PENDAHULUA
yang hingga sekarang masih belum teratasi secara optimal. Menurut BPS
tahun 2011 tercatat masih cukup besaryakni, sekitar 32,5 juta jiwa atau lebih
1
masa pertumbuhan ekonomi yang pesat,ketenagakerjaan terlihat tidak begitu
2
membaik. Sebaliknya kondisinya menjadi lebih buruk karenakrisis ekonomi
dan jasa dan sektor lainnya sehingga dapat memberikan peluang kesempatan
Jawa Timur ialah salah satu PDB yang terbaikdari provinsi-provinsi yang
3
Jakarta. Hal ini di faktorkan karena letak Provinsi Jawa Timur yang strategis
Tabel 1.1 Tiga Sektor Penyumbang PDRB Terbesar Di Jawa Timur 2010
- 2014
memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB. Pada tahun 2010 industri
persen dan pada tahun 2011 hingga 2012 terjadi penurunan dikarenakan
4
yang pada akhirnya juga berdampak pada faktor produksi perusahaan terkait.
akan datang sebagaimana kita ketahui bahwa sektor industri ini memiliki
peranan yang sangat besar bagi perekonomian. Sektor industri juga menjadi
tenaga kerja paling banyak. Hal ini semakin menunjukkan bahwa peranan
perlu dipahami bahwa semakin besar peranan suatu sektor, maka tantangan
yang muncul juga akan semakin besar mulai dari aspek keterbatasan sumber
dalam negeri. Kendala luar negri juga merupakan menjadi permasalahan yang
5
Tabel 1.2 Distribusi Presentase PDRB Provinsi Jawa Timur 2010 – 2014 (persen)
Lapangan usaha/industry 2010 2011 2012 2013 2014
Industri
E sampah, limbah dan daur ulang 0,11 0,11 0,10 0,10 0,09
Tabel
pemegang 1.2menunjukkan
peranan bahwapada
yang sangat penting industri manufaktur
distribusi PDRB Provinsi Jawa
Timur. Peran inilah yang sangat menarik untuk dijadikan penelitian. Sektor
6
pada tahun 2010 setelah sektor perdagangan yang memiliki kontribusi 17,04
sebesar 8,52 persen dan lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
persen; Informasi dan Komunikasi sebesar 6,34 persen; Jasa Keuangan dan
Asuransi sebesar 6,95 persen; Real Estate sebesar 6,97 persen; Jasa
Pendidikan sebesar 6,48 persen; dan Jasa lainnya sebesar 5,46 persen.
kategori Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbag dan Daur Ulang yang
selama setahun terakhir. Jumlah angkatan kerja berkurang sekitar 282,45 ribu
7
sebelumnya. Dari penduduk usia 15 tahun ke atas yang termasuk sebagai
orang dibanding keadaan tahun 2013 yang jumlahnya sebanyak 19,55 juta
orang.
bekerja usia 15 tahun keatas menurut lapangan pekerjaan utama yaitu lebih
adanya data tersebut jelas bahwa industri manufaktur seharusnya dapat lebih
maka tentu saja akan mendorong sektor-sektor lain dan juga mengingat
Jawa Timur dari tahun 2010 hingga 2014 semakin menurun. Namun, jika
terbesar kedua setelah sektor perdagangan, hotel dan restoran akan tetapi jika
memiliki potensi untuk menyerap tenaga kerja lebih tinggi dan menjadi sektor
8
B. Rumusan Masalah
2. Variabel manakah dari tingkat upah (UMR), investasi, dan PDRB yang
C. Tujuan Penelitian
9
D. Batasan Masalah
maka tidak semua masalah akan diteliti, untuk itu maka peneliti memberikan
yang diangkat hanya pada variabel jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor
industri manufaktur besar atau sedang di koridor tengah Provinsi Jawa Timur.
E. Kegunaan Penelitian
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
penelitian ini :
1. Analisis yang dilakukan oleh Luh Diah Citraresmi Cahyadi yang berjudul
PDB Sktor Riil, Suku Bunga Riil, Jumlah Unit Usaha Terhadap Tingkat
11
Indonesia Tahun 1990-2008” Penlitian ini mengguanakan metode
analisis regresi dengan data yang akan diolah merupakan data time
series.
B. Tinjauan Teori
penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan
dan melakukan kegiatan lain seperti bersekolah atau mengurus rumah tangga
dengan tenaga kerja, permintaan tenaga kerja berarti hubungan antara tingkat
masyarakat terhadap barang dan jasa. Masyarakat membeli barang dan jasa
memproduksi barang dan jasa untuk dijual kepada masyarakat. Dengan kata
12
lain, pertambahan permintaan terhadap tenaga kerja bergantung pertambahan
memproduksi barang dan jasa untuk dijual kepada masyarakat. Oleh karena
jumlah yang diminta berarti banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga
tertentu.
upah pada suatu periode tertentu. Permintaan pengusaha atas tenaga kerja
bertujuan untuk membantu memproduksi barang dan jasa untuk dijual kepada
barang yang diproduksinya. Oleh karena itu, permintaan akan tenaga kerja
13
Fungsi permintaan tenaga kerja biasanya didasarkan pada teori
didasarkan pada :
a. Tambahanhasil marjinal
b. Penerimaanmarjinal
c. Biaya marjinal
14
3. Penawaran Tenaga Kerja
antara suatu subyek dengan harga yang dikenakan terhadab obyek tersebut.
Yang merupakan syarat utama dari penawaran adalah adanya obyek yang
Penawaran tenaga kerja adalah suatu hubungan antara tenaga kerja sebagai
kerja juga mempunyai hubungan positif dengan upah. Hubungan positif disini
mempunyai pengertian bahwa jika upah yang diberikan semakin tinggi, maka
upah dan jumlah tenaga kerja yang siap disediakan oleh pemilik tenaga kerja.
mereka, yaitu untuk bekerja dalam tujuan mendapatkan imbalan upah yang
tinggi dan untuk waktu luang. Upah sebagai harga dari tenaga kerja dalam
pengertian tersebut menjadi acuan utama bagi tenaga utama mau melakukan
suatu pekerjaan. Dari sini dapat dikatakan bahwa upah merupakan tujuan
utama dari sebuah penawaran tenaga kerja. Semakin tinggi upah yang
dikenakan terhadap tenaga kerja maka akan semakin tinggi pula penawaran
15
seorang tenaga kerja juga selalu berusaha untuk memaksimalkan
mendapatkan upah yang tinggi. Sementara itu tingkat kepuasan itu sendiri
dipengaruhi oleh pendapatan riil dan waktu luang. Ada trade off antara
pendapatan riil dan waktu luang, yaitu semakin banyak waktu yang
permintaan akan tenaga kerja dan tingkat pendapatan yang berlaku adalah
𝚫𝐍 𝑾
𝒆= 𝐗
𝚫𝐖 𝑵
Dimana :
16
N : jumlah pekerja awal
akan tenaga kerja. Tapi hal ini juga dipengaruhi oleh teknologi dan
meningkat.
Biaya terhadap tenaga kerja merupakan biaya terbesar dari total biaya
17
5. Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja
tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
kerja adalah tingkat upah, nilai produksi dan investasi. Perubahan pada
produksi.
mekanisme pasar kerja ini akan menghasilkan tingkat upah dan tenaga kerja
pasar kerja ini didasarkan pada asumsi, jika sektor riil memiliki rencana untuk
akhir proses produksi pada suatu unit usaha yang selanjutnya akan dijual atau
18
antara lain adalah naik turunnya permintaan pasar akan hasil produksi dari
dan harga barang-barang modal yaitu nilai mesin atau alat yang digunakan
jumlahnya lebih besar akan menghasilkan output yang besar pula, sehingga
adalah naik turunnya permintaan pasar akan hasil produksi dari perusahaan
barang-barang modal yaitu nilai mesin atau alat yang digunakan dalam proses
19
modal, mesin-mesin dan perlengkapanperlengkapan produksi yang yang akan
yang membeli barang modal tetapi ditujukan untuk mengganti barang modal
jumlah tertentu dari tenaga kerja yangdigunakan dalam suatu unit usaha
tertentu atau dengan kata lain penyerapan tenaga kerja adalah jumlah tenaga
kerja yang bekerja dalam suatu unit usaha. Dalam penyerapantenaga kerja ini
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
20
a. Tingkat Upah
kepada penerima kerja untuk pekerjaan atau jasa yang telah atau akan
dibayar atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dan
sebagai balas jasa dari usaha yang telah dilakukannya yakni upah. Maka
pengertian permintaan tenaga kerja adalah tenaga kerja yang diminta oleh
upah rata-rata, maka akan diikuti oleh turunnya jumlah tenaga kerja yang
kerja yang diminta akan menurun sebagai akibat dari kenaikan upah.
Apabila tingkat upah naik sedangkan harga input lain tetap, berarti harga
tenaga kerja relatif lebih mahal dari input lain. Situasi ini mendorong
21
dengan input-input lain yang harga relatifnya lebih murah guna
produktif.
hidupnya.
22
b. Modal
dan kedua duanya dapat bersifat saling mengganti. Hal ini diperkuat
Q = (L,K,N)
dimana :
Q = Output
L = Labour
K =
Kapital
N = Sumber Daya
tidak termasuk nilai tanah dan bangunan yang ditempati atau biasa
disebut dengan modal kerja. Masalah modal sering kali disoroti sebagai
salah satu factor utama penghambat produksi dan dengan demikian juga
23
banyak modal yang digunakan untuk membeli mesin-mesin atau
kerja diantaranya :
perusahaan sehari-hari”.
pembayaran lainnya”.
a. Konsep Kuantitatif
24
Konsep ini didasarkan atas kualitas dana yang ditanam
b. Konsep Kualitatif
Working Capital.
c. Konsep Fungsional
25
Menurut definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas,
pandang para ahli tersebut tentang modal itu sendiri. Pada awal mulanya
para ahli melihat bahwa modal itu hanya ditinjau dari wujudnya (konkrit)
tidak hanya dilihat dari wujudnya saja tetapi modal juga dapat ditinjau dari
26
Modal kerja normal merupakan jumlah modal kerja yang
normal.
musim.
diketahui sebelumnya.
27
1. Sifat atau tipe perusahaan
barang yang akan dijual serta harga per satuan barang tersebut.
pokok per satuan barang yang akan dijual semakin besar pula
28
jumlah modal kerja yang dibutuhkan untuk perusahan yang
4. Syarat penjualan
tersebut.
29
teratur dan efisien. Semakin cepat atau semakin tinggi tingkat
tersebut.
30
6. Memungkinkan perusahaan dapat memberikan syarat kredit
7. Teori Produksi
optimalisasi dari factor-faktor produksi seperti, tenaga kerja, modal, dan lain
untuk menambah atau menciptakan daya atau nilai suatu barang atau benda
31
8. Tori Kurva Philips
Kurva Phillips ini tidak selalu tetap letaknya, tetapi seperti pendapat
Friedman dan Phelps, bahwa kurva Phillips tidak menunjukkan suatu
hubungan jangka panjang yang stabil. Kurva Phillips itu akan bergeser ke luar
bila pengambil keputusan mencoba mempertahankan tingkat pengangguran di
bawah tingkat pengangguran natural, dan sebaliknya bila tingkat
pengangguran dibiarkan berada di atas tingkat pengangguran natural, maka
kurva Phillips akan bergeser ke bawah. Selanjutnya Friedman dan Phelps
seperti halnya dengan Phillips sendiri menyatakan bahwa semakin tinggi
tingkat pengangguran semakin cepat kenaikan tingkat upah dan harga; dan
semakin tinggi inflasi akan semakin cepat pada kenaikan tingkat upah.
32
9. Industri Manufaktur
pengawasan manual.
bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Upaya ini melibatkan semua
Manufaktur dapat di definisikan dari dua sisi yaitu Teknologi dan Ekonomi.
a. Darisisi Teknologi
33
Menurut Heizer, dkk (2005), manufaktur berasal dari kata
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang bernilai tambah lebih
4. Makanan
5. Logam
manufacturing).
intermitten manufacturing).
34
Strategi respons terhadap permintaan konsumen mendefinisikan
Stock.
leading sector atau sector pemimpin. Hal ini dikarenakan dengan adanya
bahan baku bagi industri. Sektor jasa juga turut berkembang dengan berdirinya
Klasifikasi Industri
a) Industri Besar
ataulebih
b) Industri menegah
35
Industri yang menggunakan tenaga kerja antara 20-99 orang
c) Industri kecil
orang.
a) Industri Besar
b) Industri menegah
komoditas.
36
11. Teori upah
kepada buruh atau pekerja untuk sesuatu pekerjaan atau jasa yang telah atau
dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut
adalah:
1) Teori Nilai
sumber nilai ekonomi. Jadi nilai suatu barang adalah nilai dari
jasa buruh atau dari jumlah waktu kerja yang digunakan untuk
37
sistem ini adalah bahwa tiada jalan lain bagi buruh kecuali untuk
menurut kebutuhannya.”
dengan upah yang diterima orang tersebut. Dengan kata lain tingkat
38
W = VMPPL = MPPL × P
Dimana :
r = VMPPL = MPPL × P
Dimana :
39
P = harga jual barang produksi
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
industri manufaktur (besar dan sedang) di jawa timur ini dilakukan di provinsi
B. Jenis Penelitian
beberapa variable.
variabel dan jenis penelitian sangat tergantung pada rumusan masalah dan
kajian teorinya. Dalam penelitian ini variabel tingkat upah (UMR) (X1),
sektor manufaktur (besar dan sedang) di provinsi jawa timur tahun 2011-
sebagai berikut:
suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau dilakukan dan dinyatakan
41
atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan atas dasar suatu
saja, tidak termasuk nilai tanah dan bangunan yang ditempati atau
tahun 2011-2015.
3. PDRB (X3), yaitu jumlah nilai barang tambah dan jasa yang
dalam tahun tertentu atau periode tertentu dan biasanya satu tahun.
42
D. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
fenomena akhir penelitian, misal data tentang tingkat upah, modal, PDRB ini
tenaga kerja pada sektor industri manufaktur (besar dan sedang) di provinsi
2. Sumber Data
Berdasarkan sumbernya ada dua macam data yaitu sumber data primer
dan data skunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian
kuesioner. Sedangkan data skunder adalah data yang telah ada dan telah
dapat melalui artikel, buku, jurnal dan lain sebagainya (Kuncoro, 2004).
Dalam penelitian ini dikumpulkan data primer dan data skunder. Data
penelitian.. Data skunder adalah data atau informasi yang diperoleh tidak
Kusumayadi dan Sugiarto (2000:80) bahwa data primer adalah data yang
43
skunder adalah data nyang merupakan hasil pengumpulan orang atau instansi
1. Analisis Data
Agar suatu data yang telah terkumpul dapat bermanfaat, Maka perlu
dilakukan analisis data. Analisis data merupakan proses pengolahan data yang
Mas’ud (2004) menerangkan bahwa analisis data dilakukan setelah data dari
dalam penganalisisan data terdapat dua metode analisis data yaitu metode
44
keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel
(besar dan sedang) di provinsi jawa timur tahun 2010-2014 dan (independen)
Sugiyono
(2007:275)
Keterangan :
Y = penyerapan tenaga
X2 = tingkat
upah X3 =
modal
X4 = biaya input
2. Uji Hipotesis
empiris kebenarannya,
merupakan jawaban dengan melakukan
sementara pembuktian
terhadap masalahstatistik.
yang diteliti,
dari uji T-test ini dapat dilihat dari pvalue pada masing-masing variabel
45
independen jika p-value < level of significant (α) yang ditentukan
Ho dan menerima Ha
Ho dan menerima Ha
diterima
𝑹𝟐/𝑲
F = (𝟏−𝑹𝟐)/(𝒏−𝟏−𝑲
)
46
Di mana;
n = jumlah sampel
47
BAB IV
Angkatan kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi suatu daerah untuk menjadi da
kerja paling banyak.
PenyerapanTenagaKerja
No Kota 2011 2012 2013 2014 2015
ga kerja Kota Surabaya yaitu sebesar 1.334.419 jiwa pada tahun 2011 dan mengalami kenaikan hingga
2015 sebesar 1,447,661 dengan memiliki jumlah penyerapan tertinggi di
2011 hingga mengalami naik turun pada tahun 2012, 2013,dan 2015 akan
tetapi penyerapan tenga kerja sidoarjo pada tahun 2014 memiliki jumlah
48
tertinggi sebesar 1.069.708, penyerapan tenaga kerja Pasuruan setiap
dtahun 2011 sebesar 819.448 dan jumlah terbanyak sebesar 849.867 tenaga
kerja ditahun 2015.Tenaga kerja Gresik juga mengalami naik turun dengan
jumlah terendah pada tahun 2011 sebesar 569.098 dan paling tinggi jumlah
tenaga kerja pada tahun 2013 sebesar 619.688 dibandingkan denga 2014 dan
tenaga kerja dengan jumlah paling sedikit 524.426 tahun 2011 dan paling
tinggi pada tahun 2016 sebesar 564.026 jiwa, dan Probolinggo pada tahun
berada di tahun 2013 sebesar 618.642 dan jumlah terendag pada tahun 2014
49
400.000,00 2014
200.000,00 2015
-
khusus daerah seperti Probolinggo Dan Mojokerto penyerapan tenaga kerja masih tergolong ren
sampai tahun 2015 Kota Surabaya merupakan kota yang memiliki tenaga
kerja paling banyak, dengan jumlah tenaga kerja 1.400.000 pada tahun 2013
tenga kerja tertinggi pada tahun 2014 dan 2014 sebesar 1.000.000 jiwa
50
memiliki tenaga kerja tertinggi sebesar 800.000 pada tahun 2013 dan 2015,
Gresik memiliki tenga kerja tertinggi pada tahun 2013 dan 2015 sebesar
600.000 dan nilai terendah pada tahun 2011 dan 2012. Mojokerto tenaga kerja
tertinggi pada tahun 2015 450.000 dan terendah pada tahun 2011 dan
Probolinggo nilai tenga kerja tertinggi pada tahun 2012 sebesar 800.000 dan
Upah minimum regional yang rendah berarti penduduk di suatu wilayah tersebut memiliki stan
konsumsi yang tinggi.
tertinggi yaitu sebesar Rp. 2.710.000 pada tahun 2015 dan UMR terendah
51
2.705.000 pada tahun 2015 dan terendah pada thaun 2011 sebesar 1.107.000,
Pasuruan memilki UMR tertinggi yaitu sebesar 2.700.000 dan terendah pada
2.707.500 dan UMR terendah pada tahun 2011 sebesar 1.133.000, Mojokerto
memilki UMR tertinggi yaitu sebesar 2.695.000 dan UMR terendah pada
tahun1.105.000,ProbolinggomemilkiUMRtertinggiyaitusebesar
Berdasarkangambar4.2diatas,dapatdilihatbahwakeenam
52
2.500.000,00. Sidoarjo UMR tertinggi pada tahun 2015 2.500.000,00 dan
tahun 2015 sebesar 2.500.000,00 dan UMR terendah tahun 2011 sebesar
500.000. Gresik UMR tertinggi sebesar 2.500.000,00 pada tahun 2015 dan
3. Modal
berikut:
53
N Modal
o Kota
1 Surabaya
748,125,178, 695,081,576, 582,155,130, 639,625,900, 828,416,500,
209 624 519 000 000
2 Sidoarjo
650,868,905, 590,819,340, 518,118,066, 511,700,720, 704,154,025,
042 130 162 000 000
3 Pasuruan
592,290,703, 502,196,439, 481,849,801, 440,062,619, 612,614,001,
588 111 531 200 750
4 Gresik
663,365,588, 577,525,904, 534,853,279, 510,472,638, 698,379,961,
019 977 699 272 995
5 Mojokert
o 603,662,685, 490,897,019, 497,413,550, 439,006,468, 600,606,767,
097 231 120 914 316
6 Proboling
go 404,453,999, 333,809,973, 333,267,078, 302,914,463, 408,412,601,
015 077 580 551 775
Tabel 4. 3. Hasil Modal di Industri Manufaktur Daerah Jawa Timur Tahun
2011-2015:
Berdasarkan tabel diatas untuk data modal yang ada di industry manufaktur kawasan Jawa T
permodalan di Surabaya mengalami peningkatan yang cukup tinggi
yang ada dan memiliki tata letak yang berada di tengah-tengah kota yang
lain.
54
Sedangkan untuk penyumbang modal terdendah yaitu Probolinggo
merupakan kota industry dan tata letak kota yang berada di pesisir pantai. Hasil kenaikan
terdapat seperti grafik berikut:
Investasi
900.000.000.000
800.000.000.000
700.000.000.000
600.000.000.000 2011
500.000.000.000 2012
400.000.000.000 2013
300.000.000.000 2014
200.000.000.000 2015
100.000.000.000
-
Tahun 2011-2015.
paling tinggi dari tahun 2011-2015, hal ini disebkan karena Surabay
merupakan kota Industri dan berada di tengah-tengah kota lain, selain itu
Jumlah modal yang didapatkan dari masing-masing Kota pada tahun 2015
55
di Surabaya didapatkan Rp. 828,416,500,000, di Sidoarjo Rp.
Kota/Kabupaten.
memiliki pendapatan riil yang tinggi pula. Hal ini sangat mungkin terjadi
PDRB yang tinggi di suatu daerah dinikmati oleh penduduk di luar daerah
tersebut. Hasil jumlah PDRB yang didapatkan pada Provinsi Jawa Timur
56
PDRB
Di kawasan Jawa Timur yang merupakan penyumbang PDRB tertinggi yaitu Kota Surabay
grafik dibawah ini:
57
- 2014
2015
2011-2015.
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa Kota Surabaya merupakan Kota yang penyumb
53,364,500.00, Gresik Rp. 64,761,100.00, Mojokerto Rp. 31,751,100.00
58
sumberdaya manusia yang kurang kompeten, tingkat pendidikan yang
G. Analisis Regresi
2. Uji Normalitas
59
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
8
Series: Standardized Residuals
Sample 2011 2015
Observations 30
7
Jarque-Bera 0.946507
6
Probability 0.622972
5
1 -300000-200000-100000 1 100001200001300001
Gambar 4.5
Dari hasil output dengan program Eviews diketahui bahwa nilai J-B sebesar 0.946507 dengan probab
normal. Pengujian dengan probability diketahui probabilitasnya sebesar
60
Tabel Uji Normalitas Dengan Histogram dan Jarque-Bera
Penyerapan_Tena
UMR_X1 Investasi_X2 PDRB_X3 ga_Kerja_Y
N 30 30 30 30
Kolmogorov-
1.046 .472 1.091 1.332
Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-
.224 .979 .185 .058
tailed)
a. Test distribution
is Normal.
61
H1 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
4. Uji Multikolinieritas
digunakan dalam persamaan regresi. Dalam penelitian ini untuk menguji ada
tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai VIF dan nilai tolerance
yang diperoleh. Jika nilai nilai toleransi lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
UMR_X1 0.852 1.174
Investasi_X2 0.486 2.057
PDRB_X3 0.489 2.046
VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 sehingga
62
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas. Nilai VIF dan tolerance
membandingkan nilai Durbin Watson hitung (d) dengan nilai Durbin Watson
tabel yaitu batas lebih tinggi (upper bond atau du) dan batas lebih rendah
(lower bond atau d1). Karena jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak
30 data dan tidak terdapat tabel durbin watson dengan jumlah sampel 112
Durbin Watson 2.112006. Dari uji Durbin Watson diketahui nilai dan dengan
dl (2.350).
63
Gambar Uji Autokorelasi
H0 H0
2.112006
64
-400,000
-200,000
200,000
400,000
0
_Surabaya - 11
Gambar 4.5
_Surabaya - 12
_Surabaya - 13
_Surabaya - 14
_Surabaya - 15
_Sidoarjo - 11
heteroskedastisitas.
_Sidoarjo - 12
_Sidoarjo - 13
_Sidoarjo - 14
_Sidoarjo - 15
_Pasuruan - 11
Residual
_Pasuruan - 13
_Pasuruan - 14
_Pasuruan - 15
_Gresik - 11
_Gresik - 12
Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot
Actual
_Gresik - 13
_Gresik - 14
_Gresik - 15
_Mojokerto - 11
_Mojokerto - 12
_Mojokerto - 13
_Mojokerto - 14
_Mojokerto - 15
_Probolinggo -
11
_Probolinggo -
12
_Probolinggo -
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
1,600,000
65
Hasil uji heteroskedastisitas menunjukan bahwa garis tersebar di atas dan dibawah angka no
1. Uji Regresi Berganda
dari satu variable bebas yakni UMR (X1) Investasi (X2) dan PDRB (X3)
terhadap variabel terikat (Y) berupa penyerapan tenaga kerja, maka untuk
software SPSS versi 17.00. Hasil analsis regresi berganda dapat dilihat dari
Tabel coefficient maka dihasilkan output pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6
Analisis Regresi Linier Berganda
Variable Coefficient
C 379582.9
UMR -0.066774
Investasi -1.700008
PDRB 0.010947
R-squared 0.669631
Adjusted R-squared 0.631512
Log likelihood -405.1222
F-statistic 17.56666
Prob(F-statistic) 0.000002
yaitu UMR, Investasi, dan PDRB adalah adalah nol maka penyerapan
66
Y penyerapan tenaga kerja jika tidak dipengaruhi variabel X1, X2,
tenaga kerja (Y) yang berarti dengan adanya kenaikan UMR akan
67
tenaga kerja (Y) yang berarti dengan adanya kenaikan PDRB akan
9. Koefisien Determinasi
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
UMR, investasi dan PDRB wilayah Jawa Timur Regional Tengah tahun
pendekatan fixed effect model sebesar 0.669631. Hal ini berarti 66,9%
variasi Penyerapan tenaga kerja wilayah Jawa Timur Regional Tengah yang
Tengah tahun 2011-2015 yang ditunjukkan dalam tabel 4.6 model fixed
68
Ftabel dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel independen
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh masing-masing variabel inde
Timur Regional Tengah tahun 2011-2015.
69
probabilitas 0.9663, t hitung < t tabel dan probabilitas < α = 5% (0,05),
5.331998 dan probabilitas 0,0000, t hitung < t tabel dan probabilitas > α =
Kerja
Kelebihan penawaran tenaga kerja ini akan diserap oleh sektor informal yang
tingkat upahnya tidak diatur oleh regulasi, yang pada gilirannya akan
mengurangi tingkat upah. Jika pangsa kerja di sektor informal lebih rendah,
nilai IPM Indonesia masih terbilang lebih rendah dibandingkan dengan nilai
70
optimum industri tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut tidak
tenaga. Hal ini dilakukan sematamata untuk menghemat pengeluaran dan demi
naiknya tingkat upah cenderung diikuti dengan turunnya jumlah tenaga kerja
masalah antara pengusaha dan pekerja. Disatu sisi penetapan upah minimum
hubungan negative antara perubahan upah tenaga kerja dengan jumlah tenaga
kerja yang digunakan perusahaan. Artinya, jika terjadi kenaikan upah tenaga
71
serikat dagang atau serikat buruh. Kemerosotan ekonomi selama dekade 1980-
merosotnya upah dan gaji riil di segenap instansi pemerintah, namun ternyata
masih banyak calon pekerja yang memburu posisi kerja di sektor formal
meskipun mereka tahu gajinya semakin lama semakin tidak memadai untuk
oleh Juanita, 2016 dengan judul Analisis Data Panel Pengaruh Umr, Nilai
Output, Jumlah Unit Usaha, Dan Investasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
Pada Sektor Industri Besar Dan Sedang Di Jawa Tengah Tahun 2011-2013.
Berdasarkan uji validitas pengaruh atau uji t, UMR dan investasi tidak
72
output dan jumlah unit usaha berpengaruh positif signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja. Berdasrkan uji F, nilai output dan jumlah unit usaha
kerja.
ini berarti semakin tinggi atau semakin rendah investasi tidak berdampak pada
Hasil penelitian yangtelah dilakukan ini juga didukung temuan dari Nila
73
menunjukkan ketidaksesuaiandengan teori yang selama ini berlaku, dimana
namunteori tersebut tidak sesuai dengan kasus dalam penelitian ini. Tidak
produktivitas dari barang dan jasa yanglebih efektif dan efisien, akibat
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Todaro dalam Dimas (2009)
pasar komoditi dan pasar uang yangterintegrasi dengan baik, tenaga kerja yang
74
mengubah modal baru secaraefektif dan efisien menjadi output yang lebih
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa hubungan positif antara tingkat
teori yang selama ini berlaku. Menurut teori yang dikemukakan oleh Keynes
dalam Boediono (1998) bahwa pasar tenaga kerja hanyalah mengikuti apa
yang terjadi di pasar barang. Apabila output yang diproduksikan naik, maka
jumlah orang yang dipekerjakan juga naik (Hal ini dapat dikaitkan dengan
inputnya (tenaga kerja). Hal tersebut sesuai dengan teori produksi yang
permintaan output, yang artinya permintaan akan input baru terjadi bila ada
permintaan akan output. Permintaan akan barang dan jasa inilah yang
Sebab setiap perusahaan akan berusaha untuk mencari profit dengan melihat
75
sebesar 1,09%. Hasil ini juga menunjukkan kesesuaian dengan hipotesis
tingkat upah naik sedangkan harga input lain tetap, maka harga tenaga kerja
relatif lebih mahal dari input lain. Hal tersebut mendorong pengusaha untuk
mengganti tenaga kerja yang relatif mahal dengan input-input lain yang
BAB V
A. Kesimpulan
hanya bersifat saat ini saja dan tidak dapat dijadikan prediksi untuk
datang.
tersebut hanya bersifat saat ini saja dan tidak dapat dijadikan prediksi
76
untuk mengukur pengaruh Investasi terhadap penyerapan tenaga di masa
akan datang.
tenaga kerja hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi PDRB maka
B. Saran
tenaga kerja.
77
DAFTAR PUSTAKA
Alaniz, Enrique.,Gindling, T.H., &Terrel, Katherine. 2011. The Impact of Minimum Wages on Wa
Alaniz, Enrique.,Gindling, T.H., &Terrel, Katherine. 2011. The Impact of Minimum Wages on Wa
78
Anonim. 2000. Beberapa Terbitan. Statistik Indonesia. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.
Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat , 2011. Pedoman Pendataan Survei Sosial
Ekonomi Nasional Tahun 2011. Jakarta Pusat : Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. 2014. Statistik Daerah Provinsi Jawa
Timur Tahun 2014. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. Surabaya.
Badan Pusat Statistik: Jawa Tengah Dalam Angka 2010-2015. Semarang: Badan
Pusat Statistik Jawa Tengah.
Bellante, Don dan Mark Jackson. 2000. Ekonomi Ketenagakerjaan. Jakarta : FEUI
Yogyakarta.
79
Budiawan, Amin. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penyerapan Tenaga
Kerja terhadap Industri Kecil Pengolahan Ikan di Kabupaten Demak.
Economics Development Analysis Journal : Vol. 2, No. 1
Ehrenberg, Ronald G., dan Smith, Robert S, 2003. Modern Labor Economics:
Theory and Public Policy, Eight Edition. Pearson Education, Inc.
New York City.
Eka, Rizky Putra. 2012. Pengaruh Nilai Investasi, Nilai Upah, dan Nilai Produksi
terhadap Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Mebel di Kecamatan
Pedurungan Kota Semarang. Economics Development Analysis Journal
:Vol 1 No 2.
80
Gilarso.1994. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro.Yogyakarta: Kanisius.
Karib, Abdul. 2012. Analisis pengaruh Produksi, Investasi dan Unit Usaha
terhadap Penyerapan Tenaga Kerja pada Sektor Industri Sumatera
Barat. Jurnal Manjemen dan Kewirausahan: Vol. 3, No.3
Kuncoro, Haryo. 2001. Sistem Bagi Hasil dan Stabilitas Penyerapan Tenaga
Kerja, Media Ekonomi, Volume 7, Nomor 2 hal 165-168
81
Mas.ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis OrganisasionalKonsep&Aplikasi.
BadanPenerbitUniversitasDiponegoro. Semarang.
Mudrajad Kuncoro. 2004. Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis
dan Ekonomi. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
82
Simanjuntak, Payaman J. 2005. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Jakarta: LPFE UI.
Subekti, M. Agus. 2007. Pengaruh Upah, Nilai Produksi, Nilai Investasi Terhadap
Penyerapan tenaga Kerja Pada Industri Kecil genteng di Kabupaten
Banjarnegara. Skripsi FE UNNES
Thomas, Ngui Katua. 2014. The Role of SMEs in Employment Creation and
Economic Growth in Selected Countries.International Journal of
Education and Research. Vol.2 , No.12. Desember
83
Yani, Ahmad. 2011. PengaruhInvestasiTerhadapPenyerapanTenagaKerja di
Sulawesi Selatan Periode 2000-2009. Skripsi, UniversitasHasanuddin.
84