SIMPOSIUM PEMIKIRAN
AHMAD SYAFII MAARIF,
DARI MUHAMMADIYAH
UNTUK BANGSA
2022
SIMPOSIUM PEMIKIRAN
AHMAD SYAFII MAARIF,
DARI MUHAMMADIYAH UNTUK BANGSA
A. Pokok pikiran
Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif—yang akrab dipanggil Buya Syafii—pada 27 Mei 2022
lalu, telah pergi untuk selamanya menghadap ke haribaan ilahi, di RS PKU
Muhammadiyah Gamping. Selama hidupnya, Buya Syafii Ahmad Syafii Maarif (ASM)
bukan hanya dikenal sebagai seorang sejarawan, cendekiawan, tokoh Muhammadiyah,
tetapi juga dikenal sebagai seorang guru bangsa dengan kepribadian yang humanis,
pluralis, inklusif, moderat, terbuka, dan toleran.
Pria kelahiran Sumpur Kudus, Minangkabau, yang dijuluki “Muazin Bangsa dari
Makkah Darat”, ini terus berkarya, terutama dalam bentuk tulisan di media-media massa.
Buya ASM laksana pelita di tengah gulita bangsa yang sarat dengan pelbagai persoalan
keagamaan, kebangsaan dan kemanusiaan. Melalui tulisan-tulisannya, Buya selalu
mengumandangkan moralitas dan keadaban publik. Agama (Islam) menurutnya adalah
sumber moral, jadi agama harus menjinakkan politik agar politik berorientasi pada
keadilan, kejujuran dan persatuan. Tetapi yang terjadi belakangan, justru agama dipakai
sebagai alat untuk tujuan politik. Krisis dan keterpurukan yang dialami bangsa ini di semua
lini kehidupannya, sesungguhnya akibat diabaikannya moralitas dan keadaban publik ini.
Untuk tujuan itu, ASM ingin agar Islam yang dikembangkan di Indonesia adalah
sebuah Islam yang ramah, terbuka, inklusif, damai dan mampu memberi solusi terhadap
berbagai persoalan bangsa dan negara. Agar bisa mengembangkan Islam tanpa nir-
kekerasan, seperti itu, umat Islam harus bermental terbuka, semangat untuk maju, optimis
dan tidak putus asa, serta tidak bermental minoritas. Buya Syafii selalu mengingatkan
bahwa Indonesia beruntung memiliki keragaman yang sangat utuh dalam berbagai bidang.
Sebagai formulasi menghadapi keragaman, Indonesia juga punya semboyan Bhineka
Tunggal Ika. Kebhinekaan itu berasal dari warisan Majapahit abad ke-14. Kalimat
Bhinneka Tunggal Ika yang diambil dari kakawin Jawa Kuno, Kitab Sutasoma, karangan
Mpu Tantular, “bhinnêka tunggal ika tan hana dharmma mangrwa” (Berbeda-beda,
namun hakikatnya satu. Karena kebenaran itu tidak mendua).
Menurut Buya Syafii, ada banyak sekali persamaan visi di antara umat berbagai
agama. Berdasarkan pengalamannya berteman dengan berbagai kalangan, Buya Syafii
menawarkan formula, “Bersaudara dalam perbedaan, berbeda dalam persaudaraan.”
Perbedaan itu merupakan anugerah Tuhan yang harus disyukuri. Bhikkhu Sri
Pannyavaro—tokoh agama Buddha Indonesia yang sejak lama sudah bersahabat dengan
Buya Syafii—menyampaikan, bahwa Buya Syafii Maarif, Guru Bangsa, sahabat sejati bagi
semua umat beragama. Kearifan Buya Syafii, dinilai sangat bening dan mencerahkan
bangsa ini.
Output kegiatan
1. Adanya rumusan strategi dan kerangka aksi untuk pelembagaan gagasan-gagasan
Ahmad Syafii Maarif ke dalam lembaga-lembaga pendidikan, dan lembaga-lembaga
politik, dan lain-lain.
2. Terformulasikannya materi-materi dan silabus atau kurikulum terkait pemikiran Ahmad
Syafii Maarif, tentang tema keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan.
3. Adanya komunitas dan jaringan epistemik (intelektual, ilmuwan dan penulis) yang
memproduksi pemikiran Islam dan perkembangan keilmuan kontemporer.
Outcome Kegiatan
1. Tersusunnya sistematika pemikiran Ahmad Syafii Maarif tentang persoalan keislaman,
keindonesiaan dan kemanusiaan dalam bentuk tema-tema dan gagasan-gagasan yang
menjadi kata kunci pemikirannya.
2. Terlembagakannya pandangan dan nilai-nilai yang dikembangkan oleh Ahmad Syafii
Maarif tentang keislaman, keindonesiaan dan kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
C. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
a. Presentasi
b. Tanya Jawab
D. Kepesertaan
Kegiatan ini akan diikuti oleh 100 orang peserta dari berbagai daerah yang tersebar di
lintas propinsi di seluruh Indonesia. Mereka terdiri dari:
1. Kader intelektual dan aktivis ormas-ormas Islam
E. Tema-tema kegiatan
1. Tema Simposium Pemikiran
▪ Inklusivitas, Kesetaraan dan Persaudaraan Lintas Batas
▪ Arabisme, Lokalitas, dan Kospomolitanisme Islam : Refleksi Diaspora Pemikiran
ASM
▪ Alquran, Pancasila dan Keadilan Sosial
▪ Tantangan Intoleransi dan Politik Identitas di Indonesia: Meneruskan Legacy
Perjuangan Ahmad Syafii Maarif
Moderator/Fasilitator:
▪ Moh. Shofan
▪ Pipit Aidul Fitriyana
▪ Dr. Azaki Khoirudin, M.Pd.
▪ Puti Hasanatu Syadiah (Penerima MAARIF Fellowship 2013)
H. Penyelenggara Program
Kegiatan Muktamar Pemikiran Ahmad Syafii Maarif ini diselenggarakan oleh MAARIF
Institute (akan) bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Rundown Acara