Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

SEJARAH SOSIAL & INTELEKTUAL

NAMA : BAGUS ALIDA FURIHANATO


NIM : 53010190056
KELAS : B
 Judul Jurnal : Dinamika Peran Gerakan Sosial Keagamaan NU Dalam Merespon
Perubahan Sosial.
 Penulis : Saepulah, STAI Miftahul Huda Subang
 Pembahasan :
 Gerakan sosial keagamaan : sebuah prespektif kemunculan gerakan sosial
keagamaan dilihat sebagai bagian dari masyarakat sipil.Gerakan sosial tidak dapat
dipresentasikan atau digambarkan dengan gerakan sosial keagamaan
tertentu,karena gerakan sosial keagamaan tidak hanya tunggal.Gerakan sosial
dipresentasikan oleh cita-cita yang dijunjung masing-masing gerakan sosial
keagamaan.Rajendra Singh telah membagi teori mengenai gerakan sosial menjadi
tiga yaitu teori gerakan sosial klasik,teori gerakan sosial non-klasik,dan teori
gerakan sosial baru.Teori gerakan sosial klasik yaitu tentang studi perilaku
kolektif dan studi pemberontakan ,aliran ini memiliki para teoritis yang berasal
dari psikolog sosial barat dan para sejarawan.Tradisi non-klasik berhubungan
dengan tradisi utama dan tulisan dalam tradisi non-klasik dipublikasikan setelah
tahun 1950-an ,sedangkan gerakan sosial baru gerakannya lebih beragam sesuai
dengan isu-isu kontenporer yang sedang hangat .
 Peran NU dari masa dalam merespon perubahan sosial
Menurut Greg Recily dan Greg Barton ,fase perkembangan NU dibagi menjadi
tiga fase yaitu : periode awal sebagai organisasi keagamaan,periode pertengahan
tidak hanya sebagai organisasi keagamaan namun jugaberfungsi sebagai partai
politik,dan periode akhir NU telah kembali ke aktivitas keagamaan.Sedangkan
Robin Poush juga menjelaskan NU pada masa reformasi 1998-2001 interelasi
antara reformasi dan kembali ke khiftahnya NU untuk mengetahui perkembangan
periode-periode tersebut.Berikut ini adalah penjelasan peran NU pada masa-masa
dalam merespon perubahan sosial dan politik.
1) Masa Penjajahan
NU peran pada masa penjajahan Belanda (1926-1942) dan penjajahan
Jepang (1942-1945).Sejak tahun 1930 NU telah bergabung di organisasi-
organisasi islam yang menantang regulasi-regulasi pemerintah kolonial karena
dianggap banyak memusuhi islam.NU juga mendukung pembentukkan GAPPI
(Gabungan Partai Politik Indonesia) dan membentuk parlemen Indonesia
tahun 1939 .Berdirinya NU pada awal periode ini lebih mengutamakan
membentuk persatuan dikalangan masyarakat islam untuk melawan kolonial
Belanda .K.H.Hasyim Asy’ary mengajak umat islam untuk bersatu dengan
mendirikan konfederasi yaitu Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) pada tahun
1937.Tujuan dibentuknya organisasi tersebut adalah mengajak seluruh
komponen bangsa untuk melawan perlawanan dari penjajah Belanda dengan
perjuangan bersifat kultural demi mencapai kemerdekaan.

NU menentang segala bentuk penjajahan dari penjajah Jepang sampai


K.H.Hasyim Asy’ary di penjara oleh penjajah jepang katena telah menolak
penghormatan kaisar Jepang.NU juga melakukan serangkaian perjuangan
yang mengarah tiga sasaran utama yaitu menyelamatkan aqidah islam dari
paham sintoisme yang telah dipaksa oleh Jepang,mencegah krisis ekonomi
sebagai akibat perang Asia Timur dan untuk menggalang persatuan dengan
membentuk federasi antara organisasi islam yang diberi nama Majelis Syuro
Muslimin Indonesia (MASYUMI).

2) Masa Pra dan kemerdekaan (1944-1945)

Pada tahun 1945 NU memasuki politik formal sebagai organisasi dari


partai islam Masyumi.Masyumi telah didominasi modernis lalu NU keluar dari
masyumi pada tahun 1952 dan NU beralih menjadai partai independen dalam
mengikuti pemilu terbesar ketiga pada tahun 1955.Pada tanggal 7 september
1944 pemerintahan Jepang mengalami kekalahan perang Asia Timur ,maka
Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dengan membentuk
Badan Penyidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) dengan anggota 62
orang dan di antaranya tokoh NU yaitu K.H.Wahid Hasyim dan K.H.Mansyur
dengan memutuskan piagam Jakarta diganti dengan “Ketuhanan yang maha
Esa”.
Pada 16 September 1945 tentara kolonial Belanda (NICA) kembali lagi ke
Indonesia bertujuan untuk menguasai Indonesia .NU tidak berfikir panjang
mereka langsung mengadakan sidang pleno pengurus besar pada 22 Oktober
1945 dengan dinamakan “Resolusi Jihad”yang diwajibkan masyarakat islam
untuk melawan Belanda dan resolusi jihad ini menjadi inspirasi bagi arek-arek
Surabaya yang telah berkobar semangatnya dalam peristiwa 10 November
1945.

3) Masa Orde Lama (1950-1966)


Periode ini NU telah menjadi kekuatan yang melawan komunisme
padatahun 1950-1966 dengan membentuk beberapa organisasi seperti banser
,lesbumi,dan pertanu untuk menuntut pembubaran PKI.
Dimasa orde lama ini NU berperan sebagai penyelenggara pemilu dan NU
meraih 45 kursi di parlemen DPR ,NU juga berperan sebagai pembatasan
aktivitas ekonomi para pengusaha asing dan mendorong supaya pengusaha
pribumi dapat berkembang.NU membahasa berdirinya masjid istiqlal oleh
K.H.Wahid Hasyim dan telah disetujui oleh presiden Soekarno,NU
menciptakan relasi penerjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa Indonesia oleh
mentri agama ,NU juga menyelenggarakan suatu kegiatan Musabaqoh
Tilawat Qur’an (MTQ),dan terakhir NU juga berperan sebagai organisasi
yang menggagalkan terbentuknya “kabinet kaki empat”(PNI-MASYUMI-
NU-PKI)dan menyerang terhadap aksi-aksi dari PKI di segala bidang .
Perlawanan NU terhadap PKI dimulai dari gagalnya G 30SPKI dan NU
sebagai partai politik pertama langsung mengusulkan kepada presiden
Soekarno agar PKI dibubarkan dan usulan tegas tersebut dilontarkan pada
tanggal 5 Oktober 1965 ketika masyarakat Indonesia masih bingung siapa
yang merancang G 30SPKI.
4) Masa Orde Baru
Menurut Fealy dan Barton ,NU adalah rekan dekat rezim orde baru,tapi
NU
sadar bahwasannya dia adalah korban de-islamisasi politik pada orde baru dan
NU menjadi sasaran berbagai restriksi dan intimidasi selama pemilu 1971,dan
pada tahun 1973 NU berfungsi sebagai pembentuk Partai Persatuan
Pembangunan( PPP).
Ada satu buku yang berjudul “Tradisionalisme Radikal:catatan Mukhtamar
Semarang 1979” yang ditulis oleh Mitsuo Nakamura,dia menjelaskan dengan
jelas bahwa perubahan politik NU pada era demokrasi terpimpin (Soekarno)
menjadi radikal pada masa orde baru.
5) Pasca Reformasi
NU adalah suatu organisasi masyarakat islam yang sudah besar di
Indonesia.Awalnya NU mempunyai sifat yang netral pada saat mendurnya
presiden Soeharto,tetapi semua berubah setelah PBNU suatu pandangan untuk
merespon proses reformasi di Indonesia yang dikenal dengan refleksi
reformasi.
NU mempunyai peran pada masa pasca reformasi ini ,dia keberatan
apabila menjadi sebuah partai politik .Pada akhirnya NU mendirikan
PKB(Partai Kebangkitan Bangsa) yang diharapkan menjadi salah satu partai
yang berasal dari PBNU dan sebagai partai Nahdiyin.
 Dinamika peran NU dari masa ke masa :Prespektif Gerakan sosial
Pada masa penjajahan kolonial Belanda dan Jepang,ada kesenjangan
struktural dikalangan warga Nahdiyin dan bangsa Indonesia adalah
imperialisme yang menjadikan NU sangat radikal dengan arti melawan semua
penjajah dengan berjuang untuk mengusirnya dalam hal itu NU mempunyai
faktor yaitu faktor pendukung dengan mendirikan suatu federasi MIAI pada
tahun 1937 bertujuan untuk mempersatukan umat islam.
Pada saat orde lama NU memiliki kesenjangan struktural dengan adanya
komunisme ,dan pada masa ordenya NU juga dikatakan bahwa NU oportinus
terhadap pemerintah tetapi belum faham komunis yang pada waktu itu sudah
menyebar di berbagai penjuru negri,pada masa ini juga NU memiliki faktor
pendukung yaitu dengan mendirikan banser,lesbumi dan pertanu untuk
membubarkan komunis.
NU pada masa orde baru memiliki kesenjangan struktural yang telah
dihadapinya yaitu NU telah menjadi korban de-islamisasi oleh pemerintah
orde baru.Pada masa itu NU mempunyai faktor pendukung yang menjadiakan
dia radikal adalah restriksi dan intimidasi oleh pemerintah orde baru.
Setelah masa orde baru NU juga memiliki kesenjangan struktural pada
masa pasca reformasi yaitu adanya gerakan radikalisme yang muncul dalam
internal umat islam .
 Kesimpulan

Pada saat masa penjajahan terdapat dua periode yaitu Belanda dan jepang, warga NU
yang mayoritas dari lingkungan pesantren berjuang untuk melawan para penjajah, pada masa
kemerdekaan salah satu tokoh NU yang bergabung dalam anggota BPUPKI ikut serta
merumuskan dasar negara, khusus nya pada sila pertama. Di Indonesia Nahdlatul Ulama
merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di nusantara, NU juga mempunyai keunikan
salah satu keunikannya dapat dilihat dinamika peran NU dalam menghadapi perubahan sosial
politik yang terjadi di Indonesia. NU mempunyai karakter yaitu defensif, oportunis, dan
bahkan berkarakter radikal. Peran NU pada masa penjajahan yaitu mendukung pembentukan
GAPPI (Gabungan Partai Politik Indonesia), membentuk parlemen Indonesia, menentang
segala bentuk penjajahan jepang serta menyelamatkan Aqidah Islam dari paham Sintoisme.
Peran NU pada masa pra dan kemerdekaan yaitu mengadakan resolusi jihad bagi masyarakat
Islam untuk melawan kolonial Belanda. Peran NU pada masa orde lama yaitu sebagai
penyelenggara pemilu, sebagai pembatas aktivitas ekonomi pengusaha asing, sebagai
pendorong agar pengusaha pribumi dapat berkembang. Peran NU pada masa orde baru
sebagai pembentuk partai persatuan pembangunan (PPP), peran NU pada masa pasca
reformasi yaitu pendiri PKB (Partai Kebangkitan Bangsa).

Anda mungkin juga menyukai