NPM : 2006587985
Prodi : Sastra Jepang
Fakultas : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Mata Kuliah : MPKT
Kelas :6
Pengajar : Dhini Afiatanti, M.A.
Pancasila merupakan isi jiwa bangsa Indonesia secara turun-temurun yang sekian
abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat, dengan demikian Pancasila tidak saja
falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yaitu falsafah bangsa Indonesia.1 Bangsa ini dengan
penuh kebanggaan menerima pancasila sebagai panduan hidup berbangsa dan bernegara,
serta menjadi acuan untuk membangun persatuan dan kesatuan. Pada hakikatnya, Pancasila
merupakan ideologi terbuka yang artinya Pancasila memberikan kebebasan kepada setiap
masyarakat untuk bertindak dan keberadaannya pun mampu disesuaikan dengan keadaan
zaman. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sangat efektif membangun bangsa
bahkan bertahan hingga saat ini.
1
Soekarno. (2017). Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno.Yogyakarta: Media Pressindo
Sebuah pergerakan bangsa Indonesia pada tahun 1924 yang dinamakan Perhimpunan
Indonesia (PI) mulai merumuskan ideologi politiknya untuk mencapai kemerdekaan politik
yang didasarkan pada empat prinsip, yaitu persatuan nasional, solidaritas, nonkooperasi, dan
kemadirian (self-help).2 Yang dimaksud dengan persatuan nasional adalah pengikat bersama
ragam ideologi dan identitas (etnis, agama, dan kelas) untuk melawan penjajah. Solidaritas
merupakan sikap menghapuskan perbedaan-perbedaan dalam bangsa dan lebih mengedepankan
persoalan yang terjadi akibat penjajahan. Nonkooperasi mempunyai makna bahwa bangsa
Indonesia harus memperjuangkan sendiri kemerdekaannya karena pihak penjajah tidak akan
membantu rakyat yang dijajahnya. Sementara itu, kemandirian dapat diartikan sebagai
pembangunan sebuah struktur nasional, politik, sosial, ekonomi, dan hukum yang diusahakan
oleh bangsa Indonesia sendiri. 3
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan sesuatu yang sangat
bernilai. Pancasila digali dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pancasila
sebagai pandangan hidup berisi konsep kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia,
sekaligus mengandung pemikiran ataupun gagasan yang mendasar mengenai tatanan
kehidupan, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, Pancasila digunalan sebagai
petunjuk arah untuk melaksanakan kegiatan dalam segala bidang kehidupan, baik kehidupan
di dunia maupun pasca kehidupan di dunia. Pandangan hidup inilah yang menjadikan suatu
bangsa memiliki arah yang jelas.
2
Latif, Yudi. (2011). Negara Pripurna: Historisitas, Rasionalitas dan Aktuaitas Pancasila. hlm.5
3
Ingleson, John. (1975). Perhimpunan Indonesia and the Indonesian Nationalist Movement 1923-1928.
Pandangan hidup menjadi sarana untuk mempersatukan bangsa Indonesia dan
memberi petunjuk dalam mencapau kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dam batim dalam
masyarakat. Selain itu, pandangan hidup dapat menjaga kelangsungan dan kelestarian bangsa.
Tanpa memiliki pandangan hidup, bangsa akan terombang-ambing daam menghadapi
persoalan. Pandangan hidup akan memberikan wawasan menyeluruh terhadap kehidupan.
Pancasila sebagai pandangan hidup juga memberikan pedoman dan kekuatan bagi bangsa
untuk berperilaku luhur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan
demikian, Pancasila sebagai pandangan hidup wajib dilaksanakan oleh seluruh rakyat
Indonesia.4 Pancasila harus dilaksanakan secara utuh dan konsekuen. Selain itu, mengikat dan
memaksa setiap warga negara untuk tunduk pada Pancasila.
4
Setiady, Elly M. (2007). Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Daftar Pustaka