Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

Peran dan Nilai-Nilai Perjuangan Tokoh


Nasional dari Daerah dalam Mempertahankan
Keutuhan Negara dan Bangsa Indonesia

Disusun ;

NUR INSANY ABUBAKAR

SRI WAHYUNI UDANGO

XII MIPA 5

SMA NEGERI 1 LIMBOTO


Daftar isi ;

1. Tokoh Nasional

Abdul Muis

…...........................................................................................................1

H. Agus Salim
………………………………………………………………………………………………………....1
K.H. Abdul Wahid Hasyim
………………………………………………………………………………………………………....2
K.H. Ahmad Dahlan
…………………………………………………………………………………………………..........2
K.H. Fakhruddin
…………………………………………………………………………………………………………..2

2. Tokoh Daerah

Cut Nyak Meutia


……………………………………………………………………………………………………….....3
Martha Khristina Tiyahahu
…………………………………………………………………………………………………………..4
Dewi Sartika
……………………………………………………………………………………………………….....5
HR. Rasuna Said
…………………………………………………………………………………………………………..6
Cut Nyak Dien…………………………………………………………………………………….7
 TOKOH NASIONAL

1. Nama : ABDUL MUIS


T.T.L : Sumatera Barat, 3 Juli 1883
Meninggal : Bandung, Jawa Barat, 17 Juni 1959
Pekerjaan : Wartawan
Kebangsaan : Indonesia
Peran :
1. Pada Tahun 1913 ia bergabung dengan Serikat Islam, dan menjadi Pemimpin Redaksi
Harian Kaoem Moeda.
2. Setahun Kemudian, melalui Komite Bumiputera yang didirikannya bersama Ki Hadjar
Dewantara, ia menentang rencana Pemerintah Belanda mengadakan perayaan peringatan
100 Tahun Kemerdekaan Belanda dari Perancis.
3. Tahun 1917 ia dipercaya sebagai utusan Sarekat Islam pergi ke negeri Belanda untuk
mempropagandakan Komite Indie Weebaar. Dalam kunjungan itu, ia juga mendorong
tokoh-tokoh Belanda untuk mendirikan Technische Hooge School institut teknologi bandung
(ITB) di Priangan.
4. Pada Tahun 1918 ia ditunjuk sebagai anggota Volkasraad mewakili central Sakerat Islam.

Nilai-Nilai :
1. Kegigihan Abdul Muis melalui Komite Bumiputera yang didirikannya bersama K.H.
Dewantara, menentang rencana pemerintah Belanda mengadakan perayaan peringatan 100
tahun Kemerdekaan Belanda dari Perancis.
2. Keberanian beliau mengancam seorang Belanda yang sangat menghina Bumiputera
melalui tulisannya diharian berbahasa Belanda De Express
3. Keberanian beliau menentang pajak yang memberatkan masyarakat Minangkabau,
Padang, Sumatera Barat, walaupun akhirnya ia dilarang berpolitik. Selain itu, ia juga
dikenakan passentelsel, yang melarangnya tinggal di Sumatera Barat dan keluar dari Pulau
Jawa.
2. Nama : H. AGUS SALIM
T.T.L : Sumatera Barat, Hindia Belanda, 8 Oktober 1884
Meninggal : Jakarta, 4 November 1954
Pekerjaan : Jurnalis, Diplomat
Kebangsaan : Indonesia
Peran :
1. Anggota Volksrad (1921-1924).
2. Anggota panitia 9 BPUPKI yang mempersiapkan UUD 1945.
3. Menteri Muda Luar Negeri Kabinet Sjahrir II 946 dan Kabinet 1947.
4. Pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara Arab, terutama Mesir
1947.
5. Menteri Luar Negeri Kabinet Amir Sjarifuddin 1947.
6. Menteri Luar Negeri Kabinet Hatta 1948-1949.

Nilai-Nilai :
1. Ulama Rasional Panutan Para Santri.
2. Pemimpin yang mau hidup Miskin.
3. Mendidik Anak tanpa Sekolah Formal
4. Humoris yang Intelek
5. Menguasai Banyak Bahasa Asing
6. Pendebat yang kritis.
7. Guru yang tidak Menggurui.
3. Nama : K.H. ABDUL WAHID HASYIM
T.T.L : Jombang, Jawa Timur, 1 Juni 1914
Meninggal : Cumahi, Jawa Barat, 19 April 1953
Pekerjaan : Politikus
Kebangsaan : Indonesia
Peran :
1. Menjadi ketua pengurus besar Nahdatul Ulama (NU).
2. Diangkat sebagai anggota PPKI.
3. Diangkat sebagai anggota Panitia Sembilan.
4. Diangkat sebagai anggota Panitia Kecil.
5. Diangkat sebagai anggota BPUPKI.

Nilai-Nilai :
1. Jiwa dan semangat merdeka ikut membantu dalam Kemeredekaan Indonesia dalam
merancang UUD Nasionalisme dan Patriotisme.
2. Jujur rasa toleransi yang besar terhadap sesama.
3. Berani berpendapat idealisme kejuangan yang tinggi adil dan bijaksana.
4. Nama : K.H. AHMAD DAHLAN
T.T.L : Yogyakarta, 1 Agustus 1868
Meninggal : Yogyakarta, 23 Februari 1923
Pekerjaan : Pemimpin Agama
Kebangsaan : Indonesia
Peran :
1. Beliau mengembangkan nilai-nilai keagamaan dan mendirikan Muhammadiyah, dan ingin
mengadakan suatu pembaharuan dalam cara berpikir dan beramal menurut tuntunan
agama Islam.
2. Seorang tokoh pembaharu dan pendiri persyerikatan Muhammadiyah 1912 gerakannya
adalah memperbaiki arah kiblat masjid, melakukan dakwah amar ma’ruf nahi munkar,
memberantas bid’ah, takhayul dan khufarat.

Nilai-Nilai :
1. Mandiri.
2. Mencintai Ilmu Pengetahuan.
3. Jiwa Wirausaha.
4. Pandai dalam berorganisasi.
5. Nasionalisme yang kuat.
6. Tabah mengahadapi rintangan dalam perjuangannya.
7. Cerdas.
8. Tidak membeda-bedakan ras,suku,agama.
5. Nama : K.H. Fakhruddin
T.T.L : Yogyakarta, 14 Februari 1916
Meninggal : Yogyakarta, 28 Februari 1929
Pekerjaan : Pemimpin Agama
Kebangsaan : Indonesia
Peran :
1. Seorang pejuang pergerakan Kemerdekaan Indonesia dan juga Tokoh Muhammadiyah.
2. Beliau adalah tokoh yang serba bisa. Karena itu, silih berganti tugas penting diserahkan
kepadanya, antara lain mengurus bagian dakwah, bagian taman pustaka, dan bagian
pengajaran.
3. Tahun 1921 ia diutus ke Mekkah selam a8 tahun untuk meneliti nasib para jemaah haji
yang berasal dari Indonesia karena mereka seringkali mendapat perlakuan kurang baik dari
pejabat-pejabat Mekah.
4. Ia diutus ke Kairo sebagai wakil umat Islam Indonesia untuk menghadiri Konferensi Islam.

Nilai-Nilai :
Sosok sederhana, jujur, dan ikhlas. Ia selalu berkecimpung dalambidang keagmaan dan
kemasyarakatan.
 TOKOH DAERAH

1. Nama : CUT NYAK MEUTIA


T.T.L : Aceh Utara, 15 Februari 1870
Meninggal : Alue Kurieng Aceh, 24 Oktober 1910
Pekerjaan : Personel Militer
Kebangsaan : Indonesia
Peran :
1. Salah satu tokoh dalam sejarah perjuangan perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda.
Beliau dianugerahi gelar Pemerintah Indonesia atas jasa-jasanya melawan penjajah Belanda.
2. Ia juga dikenal sebagai seorang ulama di daerah Pirak. Daerah Pirak sendiri merupakan
daerah yang memiliki sistem pemerintahan tersendiri.

Nilai-Nilai :
1. Cut Nyak Meutia adalah orang yang taat beribadah.
2. Tegas karena suaminya telah menyerah pada Belanda dan bekerjasama dengan Belanda.
3. Berjuang hingga titik darah penghabisan.
4. Pemberani.
5. Pantang menyerah.
2. Nama : MARTHA KHRISTINA TIYAHAHU
T.T.L : Maluku, 4 Januari 1800
Meninggal : Laut Banda Maluku, 2 Januari 1818
Pekerjaan : Gerilyawan
Kebangsaan : Indonesia
Peran :
1. Seorang pejaung Kemerdekaan yang unik yaitu seorang puteri remaja yang langsung
terjun dalam medan pertempuran melawan tentara klonial Belanda dalam perang Pattimura
1817.
2. Martha Christina Tiahahu secara resmi diakui sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 20
Mei 1969, berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 012/TK/Tahun
1969.

Nilai – Nilai :
Semangat rela berkorban, keadilan dan kemanusiaan, saling percaya, kerja keras, jujur, dan
tidak mementingkan diri sendiri.
3. Nama : DEWI SARTIKA
T.T.L : Bandung Jawa Barat, 4 Desember 1884
Meninggal : Tasikmalaya Jawa Barat, 11 September 1947
Pekerjaan : Pendidik
Kebangsaan : Indonesia
Peran :
1. Beliau berperan penting dalam hal pendidikan untuk kaum wanita. Mendirikan sekolah
untuk perempuan pertama se Hindia Belanda yang disebut sekolah Istri atau sekolah
perempuan pada tanggal 16 Januari 1904, beliau turun langsung mengajar sendiri dan
dibantu oleh Ny. Poerwa dan Ny.nOewid asistennya.
2. Ia dianugerahi gelar Orde Van Oranje Nassau pada tahun ke-35 Sekolah Kaoetamaan Isteri
sebagai penghargaan atas jasanya dalam memperjuangkan pendidikan.
3. pada 1 Desember 1966, ia diakui sebagai Pahlawan Nasional.

Nilai–Nilai :
1. Mampu mengangkat derajat kaum wanita sama dengan laki-laki.
2. kemampuan belajar, gigih berjuang, kritis pada keadaan, rendah hat, sabar, pemberani,
melawan tanpa kekerasan.
4. Nama : HR. RASUNA SAID
T.T.L : Sumatera Barat, 14 Sepember 1910
Meninggal : Jakarta, 2 November 1965
Pekerjaan : Jurnalis
Kebangsaan : Indonesia
Peran :
1. Salah satu tokoh perempuan Indonesia yang memiliki kiprah untuk memperjuangkan
pendidikan dan hak perempuan. Ia dikenal sebagai pejuang saat melawan Belanda.
2. Ia juga ikut mengajar di sekolah-sekolah yang didirikan Permi. Kemudian, ia juga
mendirikan sekolah Thawalib di Padang.
3. Ia juga berani melawan Belanda dengan pidato-pidatonya. Ia dikenal sebagai seorang
orator dan pejuang Kemerdekaan Indonesia.

Nilai-Nilai :
1. Beliau bejuang melalui Media Massa. Ia menjadi pemimpin redaksi majalah raya.
2. Ia merupakan sosok yang pandai, cerdas, dan pemberani.
3. Sangat memerhatikan kemajuan dan pendidikan kaum wanita.
4. Orator ulung. Beliau sangat pandai berpidato.
5. Pandai menulis. Tulisannya tajam dan bernas.
5. Nama : CUT NYAK DIEN
T.T.L : Kesultanan Aceh, 1848
Meninggal : Sumedang, 6 November 1908
Pekerjaan : Prajurit
Kebangsaan : Indonesia
Peran :
1. Perjuangan Cut Nyak Dien melawan Belanda dan mengusir pemerintah kolonial Belanda
dari tanah Rencong begitu gigih dan tak kenal menyerah.
2. Didalam tahanan, ia dijuluki sebagai ibu Perbu sebab ia begitu paham dengan ajaran
agama.
3. perjuangan beliau dalam mewujudkan kemerdekaan indonesia, menginspirasi sutradara
Eros Djarot untuk mengabadikannya dalam sebuah film 1988.
4. Membantu Teuku Umar untuk menghentikan Penjajahan Belanda.

Nilai-Nilai :
1. Seorang perempuan yang begitu cerdas, berani, dan penuh kecintaan terhadap Bumi
Petiwi.
2. pantang menyerah, berani mati, ikhlas berjuang demi kemerdekaan, menentang
penjajahan, sholehah dan taat agama, memiliki semangat yang setara dengan laki-laki,
mengutamakan kepentingan negara.

Anda mungkin juga menyukai