Anda di halaman 1dari 3

LATAR BELAKANG KULTURAL PENDIDIKAN PANCASILA

Bangsa-bangsa di Dunia senantiasa memiliki suatu pandangan hidup dengan maksud


agar tidak terombang ambing dalam pergaulan masyarakat Internasional. Sehingga setiap
bangsa memiliki pegangan hidup dalam menjalankan aspek kehidupan Negara tersebut.
Meskipun ada Negara-negara yang memiliki ideologi yang sama, tapi dalam pelaksanaannya
setiap bangsa memiliki ciri khas serta pandangan hidup yang berbeda antara suatu bangsa
dengan bangsa yang lainnya. Hal ini terjadi karena di setiap Negara berbeda-beda dalam
tindakan dan kebiasaannya. Selain itu Negara-negara tersebut berbeda-beda dalam prioritas
sektor yang diunggulkan. Contoh Negara Cina yang mempunyai ideologi Komunis lebih
mengutamakan ideologi komunisnya di sektor politiknya saja, tetapi di sektor lain khususnya
sektor perdagangannya lebih mengarah ke ideologi Liberal.
Negara komunisme dan Liberalisme meletakkan dasar negaranya pada suatu konsep
ideologi tertentu, misalnya komunisme mendasarkan ideologinya pada suatu konsep
pemikiran Karl Mark. Jika ideologi yang lain hanya berdasarkan konseptual seseorang atau
suatu kelompok orang saja. Berbeda halnya dengan ideologi Pancasila. Nilai - nilai
kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila Pancasila merupakan suatu
hasil karya besar bangsa Indonesia sendiri, yang diangkat dari nilai-nilai kultural bangsa
Indonesia melalui para pendiri Negara seperti Soekarno, M. Yamin, M. Hatta, Soepomo, dan
yang lainnya. Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan dalam masyarakat, berbangsa dan
bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri.
Pancasila merupakan suatu karya besar bangsa Indonesia. Pancasila mampu berdiri
sejajar dengan karya besar bangsa lain di dunia ini. Yakni mengenai hasil pemikiran tentang
bangsa dan Negara yang mendasarkan pendangan hidup suatu prinsip nilai. Pancasila
merupakan salah satu hasil budaya bangsa Indonesia yang sangat penting. Oleh karenanya,
pancasila harus diwariskan ke generasi muda, agar tidak kehilangan hasil kultural yang
sangat penting tersebut. Pancasila secara Iormal baru menjadi dasar Negara pada tanggal 17
Agustus 1945, tapi jauh sebelum itu bangsa Indonesia telah memiliki dan melaksanakan
pancasila dalam kehidupan bangsa Indonesia. Karena Pancasila merupapakan cerminan jati
diri bangsa yang membudaya. Secara kultural unsur-unsur Pancasila terdapat pada adat
istiadat, tulisan, bahasa, slogan, kesenian, kepercayaan, agama, dan kebudayaan pada
umumnya(Sunoto, 1982:1).
Sebagai contoh sila pertama Pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa
dirumuskan berdasarkan keadaan rakyat Indonesia yang terdiri dari berbagai agama dan
keyakinan tetapi tetap bersatu dalam sebuah kebersamaan dan hidup saling berdampingan.
Buktinya adalah banyak rumah ibadah agama satu sama lain yang letaknya saling
berdampingan tetapi umatnya tetap saling menghargai perbedaan mereka.
Lalu sila kedua Pancasila yang berbunyi Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
berasal dari kebiasaan bangsa Indonesia yang tolong menolong pada saat terjadi bencana di
salah satu wilayah di Indonesia. Misalnya saja pada saat terjadi bencana meletusnya gunung
merapi yang mengakibatkan banyak warga yang tinggal di daerah gunung tersebut
mengungsi. Seketika datang bantuan dari berbagai elemen masyarakat dari berbagai wilayah
di Indonesia yang ingin meringankan beban moril maupun materil akibat bencana alam
tersebut.
Pada sila ketiga Pancasila yang berbunyi Persatuan Indonesia yang dirumuskan
berdasarkan siIat rakyat Indonesia yang tetap bersatu membentuk kesatuan Negara Indonesia
ditengah perbedaan yang begitu mencolok diantara mereka. Mencolok dalam konteks ini
maksudnya adanya perbedaan yang sangat tampak dalam hal status social, ras dan lain-lain.
Sedangkan pada sila keempat yang berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Hal ini didasarkan pada kebudayaan
masyarakat Indonesia yang menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode
musyawarah. Sehingga penyelesaian masalah tersebut lebih adil dan lebih bias diterima oleh
semua anggota musyawarah.
Yang terakhir yaitu sila kelima yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
berdasarkan kesamaan segala Iasilitas yang diadakan oleh Negara yang diperoleh rakyat
Indonesia di seluruh wilayah Negara Indonesia. Sehingga kebutuhan dasar rakyat Indonesia
di seluruh wilayah Indonesia sudah terpenuhi.
Usaha pemerintah yang sedemikian rupa untuk mensejahterakan rakyat Indonesia
sudah seharusnya diapresiasi dengan cara melestarikan Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari dan melaksanakan setiap aktiIitas sehari-hari berdasarkan nilai yang terkandung dalam
Pancasila.
Oleh karena itu generasi penerus terutama kalangan intelektual kampus seharusnya
mendalami serta mengkaji karya besar tersebut dalam upaya untuk melestarikan secara
dinamis dalam arti mengembangkan sesuai dengan tuntutan jaman.

Anggota Kelompok :
YusuI Adhitya 4101411153
Oki Rahmat Pratomo 4101411156
Ervan Nur Adhitiya 4101411157
Mina WaIirah 4101411158
Ria Kusumawardani 4101411163

Daftar Pustaka
Kaelan.2010.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta:Paradigma.
Muchji, Achmad Dkk.2007. Pendidikan Pancasila.Jakarta: Universitas Gunadarma.
Soegito, AT. Dkk.2011.Pendidikan Pancasila.Semarang:Universitas Negeri Semarang.

Anda mungkin juga menyukai