Anda di halaman 1dari 10

PELATIHAN MANAJEMEN MEREK DALAM MENINGKATKAN USAHA

MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) KULINER MEDAN

Aldi Arliyansah (1915310515)


Kelas V REG II CLUSTER III A J/S
Program Studi Manajemen
Universitas Pembangunan Panca Budi Medan

ABSTRAK

Tujuan penyuluhan dan pelatihan ini adalah memberikan pelatihan tentang manajemen
merek dan penyuluhan tentang pentingnya suatu merek bagi hasil produksi sehingga
produknya lebih dikenal pasaran secara lebih luas. Adapun permasalahan utama pelaku
UMKM kuliner yaitu ketidaktahuan mengenai bagaimana melakukan usaha dengan baik
mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pemasarannya dan juga kurang
mengetahui arti pentingnya sebuah merek untuk suatu produk. Solusi yang ditawarkan
adalah pemberian pelatihan mengenai manajemn merek. Luaran kegiatan yang ingin
dicapai agar pelaku UMKM kuliner dapat mengembangkan usaha disertai kelengkapan
legalitas pendirian yang memadai, sehingga operasional usaha dapat berlangsung sesuai
ketentuan yang ada, Hasil pelatihan dapat menunjang kesuksesan usaha dari pelaku
UMKM kuliner di Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan dan telah terlaksana dengan
sukses. Hal ini terbukti dengan antusiasnya peserta pelatihan mengikuti dan berdiskusi
(termasuk proses tanya jawab) dengan rutin.

Kata Kunci: manajemen Merek, UMKM.

A. PENDAHULUAN Mengingat bahwa, nama merupakan

Merek pada dasarnya merupakan ekspresi pertama yang akan menjadi

sesuatu hal yang sangat penting simbol suara yang unik, yang bergema

terutama sebagai pembeda antara suatu dalam pikiran dan hati konsumen.

produk atau usaha dengan produk atau Untuk itu, nama sebaiknya dibuat

usaha lainnya (Ukas & Jamba, 2017). seefektif mungkin, sebab hal ini akan

Pemilihan sebuah nama pada suatu mendorong proses pembangunan nilai

produk/usaha memang tak bisa dilepas- jual dan memperkuat merek.

pisahkan dari elemen pemasaran, sebab Ketika konsumen memutuskan

nama sebuah mereklah yang paling untuk membeli suatu produk sebenarnya

melekat di kepala konsumen. mereka memiliki alasan-alasan tertentu

Universitas Pembangunan Panca Budi Medan 1


dalam memilih sebuah produk, pengalaman dan kepuasan dari

misalnya merasa puas dengan kualitas diferensiasi produk tertentu (Effendi &

dan pelayanan yang ditawarkan produk Rumnita, 2020).

tersebut. Ada pula konsumen yang Salah satu industri di Indonesia

membeli barang berdasarkan kebutuhan yang berkembang pesat pada saat ini

akan suatu barang dan tidak sedikit adalah industri kuliner. Industri kuliner

konsumen yang membeli suatu produk pada saat ini dinilai sebagai industri

secara spontanitas, dengan maksud yang paling cepat dijalankan karena

konsumen membeli produk tersebut dengan modal yang cenderung kecil dan

tanpa ada rencana untuk membeli didukung dengan daya beli masyarakat
sebelumnya atau tanpa adanya yang cukup tinggi. Industri kuliner juga

pertimbangan pertimbangan khusus mencakup segmentasi pasar yang sangat

ketika memutuskan untuk membeli. luas dibanding industri lain (Prasetyo &

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat Wijaya, 2019). Pada dasarnya, makanan

dikatakan bahwa dengan adanya merek adalah kebutuhan semua orang. Selain

yang baik terhadap suatu barang akan itu bisnis kuliner merupakan bisnis

meningkatkan persepsi yang baik pula yangpaling mudah untuk dilakukan

terhadap seseorang. inovasi di dalam penyajiannya. Usaha

Alasan inilah yang mendorong Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

perusahaan untuk memperkuat posisi bidang kuliner, sebagai bidang UMKM

mereknya agar tercipta brand image yang paling diminati dibandingkan

(citra merek) yang positif dan menancap dengan bidang lain dengan total yang

kuat di benak konsumen karena melalui terdaftar sebesar 36% dari keseluruhan

brand image (citra merek), konsumen UMKM binaan (Mi’raj & Yuldinawati,

mampu mengenali sebuah produk, 2020).

mengevaluasi kualitas, mengurangi Para pelaku usaha kuliner

resiko pembelian, dan memperoleh memiliki kontribusi yang besar bagi

Universitas Pembangunan Panca Budi Medan 2


keluarga dalam meningkatkan mudah. Untuk itulah dibutuhkan

pendapatan, maupun perekonomian ketelatenan dan meluangkan waktu

daerah. Perkembangan UMKM ini untuk menekuninya melalui pelatihan

merupakan indikator keberhasilan membangun brand ini. Merek akan

ekonomi suatu wilayah di Indonesia. mudah dikenal dan melekat dihati

Namun keterbatasan kemampuan serta konsumen, jika konsumen sering

keahlian masyarakat dalam memasarkan membeli produk dengan merek tersebut.

merek (brand) produk yang dihasilkan, Demikian juga dengan UMKM, usaha

terkadang cukup menjadi kendala. Oleh kecil dan menengah ini banyak

karena itu perlu adanya motivasi seperti dijalankan oleh masyarakat yang
pelatihan membangun merek secara memiliki modal kecil atau pas-

berkelanjutan, sehingga masyarakat pasan. Manajemen merek untuk

memiliki kemampuan dan pendapatan UMKM ini sangat diperlukan agar

yang tinggi. pemasaran bisa lebih efektif dan

Sadar atau tidak, ketika konsumen menjangkau semua masyarakat.

membeli sebuah produk seperti Berdasarkan latar belakang tersebut

minuman, pasti akan memilih produk maka penulis tertarik untuk melakukan

dengan merek terkenal dan kualitas kajian mengenai Pelatihan Manajemen

yang bagus. Merek suatu produk bisa Merek dalam Meningkatkan Usaha

menjadi tolok ukur suksesnya sebuah Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

perusahaan. Brand ini dapat dibangun Kuliner Medan.

sendiri melalui pelatihan membangun B. TINJAUAN PUSTAKA

merek. Dari sini, pihak pemasaran bisa 1. Merek

mengembangkan merek usaha untuk Pengertian merk yang dijelaskan

UMKM maupun usaha skala besar pada Pasal 1 angka 1 Undang-undang

lainnya. Untuk menciptakan merek Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merk

yang dicintai konsumen tidaklah dan Indikasi Geografis adalah

Universitas Pembangunan Panca Budi Medan 3


merupakan tanda yang berupa gambar, d. Budaya

nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, Merek tersebut juga mungkin

susunan warna atau kombinasi dari melambangkan budaya tertentu,

unsur-unsur tersebut yang memiliki misalnya Mercedes melambangkan

daya pembeda dan digunaka dalam budaya Jerman: terorganisasi,

kegiatan perdagangan barang atau jasa efisien, bermutu tinggi.

(Sadi, 2021). Menurut Sangadji (2017) e. Kepribadian

merek dapat memiliki enam level Merek tersebut dapat mencerminkan

pengertian sebagai berikut: kepribadian tertentu. Mercedes

a. Atribut mungkin menyiratkan bos yang


Merek mengingatkan pada atribut- serius, singa yang berkuasa

atribut tertentu. Mercedes (binatang), atau istana yang agung

menyiratkan mobil yang mahal, (objek).

kokoh, direkayasa dengan baik, tahan f. Pemakai

lama, bergengsi tinggi. Merek tersebut menyiratkan jenis

b. Manfaat konsumen yang membeli atau

Atribut-atribut harus diterjemahkan menggunakan produk tersebut.

menjadi manfaat fungsional dan Berdasarkan penjelasan tersebut

emosional. Atribut tahan lama dapat sebagai kesimpulan bahwa merek

diterjemahkan menjadi manfaat adalah sebuah tanda yang berupa

fungsional. gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-

c. Nilai angka, susunan warna atau kombinasi

Merek juga mengatakan sesuatu dari unsur-unsur tersebut atau simbol

tentang nilai produsennya. Mercedes yang memiliki daya pembeda dan

berarti kinerja tinggi, keselamatan, digunakan dalam kegiatan pemasaran

dan gengsi. dalam rangka perdagangan barang dan

jasa.

Universitas Pembangunan Panca Budi Medan 4


Manajemen merek adalah fungsi tidak hanya membantu meningkatkan

pemasaran yang menggunakan strategi penjualannya tetapi juga membantu

dan teknik untuk menganalisis dan dalam memperluas lini produk di masa

merencanakan bagaimana merek depan.

dipersepsikan di pasar. Ini bertujuan 2. Usaha Mikro Kecil Menengah

untuk meningkatkan nilai merek yang (UMKM)

dirasakan secara keseluruhan dalam Usaha mikro, kecil dan menengah

jangka panjang dan membangun basis (UMKM) adalah unit usaha produktif

pelanggan setia melalui asosiasi yang berdiri sendiri, yang dilakukan

merek yang positif (Rifai, 2016). Di era oleh orang perorangan atau badan usaha
persaingan yang ketat ini di mana di semua sektor ekonomi. Pada

berbagai perusahaan menjual produk prinsipnya, pembedaan antara usaha

yang hampir serupa, mereklah yang mikro (UMI), usaha kecil (UK), usaha

membuat perbedaan. Ini membantu menengah (UM) dan usaha besar (UB)

dalam memposisikan penawaran dengan pada umumnya didasarkan pada nilai

cara unik yang memberi perusahaan aset awal (tidak termasuk tanah dan

keuntungan pasar dan meningkatkan bangunan), omset rata-rata per tahun,

nilai produk. atau jumlah pekerja tetap (Abdurohim,

Menciptakan merek dari produk 2020).

tidak hanya mempersonifikasikannya, UMKM diatur dalam Undang-

tetapi juga menciptakan pengalaman Undang Republik Indonesia Nomor 20

yang tetap ada di benak pelanggan. Tahun 2008 tentang UMKM. Dalam

Mereka mengingat pengalaman setiap Bab 1 (Ketentuan Umum), Pasal 1 dari

kali diberikan pemicu tertentu yang UU tersebut, dinyatakan bahwa UMI

terkait dengan ceruk produk atau adalah usaha produktif milik orang

penggunaan produk. Menciptakan perorangan dan/atau badan usaha

pengalaman seperti itu di sekitar produk perorangan yang memenuhi kriteria

Universitas Pembangunan Panca Budi Medan 5


UMI sebagaimana diatur dalam UU Kecamatan Medan Sunggal Kota

tersebut. UK adalah usaha ekonomi Medan.

produktif yang berdiri sendiri, yang 1. Persiapan

dilakukan oleh orang perorangan atau Melakukan persiapan awal sebelum

badan usaha yang bukan merupakan dilakukannya pelaksanaan

anak perusahaan atau bukan cabang pengabdiaan kepada masyarakat

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau yakni berupa survei lokasi dan

menjadi bagian baik langsung maupun identifikasi masalah dpada pelaku

tidak langsung dari UM atau UB yang usaha UMKM kuliner yang ada di

memenuhi kriteria UK sebagaimana Kecamatan Medan Sunggal Kota


dimaksud dalam UU tersebut. Medan agar diketahui apa yang

Sedangkan UM adalah usaha ekonomi dibutuhkan oleh pelaku usaha

produktif yang berdiri sendiri, yang UMKM.

dilakukan oleh orang perorangan atau 2. Pelaksanaan

badan usaha yang bukan merupakan Kegiatan berikutnya adalah

anak perusahan atau bukan cabang dilakukannya pelatihan dan

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau penyuluhan terkait manajemen merk,

menjadi bagian baik langsung maupun yang mana pelatihan dikiuti oleh

tidak langsung dari UMI, UK atau UB pelaku usaha UMKM kuliner di

yang memenuhi kriteria UM Kecamatan Medan Sunggal Kota

sebagaimana dimaksud dalam UU Medan. Saat melaksanakan

tersebut (Indonesia, 2008). pelaksana berbagi tugas sesuai

C. METODE PENELITIAN dengan bidang keahlian ilmu masing-

Metode pelaksanaan kegiatan ini masing dalam memberikan pelatihan

berupa penyuluhan dan pelatihan dan penyuluhan.

kepada pelaku UMKM kuliner di

Universitas Pembangunan Panca Budi Medan 6


3. Monitoring usaha UMKM kuliner di Kecamatan

Selesainya pelatihan dan penyuluhan Medan Sunggal Kota Medan dan

kepada pelaku usaha UMKM kuliner melakukan wawancara awal secara

yang ada di di Kecamatan Medan mendalam (indepth interview)

Sunggal Kota Medan, maka dengan Camat Medan Sunggal Kota

pelaksana selanjutnya melakukan Medan tentang rencana pelaksanaan

monitoring dengan tujuan untuk kegiatan penyuluhan dan pelatihan.

mengetahui apakah usaha yang 2. Camat Medan Sunggal Kota Medan

dijalankan pasca pelatihan dan menentukan waktu, tempat dan calon

penyuluhan, telah dilaksanakan peserta untuk kegiatan pengabdian


sesuai dengan ilmu yang telah kepada masyarakat dan kemudian

mereka terima di pelatihan dan membagikan undangan kepada

penyuluhan yang sudah diikuti. pelaku usaha UMKM telur asin

Apabila ternyata belum sesuai untuk hadir mengikutinya.

dengan ilmu yang telah mereka 3. Tim pelaksana melaksanakan

terima pada pelatihan dan penyuluhan dan pelatihan kepada

penyuluhan yang sudah dikuti maka masyarakat selama 1 hari yaitu pada

mengapa dan kendala apa saja yang Minggu, 2 Desember 2022 yang

dihadapi para pelaku usaha kuliner diikuti sebanyak 40 orang dan

ini, sehingga pelaksana bisa bertempat di Aula kantor Kecamatan

mencarikan solusinya. Medan Sunggal Kota Medan.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan kegiatan penyuluhan

Tahap-tahap dalam pelaksanaan dan pelatihan ini menggunakan metode

kegiatan penyuluhan dan pelatihan ceramah, diskusi, tanya jawab secara

sebagai berikut: langsung dan contoh kasus. Peserta

1. Melakukan survei lokasi yang pelaku usaha UMKM kuliner mendapat

menjadi obyek yaitu pada pelaku masukan dari pemateri tentang

Universitas Pembangunan Panca Budi Medan 7


bagaimana me-manage suatu usaha dan 3. Brand personality dengan cara

membuat merek untuk usaha kuliner. menambah daya tarik merek lewat

Kegiatan penyuluhan dan pelatihan pemberian karakteristik pada merek

inipun mendapatkan sambutan yang itu.

baik dari para pelaku usaha UMKM 4. Brand communication yakni

kuliner. Hal ini terlihat dari keseriusan mengomunikasikan merek kepada

mereka untuk ikut terlibat secara konsumen.

langsung dalam diskusi dan dalam Berikut adalah strategi

menangani contoh kasus manajemen membangun merek yang kuat dalam

merek. bisnis kuliner:


Dalam penyuluhan dan pelatihan 1. Identifikasi

diperoleh pengetahun membangun Hal paling mendasar dalam proses

merek untuk usaha kuliner dimana awal membangun merek adalah

sebetulnya sama halnya dengan bisnis mengidentifikasikan produk dengan

yang lain. Beberapa tahapan dijalankan cara mendefinisikan produk

antara lain brand positioning, brand itu. Misalnya ingin membuka bisnis

identity, brand personality, serta brand restoran. Hal standar yang harus

communication. dimiliki adalah makanan yang enak,

1. Brand positioning berarti cara tempat yang nyaman, dan pelayanan

perusahaan menempatkan diri di yang baik. Perlu juga

mata konsumen melalui keunggulan mengembangkan identifikasi dan

dan kelebihan dibanding kompetitor. definisi produk dari sisi point

2. Brand identity berarti persepsi of difference. Pertanyaan yang perlu

tentang merek yang ingin perusahaan dijawab adalah apa yang

sampaikan kepada konsumen. membedakan produk kita dengan

Sehingga, membentuk persepsi produk yang lain.

konsumen mengenai merek tersebut.

Universitas Pembangunan Panca Budi Medan 8


2. Merek dan logo dalam memilih kemasan. Fungsi

Menyusun strategi bagaimana dasar kemasan sebagai wadah

produk bisa dikenali oleh konsumen makanan menjadi hal yang perlu

melalui metode sensory branding. Anda pikirkan secara serius.

Secara sederhana, bagaimana 4. Promosi

konsumen mudah mengenali produk Perlu kerja keras dalam membangun

melalui penglihatan, rasa, bau, suara, dan mengembangkan merek karena

tekstur. Termasuk dalam tahap ini banyak orang atau saingan ingin agar

adalah membuat nama merek produknya menjadi nomor satu.

maupun logo merek. Sebagai Sehingga diperlukan strategi


identitas merek, logo juga tak kalah pemasaran melalui promosi.

penting. Logo yang enak dipandang E. KESIMPULAN

akan lebih menarik konsumen untuk Program penyuluhan dan

membeli. Karena itu, aspek visual pelatihan dapat diselenggarakan dengan

menjadi hal yang penting. baik dan berjalan dengan lancar sesuai

3. Kemasan dengan rencana kegiatan yang telah

Kemasan harus menggambarkan disusun. Respon dari pelaku usaha

identitas produk. Jadi dari kejauhan, sangat antusias, ini terlihat dari

konsumen bisa mengenali produk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

kita dan menimbulkan keinginan Materi yang disampaikan juga relevan

untuk membeli, mmembuat dan dengan keinginan dan kebutuhan pelaku

memilih jenis kemasan harus usaha kuliner dalam mengembangkan

memperhatikan pemilihan warna usahanya. Rekomendasi terkait

sekaligus bahannya. Warna pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan

sebaiknya eye catching disertai ini adalah adanya pendampingan bagi

desain kemasan yang kekinian, aspek pelaku usaha kuliner dalam

visual bukanlah perkara nomor satu mengembangkan usahanya.

Universitas Pembangunan Panca Budi Medan 9


Kewirausahaan, 1(3), 383–393.
DAFTAR PUSTAKA http://journal.untar.ac.id/index.php/
Abdurohim, D. (2020). Strategi JMDK/article/view/5329
Pengembangan Kelembagaan Rifai, T. P. (2016). Kesiapan Undang-
UMKM. Bintang Pustaka Madani. Undang Nomor 20 Tahun 2016
https://www.google.co.id/books/ed Tentang Merek Dan Indikasi
ition/Strategi_Pengembangan_Kele Geografis Dalam Menghadapi
mbagaan_UMKM_B/sdIJEAAAQ Masyarakat Ekonomi Asean. Fiat
BAJ?hl=id&gbpv=1&dq=usaha+m Justisia: Jurnal Ilmu Hukum,
ikro,+kecil+dan+menengah+(UM 10(4), 733–776.
KM)+adalah+unit+usaha+produkti http://jurnal.fh.unila.ac.id/index.ph
f+yang+berdiri+sendiri,+yang+dila p/fiat/article/view/809
kukan+oleh+orang+perorangan+at
au+badan+usaha+di+ Sadi, M. (2021). Aspek Hukum
Informasi Indonesia. Prenada
Effendi, U., & Rumnita, Y. (2020). Media.
Studi Prilaku Konsumen Dimasa https://www.google.co.id/books/ed
Pandemi Covid-19: Keputusan ition/Aspek_Hukum_Informasi_In
Pembelian Smartphone Berbasis donesia/TiwzEAAAQBAJ?hl=id&
Android Dalam Perspektif Citra gbpv=1&dq=tanda+yang+berupa+
Merek Dan Kepuasan Konsumen. gambar,+nama,+kata,+huruf-
Jurnal Sociohumaniora Kodepena huruf,+angka-
(JSK), 1(2), 76–89. angka,+susunan+warna+atau+kom
http://jsk.kodepena.org/index.php/j binasi+dari+unsur-
sk/article/view/31 unsur+tersebut+yang+memiliki+da
Indonesia, P. R. (2008). Undang- ya+pembeda+dan+digun
Undang No. 20 Tahun 2008 Sangadji, E. M. (2017). Perilaku
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Konsumen Pendekatan Praktis
Menengah. Sekretariat Negara. disertai Himpunan Jurnal
Mi’raj, N. N., & Yuldinawati, L. Penelitian. Andi.
(2020). Pengaruh Self-Efficacy, Ukas, I. S., & Jamba, P. (2017).
Prior Knowledge, dan Social Efektivitas Undang-Undang
Network Terhadap Opportunity Nomor 15 Tahun 2001 tentang
Recognition dengan Mediasi Merek Terhadap Daftar Merek
Entrepreneurial Alertness pada Usaha Dagang Industri Kecil dan
UMKM Bidang Kuliner Binaan Menengah di Kota Batam. Jurnal
Dinas KUKM Kota Bandung. Cahaya Keadilan, 5(1), 29–47.
Jurnal Mitra Manajemen, 4(8), https://ejournal.upbatam.ac.id/inde
1132–1145. http://e- x.php/cahayakeadilan/article/view/
jurnalmitramanajemen.com/index. 910
php/jmm/article/view/440
Prasetyo, A., & Wijaya, A. (2019).
Pengaruh Orientasi Kewirausahaan
dan Orientasi Pasar terhadap
Kinerja Umkm pada Bidang
Kuliner di Pasar Lama Tangerang.
Jurnal Manajerial Dan

Universitas Pembangunan Panca Budi Medan 10

Anda mungkin juga menyukai