Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN AKHIR

PROGRAM PEJUANG MUDA KEMENTERIAN SOSIAL RI

Judul :
“PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS BUDIDAYA KEPITING
DI KELURAHAN TANJUNG KABUPATEN MEMPAWAH”

Oleh:
Ageng Teguh Pamuji (H0820005)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan
penulisan laporan program Pejuang Muda. Dalam proses pengerjaan laporan kegiatan ini, kami
dihadapkan dengan berbagai kendala yang muncul. Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak,
kami pada akhirnya mampu menjawab tantangan tersebut. Oleh karena itu, kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan
laporan akhir ini, antara lain:
1. Kementerian Sosial Republik Indonesia sebagai pihak penyelenggara program Pejuang
Muda yang telah bertanggungjawab dalam pelaksanaan program dari awal sampai dengan
akhir program.
2. Dinas Sosial Kabupaten Mempawah yang telah memberi dukungan dan fasilitas kepada
peserta Pejuang Muda di Kabupaten Mempawah.
3. Koordinator Kabupaten Mempawah yang telah memberi dukungan dan bimbingan.
4. Mentor Lapangan yang telah memberikan bimbingan.
5. Teman-teman Pejuang Muda Kabupaten Mempawah yang telah memberikan bantuan dan
dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Pejuang Muda.
6. Segenap keluarga Ibu, Bapak, dan Adik saya yang telah memberikan dukungan yang sangat
luar biasa setiap harinya kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Akhir Program Pejuang Muda ini
masih terdapat banyak kesalahannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran serta kritik
yang bersifat membangun. Demikian penyusunan Laporan Akhir Program Pejuang Muda ini,
semoga bisa memberikan manfaat khusus bagi penulis dan pembaca umumnya.

Surakarta, Februari 2022

Penulis

ii
ABSTRAK

Program Pejuang Muda merupakan salah satu inplementasi Kampus Merdeka melalui
magang yang membahas materi teknis dan nonteknis terkait usaha pengentasan kemiskinan dan
penyelesaian masalah sosial khususnya pengembangan program bantuan sosial, pemberdayaan
fakir miskin dan lanjut usia, pola hidup sehat dan kesehatan lingkungan, fasilitas untuk
kepentingan umum, dan social entrepreneurship di Indonesia. Program Pejuang Muda secara
umum membahas mengenai gambaran umum pengentasan kemiskian dan penyelesaian
masalah sosial, cara memfasilitasi inisiatif analisis masalah sosial, melaksanakan perencanaan
dan manajemen program sosial, menghadapi ketidakpastian, ketidakjelasan, dan risiko, bekerja
dan membangun jaringan dengan orang/pihak lain, serta menumbuhkan kesadaran belajar dari
pengalaman. Program Pejuang Muda juga melingkupi sisi non-teknis pengentasan kemiskinan
dan penyelesaian masalah sosial di Indonesia melalui penyusunan dokumen proyek yang
mencakup aspek legal, aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek lingkungan. Melengkapi
kemampuan teknis dan non-teknis mahasiswa, Program Pejuang Muda memberikan pelatihan
softskill di bidang komunikasi, kerja kelompok, pengembangan diri, social campaign, dan
digital marketing. Mahasiswa juga dilibatkan dalam Project Assignment pada masyarakat
daerah penempatan untuk mengimplementasikan pelatihan yang diperoleh bersama
Kementerian Sosial dalam proyek bersama profesional berdasarkan pendekatan Team-Based
Project.

Kata Kunci : program sosial, masalah sosial, Project Assignment

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
ABSTRAK .........................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Analisis Situasi.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
C. Tujuan Program ................................................................................................. 2
D. Keguanaan Program ............................................................................................ 4
BAB II IMPLEMENTASI KEGIATAN .............................................................................. 5
A. Bentuk Kegiatan .................................................................................................. 5
B. Metode Pelaksanaan ............................................................................................ 5
C. Luaran Kegiatan .................................................................................................. 7
BAB III RELEVANSI KEGIATAN DENGAN REKOGNISI MK KKN ........................ 9
A. Kegiatan Utama ................................................................................................ 9
1. Perencanaan................................................................................................ 9
2. Strategi Pengembangan Team-Based Project .............................................. 11
3. Strategi Pemasaran dan Publikasi ............................................................ 13
4. Pelaksanaan Team-Based Project di Lapangan ........................................... 13
5. Hasil Team-Based Project ............................................................................ 14
6. Indikator Keberhasilan Team-Based Project ............................................... 15
7. Keberlanjutan Team-Based Project ............................................................. 16
B. Kegiatan Penunjang ....................................................................................... 18
BAB IV PENUTUP............................................................................................................. 23
A. Kesimpulan .................................................................................................... 23
B. Saran ............................................................................................................... 23
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Survei Lokasi Budidaya Kepiting Bakau di Kelurahan Tanjung ......................... 9
Gambar 3.2 Foto bersama Ketua KUBE Kelurahan Tanjung ................................................ 10
Gambar 3.3 Koordinasi dengan Pihak Kecamatan Anjungan ................................................ 17
Gambar 3.4 Kegiatan Koordinasi Bersama Koorkab Sebelum Pelaksanaan Program .......... 21
Gambar 3.5 Koordinasi dengan Sekda Mempawah ............................................................... 21

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rencana Pelaksanaan Program Team-Based Project ............................................... 7

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi
Program Pejuang Muda merupakan salah satu implementasi Kampus Merdeka
melalui magang yang membahas materi teknis dan nonteknis terkait usaha pengentasan
kemiskinan dan penyelesaian masalah sosial khususnya pengembangan program bantuan
sosial, pemberdayaan fakir miskin dan lanjut usia, pola hidup sehat dan kesehatan
lingkungan, fasilitas untuk kepentingan umum, dan social entrepreneurship di Indonesia.
Program Pejuang Muda ini merupakan program yang langsung berada dibawah
Kementrian Sosial Republik Indonesia. Program ini luncurkan karena adanya
kekhawatiran dari Kementrian Sossial terkait berbagai masalah sosial yang berada di
Indonesia ini. Maka dari itu Ibu Menteri Sosial, Ibu Risma, membuat program dimana
mahasiswa diturunkan langsung ke lapangan untuk melihat keadaan sosial, menganalisis
permasalahan sosial, membuat rancangan solusi untuk mengatasi masalah, serta membuat
program pemberdayaan berbasis Team Based Project.
Ketika melihat suatu permasalahan sosial di negara Indonesia, tentu kita tidak bisa
jika hanya berfokus ke beberapa daerah atau memilih beberapa daerah sebagai tempat
untuk dilaksanakannya program Pejuang Muda ini. Peserta dari program ini adalah
mahasiswa karena sesuai dengan fungsinya mahasiswa dipercaya sebagai agent of change
atau pembawa perubahan ke arah yang lebih baik. Kementrian Sosial melaksanakan
program ini diseluruh kabupaten/kota di Indonesia dengan jumlah peserta per
kabupaten/kota adalah 10 mahasiswa dengan tujuan pemerataan pembangunan sosial.
Sehingga lebih dari 5000 mahasiswa disebar ke seluruh kabupaten/kota yang berada di
Indonesia. Adapun untuk tugas yang harus dijalankan oleh peserta terdiri dari tugas
prinsipal dan tugas strategis. Tugas prinsipal yang harus dijalankan adalah melakukan
verifikasi dan validasi DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) di masing-masing
lokasi penempatan, sedangkan tugas strategisnya adalah menjalankan program
pemberdayaan yang disesuaikan dengan keadaan sosial di lokasi penempatan.
Lokasi penempatan dari program Pejuang Muda yang penulis laksanakan berada di
Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Mempawah merupakan
salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi Kalimantan Barat. Karakteristik fisik wilayah
terdiri dari daerah daratan dan pulau-pulau pesisir yang memiliki lautan. Secara
administratif, perbatasan Kabupaten Mempawah sebelah utara dengan Kabupaten

1
2

Bengkayang, sebelah selatan dengan Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak, sebelah
Barat dengan Laut Natuna, dan sebelah timur dengan Kabupaten Landak. Wilayah
Kabupaten Mempawah adalah daerah pesisir sehingga mayoritas penduduknya
bermatapencaharian sebagai nelayan, penambak dan sebagainya. Salah satu wilayah yang
menjadi lokasi untuk menjalanlankan program pemberdayaan masyarakat melalui
kewirausahaan sosial adalah Kelurahan Tannjung.
Kelurahan Tanjung merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Mempawah Hilir,
Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Indonesia. Sebagian besar masyarakat
Kelurahan Tanjung menggantungkan kehidupan dari hasil sumber daya alam, di antaranya
sebagai petani, nelayan, penambak, dan sebagainya. Letak geografis kelurahan tanjung
yang berada di dekat pantai, membuat salah satu kelompok masyarakat mengembankan
tambak budidaya kepiting. Salah satu kelompok masyarakat yang menjadi sasaran dari
program pemberdayaan ini adalah kelompok penerima bantuan sosial yang bernama
Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Dengan demikian, Team Based Project yang kami
laksanakan berupaya dalam pengurangan kemiskinan, karena KPM diberikan fasilitas
untuk mengembangkan wirausaha sehingga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup.
Belajar dari Program KUBE, masyarakat diberi modal untuk mengembangkan usaha
tambak kepiting di Kelurahan Tanjung agar terus berjalan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi yang telah dipaparkan, maka terdapat beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi sosial masyarakat di Kabupaten Mempawah?
2. Bagaimana pelaksanaan tugas prinsipal yang harus dijalankan mahasiswa peserta
Pejuang Muda?
3. Bagaimana pelaksanaan tugas strategis yang harus dijalankan mahasiswa peserta
Pejuang Muda?

C. Tujuan Program
Sesuai dengan rumusan masalah, adapaun tujuan dari pelaksanaan program ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kondisi sosial masyarakat serta melaksanakan tugas prinsipal dan strategis
sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Mempawah.
3

2. Mahasiswa menjalankan tugas prinsipal dengan melaksanakan verifikasi dan validasi


DTKS di Kabupaten Mempawah sebagai upaya membantu dalam memperbaiki DTKS
yang terdata dalam server Pusdatin.
3. Mahasiswa menjalankan tugas strategis dengan membantu Kementrian Sosial,
Pemerintah Daerah, Dinas Sosial, dan masyarakat dalam pengentasan kemiskinan dan
penyelesaian masalah sosial khususnya pengembangan program bantuan sosial,
pemberdayaan fakir miskin dan lanjut usia, pola hidup sehat dan kesehatan
lingkungan, fasilitas untuk kepentingan umum, dan social entrepreneurship di
Indonesia.

D. Kegunaan Program
Adapun kegunaan dari pealaksanaan program Pejuang Muda adalah sebagai berikut:
1. Bagi Kementerian Sosial
a. Mendapatkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dimutakhirkan
dan peta permasalahan sosial,
b. Mendapatkan gambaran umum upaya pengentasan kemiskian dan penyelesaian
masalah sosial melalui fasilitasi inisiatif analisis masalah sosial,
c. Memberikan perlindungan dan jaminan bantuan sosial secara tepat sasaran,
d. Sebagai bahan perencanaan dan manajemen program sosial, menghadapi
ketidakpastian, ketidakjelasan, dan risiko, bekerja dan membangun jaringan
dengan orang/pihak lain.
2. Bagi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan Kementerian
Agama
a. Implementasi Program Kampus Merdeka-Merdeka Belajar melalui Kegiatan
Magang yang akan membahas materi teknis dan nonteknis terkait usaha
pengentasan kemiskinan dan penyelesaian masalah sosial khususnya
pengembangan program bantuan sosial, pemberdayaan fakir miskin dan lanjut
usia, pola hidup sehat dan kesehatan lingkungan, fasilitas untuk kepentingan
umum, dan social entrepreneurship (pahlawan ekonomi) di Indonesia,
b. Menyediakan area praktik bagi para mahasiswa,
c. Mendapat masukan pengembangan kurikulum pendidikan tinggi,
d. memberikan kontribusi sebagai agen perubahan sosial bagi pengembangan
laboratorium sosial di Indonesia.
3. Bagi Masyarakat
4

a. Terlaksananya program bantuan sosial (PKH dan BPNT) yang tepat sasaran,
b. Terciptanya kesejahteraan sosial bagi masyarakat Kabupaten Mempawah,
c. Program pemberdayaan berbasis Team Based Project menciptakan keterampilan
dan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia
untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat.
4. Bagi Peserta
a. Meningkatkan keterampilan dalam pengentasan kemiskinan dan penyelesaian
masalah sosial,
b. Meningkatkan kemampuan teknis dan non-teknis mahasiswa di bidang
komunikasi, kerja kelompok, pengembangan diri, social campaign, dan digital
marketing pada masyarakat pasca-bencana, masyakat di kantong kemiskinan,
komunitas adat terpencil, dan kelompok masyarakat umum,
c. Memperluas kemitraan dan jejaring sosial
BAB II
IMPLEMENTASI KEGIATAN

A. Bentuk Kegiatan
Pejuang Muda adalah laboratorium sosial bagi para mahasiswa mengaplikasikan
ilmu dan pengetahuannya untuk memberi dampak sosial secara konkret. Melalui program
ini, mahasiswa akan ditantang untuk belajar dari warga sekaligus berkolaborasi dengan
Pemerintah Daerah, pemuka masayarakat, tokoh agama setempat serta seluruh stakeholder
penggerak sosial di daerah. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah melaksanakan tugas
prinsipal dan tugas strategis.
1. Tugas Prinsipal
Tugas prinsipal yang harus dilaksanakan peserta Pejuang Muda adalah
melakukan verifikasi dan validasi DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) di
masing-masing lokasi penempatan.
2. Tugas Strategis
Tugas strategis yang harus dilaksanakan peserta Pejuang Muda adalah
melaksanakan program pemberdayaan masyarakat berbasis Team-Based Project
dengan usaha pengentasan kemiskinan dan penyelesaian masalah sosial melalui
konsep pemberdayaan sosial bagi fakir miskin dan lansia.

B. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan program ini dilakukan dengan beberapa metode atau tahapan sebagai
berikut.
1. Pembekalan
Pelaksanakan kegiatan Pejuang Muda diawali dengan pembekalan secara daring
melalui media Zoom Meeting selama 7 hari dengan durasi kurang lebih 8 jam
perharinya. Selama pembekalan, peserta memperoleh materi tentang beberapa hal
seperti verifikasi dan validasi DTKS, pemetaan masalah sosial, komunikasi sosial,
perencanaan proyek, kewirausahaan sosial, manajemen resiko , persiapan lapangan,
mitigasi dan pengawasan, kerja kelompok, manajemen sumber daya, pengembangan
diri, pitching Team-Based Project, serta empat materi pemberdayaan yang terdiri dari
pengembangan bantuan sosial, pemberdayaan fakir miskin dan lansia, pola hidup sehat
dan lingkungan, serta fasilitas kepentingan umum. Peserta diberikan tugas membuat
karya tulis mengenai empat materi pemberdayaan tersebut guna menunjang
pemahamannya mengenai kegiatan yang harus dilaksanakan di lapangan.

5
6

2. Pemberangkatan
Pemberangkatan dilakukan sesuai dengan arahan dari tim panitia Pejuang Muda
yaitu pada tanggal 25 Oktober 2021 – 30 Oktober 2021. Alur pemberangkatan harus
disesuaikan dengan perintah panitia agar tidak merugikan peserta Pejuang Muda.
3. Koordinasi
Koordinasi bertujuan untuk tercapainya pelaksanaan program dan kegiatan di
lapangan dengan baik. Koordinasi peserta Pejuang Muda Kabupaten Mempawah
dilaksanakan Koordinator Kabupaten (Korkab) sebagai penanggung jawab peserta
Pejuang Muda di Dinas Sosial setempat. Koordinasi dilakukan untuk membahas apa
saja kegiatan yang harus dilaksanakan, apa yang dibutuhkan dalam proses kegiatan,
dan apa kendala yang dihadapi. Kegiatan koordinasi tidak hanya dilakukan bersama
Korkab namun juga bersama Dinas Sosial selaku tuan rumah. Selain itu, untuk Pejuang
Muda Mempawah juga melakukan koordinasi dengan Sekretariat Daerah, Camat
setempat, Lurah setempat, dan RT/RW setempat untuk meminta ijin melakukan
kegiatan di daerah tersebut.
4. Kegiatan Lapangan
Kegiatan lapangan dilaksanakan pada 1 November 2021 –
20 Desember 2021 dengan melakukan tugas prinsipal dan strategis. Peserta Pejuang
Muda melaksanakan verifikasi dan validasi DTKS di seluruh wilayah kabupaten/kota
penempatan dengan target 1000 data yang harus diselesaikan oleh masing-masing
peserta. Data yang diberikan merupakan data lama dimana dalam data tersebut
cenderung masih banyak KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang sudah tidak sesaui
dengan data dari Pusdatin. Peserta juga melaksanakan program pemberdayaan fakir
miskin dan lansia berbasis Team-Based Project di wilayah penempatan. Berikut adalah
rincian rencana pelaksanaan Team-Based Project.
7

Tabel 2.1 Rencana Pelaksanaan Program Team-Based Project

Tahap I: Pembekalan Tahap II: Team-Based Tahap III: Laporan


Project dan Presentasi
(Oktober) (November-Desember) (Januari)
Online Course Offline: Offline:
1. Pengenalan program 1. Pemetaan masalah 1. Laporan
Pejuang Muda sosial 2. Pengukuran Dampak
2. Pengenalan program 2. Identifikasi alternatif
Kementerian Sosial solusi
3. Konsep 3. Pemilihan/formulasi
Pemberdayaan Sosial solusi
4. Teori pembangunan 4. Perencanaan sumber
sosial daya dan rencana
kerja
5. Pelaksanaan
Online: Online:
1. Digital campaign 1. Presentasi ke tim
2. Penggalangan peran mentor
serta masyarakat

C. Luaran Kegiatan
Berdasarkan rencana kegiatan yang telah diberikan oleh pihak panitia, maka target
luaran yang diharapkan dalam program Pejuang Muda ini adalah sebagai berikut.
1. Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang Valid dan Terverifikasi
Pelaksanaan verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
diharapkan dapat menghasilkan data yang sesuai sehingga bantuan sosial dapat tepat
sasaran.
2. Upaya Pengentasan Kemiskinan dan Penyelesaian Masalah Sosial
Program pemberdayaan fakir miskin dan lansia berbasis Team-Based Project
merupakan usaha untuk mengentaskan kemiskinan dan penyelesaian masalah sosial.
3. Laporan Kegiatan
Laporan kegiatan digunakan sebagai bukti bahwa kegiatan Pejuang Muda telah
dilaksanakan.
8

4. Rekognisi Mata Kuliah


Rekognisi mata kuliah digunakan untuk mengganti kegiatan secara tatap muka
di kampus serta mengganti kegiatan perkuliahan yang relevan seperti Kuliah Kerja
Nyata.
BAB III
RELEVANSI KEGIATAN DENGAN REKOGNISI MK KKN

A. Kegiatan Utama
Kegiatan utama yang menunjang rekognisi MK KKN adalah pemberdayaan
masyarakat fakir miskin dan lansia berbasis Team-Based Project. Berikut adalah
penjelasan lebih lanjut mengenai pelaksanaan program Team-Based Project.
1. Perencanaan
Kegiatan utama yang menunjang rekognisi MK KKN adalah pemberdayaan
masyarakat fakir miskin dan lansia berbasis Team-Based Project. Perencanaan
kegiatan dilakukan dengan penyusunan proposal yang dilakukan pada tanggal 16-22
November 2021. Dalam prosesnya kami dibantu Dinas Sosial Kabupaten Mempawah
dan beberapa SDM PKH Mempawah dalam memetakan masalah. Selama proses
menentukan objek pemberdayaan, kami telah mendapat beberapa referensi yang layak
untuk mendapat dana hibah dan memiliki prospek tinggi. Selama tiga hari kami
berkonsultasi ke dinas sosial, mempersempit pilihan, dan survei lokasi.

Gambar 3.1 Survei Lokasi Budidaya Kepiting Bakau di Kelurahan Tanjung


Program pemberdayaan berbasis Team-Based Project ini dilaksanakan di lokasi
budidaya kepiting bakau Kelurahan Tanjung, Kecamatan Mempawah Hilir. Pemilihan
lokasi dan sasaran dari program ini didasarkan dari diskusi antara peserta Pejuang
Muda dengan pihak Dinas Sosial Kabupaten Mempawah. Alasan pemilihan lokasi ini
dikarenakan awal mula berdiri lokasi budidaya kepiting di Kelurahan Tanjung
merupakan salah satu program bantuan sosial dan dinas sosial Kabupaten Mempawah

9
10

yaitu Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Dengan demikian, Pejuang Muda


Kabupaten Mempawah berupaya untuk menghidupkan kembali lokasi budidaya
kepiting tersebut sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat yang
bergabung dalam kelompok usaha tersebut.

Gambar 3.2 Foto bersama Ketua KUBE Kelurahan Tanjung


Kelompok Usaha Bersama (KUBE) merupakan kelompok keluarga miskin yang
dibentuk, tumbuh, dan berkembang atas prakarsanya dalam melaksanakan Usaha
Ekonomi Produktif (UEP) untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial
keluarga. Usaha Ekonomi Produktif (UEP) adalah bantuan sosial yang diberikan
kepada kelompok usaha bersama untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
sosial keluarga. KUBE beranggotakan 5 sampai 20 Kepala Keluarga dari masyarakat
miskin yang masuk dalam Data Terpadu Penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak
Mampu (DTPFMOTM).
Dalam pelaksanaannya, kelompok masyarakat yang mengembangkan budidaya
kepiting ini merupakan anggota program Keluarga Penerima Manfaat (KPM), yang di
dalamnya terdapat penerima PKH dan BPNT. Hal ini berkaitan dengan Program
Pejuang Muda yang mana kami langsung berhubungan dengan penerima PKH dan
BPNT. Menurut data kependudukan Kalimantan Barat, Per 2020 jumlah penduduk
usia produktif yang belum/tidak bekerja sebanyak 378 jiwa. Selama kami melakukan
survei verifikasi dan validasi DTKS, memang banyak KPM yang kesulitan untuk
mencari pekerjaan tetap dan berpenghasilan. Sehingga adanya program Team Based
Project yang diangkat mengenai pengembangan budidaya kepiting diharapkan dapat
membantu masyarakat Kelurahan Tanjung agar lebih produktif.
11

Team-Based Project yang kami laksanakan merupakan suatu usaha pengurangan


kemiskinan, karena KPM diberikan fasilitas untuk mengembangkan wirausaha
sehingga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup. Sesuai apa yang telah kami
dapatkan di pembekalan program ini, mereka yang miskin harus dibantu agar dapat
mengubah nasib. Bantuan sosial yang selama ini diberikan merupakan pancingan bagi
masyarakat miskin untuk dapat meningkatkan taraf hidup. Belajar dari Program
KUBE, masyarakat diberi modal untuk mengembangkan usaha tambak kepiting di
Kelurahan Tanjung agar terus berjalan.
Setelah kami memutuskan untuk mengajukan proposal pemberdayaan budidaya
kepiting bakau di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Mempawah Hilir, kami
berkonsultasi dengan ketua kelompok mengenai dana yang dibutuhkan dalam proses
budidayanya. Karena kami mengambil pemberdayaan, kami harus memikirkan inovasi
yang nantinya dapat lebih menguntungkan bagi kelompok pembudidaya. Setelah kami
berdiskusi, lebih baik jika kami melakukan pembibitan, karena nantinya juga dapat
lebih menguntungkan. Selain bibit bisa dijual, bibit bisa digunakan untuk budidaya
sehingga tidak lagi perlu membeli bibit untuk pembesaran. Judul yang kami gunakan
untuk proposal Team-Based Project adalah “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis
Budidaya Kepiting di Kelurahan Tanjung Kabupaten Mempawah”. Proposal
perencanaan program pemberdayaan ini kemudian diajukan ke Kementerian Sosial RI
langsung untuk diseleksi secara nasional guna memperoleh dana hibah dari
Kementrian Sosial.
2. Strategi Pengembangan Team-Based Project
a. Strategi Strengths-Opportunities
Strategi ini dilakukan dengan cara memanfaatkan potensi dan kekuatan
internal yang ada pada masyarakat Kelurahan Tanjung, Kabupaten Mempawah.
Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan terhadap kelompok
masyarakat setempat, diperoleh informasi bahwa lokasi pengembangan usaha
sudah sangat strategis. Oleh karena itu, lokasi yang strategis tentu dapat
berdampak pada peningkatan kualitas produk yang akan dihasilkan. Kemudian,
diperoleh informasi pula bahwa sudah ada beberapa warga yang sudah memahami
cara budidaya kepiting di Kelurahan Tanjung. Maka, orang-orang tersebut dapat
memberikan edukasi kepada masyarakat lainnya mengenai cara budidaya kepiting
yang baik. Sehingga, harapannya kelompok masyarakat yang lain pun bisa
memahami dan turut andil dalam program ini.
12

b. Strategi Weakness-Opportunities
Berdasarkan survei dan wawancara yang dilakukan terhadap beberapa KPM
yang sudah mencoba melakukan budidaya kepiting di Kelurahan Tanjung,
Kabupaten Mempawah, maka diperoleh beberapa kelemahan sebagai berikut:
1) Kelompok masyarakat yang sudah mencoba mengelola budidaya kepiting
tersebut belum dapat memaksimalkan kapasitas produksi.
2) Kurangnya modal merupakan alasan utama tidak maksimalnya kapasitas
produksi. Karena dengan minimnya modal, maka keramba kepiting yang
dihasilkan pun juga sedikit.
3) Budidaya kepiting yang sudah dijalankan masih berbasis alat-alat sederhana.
Seperti kayu yang digunakan untuk membuat keramba yang mudah lapuk
ketika terkena air. Sehingga, ada petakan-petakan keramba yang lapuk dan
patah.
Oleh karena itu, guna menghadapi kelemahan-kelemahan tersebut, maka
solusi yang dapat dihadirkan adalah dengan cara memperbanyak jumlah keramba
yang ada. Selain itu, diperlukan pula inovasi dengan membuat keramba terapung.
Kemudian, kayu yang digunakan juga kayu yang memiliki kualitas yang baik.
Sehingga, keramba yang dihasilkan dapat bertahan lama dan jumlahnya juga
meningkat. Dengan demikian, maka kapasitas produksi juga akan meningkat.
c. Strategi Strengths-Treaths
Strategi ini dimaksudkan untuk meminimalisir ancaman eksternal yang
dapat menghambat keberlangsungan usaha. Oleh karena itu, strategi yang dapat
dilakukan untuk mengantisipasi hal ini adalah dengan cara menjaga dan
meningkatkan hubungan yang baik dengan mitra pemasok bahan baku dan
anggota kelompok masyarakat. Selain itu, guna menghindari semakin ketatnya
persaingan untuk mendapatkan bahan baku, bibit kepiting harus dibudidaya secara
mandiri.
d. Strategi Weakness-Treaths
Strategi ini dimaksudkan untuk meminimalisir kelemahan internal yang
dimiliki. Sebagaimana diketahui bahwa permasalahan internal yang ada atau
dapat timbul adalah kurangnya permodalan terhadap keberlanjutan program. Oleh
karena itu, untuk mengantisipasi hal ini, maka kelompok masyarakat pengelola
budidaya kepiting di Kelurahan Tanjung, Kabupaten Mempawah harus menjaga
13

hubungan yang baik dengan Pemerintah setempat dan diberikan edukasi mengenai
cara mencari modal usaha.
3. Strategi Pemasaran dan Publikasi
Target pemasaran dari budidaya kepiting ini adalah masyarakat yang ada di
Kabupaten Mempawah. Selain itu, pemasaran juga dapat dilakukan dengan
memanfaatkan mitra yang dimiliki Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang telah
berjalan sebelumnya. Budidaya kepiting di Kelurahan Tanjung, Kabupaten
Mempawah tentu akan dipublikasikan di berbagai media online yang ada. Tim pejuang
muda akan membantu kelompok masyarakat yang akan mengelola budidaya kepiting
tersebut dengan cara membuat pamflet, membuat video pengenalan budidaya kepiting,
dan membuat konten yang berisikan ajakan masyarakat untuk mengonsumsi kepiting.
4. Pelaksanaan Team-Based Project di Lapangan
a. Tahap Produksi
Adapun proses produksi yang dilaksanakan pada program Team-Based
Project ini adalah sebagai berikut.
1) Memberikan Pelatihan kepada Kelompok Masyarakat
Hal pertama yang dilakukan adalah memberikan edukasi kepada
kelompok masyarakat yang akan mengelola budidaya kepiting di Kelurahan
Tanjung, Kabupaten Mempawah. Narasumber dari pelatihan ini adalah Ketua
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang sudah memiliki pengetahuan
tentang budidaya kepiting di kelurahan tersebut, Dinas Perikanan, dan yang
terakhir adalah Dinas Koperasi dan UMKM.
2) Persiapan Sarana Pembenihan dan Budidaya
Setelah masyarakat memahami tentang cara budidaya kepiting yang baik,
maka langkah selanjutnya adalah membantu masyarakat untuk membuat
keramba kepiting sesuai dengan modal yang ada. Selain itu, seluruh bahan dan
peralatan yang digunakan untuk menunjang budidaya ini juga harus
dipersiapkan.
3) Proses Pembenihan dan Budidaya
Kemudian, setelah induk sudah ditebarkan, maka langkah selanjutnya
adalah menebarkan induk, menyiapkan pakan, dan pemeliharaan larva.
14

4) Monitoring Panen Benih Kepiting Bakau


Apabila benih kepiting sudah berhasil dipanen, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan monitoring terhadap benih-benih kepiting
tersebut. Sehingga, bibit yang dihasilkan pun memiliki kualitas yang baik.
b. Pemasaran
Target konsumen dari budidaya kepiting ini adalah masyarakat yang ada di
Kabupaten Mempawah dan sekitarnya khususnya Kalimantan Barat, mitra yang
dimiliki oleh Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
c. Pasca Kegiatan
Menyusun laporan yang berisikan analisis usaha budidaya kepiting yang
telah dijalankan oleh kelompok masyarakat setempat. Analisis ini berupa analisis
pasar serta untung dan rugi selama keberlangsungan usaha ini. Sehingga, laporan
tersebut dapat dijadikan dasar evaluasi bagi keberlanjutan usaha ini
5. Hasil Team-Based Project
Sebagaimana diketahui bahwa kemiskinan merupakan permasalahan sosial yang
ingin dipecahkan melalui project ini. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan
Pusat Statistik Kabupaten Mempawah, maka dapat dilihat bahwa angka kemiskinan di
Kabupaten Mempawah cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015,
angka kemiskinan di Mempawah berada pada angka 13,88 ribu jiwa, tahun 2016
mencapai 14,61 ribu jiwa, dan pada tahun 2017 mencapai angka 15,30 ribu jiwa.
Dengan hadirnya tim Pejuang Muda di Kabupaten Mempawah tentu membawa
harapan yang besar terhadap penurunan angka kemiskinan yang ada di Kabupaten
Mempawah.
Pemberdayaan masyarakat berbasis budidaya kepiting ini diharapkan dapat
meningkatkan kondisi perekonomian yang ada di sekitar Kelurahan Tanjung,
Kabupaten Mempawah. Mengingat, secara geografis kelurahan tersebut dekat dengan
pantai. Oleh karena itu, daerah tersebut sangat potensial untuk dijadikan sebagai
tempat budidaya kepiting. Sebetulnya sudah ada masyarakat yang mencoba untuk
melakukan budidaya kepiting dengan skala kecil. Namun, pandemi Covid-19
menyebabkan usaha tersebut mengalami penurunan omset dan tidak berjalan dengan
maksimal. Terlebih lagi, yang mengelola usaha tersebut adalah kelompok masyarakat
yang jumlahnya masih tergolong kecil, yaitu hanya beranggotakan 10 orang saja.
Kemudian, dalam usaha yang dikelola oleh kelompok masyarakat tersebut hanya
mengandalkan bibit kepiting yang mereka beli. Oleh karena itu, tim Pejuang Muda
15

Kabupaten Mempawah menawarkan solusi berupa selain membesarkan bibit yang


mereka beli, masyarakat setempat juga dapat menghasilkan bibit kepiting sendiri.
Sehingga, mereka tidak perlu lagi untuk membeli bibit kepiting untuk kemudian
dirawat dan dipanen juga sudah mencapai ukuran yang cocok untuk dijual.
6. Indikator Keberhasilan Team-Based Project
Peluang keberhasilan program ini sangat besar, hal ini disebabkan budidaya
kepiting ini pertama dan satu-satunya di Kabupaten Mempawah dan menjadi
percontohan juga di daerah lain seperti Kabupaten Bengkayang dan daerah lainnya.
Maka dari, itu kami ingin mengembangkannya dan menambah proyek ini yang semula
hanya budidaya kepiting dan benihnya beli di nelayan. Maksud dan tujuan dari proyek
pemberdayaan ini agar nantinya pembenihan kepiting supaya tidak beli di nelayan dan
nantinya bibit kepiting juga bisa diperjualbelikan.
Tidak hanya itu, melihat potensi keberhasilan yang tinggi dari wawancara yang
dilakukan kepada ketua kelompok budidaya kepiting yang dikelola oleh KPM ini, dari
mulai proses membuat kotak penangkaran, kemudian pembelian benih, perawatan
sampai pemasaran mereka tidak mengalami kesulitan. Kepiting ini sangat banyak
penggemarnya, inilah yang membuat kepiting selalu laku di pasaran. Kami juga
meyakini bahwa budidaya kepiting ini sangat membantu mengangkat derajat
perekonomian warga khususnya KPM di Desa tanjung. Dilihat dari segi harga kepiting
ini termasuk mahal tetapi warga masyarakat juga akan mendapatkan keuntungan yang
besar walaupun butuh waktu yang lumayan lama untuk menunggu kepiting besar dan
bisa di distribusikan. perkiraan lamanya pembesaran kepiting ini sekitar 3-4 bulan, jika
benih kepiting semakin banyak dan tempat penangkaran juga banyak mungkin bisa
sebulan sekali panen tergantung permintaan pelanggan.
7. Keberlanjutan Team-Based Project
Pada pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat ini semua pihak akan
berperan terutama masyarakat KPM di Desa Tanjung Kecamatan Mempawah Hilir
Kabupaten Mempawah, dan harapannya organisasi masyarakat maupun organisasi
pemerintahan memiliki perhatian lebih terhadap program sehingga dapat terlaksana
secara berkelanjutan, walaupun Pejuang Muda sudah tidak lagi berperan. Pertama,
Salah satu rencana dalam pemberdayaan masyarakat di desa Tanjung kecamatan
Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah ini ialah membuat wadah pelatihan dalam
mengembangkan skill tentang budidaya kepiting serta menyediakan bibit kepiting
bakau untuk kemudian dapat dilestarikan. Kedua, membuat kelompok KPM yang
16

tergabung dalam budidaya kepiting kemudian menetapkan Koordinator yang akan


mengakomodir keberlangsungan kegiatan pemberdayaan tersebut. Ketika pejuang
muda masih berproses maka evaluasi kepada masyarakat akan dilaksanakan dua
minggu sekali guna mengevaluasi tentang perkembangan yang ada serta
memproyeksikan apa yang menjadi kekurangan maupun kendala dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut.
Ketika Pejuang Muda hadir dalam melaksanakan program ini dengan
menghadirkan inspirasi dan wadah pemberdayaan kepiting tentunya sangat diharapkan
masyarakat secara mandiri mampu mengelolah kegiatan tersebut serta dibantu oleh
stakeholder yang ada agar mampu mendorong keberhasilan dan keberlanjutan program
ini. Esensi dari program pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah aktivitas yang
melibatkan peran masyarakat untuk berproses dalam pembangunan melalui kegiatan
sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi masyarakat dengan menggunakan pola
partisipatif. Hal ini diharapkan mampu menciptakan ruang bagi masyarakat untuk
berkembang melalui potensi yang dimiliki serta didukung oleh konsep terintegrasi.
Mengingat program ini dilaksanakan dalam waktu panjang, maka selama program
berlangsung, Pejuang Muda dan masyarakat dituntut untuk memahami dengan baik
siklus dan fenomena yang ada pada daerah tersebut sehingga mampu mengantisipasi
kemungkinan pengaruh negatif yang dapat menghambat pada eksistensi program.

B. Kegiatan Penunjang
Kegiatan penunjang yang dilaksanakan oleh peserta program Pejuang Muda adalah
melakukan verifikasi dan validasi DTKS di lokasi penempatan. Pada tanggal 4 – 8
November 2021, dilakukan survei wilayah serta pengenalan wilayah yang akan dilakukan
verifikasi dan validasi (verval) data. Dengan melakukan survei wilayah maka memudahkan
kami untuk mengantisipasi beberapa hal yang bisa terjadi diluar kehendak kami. Selain itu
kami juga melakukan pembahasan mengenai pembagian daerah untuk verval, mapping
data DTKS, serta membahas transportasi yang akan digunakan selama kegiatan di
lapangan.
Kegiatan ini diawali dengan melakukan verifikasi dan validasi data di Kecamatan
Anjungan. Sebelum melaksanakan kegiatan ini, kami terlebih dahulu berkoordinasi dengan
dinas sosial Mempawah dan juga koordinasi dengan Kecamatan Anjungan mengenai
kegiatan yang akan kami lakukan di Kecamatan Anjungan. Kami juga membahas
permasalahan sosial yang terjadi, seperti terdapat masyarakat yang layak menerima
17

bantuan namun tidak mendapat bantuan dari pemerintah, kejelasan data-data sosial (BPNT
dan PKH), rumah warga yang tidak layak huni, akses jalan masuk ke daerah dalam yang
tidak memadai, dan lainnya.

Gambar 3.3 Koordinasi dengan Pihak Kecamatan Anjungan


Kegiatan dilanjutkan di Kecamatan Mempawah Hilir, kami berkoordinasi
dengan Camat Mempawah Hilir terlebih dahulu. Setelah koordinasi dengan Kecamatan
kita tetap harus koordinasi dengan Desa setempat yang akan dilakukan Verval. Ketika
telah mendapat izin, kami langsung melakukan verifikasi dan validasi data di daerah
Mempawah Hilir. Selanjutnya kami melakukan koordinasi dengan Kecamatan
Segedong dan Kecamatan Sadaniang. Kami melakukan verval dengan sistem
keroyokan. Sehingga kami berlima melakukan verval di satu wilayah terlebih dahulu.
Namun, karena adanya kendala kendaraan dan lokasi yang dituju membutuhkan waktu
perjalanan paling cepat satu jam, kami melakukan verval di wilayah yang dekat dengan
penginapan, yaitu Kecamatan Mempawah Hilir dan Mempawah Timur.
Kami selanjutnya turun lapangan di Kecamatan Segedong pada tanggal 22
November 2021. Desa yang kami tuju adalah Desa Sungai Purun Besar. Tentu saja
kami melakukan koordinasi dengan Desa Sungai Purun Besar terlebih dahulu sebelum
kami turun ke lapangan. Ketika koordinasi tentu kami mengungkap maksud dan tujuan
kami terlebih dahulu, selanjutnya kami memberitahukan jumlah data yang kami
peroleh dan meneruskannya ke Desa. Secara keseluruhan kami berada di 6 Desa di
Kecamatan Segedong. Desa tersebut antara lain Desa Sungai Purun Besar, Desa Sungai
Burung, Desa Peniti Besar, Desa Parit Bugis, Desa Sungai Parit Besar, dan Desa Peniti
18

Dalam 1. Sedangkan untuk di Kecamatan Siantan hanya 2 desa yaitu Desa Sungai
Purun Kecil dan Desa Sungai Nipah.
Ketika melakukan verifikasi dan validasi DTKS, kami banyak mendengar
berbagai keluhan masyarakat, seperti :
a. Bantuan yang tiba-tiba diputuskan tanpa ada kejelasan baik dari pihak pendamping
maupun dari pihak Dinas Sosial. Disini kami memberi pengertian bahwa kami tidak
tahu menahu mengenai masalah bantuan yang tiba-tiba diputus. Namun kami
memberi tahu bahwa terdapat komponen-komponen yang harus ada untuk
mendapat bantuan sosial (BPNT dan PKH), jika sudah tidak ada lagi komponen
yang terpenuhi maka bantuan harus dihapuskan. Untuk lebih jelasnya dapat
menghubungi Dinas Sosial maupun pendamping PKH terkait.
b. Terdapat warga yang namanya ada di data namun orang yang bersangkutan tidak
pernah mendapat bantuan. Bahkan ketua kelompok KPM (Keluarga Penerima
Manfaat) terkadang juga merasa heran karena terdapat orang-orang yang
sebenarnya tidak menerima apapun namun namanya masuk di DTKS.
c. Terdapat nama yang tidak diketahui keberadaannya. Tak sedikit pula KPM yang
pindah namun KK tidak pindah. Tak sedikit kami menemukan kasus seperti ini,
bahkan Ketua RT pun tidak mengetahui nama tersebut.
d. Terdapat warga yang tidak ingin vaksin namun tidak terima ketika beliau tidak bisa
mengambil bantuan. Ketika diberikan pengertian beliau juga masih tetap kukuh
pada keputusan dirinya sendiri.
e. Terdapat KPM yang tidak ingin disurvey karena takut bantuan yang sudah didapat
akan diambil. Ketika kami beri pengertian pun masih tidak mau untuk disurvey,
sehingga hal ini terkadang mempersulit kami.
f. Terdapat desa yang tidak memperbolehkan kami memasuki wilayahnya karena
takut nantinya warga akan berbondong-bondong datang ke kantor desa. Kepala desa
pun menyatakan bahwa sering kali warga berbongong-bondong ke Desa untuk
menanyakan bantuan PKH, sedangkan desa sendiri tidak tahu-menahu mengenai
bantuan ini.
g. Ricuh akibat bantuan sosial. Semenjak pandemi ini mulai bermunculan banyak
bantuan sosial baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah baik
Kabupaten, Kecamatan, Maupun Desa. Di Kabupaten Mempawah terdapat banyak
bantuan baru yang berasal dari Desa. Akibat adanya banyak bantuan terdapat
masyarakat yang iri hati dan berbondong-bondong ke Desa meminta bantuan
19

daerah. Bahkan tak jarang pula masyarakat meminta untuk diberi bantuan PKH
tanpa memahami betul komponen yang harus ada didalamnya. Saya pernah
mendapat cerita bahwa terdapat beberapa RT yang tidak terdapat ketuanya karena
tidak ada yang mau mengajukan diri akibat dari warganya yang terlalu mendesak
masalah bantuan PKH dan BPNT. Dari hal ini sebenarnya warga hanya salah
sasaran karena kurangnya pemahaman warga terkait alur serta komponen bantuan
PKH dan BPNT.
h. Tak sedikit dari rumah warga yang sudah tidak layak huni. Beberapa telah
mendapat bantuan dari tim bedah rumah, namun beberapa yang tidak mendapat
bantuan bedah rumah harus menanggung rasa khawatir karena rumah sewaktu-
waktu bisa roboh. Bahkan kayu jembatan untuk menuju rumahnya pun juga sudah
tidak layak, rapuh, dan bahkan bergoyang ketika dilewati.
i. Masih banyak warga yang mandi di sungai. Banyak sekali warga yang tingga di
dalam (jauh lebih masuk ke dalam desa) yang melakukan aktivitas di sungai, seperti
mandi, mencuci baju dan mencuci piring. Ketika kami tanya ke beberapa KPM
(Keluarga Penerima Manfaat), banyak yang mengatakan bahwa tidak memiliki
dana untuk membuat kamar mandi dan membayar air PDAM, sehingga mereka
memilih untuk melakukan aktivitas mandi dan mencuci di sungai.
j. Masih terdapat banyak warga yang tidak memiliki WC. Warga yang bertempat
tingga di dalam atau daerah 3T banyak yang tidak memiliki WC. Sehingga
diperlukan adanya peran pemerintah dalam mengatasi hal ini. Kami sebagai
Pejuang Muda hanya bisa memberikan pemahaman terkait pentingnya sebuah WC
ataupun Kamar mandi. Namun sekali lagi, adanya kendala perekonomian,
masyarakat tidak dapat membangun WC.
k. Akses menuju RT di daerah 3T yang tidak memadai. Banyak daerah Dusun yang
harus masuk kedalam dimana akses yang dilewati masih full tanah, tidak ada
penerangan jalan, dan sepanjang kanan kiri jalan masih hutan ataupun perkebunan.
Kebanyakan rumah warga di daerah tersebut juga tidak layak huni dan tidak
mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Ketika hujan akan sangat sulit untuk
memasuki daerah tersebut. Saya sendiri pernah bertemu dengan warga yang
kendaraannya sedang terjebak di lumpur. Sehingga saya pun turut membantu agar
kendaraannya dapat jalan lagi.
l. Masih banyak juga masyarakat yang tidak memiliki rumah tinggal tetap. Bahkan
terdapat beberapa masyarakat yang tinggal di mess perkebunan.
20

Kegiatan lain yang kami laksanakan untuk menunjang pelaksanaan program Peuang
Muda adalah koordinasi. Koordinasi bertujuan untuk tercapainya pelaksanaan program dan
kegiatan di lapangan dengan baik. Koordinasi peserta Pejuang Muda Kabupaten
Mempawah dilaksanakan selama tiga kali terdiri dari koordinasi pra-kegiatan, dan
pertemuan saat kegiatan berlangsung selama dua kali. Sebelum bertemu dengan Dinas
Sosial, kami bertemu dengan Korkab Dinas Sosial Mempawah terlebih dahulu untuk
membahas kebutuhan kami selama di Mempawah serta membicarakan masalah yang akan
dibahas pada saat rapat bersama Kepada Dinas Sosial Mempawah dan SDM PKH
Mempawah. Selain itu kami juga sharing mengenai permasalahan sosial apa saja yang
biasa terjadi dan yang biasa dihadapi oleh Dinas Sosial Mempawah. Serta bagaimana saja
permasalahan bantuan sosial baik yang masih dalam proses maupun yang telah diterima
oleh masyarakat KPM (Keluarga Penerima Manfaat).

Gambar 3.4 Kegiatan Koordinasi Bersama Koorkab Sebelum Pelaksanaan Program


Saat koordinasi sebelum pelaksanaan program, Koorkab atau koordinator
kabupaten juga memanggil Kepala Bidang Sosial (Kabid Sosial) untuk membantu
mengusahakan mencari tempat untuk menginap Pejuang Muda dari Jawa yang
sebanyak 5 orang. Setelah Kabid dapat memberikan bantuan tempat menginap, kami
Pejuang Muda luar Mempawah diberikan fasilitas langsung untuk membantu proses
pindah ke tempat yang telah diberikan Dinas Sosial.
Selanjutnya pada tanggal 2 November 2021, kami Pejuang Muda bertemu
langsung dengan Kepala Dinas Sosial Mempawah serta Kepala Bidang Sosial secara
resmi untuk meminta ijin memasuki wilayah Kabupaten Mempawah selama kurang
21

lebih dua bulan dan melakukan kegiatan sesuai arahan dari Panitia Pejuang Muda di
Kabupaten Mempawah. Selain itu juga membicarakan mengenai apa saja tugas Pejuang
Muda berdasarkan Petunjuk Teknis dari Panitia.

Gambar 3.5 Koordinasi dengan Sekda Mempawah


Selain koordinasi, kami juga melaksanakan rapat rutin. Rapat yang pertama
dilaksanakan bersama Kepala Dinas Sosial Mempawah, Kabid Sosial, Korkab, SDM
PKH, dan Pejuang Muda. Rapat 1 dilakukan pada tanggal 8 November 2021 di Kantor
Dinas Sosial Mempawah. Rapat ini merupakan rapat kerja besama SDM PKH dan
Pejuang Muda mengenai verifikasi dan validasi data. Hasil dari rapat pertama antara
lain :
a. Pengenalan wilayah Kabupaten Mempawah
b. Rekonsiliasi penyaluran KPM PKH tahap 3 bersama pendamping
c. Implementasi tujuan PKH
d. Bentuk bantuan sosial : barang, uang, jasa
e. Syarat menjadi PKH
f. Komponen PKH
g. Pihak-pihak yang terlibat dalam masalah sosial
h. Permasalahan bantuan sosial di Mempawah
i. Solusi dari beberapa permasalahan di lapangan
j. Pemantapan tugas utama Pejuang Muda : Verifikasi dan Validasi DTKS
k. Pihak penerima pengaduan masalah di lapangan (jika ditemukan)
l. Pengenalan aplikasi SAGIS yang digunakan Pejuang Muda, dimana aplikasi
tersebut berbeda dengan aplikasi yang digunakan oleh SDM PKH
m. Program pemberdayaan yang telah ada dan dibawah Dinas Sosial Mempawah
22

Rapat kedua dilaksanakan bersama dengan seluruh camat di Kabupaten Mempawah,


Kepala Dinas Sosial Mempawah, Kepala Bidang Sosial, Koordinator Kabupaten, SDM
PKH Mempawah, dan Pejuang Muda. Rapat dilakukan dengan membahas progress
verifikasi dan validasi data yang telah dilakukan peserta Pejuang Muda dan juga
memberitahukan mengenai team-based project yang akan dilakukan di Kabupaten
Mempawah.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan program Pejuang Muda yang telah dilaksanakan di Kabupaten
Mempawah, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Program Pejuang Muda masih belum bisa maksimal dalam membantu pengentasan
kemiskinan dan penyelesaian masalah sosial khususnya pengembangan program
bantuan sosial, pemberdayaan fakir miskin dan lanjut usia, pola hidup sehat dan
kesehatan lingkungan, fasilitas untuk kepentingan umum, dan social entrepreneurship
di Kabupaten Mempawah.
2. Program Pejuang Muda belum secara maksimal membantu dalam memperbaiki data
DTKS, karena beberapa kendala di lapangan seperti jarak dan akses beberapa daerah
yang sulit dijangkau.
3. Program pemberdayaan Tim-Based Project tidak terlaksana secara maksimal karena
adanya kendala dari panitia seperti informasi yang selalu disampaikan secara
mendadak, dan kemunduran timeline pelaksanaan program.

B. Saran
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran untuk
dapat memajukan program Pejuang Muda selanjutnya yaitu :
1. Pihak Kementrian Sosial lebih baik memantapkan kegiatan yang dilakukan.
2. Sebaiknya seluruh kegiatan dilakukan sesuai dengan rundown kegiatan yangtelah
diberikan kepada peserta pada awal kegiatan.
3. Sebaiknya informasi yang diberikan kepada peserta dikonsistenkan antara
panitia, PIC, Pusdatin Kemensos, maupun biro keuangan.
4. Untuk kejelasan program Team-Based Project sebaiknya tidak diinformasikan
secara mendadak.

23
LAMPIRAN
Dokumentasi Kegiatan selama menjalani program Pejuang Muda

Koordinasi awal bersama Korkab dan Koordinasi antara Korkab dengan


Kabid Sosial Dinsos Mempawah seluruh peserta Pejuang Muda

Koordinasi dengan Sekda Mempawah Mapping Wilayah bersama Korkab

Survey ke lokasi budidaya kepiting


Pembahasan Proposal Pemberdayaan
bakau

Koordinasi dengan Ketua kelompok


Pembahasan Team-based Project
budidaya kepiting bakau
Verval dan membahas
Verifikasi dan Validasi (Verval) di permasalahan penerima Bantuan
rumah KPM bersama Ketua RT

Koordinasi dan membahas Koordinasi dan membahas


permasalah bantuan sosial di salah permasalahan bantuan sosial di salah
satu desa di Segedong satu desa di Segedong

Evaluasi Lanjutan sekaligus Perpisahan dengan pihak Dinsos


Perpisahan bersama Dinas Sosial Mempawah
Lampiran 1. Daftar Peserta
Nomor: 723/1.7/DI.01/10/2021
Tanggal: 21 Oktober

PROVINSI ACEH
PM010101 RAHMAT HAFIZ UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
PM010103 HAIRIL UNIVERSITAS BINA BANGSA GETSEMPENA
PM010104 MAULIDA UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
PM010105 NANDO HERMAWAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PM010106 NATASYA AGUSTINE ASALI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
SIMEULUE
PM010107 NAZRI ADLANI HARAHAP UIN SUMATERA UTATA
PM010108 SISKA RIANI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
PM010110 HERNIA NOVIANTI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
PM010201 SALSABILA NUR AZIZAH UNIVERSITAS PADJADJARAN
PM010202 FARID QUROTA AYUN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
PM010203 IRFAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
PM010204 NADIA ARRIFQI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP
PM010205 NELA REZA PUTRI SAGALA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
PM010206 NENCI JUNISAS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ACEH SINGKIL
PM010207 FAJAR SIDDIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PM010208 RESNIAT TELAUMBANUA INSTITUT KESEHATAN SUMATERA UTARA
PM010209 TRINANDA SUTARNA UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
PM010210 YUSMINAR SANTRIAN DAKHI INSTITUT KESEHATAN SUMATERA UTARA
PM010301 DIAN FANIKA SARI UIN AR-RANIRY BANDA ACEH
PM010302 PUTRI RAHAYU UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PM010303 NAYLA RAMADHIA NAZLIDA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
PM010304 NIDHAU RACHMAH UNIVERSITAS SILIWANGI
PM010305 NOVI ANNISA PERMATASARI SIREGAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
PM010306 HANIFA MARTOGI CHAIRUNNISA SIAHAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
ACEH SELATAN
PM010307 NUR FADHILAH NASUTION UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATERA UTARA
PM010308 ULFA ZUHRA MALIKUSSALEH
PM010309 VITRI NURHIDAYAH UNIVERSITAS SYIAH KUALA
PM010310 WILDA FARIDA. HS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
PM010401 ADINDA CAHYA FIRDAUZY STIKES KENDEDES MALANG
PM010403 NUR QOMARIAH DAULAY UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PM010404 NURRIZKA SITORUS UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATRA UTARA
PM010405 NURSADAH UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PM010406 NURSYAH YUNI KARTIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA ACEH TENGGARA
PM010407 RIDHO SYAPUTRA TOLO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
PM010408 TIYA OKTAVIANI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (USU)
PM010409 WAHYU ARIYANI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
PM010410 ELVINA NURFITA SARI POLTEKESOS BANDUNG
PM010502 FAISAL RAIS UNIVERSITAS SYIAH KUALA
PM010503 FARRAS HIDAYATULAH UNIVERSITAS SYIAH KUALA
PM010504 FINKY AN SYAFANA PUTRI UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PM010505 HIDAYAH DWI KUSUMA UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
PM010506 SINTA WARDANI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH TIMUR
PM010507 MUHAMAD JAMIL AKBAR SAPUTRA UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
PM010508 NURUL DAYANTI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PM010509 NURUL FAZIRA AFAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PM010601 SITI NURHALISA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA(UIN-SU)
PM010602 AHMAD SYAUQI MUHAMMADIYAH JAKARTA
PM010603 DIMAS DWI RISANDI UNIVERSITAS MEDAN AREA
PM010604 FARIHAH LULU UL HAYAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
PM010605 SITI NURHALITA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA (UINSU)
PM010607 LYSKA COYOGA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
ACEH TENGAH
PM010608 PRIZURI HARTADI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PM010609 IKHWAN ANANDA HUSNA UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
PM010610 RAFIA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SYEKH H. ABDUL HALIM HASAN
AL-ISHLAHIYAH BINJAI
PM010701 GHIAN HIDAYAH PRATAMA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
PM010702 MEI ZUHRI ERNIZA UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
PM010704 ULFA MAHERA UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
PM010705 MUHAMMAD IRFAN SAPUTRA SYIAH KUALA
PM010706 RAHIMA SYAHRANI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ACEH BARAT
PM010707 AZKA RAHMANIA SALSABILA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PM010708 SYIFA NADIA ISKANDAR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
PM010710 TIA ASTUTI UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
PM192201 YOLANDA PASTORIA KONO UNIVERSITAS NUSA CENDANA
PM192202 ALFONITA NGONGO UNIVERISTAS NUSA CENDANA
PM192203 CLARISSA ANGGITA PUSPITASARI UNIVERSITAS TERBUKA
PM192204 FIEN HAPSARI SOMAD MALIKUSSALEH
PM192205 IKSAN UNIVERSITAS HALU OLEO
PM192206 RAHMAD REYNALDI KURNIAWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KOTA KUPANG
PM192207 SHYFANAYA AULIA UNIVERSITAS JEMBER
PM192208 YABESTY ANIN NUSA CENDANA KUPANG
PM192209 ZAKIA LISTIYA ASMARANY UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PM192210 ZHAFIRAH AZZAH FAKHRUDDIN UNIVERSITAS HASANUDDIN

PROVINSI
KALIMANTAN BARAT
PM200101 AGUS MULIA BAKTI UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA
PM200102 EGI SAHRIL FAUJI STAI DARUL FALAH
PM200103 DEWI FAJAR SARININGTYAS UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PM200104 ENDAH MEGA SILVIA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PM200105 ESTETIKA HASNA NURHALIZA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
PM200106 ALI MUHAMMAD SHOBRUN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SAMBAS
PM200107 MOH. ELGA FEBRIAWAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PM200108 WILLI FERNANDES HUTAGALUNG UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR
PM200109 RIYAN PERDIANSYAH TANJUNGPURA
PM200110 DEDE SOPIAN STAI DARUL FALAH
PM200201 SITI AROFAH STIE YADIKA BANGIL
PM200202 CHUSNUL QOTIMAH NITA PERMATA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PM200203 MONA KRISTINA UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PM200205 SRI MULYANI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
PM200206 INTAN AYU PERTIWI PUTRI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA BENGKAYANG
PM200207 RASTINI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PM200208 LESIANUS KUANG UNIVERSITAS TAJUNGPURA
PM200209 NEVITA YUNIARTI UNIVERSITAS’AISYIYAH YOGYAKARTA
PM200210 SAIFUDIN UNIVERSITAS TERBUKA
PM200301 ABIM MAYU INDRA ARDIANSYAH UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM200302 ADHIELIA SAVITRI UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
PM200303 NOVIYARTI UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM200304 BAGAS WIRAWAN PRIAMBUDI UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
PM200305 BELLA CYNTYA MAHARANI UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO LANDAK
PM200306 D. ABDUL HAMID A STAI DARUL FALAH
PM200307 ENDAH FITRI ANA RAHAYU UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
PM200309 MUHAMMAD RIZAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
PM200310 TRI YULI YANTO UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL YOGYAKARTA
PM200401 AGENG TEGUH PAMUJI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PM200402 MOHAMMAD ROSYID RIDHO UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
PM200403 YENI LESTARI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MEMPAWAH
PM200404 YUSRON UNIVERSITAS TERBUKA
PM200405 IBNU ZAKARIA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PM200406 M. IDRIS AFANDI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MEMPAWAH
MEMPAWAH
PM200407 ROMIA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MEMPAWAH
PM200408 ROSYADAH HERCEGOVINA RANATI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
PM200409 SAFITRI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MEMPAWAH
PM200410 STEVEN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PM200501 ANANDA ADAM NAUFAL YAHYA UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
PM200502 BAGAS SEPTA TRIANANDA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
PM200504 ERA WAHYUNI UNIVERSITAS UDAYANA
PM200505 FAHTIA NUR HANIFAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PM200506 GREVITA WINDYANA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SANGGAU
PM200507 KHOLID RIFAI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PM200508 MUHAMMAD HAFIZ ZULKHALID UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM200509 NURIA DWI ANGGARWATI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
PM200510 MUHAMMAD KENNY AQMAL RAMBE UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM200601 AFRIANY NAFIAH YUSMITA UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM200602 DARA AZZAHRA UNIVERSITAS RIAU
PM200603 ENENG NOVA FUSPITA STAI DARUL FALAH
PM200604 EUFRASIA YULIANA DEO UNIVERSITAS NUSA CENDANA KETAPANG
PM200605 FAJAR ABDUH MUBAROK UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM200606 AGUNG REFTIMAL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
PM200609 RAVENA ANDINTYA LESTARI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
PM200701 ADINDA NUR PRATIWI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PM200704 LENI TASYA NATALIA UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM200705 GERALD PREALDO PANGGABEAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM200706 JIHAN SAFIRA AINAYA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SINTANG
PM200708 INGGRID BINTANG THESALONICA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
HUTABARAT
PM200710 NINDI CHRISTIANI UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM200802 GLENNY ANNALPIDA UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM200805 MA’RUF HANAFI STAI DARUL FALAH
PM200806 KINGKIN ANJANI PUTRI UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA
PM200807 FLORENTINIE CRISIK ATING UNIVERSITAS TANJUNGPURA
KAPUAS HULU
PM200809 OKTI INDRIYANI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PM200810 HUDAYANA KURNIAWAN STAI DARUL FALAH
PM200901 ALPINA RAHMAWATI UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
PM200903 JAJANG SUGIARTO STAI DARUL FALAH
PM200904 MUHAMMAD FIKRI FADHIL UNIVERSITAS TANJUNGPURA SEKADAU
PM200906 NADIA ROHADATUL AISY UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM200908 HANIFAH HANUN UNIVERSITAS PROKLAMSI 45 YOGYAKARTA
PM201004 LISA ISTIFANI FACHIDAH UNIVERSITAS MURIA KUDUS
PM201005 LISNA NUR BIDAYANTI STAI DARUL FALAH
PM201007 ADIB FATIN IRSADI UNIVERSITAS TANJUNGPURA
MELAWI
PM201010 THOMAS UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM201101 RAKA YUDA PRADANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PM201102 LUTFIA KHUSNA ROFIQOH UNIVERSITAS WAHID HASYIM
PM201103 MUHAMAD HUSAINI FAKHRIL HADI STAI DARUL FALAH
PM201104 RISNY SARI GUMALA UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM201105 RIZQI SUBEKTI UNIVERSITAS WAHID HASYIM
KAYONG UTARA
PM201106 SALSA DESTIANI MUFIDAH UNIVERSITAS STIKUBANK
PM201107 TEGAR PUJIANDA UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM201110 YUNI AMILYA UNIVERSITAS WAHID HASYIM
PM201201 AHMAD MUHIBUDDIN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA
PM201202 AYU LESTARI UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
PM201203 DEWI KARLINA UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
PM201204 ELY YAHYA UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
PM201205 FABIAN MANGGALA PUTRA UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM201206 INDAH SUCIANA UNIVERSITAS TANJUNGPURA
KUBU RAYA
PM201207 IRWANDI TANJUNGPURA
PM201208 KHAIRUNNISA ASYARI UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM201209 SHOFIYAH MAULINA UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
PM201210 NURUL AULIA UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM201301 ALINA UFRIDA UNIVERSITAS WAHID HASYIM
PM201302 DEWI SAPITRI IKIP PGRI PONTIANAK
PM201303 ERLI HARLINA UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH BEGKULU
PM201304 KURNIAWAN UNIVERSITAS RIAU
PM201305 PINSESNSIUS RICHARD ZENO UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PM201306 REZA TANJUNGPURA
KOTA PONTIANAK
PM201307 RIKI ARJUN UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
PM201308 SAFUAN TANJUJGPURA
PM201309 SETYA ATIKATUN NABILAH UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
PM201310 WIDYA LESTARI UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
PM201401 VIDIA ROMAULI LUMBANTOBING UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PM201403 KEREN HAPUKH FREDERICA SASABONE UNIVERSITAS UDAYANA
PM201404 MUHAMMAD ANDRE ANANTA UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM201405 NADIA KRISTINA LENI UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PM201406 YOHANA FEVAYOSA BR TARIGAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
KOTA SINGKAWANG
PM201407 VERONICA MONTEIRO DOSANTOS NENO UNIVERSITAS SEMARANG
PM201408 YUNIDA HANDAYANI POLITEKNIK KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG
PM201410 ZUMROTUL MUSYAROFAH UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Nomor : 2426/1.7/DI.01/12/2021 23 Desember 2021
Sifat : Biasa
Lampiran : 1 Berkas
Hal : Surat Pemberitahuan Tindak Lanjut Team-Based Project Proposal

Yth :
Pejuang Muda
(Daftar Kabupaten/Kota terlampir)

di-
Tempat

Sehubungan dengan dilakukannya tahapan seleksi team-based project proposal


program Pejuang Muda, bersama dengan ini kami sampaikan bahwa Tim Seleksi
Nasional Kementerian Sosial RI menyatakan sebanyak 45 proposal masuk dalam
tahap yang lolos seleksi Tahap II (terlampir). Untuk tahapan selanjutnya terkait
pelaksanaan team-based project proposal akan kami informasikan kemudian.

Selanjutnya, kami menyampaikan kepada seluruh Tim Pejuang Muda yang


lolos seleksi team-based project proposal dimaksud untuk bisa segera melakukan
pemesanan tiket kepulangan selambat-lambatnya tanggal 24 Desember 2021, dan
mengunggah tiket kepulangan melalui akun website pejuang muda paling lambat 25
Desember 2021 pukul 18:00 WIB.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima


kasih.

Kepala Pusat Data dan Informasi


Kesejahteraan Sosial

Agus Zainal Arifin

Tembusan :
Mentor Program Pejuang Muda di Kabupaten/Kota

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE),
BSSN
PENGUMUMAN

REKAPITULASINILAIPROPOSALTEAM-
BASEDPROJECTTINGKATNASIONAL

TAHUN2021

Ber dasar
kanhasi lseleksiproposalTeam- BasedPr oj
ectTi ngkatPr ovi
nsitahun
2021 Pejuang Muda Kemensos RI, y ang di l
akukan mel al
ui tahap peni l
aian
admi ni
strasidanpenel ahaanter tutupduaar ah(double-bli
ndr eview)olehti m
telaah tingkat nasi
onal/pusat yang ter diridaribeber apa Direktorat Teknis
Kementer ianSosialdanber si
fati ndependen,dengani nikamisampai kanjudul
proposal,ketuati m,totalnil
ai/
skorser takesi mpulandanr ekomendasidar ihasil
sel
eksipr oposalsebagaiterlampir.

Sel
anj utnyaper l
ukamisampai kanbahwasebel umpengusulanuntukmendapatkan
hi
bahl angsungdalam negeridariDirektoratPengelol
aanSumberDanaBantuan
SosialDi rektoratJenderalPember dayaanSosialKementer i
anSosi al
,pr oposal
tersebutper l
udiperbai
kisesuaimasukanti mtelaahtingkatnasional/
pusatbaik
meny angkutsubstansimaupunRi nc
ianAnggar anBiaya( RAB).Ketentuanl ebi
h
l
anjuttentangpr oposalyangper l
udi perbai
kiakankamisampai kanmel al
uiemail
kemasi ng-masi
ngketuatimter pil
i
h.

Peny
elenggaraberhakmeni
njaukembalikeputusanhasilsel
eksi
/rekapi
tulasini
l
ai
i
niji
kaper bai
kansebagi
manadimaksudtidakdi
lakukanolehpeny
usunpr oposal
.

Keputusaniniber
sif
atmutlakdanti
dakdapatdiganggugugat.Kamimemberi
kan
apresi
asikepadasel
uruhpeser
tayangtel
ahmengikutisel
eksipr
oposali
ni.
Bojong dan Desa
Banjar
wangi
Kecamatan
Banjar
wangi,
KabupatenGarut
14 SUNDAWA Lolosdengan
catatanper bai kan
(Pember dayaan
RAB. RABsudah
Penenun
l
engkap,tapiBNBA
Per empuan Desa AhTsabbi
t
153 nama- namawar ga
Pringgasela Aqdamana
masy ar akaty ang
Selatan),
akanter l
ibatatau
KabupatenLombok
mener imapr ogr am
Timur
per l
udi l
engkapi .
15 Lolosdengan
catatanper bai kan
MEMPAWAH RAB. RABsudah
Pember dayaan detail,tapiBNBA
Masy arakat beluml engkap. Perl
u
Berbasis Budiday
a M.
Idr i
s dil
engkapidengan
179
Kepiting di Afandi BNBA( ByNameBy
Kel
ur ahan Tanj
ung, Addr es)nama- nama
Kabupaten war gamasy arakat
Mempawah yangakanter li
bat
ataumener i
ma
progr am.
16 Pemberdayaan Lolosdengan
Masy ar
akatMel alui catatanper bai kan
Pemanf aatan RAB. Per l
udi l
engkapi
Limbah Kel apa denganBNBA( By
Sawit Dalam NameByAddr es)
Meningkatkan nama- namawar ga
M. Ri
dho
Kesejahteraan dan 161 masy ar akaty ang
Nasution
Jiwa akanter l
ibatatau
Kewirausahaan mener imapr ogr am.
Sosial di Kec .
BandarPetal angan,
Kabupaten
Pelal
awan
17 Lolosdengan
catatanper bai kan
Pengembangan
RAB. RABbel um
Kel
ompok Usaha
dil
engkapibi ay a
Bersama ( KUBe)
operasi onal,hany a
“Mel
ati”( Budidaya
Faruq adaRABpeny ediaan
Ikan Lel e) di
Mi
qdam 154 alatdanbahanbaku
Kel
urahan Rantau
Umary saja.BNBAper lu
Indah Kec amatan
dil
engkapidengan
Dendang,
nama- namawar ga
KabupatenTanj ung
masy arakaty ang
JabungTimur
akanter l
ibatatau
mener imapr ogr am.
18 Masi
nati
: Sy
amsudin
157
Lolosdengan
Pemanf
aatan Daun Pane catatanper bai kan
Nomor: 2403/1.7/DI.01/12/2021

Ageng Teguh Pamuji


NIM H0820005
Universitas Sebelas Maret
Durasi No Komponen yang dinilai Nilai
No Materi
Pembelajaran 1 LogBook 93
Modul Pengantar 2 Komunikasi dalam Pemetaan Masalah 95
1 Pemetaan Sosial 13 Jam Sosial
2 Komunikasi 13 Jam 3 Membuat Perencanaan Proyek 95
3 Perencanaan Proyek 11 Jam Kewirausahaan Sosial
4 Kewirausahaan Sosial 11 Jam 4 Analisa Manajemen Resiko dan Mitigasi 95
dan Pengawasan
5 Pemahaman Manajemen Resiko 10 Jam
5 Membuat Analisis Sumber Daya Tim 95
6 Mitigasi dan Pengawasan 10 Jam
6 Team - Based Project 100
7 Manajemen Sumber Daya 10 Jam
Nilai Akhir 95.50
8 Kerja Kelompok 10 Jam
9 Pengembangan Diri 10 Jam
Modul Tematik
10 Pengembangan Program Bantuan Sosial 40 Jam
Pemberdayaan Fakir Miskin dan Lanjut
11 40 Jam
Usia
Pola Hidup Sehat dan Kesehatan
12 40 Jam
Lingkungan
13 Fasilitas Untuk Kepentingan Umum 40 Jam

Anda mungkin juga menyukai