HITORIOGRAFI ISLAM
Dosen Pengampu : Sucipto, S.Hum.,M.Hum
b) Metode Dirayah
Perkembangan metode sejarah dirayah berlangsung sejalan dengan
perkembangan pemikiran sejarawan Islam. Kalau masa metode riwayat al-
Thabari dan sebelumnya, historiografi didasarkan pada riwayat, dan sangat
tergantung atau merujuk pada sumber-sumber pertama (hadits). Sejalan
dengan perkembangan pemikiran sejarawan Islam, munculah historiografi
dirayah.
Para sejarawan historiografi dirayah ini memiliki wawasan historis yang
komprehensif, yakni menaruh perhatian tehadap pengalaman, penyaksian, dan
pengamatan secara langsung disamping juga memahami historiografi riwayat.
Para sejarawan metode dirayah ini menaruh perhatian terhadap realistis
kegiatan manusia, seperti kondisi geografis, iklim, dan sosial.
Historiografi dirayah ini mengalami perkembangan dari masa ke masa, dan
mencapai puncaknya pada Ibnu Khaldun. Dalam penelitian sejarah ia
menggunakan metode yang didasarkan pada metode obyektif. Dengan
demikian, Ibnu Khaldun mengajukan suatu metode baru, yang tidak hanya
sebtas pada berita sejarah saja, tetapi juga dari pengalaman perjalanannya.
Dari uraian diatas jelaslah, metode penulisan sejarah awal Islam adalah
riwayat, yang lebih diarahkan pada sanad hadits. Hal inilah salah satu problem
besar yang dihadapi sejarawan pada fase pertama, yang menaruh perhatiannya
sebagian besar diarahkan kepada riwayat dan sanad serta membuat konsepsi
sejarah berdasarkan ilmu hadits. Namun pada masa selanjutnya, munculah
penulisan sejarah dengan metode dirayah. Dalam metode ini para sejarawan
dituntut untuk memiliki wawasan histors yang komprehensif yakni harus
menaruh perhatian tehadap pengalaman, penyaksian, dan pengamatan secara
langsung perkembangan kehidupan atau kebudayaan di masyarakat.