Nama
: Shara Maharani
NIM
: H 0813163
Jurusan / Prodi
: Agribisnis
A. PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi pada hakikatnya merupakan serangkaian usaha
dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat
(Husen, 2011: 130-158). Pembangunan ekonomi diartikan sebagai proses
peralihan (transisi) dari tingkat ekonomi yang bercorak sederhana menuju ke
tingkat ekonomi yang lebih maju. Setiap pembangunan ekonomi diharapkan
dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang digambarkan dengan peningkatan
pendapatan nasional atau pendapatan per kapita masyarakat (Saleh, 2011).
Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan Nasional.
Undang-undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2004 tentang pemerintah
daerah dan Undang-undang No. 25 tentang sistem perencanaan pembangunan
nasional, bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah disusun
perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional. Pembangunan ekonomi daerah adalah
suatu proses saat pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya
yang ada dan selanjutnya membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah
daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan
merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam
wilayah tersebut. Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai
tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk
masyarakat daerah (Arsyad, 2010).
2010
(2)
20,77
2011
(3)
19,77
2012
(4)
19,07
2013* 2014**
(5)
(6)
18,49 19,31
26,38
6,55
0,04
0,25
27,80
6,57
0,04
0,25
29,03
6,51
0,04
0,23
30,00
6,47
0,04
0,21
26,36
6,62
0,04
0,20
9,35
11,92
8,90
11,93
9,29
11,43
9,79
10,89
11,58
11,44
2,36
2,27
2,29
2,24
2,21
2,20
2,24
2,17
2,29
2,34
4,02
4,04
4,15
4,14
4,25
3,60
3,99
3,99
4,12
4,01
real estate
2,68
2,56
2,51
2,41
2,33
jasa perusahaan
0,26
0,24
0,22
0,21
0,21
administrasi
pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial
wajib
jasa pendidikan
3,17
3,17
3,00
2,93
3,32
5,10
4,98
4,93
4,71
4,51
0,55
0,54
0,53
0,53
0,56
0,73
0,70
0,67
0,64
0,64
Produk
Bruto
Domestik
20,77%. Kontribusi sector pertanian terhadap PDRB terus menurun pada tahun
2010 dari 20,77 % menjadi 19,77 % di tahun 2011, 19,07% di tahun 2012,
18,49% di tahun 2013 dan meningkat di tahun 2014 menjadi 19,31%. Selain
dari kontribusi sector pertanian, indicator majunya perekonomian juga dapat
dilihat dari laju pertumbuhan sector perekonomian. Pada tabel 2 disajikan laju
pertumbuhan sector perekonomian di Kabupaten Bungo.
Tabel 2. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bungo Tahun 2011-2014
2011
(3)
4,48
2012
(4)
5,73
2013* 2014**
(5)
(6)
6,12 11,06
14,48
8,60
10,98
1,80
13,11
8,75
13,98
1,91
(6,57)
8,80
7,33
1,72
14,38
5,05
15,36
4,33
25,79
11,65
5,64
7,50
11,41
8,10
8,63
14,37
10,33
12,57
9,12
9,12
21,48
9,91
12,86
3,43
real estate
4,96
7,55
5,06
2,99
jasa perusahaan
0,44
2,71
2,68
5,19
9,57
3,97
6,83
20,60
7,14
8,55
4,52
1,89
7,14
8,55
9,32
12,35
jasa lainnya
4,31
5,05
5,35
6,33
9,74
9,65
9,44
6,35
Lapangan Usaha
(1)
Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan
Perikanan
pertanian
mengalami
kemajuan.
Dalam
penelitian
ini
akan
bahan makanan,
subsector
perkebunan, subsector
2010
12,42
14,55
4,44
3,55
0,27
35,23
2011*
11,83
14,17
4,36
3,47
0,26
34,09
2012**
11,53
13,97
4,20
3,03
0,25
33,00
2010
2,07
4,34
4,35
1,60
4,44
3,25
2011*
2,63
4,83
5,85
5,27
4,12
4,22
2012**
4,77
6,05
3,59
(6,02)
3,85
4,05
D. KEGUNAAN PENELITIAN
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Pagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan terutama yang
berkaitan dengan topic penelitian serta merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pertanian dari fakultas pertanian universitas
sebelas maret Surakarta
2. Bagi pemerintah kabupaten Bungo, diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan
dalam perencanaan pembangunan ekonomi terutama komoditi tanaman
bahan makanan
3. Bagi pembaca, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pustaka dalam
menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai referensi untuk
penelitian selanjutnya.
E. METODE DASAR PENELITIAN
Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur
pemecahan masalah dengan menggambarkan keadaan objek penelitian pada
saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya
(Nawawi dan Martini, 1996).
1. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
sumbernya, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dengan
cara mengutip data laporan maupun dokumentasi dari lembaga atau instansi
yang berhubungan dengan penelitian. Data sekunder adalah data yang
terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang di luar peneliti
(Surakhmad, 1998:163)
a. Identifikasi dan klasifikasi komoditi bahan makanan
Data yang digunakan untuk mengidentifikasi komoditi tanaman
bahan makanan meliputi data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat
Statistik (BPS) Kabupaten Bungo dan Dinas Pertanian Perkebunan dan
IHI (2010=100) =
X 100
Keterangan :
IHI (2010=100)
PDRB ADHK
X 100
X 100
Keterangan :
IHI tahun i
PDRB ADHB: Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB ADHK: Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan
PDRB
ADHK
mengidentifikasi
2010
komoditi
tersebut
kemudian
digunakan
unggulan di Kabupaten
untuk
Bungo dengan
komoditi
terbelakang
menjadi
komoditi
yang
TANAMAN
BAHAN
MAKANAN
DARI
HASIL
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. (2010). Ekonomi Pembangunan, edisi 5. UPP STIM YKPN.
Yogyakarta..
Nawawi, H. dan M, Martini. 1996. Penelitian Terapan. UGM Press. Yogyakarta.
Saleh, A. 2011. Pengantar Ekonomi Pembangunan. abbassaleh.blogspot.co.id.
Sharifuddin Husen. 2011. Pengaruh Pengeluaran Agregat dalam Mendorong
Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto dan Implikasinya
Pada Kesejahteraan Sosial. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol 12,
no 1, hlm 130-158.
Widodo, T. 2006. Perencanaan pembangunan: aplikasi computer (era otonomi
daerah). UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Winarno Surakhmad, 1998: Metode Penelitian. Penerbit Graha Indonesia. Jakarta.