A. Pendahuluan
tokoh pejuang yang telah berjasa bagi bangsa dan Negara, khusus-nya yang
tidak lagi dikenal karena biografi tentang dirinya belum terungkap secara
yang besar.2
Istilah atau sebutan tokoh yang diberikan secara umum bagi diri
1 Staf Peneliti Aspek Kesejarahan Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional
Makassar.
2 Sagimun M.D., 1983 Mengapa Biografi Dan Kesejarahan Jilid II. Jakarta: Depdikbud,
hlm. 67, Muh. Amir, 2001. Karaeng Polongbangkeng Padjonga Daeng Ngalle. Makassar: Balai
Kajian Jarahnitra Makassar.
95
Hermin Batong
menghargai jasa seseorang pada masa hidupnya karena terdorong oleh rasa
cinta tanah air, sehingga dianggap berjasa dalam memimpin suatu kegiatan
wajar untuk ditulis biografinya agar dapat dikenal orang. Karena itulah
daaptdibuat sulaman yang indah dari biodata yang tersedia tentu saja
goncangan revolusi. Hal ini dapat dilihat dari sejarah perjalanan bangsa
Indonesia, terutama saat deru api revolusi yang memanasi seluruh persada
96
Hermin Batong
dirinya untuk diberi nama, tetapi setidaknya kita sebagai generasi pelanjut
setiap orang adalah sejarawan bagi dirinya sendiri. Dalam konteks ini
pejuang di Sulawesi Barat yang menarik untuk disimak lebih lanjut adalah
Hj. St. Maemunah. Sebab, tokoh pejuang ini mempunyai peranan penting
97
Hermin Batong
berdiri pada garis belakang, tetapi wanita yang berada di garis depan
dan nila-nilai luhur yang patut untuk dikenang dan diteladani oleh kita
GAPRI 5.3.1 di bawah pimpinan Hj. St. Maemunah, Raden Ishaq, Muh.
Saleh Banjar dan lain-lain. Hj. St. Maemunah adalah anak pertama dari
dari pribadi Hj. St. Maemunah. Atas dasar inilah usaha untuk
6 Aminah Hamzah dkk, 1991. Biografi Pahlawan H.Depu Mara’dia Balania. Ujung
Pandang: Depdikbud, hlm.34; Ahmad Asdy, dkk., 2003. Mandar Dalam Kenangan Tentang
Latar Belakang Keberadaan Arajang Balanipa ke 52, hlm.160.
98
Hermin Batong
Hj. St. Maemunah tahun 1945-1950. Dalam hal ini kata “peranan” dapat
aktif tokoh wanita yang secara fisik, baik dalam bentuk organisasi maupun
wanita pejuang yang perlu ditonjolkan, akan tetapi melihat dari adanya
beberapa kriteria pada diri Hj. St. Maemunah yang perlu dibahas lebih
99
Hermin Batong
dirinya.
hal itu bukanlah menjadi penghalang bagi dirinya untuk tetap harus
Bertolak dari uraian singkat itu, maka yang menjadi persoalan dalam kajian
pejuang wanita di daerah Mandar. Karena itu, kajian ini tidak hanya
100
Hermin Batong
kemudian dari sumber itu diolah menjadi fakta sejarah, hasil dari fakta itu
Baruga, kurang lebih lima km dari kota Majene. Ia adalah puteri dari
101
Hermin Batong
diantarannya dua orang puteri dan satu orang putera.8 Ketiga putera puteri
Makassar.
2 orang anak putera yaitu Mabrur dan Abrar yang keduanya berdomisili
angkatnya.
yang saleh taat beribadah dan pemberani. Sifat ini tertanam dari kedua
102
Hermin Batong
bersikap hati-hati dalam bertindak karena dia adalah pola anutan keempat
Belanda, rakyat hidup dalam kekangan tanpa ada kebebasan kecuali bagi
Pada sekolah Belanda yang bersifat deskrimanitif, sehingga ras dan status
menjadi persoalan. Itulah salah satu pengalaman yang harus ditempu oleh
Maemunah ketika masuk sekolah. Tahun 1928 yaitu pada usia 12 tahun
103
Hermin Batong
dan perlakuan kurang adil dibanding dengan temannya yang berasal dari
dari daun kelapa karena waktu masih subuh mereka harus berjalan kaki
Muh. Jud Pance, mereka berdua satu profesi sebagai guru. Keduanya
habis kubu dari organisasi tersebut yang oleh orang-orang Mandar disebut
1953 kemudian melanjut-kan sekolah PSGA di tempat yang sama. Pada tahun 1957
kemudian masuk sekolah guru PGSLP dan ikut kursus tertulis BI di Makassar.
104
Hermin Batong
Agustus 1945. Selain itu, juga bergerak di bidang sosial, ekonomi dan
budaya.
Hani, Sitti Ara, Sitti Zaenab, Fatima dan lainnya telah memegang peranan
105
Hermin Batong
1949, beliau aktif dan bergabung dengan Raden Ishaq, Muhammad Saleh
umum.13
Makassar dengan pangkat guru ahli tingkat I sekolah lanjutan tingkat atas
terusan bendungan utara No.1 Jakarta Kota. Melalui tugas baru ini, Hj. St.
13Ahmad, 1989. Sejarah Pelaku Perjuangan Dan Peristiwa Pertempuran di Tadolo Segeri
Kelurahan Baruga Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Majene: Depdikbud, hlm.31.
14 Catatan Pribadi Hj. St. Maemunah tahun 1979, koleksi pribadi H.Nurdin Saleh
106
Hermin Batong
mulai masuk daerah Mandar akhir bulan Februari 1942. Mula-mula tentara
ini merupakan cabang dari Makassar yang diketuai oleh Umar Faisal
seorang muslim Jepang yang fasih berbahasa Arab dan mengerti agama
Di Daerah Polewali Mamasa 1945-1950. Ujung Pandang: Laporan Penelitian Balai Kajian
Jarahnitra, hlm. 28-29.
17 Laporan Seminar Kebudayaan Mandar tanggal 31 Juli s/d 2 Agustus Di Majene
107
Hermin Batong
kekalahan, tiga orang polisi Jepang tewas. Peristiwa itu ternyata membakar
sebagai aksi protes atas perlakuan Jepang pada rakyat yang tidak
Muhamad Saleh didukung oleh saudaranya Pano Puanna I Turi dan Repas
wanan rakyat terhadap semua bentuk penjajahan asing.19 Suasana hati dan
108
Hermin Batong
itu, maka mereka berusaha menahan diri dan mempersiapkan siasat pada
kemunduran.20
109
Hermin Batong
ini Uwa ‘Ase’ dan Anggocong yang dianggap sebagai pimpinan dan
kemudian setelah adanya peristiwa yang dipimpin oleh Uwa ‘Ase’ pada
21 A.Syaiful Sinrang, 1994. op. cit., hlm.307, Laporan Hasil Seminar Sejarah
Kebudayaan Mandar 1984, hlm.161, dalam Darwas Rasyid, Balai Kajian Jarahnitra
Makassar 1999/2000.hlm.34.
110
Hermin Batong
Afdeling Mandar oleh Megasta Tico pada Mara’dia Balanipa, Ibu Depu dan
Riri Amin Daud Agustus 1945. 22 Demikian pula ibukota Afdeling Mandar
Selanjutnya beberapa hari kemudian siaran radio Kairo dalam bahasa Arab
wilayah Mandar dan sekitarnya. Berita itu ada yang disampaikan langsung
oleh Mara’dia Balanipa, Ibu Depu, Riri Amin Daud dan tokoh-tokoh
lainnya. Ada pula berita lewat siaran radio luar negeri yang disiarkan ke
111
Hermin Batong
para pemuda bekas Heiho mengajarkan penggunaan senjata api dan latihan
militer.
112
Hermin Batong
Ibu Depu dan KH. M. Tahir (Imam Lapeo). Organisasi ini jangkauannya
Gatie dan Suardi dengan membawa berita mengenai sikap para pemuda di
23Srita Pawiloy, 1987. Arus Revolusi 45 Di Sulawesi Selatan. Ujung Pandang: DHD
45 Sulawesi Selatan, hlm.188.
113
Hermin Batong
Insiden ini bermula dari kedatangan tentara NICA dan mengepung istana
Dengan semangat heroiknya, Ibu Depu berlari dan memeluk tiang bendera
mayatku”.24
pemuda KRIS MUDA yang dipimpin oleh Idrus dan KH. Ahmad Alwi
114
Hermin Batong
NICA datang untuk menurunkan Sang Saka Merah Putih, para pemuda
tempat bendera berada, tetapi tidak berhasil dan bendera dibawa ke Majene
oleh tentara NICA. Sekitar 200 orang pemuda berkumpul dan bersenjata
115
Hermin Batong
tajam siap menyerang kepala Swapraja Pamboang, Andi Tonra Lipu jika
Andi Tonra Banggae, Sulo Lipu, H.B.A. Sangkala dan Dee Leeuw. Berikut
ini dialog antara Idris Radha dan Andi Tonra Banggae, bahwa “Kenapa
rajamu beritahukan sama saya. Saya tahu dan mengerti keinginan saudara-
saudara”.26
dan ada pula yang patah tangan serta Abdul Waris mengalami luka parah.
Para pemuda yang ikut dalam penyerangan ini mundur ke daerah laut
116
Hermin Batong
Abdul Jalil, Kadhi Sendana, setelah itu polisi NICA datang menurunkan-
penaikan bendera Merah Putih di depan toko Purna (di depan kantor BRI
Islam Muda (KRIS MUDA). Wadah organisasi ini merupakan lanjutan dari
azas Islam dipelopori oleh Riri Amin Daud dan A. R. Tamma dengan restu
117
Hermin Batong
Ibu Depu. Adapun susunan pengurusnya adalah: Ketua (Riri Amin Daud),
Wakil Ketua (A. R. Tamma), Sekretaris (Lappas Bali), Bendahara (S. Husen
5.3.1 adalah sambil berjuang tidak melalaikan sembahyang lima waktu (5),
MUDA, dan juga anggota GAPRI 5.3.1. Demikian pula Angga Kepala
Mambi yang mengaku sebagai anggota organisasi KRIS MUDA dan GAPRI
5.3.1. Begitu pula dengan Hae Letnan Muda ALRI yang gugur di Pamboang
atas nama ALRI, juga tercatat sebagai Kommisaris GAPRI 5.3.1. Sementara
118
Hermin Batong
Raden Ishaq mendirikan GAPRI 5.3.1 di Baruga Majene pada bulan Januari
Indonesia. Stempel ini dicapkan di atas kartu-kartu tua dari GAPRI 531,
organisasi dari Hamma Saleh. 29 Selain itu, juga adanya bukti-bukti tertulis
dan pengakuan dari Kapten M. Amir, bahwa dirinya memiliki tiga kartu
“Pertama kali saya anggota GAPRI 5.3.1 kemudian diutus oleh KRIS
MUDA ke Jawa untuk latihan militer dan mengambil senjata,
akhirnya saya diangkat menjadi komandan pelopor ALRI daera I
Mandar, karena yang mula-mula menerima saya si Paciran Tuban
adalah kesatuan ALRI.30
bahwa memang ada dan berjuang secara fisik melawan Belanda di daerah
119
Hermin Batong
susunan pengurusnya: Ketua (Raden Ishak), Wakil Ketua (M. Saleh Banjar),
kembali ke Jawa dan pulang dari Jawa pada tanggal 13 September 1946.
Muhammad Saleh Guru dan M. Jud Pance di Baruga. Laporan Belanda ini
Arti Angka 5.3.1 versi Belanda, bahwa 5 artinya rukun Islam itu ada lima, 3
artinya tiga orang nama Muhammad, Abu Bakar dan Ali, dan 1 artinya
Tuhan Allah hanya Satu. Sedangkan versi Hj. St. Maemunah, bahwa
31 A.Syaiful Sinrang, op. cit., 313-314. Dikutif dari Arsip NIT, No.21/LTA do. 30
Juli 1947 Ketua GAPRI 531 Raden Ishak, Ketua Muda.M.Saleh Banjar, penulis. M.Saleh
guru Pajalele, Bendahara.Kanjuha dan Pembantu Mustafa.
120
Hermin Batong
pimpinan Hj. St. Maemunah, H. M. Jud Pance, H. Patani, Muh. Saleh Banjar,
bangsa dan tanah air Indonesia oleh GAPRI 5.3.1 membagi tiga bagian.
Pengorbanan pikiran, tenaga dan harta termasuk jiwa raga sesuai dengan
dan arti kode 5.3.1 berbentuk segi empat panjang. Selain dari pada itu pada
kode 5.3.1 adalah kode perjuangan yang tercantum dalam surat mandat
perjuangan yang diterima M. Saleh Banjar dari ekspedisi pejuang dari Jawa
Sulawesi Maluku dan Irian Jaya. Angka tiga berarti; angkatan darat,
angkatan laut, dan udara. Angka satu berarti darat, laut dan udara
121
Hermin Batong
angka tiga dan di sebelah bawah persilangan tombak tertera angka satu,
Sisa, Hasan Tata Bida, Bandacok yang gugur di Batoa dan Yasin Puaq, Sitti
distrik (A. Muh. Yusuf, Aco, Tambaru dan kawan kawan), dan kepala
Penasehat, kadi/imam (Kiyai Abdul Jalil, KH. Ma’ruf, KH. Nuhung, Haji
Muh. Pua’ Budaer, H. Muh. Syarief, H. Abd. Gani Ahmad, H. Muh. Tahir,
H. Fatani, Sultan Mansyur, Abu P., Rugaiya, Aco, Ismail Riso, M. Tahir, H.
Pengawal (Aco Dola, Sumardi, dan Amin Syarief); Jago tembak eks KNIL
33 Ibid, hlm.18-19.
122
Hermin Batong
dengan janji akan menyusul segera yang lain, misalnya Harun Haryono,
antara lain diperkuat oleh Aco Bulla, Hammasang, Suwardi dan lain-lain.
atas desakan Muh. Tahir Pua’ Haeba Markas I ditinggalkan. Markas III
Majene dibocorkan oleh Kaco Bela (seorang pemain kecapi) dan turut
123
Hermin Batong
di antaranya, Muh. Saleh Bone guru agama Baruga, Sofyan guru agama
Habibah Baruga, Sitti Fatima Baruga, Muh Jafar, Hanafi dan Haji
Smanuddin.35
dikepung oleh polisi NICA, sehingga Muh. Tahir Pua’ Haeba mengusul-kan
sumbangan salah seorang pejuang dari luar Mandar yang bersimpati pada
124
Hermin Batong
GAPRI 531. Selama dua bulan Mustafa Kamal seorang bekas Heiho melatih
Baruga, Simulu dan Rusung. Hanna seorang bekas Heiho melatih kurang
dinyatakan sebagai bagian terkena SOB (keadaan darurat dan perang) oleh
Belanda. Selama bantuan TRI ekspedisi dari Jawa, pesisir Mandar ditempati
pasukan dari Jawa kelompok ALRI -PS pimpinan Abdul Hae, Amir dan
latihan militer bagi para pejuang di kampung Timbu yang dipimpin oleh
125
Hermin Batong
berlangsung lima hari dan hal itu diketahui aparat NICA, sehingga mereka
lari ke kampung Pasu Majene dan tinggal disana.39 Bulan April 1946
Pamboang yang dikoordinir oleh Abdul HaE dan H. Jumi Hasyim. Daerah
Bonde Pamboang dan Soreang Banggae dikoordinir oleh M. Jud Pance dan
Belanda. Para pejuang itu, antara lain Basong, Kayo, Yalle, Labora, M. Amin
39 Arsip NIT No. 140. Koleksi Badan Arsip dan Perpustakaan Propinsi Sulawesi
Selatan.
Tanggal 29-30 Februari 1947, kira-kira dua hari atau tiga hari sebelum pasukan
40
Westerling datang di Mandar, Inspektur Polisi De Leuw dan rombongan telah menangkap
30 orang aggota GAPRI 5.3.1 di Soreang Majene. Selang dua hari M. Jud Pance datang
menyerah di kantor Pabbicara Baru. Mula-mula dibawa ke kantor Letnan Riempa dan De
Leuw menyepak satu kali. Jika sekiranya Pance ditangkap oleh sudah merdeka selamanya,
Maemunah tidak tahu bersyukur pada Tuhan. Mengapa Pance menyerah laporan Belanda
tertanggal 26 Juli 1947 No.6/HBA Geheim“Atas penahanan Maemunah, Pance
menyerahkan diri dan dijatuhi hukuman lima setengah tahun. Pembelaan Maemunah
terhadap Jud Pance sangat dihargai karena sehari sesudah Pance ditahan maka Maemunah
datang pada Tuan Sangkala dan menceritakan mimpinya hendak jatuh ke jurang bersama
suaminya tetapi ditolong Tuan Sangkala dan permohonan tersebut dikabulkan.
Maemunah dikembalikan ke tahanan sambil menunggu proses verbal. Pada tanggal 12
Februari 1947 beberapa orang pimpinan partai ikut ditangkap di antaranya Andi Tonra,
Suradi, Mallawa, Sawawy Yahya, Johra, ummi Hani, Halim Ae. Setibanya di tangsi tentara
KNIL lalu menyiksa para tawanan. Tiga hari kemudian Maemunah dijemput Salaka
seorang nafis untuk kepentingan pemeriksaan, Van Alven membawa dua helai kertas yang
memuat nama-nama yang dianggap penting yang sudah diberi garis merah sebanyak 19
orang di antaranya ; Muh.Jud Pance, W. Abdul Anas, M.T.Rahmat, Andi Tonra, Nuhun,
Solaemana Pale, Samaila, Sako Pua Mina, A.Rahman, Salaka. Laporan Belanda Arsip NIT
Registrasi 140 GAPRI 531 Majene 2 Juli 1947 No.5/H.B.A.G, A.Syaiful Sinrang op.cit.316,
Pokok pendakwaan H. Sitti Maemunah.
126
Hermin Batong
Siada, kepala Kampung Segeri menjadi korban. Bulan Mei 1946 dilakukan
sakit Majene.
Bulan Juni 1946 pasukan yang dipimpin oleh Basong dan Tande
Bulan Juli 1946 dua orang KNIL suku Jawa diserang oleh Baduk Papak Suki,
Gaus, Nonci, Yalle melawan aparat NICA yang berakhir dengan penang-
Baruga dipimpin oleh Muh. Saleh Banjar. Pada bulan yang sama, M. Tahir
kembali dari Kalimantan dan membawa tiga pucuk senjata dan tiga bekas
127
Hermin Batong
KNIL yang ingin bergabung yaitu; Harun, Mariono, dan Sukirno. Kegiatan
sekitar jam dua malam, bulan Agustus 1946, yaitu terjadinya penyerangan
dari gabungan pasukan KRIS MUDA dan GAPRI 5.3.1 dengan pasukan
musuh di Segeri Buttu Baruga. Pada waktu yang sama, terjadi pula perla-
yang dipimpin oleh Yalle dan kawan-kawan. Karena itu, pasukan musuh
128
Hermin Batong
Sementara itu, Abdul Hae bersama rombongan ALRI tiba dari Jawa
GAPRI 5.3.1 di Baruga, Paleo, dan Pumbuke di bawah komando Muh. Saleh
Bonde bersama satu Karaben Jepang, satu pistol dan peluru. Pada waktu
yang sama Abd. Rahim kepala distrik Adolang memiliki sepucuk Karaben
Jepang, sepucuk pistol Broming dan peluru dengan perantaraan Abd. Hae,
distrik Bonde oleh Abdul Hae, Hammasa, M. Amin Syarif, pihak musuh
antaranya Daming Saeba, Harun Pua Ramalang dan Hasan Tata Bida
129
Hermin Batong
misalnya Andi Tonra, Andi Depu, Andi Parenrengi, Abdul Wahab Anas,
Jud Pance, Hj. St. Maemunah, Amin Daud, Abu Syamsi, Rahman Haddad,
Celling, Muh. Jafar, Sanusi, Aco Kecil, Sahide, Sirajuddin, Selan, Hasan,
43 A.Syaiful Sinrang, op .cit., hlm.347, A.Muis Mandra, op. cit., hlm.72, Hj. St.
Maemunah, op. cit., hlm.32, Srita Pawiloy, op. cit., hlm.300.
44 Ahmad. op. cit., hlm.16; H.Patani, wawancara di Majene pada hari Kamis 23
Februari 2006.
130
Hermin Batong
SK No.139 tahun 1946 yaitu Keadaan Darurat Perang (SOB) untuk wilayah
Radik Djawardi Cs., 1972. Naskah Sejarah Corps Hasanuddin Prajurit Tempur dan
45
131
Hermin Batong
wilayah Mandar KRIS MUDA dan GAPRI 5.3.1 berjaga-jaga sejak tanggal
berbuat apa saja yang bisa dilakukan pasukannya agar rakyat aman dan
tidak menolak lahirnya NIT. Pihak NICA melihat bahwa meskipun NIT
Barrang Lompo, Barrang Ca’di dan Tana Keke. Pada tanggal 13 Januari
46 Natsir Said, 1979. SOB, 11 Desember 1946 Sebagai Hari Korban 40000 Sulawesi
Selatan. Ujung Pandang: Team penelitian Sejarah Perjuangan Rakyat Sulselra Kerjasama
Kodam XIV Hasanuddin, UNHAS dan IKIP Ujung Pandang, hlm.67; Ahmad M. Sewang,
KRIS MUDA Suatu Kajian Tentang Perjuangan Kemerdekaan di Mandar 1945-1950,
hlm.45; Barbara Sillars Harvey, 1989. Pemberontakan Kahar Muzakkar dari Tradisi ke DI/TII.
Jakarta: P.T.Temprint, hlm.134.
47 Harun Kadir dkk., op.cit.hlm.203.
132
Hermin Batong
kepala distrik Baru yang menyebutkan bahwa Westerling akan segera tiba
GAPRI 5.3.1, yaitu Muh. Jud Pance lalu diinstruksikan M. Saleh Banjar yang
oleh kelompok Abd. Hae, Pa’leo oleh kelompok Kanjuha dan Sitti Patimah,
Februari 1947 dipimpin oleh Mayor Stupkons dari Korps Speciale Tropen
133
Hermin Batong
juga penghadangan tentara NICA di Talolo Segeri oleh GAPRI 5.3.1. Para
penghadangan, saat itu pula senjata dari kedua belah pihak berbunyi.
digenangi air terletak antara Polmas dan Majene. Dalam sekejap areal
Penembakan secara massal dimulai dari para tawanan tentara NICA yang
134
Hermin Batong
Ma’ruf dan H. Nuhun, Haji Yahya, Haji Sanusi, Haji Jundara, Haji Hadang,
Haji Kanna Paesa, M. Saleh dan Sofyan. Rakyat yang selamat dari
Segeri, Lembang dan Tande dan apabila suatu tanda berbunyi pada setiap
bertahan dan mengundurkan diri. Pasukan GAPRI 531 yang gugur dalam
puran ini tewas tiga orang Belanda yakni Van Euw Sersan Mayor, Dikson
135
Hermin Batong
Tuan Salaka.
dan Sapaya. Pada tanggal 4 Februari 1947 HBA. Sangkala dan beberapa
136
Hermin Batong
dibongkar lalu disuruh naik oto jip dan dibawa ke Majene untuk ditahan.
ditahanan dan hari itu juga ia ditahan. Besok tanggal 8 Februari 1947
ada dua orang bersaudara yaitu Sitti Patima dan Habibah yang juga dari
Baruga.
kan satu mobil jip yang ditumpangi pasuka Westerling masuk jurang.
yang jauh lebih baik mengakibatkan Tanre gugur bersama 5 orang kawan-
137
Hermin Batong
ketika Westerling ditarik kembali ke Jawa pada bulan Februari 1947. Dan
kampanye pasifikasi. Dalam laporan NIT untuk komisi jasa-jasa PBB 30.000
1946 sampai Maret 1947 meski pada mulanya istilah kerugian atau korban
mungkin mencakup tidak hanya yang meninggal tetapi juga yang terluka
dan pengungsi, tetapi telah menjadi kepercayaan umum dan dogma resmi
138
Hermin Batong
Haru dan anggotanya gugur Jarase dan Sallei. Kepala mereka dipenggal
ini tidak lain untuk mematahkan semangat para pejuang namun pejuang
dan Kanjuha terus melakukan perlawanan sampai Maret tahun 1948. pada
ditahan dalam tahanan militer selama lima puluh sembilan hari dan tidak
maka pada tanggal 6 April 1947 atas perintah paduka Letnan Majene
139
Hermin Batong
dengan ketentuan:
Pada hari ini kamu semua orang tahanan 32 orang banyaknya atas
persetujuan saya bersama H.P.B (Ubink) Majene membebaskan
kepada kamu tentang tuduhan-tuduhan atau fitnah dan bila kamu
keluar dan berbuat kejahatan lagi maka kamu tidak akan
diampuni.57
Tiga hari setelah Pance dibebaskan dari tahanan, maka hari Rabu
yang resmi sebagai pemegang kartu anggota GAPRI dan KRIS MUDA
tetapi banyak pula yang berasal dari rakyat biasa. Aksi ini ditunggangi
Makassar dalam rangka penahanan Pance yang tidak beralasan dalam Arsip NIT No.12
FG 140.
140
Hermin Batong
daerah operasi KRIS MUDA dan GAPRI 5.3.1. Peristiwa yang sama terjadi
serangan NICA.
babnya pimpinan telah cukup banyak gugur dan ditawan musuh. Selain itu
taktik melawan musuh yang dianggap kuat. Bulan Februari 1947 kelompok
pertempuran ini tangan Dose’ kena peluru. Pasukan yang lain dapat
pasukan Moh. Saleh Puanna Sudding dan jumlah pasukan mereka semakin
oleh polisi Pode bersama Safei wakil kepala distrik Mapilli mereka
141
Hermin Batong
kampung dipimpin oleh Pode dan Safei tidak ada yang gugur.
Harun, Jarase dan Sellei sementara Pandi patah lengannya kena peluru.
Pallang Sendana. Beberapa hari setelah ketiganya terbunuh tidak jauh dari
rakyat.
berupa senjata api LE dirampas kembali tentara KNIL bersama peluru milik
142
Hermin Batong
memukul gendang tanda bahaya dan mereka mau melawan hal ini
dilakukan dalam bulan Maret 1947. Pasukan Muh. Saleh Puangna I Suding
143
Hermin Batong
dan 2 orang Mandar, yang lain lari ke gunung dan 1 orang luka yaitu Pandi.
Sementara Repas Mai menyerah, tetapi Sapu, Dorong, Haruna dan Kara
mereka ini ditangkap lalu ditahan, kecuali yang tinggal 13 orang selamat. 61
Saleh Guru Pajalele, Posa Sendeng, Julani dan Dallar mereka hanya
menyerah apabila melihat bukti, berupa janji Tuan Rundung. Kabar lain
Kanjuha, Madoza dan Hammasa. Akhir Juli 1947 rombongan Kanjuha yang
Arandangan.62
Arsip NIT No. Registrasi 140; Sarita Pawiloy, op. cit., hlm. 304.
61
144
Hermin Batong
dilakukan oleh pemuda KRIS MUDA dan GAPRI 531 ternyata membuat
sekitarnya. Di pihak NICA tidak lepas dari kekuatiran akibat dari gugurnya
yang lolos dari serangan dan penangkapan pasukan NICA, melarikan diri
kekuatan.
145
Hermin Batong
Malino yang berlangsung pada tanggal 15-25 Juli 1946. Pada saat itu pula
dan ditahan diberbagai tempat. Siksaan yang mereka alami dalam bentuk
Muh. Pance, karena tidak menemukan lalu Sitti Maemunah ditangkap dan
tanggal 7 Februari 1947 dan saat itu juga Muh. Pance ditahan. Besok tanggal
8 Februari Sitti Maemunah lalu dilepas dari tahanan Majene. Tuduhan yang
146
Hermin Batong
dipimpin oleh H. Waris, Muh. Pua Budair. Ketika jam menunjukkan 4.30,
Lambongan dan Haji Yahya Pua Haris. Sitti Maemunah ditangkap seorang
senjata KNIL dari arah masjid dan tidak ada korban. Para tawanan anggota
GAPRI 5.3.1 dari penjara Majene berjumlah 100 orang, sebanyak 32 orang
Dua kepala distrik Bonde dan Adolang, Zainuddin dan Abd. Rahim diikat
147
Hermin Batong
kemudian ditarik oleh mobil sampai mati. Pada malam ketiga, dalam
tahanan Sitti Maemunah ingin melarikan diri tetapi cepat diketahui polisi.
Muh. Jud Pance disiksa ditendang sampai jatuh di depan Sitti Maemunah
Kuasa semoga Muh. Jud Pance tetap dilindungi. Ada berita lain dari Letnan
Ritma dan L. Dick bahwa pelaksanaan penembakan Muh. Jud Pance akan
bertemu ayah dan ibunya serta kaum kerabat mohon pamit karena
Haji Haris kemarin, bahwa suami tercinta Muh. Jud Pance akan mengalami
hukuman tembak hari ini, selambat-lambatnya besok untuk ini kalau berita
148
Hermin Batong
rumah Letnan Dick kira-kira 350 meter sebelah barat Kantor Afdeling
Mandar.
Surat itu dibaca Letnan Dick menjawab bahwa saya berjanji untuk
melepaskan baik Muh. Jud Pance atau Sitti Maemunah serta kawan-
dengan dasar itulah akhirnya awal April 1947 Muh. Jud Pance dibebaskan
dari tahanan. Atas protes HBA. Sangkala Muh. Jud Pance ditangkap
kembali tanggal 13 April 1947. Muh. Jud Pance dan St. Maemunah yang
membela Muh. Saleh yang sudah lemah dan St. Maemunah ditangkap.
ayahnya dan kerabatnya.68 Saat ayah St. Maemunah disiksa Muh. Jud Pance
149
Hermin Batong
Para tahanan mulai diadili ada yang mendapat hukuma seumur hidup, 25
Mamuju dan Makassar. Kedua tahanan Muh. Jud Pance dan M.T. Rahmat
singgah di Parepare di rumah Haji Lauseng. Sifat yang keras dibayangi oleh
resiko yang tinggi namun iapun tak gentar, menghhadpi keadaan sesulit
Abidin baru kembali menjalani cuti dari Bone. Zaenal Abidin menegur Sitti
Maemunah kenapa disini kamu orang tawanan barang kali kamu lari.
69 Ibid., hlm.91-92.
150
Hermin Batong
Abdullah dan Maryam datang memberi kabar bahwa Ibu St. Mae-
munah, yaitu Habibah sakit keras dan berpesan supaya St. Maemunah
mobil St. Maemunah berlagak sebagai seorang sakit keras, kepala diikat,
rambut tidak disisir dan membawa beberapa peralatan makan dan minum
disaksikan oleh penumpang lain. Setiap mobil ditahan pos penjagaan dan
orang di atas mobil bahwa dia sedang sakit. Pada akhirnya Sitti Maemunah
151
Hermin Batong
mertua Ridha Maelo selama dua hari menanti mobil. Setibanya di Mamasa
St. Maemunah dari Mamasa keadaan ibunya mulai pulih dan tak disangka-
dihiasi warna merah putih dan St. Maemunah langsung diintrogasi. Selesai
152
Hermin Batong
dan ubi dan tidak menyuguhkan yang berbau mentega dan keju.
daerah Mandar Laskar KRIS MUDA dan GAPRI 5.3.1 masih melakukan
153
Hermin Batong
KNIL, Polisi NICA dalam daerah Afdeling Mandar.74 Seluruh rakyat yang
Mandar yang tadinya kacau telah dinyatakan aman dan status daerah
darurat perang juga telah dicabut. Pemuda masih banyak yang belum
tertangkap tetapi Belanda tidak kuatir karena senjata tidak ada lagi.
1949 patroli KNIL mulai mendapat gangguan lagi. Pengacau oleh aparat
Mandar Ibu Depu, Riri. A. Daud dan A.R. Tamma ditahan dalam penjara
perlawanan rakyat akan terhenti. Pendapat ini meleset karena pengikut Ibu
154
Hermin Batong
Daeng Ngai, R.A. Daud, A.R. Tamma, Kanjuha menuju Polmas, Majene dan
Mamuju April 1950. Ibu Depu dan A.R. Tamma tiba di Tinambung
tiba di Majene terus ke Baruga. Keadaan daerah Majene masih diliputi rasa
tidak aman dengan adanya pertemuan antara bekas tawanan dan pemuda
yang baru kembali dari Kalimantan, yaitu rombongan Hasan Basri Rustam
tangsi.
dengan rombongan Muh. Jud Pance, sedang Sitti Maemunah yang masih
karena Muh. Jud Pance dan rombongan telah tiba. Setelah menerima berita
itu, Sitti Maemunah, Sarifa Daeng Ngai, dan Kanjuha segera berangkat ke
155
Hermin Batong
Makassar. Setelah berpisah dengan Muh. Jud Pance selama tiga setengah
tahun dan pasukan Muh. Jud Pance siap menggabungkan diri dengan
polisi Jaelani dan Salaka seorang Nefis menuju Makassar. Akhir tahun 1947
tertangkap kembali oleh Aco Kalaki di Jl. Nuri No.11 Makassar dan berhasil
lolos. Pada awal tahun 1948 tertangkap kembali di Baruga oleh Ajudan
Maemunah diberikan status tahanan luar dan setiap dua kali seminggu
Bersenjata oleh Laksamana TNI Soedomo tanggal 31 Juli 1982. Selain itu,
156
Hermin Batong
Baruga diresmikan oleh Bupati Alim Bahri pada HUT Pahlawan Ke-XXXVI.
D. Penutup
157
Hermin Batong
Daftar Pustaka
Ahmad, 1989. Sejarah Pelaku Perjuangan Dan Peristiwa Pertempuran Di Talolo
Segeri Kelurahan Baruga Kecamatan Banggae Kebupaten Majene, Kantor
Depdikbud Kabupaten Majene.
Hanabi Rizal, dkk., 2004. Profil Raja dan Pejuang Sulawesi Selatan. Makassar:
Penerbit Bima.
158
Hermin Batong
H.M. Sanusi Dg. Mattata, 1962. Luwu Dalam Revolusi, Makasar: Yayasan
Pem-bangunan Asrama Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu
(IPMIL).
Muhammad Syariat Tajuddin, 2004. Membaca Mandar Hari Ini Dalam Jejak
Alegori Budaya. Polewali: Mammesa (Media Masyarakat Tarnspa-
ransi Indonesia) kerjasama Pemkab. Polewali Mamasa.
Muh. Rusbi Hamid, 2003. Sendana Dari Masa Ke Masa. Majene: Pemerintah
Daerah Kabupaten Majene Kerja Sama Yayasan Anak Bangsa-Indesc
(Institude of Development And Communication Studies).
Nursina Ali, 1982. Frofil Pejuang Wanita Di Daerah Sulawesi Selatan. Ujung
Pandang: Skripsi Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya UNHAS.
159
Hermin Batong
Ny. Amaniah Hamzah, dkk., 1991. Biografi Pahlawan Hajjah Andi Depu
Maradia Balanipa. Ujung Pandamg: Pemerintah Daerah TK I Propensi
Sulawesi Selatan.
Radik Djarwadi Cs., 1972. Naskah Sejarah Corps Hasanuddin Pasukan Tempur
Dan Pembangunan diterbitkan Sekretaris Djenderal CORHAS
MCMLXXII.
160
Hermin Batong
161