Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PROGRAM COMMUNITY AWARENESS


LAMPAUI BATAS 2021

KELOMPOK 3 (MARVELOUS):

Angela Natasya Putri Liberty (2020070977)


Bernhard Eko H. (2020070983)
Della Febriyana (2020070989)
Dimas Prabowo Wicaksono (2020070991)
Felix Thio Sulistio (2020070995)
M. Farras Yudha Perkasa (2020071007)
Nabilah Putri (2020071013)
Shatifa Kartika Putri (2020071019)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN EM 24B

PPM SCHOOL OF MANAGEMENT

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya,
kami bisa menjalankan program community awareness kami dengan lancar dan dapat
menyusun laporan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak PPM secara
khusus dan para sponsor secara umum. Kami dari kelompok 3 mata kuliah
Pengembangan Kepemimpinan mengucapkan terima kasih kepada segenap dosen
pengampu mata kuliah Pengembangan Kepemimpinan atas bimbingan dan
dukungannya, dan kepada para donatur yang telah memberikan dukungannya dalam
acara ini, sehingga kami dapat menjalankan program community awareness yang
kami harap bisa bermanfaat baik bagi peserta yang menjadi sasaran program kami,
maupun kepada diri kami sendiri.

Seperti yang telah diketahui Bersama, tema besar dari program community
awareness untuk kelas Magister Manajemen Eksekutif Muda 24B adalah Sustainable
Development Goals (SDGs) nomor 8, yaitu “Decent Work and Economic Growth”.
Tema besar tersebut sangat penting dan menjadi semakin relevan dengan keadaan
masyarakat saat ini, di mana akibat dari pandemi COVID-19, banyak dari saudara-
saudara kita yang mungkin terdampak secara ekonomi, baik yang memiliki pekerjaan
ataupun bisnis. Dengan melakukan pengembangan komunitas yang selaras dengan
tema perkembangan ekonomi, diharapkan project yang kami lakukan ini dapat
setidaknya membantu memulihkan perekonomian di Indonesia. Harapannya, dengan
adanya program ini, rekan-rekan penyandang disabilitas dapat terinspirasi untuk
membangun usahanya sendiri atau bekerja. Dengan semakin banyaknya rekan-rekan
penyandang disabilitas yang memiliki pekerjaan, harapannya hal ini juga turut serta
ikut berkarya dan berkontribusi untuk pemulihan ekonomi negara kita.

Kami berharap dengan ditulisnya laporan ini, kami dapat menyampaikan kepada para
dosen pengampu dan para sponsor apa saja yang telah kami kerjakan selama
berjalannya program community awareness. Kami juga berharap laporan ini dapat
menjadi pembelajaran untuk kami secara khusus, maupun kepada mahasiswa mata
kuliah Pengembangan Kepemimpinan selanjutnya yang ingin melanjutkan apa yang
telah kami mulai, mengenai apa saja kendala-kendala yang kami hadapi selama
berjalannya program community awareness ini, dan bagaimana kami memitigasinya.

iii
Kami sadar bahwa berjalannya community awareness ini mungkin masih
mengandung beberapa kekurangan. Oleh sebab itu, kami berharap bisa
mendapatkan feedback dari segenap dosen pengampu mengenai apa yang sudah
baik, apa yang masih kurang, dan apa yang perlu diperbaiki dan ditambahkan agar
rancangan project kami bisa lebih baik lagi. Dan untuk mahasiswa mata kuliah
Pengembangan Kepemimpinan selanjutnya, semoga laporan ini bisa menjadi
pembelajaran, mengenai apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang sebaiknya tidak
dilakukan di masa mendatang jika ingin mengadakan acara yang serupa.

Jakarta, 9 April 2021

Mengetahui, Mengetahui,
Ketua Kelompok 3 (Marvelous) Dosen Pembimbing (Mentor)

Dimas Prabowo Wicaksono Dr. Dwi Idawati, M.M.

Mengetahui, Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah Ketua Prodi MM PPM

Dr. Dwi Idawati, M.M. Dr. Wendra M.HRM.

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... viii

PENDAHULUAN ............................................................................................. 9

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 9

1.2 Profil Tim ....................................................................................................... 10

1.3 Program Community Awareness ................................................................. 11

PELAKSANAAN PROGRAM COMMUNITY AWARENESS ....................... 13

2.1 Kegiatan yang Dilaksanakan ........................................................................ 13

2.1.1 Profil Komunitas .................................................................................... 13

2.1.2 Identifikasi Bidang Pengembangan ...................................................... 15

2.1.3 Rencana Program ................................................................................. 16

2.2 Pelaksanaan ................................................................................................. 17

2.2.1 Liaison Officer Peserta .......................................................................... 17

2.2.2 Liaison Officer Narasumber .................................................................. 19

2.2.3 Bendahara ............................................................................................. 20

2.2.4 Sekretaris............................................................................................... 22

2.2.5 Moderator .............................................................................................. 23

2.2.6 Event Management – Acara dan Materi ............................................... 25

2.2.7 Event Management – Teknis (Publikasi dan Zoom) ............................ 31

2.3 Pembelajaran yang Diperoleh ...................................................................... 37

KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................... 44

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 44

3.2 Saran ............................................................................................................. 45

v
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 46

LAMPIRAN................................................................................................................... 47

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Logo Marvelous.......................................................................................... 10

Gambar 2 Sustainable Development Goals nomor 8 ................................................. 12

Gambar 3 Putri Sampaghita, Pendiri Yayasan Sampaguita ...................................... 14

Gambar 4 Root Cause Analysis Masalah Komunitas ................................................ 15

Gambar 5 Data Kehadiran Pada Hari-H Lampaui Batas 2021 .................................. 19

Gambar 6 Pembagian Kelompok Untuk Diskusi Business Pitching .......................... 27

Gambar 7 Cuplikan Lembar Kerja .............................................................................. 28

Gambar 8 Penilaian Keaktifan Peserta....................................................................... 28

Gambar 9 Penilaian Presentasi Kelompok ................................................................. 29

Gambar 10 Pengumuman Para Pemenang ............................................................... 30

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rancangan Rundown Program Hari Pertama............................................... 17

Tabel 2 Rancangan Rundown Program Hari Kedua .................................................. 17

Tabel 3 Laporan Keuangan Marvelous....................................................................... 22

Tabel 4 Rancangan Acara Awal (Hari 1) .................................................................... 32

Tabel 5 Rancangan Acara Awal (Hari 2) .................................................................... 32

Tabel 6 Rundown Final Lampaui Batas 2021............................................................. 34

Tabel 7 Lesson Learned Setiap Individu .................................................................... 37

viii
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kaum difabel adalah salah satu komunitas marjinal yang saat ini belum mendapat
perhatian cukup, terutama dalam kesempatan mendapatkan kerja. Menurut United
Nations (2007), sekitar 80 hingga 90 persen orang dengan disabilitas di negara-
negara berkembang tidak memiliki pekerjaan, dan sekitar 50 hingga 70 persen orang
dengan disabilitas di negara-negara maju tidak memiliki pekerjaan. Data ini
menunjukkan realita bahwa kaum difabel belum mendapatkan kesempatan yang
sama dalam dunia kerja ataupun bisnis untuk bisa berkarya dengan orang-orang
tanpa disabilitas.

Dalam lingkup domestik, regulator membuat beberapa peraturan yang meningkatkan


inklusifitas masyarakat disabilitas. UU No. 4 tahun 1997 tentang Penyandang
Disabilitas dan PP No. 43 tahun 1998 menegaskan hak kaum disabilitas untuk
mendapat pekerjaan dan mendapatkan pelatihan. Sedangkan yang terkait
ketenagakerjaan peraturannya mewajibkan threshold tenaga kerja dengan disabilitas
minimal 1% untuk perusahaan swasta, dan 2% untuk BUMN/BUMD, namun peraturan
ini belum ditegakkan serta tidak memiliki sanksi jika tidak dijalankan.

Dalam lingkup internasional, ILO (International Labour Organization),


memperjuangkan inklusivitas lapangan pekerjaan untuk penyandang disabilitas.
Penyandang disabilitas secara sistemik mendapat tekanan sehingga sulit untuk
mendapat pendidikan dan keterampilan yang berujung pada sulitnya mendapat
pekerjaan. Tenaga kerja usia produktif yang termarjinalkan ini pada akhirnya menjadi
pengangguran dan meningkatkan jumlah kemiskinan jika negara tidak mengintervensi
dan membuat lapangan kerja dan iklim pendidikan yang kondusif untuk masyarakat
disabilitas.

Hal ini merupakan masalah sistemik yang kesalahannya tidak bisa ditimpakan hanya
pada satu pihak. Ada banyak faktor yang mempengaruhi, baik dari sisi pemerintah,
masyarakat, dan penyandang disabilitas itu sendiri. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah melakukan penguatan masyarakat disabilitas baik dari sisi
pendidikan dan keterampilan untuk meningkatkan serapan tenaga kerja disabilitas
baik yang sifatnya tenaga kerja sektor formal dan sektor informal. Dalam kesempatan

9
ini, kelompok kami berencana untuk membantu salah satu komunitas penyandang
disabilitas, yaitu komunitas penyandang tunarungu yang bernama Yayasan
Sampaghita. Tujuan kami adalah menginspirasi dan memberikan pengetahuan
mengenai bagaimana orang yang memiliki keterbatasan pendengaran juga dapat
berwirausaha dan bekerja.

1.2 Profil Tim

Kami dari kelompok 3, menamai tim kami “Marvelous” yang menurut Cambridge
Dictionary (2021), memiliki arti seperti amazing dan wonderful dalam bahasa Inggris
yang berarti menakjubkan atau mengagumkan. Kami memilih nama ini karena kami
berharap project kecil yang kami mulai dapat menjadi awal mula terjadinya hal-hal
menakjubkan dan mengagumkan yang lebih besar di masa mendatang.

Gambar 1 Logo Marvelous

Adapun logo tim kami dapat dilihat pada Error! Reference source not found. di
bawah. Logo tim kami memiliki makna yang sesuai dengan tiga value dari tim kami:
integrity, communication, dan team work.

1. Warna biru merupakan lambang kepercayaan dan kejujuran, ini


melambangkan value kami yaitu integrity.
2. Lingkaran di bagian luar logo melambangkan value kami yaitu
communication.
3. Tiga orang di bagian atas merupakan melambangkan kami dari Marvelous
dan enam buah kurva di tengah melambangkan masalah yang ingin kami
selesaikan, keduanya dikombinasi melambangkan value kami yaitu team
work.

10
1.3 Program Community Awareness

Sesuai dengan arahan dari STM-PPM, program community awareness kami harus
searah dengan United Nations Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 8:
“Decent work and economic growth”. Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2, akibat
dari pandemi Covid-19, perekonomian global sedang mengalami resesi dan banyak
orang-orang kehilangan pekerjaannya, khususnya di sektor informal. Oleh sebab itu,
salah satu upaya kami untuk menyelaraskan visi kami dengan arahan dari STM-PPM
adalah mengadakan sebuah workshop business pitching yang ditujukan kepada
komunitas tunarungu. Karena dengan membuat workshop business pitching
harapannya kaum tunarungu dapat terinspirasi untuk memulai bisnisnya sendiri atau
bekerja yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi kepada perekonomian
sehingga ekonomi cepat pulih di masa pandemi ini.

11
Gambar 2 Sustainable Development Goals nomor 8
(Sumber: United Nations, 2020)

Dalam program community awareness kami, pertama, kami ingin meningkatkan


kesadaran khususnya kepada komunitas tunarungu bahwa orang-orang dengan
keterbatasan pendengaran juga bisa bekerja atau berbisnis dan memberikan
kontribusi terhadap perekonomian. Selain itu, kami juga akan mengadakan sebuah
pemaparan dari pemateri dan sharing session yang bertujuan untuk memberikan
pengenalan dan sedikit materi mengenai business model dan business pitching
kepada komunitas tunarungu sebagai bekal untuk mereka yang ingin memulai bisnis
sendiri.

12
PELAKSANAAN PROGRAM COMMUNITY AWARENESS

2.1 Kegiatan yang Dilaksanakan

Kegiatan yang dilaksanakan adalah pelatihan Business Pitching untuk Komunitas Tuli
yang menargetkan Komunitas Tuli di seluruh Indonesia. Kegiatan ini berjudul
“Empowering People with Disabilities” dengan tagline “Semangat Melampaui Batas
dengan Keterbatasan”. Webinar ini menggandeng Sampaguita Foundation dan Dosen
PPM yang memberikan materi mengenai SCAMPER, SWOT, Market Analysis agar
Komunitas Tuli dapat mandiri secara ekonomi melalui wirausaha.

Berdasarkan Indikator keberhasilan

Realisasi Dana Terserap : Rp 7.115.000,-

Dana Sponsorship : Rp 7.115.000,-

Jumlah Peserta : 36 Orang

Jumlah Kelompok yang Mengirim : 100%

Berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, kegiatan ini berhasil


mencapai targetnya.

2.1.1 Profil Komunitas

Komunitas yang kami sasar dalam program pengembangan komunitas adalah


Yayasan Sampaguita Dhaya Foundation. Yayasan yang didirikan sejak 2 Agustus
2016 ini, merupakan komunitas yang menaungi para tunarungu di Indonesia, dimana
tujuan dari adanya komunitas ini adalah untuk meningkatkan kesadaran bahwa
penyandang tuli juga bisa berkarya dan berkontribusi pada perekonomian. Pendiri dari
yayasan ini adalah Putri Sampaghita Trisnawinny Santoso, dimana ia juga
penyandang tunarungu sejak ia dilahirkan.

13
Gambar 3 Putri Sampaghita, Pendiri Yayasan Sampaguita
(Sumber: Media Indonesia, 2017)

Berdirinya yayasan ini dilatarbelakangi oleh cerita dari Putri Sampaghita sendiri, hidup
Putri sendiri dari semasa kecil banyak mengalami rintangan mulai dari diskriminasi
oleh teman sekolahnya, dimarahi guru karena ia sering melirik catatan teman, padahal
memang karena kesulitan memahami guru, hingga hal yang paling terpuruk adalah
ketika ia menyelesaikan studinya sebagai lulusan Desain Komunikasi Visual dan
mengirim ratusan lamaran untuk bekerja, namun ternyata tidak ada lamarannya yang
diterima.

Hal ini membuat Putri berpikir, bahwa penyandang disabilitas seperti dirinya, belum
mendapatkan tempat di masyarakat. Tidak peduli meski ia memiliki kemampuan yang
setara dengan pekerja non-disabilitas. Dari sinilah ia membangun Yayasan
Sampaguita, yang diperuntukkan khusus penyandang disabilitas agar mereka mampu
mandiri secara ekonomi.

Di yayasan ini, para penyandang diberikan pengajaran berbagai keterampilan seperti


tata boga, membuat dompet kulit, menjahit tas, membuat sepatu, yang diberikan oleh
para relawan di bidang masing-masing. Tidak hanya memberikan keterampilan,
Sampaguita Foundation juga menyalurkan tenaga kerja tunarungu ke berbagai
perusahan garmen, serta menjual karya penyandang tersebut ke perusahan-
perusahan besar maupun dipasarkan secara daring hingga ke luar negeri.

Tidak hanya sebagai tempat memberi keterampilan, Yayasan ini juga dapat digunakan
sebagai tempat untuk bersinergi dan membangun networking yang luas bagi
penyandang disabilitas. Hingga kini total relawan di komunitas terdapat sekitar 100
orang dan berasal dari berbagai komunitas lainnya seperti Bisindo, Gerkatin dan

14
lainnya. Serta total penyandang disabilitas yang bergabung dengan yayasan ini
mencapai sekitar 1.700 orang dari seluruh Indonesia.

2.1.2 Identifikasi Bidang Pengembangan

Untuk mengidentifikasi bidang pengembangan, hal yang kami lakukan pertama kali
adalah melakukan root cause analysis seperti yang dapat dilihat pada Error!
Reference source not found.. Pertama, kami mulai dari latar belakang bahwa angka
pengangguran kaum difabel tinggi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesempatan
kerja bagi kaum difabel. Kurangnya kesempatan kerja ini dipengaruhi oleh tiga faktor:
pemerintah, masyarakat, dan kaum difabel itu sendiri. Dalam program ini, akar
masalah yang ingin kami address adalah mindset kaum difabel itu sendiri.

Kami ingin mengubah mindset mereka bahwa kaum difabel (yang diberi kotak merah),
khususnya kaum tunarungu juga bisa berkarya dan berkontribusi untuk perekonomian
negara. Alasan kami memilih untuk mengembangkan kaum difabelnya sendiri adalah
kami berpikir bahwa untuk membantu kaum difabel dalam mendapatkan pekerjaan,
yang pertama harus dikembangkan adalah kaum difabel itu sendiri terlebih dahulu.

Gambar 4 Root Cause Analysis Masalah Komunitas

Setelah itu, meningkatkan awareness mengenai tingkat pengangguran kaum difabel


kepada pemerintah dan masyarakat akan lebih mudah karena kaum difabel sudah
terbukti dapat memberikan kontribusi dan berkarya untuk perekonomian bangsa.
Selain itu, mengembangkan kaum difabel untuk bekerja atau berbisnis lebih sejalan

15
dengan tema community awareness yang diminta oleh STM-PPM, yaitu “Decent work
and economic growth”.

Bidang pengembangan yang akan kami berikan adalah melalui pemaparan mengenai
entrepreneurial, khususnya dalam skala UMKM, dan sharing materi oleh dosen PPM
dan sharing pengalaman dari narasumber tunarungu yang telah sukses membuat
bisnisnya sendiri. Selain pengetahuan mengenai sektor informal/wirausaha,
komunitas tuli juga diberikan pengetahuan mengenai peluang kerja di perusahaan
atau sektor formal mengenai posisi atau pekerjaan apa yang paling memungkinkan
untuk dikerjakan oleh orang-orang tunarungu.

2.1.3 Rencana Program

Program yang kami akan laksanakan berjudul “Workshop Business Pitching


Komunitas Tunarungu”. Target peserta untuk program kami adalah orang-orang
dengan keterbatasan pendengaran atau orang-orang tunarungu. Program kami akan
dilaksanakan pada tanggal 3 – 4 April 2021. Berikut adalah susunan peran dari
masing-masing kelompok Marvelous:

1. Dimas Prabowo Wicaksono: Leader


2. Nabilah Putri: Liaison Officer Peserta
3. Shatifa Kartika Putri: Liaison Officer Narasumber
4. Della Febriyana Putri: Bendahara
5. M. Farras Yudha Perkasa: Sekretaris
6. Felix Sulistio Thio: Moderator
7. Angela Natasya Liberty: Event Management (Materi dan Acara)
8. Bernhard Eko: Event Management (Teknis)

Program pengembangan komunitas tuli dibagi menjadi 2 hari, pada hari pertama,
topiknya adalah penyampaian materi yang akan dibawakan oleh narasumber dari
PPM yaitu Ibu Dolly A. Prameswari dan dilanjutkan dengan sesi sharing oleh Kopi Tuli.
Setelah pemaparan materi, akan dibagikan kelompok untuk lomba business pitching
untuk pengusaha tunarungu. Pada Tabel 1 dan
Tabel 2 dapat dilihat rundown program rinci.

Untuk mengatasi keterbatasan terkait aksesibilitas peserta tunarungu, program akan


dilakukan via Zoom dengan closed caption yang diketik oleh host sesuai dengan

16
materi yang disampaikan oleh narasumber dari PPM dan sesi tanya jawab akan
dilakukan melalui fitur chat.

Tabel 1 Rancangan Rundown Program Hari Pertama

Rundown
No Kegiatan
Start End
1 10.00 10.15 Registrasi
2 10.15 10.20 Opening
3 10.20 11.05 Materi dari Bu Dolly A. Prameswari
4 11.05 11.20 Sesi Tanya Jawab
5 11.20 11.35 Sesi Sharing dari Kopi Tuli
6 11.35 12.00 Briefing dan Pembagian Tugas Kelompok
6 12.00 13.00 Ishoma
7 13.00 13.10 Kuis Interaktif (Ice Breaking)
7 13.10 15.00 Diskusi Business Pitching

Tabel 2 Rancangan Rundown Program Hari Kedua

Rundown
No Kegiatan
Start End
1 09.00 09.15 Registrasi
2 09.15 09.45 Presentasi Kelompok 1
3 09.45 10.15 Presentasi Kelompok 2
4 10.15 10.45 Presentasi Kelompok 3
5 10.45 11.15 Presentasi Kelompok 4
6 11.15 11.45 Pleno Juri/Peserta Break
7 11.45 12.00 Awarding
8 12.00 12.10 Closing

2.2 Pelaksanaan

Berikut kami berikan laporan mengenai pelaksanaan program community awareness


Lampaui Batas 2021. Laporan dituliskan berdasarkan divisi-divisi yang telah dibagikan
sebelumnya untuk program ini.

2.2.1 Liaison Officer Peserta

Penanggung Jawab: Nabilah Putri (2020071013)

Job Description:

1. Menyebarkan publikasi acara Lampaui Batas 2021 kepada komunitas-


komunitas tunarungu

17
2. Bertanggungjawab membuat form registrasi dan mendata peserta Lampaui
Batas 2021 melalui form registrasi

3. Menjadi perantara antara tim dengan komunitas tunarungu

Pelaksanaan:

Target dari peserta di acara ini adalah 30 sampai dengan 50 orang penyandang tuli.
Dalam mencari peserta kami melakukan beberapa pendekatan ke berbagai komunitas
Tuli di Indonesia melalui berbagai macam social media platform. Untuk komunitas
utama dalam tim kami adalah Komunitas Samphaguita Foundation yang dimiliki oleh
Putri Samphaguita. Beberapa komunitas pendukung lainnya yang kami tuju adalah
Majlis Ta’lim Tuli dari Yayasan RBM yang dikelola oleh ibu Dolly sendiri, Komunitas
Multatuli (IG @komunitasmultatuli), Komunitas Tuli Klaten (IG
@komunitastuli_klaten), Komunitas Tuli Madiun (IG @komtuma_madiun), Komunitas
Bambu Tuli Bekasi (IG @bambutulibekasi), Komunitas Tuli Mendongeng (IG
@tulimendongeng), Komunitas Tuli Jayapura (IG @komunitas_tuli_jayapura), info
tuli Indonesia (IG @infotuli.id) , dan Komunitas Tuli Temanggung Bersenyum (IG
@ttbersenyum). Selain pendekatan melalui social media ke masing-masing
komunitas, tim LO peserta juga meminta masing-masing komunitas untuk
memposting event kami di social media platform-nya.

Dari 8 komunitas pendukung yang dihubungi oleh tim LO melalui Direct Message
instagram, hanya terdapat 3 komunitas yang memberikan respons, yaitu Komunitas
Tuli Temanggung Bersenyum (IG @ttbersenyum) Komunitas Tuli Jayapura (IG
@komunitas_tuli_jayapura) dan info tuli Indonesia (IG @infotuli.id) . Selain itu hanya
Komunitas Tuli Jayapura dan Info Tuli Indonesia yang melakukan repost event kami
di feed Instagram nya. Selain meminta bantuan kepada beberapa komunitas, tim LO
juga meminta bantuan dari narasumber kami yaitu Putri Sampaguita untuk
mengunggah event kami di social media nya, terutama di Instagram.

Hasil dari publikasi di berbagai macam platform media sosial di berbagai akun-akun
ini, memberikan dampak yang baik, yaitu target dari minimum peserta terpenuhi. Total
pendaftar dari acara kami adalah 47 orang. Sedangkan total peserta yang secara riil
mengikuti kegiatan adalah sebesar 75% atau 36 orang. Selain itu, peserta juga
berasal dari komunitas yang tidak kami targetkan di awal, contohnya seperti Gerkatin,
West Borneo Deaf Community, Aku Bahasa Isyarat, Akar Tuli Malang dan lain-lain.

18
Evaluasi:

Tim LO peserta mengalami sedikit kendala, dimana ketika H-4 hari acara, masih
sedikit peserta yang registrasi untuk mengikuti kegiatan ini. Namun dikarenakan
adanya bantuan dari beberapa akun sosial media yang cukup memberikan pengaruh,
tim LO peserta mampu memenuhi target peserta sebanyak 47 pendaftar. Semua
peserta di data, dikirimkan blast email mengenai jadwal webinar, dan dimasukkan ke
dalam group WhatsApp.

Gambar 5 Data Kehadiran Pada Hari-H Lampaui Batas 2021

Pada hari pertama pelaksanaan webinar, peserta yang hadir sebanyak 36 peserta
yang kemudian menurun di hari kedua menjadi 31 peserta. Kesulitan mulai dihadapi
saat melakukan absensi peserta. Tidak banyak peserta sadar harus mengisi form
absensi, sehingga sampai akhir acara, banyak peserta yang tidak mengisi absensi,
sehingga tim LO peserta harus melakukan double check secara manual. Banyak juga
peserta yang baru hadir di pertengahan acara, sehingga tim LO peserta harus
memeriksa daftar participant di aplikasi Zoom secara periodik. Selain itu, hanya
sedikitnya jumlah tim LO juga menjadi hambatan, karena jumlah peserta yang cukup
banyak dan banyaknya pertanyaan mengenai teknis, tim LO peserta cukup kewalahan
dalam menjawab pertanyaan peserta melalui Zoom dan WhatsApp, terlebih apabila
pertanyaan datang pada saat pelaksanaan webinar.

2.2.2 Liaison Officer Narasumber

Penanggung Jawab: Shatifa Kartika Putri (2020071019)

19
Job Description:

1. Menghubungi calon pembicara di hari-H program Lampaui Batas 2021


2. Menjadi perantara antara tim dengan pembicara Lampaui Batas 2021

Pelaksanaan:

Target dari pembicara utama dalam acara ini adalah Ibu Dolly A. Prameswari. Kami
memilih Ibu Dolly dikarenakan ibu Dolly merupakan seorang Dosen PPM, sekaligus
owner dari beberapa UMKM. UMKM yang dimiliki adalah Gorjes Wolter Hair & Lounge
yang merupakan sebuah salon khusus wanita, Elliottii Residence yang merupakan
sebuah usaha penginapan, serta Yayasan Rumah Belajar Miranda dimana
didalamnya terdapat Majlis Ta’lim khusus penyandang Tuli. Dalam pelaksanaannya
target ini tercapai. Tim LO narasumber memulai untuk menghubungi ibu Dolly A.
Prameswari 2 minggu sebelum acara dimulai untuk menghindari kendala. Dalam
acara ini terdapat Pembicara pendukung, yaitu Putri Samphagita, founder dari
Yayasan Samphaguita yang merupakan penyandang Tuli. Kami memilih Putri
Samphagita dikarenakan, ia merupakan seorang penyandang Tuli yang juga memiliki
usaha UMKM. Maka dari itu, hal ini sejalan dengan tema besar dari acara kami.

Evaluasi:

Tim LO narasumber tidak mendapati banyak kendala dalam mencari serta


menghubungi narasumber. Namun terdapat satu kendala dimana tim memutuskan
untuk mengundang ibu Dolly A. menjadi juri di sesi hari kedua. Pada kenyataannya,
Ibu Dolly tidak bisa menjadi juri pada sesi hari kedua karena informasi yang terlalu
mendadak. Untuk mengundang pembicara Putri Samphaguita, tim LO tidak terlalu
memiliki banyak kendala, yang menjadi kendala hanya lamanya
pemberian keputusan bahwa Putri Samphaguita akan menjadi pembicara di event ini.

2.2.3 Bendahara

Penanggung Jawab: Della Febriyana Putri (2020070989)

Job Description:

4. Mencari dana sponsor untuk keperluan event

5. Melakukan perincian mengenai dana masuk dan dana keluar

6. Melakukan laporan ke tim Marvelous mengenai anggaran dana yang ada

20
7. Melakukan pendistribusian dana ke peserta

8. Melakukan pengadaan barang kebutuhan event seperti plakat, box dan


design.

Pelaksanaan:

Perbendaharaan disini selaku bagian administrasi keuangan mempunyai tugas


penting yaitu mencari sumber dana/sponsor agar acara berjalan sesuai dengan Visi
Marvelous. Selain itu mempunyai peran sebagai keluar masuknya uang untuk
operasional acara, Kemudian pembukuan dilakukan dalam rangka
pertanggungjawaban. Oleh karena itu, ruang lingkup pembukuan seharusnya juga
terbatas pada lingkup tanggung jawab bendahara pengeluaran. Jenis-jenis dana yang
dikelola oleh bendahara pengeluaran meliputi:

1. Uang persediaan dari PPM School of Management


2. Uang yang berasal dari sponsor beberapa komunitas dan perusahaan
3. Uang yang berasal dari sukarela perorangan

Dalam pencapaian sponsor, Bendahara dibantu dengan tim lainnya melakukan


pengajuan proposal dan poster kebeberapa instansi, perorangan dan perusahaan.
Penggalangan dana dilakukan secara langsung dan melalui sosial media. Waktu yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sponsor yaitu kurang lebih 2 minggu. Kami
mendapatkan dana dari Yayasan Rumah Belajar Miranda, PT Cahaya Samoedera
Bersaudara, beberapa Donatur Pribadi yang tidak ingin disebutkan namanya, dan
Yayasan AJD Sahabat Budaya.

Evaluasi:

Dari target yang sudah ditentukan diawal, dana yang harus didapatkan yaitu total
6.100.000,- kemudian beberapa hari sebelum acara berlangsung mendapatkan
informasi tambahan bahwa kita harus memakai Juru Bicara Indonesia (JBI) karena
jika tidak menggunakan alat bantu JBI akan sulit melakukan komunikasi. Dari
informasi yang menurut kami sangat mendadak kami harus mencari tambahan dana
untuk biaya Juru Bicara Indonesia. Sehingga Bendahara dan tim semakin semangat
mencari galangan dana. Mendekati hari H, kami mendapatkan dana sebesar Rp
7.115.000,- ini sangat luar biasa dan kami sangat bersyukur. Dibawah ini merupakan
Laporan Anggaran Tim Marvelous :

21
Tabel 3 Laporan Keuangan Marvelous

Kendala yang kami temui selama penggalangan dana adalah kepastian sponsor
namun ada beberapa pemberian dana dilakukan saat acara berlangsung. Sehingga
kami memiliki kekhawatiran yang sangat tinggi mengenai hal ini. Walaupun kami
sangat yakin donatur tidak akan ingkar janji. Kami dapat mengambil kesimpulan
bahwa untuk dana sponsor tidak dapat dipaksakan dan tetap harus memiliki backup
plan untuk menghindari resiko yang ada.

2.2.4 Sekretaris

Penanggung Jawab: Muhammad Farras Yudha Perkasa (2020071007)

Job Description:

1. Membuat proposal kegiatan community awareness


2. Membuat laporan kegiatan community awareness
3. Menulis closed caption atau subtitle saat acara berlangsung

Pelaksanaan:

Proposal kegiatan community awareness telah ditulis dan dikirimkan kepada pihak
PPM untuk disetujui oleh dosen pembimbing, penanggungjawab mata kuliah, dan
Ketua Program Studi Magister Manajemen PPM School of Management. Untuk

22
pembuatan laporan kegiatan sendiri, sama seperti proposal, ditulis dan dikirimkan
kepada pihak PPM untuk disetujui oleh dosen pembimbing penanggungjawab mata
kuliah, dan Ketua Program Studi Magister Manajemen PPM School of Management.

Adapun pada hari-H pelaksanaan, sekretaris tidak terlalu terlibat banyak, kecuali
penulisan closed caption yang juga dibantu oleh anggota lain. Satu hal yang menjadi
kendala adalah penulisan closed caption saat orang lain bicara dapat dibilang cukup
sulit jika pembicara bicara terlalu cepat, apalagi jika suara pembicara dan moderator
mengalami gema atau feedback.

Evaluasi:

Saran untuk penulisan closed caption, tidak perlu semua kata dituliskan dalam closed
caption, hanya intinya saja tidak masalah. Oleh sebab itu, penulis closed caption harus
selalu fokus selama acara berlangsung agar tidak ketinggalan apa yang dibicarakan
oleh pembicara dan moderator. Tips lain untuk memitigasi kecepatan bicara adalah
dengan meminta script dari pembicara jika memungkinkan, sehingga script tersebut
bisa langsung disalin ke closed caption.

2.2.5 Moderator

Penanggung jawab: Felix Sulistio Thio (2020070995)

Job Description:

1. Berkoordinasi dan bekerja sama dalam Event Management dalam


perencanaan detail rangkaian acara termasuk menyiapkan Q Card acara

2. Memandu acara selama acara berlangsung dan memastikan acara


berlangsung sesuai dengan rencana

Perencanaan:

Persiapan awal dilakukan dengan mempelajari konsep acara dan target peserta yang
dituju. Berikutnya dengan mempersiapkan detail acara dengan berkoordinasi dengan
Event Management secara khusus dan juga anggota tim lainnya.

Untuk memperoleh konsep yang lebih detail, melakukan beberapa kali meeting
dengan team Event Management untuk membahas detail yang perlu dalam acara
termasuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin penting dan krusial dalam
pelaksanaan acara serta menyiapkan Q Card sebelum acara berlangsung.

23
Berlatih termasuk mengikuti kegiatan gladi kotor maupun gladi bersih untuk
mempersiapkan diri serta mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi pada saat
acara berlangsung.

Evaluasi:

Koordinasi dengan Event Management sangat krusial dan memberikan gambaran


yang jelas terhadap acara, termasuk pembahasan detail acara dan pembahasan hal-
hal yang perlu dipersiapkan untuk acara.

Terdapat beberapa kendala dalam persiapan acara ini, termasuk hal yang terjadi
beberapa hari sebelum acara, yang mana saya akan bertugas sebagai moderator
sempat kurang fit (batuk dan suara serak), sempat berkoordinasi dengan team Event
Management mengenai suara serak tersebut dan berusaha untuk menjaga kesehatan
sebelum acara berlangsung.

Latihan termasuk gladi kotor dan bersih memberikan gambaran yang jelas dan
meskipun kendala mengenai suara serak masih terjadi, suara saya setidaknya dapat
kembali terdengar jelas pada saat gladi bersih.

Acara berjalan cukup baik, meskipun sempat awalnya berbicara terlalu cepat. Sempat
memperoleh masukan untuk mengurangi penggunaan kata “cukup” yang merupakan
input yang sangat baik untuk membangun vibes yang lebih positif baik terhadap
kegiatan maupun kepada peserta.

Selama acara berlangsung, berusaha untuk me-lead kegiatan yang berlangsung serta
mengisi kekosongan yang terjadi dengan menginformasikan mengenai pendukung
dan sponsor acara. Meskipun sempat mengalami blank beberapa kali untuk sesaat,
namun setidaknya berusaha untuk lebih percaya diri dan terus melanjutkan acara.

Juru bahasa isyarat sangat membantu keberlangsungan acara, dengan memberikan


informasi kepada peserta, maupun mentranslasi pertanyaan maupun informasi yang
disampaikan oleh peserta kepada pembicara maupun juri pada hari kedua.

Sempat juga beberapa kali batuk pada saat acara berlangsung, berusaha untuk tetap
melanjutkan acara dan mute pada saat batuk, mengingat antusiasme serta semangat
yang tinggi dari peserta untuk terlibat dalam acara.

Pada saat menjadi mentor, mungkin kurang fokus sebagai mentor dengan membantu
tim teknis untuk memindahkan peserta yang terlempar keluar dari main room ke

24
breakout room. Namun tetap berusaha untuk tetap fokus pada kelompok dan
berusaha untuk memberikan bantuan yang diperlukan untuk kelompok.

Terima kasih kepada setiap anggota tim yang sangat responsif dan tanggap untuk
membantu melancarkan keberlangsungan acara, termasuk support yang diberikan
selama persiapan hingga pada saat acara berlangsung.

2.2.6 Event Management – Acara dan Materi

Penanggung Jawab: Angela Natasya Putri Liberty (2020070977)

Job Description:

1. Melakukan Kerjasama 1 Team Event dengan Teknis (Publikasi dan Zoom) dan
Moderator untuk berdiskusi mengenai isi Acara.
2. Membuat Term of Reference (TOR) dengan tujuan adanya acuan yang telah
disepakati dan akan dicapai bersama untuk memandu untuk panitia dan
narasumber.
3. Membuat Lembar Kerja sebagai bahan diskusi peserta dalam kelompok yang
nantinya akan di presentasikan.
4. Mengumpulkan Lembar Kerja hasil diskusi kelompok yang nantinya akan
dipresentasikan bekerjasama dengan Team Event (Teknis).
5. Membuat Form Penilaian untuk Mentor dan Juri, sebagai acuan penilaian
keaktifan peserta dalam kelompok dan materi yang dibawakan dalam
presentasi.
6. Melakukan Time Keeping selama acara berlangsung untuk memastikan semua
bagian acara berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
7. Membuat Closed Caption secara bergantian selama acara berlangsung guna
mempermudah teman tuli memahami materi melalui teks berjalan.

Perencanaan:

Awal perencanaan dimulai dari pembagian kelompok pada mata kuliah Leadership
Development dan diskusi kelompok yang memutuskan untuk menyasar kepada
komunitas tuli. Pertamakali disebutkan oleh Dimas Prabowo Wicaksono yaitu Kopi
Tuli, dan kebanyakan anggota dari kelompok kami menyetujuinya. Kemudian berlanjut
sampai diinformasikan bahwa ada komunitas teman tuli yang bernama Samphagita
Foundation dan kami tertarik untuk membuat acara pengembangan komunitas ini
kepada teman-teman tuli dengan bekerjasama dengan komunitas tersebut. Akhirnya
25
teruslah kami membentuk sebuah panitia kecil untuk merencakan Community
Awareness ini. Kami membagi tugas dan posisi panitia sesuai dengan pengalaman
dan kemampuan kami masing-masing. Acara ini berbentuk webinar karena adanya
pandemic. Pandemic tidak menjadi halangan untuk membuat kami tetap semangat.

Sebagai Tim Event dalam perencanaan banyak berdiskusi dan bekerjasama dengan
Tim Event lainnya yaitu Teknis dan Moderator, khususnya dalam pembuatan Term of
Reference (TOR), Juklak, Lembar Kerja, Form Penilaian untuk Mentor Kelompok dan
Juri Presentasi, dan hal lainnya yang menyangkut acara dan Teknis. Diluar sebagai
Tim Event kami juga saling bahu-membahu untuk mendapatkan peserta dengan
mencari komunitas tuli lainnya yang bisa diajak untuk menjadi peserta. Selain itu juga
membantu mencarikan sponsor dan donatur kepada rekan atau kenalan yang
bersedia.

Pelaksanaan:

Selama pelaksanaan acara berjalan begitu lancar sesuai dengan susunan acara yang
dipersiapkan oleh kami sebagai panitia. Dimulai dari hari pertama, yang diisi dengan
Sambutan dari Ketua Panitia, Sambutan dan Pembimbing Kelompok, Sesi Pemateri
dari Ibu Dolly, Sharing Success Story dari Mba Putri Santoso, Sesi Tanya Jawab,
Briefing Pembagian Kelompok, dan Diskusi Kelompok untuk Business Pitching. Untuk
Sesi Sambutan dan Sesi Pemateri berjalan dengan lancar dan kondusif dibantu
dengan Juru Bahasa Isyarat untuk mempemudah pemahaman teman-teman tuli.
Ketika memasuki sesi tanya jawan, awalnya dikhawatirkan peserta teman-teman tuli
malu atau sungkan untuk bertanya. Namun setelah dipancing dengan pertanyaan dan
teman-teman panita, teman-teman tuli sangat antusias dan banyak mengeluarkan
pertanyaan-pertanyaan berbobot kepada pemateri yaitu Ibu Dolly dan Mbak Putri
Santoso. Tidak disangka ternyata teman-teman tuli begitu semangat dan antisuas
dalam mengikuti sesi tanya jawab dan kuis interaktif sebagai Ice Breaking.

Kemudian masuk kedalam pembagian kelompok. Kelompok dibagi menjadi 4 dan


didampingi oleh mentor kelompok. Mentor kelompok adalah kami dari panita yang
berpasangan berdua-berdua.

26
Gambar 6 Pembagian Kelompok Untuk Diskusi Business Pitching

Berikut adalah pembagian nama kelompok dengan mentor kelompoknya. Daftar


anggota kelompok ini dilihat berdasarkan data registrasi pendaftaran peserta, dan
dibedakan asal komunitas nya, dibedakan pula minat bisnis yang mereka miliki atau
mereka inginkan, dengan tujuan agar dinamika kelompok dapat semakin terbentuk
dan terbangun. Didalam masing-masing kelompok, peserta diarahkan untuk
mengerjakan Lembar Kerja sebagai acuan dasar untuk membuat bisnis tersebut,
berdasarakan teori dan materi yang dibawakan oleh pemateri. Diskusi dalam
kelompok dipandu oleh Mentor Kelompok.

27
Gambar 7 Cuplikan Lembar Kerja

Berikut adalah contoh cuplikan salah satu lembar kerja yang dikerjakan oleh
kelompok. Poin-poin yang terdapat dalam lembar kerja tersebut adalah Problem yang
ingin diselesaikan, solusi yang ditawarkan, produk yang digunakan untuk mencapai
solusi, teori Scamper, business model, target market, analisis SWOT, dan design
poster atau gambar produk. Didalam kelompok, selain mengerjakan lembar kerja,
mentor juga melakukan penilaian terhadap keaktifan peserta didalam kelompok
dengan tujuan menghargai usaha mereka dalam menyampaikan pendapat.

Gambar 8 Penilaian Keaktifan Peserta

Berikut adalah salah satu contoh penilaian keaktifan peserta. Pesera dinilai
berdasarkan bagaimana peserta dapat mengutarakan pendapat dan solusi, peserta
berinisiatif menjadi ketua kelompok, namun pada realisasinya lebih kepada leader
yang membawa percakapan kearah bisnis yang mana, peserta yang berinisiatif
mendesain logo, peserta yang membuat bahan ppt. Penilaian dilakukan berdasarkan
berapa kali peserta menyampaikan pendapat dan bobot pendapat yang disampaikan.
Namun hasil dari penilaian ini hanya digunakan untuk keperluan evaluasi pribadi bagi
kelompok atau panitia. Setelah diskusi kelompok selesai, langsung ditutup, dan panitia
langsung masuk kepada evaluasi panitia. Kami sangat senang dan antusias berkat
melihat semangat dan antusias para peserta. Evaluasi berjalan dengan lancar

Memasuki hari kedua diawali dengan pembukaan oleh moderator dan langsung pada
agenda acara hari itu, yaitu presentasi kelompok. Presentasi kelompok 1 sampai

28
dengan kelompok 4 berjalan dengan baik dan sesuai dengan pembagian waktu yang
ditentukan, hanya terjadi kemunduran waktu sedikit yang tidak menjadi masalah.
Penilaian presentasi dilakukan oleh perwakilan dari masing-masing mentor yang
berjumlah 4 orang, yaitu Nabila, Dimas, Della, dan Shatifa.

Gambar 9 Penilaian Presentasi Kelompok

Berikut adalah contoh form penilaian untuk presentasi kelompok. Penilaian diambil
berdasarkan Design PPT, cara membawakan presentasi, konten, dan design poster
produk. Ketika memasukin diskusi bersama anggota kelompok untuk menentukan
presentasi kelompok terbaik, kami mempunyai keputusan yang sama, yaitu kelompok
dengan ide bisnis membuat aplikasi untuk orang tuli. Ide ini sangat bagus karena akan
membantu teman dengar berbicara dengan teman tuli tanpa menggunakan jasa Juru
Bahasa Isyarat. Dan aplikasi ini dapat digunakan dimana saja, kapan saja, dan oleh
siapa saja baik teman tuli maupun teman dengar. Kemudian memasukin sesi
pengumuman pemenang presentasi kelompok dan diumumkan kembali pemenang
Kuis Interaktif pada hari pertama dan pemenang presentasi kelompok.

29
Gambar 10 Pengumuman Para Pemenang

Berikut adalah 3 orang pemenang pada sesi Kuis Interaktif menggunakan


Quizziz.com, yang dimenangkan oleh Andri Sanjaya, Dianti Marinda dan Kurnia
Khoirul Candra. Selanjutnya diikuti dengan pemenang presentasi kelompok terbaik.
Kelompok terbaik kedua dimenangkan oleh kelompok 2 yang melakukan 2 kali
presentasi karena terjadi sedikit miss communication, namun tidak masalah karena
waktu yang digunakan tetap cukup. Kelompok 2 membawakan ide bisnis membuat
batik dan kulon suma. Dan untuk presentasi kelompok terbaik yang pertama adalah
dari kelompok 3. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ide bisnis nya sangat
modern dan menarik yaitu aplikasi untuk orang tuli. Setelah semua agenda kegiatan
pada hari kedua berjalan, kembali lagi panitia kepada penghujung acara untuk
evaluasi. Evaluasi berjalan dengan lancar dan kami semakin memancarkan
kehangatan dan kekompakan didalam kelompok, yang selanjutnya kelompok akan
memeprsiapkan laporan pertanggungjawaban dan presentasi untuk memenuhi nilai
dalam mata kuliah Leadership Development ini.

Evaluasi dan Kendala:

• Melakukan Kerjasama 1 Team Event dengan Teknis (Publikasi dan Zoom) dan
Moderator untuk berdiskusi mengenai isi Acara.
• Pada awalnya komunikasi dalam kelompok kami belum berjalan dengan baik
karena kesibukan masing-masing anggota sehingga dirasa persiapannya
mepet waktu dan seperti diburu-buru. Namun setelah kami saling mengenal

30
satu sama lain dan sering berdiskusi mulai timbul kenyamanan dan kerjasama
antar individu semakin terbangun.
• Ketika komunikasi diawal terhambat tersebut mengakibatkan tanggal acara
yang ditentukan awalnya jadi diundur 1 minggu dan bertepatan pada Hari Raya
Paskah, sebenarnya sangat disayangkan. Namun melihat antusias dan hasil
acara yang sangat luar biasa, semuanya terasa terbayar begitu indah.
• Komunikasi dan Kerjasama antar tim sangat bagus, semua bekerja sesuai
dengan jobdesk masing-masing dengan sangat bertanggung jawab. Sebagai
Tim Event, kami juga sering melakukan diskusi bersama, untuk mengerjakan
suatu hal, dan memutuskan suatu hal Bersama. Hal ini membuat kerjasama
dalam tim kami semakin terbangun.
• Sesi Pemateri berjalan dengan sangat lancar. Sesi tanya jawab yang awalnya
dikira akan pasif justru terbalik. Teman-teman tuli sangat antusias melontarkan
beberapa pertanyaan kepada narasumber, sampai waktu diskusi sesi tanya
jawab lebih dari waktu yang disediakan.
• Pada awalnya rencana kami, diskusi kelompok di lakukan oleh para peserta,
namun karena kesulitan menjelaskan untuk share screen maka, dikusi
kelompok dipandu oleh Mentor Kelompok yang melakukan share screen untuk
mengisi Lembar Kerja.
• Adanya penilaian keaktifan terhadap peserta berdiskusi dalam kelompok.
Namun hasil dari penilaian keaktifan peserta tersebut digunakan lebih lanjut
untuk keperluan evaluasi panitia saja, karena ada beberapa yang aktif dan ada
yang tidak.
• Penggunaan jasa Juru Bahasa Isyarat hanya dilakukan pada sesi pemateri
saja, sehingga pada sesi diskusi teman-teman tuli mengalami kesulitas
memahami Bahasa tulisan dan Bahasa teman dengar, namun akhirnya
komunikasi bisa tetap berjalan lancar, dan ide bisnis masing-masing kelompok
tetap keluar dengan lancar.
• Waktu yang diguankan untuk rapat pleno dan pesiapan awarding sebenarnya
sudah cukup namun terksesan terburu-buru, karena dikejar waktu untuk
memasukan nama kelompok yang menang dan contoh.

2.2.7 Event Management – Teknis (Publikasi dan Zoom)

Penanggung Jawab : Bernhard Eko H (202007983)

31
Job Description:

1. Merencanakan serta mendetailkan hal-hal yang diperlukan selama acara


berlangsung
2. Menyusun Rangkaian Acara
3. Membuat Petunjuk Pelaksanaan Detail supaya dapat dipahami oleh seluruh
anggota tim
4. Melaksanakan dan mengkoordiniasi keberlangsungan acara dari gladi kotor,
gladi bersih, hari pelaksanaan, dan evaluasi teknis pelaksanaan acara
5. Mengkoordinasi simulasi (gladi kotor dan gladi bersih) untuk materi dan
moderator
6. Mengawasi hal-hal yang terkait acara pada hari pelaksanaan

Perencanaan:

Persiapan awal dari Divisi Acara-Teknis ini dimulai dari pemberian rancangan
rangkaian acara yang diberikan oleh Ketua Tim dan diskusi bersama yaitu:

Tabel 4 Rancangan Acara Awal (Hari 1)

Rundown
No Kegiatan
Start End
1 10.00 10.15 Registrasi
2 10.15 10.20 Opening
3 10.20 11.05 Materi dari Bu Dolly A. Prameswari
4 11.05 11.20 Sesi Tanya Jawab
5 11.20 11.35 Sesi Sharing dari Kopi Tuli
6 11.35 12.00 Briefing dan Pembagian Tugas Kelompok
6 12.00 13.00 Ishoma
7 13.00 13.10 Kuis Interaktif (Ice Breaking)
7 13.10 15.00 Diskusi Business Pitching

Tabel 5 Rancangan Acara Awal (Hari 2)

Rundown
No Kegiatan
Start End
1 09.00 09.15 Registrasi
2 09.15 09.45 Presentasi Kelompok 1
3 09.45 10.15 Presentasi Kelompok 2
4 10.15 10.45 Presentasi Kelompok 3
5 10.45 11.15 Presentasi Kelompok 4
6 11.15 11.45 Pleno Juri/Peserta Break

32
Rundown
No Kegiatan
Start End
7 11.45 12.00 Awarding
8 12.00 12.10 Closing

Secara umum, acara dibagi menjadi tiga sesi yaitu sesi pemaparan dari narasumber,
sesi diskusi kelompok atau FGD (Focus Group Discussion), dan sesi presentasi ide
bisnis kelompok yang dilaksanakan dalam dua hari secara berturut-turut pada tanggal
3 dan 4 April 2021. Pemilihan waktu yang berturut-turut ini kami maksudkan supaya
euphoria dan antusiasme peserta tidak ada perbedaan di hari pertama dan kedua.
Asumsi kami, apabila diberikan jeda waktu lebih dari satu hari euphoria dan
antusiasme peserta akan menurun dan memungkinkan peserta tidak mengikuti acara
pada hari kedua.

Sesi Pertama yaitu sesi pemaparan dari dua narasumber: Ibu Dolly Adolina
Prameswari yang membawakan materi Business Plan dan Mbak Putri Santoso yang
membawakan kisah sukses berdirinya Kopi Tuli dan Sampaguita Foundation. Dalam
sesi ini dibantu oleh Juru Bahasa Isyarat (JBI) yang menerjemahkan dari Bahasa
verbal ke Bahasa isyarat dan sebaliknya agar diskusi menjadi dua arah dan dapat
dipahami oleh peserta dari teman-teman tuli.

Sesi Kedua yaitu sesi diskusi atau FGD (Focus Group Discussion) dimana peserta
dibagi menjadi 4 kelompok yang beranggotakan 6-8 orang per kelompok serta
ditemani dua orang mentor dari tim Marvelous yang mengarahkan dan membimbing
teman-teman peserta dalam menyiapkan ide bisnis dan presentasi. Pada
perencanaan dan pelaksanaan ini, kami tidak dibantu oleh teman-teman JBI karena
kami merasa peserta dan mentor dapat tetap berkomunikasi secara daring
menggunakan text di kolom chat.

Sesi Ketiga yaitu sesi presentasi yang diadakan pada hari kedua. Pada sesi ini,
peserta diharapkan dapat memaparkan ide-ide bisnis yang didiskusikan selama sesi
kedua. Pada sesi ini, diskusi akan dibantu oleh teman-teman JBI untuk membantu
menerjemahkan saat berlangsungnya acara.

33
Pelaksanaan:

Pada tahap pelaksanaan, ada beberapa waktu yang diubah dan disesuaikan dengan
narasumber, peserta, dan kegiatan detail lainnya selama acara. Berikut adalah
rangkaian acara detail yang kami laksanakan selama dua hari:

Tabel 6 Rundown Final Lampaui Batas 2021

WAKTU WAKTU DURASI


NO ACARA PJ TEMPAT
(START) (FINISH) (JAM)

Hari Pertama - 3 April 2021

1 9:00 AM 9:40 AM 0:40 Briefing Panitia Dimas Zoom


(Leader) Panitia

2 9:40 AM 10:00 AM 0:20 Registrasi/Admit Eko, Zoom


Peserta Zoom Nabila, Acara
Farras

3 10:00 AM 10:25 AM 0:25 Opening: Felix, Eko, Zoom


- MC Opening - 5' Angel Acara
- Indonesia Raya - 5'
- Sambutan Ketua
Panitia - 5'
- Sambutan
Pembimbing - 5'

4 10:25 AM 11:10 AM 0:45 Sesi 1= Shatifa, Zoom


Materi dari Bu Dolly A. Tim Event Acara
Prameswari

5 11:10 AM 11:25 AM 0:15 Sesi 2= Shatifa, Zoom


Sharing dari Kopi Tuli Dimas, Acara
Tim Event

6 11:25 AM 11:40 AM 0:15 Sesi Tanya Jawab Felix & Tim Zoom
Event Acara

7 11:40 AM 12:05 PM 0:25 Briefing dan Della & Zoom


Pembagian Tugas Angel Acara
Kelompok

8 12:05 PM 1:00 PM 0:55 Ishoma (Istirahat, Felix & Tim Zoom


Sholat, Makan) Event Acara

8 1:00 PM 1:10 PM 0:10 Kuis Interaktif (Ice Angel & Zoom


Breaking) Tim Event Acara

34
WAKTU WAKTU DURASI
NO ACARA PJ TEMPAT
(START) (FINISH) (JAM)

9 1:10 PM 3:00 PM 1:50 Diskusi Business Tim Event Zoom


Pitching dan Acara
Peserta dibagi menjadi Mentor
empat breakout room
dengan mentor:
1. Eko - Nabila
2. Angel - Dimas
3. Felix - Dela
4. Tifa - Faras

10 3:00 PM 3:30 PM 0:30 Evaluasi Panitia Dimas Zoom


(Leader) Panitia

Hari Kedua - 4 April 2021

3 9:15 AM 9:45 AM 0:30 Presentasi Kelompok 1 Felix, Eko, Zoom


Angel, Acara
Mentor

4 9:45 AM 10:15 AM 0:30 Presentasi Kelompok 2 Felix, Eko, Zoom


Angel, Acara
Mentor

5 10:15 AM 10:45 AM 0:30 Presentasi Kelompok 3 Felix, Eko, Zoom


Angel, Acara
Mentor

6 10:45 AM 11:15 AM 0:30 Presentasi Kelompok 4 Felix, Eko, Zoom


Angel, Acara
Mentor

7 11:15 AM 11:30 AM 0:15 Pleno Juri/Peserta Felix, Eko, Zoom


Break Angel, Acara
Mentor

8 11:30 AM 11:45 AM 0:15 Awarding Felix, Eko, Zoom


Angel, Acara
Mentor

9 11:45 AM 12:00 PM 0:15 Closing Dimas Zoom


(Leader) Acara

10 12:00 PM 1:00 PM 1:00 Ishoma (Istirahat, Tim Event Zoom


Sholat, Makan) Acara

11 1:00 PM 2:00 PM 1:00 Evaluasi Panitia Total 2 Dimas Zoom


hari (Leader) Panitia

35
Untuk mempermudah alur komunikasi dan mempercepat persiapan acara, dalam
proses perencanaan hingga pelaksanaan hari-H, kami bertiga (Angel, Eko, dan Felix)
mendiskusikan secara detail bersama mengenai materi, teknis, dan pembawaan saat
keberlangsungan acara serta anggota tim yang lain dapat lebih tenang dan dapat
membantu hal-hal lain seperti sponsor, publikasi peserta, persiapan untuk
narasumber, dan hal-hal lainnya. Dalam pembagian ini, sangat membantu persiapan
dan kedekatan antar tim acara sehingga dapat satu suara dan menjalankan acara ini
dengan sangat baik.

Evaluasi dan Kendala:

• Diawal persiapan dan perencanaan, kami semua belum punya pengalaman


dalam mengadakan acara untuk teman-teman tuli sehingga kami mengalami
kesulitan dalam merencanakan hal-hal teknis untuk hari H. Namun setelah ada
penjelasan dan semangat dari semua anggota tim, kita dapat percaya diri untuk
melaksanakan acara ini.
• Awalnya setiap anggota dari kelompok ini belum saling mengenal secara dekat
satu sama lain, sehingga secara individu masih merasa sungkan untuk
bertanya dan membantu satu sama lain. Karena waktu dan banyaknya hal yang
perlu diurus dan seiringan dengan persiapan acara, kami menjadi lebih sering
berkomunikasi satu sama lain serta menjadi sarana kenal lebih dekat satu
sama lain. Hingga saat ini pun, komunikasi kita berjalan sangat baik antar
individu.
• Pada pelaksanaan acara untuk teman-teman tuli ini, kita perlu menyiapkan JBI
(Juru Bahasa Isyarat) dan Typist untuk membantu menuliskan closed caption.
Dari pengalaman acara ini, kami mengetahui ternyata tidak semua teman-
teman tuli dapat berbahsa isyarat dan tidak semua juga bisa membaca tulisan.
Oleh sebab itu kedua peran ini sangat penting sekali sebagai evaluasi acara ini
dan untuk acara seperti ini kedepannya lebih baik dengan menggunakan JBI
dan Typist.
• Untuk JBI dan Typist juga diperlukan pada saat diskusi kelompok supaya
komunikasi berjalan lebih baik. Kendala yang kami hadapi sebagai mentor di
masing-masing kelompok adalah sulitnya berkomunikasi di awal dan evaluasi
dari peserta pun memohon untuk acara kedepannya JBI dan Typist dibutuhkan
juga pada saat sesi diskusi.

36
• Pada awal acara, kami melihat peserta adalah orang yang insekyur dan malu-
malu. Namun, setelah moderator, narasumber dan mentor-mentor memberikan
aura dan kalimat-kalimat positif yang membangun aura pesertapun berubah
menjadi antusias selama acara berlangsung.
• Untuk materi pertama yang diberikan oleh Bu Dolly adalah slide dalam Bahasa
inggris, kedepannya perlu memberikan informasi kepada narasumber untuk
menggunakan Bahasa Indonesia supaya peserta teman-teman tuli dapat
menangkap pesan-pesan dan isi materi secara lebih mudah
• Saat teknis acara, beberapa pengisi acara (moderator, narasumber, JBI,
mentor) mengalami masalah feedback pada microphone laptopnya. Evaluasi
kedepannya perlu adanya check sound/microphone di zoom sebelum memulai
acara.
• Pada petunjuk pelaksanaan acara belum ditentukan waktu untuk foto bersama
yang mengakibatkan moderator bingung menentukan waktu untuk foto
bersama. Evaluasi kedepannya, perlu adanya waktu tersendiri untuk foto
bersama.
• Pembagian tugas serta pembagian kelompok mentor yang dilakukan oleh tim
sangat baik sehingga seluruh acara dapat berjalan sesuai rencana dan
antusias peserta yang mengikuti acara sangat diatas ekspektasi panitia dan tim
ini.

2.3 Pembelajaran yang Diperoleh

Dari program community awareness yang telah dilaksanakan oleh kelompok kami,
yaitu Marvelous, selain memberikan manfaat kepada peserta, acara ini pun
memberikan banyak manfaat kepada kami khususnya selaku penyelenggara. Pada
tabel di bawah dapat dilihat secara spesifik apa saja yang menjadi lesson learned bagi
kami setiap anggota kelompok Marvelous.

Tabel 7 Lesson Learned Setiap Individu

NAMA LESSON LEARNED

Dimas Prabowo Adanya perbedaan pola komunikasi pada Komunitas Tuli.


Wicaksono Komunitas Tuli sebagian tidak dapat berkomunikasi via teks
sehingga ada kesulitan dan tetap perlu ada Juru Bahasa

37
NAMA LESSON LEARNED

Isyarat. Selain itu Komunitas Tuli tidak mengerti Bahasa


Inggris, agar sebelumnya disampaikan ke Narasumber pada
TOR Narasumber untuk menuliskan bahasa presentasi wajib
berbahasa Indonesia yang simple agar mudah dimengerti

Della Febriyana Dengan adanya seminar Empowering People with Disabilities


Putri “Tuli” membuat saya menjadi belajar bahwa nyata adanya
seseorang yang memiliki keterbatasan pendengaran hampir
90% mempunyai keterampilan dan pola pikir yang sangat
cerdas. Disini juga memperoleh sebuah komunitas baru
dimana saya dapat belajar cara berkomunikasi dengan orang
Tuli dengan semangatnya yang tanpa batas. Dari proses FDG
saya dan tim berencana tetap berkomunikasi untuk membuat
trobosan-trobosan baru yang bermanfaat untuk Masyarakat
Tuli dan Masyarakat Dengar.

M. Farras Yudha Hal yang menjadi pelajaran bagi saya, lebih ke hal yang
Perkasa sifatnya teknis. Dari program community awareness ini salah
satunya adalah tidak semua peserta tunarungu bisa membaca
tulisan dengan baik, dan tidak semua peserta tunarungu bisa
mengerti bahasa isyarat. Dengan tahu hal tersebut, ke
depannya diharapkan mahasiswa PPM yang ingin
meneruskan program kami, agar selalu menyediakan juru
bahasa isyarat dan kalau bisa subtitle.

Nabilah Putri Selama melaksanakan seminar ini saya sangat terharu melihat
banyaknya teman-teman di luar sana yang memiliki
keterbatasan tetapi sangat bersemangat dalam belajar dan
mencari pengetahuan mengenai bisnis. Hal ini membuka mata
dan hati saya bahwa di luar sana banyak orang-orang yang
memiliki keinginan besar dengan ide-ide yang luar biasa tetapi

38
NAMA LESSON LEARNED

terhambat akan keterbatasan yang mereka miliki. Kita,


sebagai makhluk sosial, dapat memiliki peran yang sangat
besar dalam sebuah perubahan apabila kita mau untuk
membantu mereka untuk melampaui keterbatasan yang
mereka miliki.

Shatifa Kartika Melalui seminar ini, saya jadi menyadari bahwa masih banyak
Putri orang-orang yang dibilang kurang beruntung dalam hidupnya.
Namun mereka semua mampu menunjukkan bahwa
kekurangan yang mereka miliki bukan menjadi hambatan
dalam berkarya. Selain itu belajar memahami bahwa orang
yang memiliki kendala pendengaran juga memiliki cara
komunikasi yang berbeda dengan orang yang pendengaran
nya normal. Walaupun pada saat pertama-pertama itu
merupakan kendala, kami sebagai tim bisa melaluinya.

Benhard Eko Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Hendrasetyawan karena kami satu tim mendapatkan semua pengalaman dalam
mempersiapkan hingga melaksanakan acara workshop ini
untuk teman-teman tuli dengan sangat baik. Dinamika yang
saya alami dalam proses awal merencanakan,
mempersiapkan, dan melaksanakan bersama tim ini sangat
menarik sekali. Dari awal yang kami rasakan adalah sangat
percaya diri dengan konsep acara ini, mulai ragu dengan
segala hal-hal teknis untuk mencapai acara, hingga saling
membantu satu sama lain untuk meningkatkan rasa
kepercayaan diri kami semua dan akhirnya seluruh acara ini
berjalan sangat baik hingga antusias peserta melebihi apa
yang kami pikirkan sebelumnya. Secara umum, hal yang
paling saya rasakan dalam melaksanakan acara ini adalah
bersyukur dan terharu. Saya bersyukur di Paskah tahun ini

39
NAMA LESSON LEARNED

adalah Paskah yang berbeda, dimana tidak hanya seremonial


paskah saja yang saya rasakan namun di Paskah tahun ini
saya dapat bermanfaat bagi orang lain terutama teman-teman
tuli yang mengikuti acara ini. Hal ini menunjukan peran Tuhan
yang menggunakan saya dan teman-teman kelompok sebagai
sarana untuk berbagi ilmu serta semangat kepada teman-
teman tuli. Kegiatan ini pun akan saya kenang terus untuk
membuktikan rasa syukur saya kepada keberlangsungan
acara ini. Dalam melaksanakan acara ini pun saya merasa
terharu karena melihat antusiasme peserta yang sangat tinggi,
dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ke narasumber,
cara mereka berdiskusi bersama di FGD dan bersama-sama
menyelesaikan masalah komunikasi pada awal diskusi, cara
mereka presentasi di setiap kelompok, tatapan mata setiap
individu ketika mengikuti seluruh rangkaian acara, serta kesan
pesan peserta dalam mengikuti acara ini. Dalam
melaksanakan acara ini pun, saya tidak seperti menyelesaikan
kegiatan kuliah namun saya merasa acara ini adalah sarana
saya dapat bermanfaat bagi orang lain terutama teman-teman
tuli.

Apabila ada pertanyaan “apakah kegiatan program ini


mengembangkan pribadi saya?”, jawaban saya adalah
“sangat iya”. Pada saat awal mata kuliah kepemimpinan, nilai
praktik kepemimpinan saya yang paling rendah adalah
memperhatikan pendapat yang berada dalam tipe
kepemimpinan Enable Others to Act. Hal inipun sangat sesuai
apa yang saya rasakan dalam berdinamika kelompok dari
perencanaan hingga pelaksanaan acara. Dari saya
memahami setiap anggota kelompok yang memiliki sifat dan
kepribadian berbeda, memahami perbedaan kebutuhan
masing-masing anggota kelompok dalam melaksanakan

40
NAMA LESSON LEARNED

tugasnya, mempersuasi atau mengajak dan menyemangati


anggota kelompok untuk dapat percaya diri dan bergandengan
tangan dalam menyiapkan acara ini, membuat teman-teman
tim dapat mengemukakan pendapat, hingga saya pun dapat
mengajak serta berdiskusi bersama dengan teman-teman tuli
di kelompok saya. Sangat luar biasa perasaan saya ketika
saya melihat diri saya sendiri sekarang. Saya berkembang
menjadi pribadi yang dapat mendengarkan lebih pendapat
orang dari anggota tim dalam bekerja sama serta saya pun
dapat mendengarkan pendapat dari teman-teman tuli yang
mengikuti seluruh rangkaian acara ini. Kembali ke dua hal
yang saya rasakan di acara ini adalah bersyukur dan terharu.
Semoga kedepannya PPM dapat membuat acara serupa
untuk membantu teman-teman tuli yang lebih besar dan dapat
mempertemukan teman-teman tuli yang memiliki ide bisnis
menarik dengan investor-investor yang mau dan dapat
membantu bisnis UMKM terutama bisnis yang dikelola oleh
teman-teman tuli.

Angela Natasya Memahami dan mengerti setiap individu terutama yang ada di
Putri Liberty dalam kelompok. setiap Individu mampu menjalankan
tugasnya sesuai dengan jobdesk yang dipercayakan
kepadanya. Memahami juga pentingnya memperhatikan
komunitas teman-teman tuli, karena mereka sangat antusias
dan keinginan untuk belajarnya tinggi. Memahami juga untuk
berinteraksi dengan teman tuli itu tidak mudah, harus
dijembatani dengan Juru Bahasa Isyarat karena susunan tata
bahasa teman tuli tidak sama dengan kita orang dengar,
sehingga tidak mudah saja melalui bahasa tulisan. Teman tuli
ini juga bisa lebih diberdayakan lagi, karena mereka

41
NAMA LESSON LEARNED

mempunyai ide dan kreatifitas yang tidak kalah saing dengan


kita orang dengar.

Felix Sulistio Thio Pengalaman yang sangat berbeda dalam memandu suatu
acara, yang mana umumnya peserta dapat berbicara dan
menanggapi secara langsung, namun peserta acara ini
mayoritas merupakan tunarungu. Juru bahasa isyarat sangat
membantu jalannya acara yang dibantu, termasuk
mentranslasi pertanyaan maupun informasi kepada peserta
maupun disampaikan oleh peserta.

Pengalaman ini sangat berharga dan memberikan


pembelajaran penting bahwa keterbatasan yang dimiliki oleh
seseorang belum tentu menjadi pembatas. Semangat dan
antusiasme dari teman-teman tunarungu dalam mengikuti
acara ini memberikan pandangan berbeda, bahwa mereka
juga seharusnya mampu dan bisa untuk terlibat di
masyarakat.

Konsep keterbatasan yang selama ini menjadi stigma


masyarakat seharusnya mulai diubah. Semoga acara ini
memberikan dampak yang positif baik bagi teman tuli maupun
teman dengar. Adanya harapan agar ada acara yang dapat
menindaklanjuti acara ini sebagai lanjutan sehingga dapat
memberikan dampak lebih kepada peserta.

Dari setiap lesson learned yang didapatkan oleh setiap kelompok Marvelous, maka
dapat kami sintesis beberapa poinyang menjadi lesson learned Bersama kelompok
kami yaitu:

1. Mendapatkan exposure terhadap komunitas penyandang disabilitas, yaitu


komunitas tunarungu.

42
2. Merasakan secara langsung bagaimana menyelenggarakan sebuah acara yang
pesertanya merupakan komunitas tunarungu, jadi lebih paham mengenai
keterbatasan yang dialami oleh komunitas tunarungu, dan lebih tahu bagaimana
sebaiknya Menyusun acara yang lebih baik untuk komunitas tunarungu ke
depannya.
3. Menyadari bahwa teman-teman tunarungu yang mengikuti kegiatan ini sangat
semangat dan antusias. Keterbatasan pendengaran tidak mematahkan semangat
mereka untuk belajar dan berkarya. Artinya, sebenarnya komunitas penyandang
disabilitas khususnya tunarungu itu, bukannya tidak mau atau tidak bisa bekerja,
namun stigma di masyarakatlah yang selama ini membatasi mereka, dan ini
menurut kami perlu diubah. Kita perlu memberi kesempatan lebih kepada
komunitas tunarungu untuk bisa berkontribusi di masyarakat.

43
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dari semua penjelasan yang telah kami berikan mengenai eksekusi program
community awareness kami, kami dapat menyimpulkan bahwa berdasarkan indikator
keberhasilan yang ditetapkan di awal sebelum program dilaksanakan, program ini
berjalan dengan baik karena semua indikator keberhasilannya tercapai.

Kegiatan pengembangan Komunitas Tuli berjalan baik berdasarkan indikator-indikator


yang telah ditetapkan dan testimoni kepuasan peserta, dan partner yayasan yang
disampaikan via WhatsApp. Diharapkan selanjutnya Komunitas Tuli dapat terus
mengembangkan diri dan menjadi mandiri secara finansial melalui wirausaha.

Memang terdapat beberapa kendala yang kami hadapi dalam pelaksanaan program
community awareness ini, baik pada saat sebelum, maupun saat pelaksanaan
program community awareness, namun semuanya dapat kami atasi, dan tidak ada
kesalahan yang sifatnya major yang mengganggu keseluruhan acara. Walaupun
begitu, kami harap dengan ditulisnya laporan ini, dapat diketahui Bersama apa saja
yang baik dalam pelaksanaan acara ini, apa yang kurang dan bagaimana ke
depannya hal tersebut bisa diperbaiki.

Untuk ke depannya, bagi para peserta, kami berharap program community awareness
yang kami laksanakan ini, bisa menjadi komunitas baru bagi para peserta tunarungu.
Kami sengaja tidak membubarkan grup yang telah kami buat karena kami lihat ada
beberapa peserta yang akhirnya saling kenal dan memutuskan untuk berkolaborasi
dengan satu sama lain. Kami harap dengan adanya acara ini, ada beberapa dari
peserta yang akhirnya menemukan network baru dan bisa berkolaborasi untuk
membangun bisnis mereka sendiri.

Untuk PPM School of Management, kami berharap digelarnya program community


awareness ini bisa menjadi awal exposure PPM School of Management kepada
komunitas tunarungu. Kami juga berharap program kami dapat dilanjutkan oleh
mahasiswa PPM School of Management angkatan selanjutnya. Oleh sebab itu,
laporan ini dibuat sedemikian rupa agar mahasiswa angkatan selanjutnya dapat
belajar dari apa yang telah dilakukan pada program community awareness ini.

44
3.2 Saran

Untuk pelaksanaan program Empowering People with Disabilities pada umumnya


seluruh program dan kegiatan telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan sebelumnya. Akan tetapi untuk mencapai hasil yang ideal
memang diperlukan kesiapan waktu yang sesuai dan SDM dengan bidang dan
tugasnya yang sesuai agar mudah berkomunikasi dalam pelaksanaannya, untuk itu
kami telah melakukan langkah-langkah yang berkesinambungan melalui rapat
koordinasi. Untuk penyelanggara event perlu menambahkan media untuk
mempromosikan event melalui sosial media yang lebih banyak sehingga media
promosi dapat berfungsi untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Kekompakkan
antara panitia lebih ditingkatkan agar event tahun selanjutnya dapat berlangsung
dengan lancar dan sukses.

45
DAFTAR PUSTAKA

Bronto, S. (2017, Februari 25). Jangan Tolak Kami. Retrieved from Media Indonesia:
https://mediaindonesia.com/humaniora/93836/jangan-tolak-kami

Cambridge Dictionary. (2021). Marvelous Definition. Retrieved from Cambridge


Dictionary: https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/marvelous

Fausto, R. (2016, Desember 3). Putri Sampaghita: Mendampingi Masa Depan Difabel.
Retrieved from Femina: https://www.femina.co.id/true-story/putri-sampaghita-
mendampingi-masa-depan-difabel

United Nations. (2020). Promote sustained, inclusive and sustainable economic


growth, full and productive employment and decent work for all. Retrieved from
United Nations Department of Economics and Social Affairs Sustainable
Development: https://sdgs.un.org/goals/goal8

United Nations. (2007, November). Disability and Employment. Retrieved from United
Nations Department of Economic and Social Affairs:
https://www.un.org/development/desa/disabilities/resources/factsheet-on-
persons-with-disabilities/disability-and-employment.html

46
LAMPIRAN

Rekaman hari 1

https://drive.google.com/file/d/10_YwJ65cYO1p08RNUhZRGxDrVehxcIOl/view?usp=
sharing

Rekaman hari 2

https://drive.google.com/file/d/1OnKz49_j0soDy9mwrsbOT51SJ0aVuHmN/view?usp
=sharing

File-File lain berisi dokumentasi foto, laporan keuangan, proposal, evaluasi peserta,
rundown acara, dan lain-lain

https://drive.google.com/drive/folders/15n4CtE00dVc3mH4MtCHcn8t-
KTVeXpA5?usp=sharing

47

Anda mungkin juga menyukai