Anda di halaman 1dari 2

Nama : Shelfania Meirista Rezananda

NIM : 13030121120001

Kewirausahaan B

Review Webinar Pelantikan Kewirausahaan:


“Penulisan Sejarah Populer dan Usaha Penerbitan Buku Sejarah”
Oleh: Bp. Rukardi, S.S.
Bapak Rukardi merupakan seorang pegiat sejarah, wakil pemimpin Redaksi Suara
Merdeka dan juga sebagai pengelola Penerbit Sinar Hidoep. Bapak Rukardi memiliki tokoh
inspirator yaitu Soe Hok Gie, seorang aktivis mahasiswa Universitas Indonesia. Jiwa menulis
dan aktivis dari sang tokoh inspirator memberikan dampak positif terhadap Bapak Rukardi.
Dari Soe Hok Gie, bapak Rukardi ingin mengembangkan ilmu sejarah yang luar biasa. Pada
awal lulus kuliah, beliau dihadapkan kepada dua pilihan yaitu mengajar atau menjadi
wartawan. Bapak Rukardi mulai bekerja di Suara Merdeka pada Januari 2004. Basis
pendidikan sejarah yang mempengaruhi karya jurnalisme Bapak Rukardi yaitu menulis berita
dengan perspektif sejarah dan menggunakan penekatan jurnalistik (sejarah populer). Menjadi
seorang jurnalistik atau wartawan, beliau menganggap bahwa pekerjaan ini bukan hanya
sebuah pekerjaan atau sesuatu yang dikerjakan lalu mendapat gaji tetapi ternyata ada hal lain
yaitu kepuasan-kepuasan batin lain yang bisa didapatkan dari apa yang telah dikerjakan yang
tidak hanya ternilai dengan uang.

Pada dasarnya metode yang digunakan dalam penulisan sejarah maupun penulisan
berita itu hampir sama, antara lain:

 METODE SEJARAH
1. Menentukan tema
2. Heuristik
3. Kritik sumber
4. Interpretasi
5. Historiografi
 TEKNIK REPORTASE DAN PENULISAN BERITA
1. Menentukan tema
2. Mengumpulkan sumber (wawancara, observasi, dokumen, FGD)
3. Disiplin verivikasi
4. Interpretasi
5. Penulisan berita

Perbedaan dari keduanya yaitu sejarah berobjek pada masa lalu, sedangkan jurnalisme
bersandar pada aktualitas. Pada perjalannya menjadi jurnalistik, Bapak Rukardi sudah memiliki
banyak karya.
Sejarah Populer
Sejarah akademik seperti skripsi, disertasi mempunyai segmentasi yang terbatas atau
dibaca oleh kalangan akademik sedangkan sejarah populer adalah suatu genre yang
menggunakan pendekatan populer dan ditujukan untuk khalayak lebih luas. Penyusunannya
lebih menekankan pada unsur narasi daripada analisis ilmiah. Manfaat sejarah populer adalah
untuk memasyarakatkan sejarah, menyejarahkan masyarakat dan menumbuhkan ingatan
masyarakat. Sejarah populer ditulis menggunakan bahasa ragam jurnalistik (populer).
Ringkasnya, bahasa Indonesia dalam ragam jurnalistik bersifat sederhana, singkat, padat,
lugas, jelas, jernih, ekonomis, tepat makna, mudah dipahami, demokratis, menarik perhatian
pembaca, populis, logis, menggunakan diksi, mengutamakan kalimat aktif, gramatikal dan
tunduk pada kaidah etika.. Selain itu ada hal yang harus diperhatikan yaitu menghindari bahasa
tutur, menghindari kata dan istilah asing, menghindari kata atau istilah teknis. Bahasa
jurnalistik harus menarik minat pembaca. Karena jika tulisan kita tidak dapat dipahami oleh
pembaca maka akan sia-sia.

Selain memfokuskan bidangnya dalam menulis sebuah berita, Bapak Rukardi dan rekan
rekannya juga ikut andil dalam pelestarian cagar budaya. Bergabung pada Komunitas Pegiat
Sejarah Semarang yang mulai dibentuk pada tahun 2012. Pada komunitas ini dilakukan
advokasi cagar budaya, riset sejarah, seri diskusi gedung SI dan wisata sejarah. Bangunan-
bangunan di Semarang yang sudah terbilang lama atau yang mengalami kerusakan Bapak
Rukardi dan rekan-rekan melakukan revitalisasi dan renovasi bangunan. Bangunan atau tempat
yang telah di revitalisasi menjadikan tempet menjadi lebih menarik.

Penerbitan Buku
Bapak Rukardi menyatakan pentingnya buku yaitu menjadi medium penyimpanan
ingatan terbaik masyarakat. Selain itu alasan-alasan yang bersifat personal dan dapat
dikerjakan di sela aktivitas kerja sebagai jurnalis. Menggunakan personal branding jurnalis,
penulis sejarah populer dan aktivis sejarah sebagai modal sosial. Selain menyimpan ingatan
masyarakat, secara komprehensif buku juga memiliki konten lebih lengkap dibanding konten
kesejarahan yg lain. Dalam penerbitan buku juga diperlukan modal, antara lain harus
mempunyai hubungan dengan badan hukum (CV), adanya pemahaman dan keterampilan
terkait produksi buku, serta modal sosial. Proses produksi buku dimulai dari perburuan naskah,
kurasi, editing, kelengkapan naskah, proofreading lalu cetak. Penentuan harga atau pricing
buku yaitu dengan rumus umum: biaya cetak dikali lima. Tapi jika dirasa terlalu mahal maka
dapat mengurangi margin keuntungannya. Selain itu menerbitkan buku juga bisa dengan modal
minimal. Dengan cara menggunakan sistem print on demand (POD) serta meningkatkan
margin keuntungan dengan menjual merchandise seperti kaos, mug, goodie bag, dll. Dalam
perkembangannya, penerbitan buku di Penerbit Sinar Hidoep telah menerbitkan banyak karya
cetak yang sudah banyak terjual habis. Pada penerbitannya, penulis mendapatkan keuntungan
10% dari harga jual per buku. Bapak Rukardi telah banyak membantu para penulis untuk
menerbitkan karya-karya yang luar biasa yang dapat dinikmati oleh khalayak umum.

Anda mungkin juga menyukai