Anda di halaman 1dari 44

Metode dan Praktik Penelitian Sejarah

Persamaan Pemikiran Islam Moderat K.H Agus Salim dan Buya Hamka

Dosen Pengampu : Sarkawi B. Hussein

Oleh

Athallah Aksa Yudistira

121711433083

Program Studi: Ilmu Sejarah

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Airlangga

Surabaya
2018/2019

Kata Pengantar
Metode penulisan dan praktek penelitian Sejarah meruypakan mata kuliah wajib dalam

kurikulum jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga. Mata kuliah ini

dianggap sangat penting dikarena kkan ini menjadi persyaratan utama untuk lulus dan lanjut

pada semester depan. Keberadaan matakuliah MPPS ini diharapkan menjadi pijakan utaama

mahasiswa guna mengenali struktur penyusunan dari pada skripsi. Keberadaan mata kuliah

MPPS ini sangat berguna sekali dalam memepelajari model skripsi mulai dari bagian yang

tekecil sebelum mahasiswa akan mengahadapi struktur skripsi yang sbenearnya.

Mata kuliah MPPS ini telah menjadi mata kuiah wajib setiap mahasiswa Ilmu Sejarah

memasuki semester 4 yang mana meraka pasti akan bertemu dengan mata kuiah MPPS atau

disebut mini skripsi. Dalam MPPS ini penulis mengangkat Biografi pemikiran dari Agus Salim

dan Buya Hamka. Penulis fokuskan pada pemikiran beliau terkait islam tradisi masyarakat

Indonesia dan Islam moderat. Penulisan Pahlawan nasional dianggap perlu karena hal ini mampu

memberi pelajaran selanjutnya untuk melanjutkan perjuangan dari para tokoh tokoh tersebut.

Penulisan itu sendiri merupakan kegiatan memelihara kenangan tentang para Pahlawan

Nasional yang telah memberikan dharma baktinya kepada nusa dan bangsa. Sekaligus

jugabermakna sebagai ikhtiar untuk meningkatkan kesadaran dan mlnat akan sejarah hangsa dan

tanah air. Selanjutnya penulisan biografi Pahlawan Nasional merupakan usaha dan kegiatan

pembangunan yang dapat dimanfaatkan bagi pengembangan pribadi warga negara, serta manfaat

bagi pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.

Surabaya, 13 Juni 2019

Daftar Isi
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

DAFTAR ISI. .......................................................................................... ii

ABSTRAK .............................................................................................. . iii

BAB 1. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah ................................................................................

Tujuan dan Manfaat Penulisan........................................................ .....

Ruang Lingkup/ batasan masalah .................................................. .....

Tinjauan Pustaka ............................................................................. .....

Kerangka Konseptual/ landasan teori ............................................ ....

Metode Penelitian ........................................................................... ....

Sistematika Penulisan ..................................................................... ....

Persamaan Pemikiran Islam Moderat K.H Agus Salim dan Buya Hamka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa awal kemerdekaan Indonesia merupakan periode titik balik masyarakat

Indonesia. Peranan tokoh pembentukan dasar negara indonesia menjadi sosok sentral dalam

merebut kedaulatan bangsa Indonesia. Mereka merupakan intelektual yang memiliki andil besar

dalam mewakili suara rakyat. Tokoh yang kita kenal dewasa ini ialah Soekarno, Moh. Hatta,

Sutan Syahrir dan K.H Agus Salim. Mereka berupa deretan tokoh yang masing masing memiliki

kapasitas pada bidangnya. Peran mereka sangat diperlukan dalam memperjuangkan kemerdekaan

Indonesia. Soekarno dengan keluasan pemikiranya, Moh. Hatta dengan kapsitas ilmu ekonomi

nya kemudian Agus Salim dengan kelihaianya dalam berdiplomasi dan tokoh yang menguasai

lebih dari satu bahasa asing.

Setiap tokoh tersebut memiliki keunikan sendiri dan latar belakang perjuangan sendiri.

Presiden pertama Indonesia yakni Soekarno figur yang terkenal dengan cakrawala pemikiranya.

Beliau seakan menjadi gudang dari pemikiran pemikiran yang menggugah. Bahkan seakan akan

Soekarno ingin disejajarkan dengan para tokoh pemikiran dunia. Bahkan muncul istilah

Soekarnoisme saking besar nya sumbangsih beliau dalam hal pemikiran kebangsaan.

Selain itu, kita mengenal tokoh Sutan Syahrir yang juga familiar dengan pemikiran

Sosialisme, belaiu terpengaruh oleh pemikiran pemikiran barat. Melihat kondisi masyarakat yang

menderita, menggugah jiwa Sutan Syahrir untuk mendirikan Partai Sosialisme Indonesia guna

mengakomodasi suara suara para rakyat bawah. Bagi Sutan Syahrir perjuangan melalui jalan

diplomasi lebih efektif dari pada hanya sekedar perjuangan lewat fisik. Sehingga beliau ditemani
oleh K.H Agus Salim memeperjuangkan Indonesia di meja PBB. Berkat kepiawaan seorang K.H

Agus Salim dalam meyakinkan peserta rapat PBB mampu membawa Indonesia ke jalan yang

lebih baik dengan diperhatikanya penderitaan Indonesia atas penjajahan Belanda.

Kepandaian setiap tokoh yang telah penulis gambarkan diatas merupakan keunikan dari

setiap tokoh perjuangan bangsa. Kelebihan menarik dari sekian tokoh tersebut diantaranya

adalah K.H Agus Salim. Kecerdasaan ia dalam urusan diplomasi merupakan keahlian yang

semesta berikan kepadanya. Penguasaan dalam segi bahasa telah membuktikan bahwa ia

merupakan diplomat ulung dan bahasa telah dikuasai nya diantaranya adalah bahasa Belanda,

Inggris,Arab ,Turki, Perancis, Jepang dan Jerman. Kepandaian bahasa itulah tak lepas dari

kesukaan beliau dalam memabca teks teks asing dan gemar untuk menerjemahkanya. Kepintaran

beliau juga didukung oleh hobi beliau yakni membaca. Seperti kebanyakan para pemikir dunia

termasuk Indonesia pula. Membaca merupakan adalah nyawa seorang intelektual bagi siapa

saja yang ingin melahirkan suatu perubahan dalam hal, politik, ekonomi, sosial dan agama.

Hendaknya dia banyak bacaan literatur yang merangsang akal pikiran agar mampu melahirkan

suatu pemikiran baru.

Agus Salim merupakan anak dari seorang Jaksa Pengadilan Tinggi Riau. Ia merupakan

anak yang masuk pada kategori yang mempunyai akses mudah dalam mendapatkan pendidikan.

Sejak dulu beliau bersekolah pada pendidiakn dasar Europeesche Lagere School (ELS), sekolah

khusus anak-anak Eropa, kemudian dilanjutkan ke Hoogere Burgerschool (HBS) di Batavia.


1
Berhasil lulus dengan predikat lulusan terbaik se Hindia-Belanda, terbaaik di 3 kota yakni

Surabaya, Semarang, dan Jakarta. Ia merupakan tokoh yang dikenal kecerdasanya. Hal itu

dibuktika dengan kemampuanya dalam menguasai 7 bahasa. Ketika pasca lulus di pendidikan

1
id.wikipedia.org, biografi Agus Salim
menengah atas, agus salim mengiginkan untuk meneruskan pendidikan tinggi di Belanda dengan

mengambil jurusan kedokteran. Akan tetapi hal itu sulit diwujudkan dikarenakan biaya. Impian

tersebut ternyata diketahui oleh R.A Kartini, kemudian kartini mengajukan surat permohonan ke

pemerintah Hindia Belanda untuk memberikan bantuan pendidikan kepada K.H Agus Salim

dengan memeperkenalkan kelebihan dari sosok agus salim.

Atas kepiawaian seorang Agus Salim dalam hal pemkiran dan kemampuan lainya. Tak

heran seorang founding fathers negara kita, Ir. Soekarno menjuluki beliau the grand old man

(orang tua hebat). Pemikiran Agus Salim banyak sekali dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.

Ketika dulu beliau mengecap pendidikan di Belanda ia merasakan suatu kehampaan yang luar

biasa. Karena selama ia berada di negeri Belanda ajaran ajaran tentang islam jarang sekali ia

dapatkan. Sehingga beliau sangat mengkhawatirkan keberadaan keimananya. Hal itu

diungkapkanya dalam tulisan pengalaman beliau selama di Belanda. Selain pernah lama hidup di

Belanda Agus Salim pernah merasakan atmosfer masyarakat di Arab. Disinilah Agus Salim

merasakan suatu titik balik yang luar biasa dalam hal pemenuhan kapasitas ruhiyahnya. Ia sering

bertemu dengan para orang hebat seperti para ulama ataupun imam besar dari negeri yang

menjadi rujukan dalam mendalami ilmu agama islam.

Bebagai pemikiran yang bersarang di otak Agus Salim banyak dicurahkan dalam karya

tulisanya. Selain dikenal sebagai diplomat handal agus salim juag memiliki hobi menulis.

Kesenanganya itu berangkat dari profesinya sebagai seorang jurnalis. Ada beberapa surat kabar

pernah dipegang nya. Karir jurnalistik nya dimulai pada harian Neratja sebagai redaktur II,

berturut juga pernah jadi redaktur dan/atau pemimpin redaksi dari Hindia baroe, Bendera Islam,

Fadjar Asia dan Mustika. Idealisme seorang Agus salim yak hanya tercermin pada ucapanya

saja. Akan tetapi beliau juga menerapkan idealism nya dalam menulis. Dalam menuis agus salim
merupakn sosok yang senagat berprinsip bahwa dalam menulis ia tak boleh ada intervensi dari

pihak manapun. Sering jkali Agus salim menuliskan fakta apa adanya tanpa ada sedikit pun yang

ia sembunyikan. Surat surat kabar yang beredar pun banyak digandrungi masyarakat Hindia

Belanda pada saat itu.2

Hasil kritikan pedas agus Salim melalui surat kabar yang diterbitkan itulah membuat

pemerintah Hindia Belanda gerah. Kemudian pemerintah Hindia Belanda meminta Agus Salim

untuk “melunakan” kritikanya terhadap pemerintah Hindia Belanda. Dalam suatu public opinion

poll (pemilihan opini public) menyebutkan berdasarkan dari hasil poling tentang 10 tokoh

berpengaruh dalam pergerakan nasional. Dalam poling tersbut menyebutkan selain tokoh

Soekarno dan Hatta ternayata Agus Salim masuk kedalam nominasi didalamnya. Peranan

pemikiranya lah mungkin yang menjadi faktor pemeberat agus salim masuk dalam nominasi

tokoh yang berpengaruh. Pengaruh keislaman ia tentaang sudut pandang ajaran agama yang

kombinasi kan dengan nilai modernitas akan tetapi tak lepas dari substansi nilai yang terkandung

didalamnya merupakan suatu rumusan cerdas seorang Agus Salim dalam melihat agama dan

zaman.

Para tokoh intelektual besar seperti Roem, Kasman, Prawoto, Jusuf Wibisono,

meruapakan tokoh yang juga berguru Islam kepada Agus Salim.3 Mereka mengenal secara dalam

konsep Islam yang dibawa oleh Agus Salim. Konsep tentang Islam yang cerdas, meneyeluruh,

kritikal dan modern. Cerdas artinya mampu melihat Islam ini secara dalam, dengan analisis yang

obyektif. Menyeluruh atau komprehensif, mengajarkan bagaimana belajar Islam tidak boleh

hanya dipermukaanya saja. Akan tetapi harus mbelajar hingga ke akar akarnya. Seperti yang

2
merahputih.com
3
www.lyceum.id
dikatakan oleh Ir. Soekarno dalam islam Sontoloyo mengatakan, dalam beragama ambilah “api

islam” bukan “abunya”. 4


Kritikal artinya Islam merupakan agama untuk memandu manusia

dalam menjalani kehidupan dengan lebih baik. Sebagai sarana untuk mengkritik permasalahan

dimasyarakat dengan dasar dasar ajaran Islam. Modern, artinya Islam merupakan agama yang

mampu menyesuaikan zamanya. Islam terbuka oleh berbagai pengaruh manapun.

Biografi agus salim dianggap penting dikarenakan beliau merupakan salah satu tokoh

yang sanagat jarang diketahui oleh khalayak luas. Nama nama tokoh yang selama ini

diketahui oleh khalayak diantaranya adalah Ir. Soekarno, Muhammad Hatta, Muhammad

Natsir, dan Muhammad Yamin. Sedikit sekali yang mengetahui peranan luar biasa dari

seorang Agus Salim. Agus salim adalah sosok yang sangat disegani oleh tokoh sehebat

Soekarno. Kontribusi beliau dalam memperjuangkan hak hak rakyat merupakan jasa yang

tak akan dilupakan oleh bangsa.

Dedikasi pemikiran, jasa dan fisik seorang Agus Salim guna mempersatukan perbedaan

pemikiran, budaya dan ras telah dilakukanya. Hal itu terbukti ketika ia menajdi salah satu

anggota dari pada lembaga perumusan dasar negara yakni Badan Peneyelidik Usaha

Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI ) dan juga berlanjut di Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI) . Agus Salim juga sosok yang berperan dalam

penghapusan butir butir pancasila dalam Piagam Jakarta.

Beruntunglah kita sebagai rakyat indoensia mempunyai nama Agus salim dalam catatan

perjalanan bangsa ini.. Moderintas pemikiran tentang berbagai aspek pun merupakan poin

penting dalam perjalanan bangsa ini. Salah satu tokoh pendiri bangsa Indonesia The

4
Ir. Soekarno, Islam Sontoloyo, sega arsy,2015
founding fathers turut disejajarkan dengan Soekarno. Bahkan Agus Salim lebih dari itu ia

dijuluki sebagai The Fathers of The Founding Fathers bapak dari para pendiri bangsa.

Sehingga patut diajadikan tokoh yang sangat special apabila memperlajari Sejarah

Panjang pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Nama Agus Salim sanagat dikenal diberbagai negara karena ia acap sekali berkunjung ke

negara negara luar guna melakukan diplomasi ataupun perjanjian dengan negara lain.

Kecerdasaanya turut mengiringi keputusan dia dalam menyetujui sebuah perjanjian.

Bahkan ia memiliki ilmu tersendiri tentang adab atupun etika dalam berdiplomasi.

Kesantunan disertai kepandaianya lah sosok Agus Salim tidak bisa dipandang sebelah

mata. Hadirnya dia sebagai representasi dari bangsa Indonesia turut membangun

pandangan positif negara lain tentang Indonesia. Selain Soekarno yang merupakan tokoh

yang sanagat disegani oleh negara lain, prinsip beliau tentang harga diri suatu bangsanya

lah yang mendasari sikap sikap politiknya.

Agus salim tak hanya dikenal sebagai seorang diplomat ulung. Akan tetapi agus salim

merupakan eks dari pimpinan beberapa surat kabar yang berkembang pada abad ke 20.

Komitmen beliau dalam mengemban suatu amanah perusahaan berita turut ia terapkan.

Agus Salim bukan seorang yang dengan mudah disetir oleh pihak manapun. Sekalipun

yang mengintervensi ia merupakan lembaga yang kuat sekalipun. Tatkala Agus Salim

melamar ke perusahaan surat kabar ia selalu embuat perjanjian bahwasanya ia ingin

bebas dalam menuangkan pikiran maupun gagasanya dalam tulisan surat kabar. Beliau

tak ingin ada pesanan ataupu tekanan dari mihak manapun untuk mmenghalangi ia dalam

menuangkan pikiran pikiranya.


Selama ia menjadi jurnalis seorang Agus Salim selalu mengkritik dengan pedas terhadap

Pemerintah Hindia Belanda Sehingga pemerintah Hindia Belanda merasa terganggu oleh

surat kabar yang ditulis oleh Agus Salim. Menjadi seorang jurnalis merupakan perkerjaan

yang sangat mulia, baginya dengan menjadi seorang jurnalis ia dapat mengaktuaisaskan

segala pikiran maupun kritikanya terhadap kondisi masyarakat yang ada disekitarnya.

Baginya menjadi seorang jurnalis merapakan media menyampaian aspirasi rakyat.

Sehingga kondisi riil masyarakat pada saat itu dapat tercuat ditengah tengah masyarakat.

Kesadaran akan peranan tokoh tokoh pendiri bangsa dewasa ini semakin abai. Apalagi

ditengah tengah kehidupan pemuda saat ini. Minimnya pengetahuan moral dan etika

dalam benak para pemuda. Berangkat dari memeperlajari kisah perjalanan Agus Salim

dapat dicari benang merah bahwasanya kesederhanaan dan adab merupakan suatu poin

yang harus dipegang pada setiap penuntut ilmu. Agus Salim merupakan representasi dari

sifat kesederhanaan dan rendah hati. Penampilan dari Agus Salim yang sederhana itupun

terkadang membuat orang lain tertipu. Terdapat kemamapuan yang luar biasa yang

tersembunyi di ruang sunyi pada dirinya.

Agus Salim tak perlu repot repot dalam menunjukan kepiawaian dan kecerdasaan

ditempat semabrangan.

Ensklopedia khazanah pengetahuan Agus salim yang luas seluas samudara. Telah

menjadi bekal yang cukup untuk menghadapi berbagai peristiwa, termasuk peristiwa

yang memojokan beliau. Perenungan atas kata kata yang telah ia lontarkan pada lawan

politiknya kiranya merupakan titik focus kelebihanya. Kepandaian dalam


mengformulasikan gagasan ataupun kata kata yang efektif dan berisi telah membuat

dirinya merasa nyaman pertanyaan pertanyaan atas idealismenya.

Pemikiran Agus Salim yang progesif dan melampaui zaman telah memberikan obat

penawar bagi permasalahan bangsa. Kepiawaianya dalam berdiplomat dengan menguasai

banyak bahasa yang telah di kuasai nya patut menjadi panutan. Bagaimana melalui

kepandaian bahasa Agus Salim dapat dihargai di berbagai negara. Instrumen bahasa lah

yang menjadi titik berat parameter dalam bersaing dalam dunia internasional. Dengan

kemampuan berbahasa maka orang tersebut memiliki kharisma guna mewakili diri nya

dan yang paling terpenting mewakili Negara Indonesia.

Pejalanan panjang negeri ini memiliki suatu yang sanagat penting untuk diabadikan

dalam historiografi indonesia. Karena asal usul dari manakah bangsa ini bisa berdiri

tegak tentu tak terlepas dari peranan sentral para tokoh tokoh pemikir bangsa. Mereka

bak seorang pehalwan yang mendedikasikan dirinya untuk kepentingan bangsa dan

negara, Apabila kita sedikit berimajinasi jika dulu Agus Salim tidak terjun pada dunia

politik kemudian ia memilih untuk memperjuanngkan mimpinya untuk kuliah di Fakultas

Kedokteran, pasti tak aka ada indonesia seperti saat ini.

Karena segala pemikiranya soal nation dan falsafah bernegara tak akan tertuang dalam

naskah pembukaan Undang Undang Dasar Republik Indonesia. Berangkat dari

pembukaan itulah yang menjadi dasar jati diri sebagai sebuah negara besar. Terkandung

berbagai poin pesan pesan moril tentang cara bernegara dan berbangsa. Suatu pekerjaan

yang membutuhkan ketelitian dan kedalaman dalam menyatukan berbagai macam

perbedaan pemikiran masyarakat Indonesia.


Kegiatan merumuskan dasar negara itulah Agus Salim, Soekarno, Soepomo, dan

Muhammad Hatta telah menghabiskan siang hingga larut malam dalam mendiskusikan

setiap poin poin dasar negara. Terdapat pertimbangan yang matang dalam memtuskan

setiap butir yang akan disahkan. Karena hal itu menyangkut kehidupan masyarakat

Indonesia kedepanya. Oleh karena itulah setiap rakyat Indonesia hendaknya berpacu pada

Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara RI ( republik Indonesia) . Karena itulah

pedoman dimana segala perilaku dan cara berpikir masyarakat Indonesia diuji. Setiap

perbedaan dalam pandangan bermasyarakat hingga akhirnya melahirkan konflik

horizontal. Disitulah Pancasila hadir guna meredam berbagai macam perbedaan menjadi

satu keyakinan Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda beda namun tetap satu. Jauh

jauh hari para pemikir seperti agus salim telah antisipasi. Dengan pertimbangan berbeda

beda itulah akhirnya semboyan Bhinnekaa Tunggal Ika itu dilahirkan.

Proses perumusan dasar negara itu, munculah berbagai macam tokoh tokoh yang hebar

diantaranya adalah Agus Salim yang dijuluki tokoh tua (oude heer) . Beliau adalah tokoh

yang sanagat dihormati oleh tokoh yang lebih muda dari nya. Para juniornya sanagat

mengapresiasi ke senioran dan kedewasaan beliau dalam berpikir. Sehingga tak heran

apabila ia sering didatangi oleh tokoh tokoh muda untuk sekedar belajar atau berguru

kepada Agus Salim. Atas dasar keluasan pemikiran Agus Salim banyak tokoh yang

menarik beliau untuk begabung dengan Panitia Sembilan guna membantu tokoh seperti

Soekarno, Muh. Hatta, dan Achmad Soebarjo dalam merumuskan Pancasila

Kewibawaan seorang Agus Salim untuk mengatasi kondisi pada Panitia Sembilan itu

patut diapresiasi. Keahliaanya yang memumpuni dalam meyelesaikan soal kepelikan

mengahadapi kelompok yang tetap bersih kukuh untuk memasukan unsur Islam ke dalam
konnstitusi. Pada saat itu memang terjadi perdebatan yang sangat alot dalam mengsahkan

poin pertama dalam Pancasila. Terjadi pertentangan oleh kelompok selain Islam yang tak

setuju apabila negara ini berpacu pada Teokrasi. Dengan Kebijaksanaanya Agus Salim

berbicara yang mencoba menerangkan basis alasan yang sekiranya diterima oleh

ksemmua kalangan. Akhirnya peserta forum tersebut berkurilahan atau saling merelakan

ketika salaim selesai menjelaskan.

Semua paparan yang telah penulis sampaikan. Peran Agus Salim dalam membantu

republik ini merebut kemerdekaanya patut diapresiasi sebagai sebuah jasa yang akan

terus di kenang oleh rakyat Indonesia. Kedepan diharapkan kesadaran akan pemahaman

tentang biografi pahlawan Indonesia akan terus digalakan guna sebagai teladan bagi

generasi yang akan datang. Bebagai alasan peneliti tertarik mengangkat Agus Salim

daiantaranya, pertama, pemikiran Agus Salim yang sanagat modern mengenai Islam

mengundang rasa penasaran peneliti untuk lebih dalam lagi menegenal sosok Agus

Salim. Kedua, kekayaan wawasan Agus Salim dalam meamandang persoalan dinilai

sebagai sebuah keunikan tersendiri sehingga pemikiranya disebut sebut telah melampaui

zaman. Ketiga, peneliti ingin menelisik sisi sisi keunikan beliau selama ia hidup.

Mengetahui bagaimana cara sikap ia dalam berbagai kesempatan forum besar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pandangan islam moderat menurut Agus Salim ?

2. Bagaimana pandangan Agus Salim tentang Islam dalam konteks budaya Indonesia ?

3. Mengapa Agus Salim menentang keras hijab (pembatas) anatara laki laki dan perempuan

pada saat beliau berada di JIB ?


1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi Tujuan penelitian ini yakni, diantaranya adalah

1. Berguna untuk memahami tentang riwayat hidup dari seorang K.H Agus Salim.

2. Bertujuan mengetahui cara K.H Agus Salim mengelola rumah tangga.

3. Bertujuan untuk mengetahui kisah percintaan K.H Agus Salim.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini secara teoritik dalam dunia akademis tentu akan menjadi

salah satu sumbangsih dalam hal ilmu pengetahuan, khususnya pada bidang sosial. Selain itu

dalam penelitian ini mampu bermanfaat bagi mahasiswa lainya dalam mencari bahan penelitian

dengan tema yang sama. Diharapkan berangkat dari penelitian ini mampu menjadi bahan koleksi

di perpustakaan. Keberadaan penelitian ini bisa menjadi bahan referensi dalam mencari sumber

sumber premier melalui footnote penliti cantumkan pada setiap halaman penelitian ini.

Secara khusus penelitian sejarah ini bisa menjadi bahan lanjutan peneliti dalam

melanjutkan jenjang akhir dari tahap perkuliahan yakni skripsi. Diharapkan berangkat dari

penelitian ini menjadi start yang baik dalam menggali lebih dalam tokoh tokoh pendiri

bangsa salah satunya adalah agus salim. Dalam penelitian ini telah dirumuskan perspektif

yang berbeda dalam melihat riwayat hidup Agus Salim. Perspektif tersebut peneliti

cantumkan dalam rumusan masalah yang mana akan diuraikan secara gamblang dalam bab

pembahasan. Adapun secara terperinci manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Dapat memahami secara lebih dalam faktor faktor yang melatar belakangi pemikiran K.H

Agus Salim tentang Islam


2. Membongkar secara dalam alam berpikir dari seorang Agus Salim.

3. Memahami faktor faktor pendukung dari Agus Salim dalam mencapai prestasi yang luar

biasa dalam dalam hal diplomasi.

4. Mengetahui pengaruh lingkungan kehidupan Agus Salim dalam hal pemikiranya dalam

Islam

5. Dapat dijadikan rujukan para mahasiswa untuk memperluas khasanah pengetahuan

terkait dengan Sejarah Pemikiran tokoh tokoh besar.

6. Dapat memantapkan pengetahuan bagi mahasiswa jurusan Sejarah maupun mahasiswa

jurusan lainya untuk meneliti tentang Biografi tokoh.

7. Dapat dijadikan bahan penelitian bagi para akademis dan menjadi bahan bacaan bagi

masyarakat umum.

1.5 Ruang Lingkup

Batasan masalah pada penelitian ini dibatasi oleh beberapa aspek diantaranya adalah

temporal, spasial maupun ruang lingkup pembahasan penelitian. Komponen itu sangat

penting karena agar penelitian ini mempunyai batasan batasan aspek yang hendak digali

sumber informasi. Agar tercipta suatu jawaban dari penelitian ini yang mampu

dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Adapun penelitian ini juga memerlukan suatu

rumusan masalah yang mampu menjadi parameter keberhasilan peneliti dalam

menguraikan permasalahan penelitian.

Hasil penelitian biografi tentu harus menyampaikan secara komprehensif sisi sisi

kehidupan dari tokoh tersebut. Adapun tujuan daripada dituliskanya penelitian biografi
ialah guna menjelaskan pesan pesan tersirat maupun tersurat tentang hikmah dibalik

kehidupan tokoh tersebut.

Peneliti telah memikirkann suatu ruang lingkup yang sesuai dengan jenis tema penelitian

ini. Adapun jenis tema penelitian ini akan membahas tentang biografi tokoh Agus Salim

yang mana beliau merupakan seorang diplomat ulung yang menguasai banyak sekali

bahasa. Adapun ruang lingkup spasial peneliti mengambil tahun 1884-1954 yakni dari

beliau lahir hingga meninnggal. Peneliti akan mengupas perjalanan dan sumbangsih

belaiu terhadap indoenesia. Mulai beliau menjadi diplomat hingga beliau mengundurkan

diri dari dunia politik.

1.6 Kerangka Konseptual

Islam Moderat

Islam merupakan agama rahmatan lil alamin yakni rahmat bagi seluruh alam. Agus salim

mendapatkan banyak hikmah setelah memeprlajari sialm secara menadalam. Melalui hasil

pembelajaranya memalui al Quran dan Al Hadis beliau mulai mendapatkan satu pencerahan baru

tentang Islam. Beliau mengganggap Islam merupakan agama yang menyesusaikan zaman

1.7 Tinjauan Pustaka

Kepustakaan atau sumber penelitian merupakan alat yang sanagat penting dalam

menyusun dan menformulasikan suatu hasil penelitian.salah satu literature ataupun

sumber penelitian bisa didapatkan dari berbagai macam bentuk sumber. Diantaranya bisa

didapatkan dari buku, artikel, majalah dan jurnal ilmiah yang telah teruji kredibilitasnya.
Pustaka pustaka tersebut sangat membantu dalam proses penyusunan argumentasi

peneliti dalam menyajikan suatu peneliitian yang dapat dipercaya oleh pembaca.

Adapun kepustakaan dalam konteks penelitian biografi tentu memiliki kaidah tersendiri.

Terdapat poin titik berat dalam menceritakan kisah hidup dari seorang tokoh. Kaidah

biogafi tersebut di design sedemikian rupa guna mengambil inti sari hikmah dari

perjalanan hidup seorang biografi tokoh. Obyektifitas pustaka tersebut menyajikan

seluruh kisah hidup tokoh. Seperti menyajikan kisah politik, pemikiran, keluarga dan

pencapaian tokoh tersebut.

Judul yang akan dibahas pada penelitian ini yakni biografi “Agus Salim 1884 – 1954” .

Banyak literature yang membahas tentang perjalanan hidup dari Agus Salim. Peneliti

akan menitik beratkan pada rumusan maslah yang telah dibuat. Adapun buku yang akan

dipakai, peneliti akan menggunakan beberapa buku sesuai kebutuhan penelitian. Selain

buku peneliti akan menggunakan journal, artikel maupun skripsi untuk dijadikan bahan

dalam penelitian ini. Beberapa literatur yang akan dipakai untuk bahan pembanding

diantara nya :

1. St. Sularto (editor), H. Agus Salim (1884 – 1954) Tentang Perang, Jihad dan

Pluralisme ( Jakarta: Gramedia, 2004). Buku ini berisi kumpulan tulisan

tulisan artikel dan sudut pandang dari berbagai macam penulis yang memiliki

berbagai macam latar belakang. Dalam buku tersebut mengandung tulisan

tulisan yan sangat lugas dari berbagai macam pandangan seperti para

akademisi, jurnalis, sejarawan, tokoh organisasi. Tulisan tulisan mereka

tentang gaya pemikiran Agus Salim sanagat berbobot. Mereka menyusun


kontruksi tulisan secara sistematis dan mampu menyihir pembaca nya untuk

mendalami setiap arti kalimat tersebut. Dalam buku tersebut dibedah dengan

“telanjang” uraian pemikiran moderat seorang Agus Salim dari berbagai

perspektif.

2. Untung S, Mengikuti Jejak Agus Salim Dalam Tiga Zaman dalam buku ini

mengandung penjelasan yang orisinil tentang kehidupan Agus salim. Pada

awal halaman buku ini menceritakan kisah masa muda Agus Salim kemudia

menceritakan sepak terjang potilik dari Agus Salim. Untuk mendukung

penjelasan kisah politik Agus Salim penulis juga memaparkan garis besar

sejarah perpolitikan yag ada di Indonesia. Termasuk menyinggung hubungan

beliau dengan tokoh Sarekat Islam yakni H.O.S Cokroaminoto. Diakhir buku

ini ditutup dengan anekdot atau kisah unik dari perilaku seorang Agus Salim.

3. Mukayat, Haji Agus Salim Karya dan Pengabdianya dalam buku ini akan

dijelaskan seluk beluk kehidupan dari Agus Salim. Mulai dari pemikiranya,

pengabdianya dan sumbangsih intelektualnya. Juga diceritakan cerita anekdot

selama Agus Salim berkiprah di dunia nasional maupun Internasional.

4. Buku Pesan Pesan Islam merupakan buku yang mengungkap pemikiran Agus

Salim selama menjadi dosen tamu di Universitas Cornell, Amerika Serikat.

Disana Agus Salim mengungkapkan pemmikiran Islam moderat di hadapan

mahasiswa Universitas Cornell. Sungguh sesuatu membanggakan sekali sosok

seperti Agus salim mampu menyampaikan gagasan moderat nya di hadapan

khalayak mahasiswa Amerika Serikat.

1.8 Metode Penelitian


Metode penulisan sejarah ini adalah prosedur analitis yang ditempuh sejarawan untuk

menganalisis penelitian sejarah. Kaidah kaidah penelitian sejarah akan membantu peneliti

dalam menguraikan penelitian sejarah. Hal itu merupakan basis dan pegangan yang akan

membantu peneliti dalam menguraikan topic dalam penelitian sejarah.

Metode sejarah merupakan rangkaian kerangka untuk mengetahui apakah sumber sejarah

tersebut mampu dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Sehingga meode penelitian

sejarah sangat diperlukan untuk landasan berpikir dalam membuat penelitian sejarah.

Metode penelitian sejarah merupakan pijakan dan tahapan dalam merumuskan penelitian

sejarah sehingga mampu menghasilkan penelitian sejarah yang komprehensif.

Adapun yang menjadi metode penelitian sejarah anatara lain ialah heuristik , kritik,

interpretasi, dan historiografi.

1. Heuristik merupakan tahap pengumpulan sumber. Baik sumber primer maupun

sumber sekunder. Dalam hal ini sumber sumber tersbut bisa berupa sumber lisan (

primer), dokumen tertulis. Dokumen tertulis ini dapat berupa surat surat, notulen

notulen rapat, kontrak kerja, bon bon dan sebagainya. Dalam kaitanya dengan

penelitian Agus salim peneliti akan menggunakan buku hasil tulisan Agus Salim dan

sejumlah naskah asli pidato beliau. Selain itu peneliti akan menggunakan sumber

sekunder yakni sejumlah buku yang mengangkat biografi Agus Salim. Untuk

memperkuat argument dalam penelitian ini, peneliti akan mendatangi Yayasan Haji

Agus Salim, Bogor.

2. Kritik merupakan proses dimana peneliti mencoba menguji atau mengetes keaslian

dari sumber tersebut. Menggali dari mana kah sumber tersebut berasal, tingkat
kredibilitasnya dan subyek asal dari sumber tersebut. Tahap kritik dibagi menjadi dua

yaitu kritik ekstern yakni kritik berguna untuk mengetahui otentisitas sumber.

Kemudian selain itu ada kritik intern yang bertujuan mengetahui kebenaran dan

kredibilitas dari sumber tersebut.

3 Interpretasi yaitu tahapan dimana peneliti menganalisis serta menafsirkan fakta fakta

sejarah kemudian di hubungkan dengan kronologis topik yang ingin diangkat. Teknik

Interpretasi mengahsilkan satu penggambaran yang utuh terkait fakta fakta sejarah

tersebut.

4. Setelah dari pemaparan terkait tahapan metode penelitian sejarah, maka peneliti perlu

memerhatikan aspek Historiografi (penulisan sejarah). Tahapan heuristik, kritik, dan

interpretasi kemudian di padukan dalam penulisan sejarah.

Metode penelitian sejarah diharapakan menjadi suatu analisis yang diceritakan secara rapi

dan sistematis agar penelitian sejarah ini mampu dipahami dengan baik.

1.9 Sistematika Penulisan


Sesuai dengan judul dan pengggambaran secara umum diatas. Biografi Agus Salim ini

akan menceritakan secara komprehensif perjalanan hidup dari Agus Salim. Peneliti juga

membedah rumusan masalah yang menjadi pemasalahan yang ingin peneliti angkat.

BAB 1 Pendahuluan

Bab ini peniliti memaparkan tentang latar belakang sebagai gambaran awal peniliti

tertarik untuk mengangkat topik ini. Kemudian rumusan masalah berguna untuk

menjawab masalah dari topik yang sedang diangkat. Batasan masalah berguna

mengetahui sejauh manakah penelitian itu akan di eksplorasi. Manfaat dan tujuan

penelitian berguna mengetahui tujuan atau goal yang ingin dicapai oleh peneliti.

Tinjauan pustakan berguna dalam mendukung penelitian dan penulisan serta metode

penelituan agar penelitian terstruktur.

BAB II Latar Belakang Kehidupan Agus Salim dan Buya Hamka

Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang kehidupan Agus Salim mulai dari beliau

dibesarkan di kampung halaman hingga perjalanan merantau Agus Salim ke berbagai

tempat. Dipaparkan juga latar belakang karakter dari orang tua Agus salim

BAB III Pemikiran Islam moderat Agus Salim dan Buya Hamka

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan bagaimana cara pandang Agus Salim terkait

dengan Islam yang berkemajuan atau moderat. Bagaimana pengaruh lingkungan Agus

Salim 5 tahun di Arab Saudi mempengaruhi sudut pandangnya tentang Islam.


BAB IV Penutup

Pada bab ini merupakan penutup dan kesimpulan dari semua pemaparan peneliti. Pada

penutup ini mengurai kesimpulan rumusan masalah secara ringkas dan padat. Sehingga

berangkat dari penutup dan kesimpulan ini lah pembaca mampu mengambil benang

merah dari Biografi tokoh Agus Salim.

BAB II
Latar Belakang Kehidupan Agus Salim dan Buya Hamka

2.1 Lingkungan K.H Agus Salim

Siapa sangka Agus salim tokoh yang sangat disegani oleh banyak kalangan merupakan

putra daerah minangkabau ? beliau dikenal dengan beberapa kelebihan dalam menangani soal

diplomasi. Sumatera Barat yang terkenal dengan alam nya yang begitu indah nampaknya telah

memberi kesan yang indah pula terhadap karaktaer masyarakatnya. Keanekaragaman hayati,

dataran tinggi yang menjulang tinggi merupakan bukti minang merupakan salah satu tanah

sangat diminati oleh khalayak luas. Sehingga Indonesia sangat bangga mempunyai daerah unika

dengan aneka ragam karakyer masyarakat, alam, dan sosialnya. Begitu pula bangga mempunyai

sosok Agus Salim.

Banyak tokoh dan orang orang hebat bermunculan dari negeri yang dikenal dengan

makanan Rendang. Eksisitensi Minang di mata khalayak ternyata membawa citra nya pergi jauh

ke seluruh penjuru dunia guna memeperkenalkan hasil produk sosial-masyarakat Minangkabau.

Disini lah lingkungan sosial memebentuk masyarakat nya menjadi seorang manusia yang

tangguh dengan berbagai macam problematika lingkungan yang mendera. Lahirlah Agus salim

dengan segala macam pemikiran uniknya.

Agus Salim merupakan putra Minang yang dilahirkan dari sepasang suami istri yang

bernama Sutan Mohammad Salim demikianlah nama ayahnya, dan Siti Zaenah ialah nama

ibunya tepat pada 8 Oktober 1884 di kota Gadang IV Bukittinggi 5. Salim lahir dan besar di

salah satu daerah yang bernama Agam, Sumatera Barat. Adat Minangkabau yang terkenal

dengan ajaran ajaran filosofisnya serta ciri ciri kebudayaan yang unik. Telah mendidik dan

5
HAJI AGUS SALIM karya dan pengabdianya, mukayat, 1985, Jakarta, direktorat sejarah
membesarkan Salim menjadi seorang yang berkarakter, berwawasan luas serta memeiliki

intelektual memumpuni. Ayah nya adalah seorang pegawai pemerintah telah menjadi faktor

terpenting dalam membentuk sudut pandangnya tentang kehidupan. Sultan Muhammad Salim

telah memangku jabatan tinnggi di pengadilan tinggi Riau.6

Agus Salim bersaudara 15 orang dari tiga orang ibu. Ayahnya empat kali menikah dan

tiga kali menduda, dengan tiga kali istrinya meninggal berturut turut. Istri pertama dari

bapak Agus Salim yakni Sutan Muhammad Salim meninggal tanpa memberi keturunan.
7
.Sejak kecil Agus Salim diasuh oleh seorang pengasuh atau pembantu perempuan yang

berasal dari Pulau Jawa. Seiring dengan berjalanya waktu tampaknya Agus Salim lebih

dekat jiwa nya dengan pengasuhnya dari pada ibu kandungnya. Sama halnya dengaan

Winston Churchill yang tetap mengenang Mrs. Everest, pengasuh diwaktu kecilnya.
8
Potret Mrs. Everest tetap menghias ruang kerja P.M Inggris itu.

Posisi ayah nya itulah Agus Salim dalam era nya itu mendapatkan akses yang cukup

mudah dalam melakukan apapaun termasuk mudah dalam mengenyam pendidikan pada era

colonial Belanda. Posisi ayahnya yang cukup tinggi snagat menguntungkan salim untuk dapat

meng explore pengetahuanya lebih luas lagi, apalagi didukung oleh kapasitas intelektual yang

memadai. Awalnya Agus salim sering dipanggil oleh temaan teman disekolahnya dengan

sebutan “Gus” yang mana artinya ialah anak yang pintar. Kemudian kata yang mengikutinya

yakni ”salim” merupakan nama keturunan dari bapaknya. Akan tetapi model nama yang

didasarkan atas marga merupakan sesuatu yang sangat asing sekali dikalangan adat

6
Mukayat, HAJI AGUS SALIM karya dan pengabdianya, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional,
Jakarta, 1985, hlm 2
7
Untung S, Mengikuti Jejak H. Agus Salim Dalam Tiga Zaman, PT. Rosda Jaya Putra, Jakarta 1987, hlm 1.
8
Untung S, Mengikuti Jejak H. Agus Salim Dalam Tiga Zaman, PT. Rosda Jaya Putra, Jakarta 1987, hlm 1
Minangkabau. Perlu mental kuat untuk menenatang arus adat Minangkabau. Karenanya

penggunaan sebutan dari pihak ayah merupakan bukti keteguhan hati dan keberanianya. Hal ini

bukanlah persoalan yang gampang, 9

Semasa kecil bakat intelektualnya mulai kelaihatan. Ciri ciri kecerdasanya mulai keliahatan saat

ia suka melontarkan pertanyaan yang kritis dan berbau berat. Ia acap kali berdebaat dengan

orang orang yang ia temui. Daya kritis itulah yang menjadi kelebihan mencolok dari seorang

Agus Salim. Tidak hanya kecerdasanya yang mampu membuat orang lain terperangah, Agus

salim juga memiliki kelebihan dalam bidang olahraga. Hobinya waktu sekolah di Europeesche

Lagere school (sekolah dasar Belanda) di Riau ialah bermain tennis, badminton, hockey dan

main brigde. Selama di SD dia diindekoskan oleh orang tua nya pada Jans Brower salah seorang
10
gurunya yang berjiwa revolusioner.

Hal itu meruapkan salah satu kondisi yang membentuk pola pikir alam bawah sadar dari Agus

Salim dalam menentang arus yang menurutnya tidak sesuaidengan idealismenya. Karakter tegas,

berkarakter telah membawa harum tubuhnya menjadi seorang pribadi yang memiliki kharisma

yang tinggi. Pancaran kewibawaanya kelihatan dari sikap dan tingkahnya yang unik namun

memeberi arti dalam. Cerita cerita menarik tentang dirinya telah tercantum dalam ingatan orang

orang yang telah menemui dan menyaksikan langsung bagaimana tokoh berjuluk The Grand Old

Man bersikap dan berucap.

2.2 Masa Muda Agus Salim

Agus salim ketiak masa muda merupakan salah satu sosok muda yang sangat

bersemnagat dalam mencari ilmu. Ia terkenal dengan kecerdasanya ketika duduk

9
Mukayat, HAJI AGUS SALIM karya dan pengabdianya, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional ,
Jakarta,1985 hlm 2
10
Untung S, Mengikuti Jejak H. Agus Salim Dalam Tiga Zaman, PT. Rosda Jaya Putra, Jakarta 1987, hlm 1-2
dibangku sekolah. Kecerdasan sanagt dikenal oleh oleh teman sekelasnya yang

notabene merupakan orang belanda. Agus Salim merupakan orang yang cerdas.

Sehingga ayahnya untuk memasuki HBS (Hoogere Burger School) merupakan

jenjang pendidikan setara denga SMP dan SMA selama 5 tahun merupakan

lembaga yang didirikan oleh Belanda, di Jakarta.

Sultan Muhammad Salim pun menitipkan putra nya kepada seorang pengasuh

yang bernama Profesor. T.H . Koks, yang ditunjuk oleh ayahnya sebagai wali

selama Agus salim selama hijrah belajar di HBS. Bagi penghuni sekolah HBS

merupakan masa yang paling gemilang dari seorang Agus Salim dan teman

seangkatanya. Agus Salim pun senang karena ia bisa masuk HBS tanpa harus

memikirkan tentang penunggakan pembayaran uang sekolah dan lain lain.

Semuanya sudah diatur dengan rapi tanpa ada rintangan yang dapat
11
menggagalkan studinya.

Selama belajar HBS di Jakarta nampaknya telah menjadi dinding pemisah ia dari

ajaran ajaran Islam karena sangat jelas model kurikulum yang diterapkan oleh

pemerintah Belanda sepenuhnya mereka adopsi dari pendidikan sekuler di Eropa.

Sehinngga Agus Salim disini sangat jauh dari kebiasaan Islami. Hal ini ia

sampaikan dalam ceramah Islamnya Universitas Cornell di Ithaca AS tahun 1953


12
sebagai berikut :

Ketika saya berumur 13 tahun, saya dikirim sekolah ke Jakarta. Ketika itu saya

telah menyelesaikan bagian pertama pendidikan agama sebagai orang Melayu

dan Islam. Maka saya sekolah sesuai aturan Barat. Saya mulai masuk sekolah

11
Untung S, Mengikuti Jejak H. Agus Salim Dalam Tiga Zaman, PT. Rosda Jaya Putra, Jakarta 1987, hlm 2-3
12
Nur Iman, Skripsi : PEMIKIRAN HAJI AGUS SALIM TENTANG ISLAM , (Semarang : UNNES, 2006),hlm 55
Belanda pada usia tujuh tahun. Boleh dikata ketika itu termasuk kelinci

percobaan pertama orang-orang bumi putera yang diberikan pendidikan Barat.

Perlu diceritakan bahwa Dr. C. Snouck Hurgronje datang pada tahun sekitar

1880 dan adalah kebijaksanaannya untuk mencobakan pendidikan Barat di

Hindia Timur. Tujuannya adalah untuk merangkul lapisan atas bangsa Indonesia

masuk ke dalam kultur Belanda dan dengan demikian mengharapkan mereka mau

kerjasama dengan Belanda. Tujuan kedua dari kebijaksanaan C. Snouck

Hurgronje adalah menjauhkan orang-orang tersebut dari ajaran Islam yang

sampai waktu itu menyebabkan mereka menjaga jarak dan kurang tertarik

kepada pengaruh Barat. Terus terang saja, ketika ayah saya memasukkan saya

dan abang saya ke sekolah Belanda, orang-orang di kampung saya agak heboh

dan bertanya-tanya: “Apakah mereka mau dijadikan orang Kristen?”13

(Mochtar, 1984: 40).

Sangat jelas keterangan Haji Agus Salim di atas bahwa bahwa HBS telah

berhasil menjauhkan dirinya dari agama Islam. Terlihat pula betapa besar peranan

C. Snouck Hurgronje dalam merancang sebuah sistem pendidikan yang sekuler

bagi bangsa pribumi Indonesia, supaya mereka dapat dijadikan alat penguat

14
kedudukan kaum kolonial di Nusantara.

13
Nur Iman, Skripsi : PEMIKIRAN HAJI AGUS SALIM TENTANG ISLAM , (Semarang : UNNES, 2006),hlm 55
14
Nur Iman, Skripsi : PEMIKIRAN HAJI AGUS SALIM TENTANG ISLAM , (Semarang : UNNES, 2006),hlm 55
Seiring berjalanya waktu, 5 tahun sudah Agus Salim telah menempuh

pendiidikanya di HBS. Ketika ia lulus, Agus salim berhasil lulus dengan predikat
15
terbaik di HBS Se Hindia Belanda. . Dalam daftar perbaandingan hasil lulusan

siswa HBS untuk tahun 1903 dari tiga kota besar, Surabaya – Semarang – Jakarta,

ternyata Agus Salim memegang rekor sebagai murid yang terbaik dengan angka

angka tertinggi. 16

Cita cita Agus Salim untuk masuk ke perguruan tinggi di negeri Belanda sudah di

ambang pintu. Juga ia mendapat sokongan dari bekas bekas gurunya di

gymnasium. Dengan tenang tenang sambil menunggu keputusan mendapat bea

siswa dari negeri Belanda, Agus Salim mengikuti pelajaran di Stovia (Stichting tot
17
Opleiding van Inlandsche Artsen, sekolah dokter untuk pribumi) di Jakarta.

Hal itu membuat Agus Salim sangat bersedih. Ternyata lulusan terbaik HBS itu

tak mampu menruskan cita cita yang mulianya itu kembali tercapai. Alasan

beasiswa nya ditolak oleh pemerintah Belanda dikarenakan ia merupakan seorang

pribumi sehingga pemerintah Hindia sangat takut apabila pribumi ada yang

memiliki intelektualitas yang memumpuni, itu adalah sebuah ancaman bagi

pemerintah kolonial Belanda.

15
Dharma Setyawan, HAJI AGUS SALIM The Grand Old Man, Indepth Publishing, Bandar Lampung, 2014, hlm 1
16
Untung S, Mengikuti Jejak H. Agus Salim Dalam Tiga Zaman, PT. Rosda Jaya Putra, Jakarta 1987, hlm 3
17
Untung S, Mengikuti Jejak H. Agus Salim Dalam Tiga Zaman, PT. Rosda Jaya Putra, Jakarta 1987, hlm 3
Mendengar kabar bahwa Agus salim tidak diterima beasiswa nya. R. A kartini

merasa kecewa. Karena kartini yakin bahwa Agus Salim merupakan putra terbaik

bangsa. Ia merupakan salah satu orang yang memiliki potensi yang sangat besar.

Kondisi yang sama hampir dirasakan oleh R.A Kartini. Hanya saja kartini

bernasib baik berbeda dengan Agus Salim. R.A Kartini pada waktu itu

memperoleh tawaran dari pemerintah Belaanda buat meneruskan studi ke

Nederland (negeri Belanda) . Akan tetapi, Kartini berpikir tawaran itu tidak

mungkin ia terima, mengingat bahwa dia sudah sampai pada tahap hidup berumah

tangga maka ia menawarkan ke Pemerintah Belanda untuk memberikan Beasiswa

tersebut kepada Agus Salim. Tetapi tawarean tersebut justru ditolak oleh Agus

Salim karena ia menggangap beasiswa tersebut bukan didasarkan atas pengakuan

Pemerintah Belanda akan kapasistas dan pengakukan intelektualitasnya. Salim

menilai neasiswa tersebut hanya sebagai bentuk “hadiah” saja dari R.A Kartini.
18

2.3 Latar Belakang Kehidupan Buya Hamka

Pada tanggal 16 Februari 1908 telah muncul seorang bayi yang lemah bernama

Abdul Malik . Merupakan putra dari keluarga ulama sanagat terpandang bernama

Dr. Haji Abdul Karim Amrullah. Nama bayi itu terinspirasi untuk mengenang

anak gurunya, Syekh Ahmad Khatib di Mekkah yang bernama abdul malik pula.

Di tepi danau Maninjau, di suatu kampung bernama Tanah Sirah, termasuk daerah

Negeri Sungai batang yang konon sangat indah pemandangan alamnya. Disinilah

18 18
Mukayat, HAJI AGUS SALIM karya dan pengabdianya, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional ,
Jakarta,1985 hlm 4
seorang tokoh besar pendidikan islam dibesarkan. Ayahnya di asingkan belanda

ke Sukabumi karena dianggap fatwa fatwanya menggannggu keamanan dan

keselamatan umum. Beliau akhirnya meninggal di Jakarta tanggal 21 Juni 1945.19

Dua bulan sebelum proklamasi dibacakan.

Kemudian nama ia semakin dikenal tatkala ia pertama kali datang ke mekkah20.

Dalam bahasa Indonesia dari nama panjang nya kemudian namanya disingkat

jadi HAMKA ( Haji Abdul Karim Amrullah). Semenjak kecil ia sangat dekat

dengan kakek dan neneknya. Hal itu disebabkan karena bapaknya mrupakan

ulama yang sanagat diperlukan umat sehingga bapaknya harus hijrah daridesa nya
21
guna mengajarkan agama Islam ke khalayak.

Hamka kecil ia memiliki peristiwa yang mana baginya tak akan pernah beliau

lupakan. Salah satu nya ialah saat ayah dan ibunya cerai. Saat itu bapaknya yang

bernama DR.Haji Abdul Karim Amrullah, dengan ibunya bernama Shafiyah

memtuskan untuk berpisah. Mulai dari situ ia tak tau sosok mana yang akan

Hamka jadikan contoh dan panutan. 22Hingga akhirnya ia memtuskan untuk pergi

berpetualang mengelilingi dunia. Sesekali ia pulang hanya sekedar menjenguk

adiknya. Seiring berjalanya waktu Hamka tumbuh menjadi pemuda yang sangat

pandai. Hobinya membaca merupakan faktor utama yang sangat memepengaruhi

jalan hidupnya. Kegemaran ia dalam memabca buku telah dilakukanya semenjak

usia 12 tahun hingga 15 tahun. Sekitar usia berikut ia sanagt gemar membaca

buku buku tentang kepahlawanan, sejarah, ia juga menyukai bacaan buku yang

19
Titiek W.S, Nama saya: Hamka, dalam Nasir tamara, dkk, HAMKA dimata hati umat, JSinar Harapan, Jakarta
1983, hlm 51
20
Herry Muhammad dkk, Tokoh-tokoh islam yang berpengaruh pada abad 20, Jakarta, Gema Insani, 2006,hlm 60
21
Titiek W.S, Nama saya: Hamka, dalam Nasir tamara, dkk, HAMKA dimata............ hlm 51
22
Skripsi, uin Sunan Ampel, BAB II Sejarah Kelahiran Hamka , (Surabaya: UINSBY, ) hlm 18
berbau perjalanan. Kebiasaanya membaca buku sejak kecil turuut memperkuat

memorinya hingga iaa beeranjak dewasa. Akan tetapi jenis buku yang ia

konsumsi mendapat marah dari ayahnya. Karena Hamka kecil hanya menyukai

bacaan yang begenre cerita sejarah kepahlawanan dan lain lain tanpa

mengimbangi bacaan buku yang berbau pada kajian kitab keislaman. Hal itu jauh

dari ekspektasi ayah nya yang mana adalah seorang ulama terpandang.

Selain mempunyai kebiasaan membaca buku. Hamka ternyata memiliki

kemampuan daya khayal (finction) dengan cara banyak mendengar dan merekam

dongeng, cerita, sehari hari yang sedang merebak 9cerita tentang hantu misalnya)

“pidato pidato adat”23

Kemampuan menuis juga merupakan bakat warisan dari sang ayah. Sang ayah

merupakan tokoh yang juga gemar dalam menulis kitab kitab. 24Sehingga Hamka

kecil pertama kali berani menulis tatkala dirinya menulis surat cinta yang

ditujukan kepada seorang gadis yang ia kagumi.

Hamka kecil juga sering mendengar cerita dongeng-dongeng, bahkan si Hamka

kecil berani bertanya langsung kepada orang-orang tua yang pandai mengucapkan

“Pidato adat” itu kemudian dicatatnya dalam buku tulisnya25. Bakat menulis dan

mendogeng telah mendidik dirinya menjadi seorang penulis buku yang sanagt

handal. Banyak karya karya buku nya diterbitkan kemudian menjadi buu yang

sangat digandrungi oleh pembaca pada masanya. Kemampuan imajinasinya

23
Skripsi, uin Sunan Ampel, BAB II Sejarah Kelahiran Hamka , (Surabaya: UINSBY, ) hlm 19

24
Skripsi, uin Sunan Ampel, BAB II Sejarah Kelahiran Hamka , (Surabaya: UINSBY, ) hlm 19
25
Ibid, hlm 20
sangat luar biasa hingga Hamka dikenal senagai tokoh yang dikenal dengan

berbgai macam titel . Selain dikenal sebagai ulam pun ia dikenal sebagai

sastrawan.

Selain itu beliau dkenal juga sebagai tokoh dari Muhammadiyah, disamping

dikenal senbagai tokoh Masyumi.26

2.4 Pendidikan Buya Hamka

Kultur berfikir agama seorang Hamka dimulai saat sang ayah memberikan

pendidikan agama langsung dari dirinya. Saat itu ia diajarkan membaca Al Quran.

Hamka bukan tipe ulama yang belajar agama melalui lembaaga pendidikan
27
keislaman. Akan tetapi pendidikan dan pengetahuan akan wawasan Islam nya

banyaak ia pelajari dari proses autodidak (sendiri) Ia belajar Islam melalui proses

membaca buku buku.

Tidak hanya agama akan tetapi cabang ilmu pengetahuan lainya juga ia dapatkan

dari proses autodidak, kebiasaan membaca dari kecilnya sangat memudahkanya

dalam memahami berbagai macam cabang ilmu pengetahuan. Selain itu Hamka

juga memiliki kemampuan bahasa Arab. Ia juga meneliti karya sarjana Perancis,

Inggris, dan Jerman seperti albert Camus,William James, Sigmund Freud, Arnold

Toynbee, Jean Paul Sartre, Karl Marx dan Pierre. 28

26
Dartim, Skripsi: “Konsep Pemikiran Pendidikan Islam Menurut Buya Hamka Tahun 1950-1980: Telaah Buku
Falsafah Hidup dan Pribadi Hebat Publikasi Ilmiah” (Solo: UMS , 2016), hlm 3
27
Skripsi, UIN Wali songo, BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN HAMKA TENTANG PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN
ISLAM, (Semarang: UIN Wali Songo,) hlm
28
Skripsi, UIN Wali songo, BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN HAMKA TENTANG PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN
ISLAM, (Semarang: UIN Wali Songo,) hlm 2
Kemampuan bahasa Arab ia pelajari melalui lemabaga yang didirikan oleh

ayahnya sendiri yakni yang bernama Sumatera Thawalib di Padang Panjang.

Disini lah ia mengembangkan kapasitas intelektualnya dalam bidang Bahasa Arab

dan Ilmu agama. 29

Seiring dengan bacaan bukunya yang semakin banyak. Buya Hamka semakin

gelisah dengan model pendidikan yang bekembang pada zaman itu. Akhirnya

pada usianya yang memasuki angka 16 beliau merantau dan meninggalkan

kampung halamanya.

Ketika ia singgah di Jogjakarta ia mulai berkenalan belajar dengan Ki Bagus

Hadikusumo, R. M. Suryopranoto, H. Fachruddin, HOS. Tjokroaminoto, Mirza

Wali Ahmad Baig, A. Hasan Bandung, Muhammad Natsir, dan AR. St. Mansur.8

Di Yogyakarta Hamka mulai berkenalan dengan Serikat Islam (SI). Pergaulan ia

bersama tooh tokoh tenama membuat khazanah dan pandangan ia soal agama

semakin moderat. Ia mulai sadar bahwa Islam harus di ilhami sebagai agama yang

dinamis bukan statis. Sehingga disini Buya Hamka mulai banyak menunjukan

perkembangan pemikiran yag sangat luar biasa.30

29
Ibid, hlm 2
30
Skripsi, UIN Wali songo, BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN HAMKA TENTANG PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN
ISLAM, (Semarang: UIN Wali Songo,) hlm 3
BAB III

Pemikiran Islam Moderat

Agus Salim dan Buya Hamka

3.1 Pemikiran Moderat Agus Salim

Bila kita memeriksa bagaimana Islam berkembang pada dewasa ini tentu tidak lepas dari

kemajuan zaman yang semakin pesat. Eksistensi Islam dalam menyentuh berbagai bidang

merupakan sebuah keniscayaan. Islam hadir sebagai instrumen terpenting dalam

mengokohkan dan menyeimbangkan kondisi sosial masyarakat dunia. Sehingga Islam

merupakan agama yang harus di pahami secara universal. Teks agama harus diyakini

sebagai suatu dalil yang mampu mengatasi berbagai pesoalan yang mendera masyarakat

akhir akhir ini.


Sehingga Islam tak hanya dipahami sebagai agama yang tekstual akan tetapi islam harus

dipahami sebagai suatu pemikiran yang luas. Kejumudan manusia dalam membaca

perintah agama tampak nya telah menjadi persoalan turun temurun. Kini hal itu seakan

telah menjadi lagu wajib atau ajaran suatu kebiasaan yang mendarah daging. Tumpul nya

manusia dalam mempelajari agama harusnya kini mulai dihilangkan dan diberantas.

Sehingga Islam hadir sebagai suatu agama pedoman hidup. Bukan justru menjadi agama

yang menghalangi masyarakat untuk bertindak.

Hal itulah yang menjadi kritik seorang Agus Salim bagaimana cara beragama masyarakat

khusunya Indonesia mengalami permasalahan yang serius. Kepiawaian Agus salim dalam

berfikir terkait permasalahan agama terkesan moderat dan melampaui zaman.

Kecerdasan Agus Salim yang holistik dalam melihat Islam tertuang pada rangkaian

ceramah nya di Universitas Cornell, Ithaca, New York, sebagai guru besar tamu pada

semester musim semi tahun 1953.31

Perkembangan Islam ia tempatkan dalam keranhgka kehidupan masyarakat yang

sebagian besar hidup di daerah pedesaan di kebanyakan negara berkembang, termasuk

Indonesia. Dalam konteks masyarakat seperti ini, peranan para guru pengajar agama

Islam di Pondok Pesantren dan surau berpengaruh besar dalam memimpin masyarakat

dalm kehidupan beragama. 32

31
Emil Salim , H. Agus Salim (1884-1954) tentang perang, jihad, dan pluralisme (Jakarta:,PT. Gramedia Pustaka
2004), hlm 85. Dapat dilihat diHaji Agus Salim , “Lecture and Seminar Notes”, Cornell University, Ithaca,
mimeographed, 2004, veramah XIII
32
Emil Salim, H. Agus Salim (1884-1954) tentang jihad dan pluralisme, gramedia pustaka, jakarta, 2004, hlm 85
Umumnya pengajaran didasarkan atas kita kitab fikih yang tidak mengalami perubahaan
33
berarti dank arena itu tidak menampung perkembangan dinamika dunia. sehingga

Manusia cenderung jumud dalam mengahayati ayat dari fikih agama. Padahal teks dalam

agama pada dasar nya mampu menyesuaikan dengan zaman. Islam lahir dari awal telah

menjawab segala persoalan zaman. Jalan Pintas untuk membedakan apa yang dapatdan

tidak dapat diterima adalah dengan menolak semuahal yang dibawa oleh pemikiran asing

dan non Islam. Barat pun ada irisan pemikiran yang mampu kita adopsi dan ambil serat

manfaatnya.

3.2 Pemikiran Moderat Buya Hamka

Buya Hamka selain dikenal sebagai tokoh pendidikan Islam. Ia juga dikenal sebagai

satrawan sekaligus merupakan tokoh yang dikenal dengan kecemerlangan pemikiranya tentang

Islam Modern. Ia merupakan tokoh pembaharu Minangkabau dikenal sangat sufistik ia sekan
34
disamakan dengan seorang sufi (penganut ilmu taswuf). Beliau berupaya membangkitkan

dinamika umat dan mujadid yang unik. Walaupun hanya sebagai produk pendiidkan tradisional,

namun ia merupakan seorangh intelektual wawasan yang luas.

Walaupun pemikiranya tak sepenuhnya spesifik dan substansi. Akan tetapi pemikiranya

tentang komponen pendidikan Islam yang mana itu meliputi peserta didik, materi dan bentuk
35
hukuman dalam pendidikan Islam yang ideal Buya Hamka seorang pemikir Islam yang sangat

33
Emil Salim, H. Agus Salim (1884-1954) tentang jihad dan pluralisme, gramedia pustaka, jakarta, 2004, hlm 85
34
Hamka, Tasawuf Modern Republika, Jakarta, 2015, hlm 15
35
Dartim, Skripsi, “KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT BUYA HAMKA TAHUN 1950-1980: TELAAH
BUKU FALSAFAH HIDUP DAN PRIBADI HEBAT”, (Solo: UMS, 2016) ,hlm 4
modern. Bagaimana ia mendesign model Islam modern akan tetapi tak lepas dari substansi ajaran

Islam itu sendiri.

Garis besar pemahaman ia soal Islam terpengaruh oleh gerakan reformis Islam yang dibawa oleh

Jamaludin al Afgani. Selain itu ia dipengaruhi juga oleh adat Minangkabau. Penulis

menyimpukan secara garis besar bahwa Hamka menginginkan suatu masyarakat Islam yang

mana ingin menyadarkan umat Islam Indonesia untuk keluar dari pola hidup fatalis yang telah

mengkristal dan mendarah daging dan ingin membawa masyarakat kepada pola hidup dinamis
36
dan rasional

Hal itu berkaitan dengan adat asal dari Buya Hamka yakni Minangkabau yang mana mereka

masih mengacu pada presepsi “anti modernis’. Bua hamka menilai bahwa agama masih banyak

menyimpang dari ajaran inti Islam itu. Hal itu mendidik mesyarakat beragama secara jumud atau

terpaku pada satu teks agama saja. Disinilah yang dinginkan Buya Hamka agar perubahan cara

beragama masyarakat Indonesia mampu dirubaah secara modern dan komprehensif.37

36
Hamka, Tafsir Al Azhar Jilid 1-9 , Gema Insani, Jakarta, 2014, hlm 29
37
Hamka, Falsafah Hidup, Republika,Jakarta2015,hlm Sinopsis halaman belakang
Daftar Pustaka

S. Untung. 1987. Mengikuti Jejak H. Agus Salim Dalam Tiga Zaman. Jakarta. Rosda Jaya

Putra.

St. sulatro. 2004. Haji agus salim tentang perang, jihad dan pluralisme. Jakarta . gramedia

pustaka utama.

Skripsi,UIN Wali songo. 2016. BAB III BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN HAMKA TENTANG

PENDIDIK DALAM. PENDIDIKAN ISLAM. Semarang.


Herry Muhammad . 2006. Tokoh-tokoh islam yang berpengaruh pada abad 20, Jakarta,

Gema Insan.

Titiek W.S, 2006 . Nama saya: Hamka.

Skripsi, uin Sunan Ampel, BAB II Sejarah Kelahiran Hamka ,


Lampiran

Sumber : diambil dari buku


“Mengikuti Jejak H. Agus Salim dalam Tiga Zaman” , Untung S. gambar bersama dari
kiri ke kanan : H. Agus Salim, abd razak, dan H.sudja
foto:ipphos

Sumber : H. agus salim memperkenalkan istri Soekarno fatmawati soekarno putri kepada
tamunya. (foto diambil dari buku H. agus salim tentang jihad, perang dan pluralisme)

foto : ipphos
Sumber : foto diambil dari buku H agus salim tentang perang, jihad dan pluralisme
foto ; kompas
Sumber : foto diambil dari buku H agus salim tentang perang, jihad dan pluralisme
Sumber : piagam penghargaan sebagai panglima
tertinggi angkatan perang republik Indonesia. Piagam ini penulis ambil dari lampiran buku Untung S,
Mengikuti jejek H agus salim dalam tiga zaman.

Anda mungkin juga menyukai