammadiyah, menggantikan
Amien Rais yang memilih serius di partai politik PAN.

Dari paparan penjelasan terkait tokoh islam Ahmad Syafii Maarif tersebutlah
penulis ingin mengambil judul “ Biografi Buya Syafii Maarif “. Penulis ingin
mengetauhi penjelasan karir, pendidikan, serta pemikiran-pemikiran Buya Syafii Maarif.

B. Batasandan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Batasan masalah terdiri menjadi 2 (dua) yang pertama batasan spasial dan batasan
temporal. Batasan spasial ruang lingkupnya adalah batasan yang di dasarkan pada
wilayah geografis ataupun satuan. Sementara batasan temporal ruang lingkupnya adalah
batasan waktu yang di plih peneliti.

Karena peneliti ini membahas terkait biografi tokoh bagaimana riwayat hidup,
pendidikan, dan pemikirannya tentunya untuk batasan spasialnya adalah tempat di mana
tokoh tersebut lahir yaitu di daerah Sumatra barat, tempat mendapatkan pendidikan di
4

Yogyakarta, dan tentunya di Ibukota Jakarta karena beliau pernah aktif menjadi
pimpinan pusat Muhammadiyah.

Sementara untuk batasan temporalnya penulis akan membatasi pada waktu saat sang
tokoh pergi mencari ilmu di Yogyakarta sampai beliau aktif menjadi PP Muhammadiyah
yaitu pada tahun 1953-2005.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah untuk penelitian ini
adalah :

a. Bagaimana Biografi dari Buya Syafii Maarif?


b. Apa saja yang melatarbelakangi pemikiran Buya Syfii Maarif?
c. Bagaimana respon tokoh muslim yang lain terkait pemikiran Buya Syafii Maarif?

C. Tujuan dan kegunaan penelitian


1. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui biografi Ahmad Syfii Maarif
b. Untuk mengetahui Sejarah pemikiran Ahmad Syafii Maarif
c. Bagaiman respon terhadap pemikiran Ahmad Syafii Maarif
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan secara Teoritis

Untuk menambah referensi dan bahan informasi ilmiah terkait


biografi tokoh-tokoh islam indonesia di program studi Sejarah dan
Kebudayaan Islam

STAI SYEH JANGKUNG.

b. Secara praktis

Sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi strata-1 program studi


Sejarah

dan Kebudayaan Islam serta dapat mengaplikasikan ilmu yang di peroleh


5

dan memperdalam wawasan terkait biografi tokohg islam yang berada di Indonesia.

D. Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka merupakan kajian yang di lakukan peneliti sebagai bahan


perbandingan penulis dengan peneliti sebelumnya. Sepanjang pengetahuan penulis ada
beberapa penelitian ilmiah yang membahas terkait perkembangan musik islam, penelitian
tersebut di anataranya:

1. Dalam skripsi UIN Syarif Hidayatullah berjudul DinamikaPemikiran Politik Ahmad


Syafii Maarif yang di susun oleh Lia Hilyah yang membahas tentang dinamika
pemikiran politik Ahmad Syafii Maarif dan konsep negara menurut Ahmad Syafii
Maarif
2. Dalam jurnal politik muda Vol 2 No 1 Januari – Maret 2012 yang berjudul Pemikiran
Politik Negara dan Agama “ Ahmad Syafii Maarif “ yang di susun oleh Ahmad
Sholikhin dalam jurnal ini juga membahas terkait pemikiran Ahmad Syafii Maarif
tentang politik negara dan juga agama.
3. Dalam Jurnal Manthiq Vol 3 No 2 tahun 2018 berjudul Hubungan Islam dan Negara
dalam pandangan Ahmad Syfii Maarif yang di susun oleh Leni Marlena di mana
dalam jurnal tersebut membahas tentang konsep negara menurut agama islam dan
juga hubungan islam dan negara menurut pandangan Ahmad Syafii Maarif
4. Dalam Jurnal Edukasia Multikultura Vol 1 Edisi 1 Agustus 2019 tentang Humanisme
Islam dalam pandangan Ahmad Syafii Maarif yang di susun oleh Nuraini yang
membahas tentang humanisme islam menurut pemikiran Ahmad Syafii Maarif.
6

E. Landasan Teori

Biografi adalah laporan tentang suatu kehidupan yang sebenarnya, bukan meng ada-
ada. Kata biografi berasal dari bahasa latin, yaiyu bio yang mengandung makna hidup
dan grafi artinya penulisan. Berdasarkan etimologi tersebut, biografi berarti penulisan
tentang kisah kehidupan seseorang yang tidak meng ada-ada. Biografi ini menarik
perhatian sebab manusia lebih cenderung tertarik pada apa yang se benar-benarnya
terjadi.

Melalui penulisan biografi inilah penulis sejarah dapat memahami latar belakang dan
keadaan social politik tokoh yang di tulis. Dalam penulisan biografi terdapat 4 (empat)
yang harus ada, 4 unsur tersebut di antaranya adalah: Kepradian sang tokoh, kekuatan
social yang mendukung, lukisan sejarah pada zamannya, keberuntungan dan kesempatan
yang datang.

Dalam penulisan sebuah penelitian tentunya harus menggunakan sebuahpendekatan.


Pendekatan sendiri adalah keseluruhan cara atau kegiatan dalam suatu penelitian yang di
mulai dari perumusan masalah sampai membuat suatu kesimpulan. Dalam peelitian
skripsi terkait tokoh Ahmad Syafii Maarif ini peneliti menggunakan penelitian
pendekatan biografi untuk mengetahui latar belakang lingkungan tokoh tersebut dan juga
riwayat pendidikannya.

Selain pendekatan peneliti juga membutuhkan teori dalam penulisan skripsi ini. Teori
sendiri sangat berguna untuk menyusun data dan mengevaluasi penemuannya. Adapun
teori yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teori peranan social yang di kemukakan
oleh Erving Goffman. Teori peranan social ini mejelaskan tentang pola

1 Desritawati, “Biografi H. Dt. Batuah” Skripsi Padang: Jurusan Sejarah FIS, UNP, 2002

2 Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003), 203

3 Ibid, 206.
4 Taufik Abdullah dkk, Manusi dalam kemelut sejarah (Jakarta: LP3ES, 1978), 4

Sosiologi yang di definisikanberupa pola ataupun norma perilaku yang di harapkan dari
orang yang menduduki posisi tertentu dalam struktur sosial.

Teori tersebut dapat di gunakan penulis untuk mengungkapkan peranan yang di


lakukan oleh Ahmad Syafii Maarif sebagai tokoh islam di mana pemikiran-pemikiran
beliau sedikit banyak telah memberikan dampak bagi negara indonesia. Berdasarkan
pendekatan biografi serta teori peranan social tersebut penulis berusaha menjelaskan
secara detail tentang riwayat hidup dari Ahmad Syafii Maarif bagaimana latar belakang
pendidikan dan kondisi lingkungan sekitar beliau sehingga dapat menciptakan pemikiran-
pemikiran yang dapat memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa sehingga tujuan
yang ingin di capai dalam penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.

F. Metode Penelitian

Metode ini menggunakan metode penelitian sejarah. Alat atau piranti yang di gunakan
dalam menyusun skripsi ini. Menurut Louis Gottschalk, berpendapat bahwa metode
sejharah sebagai proses, proses pengujian dan analisis sumber atau laporan dari masa
lampau secara kritis. Hasil rekonstruksi imajinatif masa lampau berdasarkan data atau
fakta yang di peroleh lewat proses itu di sebut historiografi/ penulisan sejarah. Penelitian
yang di lakukan bersifat studi historis, oleh karena itu metode yang di anggap relevan
untuk membahas skripsi kali ini adalah metode sejarah, maka penelitian yang di lakukan
melalui empat tahap yaitu:

1. Heuristik

Heuristik atau pengumpulan sumber yaitu suatu proses yang di lakukan oleh
peneliti untuk mengumpulkan sumber-sumber, data-data atau jejak sejarah.

5 Peter Burke, Sejarah dan Teori Sosial, Terj. Mestika Zed dan Zulfami(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
6 Aminudin Kasdi, Memahami Sejarah (Surabaya: UUP, 2011),10,

7 Dudung Abdurahman, Metodologi penelitian Sejarah( Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

Langkah awal untuk mengumpulkan sumber data yang di inginklan adalah sebagai
berikut:

Adapun pada penelitian ini, sumber yang di gunakan di bagi dalam kategori, yaitu:

a. Sumber Primer

Sumber primer adalah sumber yang di hasilkan atau di tulis oleh pihak-pihak yang
secara langsung terlibat dan atau menjadi saksi mata dalam peristiwa sejarah.

Sumber primer yang di gunakan dalam penelitian ini adalah berupa jurnal-jurnal
penelitian yang membahas tentang pemikiran Ahmad Syafii Maarif, buku karangan
beliau, serta penelitian lain yang membahas tentang kritik dari pemikiran beliau.

b. Sumber Sekunder

Selain menggunakan sumber primer di atas, penulis juga menggunakan sumber-


sumber sekunder. sumber sekunder adalah sumber yang di hasilkan oleh orang yang
hidup sejaman, namun tidak terlibat atau menyaksikan secara langsung peristiwa yang
di tulis. Sumber sekunder yang di gunakan penulis di antaranya buku-buku yang
membahas tentang beliau, artikel-artikel dari internet yang membahas tentang beliau.

2. Kritik Sumber

Kritik sumber adalah sebuah kegiatan untuk meneliti sumber-sumber yang di


peroleh agar memperoleh kejelasan apakah sumber tersebut kridibel atau tidak dan autentik
atau tidak. Kritik sumber ini di lakukan terhadap sumber-sumber yang di butuhkan, kritik ini
menyangkut verifikasi sumber yaitu pengujian mengenai keontetikan sumber itu. Kritik
sumber sejarah di bagi menjadi dua yaitu:

2007), 64.

8 Lilik Zulaicha, Metodologi Sejarah I ( Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya 2005), 24
9 Ibid.,

10 Ibid,16

a. Kritik Ekstern adalah proses untuk melihat apakah sumber yang di dapatkan asli.
Sumber yang di dapatkan penulismerupakan relevan, karena penulis mendapatkan
sumbernya berupa penelitian ilmiah berupa jurnal terkait tokoh tersebut dan juga
buku-buku yang di karang sendiri oleh tokoh yang di teliti.
b. Kritik Intern adalah upaya yang di lakukan untuk melihat apakah isi sumber tersebut
cukup layak untuk di percaya kebenarannya. Dengan cara mencari korelasi dengan
sumber-sumber yang ada tersebut akan di tarik sebagai fakta sejarah untuk penulisan
selanjutnya.
3. Interpretasi

Suatu upaya sejarawan untuk melihat kembali tentang sumber-sumber yang di


dapatkan dan yang telah di uji autentitasnya. Terdapat saling berhubungan atau yang satu
dengan yang lain dengan demikian sejarawan memberikan penafsiran terhadap sumber
yang telah di dapatkan.

Interprestasi yang di kemukakan disini ada dua macam, yaitu analisis dan sintesis.
Analisis berarti menguraikan, sedangkan sintesis adalah menyatukan. Jadi bisa di
simpulkan yang harus penulis lakukan dalam penulisan skripsi ini adalah menguraikan
sejumlah fakta yang di perolah, kemudian menyatukan fakta-fakta dari beberapa sumber
yang di temukan kedalam suatu interprestasi yang menyeluruh. Dalam hal ini penulis
merasa analisa yang telah di lakukan terhadap sumber yang di dapatkan, seluruhnya
dapat menghubungkan pada satu kesimpulan yang saling berkesinambungan antara
sumber satu dengan sumber lainnya.

4. Historiografi

Historiografi adalah proses menyusun fakta yang telah tersusun dan di dapatkan dari
penafsiran sejarahwan terhadap sumber-sumber dalam bentuk tulisan.
11 Ibid.,

10

Dalam langkah ini penulisan di tuntut untuk menyajikan dengan bahasa yang baik,
yang dapat di pahami oleh orang lain dan di tuntut untuk menguasai teknik penulisan
karya ilmiah. Oleh karena itu harus di barengi oleh latihan-latihan yang intensif.

Tahap ini merupakan bentuk penulisan pemaparan, atau pelaporan hasil


penelitian sejarah yang menekankan aspek kronologis masa lampau. Dalam penyajian
penelitian ini penulis ingin menekankan pada sisi biografi, pemikiran tokoh serta
kritik-kritik tokoh lain terhadap pemikiran-pemikiran tokoh yang di teliti.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pembaca dalam memahami karya ini, maka karya


ilmiah ini di susun secara sistematis. Adapun mengenai sistematika pembahasan dalam
skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bab pertama, merupakan bab pendahuluan yang berisikan latar belakng


masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian di adakan penelitian, kegunaan penelitian,
pendekatan dan kerangka teori, penelitian terdahulu, metodolgi penelitian, dan sistematika
pembahasan sehingga akan diperoleh gambaran secara utuh dalam penyajian karya ilmiah ini.

Bab kedua di bab ini akan menjelaskan tentang biografi Ahmad Syafii Maarif

Bagaimana latar belakng keluarganya kondisi sosial linkunganya, riwayat pendidikannya,


organisai-organisasi yang pernah beliau ikuti.

Bab ketiga membahas tentang pemikiran-pemikiran dari Ahmad Syafii Maarif,

Apa yang melatarbelakangi munculnya pemikiran tersebut serta tokoh-tokoh yang menjadi
kiblat pemikiran yang muncul dari Ahmad Syafii Maarif.
11

Bab keempat membahas tentang respon dari tokoh-tokohislam lain terkait


pemikiran-pemikiran yang muncul dari Ahmad Syafii Maarif, setiap orang pasti memiliki ide
yang berbeda-beda antar satu dengan yang lain, begitu pula terkait pemikiran seorang tokoh
pasti ada orang yang setuju dan ada pula yang kurang setuju.

Bab kelima dalam bab ini adalah bab penutup, dimana isi dari kesimpulan ini
adalah jawaban dari rumusan masalah pada skripsi ini. Selainkesimpulan ada juga saran-saran
yang di tujukan untuk beberapa pihak.
12

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdurahman, Dudung. “Metodologi Penelitian Sejarah” Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2007

Dhofier, Zamkhsyari. “ Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kiai “ Jakarta:
LP3ES, 1984

Jurnal dan Skripsi

Hilyah, Lia. “ Dinamika Pemikiran Politik Ahmad Syafii Maarif “ .Skripsi. UIN Syarif
Hidayatullah. 2009.

Solikhin, Ahmad. “ Ahmad Syafii Maarif “ . Jurnal politik muda Vol 2 No1. 2012

Marlena, Leni “ Hubungan Islam dan Negara dalam Pandangan Ahmad Syafii Maarif “
Jurnal Manthiq Vol 3 No 2. 2018.

Nuraini. “ Humanisme Islam dalam Pandangan Ahmad Syafii Maarif “ . Jurnal Edukasia
Multikultura Vol 1 Edisi 1. 2019.
13

DAFTAR ISI SEMENTARA

Halaman sampul depan


Halaman judul
Halaman pernyataan keaslian
Halaman nota dinas Halaman pengesahan Halaman motto Halaman persembahan
Abstrak
Pedoman transliterasi
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar lampiran
BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Batasan dan Rumusan Masalah
3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
4. Tinjauan Pustaka
5. Landasan Teori
6. Metode Penelitian
7. Sistematika Pembahasan
BAB II : BIOGRAFI AHMAD SYFII MAARIF
1. Latar Belakang Keluarga
2. Riwayat Pendidikan
BAB III : PEMIKIRAN AHMAD SYFII MAARIF
1. Latar Belakang Pemikiran
2. Tokoh-tokoh berpengaruh
BAB IV : RESPON TOKOH-TOKOH TERKAIT PEMIKIRAN AHMAD SYFII
MAARIF
1. Tokoh Ulama
2. Pemimpin Negara
BAB V : PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran

14

Anda mungkin juga menyukai