Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan yang diuraikan pada bab

terdahulu,yakni pada bab pertama hingga pada bab terakhir, sebagai

jawaban dari rumusan masalah setidaknya dapat dikemukakan beberapa

pokok pikiran yangdapat disimpulkan sebagai berikut.

1. NU merupakan organisasi yang didirikan para ulama tradisional Islam

yang menganut faham keagamaan Ahl Al-Sunnah Wal Jamaah dengan

mengikuti salah satu dari pandangan madzhab tertentu. Organisasi ini

mendapat dukungan kuat dari kalangan umat Islam tradisional

Indonesia terutama masyarakat pedesaan dan kalangan santri pedesaan

di Jawa. Ciri tradisonal nampak kuat hingga sekarang terketak pada

“kultur keagamaan” dengan mempertahankan tradisi kehidupan dalam

bidang fiqh, tasawuf dan tauhid, serta menerima tradisi-tradisi lokal

yang telah dimodifikasi dengan simbol-simbol keagamaan, sehingga

menimbulkan kultur keberagaman warga NU terlihat berbeda dengan

lainya. Kultur keberagaman ini menjadi landasan gerak langkah

organisasi dan sekaligus merupakan unsur kekutan perekat bagi

pendukungnya. NU sebagai jam’iyah diniyah (organisasi keagamaan)

dan Jam’iyah (komunitas) telah menunjukkan eksistensinya sebagai

kekuatan sosial, baik pada masa penjajahan Blanda maupun pada masa

penjajahan Jepang.

59
60

2. Meski motif awal pendirinya untuk mempertahankan dan

mengembangkan faham ahl al-Sunnah wal-Jama’ah, namun dalam

setiap pergerakanya tidak pernah lepas dari dimensi politis. Hal ini

berhasil menjadikan NU sebagai kekuatan sosial nasional. Sedangkan

tradisi politik sunni yang mengandung semangat rekonsiliasi dan

toleransi telah memberikan ciri yang fleksibel dan kompromistis

dangan menerima tradisi lokal. Sikap yang fleksibel dan kompromistis

tersebut sangat berguna ketika Jepang menerapkan kebijakan grass

root policy kepada para ulama dan kyai yang tinggal di pedesaan.

Dengan sikap tersebut mareka merasa terpanggil nuraninya untuk

menerima kebijakan, dan bergabung didalamnya. Adanya isu

kolaborasi yang di dengung-dengungkan oleh Jepang dipergunakan

sebaik mungkin untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas sebanyak

mungkin, yang nantinya dapat digunakan untuk membantu

kelangsungan perjuanagan (membebaskan tanah air).

3. Untuk mencapai tujuannya itu, NU merasa perlu mengambil bagian

dalam kegiatan politik. Hal ini dapat dilihat dan dapat dirasakan

manfaatnya sampai sekarang adalah keterlibatannya dalam shumubu

yang merupakan salah satu unsur dalam pembentukan Tentara

Nasional Indonesia dan pembentukan Masyumi serta keterlibatan

didalam aktifitasnya. Hal ini menjadi sejarah awal keterlibatan NU

dalam bidang politik.


61

Demikian sekelumit gambaran tentang Peran Politik Nahdlatul

Ulama pada Masa Pendudukan Jepang dalam Perjuangan Kemerdekaan,

setidaknya dapat memberikan gambaran kepada pembaca untuk dijadikan

acuan dalam penelitian selanjutnya.

B. SARAN

Dari hasil penelitian ini, peneliti melihat bahwa Indonesia

mengalami sejarah yang begitu panjang, dan di balik sejarah itu ada

kelompok-kelompok yang pantang menyerah untuk mencapai suatu yang

inginkan, yaitu kemerdekaan Indonesia.

1. Pemerintah hendaknya menyajikan sejarah secara terbuka, tidak ada

yang ditutup-tutupi, hal ini penting karena kurikulum di sekolah saat

sangatlah minim dalam menyajikan kontribusi ulama Islam yang

selalu berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

2. Kita generasi sekarang terus berjuang utuk memajukan negeri ini,

mengingat perjuangan para pahlawan untuk memerdekakan Indonesai

sangatlah berat.

Anda mungkin juga menyukai