Nadlatul Ulama memiliki metode berfikir sebagai berikut: yang dimaksud dengan fikrah nahdliyah adlh kerangka
berfikir yang didasrkan pada ajaran ahlussunnah wal jamaah yang dijadikan landasan berfikir NU untuk
menentukan arah pejuangan dalam rangka islah alummah
dalam perjalanan sejarah,NU mengalami berbagai dinamika yang tidak saja membuat organisasi ini tampak
matang dalam bersikap ,melainkan juga semakin optimis menyongsong usia satu abad.
ide dan kosep fikrah nahdliyah pertama kali diajukan oleh KH Ach shiddq pada tahun 1969,yg selanjutnya
menjadi embrio gerakan kembali khittah NU pada tahun 1984,saat muktamar di situbondo .selain menjadi
acuan kondisi bahtsul mas’il maudlu’iyah dalam muktamar selanjutnya ,fikrah nahdliyah ini sering kali
dijadikan sebagai rel ideologis dalam konteks berbangsa dan bernegara,dalam menjaga implementasi nilai
nilai multikulturalisme diindonesia
Islam nusantara bisa disebut dengan cara memahami dan menjalankan ajaran islam
yang dilakukan oleh bangsa nusantara sehingga menjadi sistem nilai,tradisi dan
budaya islam yang khas nusantara .terdapat pro kontra di islam nusantara
sehingga masih ada permasalahan antara satu dengan yang lain
JASA-JASA NU UNTUK INDONESIA DAN DUNIA
NU telah memutuskan dalam Bahtsul Masail Muktamar tahun 1936 di Banjarmasin, jauh sebelum Indonesia
merdeka bahwa Indonesia adalah negara Darussalam atau negara yang aman dan damai.
Tanggal 22 Oktober 1945, KH. Hasyim Asy'ari mengeluarkan fatwa “resolusi jihad” untuk mempertahankan
negara Indonesia yang baru saja merdeka, dan mewajibkan umat Islam di daerah Surabaya dan sekitarnya
untuk berperang. Pada 10 November terjadi perang di Surabaya dan Indonesia akhirnya berhasil
mempertahankan kemerdekaannya.
Para Kyai di banyak daerah menjadi sasaran pembunuhan oleh PKI. Di tahun 1960-an, NU menuntut kepada
pemerintah agar PKI dibubarkan, dan pada akhirnya muncullah gerakan G 30 September 1965 atau yang
kita kenang dengan tragedi G30S.
Di awal 1980-an, Orde Baru mewacanakan Pancasila sebagai asas tunggal negara, dan setiap organisasi wajib
menerima, jika menolak akan dibubarkan. Ternyata NU yang saat itu banyak generasi “sepuh”, seperti Kyai
Haji As’ad Syamsul Arifin, Kyai Haji Mahrus Ali, Kyai Haji Ali Maksum, Kyai Haji Maskur, Kyai Haji Ahmad
Siddiq, dan beberapa tokoh muda seperti Gus Dur, Mahbub Djunaidi, dan lainnya menerima asas tunggal
Pancasila. Sebab, bagi para Kiai, Pancasila bukanlah sebuah agama, tetapi falsafah hidup bernegara dan
tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.
0 Saat reformasi terjadi di tahun 1998, rakyat Indonesia menuntut perubahan di antara sistem negara, ada
yang menginginkan perubahan di antara sistem bernegara, ada juga yang menginginkan demokrasi,
federasi, syariat Islam, dan sebagainya