Anda di halaman 1dari 11

Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam

Vol. 19 No. 1, 2022, 72-82


P-ISSN 0216-5937, E-ISSN 2654-4598
DOI: 10.15575/ al-tsaqafa.v19i1.16116

HISTORIOGRAFI H. ROSIHAN ANWAR DALAM PENULISAN SEJARAH


DI INDONESIA TAHUN 1945-2011

ANHAR NURPIDDIN1, SAMSUDIN2, SULASMAN3


UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Email: 1Kanganhar10@gmail.com, 2samsudin@uinsgd.ac.id, 3sulasman@uinsgd.ac.id

ABSTRAK
H. Rosihan Anwar di Indonesia lebih dikenal sebagai seorang wartawan senior hingga
mendapatkan julukan wartawan tiga zaman. Ia mempunyai peranan penting dalam penulisan
sejarah, walaupun dinobatkan sebagai sejarawan non-akademis tetapi dengan banyaknya
karya-karya sejarah yang ditulisnya dan ia mampu mengemas sejarah menjadi suatu hal yang
menarik untuk dikaji. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan
dari H. Rosihan dalam penulisan sejarah, karena tokoh ini lebih dikenal sebagai seorang
wartawan dibandingkan seorang sejarawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian sejarah seperti Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Hasil
dari penelitian ini adalah H. Rosihan Anwar yang lebih dikenal sebagai seorang wartawan
senior di Indonesia ternyata ia juga banyak memberikan konstribusinya dalam penulisan-
penulisan sejarah di Indonesia. Walaupun termasuk ke dalam kategori sejarawan non-
akademisi.
Kata kunci: Historiografi, Rosihan Anwar, Biografi

ABSTRACT
In Indonesia, H. Rosihan Anwar is better known as a senior journalist and has earned the
nickname Wartawan Tiga Jaman (Three Eras Journalist). He has an important role in the writing
of history, even though he has been named a non-academic historian but with the many historical
works he has written and he is able to package history into something interesting to study. The
purpose of this study is to find out how the role of H. Rosihan in writing history, because this
character is better known as a journalist than a historian. The method used in this research is
historical research methods such as Heuristics, Criticism, Interpretation and Historiography. The
result of this research is H. Rosihan Anwar who is better known as a senior journalist in Indonesia,
it turns out that he also contributed a lot in writing history in Indonesia. Although included in the
category of non-academic historians.
Keywords: Historiography, Rosihan Anwar, Biography

PENDAHULUAN 1997). Awal perkembangan penulisan


Historiografi merupakan penulisan sejarah di Indonesia dimulai dengan
sejarah yang didahului oleh penelitian adanya penulisan sejarah dalam bentuk
(analitis) terhadap peristiwa-peristiwa naskah. Beberapa sebutan untuk
di masa silam. Peneltian dan penulisan naskah-naskah antara lain adalah
sejarah itu berkaitan pula dengan latar babad, hikayat, kronik, dan tambo.
belakang teoritis, latar belakang Bentuk penulisan sejarah pada naskah-
wawasan, latar belakang metodologis, naskah tersebut termasuk dalam
penulisan sejarah, latar belakang kategori historiografi tradisional.
sejarawan atau penulis sumber sejarah, Sebutan historiografi tradisonal
aliran penulisan sejarah yang dipergunakan untuk membedakannya
digunakan, dan lain sebagainya (Yatim, dari historiografi modern. Historiografi

Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol. 19 No. 1, 2022 72


Historiografi H. Rosihan Anwar dalam Penulisan Sejarah di Indonesia
Tahun 1945-2011

modern sudah lebih dahulu interest. Seperti dalam menulis buku


berkembang di Barat. Ciri utama Petite Histoire yang ditulis dengan gaya
historiografi modern dan yang dan teknik komposisi yang khas
membedakannya dengan historiografi sehingga pembaca bisa membacanya
tradisional adalah penggunaan fakta. mulai dari tengah atau belakang atau
Historiografi tradisional kurang awal, di mana saja, kapan saja.
mementingkan kebenaran fakta, Kemudian yang membedakan
sedangkan historiografi modern sangat penulisan sejarah H. Rosihan Anwar
mementingkan fakta. Fakta sangat dengan yang lainya adalah jika pada
penting karena fakta dapat menjadi umumnya seorang peneliti akan
kenyataan sejarah. Kalau kita melakukan rekontruksi atau
membicarakan cerita sejarah menariskan peristiwa sejarah
berdasarkan pada fakta yang benar, menggunakan metode penelitian
berarti kita telah menceritakan suatu sejarah, Namun H. Rosihan Anwar lebih
kenyataan sejarah yang benar. Salah banyak menuliskan peristiwa
satu ciri fakta itu benar adalah fakta berdasarkan apa yang dialaminya
yang diuraikan dalam sumber itu dapat (Anwar, Sejarah Kecil Petite Historie
diterima akal (Rofiq, 2016). Indonesia, 2004).
H. Rosihan Anwar yang lebih Penelitian mengenai Historiografi
dikenal di dunia wartawan, yang H. Rosihan Anwar sendiri belum
memiliki hobi menulis yang berkaitan penulis temui sebelumnya, hanya saja
dengan sejarah, baik dalam bentuk ada memang yang telah menuliskan
tulisan feature untuk surat kabar dan mengenai H. Rosihan Anwar yang
majalah, maupun dalam bentuk narasi berjudul Wartawan tiga Zaman:
skenario film dokumenter atau Biografi Singkat Perjalanan dan
reportase untuk televisi. Agar sejarah Pemikiran Rosihan Anwar, isi dari
tidak hilang begitu saja, dan bermanfaat artikel ini membahas kisah perjalanan
bagi generasi muda, oleh karena itu ia dan pemikirannya selama hidup, yang
kumpulkan semua tulisan. Sebagai dalam profesinya memiliki julukan
wartawan Rosihan Anwar terpikir wartawan tiga zaman yaitu zaman
untuk mengombinasikan kiat-kiat penjajah jepang, zaman orde lama dan
jurnalistik dengan persyaratan ilmiah. orde baru. Pada awalnya ia tidak
Yang berpikir tentang bagaimana memilih menjadi seorang wartawan,
caranya membuat sejarah menarik bagi Namun takdir yang membawanya
generasi muda. Sejarah yang tidak untuk menekuni profesi tersebut,
terdiri dari hanya rangkaian tahun atau namun pembahasan terkait
jaartallen untuk dihafalkan, tetapi yang Historiografi H. Rosihan Anwar tidak
dirasakan hidup dan bermakna untuk dibahas secara spesifik didalamnya.
kehidupan zaman sekarang. Sejarah Untuk itu, penulis merasa perlu
yang bukan barang ”kering” semata- mengkaji pembahasan ini sebagai
mata, melainkan suatu realitas yang sebuah penelitian sejarah. Maka dari itu
terus bergerak dan layak dipahami penelitian yang dilakukan oleh penulis
dengan baik melalui karya-karyanya memiliki perbedaan yang cukup signitif
dan dalam penulisan Sejarahnya dari penelitian sebelumnya.
mengunakan Bahasa yang mudah METODE
dimengerti, padat, ringkas, lugas, Dalam penelitian sejarah diperlukan
menarik, pendek kata bersifat human analisa sejarah yang menyediakan

Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol. 19 No. 1, 2022 73


Anhar Nurpiddin, Samsudin, Sulasman

sebuah kerangka pemikiran yang konteks yang lebih praktis dapat


merangkum suatu konsep serta teori. dipahami, bagaimana manusia
Adanya konsep serta teori yang menuliskan sejarahnya dari periode
digunakan untuk menganalisa tertentu. Pokok pembahasan ini adalah
penelitian yang peneliti bahas berkisar tentang sejarah dari penulisan
memerlukan beberapa pendekatan sejarah, atau bisa dipahami, dalam
untuk mendapatkan analisa yang baik. konteks yang praktis, mempelajari
Dalam penelitian ini peneliti bagaimana manusia menuliskan
menggunakan konsep dan teori sejarahnya dari periode tertentu.
metodologi sejarah karena penelitian Hampir dalam setiap zaman, terdapat
ini dilakukan melalui teknik segolongan manusia yang
pengumpulan data dan evaluasi data mengkhususkan diri mencatat berbagai
secara sistematis untuk peristiwa dari masa lalu. Mulai dari
menggambarkan, menjelaskan, dan munculnya suatu peradaban,
memahami peristiwa yang terjadi di perkembangan, hingga masa
masa lalu melalui historiografi. Dalam kehancuran. Seperti contoh dalam
proses penelitian ini penulis sejarah kerajaan, mulai dari jatuh
menggunakan metode sejarah, metode bangunnya kerajaan, peperangan,
sejarah adalah proses menguji dan wabah penyakit, silsilah dan lain
menganalisis kesaksian sejarah guna sebagainya termaktub dalam penulisan
menemukan data yang autentik dan sejarah.
dapat dipercaya (Abdurrohman, 1999). Historiografi juga membuka
Melalui kajian Heuristik dengan secara lebar-lebar tentang bagaimana
menelusuri sumber-sumber yang karya itu bisa ditulis serta sebab-sebab
sekiranya berhubungan, namun pada yang melatarbelakangi penulisan
tahapan ini penulisan lebih banyak tersebut. Untuk itu, selanjutnya,
menggunakan sumber studi pustaka sejarawan diharapkan mengetahui
dengan mengunjungi perpustakaan dan secara holistik (menyeluruh) mengenai
menghimpun sumber yang bersifat keadaan sosio-politik dan budaya yang
primer seperti buku-buku, artikel, mendasari suatu penulisan sejarah.
koran yang langsung ditulis oleh Baik periode tradisional, kolonial serta
Rosihan Anwar. kemudian melakukan modern tentu mempunyai karakteristik
tahapan kritik dengan tujuan memilih yang saling berbeda. Historiografi atau
dan memilah sumber-sumber yang penulisan sejarah dalam ilmu sejarah
primer dan sekunder dengan cara kritik merupakan titik puncak seluruh
ekstern dan intern agar dalam kegiatan penelitian sejarawan. Dalam
penelitian yang dihasilkan dapat metologi sejarah, Historiografi
dipertanggungjawabkan, kemudian merupakan bagian terakhirnya.
interpretasi untuk tujuan menafsirkan Langkah terakhir, tetapi langkah
sejarah yang sedang dikaji dan yang terberat karena di dalam bidang ini
terakhir kajian historiografi. letak tuntutan terberat bagi sejarah
HASIL DAN PEMBAHASAN untuk membuktikan legitimasi dirinya
sebagai suatu bentuk disiplin ilmiah
Ruang Lingkup Historiografi (Poespopronjo, 1987).
Pokok pembahasan dalam Awal perkembangan penulisan
historiografi berbicara tentang sejarah sejarah di Indonesia dimulai dengan
dari penulisan sejarah atau dalam adanya penulisan sejarah dalam bentuk

Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol. 19 No. 1, 2022 74


Historiografi H. Rosihan Anwar dalam Penulisan Sejarah di Indonesia
Tahun 1945-2011

naskah. Beberapa sebutan untuk Anwar dilahirkan di Kubang Nan Duo,


naskah-naskah antara lain adalah Sumatra Barat. Pada tanggal 10 Mei
babad, hikayat, kronik, dan tambo. 1922.
Bentuk penulisan sejarah pada naskah- Rosihan Anwar lahir dari kedua
naskah tersebut termasuk dalam orang tua, ayahnya bernama Anwar
kategori historiografi tradisional. Maharaja Soetan dan ibunya bernama
Sebutan historiografi tradisional Siti Safiah. Ayahnya merupakan
dipergunakan untuk membedakannya merupakan seorang berpangkat
dari historiografi modern. Historiografi Asisten Demang yang merupakan
modern sudah lebih dahulu pegawai pamongpraja Hindia Belanda.
berkembang di Barat. Ciri utama Kaluarga Rosihan sebenarnya bukan
historiografi modern dan yang asli dari Kubang Nan Duo, melainkan
membedakannya dengan historiografi asli dari Kota padang. Sejak Rosihan
tradisonal adalah penggunaan fakta. berumur 2 tahun ayahnya dipindahkan
Historiografi tradisional kurang tugasnya ke Sijungjung sehingga
mementingkan kebenaran fakta, Rosihan tidak menikmati masa kecil
sedangkan historiografi modern sangat nya di kampung ia lahir. Tidak lama
mementingkan fakta. Fakta sangat setelah itu, tepatnya pada tahun 1926
penting karena fakta dapat menjadi Ayahnya dipindahkan tugasnya
kenyataan sejarah. Kalau kita kembali ke Padang dengan
membicarakan cerita sejarah mendapatkan pangkat demang
berdasarkan pada fakta yang benar, (setingkat dengan bupati sekarang)
berarti kita telah menceritakan suatu (Anwar, Dua Kali Dibredel, 1992).
kenyataan sejarah yang benar. Salah Rosihan Anwar merupakan anak
satu ciri fakta itu benar adalah fakta keempat dari sepuluh besaudara.
yang diuraikan dalam sumber itu dapat Sepuluh bersaudara tersebut terdiri
diterima akal (Rofiq, 2016). dari tiga perempuan dan tujuh laki-laki
di antaranya yaitu, Ny. Sinar Hamir
Riwayat Hidup H. Rosihan Anwar
Rachman, Jonny Anwar, Chaidir Anwar,
Rosihan Anwar merupakan
Rosihan Anwar, Ny. Rohana Mochtar,
seorang wartawan legendaris di
Badril Anwar, Junisaf Anwar, Ny. Welly
Indonesia yang mempunyai segudang
Anwar Susanto, Roesman Anwar, dan
prestasi dan lebih dikenal dalam dunia
Yozar Anwar (Anwar, Sejarah Kecil
jurnalistik namun di samping itu dia
“Peltile Histoire” Indonesia Jilid IV,
aktif menulis karya-karya sejarah yang
2010). Namun, saudara kandung
disajikan dalam sebuah tulisan artikel
Rosihan hanya lima bersaudara yaitu
maupun buku hingga ia mendapat
Jonny Anwar, Rosihan Anwar, Junisaf
julukan sebagai sejarawan non
akademis dalam sebuah acara seminar Anwar, Roesman Anwar dan yang
terakhir yaitu Yozar Anwar. Rosihan
sejarah. Rosihan Anwar yang memiliki
dan saudaranya tersebut terkenal
nama asli Rozehan Anwar kemudian
pada saat sekolah di Hollands Inlandse sebagai tokoh masyarakat, salah
Scholl (HIS) Sebuah sekolah belanda satunya yaitu kedua adiknya yang
bernama Junisaf Anwar dan Yozar
setingkat SD. Maka diganti huruf “Z”
Anwar, mereka mengikuti jejak
Menjadi “S”. Maka jadilah Rosehan
kakaknya yang aktif di Jurnalistik.
Anwar, dalam perkembangan
Junisaf pernah memimpin redaksi
berikutnya namanya menjadi Rosihan
Antara. Sedangkan Yozar, terkenal
Anwar hingga ia wafat. H. Rosihan

Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol. 19 No. 1, 2022 75


Anhar Nurpiddin, Samsudin, Sulasman

sebagai pimpinan eksponen 1966 Tjan Tjoe Siem, ia merupakan seorang


(Anwar, Napak Tilas Ke Belanda, 2010). lulusan Universitas Leiden, ia pun ahli
Awal mula pendidikan Rosihan anwar dalam bidang bahasa Jawa, ahli filologi
yaitu di sekolah Hollandsch Inlandsche (Anwar, Dua Kali Dibredel, 1992).
School HIS di Padang, selain bersekolah Pada masa sekolah di A.M.S,
di HIS (untuk pendidikan formal), ia Rosihan mulai senang menulis dan
juga wajib belajar di Madrasah, dan membaca. Karena di tempat ia mondok
sore harinya ke surau (mesjid). Rosihan banyak sekali koleksi-koleksi buku
di sana belajar berbagai materi agama, gurunya tersebut. Rosihan sering
tata cara beribadah (shalat) dan juga meminjam dan membaca buku-buku
belajar membaca huruf-huruf Al-Qur’an koleksi Dr. Tjan. Rosihan terpengaruh
seperti Alif, Ba, Ta, Tsa, dan seterusnya oleh gaya menulis seorang pengarang
(Anwar, menulis dalam air, 1983). Austria keturunan Yahudi yang
Setelah lulus sekolah di HIS, bernama Stefan Zweig. Ia sangat
Rosihan melanjutkan pendidikannya ke terpukau pada Zweig yang sangat kuat
tahap selanjutnya yaitu ia masuk dalam uraiannya tenang tokoh-tokoh
sekolah di Meer Uitgebreid Lager sejarah di berbagai bidang, dalam
Ondewijs (MULO) atau setara dengan menanamkan nalar sejarah, yang
SLTP (SMP), pada tahun 1935-1939 di dipadu dengan kemampuan menulis
Padang. Sekolah MULO ini juga prosa. Salah satu karya Zweig yang
merupakan sekolah tamatan Rosihan kagumi yaitu Marie Antoinette
Mohammad Hatta pada tahun 1919 (Said, 1992). Setelah tamat di A.M.S ia
(Said, 1992). Di sekolah MULO Rosihan meneruskan pendidikannya sebagai
belum terpikir untuk menjadi apa dia mahasiswa di Universitas Yale tepatnya
kedepannya, ketika itu ayahnya di Amerika Serikat pada tahun 1950.
berjabat sebagai Demang Kerinci di Selanjutnya, pada tahun 1954 ia
Sungaipenuh dan ayahnya meneruskan pendidikannya di
menginginkan Rosihan untuk Columbia University New York,
mengikuti jejak ayahnya itu sebagai Amerika Serikat. Di Columbia
Pamongpraja Belanda di pemerintahan University New York, Rosihan
dalam negeri. Namun, Rosihan tidak mengikuti pelajar School of Journalism
tertarik untuk mengikuti jejak ayahnya (dunia jurnalistik), bersama beberapa
yang berjabatan sebagai Pamongpraja. editor surat kabar dari berbagai negara
Maka dari itu, setelah tamatnya sekolah di Asia Tenggara (Anwar, Sejarah Kecil
di MULO, ia melanjutkan “Peltile Histoire” Indonesia Jilid I, 2004).
pendidikannya di perantauan. Rosihan Pada tahun 2011 Rosihan
Sekolah di Algemene Middelbare School menghembuskan nafas terakhirnya.
(A.M.S) II (setara dengan SLTA (SMA) Beberapa hari sebelumnya Rosihan
tepatnya di Yogyakarta pada tahun masuk ke rumah sakit, ia mengidap
1939-1942. Di AMS Rosihan mengambil penyakit Jantung. Setelah operasi
bidang kesusastraan klasik Barat, Jantung telah selesai, ia sempat pulih
karena sejak di HIS di Padang, ia sangat dan terlihat segar. Namun, Allah
senang mempelajari dan membaca berkehendak lain beberapa hari
sastra. Semasa di AMS, ia sekelas kemudian tepat pada tanggal 14 April
dengan Usmar Ismail dan S. Tasrif. 2011, Rosihan telah tiada. Sebelum
Ketika sekolah di AMS, ia pun sambil Rosihan tiada, ia sempat menyelesaikan
mondok di rumah gurunya yaitu Dr. naskahnya yang menceritakan betapa

Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol. 19 No. 1, 2022 76


Historiografi H. Rosihan Anwar dalam Penulisan Sejarah di Indonesia
Tahun 1945-2011

ia mencintai almarhumah istrinya yaitu sejarah dan penulisan sejarah)


Zunaira Sanawi, di mana yang telah membutuhkan kesadaran teoritis yang
bersemi selama puluhan tahun. Dalam tinggi dan imajinasi historis yang baik
naskah tersebut Rosihan (Yatim, 1997). Walaupun H. Rosihan
mengutarakan hatinya saat melewati Anwar bukan seorang sejarawan
hari-hari yang sulit tanpa ada Zuraida di secara dunia akademik, Namun
sisinya. Kemudian naskah tersebut kontribusinya dalam menuliskan
dijadikan sebuah buku yang berjudul berbagai peristiwa penting di indonesia
Belahan Jiwa. Rosihan Anwar banyak ditemukan melalui karya-
merupakan seorang jurnalis yang karyanya sejarahnya, berikut
sudah tiada namun namanya tetap ada merupakan hasil tulisan H. Rosihan
didalam setiap tulisan-tulisannya, dan Anwar:
selalu terkenang (Siagian, 2011). 1. Buku Sejarah Kecil (Petite
Histoire) Indonesia Jilid I
Historiografi H. Rosihan Anwar
Buku sejarah kecil jilid satu ini
Pada masa lampau, seorang
diterbitkan pada tahun 2004 oleh PT
sejarawan berfungsi menafsirkan dan
Kompas Nusantara (Buku kompas), di
meneruskan tradisi bangsanya. Maka,
Jakarta. Di dalam buku ini Rosihan
sangatlah penting untuk mempelajari
Anwar menuliskan kisah-kisah kecil
pandangan seorang sejarawan tentang
terkait Indonesia yang lengkap
fakta sejarah atau perspektif sejarah
disajikan dengan aktor intelektualnya.
seorang sejarawan. Dengan kata lain,
“Dalam peredaran waktu ternyata
studi historiografi itu dilakukan untuk
cukup banyak saya menulis karangan
mempelajari cara para sejarawan
yang berkaitan dengan sejarah, baik
menafsirkan dan menuliskan kembali
dalam bentuk tulisan feature untuk
fakta sejarah. Definisi ini sejalan
surat kabar dan majalah, maupun
dengan pemikiran EH. Carr yang
dalam bentuk narasi skenario film
menyatakan bahwa sejarah adalah
dokumenter atau reportase untuk
dialog antara masa sekarang dan masa
televisi. Supaya jangan hilang begitu
lampau (Iryana, 2014).
saja, supaya bermanfaat bagi generasi
Penulisan sejarah bagaimanapun
muda, maka saya kumpulkan semua
dapat dilakukan atau dikerjakan
tulisan itu, lalu saya rewrite atau tulis-
setelah dilakukannya penelitian, karena
ulang dalam suatu kemasan yang lebih
tanpa penelitian berarti penulisan
cocok. Saya buat pembagian menurut
sejarah untuk merekontruksi peristiwa
daerah kejadian, saya susun kembali
masa lalu tidak dapat dibuktikan. Oleh
urutan waktu dan zaman secara
karena itu baik penelitian maupun
kronologis, saya buat sequence atau
penulisan sejarah membutuhkan
keterampilan. Dalam penelitian sejarah rentetan memakai teknik asosiasi, saya
bertutur bagaikan ‘tukang kabaa’
dibutuhkan kemampuan untuk mencari,
layaknya, dan hasilnya berwujud buku
menemukan dan mengkaji sumber-
sumber sejarah yang kredible. ini, yang diberi judul sederhana yakni
Sedangkan dalam penulisan sejarah Sejarah Kecil-petite Historie Indonesia”.
Ada 13 bab dalam buku ini, tiap bab
dibutuhkan kemampuan untuk
terdiri dari beberapa subhead (Anwar,
menyusun fakta-fakta yang bersifat
Sejarah Kecil “Peltile Histoire”
pragmatis kedalam suatu uraian yang
Indonesia Jilid I, 2004).
sistematis, utuh dan komunikatif.
Dengan demikian keduanya (penelitian

Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol. 19 No. 1, 2022 77


Anhar Nurpiddin, Samsudin, Sulasman

2. Buku Sejarah Kecil (Petite Rosihan Anwar sendiri, khususnya


Histoire) Indonesia Jilid II dalam meliput peristiwa-peristiwa
Buku Sejarah Kecil “Petite yang ada pada saat itu. dalam sebuah
Histoire” Indonesia Jilid Dua ini pengantar bukunya Rosihan Anwar
merupakan buku lanjutan dari Sejarah mengatakan “dalam sejarah pergerakan
Kecil “Petite Histoire” Indonesia Jilid I. nasional kita kaum dokter mengambil
Jilid ke II di terbitkan oleh PT Kompas tempat penting sebagai tenaga
Media Nusantara, pada tahun 2009 di pendorong dan pembina bagi kekuatan
Jakarta. Buku ini merupakan lanjutan rakyat untuk mencapai Indonesia
dari karya yang sebelumnya. Rosihan Merdeka. Sejarah itu bermula pada
Anwar dalam sebuah pengantar buku pendidikan kedokteran Dokter Jawa,
Sejarah Kecil Jilid ke-II mengatakan, kemudian berkembang menjadi
pada tahun 2004 terbit buku: Sejarah pendidikan dokter STOVIA. Dari
Kecil Petite Histoire Indonesia yang lembaga-lembaga pendidikan itulah
umumnya mendapat sambutan bagus berasal tokoh-tokoh pemimpin seperti
dari publik. Pada suatu hari ketika Dr. Wahidin, Dr. Sutomo, Dr. Tjipto
berada di Bandara Soekarno-Hatta, saat Mangunkusumo, dan lain-lain. Kaum
berjalan menuju pintu keluar saya dokter itu memimpin gerakan Boedi
disapa oleh seorang lelaki keturunan Oetomo. Generasi dokter yang datang
Tionghoa yang tidak saya kenal. Ia kemudian yang belajar di GHS
mengatakan telah membaca Petite (Geneeskundige Hoge School) Batavia
Histoire, lalu bertanya kapan terbit jilid berperan dalam perjuangan
kedua? Seorang pengagum lain kemerdekaan setelah proklamasi
menyatakan, ia telah memperoleh kemerdekaan. ]asa dan perjuangan
tambahan pengetahuan sejarah tentang mereka patut dikenang dan diketahui
bangsa dan Tanah Air. Kini saya siapkan oleh generasi muda. Buku Sejarah Kecil
buku Petite Histoire jilid kedua. Inti (Petite Histoire) Indonesia jilid ke-3 ini
substansinya masih tetap mengenai diawali dengan cerita-cerita tentang
sejarah. Namun, gaya dan formatnya pendidikan kedokteran di negeri kita
agak berbeda. Fokus topiknya berada di dan perkembangan selanjutnya. Pada
bidang pers, wartawan, film, sineas, tahun 2002 terbit buku In Memoriam-
kebudayaan, seniman. Maka, mengutip Mengenang yang Wafat (Penerbit Buku
ungkapan Shakespeare, “Without Much Kompas). Isinya memuat obituari
Ado”, bersama ini saya persembahkan sebanyak 77 orang. Buku itu cukup
kepada pembaca budiman: Sejarah banyak peminatnya, sudah mengalami
Kecil (Petite Histoire) Indonesia 2 cetakan kedua. Dalam pada itu
(Anwar, Sejarah Kecil Petite Historie kemudian banyak lagi tokoh yang
Indonesia Jilid II, 2004). meninggal dunia, tapi belum
tertampung dalam penerbitan sebuah
3. Buku Sejarah Kecil (Petite
buku. Berhubung dengan hal itu, maka
Histoire) Indonesia Jilid III
Sejarah Kecil “Petite Histoire” dalam jilid ke-3 ini diusahakan
Indonesia Jilid III ini merupakan mengatasi kekurangan tadi dengan
memasukkan obituari yang masih
lanjutan dari buku Jilid II dan Jilid III.
tercecer. Dengan demikian kita
Pada pembahasan sekarang tentu
memenuhi kewajiban mulia untuk
berbeda dengan pembahasan pada
mengenang tokoh-tokoh di berbagai
buku sebelumnya. di dalam jilid III ini
bidang kehidupan dan yang
lebih fokus kepada pengalaman

Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol. 19 No. 1, 2022 78


Historiografi H. Rosihan Anwar dalam Penulisan Sejarah di Indonesia
Tahun 1945-2011

mempunyai peran dalam sejarah kita. dari Waspada di Medan, Singgalang di


Mereka sudah tak ada lagi di tengah kita. Padang, Kompas, Suara Pembaruan,
Tetapi roh dan semangat mereka masih Republika di Jakarta, Pikiran Rakyat di
serasa mendampingi kita (Anwar, Bandung sampai kepada Kedaulatan
Sejarah Kecil “Petite Histoire” Rakyat di Yogyakarta dan last but not
Indonesia Jilid III, 2009). least harian Surabaya Post. Tulisan-
tulisan itu tidak berpotensi ilmiah
4. Buku Sejarah Kecil (Petite
seratus persen, tapi lebih bertujuan
Histoire) Indonesia Jilid IV
menyampaikan informasi-informasi
Buku Sejarah Kecil “Petite Histoire”
kepada bangsa Indonesia untuk
Indonesia Jilid IV ini merupakan buku
mengenal lebih intens sejarahnya
lanjutan Jilid I, II, dan III yang sama
sendiri selama Perang Kemerdekaan.
seperti serial sebelumnya yang
Karena percaya khalayak ramai akan
menceritakan kisah-kisah kecil yang
senang membaca gaya dan cara
ternyata mempunyai arti penting bagi
penuturannya, maka tulisan-tulisan itu
bagi sejarah Indonesia. Sekilas tentang
dikumpulkan dalam sebuah buku yang
buku ini di dalamnya membahas
diberi judul: Singa dan Banteng. Siapa
mengenai Soe Hoek Gie, seorang
yang dimaksud dengan Banteng?
keturunan Tionghoa yang merupakan
Kongres di Den Haag telah
contoh tipe orang Indonesia sejati,
menjelaskannya. Tapi saya mengambil
tentang interogasi yang dialami
kebebasan menambah tafsiran pula
Soedjatmoko sepulang dari tugas
dengan mengatakan Banteng adalah
menjadi Dubes Indonesia di Amerika
Bung Karno. Karena itu jangan heran,
Serikat, peristiwa 17 Oktober 1952
jika bab akhir buku ini berjudul:
yang berakibat pengunduran diri
“Pertemuan dengan Bung Karno.
Sultan Hamengku Buwono IX sebagai
Bacalah! Dan terima kasih atas
menteri pertahanan, lahirnya Sastra
perhatian Anda”. Kumpulan tulisan ini
Angkatan 45 dan Majalah Siasat, kisah
diterbitkan oleh UI-Press dalam satu
Brigjen (Pol) Johnny Anwar dalam
buku atas permintaan Sdr. Sri-Edi
perjuangan revolusi di kota Padang,
Swasono (Anwar, Singa dan Banteng :
kisah perjuangan Tan Malaka, sisi gelap
Sejarah Hubungan Belanda-Indonesia
perjuangan di Surabaya, serta kisah-
1945-1950, 1997).
kisah menarik lainnya. Penulis juga
menceritakan riwayat keluarganya Corak Penulisan Historiografi H.
yang dipenuhi kisah menarik dan juga Rosihan Anwar
tragik. Marah Roesli, Rushan Roesli, Pengertian ‘corak’ jika merujuk ke
Roestam Effendi, Bachtiar Effendi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Mohamad Joenoes. Ternyata, riwayat adalah bunga atau gambar (ada yang
keluarga ini pun terkait dengan berwarna-warna) pada kain (tenunan,
perjalanan bangsa ini (Anwar, Sejarah anyaman, dan sebagainya), berjenis-
Kecil “Petite Histoire” Indonesia Jilid IV , jenis warna pada warna dasar (tentang
2009). kain, bendera, dan sebagainya) dan sifat
(paham, macam, bentuk) tertentu. Pada
5. Buku Singa dan Banteng: Sejarah
Hubungan Belanda-Indonesia dasarnya, corak penulisan sejarah
(historiografi) di Indonesia terdapat
1945-1950
tiga corak yaitu Historiografi
Sejarah ‘Singa dan Banteng’ dalam
Tradisional, Kolonial, dan Nasional.
berbagai surat kabar Indonesia, mulai
Ketiga corak historiografi tersebut

Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol. 19 No. 1, 2022 79


Anhar Nurpiddin, Samsudin, Sulasman

biasanya tidak berangkat dari kemudian ia tulis ke dalam sebuah


kepentingan ilmiah, tetapi berangkat artikel, buku dan koran dengan menulis
dari kepentingan legitimasi kultural dengan bahasa yang mudah dimengerti,
dan politis. Oleh karena itu, padat, ringkas, lugas, menarik, pendek
pengkisahannya kadang-kadang kata bersifat human interest dan salah
mengarah pada pembenaran terhadap satu metode penulisannya juga
identitas dan jati dirinya sebagai suatu menggunakan teknik komposisi yang
komunitas. Ketiga historiografi khas sehingga pembaca bisa
tersebut, menunjukan unsur kejayaan membacanya mulai dari tengah atau
dan kebesaran dari struktur kekuasaan belakang atau awal, di mana saja, kapan
yang dominan. Jika dianalisa lebih saja. Bisa dilihat dan dianalisa dari
dalam penulisan historiografi H. karya-karya sejarahnya, Seperti dalam
Rosihan Anwar ini terbagi 2 yaitu penulisan buku Sejarah Kecil Petite
Kolonial dan Nasional karena banyak History, dalam hal ini Sejarah Kecil
ditemukannya tulisan tokoh yang Petite Historie Indonesia jilid 1
membahas tentang peristiwa sebuah memperoleh sambutan bagus dari
peristiwa yang berhubungan dengan publik. Agustus 2005 dia mengalami
ciri dan corak historiografi kolonial dan cetakan kedua, Juli 2009 cetakan ketiga.
nasional. Naskah sambungannya, karena sangat
tebal dipecah menjadi dua jilid, yaitu 2
Metode Penulisan Historiografi H.
dan 3, juga terbit bulan Juli 2009. Tahun
Rosihan Anwar
2010 Rosihan Anwar serahkan naskah
Pada dasarnya istilah sejarah
jilid 4 kepada Penerbit Buku Kompas
mempunyai dua pengertian yakni: apa
untuk diproses. Sesuai dengan ciri khas
yang benar-benar terjadi pada waktu
Petite Histoire, dalam jilid 4
yang lalu dan penjelasan tentang masa
dikemukakan berbagai peristiwa
lalu dalam bentuk karya ilmiah
sejarah (Anwar, Sejarah Kecil “Peltile
sejarawan. Sejarah dalam pengertian
Histoire” Indonesia Jilid IV, 2010).
yang kedua itulah yang pada umumnya
Mempelajari sejarah tak akan
sering dikenal, sehingga sejarah identik
pernah ada habisnya, sejarah terus
dengan historiografi. Secara harfiah
berjalan. Masa yang akan datang akan
historiografi berarti pelukisan sejarah,
berganti menjadi masa kini, masa kini
gambaran sejarah tentang peristiwa
pun menjadi masa lalu dan begitu
yang terjadi pada waktu yang lalu.
seterusnya. Historiografi dalam ilmu
Sejarah sebagai pengetahuan tentang
sejarah merupakan titik puncak
pengetahuan masa lalu dengan metode
seluruh kegiatan penelitian sejarah.
ilmiah yang sah (Helius Sjamsudin,
Dalam metodologi sejarah, historiografi
1993). H. Rosihan Anwar dalam
menuliskan sejarah berbeda dengan merupakan bagian terakhir. Langkah
terakhir, tetapi langkah terberat,
peneliti pada umunhya, jika pada
karena di bidang ini letak tuntutan
umumnya seorang peneliti sejarah
akan melakukan penelitian sejarah terberat bagi sejarah untuk
menggunakan metode penelitian membuktikan legitimasi dirinya
sebagai suatu bentuk disiplin ilmiah
sejarah seperti Heuristik, Kritik,
dari metode penulisan H. Rosihan
Interpretasi dan Historiografi. Namun,
Anwar diharapkan mampu
Setiap peristiwa sejarah yang ada di
menyadarkan kaum muda bahwa
dalam karya H. Rosihan Anwar lebih
sejarah itu bukan hanya berbicara
banyak dialami oleh secara pribadi

Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol. 19 No. 1, 2022 80


Historiografi H. Rosihan Anwar dalam Penulisan Sejarah di Indonesia
Tahun 1945-2011

mengenai waktu saja dan dibalik DAFTAR PUSTAKA


peristiwa besar yang banyak ditulis Abdurrohman, D. (1999). Metode
oleh sejarawan pada umumnya dengan Penelitian Sejarah. Jakarta:
menggunakan metode penulisan yang Logos Wacana Ilmu.
berpegang pada standar penulisan Anwar, R. (1983). menulis dalam air.
sejarah. Namun metode penulisan H. Jakarta: Sinar Harapan.
Rosihan Anwar pun tidak kalah Anwar, R. (1992). Dua Kali Dibredel.
menarik, justru mampu membuka Tempo.
wawasan mengenai sejarah kecil yang Anwar, R. (1997). Singa dan Banteng :
masih banyak orang belum mengetahui. Sejarah Hubungan Belanda-
Meskipun H. Rosihan Anwar bukan Indonesia 1945-1950. Jakarta:
seorang sejarawan akademik namun Universitas Indonesia.
kontribusinya dalam penulisan sejarah Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil “Peltile
di Indonesia begitu banyak dengan Histoire” Indonesia Jilid I. Jakarta:
adanya karya-karya sejarah yang ditulis PT Kompas Media Nusantara.
dari setiap pengalaman yang Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil Petite
dialaminya. Historie Indonesia. Jakarta:
Kompas.
KESIMPULAN
Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil Petite
H. Rosihan Anwar mempunyai peranan
Historie Indonesia Jilid II. Jakarta:
penting dalam penulisan sejarah di
PT Kompas Media Nusantara.
Indonesia, walaupun bukan seorang
Anwar, R. (2009). Sejarah Kecil “Petite
sejarawah secara akademis tetapi
Histoire” Indonesia Jilid III.
kecintaannya dengan ilmu sejarah
Jakarta: PT Kompas Media
banyak dituangkan melalui tulisan
Nusantara.
sejarah. Yang menjadi menarik dari
Anwar, R. (2009). Sejarah Kecil “Petite
tokoh, tidak hanya menuliskan suatu
Histoire” Indonesia Jilid IV .
peristiwa menjadi coretan di buku-
Jakarta: PT Kompas Media
buku sejarah, tetapi tokoh juga berpikir
Nusantara.
tentang bagaimana caranya membuat
Anwar, R. (2010). Napak Tilas Ke
sejarah menarik bagi generasi muda.
Belanda. Jakarta: PT Kompas
Karena H. Rosihan Anwar beranggapan
Media Nusantara.
bahwa sejarah bukan hanya rangkaian
Anwar, R. (2010). Sejarah Kecil “Peltile
tahun yang dihafalkan. Seperti dalam
Histoire” Indonesia Jilid IV.
sebuah karyanya yang berjudul sejarah
Jakarta: Buku Kompas.
kecil yang tidak kalah menarik dengan
Helius Sjamsudin, &. I. (1993).
kajian sejarah besar. Kemudian dalam
Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta:
penulisannya menggunakan gaya
bahasa yang ringkas, padat dan lugas. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral
Dari karya-karya sejarahnya dapat
pendidikan Tinggi Proyek
disimpulkan Bahwa H. Rosihan Anwar
bukanlah sejarah akademis melainkan Pendidikan tenaga akademik.
non-akademis yang mempunyai minat Iryana, W. (2014). Historiografi Barat.
Bandung: Humaniora.
besar dalam penulisan sejarah.
Kuntowijoyo. (2003). Metodologi
Sejarah. Yogyakarta: Tiara
Wacana.

Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol. 19 No. 1, 2022 81


Anhar Nurpiddin, Samsudin, Sulasman

Poespoprojo, W. (1987). Subyektifitas


Dalam Historiografi. Bandung:
Remadja Karya.
Rofiq, A. C. (2016). Menelaah
Historiografi Nasional Indonesia:
Kajian Kritis Terhadap Buku
Indonesia Dalam Arus Sejarah.
Yogyakarta: Deepublish.
Said. (1992). H. Rosihan Anwar:
Wartawan Dengan Aneka Citra.
Jakarta: Harian Kompas.
Siagian, S. (2011). Rosihan Anwar Pergi
Mendadak. Jakarta: Kompas.
Umar, M. (1988). Historiografi Islam.
Jakarta: Rajawali.
Yatim, B. (1997). Historiografi Islam .
Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol. 19 No. 1, 2022 82

Anda mungkin juga menyukai