Dosen Pengampu:
Aprila Tri Aristina, S. Pd., M. Pd
Nur Indah Lestari, S.Pd., M.Pd
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada baginda tercinta
kita yakni Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di hari
akhir kelak. Penyusun juga mengucapkan syukur kepada Allah SAW atas limpah
nikmat berupa sehat-Nya, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah dari mata kuliah Historiografi dengan judul “Historiografi Modern di
Indonesia”.
Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
makalah ini, agar kami dapat memperbaiki makalah ini sehingga menjadi lebih
baik lagi. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah mebantu kami dalam mengerjakan makalah ini, khusunya kepada Ibu Aprilia
Tri Aristina, S.Pd., M.Pd dan Ibu Nur Indah Lestari,S.Pd., M.Pd yang telah
membimbing kami dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini
dapat bermanfaat, terima kasih.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.1 Penulisan Sejarah Indonesia Baru Atau Historiografi Nasional....................2
2.2 Metode Sejarah Dalam Historiografi Indonesia.............................................2
2.3 Pendekatan Multidimensional dalam Historiografi Indonesia.......................2
BAB III....................................................................................................................2
PENUTUP................................................................................................................2
3.1 Kesimpulan...................................................................................................11
3.2 Saran...............................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................2
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
sejarah baru (sejarah total) yang dianalisis berdasarkan pendekatan
multidimensional (Rochmiatun, 2016).
Sejarah total adalah sejarah tentang seluruh aspek kehidupan masyarakat,
tidak hanya berkisar pada bidang-bidang yang dianggap paling penting yang
hanya bertitiktolak dari sejarah politik. Helius Sjamsuddin, mengistilahkan
sejarah total dengan sejarah yang ingin membahas semua dimensi kehidupan
manusia. Perkembangan lebih lanjut, lingkup sejarah sosial lebih dari
gerakangerakan sosial yang juga mengacu kepada sejumlah aktifitas manusia
yang agak sulit diklasifikasikan karena begitu luasnya, seperti kebiasaan
(manners), adat istiadat (customs) dan kehidupan sehari-hari (everyday life)
dalam istilah Jerman biasanya disebut kultur atau sittengeschichte. Sejarah
sosial atau sejarah global, lebih popular lagi, sejarah total (total history), yang
sering juga disebut sebagai New History merupakan suatu corak historiografi
Indonesia yang relatif baru. Tidak banyak karya-karya sejarah Indonesia
sampai saat ini yang menggunakan pola penulisan sejarah total ini
(Sjamsuddin, 2016).
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Penulisan sejarah nasional secara umum dapat dilihat sebagai anti tesis terhadap
penulisan sejarah kolonial atau Eropa sentrsi yang dianggap tidak cocok dengan
tuntunan zaman sebagai alternatif perlu pendekatan baru yang lebih sesuai dengan
kondisi iklim di Indonesia pasca kolonial. Sehingga muncullah pendekatan baru
yang sesuai dengan harapan orang Indonesia, yaitu Historiografi Indonesia Sentri
yang terus berkembang. Banyak perubahan telah terjadi pada tahun-tahun setelah
1970. Tidak saja dalam aliran pemikiran tentang bagaimana sejarah harusnya
ditulis, tetapi juga kegiatan dalam arti konkrit seperti dengan diwujudkannya
dalam kelembagaan, ideologi, dan substansi sejarah.
6
3. Buku Jilid III tentang zaman pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-
kerajaan Islam di Indonesia (1600-1800), disusun oleh tim redaksi yang
terdiri dari Uka Tjandrasasmita sebagai ketua tim,
4. Buku Jilid IV tentang sejarah Indonesia pada abad XIX (sekitar tahun
1800-1900), yang disusun oleh tim redaksi diketuai oleh F.A. Sutjipto.
5. Buku Jilid V berjudul zaman kebangkitan nasional dari masa akhir Hindia
Belanda antara 1900-1942, dengan editor Yusmar Basri.
6. Buku Jilid VI yang membahas mengenai zaman Jepang dan zaman
Republik Indonesia sejak tahun 1942 disusun oleh tim redaksi yang
diketuai oleh Nugroho Notosusanto.
a) Heuristik
7
mengumpulkan sebanyak-banyaknya sumber untuk dijadikan bahanbahan
penelitian. Pada tahap ini juga, peneliti dituntut ketelatenan, kesabaran, dan
ketelitian. Oleh sebab itu perlu menyiapkan waktu, biaya, tenaga, pikiran untuk
mencari dan mendapatkan sumber-sumber yang otentik sebagai bukti merangkai
sebuah kisah sejarah. Pada tahap ini diperlukan testimoni atau kesaksian sebagai
informan yang penting .
b) Kritik Sumber
Kritik sumber merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan yaitu
mengkritisi dari sumber-sumber yang telah dikumpulkan untuk dibuktikan
otentisitas dan kredibilitasnya. Dalam kritik ini diperlukan kritik internal maupun
eksternal. Tujuan dilakukan kritik adalah untuk mencari kebenaran (truth), di
mana peneliti harus dapat membedakan apa yang benar dan tidak benar atau palsu,
apa yang mungkin dan apa yang meragukan atau mustahil Penilaian yang
dilakukan terhadap bahan-bahan sumber dari sudut pandang nilai kenyataan atau
kebenaran semata-mata tahap kedua ini disebut kritik sumber atau kritisme yang
merupakan langkah yang sangat penting sehingga sering dikatakan bahwa seluruh
proses dan metode sejarah tersebut sebagai kritisme. Sumber terlebih dahulu harus
dikritik melalui kritik eksternal dan krtitik internal. Kritik eksternal adalah suatu
penelitian atas asa usul dari sumber, suatu pemeriksaaan atas catatan atau
peninggalan untuk mendapatkan semua informasi yang mungkin, dan untuk
mengetahui apakah pada suatu waktu sumber tersebut telah diubah oleh orang
tertentu atau tidak. Kritik eksternal dilakukan untuk memverifikasi atau menguji
terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah yang telah dikumpulkan. Fungsi
dari kritik eksternal ini adalah untuk memeriksa sumber sejarah demi menegakkan
sedapat mungkin tentang otentisitas dan integritas dari sumber tersebut .
c. Interpretasi
Interpretasi atau penafsiran sejarah seringkali disebut juga dengan analisis sejarah.
Analisis sendiri berarti menguraikan, dan secara terminologis berbeda dengan
sintesis yang berarti menyatukan. Namun, keduanya analisis dan sintesis
dipandang sebagai metode-metode utama di dalam interpretasi. Interpretasi
terbagi menjadi dua macam, yaitu analisis dan sintesis. Sintesis sejarah, artinya
8
menyatukan beberapa data yang ada dan dikelompokkan menjadi satu dengan
generalisasi konseptual. Interpretasi juga disebut analisis sejarah, jika bertujuan
mendapatkan makna dan keterhubungan antara fakta satu dengan lainnya. Metode
interpretasi sejarah memang pada umumnya sering diarahkan kepada pandangan
para ahli filsafat sehingga sejarawan bisa mendapatkan kemungkinan jalan
pemecahan dalam menghadapi masalah historis. .
9
faktor yang apabila dianalisis secara proses yang menjadi sebab tidak langsung
dalam sebuah event (Fauzan, 2020).
Penggunaan pendekatan multidimensional dalam penelitian sejarah bertujuan
untuk memperdalam dan memperluas kajian peristiwa sejarah berdasar aspek-
aspek sosial budaya. Dengan pendekatan ini, sejarah tidak lagi hanya terpaku pada
urutan waktu kejadian atau kronologi saja. Menurut Sartono Kartodirdjo, sejarah
tidak hanya bertujuan untuk merceritakan kejadian masa lampau, namun juga
menjelaskan sebab-sebabnya, aspek lingkungannya, aspek sosial-kulturalnya dan
aspek lain yang berhubungan dengan peristiwa sejarah (Kartodirjo, 1992). Dalam
buku Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia (1982) karya Sartono
Kartodirdjo, pendekatan multidimensional memerlukan ilmu bantu untuk
memperkaya dan memperdalam analisis peristiwa sejarah, diantaranya yaitu:
sosiologi, antropologi, ekonomi, arkeologi, geografi, psikologi, dan ilmu politik.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini lebih bermanfaat
lagi bagi para pembaca. Dalam penulisan ini mungkin kami sadari masih
banyak kekurangan atau masih banyak kata-kata yang kurang
dipahami,untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan
untuk bisa menyempurnakan makalah kami ini. Saran selanjutnya untuk
pembaca adalah mencari referensi lain untuk mengoreksi makalah yang
dikerjakan oleh penulis.
11
DAFTAR PUSTAKA
12