Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MUH AYUB

NIM : 19.62202.028

PRODI : AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

AKUNTANSI KEPRILAKUAN

“LOVE OF MONEY PADA SEORANG AKUNTAN”

Dosen Pengampuh: Saddan Husain, S.E., M.Ak

Profesi akuntan memiliki tantangan yang sangat berat, dalam kiprahnya

yaitu sebagai penjaga integritas pembangunan ekonomi berkelanjutan di

Indonesia. Indonesia serta profesi akuntansi merupakan suatu profesi yang unik

yang memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat vital dalam beberapa

diantaranya adalah berperan dalam proses penyusunan laporan keuangan

perusahaan sehingga mampu menarik para investor untuk menanamkan

modalnya di perusahaan dan memberikan opini atas kewajaran laporan

keuangan tersebut.

Adanya perkembangnya profesi akuntan pablik disuatu negara adalah

sejalan dengan berkembangnya perusahaan-perusahaan dengan berbagai

bentuk badan hukum perusahaan di negara tersebut, sedangkan profesi akuntan

telah bayak diakui oleh berbagai kalangan, seperti kebutuhan dunia usaha,

pemerintah dan masyarakat luas akan jasa akuntan ini yang menjadi sebagai

acuan dan perkembangan tersebut, dengan demikian masyarakat belum

sepenuhnya percaya untuk menaruh kepercayaan terhadap profesi akuntansi.1

1
Dea Maudya Rachmah & Asep Kurniawan, “Analysis Of Love Of Money With The
Perception Of Accounting Students Ethics,” JASS (Journal of Accounting for Sustainable Society)
1, no. 2 (2019): 168–84, h.169.
Profesi akuntansi baru-baru ini dipengaruhi oleh tekanan yang

meningkat dari regulator dan publik dalam menanggapi skandal korporat yang

berlangsung selama ini dasawarsa, dan adanya skandal-skandal keuangan yang

dialami oleh perusahaan besar seperti Enron di Amerika Serikat tentu

memunculkan sebuah pertanyaan tentang etika profesional yang dimiliki oleh

seorang akuntan Curral. Dalam kasus skandal tersebut terbongkar sebuah

kecurangan yaitu pemanipulasian data pada laporan keuangan sehingga

perusahaan tersebut tetap diminati investor padahal sebenarnya perusahaan

mengalami kerugian yang signifikan dan Kasus ini melibatkan KAP ternama di

Amerika Serikat yaitu Arthur Andersen.2

Begitu banyak terjadi masalah dengan melibatkan profesi akuntan.

Untuk kasus akuntan publik, beberapa pelanggaran etika ini dapat ditelusuri dari

laporan Dewan Kehormatan IAI dalam laporan pertanggung jawaban pengurus

IAI periode 1990-1994 yang menyeburkan adanya 21 kasus yang melibatkan 53

KAP dan dari hasil riset BPKP terhadap 82 KAP dapat diketahui bahwa selama

tahun 1994 sampai dengan tahun 1997 terdapat 91,8 persen KAP yang tidak

memenuhi Standar Profesional Akuntan Publik 82,39 persen tidak menerapkan

sitem pengendalian mutu 9,93 persen tidak memenuhi kode etik; dan 5,26

persen tidak mematuhi peraturan perundang-undangan.3

Adanya kecurangan ini mengakibatkan kerugian pada pemegang saham

dan pihak lainnya. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa ada sebuah pelanggaran etika profesi akuntan dan prinsip etika profesi,

2
Toriq Ibnu Aziz & Abdullah Taman, “Pengaruh Love Of Money Dan Machiavellian
Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi UNY
Angkatan 2013 Dan Angkatan 2014),” Nominal: Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen 4,
no. 2 (2015): 31–44, h.32.
3
Duwi Agustina & Julia Julia, “Pengaruh Love Of Money, Machiavellian, Moral
Reasoning, Ethical Sensitivity, Dan Religiusitas Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa,” AkuntabeL
18, no. 1 (2021): 51–62, h.52.
yaitu berupa pelanggaran tanggung jawab yang salah satunya adalah

memelihara kepercayaan masyarakat terhadap jasa profesional akuntan.

Pelanggran prinsip kedua yaitu kepentingan publik, kurang dipegang teguhnya

kepercayaan masyarakat dan tanggung jawab yang tidak semata-mata hanya

untuk kepentingan kliennya tetapi juga menitikberatkan pada kepentingan publik.

Dilema etika dapat muncul sebagai konsekuensi konflik audit karena

auditor berada dalam situasi pengambilan keputusan antara yang etis dan tidak

etis. Situasi tersebut terbentuk karena dalam konflik terdapat pihak-pihak yang

berkepentingan terhadap keputusan auditor sehingga auditor dihadapkan kepada

pilihan keputusan antara yang etis dan tidak etis. Selain itu, akuntan wajib

mendasarkan diri pada norma atau standar auditing dan mempertahankan

terlaksananya kode etik yang telah ditetapkan.

Salah satu faktor yang memengaruhi perilaku etis seseorang adalah

uang. Uang merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari,

uang berhubungan dengan kepribadian individu dan merupakan variabel sikap.

Di Amerika uang dan pendapatan menjadi tolok ukur dalam melihat kesuksesan

seseorang. Uang juga menjadi motivasi untuk sebagian orang, akan tetapi bagi

orang lain uang merupakan sebuah faktor kesehatan (hygene factor).

Sikap kecintaan manusia pada uang telah banyak dilakukan dan

memperoleh hasil yang berbeda, ada sebuah konsep untuk mengukur money

attitude yaitu Money Attitude Scale (MAS), terdiri dari empat faktor yakni

kepemilikan, kekuasaan, kecemasan, dan ketidakpercayaan. Ada beberapa

faktor lain yang memengaruhi love of money yakni seperti kemampuan,

ketidakcukupan, jaminan, hak miliki, kekuasaan, dan obsesi. Penelitian mengenai


love of money menyatakan bahwa love of money berhubungan dengan perilaku

dalam organisasi baik yang tidak diinginkan maupun yang diinginkan.4

Love Of Money adalah orang yang menganggap uang sebagai hal yang

sangat penting, mereka akan melakukan segala macam cara untuk

mendapatkan uang, termasuk jalan pintas seperti berbuat curang. Namun Love

Of Money juga memberikan dampak positif yaitu memberikan motivasi untuk

bekerja lebih giat, sehingga dapat dihormati dalam sebuah komunitas, serta

menjadi tolak ukur keberhasilan yang mereka capai.5

Uang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari manusia, dimana

uang merupakan suatu faktor penting dalam kehidupan manusia. Motivasi dan

sifat manusia dalam melakukan pekerjaan didasari kebutuhan seseorang

terhadap uang. Gambaran tentang love of money dekat dengan sifat serakah,

sehingga ketika individu memiliki kertarikan tinggi terhadap uang, maka biasanya

individu itu termasuk orang yang serakah. Ketertarikan yang berlebihan terhadap

uang biasanya akan berpengaruh pada sifat seseorang dan akan menilai segala

sesuatunya berdasarkan uang.

4
Putu Pandhu Prabowo & A A G P Widanaputra, “Pengaruh Love of Money,
Machiavellian, Dan Idealisme Pada Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi,” E-Jurnal Akuntansi 23,
no. 1 (2018): 513–37, h.518.
Muhammad Yusra & Chairi Utami, “Pengaruh Love Of Money Dan Machiavellian
5

Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa (Studi Empiris Pada Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas
Malikussaleh),” Jurnal Akuntansi Dan Keuangan 6, no. 1 (2018): 11–24, h.13.
SUMBER

Agustina, Duwi, and Julia Julia. “Pengaruh Love Of Money, Machiavellian, Moral
Reasoning, Ethical Sensitivity, Dan Religiusitas Terhadap Persepsi Etis
Mahasiswa.” AkuntabeL 18, no. 1 (2021): 51–62.
Aziz, Toriq Ibnu, and Abdullah Taman. “Pengaruh Love Of Money Dan
Machiavellian Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi (Studi Empiris
Pada Mahasiswa Akuntansi UNY Angkatan 2013 Dan Angkatan 2014).”
Nominal: Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen 4, no. 2 (2015): 31–
44.
Prabowo, Putu Pandhu, and A A G P Widanaputra. “Pengaruh Love of Money,
Machiavellian, Dan Idealisme Pada Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi.” E-
Jurnal Akuntansi 23, no. 1 (2018): 513–37.
Rachmah, Dea Maudya, and Asep Kurniawan. “Analysis Of Love Of Money With
The Perception Of Accounting Students Ethics.” JASS (Journal of
Accounting for Sustainable Society) 1, no. 2 (2019): 168–84.
Yusra, Muhammad, and Chairi Utami. “Pengaruh Love Of Money Dan
Machiavellian Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa (Studi Empiris Pada
Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Malikussaleh).” Jurnal Akuntansi
Dan Keuangan 6, no. 1 (2018): 11–24.

Anda mungkin juga menyukai