Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Economia, Volume 13, Nomor 1, April 2017

ANALISIS KETERKAITAN SEKTOR PERTANIAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP


PEREKONOMIAN INDONESIA (ANALISIS INPUT OUPUT)

Retno Febriyastuti Widyawati


Alumnus Program Doktor FEB Universitas Gadjah Mada, Indonesia
Email: retnofebriyastuti@gmail.com

Abstrak: Analisis Keterkaitan Sektor Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap


Perekonomian di Indonesia (Analisis Input Output). Sektor pertanian masih menjadi
andalan penciptaan lapangan pekerjaan dalam jumlah yang cukup besar dibandingkan
dengan sektor-sektor lainnya dalam perekonomian di Indonesia. Hal ini menjadikan
peluang sektor pertanian dalam pengaruhnya terhadap perekonomian di Indonesia.
Artikel ini bertujuan untuk meneliti keterkaitan ke depan dan ke belakang sektor
pertanian dengan sektor-sektor lain di Indonesia dan meneliti dampak dari angka
pengganda sektor pertanian. Analisis yaitu Input-Output dengan data sekunder Input-
Output Indonesia 2010. Hasil menunjukkan bahwa sektor industri pengolahan dan
sektor listrik, gas, air bersih memiliki keterkaitan ke depan terhadap sektor pertanian.
Selanjutnya, sektor listrik, gas, air bersih; dan sektor bangunan memiliki keterkaitan
ke belakang terhadap sektor pertanian. Hasil pengganda output sektor pertanian
memiliki dampak pengganda output yang lebih rendah dibandingkan sektor lainnya,
sedangkan pengganda pendapatan rumah tangga dan kesempatan kerja memiliki
dampak pengganda yang lebih besar dibandingkan sektor lainnya.

Kata Kunci: Pertanian, Input-Output, Keterkaitan, Angka Pengganda

Abstract: Linkage Analysis of Agricultural Sector and Effect on the Economy in


Indonesia (Input-Output Analysis). The agricultural sector is still the mainstay of job
creation in large enough quantities compared to other sectors of the economy in
Indonesia. It makes the chances of the agricultural sector in its influence on the
economy in Indonesia. This article aims to examine the relationship forward and
backward linkages agricultural sector with other sectors in Indonesia and examines
the impact of multiplier output agriculture sector on the economy. Analysis use Input-
Output with secondary data Input-Output Indonesia 2010. The results showed that
the manufacturing sector and electricity, gas, water sector had been linked to the
future of the agricultural sector. Furthermore, electricity, gas, water sector; and the
building sector have backward linkages to the agriculture sector. The multiplier output
agricultural sector has multiplier output impact lower than other sectors in the
economy. Multiplier household income and employment agriculture have a greater
multiplier effect than other sectors.

Keywords: Agriculture, Input-Output, Linkages, Multiplier Effect

PENDAHULUAN terkandung di dalamnya dan tersebar secara


Indonesia adalah negara yang memiliki luas pada setiap pulau-pulau di Indonesia.
kekayaan atas sumber daya alam yang Kekayaan alam yang dimiliki tersebut dapat
melimpah. Kekayaan sumber daya tersebut menjadi modal bagi pelaksanaan
terdiri dari sumber daya air, sumber daya pembangunan ekonomi bagi Indonesia.
lahan, sumber daya hutan, sumber daya laut, Sumber kekayaan alam yang dimiliki
maupun keanekaragaman hayati yang Indonesia tersebut dapat dioptimalkan salah

14
Analisis Keterkaitan Sektor …. (Retno Febriyastuti Widyawati)

Tabel 1. Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia (Persen), 2005-2015


Persentase dari Total Angkatan Persentase dari Total Angkatan
Total Angkatan
Tahun Kerja yang Bekerja Pada Sektor Kerja yang Bekerja Pada Sektor
Kerja (%)
Pertanian (Persen) Non Pertanian (Persen)
2005 68,02 44,03 55,96
2006 66,74 44,46 55,53
2007 66,60 43,66 56,33
2008 67,33 41,83 58,16
2009 67,60 41,18 58,81
2010 67,83 39,87 60,12
2011 70,01 37,89 62,10
2012 69,59 36,52 63,47
2013 69,15 35,16 64,83
2014 69,17 34,55 65,44
2015 69,50 33,20 66,79
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

satunya melalui sektor pertanian (komoditas dan kenyataannya kontribusi sektor


primer). pertanian PDB tidak terlalu besar. Tabel 2
Sektor pertanian masih menjadi andalan menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor
penciptaan lapangan pekerjaan dalam pertanian tahun 2005-2014 bersifat
jumlah yang cukup besar. Tabel 1 berfluktuatif dan cenderung mengalami
menunjukkan, persentase total angkatan peningkatan. Walaupun demikian,
kerja yang bekerja pada sektor pertanian dari pertumbuhan sektor pertanian masih berada
tahun 2005 sampai tahun 2015, di mana rata- di bawah pertumbuhan PDB nasional dan
rata 40% dari total angkatan kerja bekerja di masih rendah dibandingkan dengan sektor-
sektor pertanian, sedangkan sisanya sebesar sektor lainnya.
55% bekerja di sektor non pertanian yang Berdasarkan tabel 2, sumbangan PDB
tersebar di 8 sektor perekonomian di terbesar yaitu sektor pengangkutan dan
Indonesia. Hal ini berarti persentase komunikasi; keuangan, real estat, dan jasa
angkatan kerja di sektor pertanian masih perusahaan; konstruksi. Sektor-sektor
cukup tinggi dibandingkan dengan tersebut dianggap sebagai motor penggerak
persentase sektor non pertanian. bagi pertumbuhan perekonomian
Kekayaan sumber daya alam di Indonesia dibandingkan dengan sektor pertanian. Hal
seharusnya dapat menjadi peluang untuk ini dapat dilihat dari kontribusi sektor
mengembangkan sektor pertanian, sehingga pengangkutan dan komunikasi; sektor
dapat menopang kehidupan masyarakat. keuangan, real estat, dan jasa perusahaan;
Akan tetapi, kenyataannya sektor pertanian sektor konstruksi terhadap PDB (Lihat Tabel
di Indonesia masih kurang berkembang. Hal 2) yang nilainya berada di atas rata-rata PDB.
ini dilihat dari kontribusi sektor pertanian Walaupun sektor pengangkutan dan
terhadap pendapatan nasional yang dilihat komunikasi menyumbang PDB terbesar pada
berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya dari tahun 2005-2014 dalam

15
Jurnal Economia, Volume 13, Nomor 1, April 2017

Tabel 2. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut
Lapangan Usaha (Persen), 2005–2014
Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pertanian, Peternakan, 2.72 3.36 3.47 4.83 3.96 3.01 3.37 4.20 3.44 3.29
Kehutanan, dan Perikanan
Pertambangan dan 3.20 1.70 1.93 0.71 4.47 3.86 1.60 1.58 1.41 -0.2
Penggalian
Indutsri Pengolahan 4.60 4.59 4.67 3.66 2.21 4.74 6.14 5.74 5.56 4.86
Listrik, Gas, dan Air Bersih 6.30 5.76 10.33 10.93 14.29 5.33 4.71 6.32 5.78 5.50
Konsruksi/Bangunan 7.54 8.34 8.53 7.55 7.07 6.95 6.07 7.39 6.57 6.58
Perdagangan Hotel, dan 8.30 6.42 8.93 6.87 1.28 8.69 9.24 8.16 5.89 4.64
Restoran
Pengangkutan dan 12.76 14.23 14.04 16.57 15.85 13.41 10.70 9.98 9.80 9.31
Komunikasi
Keuangan, Real Estat, dan 6.70 5.47 7.99 8.24 5.21 5.67 6.84 7.14 7.57 5.96
Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa 5.16 6.16 6.44 6.24 6.42 6.04 6.80 5.22 5.47 5.92
Produk Domestik Broto 5.69 5.50 6.35 6.01 4.63 6.22 6.49 6.26 5.73 5.06
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

suatu pelaksanaan pembangunan di sudah pernah dilakukan oleh beberapa


Indonesia, hal ini tidak dapat terlepas dari peneliti sebelumnya. Sukanto (2010) dengan
peran sektor pertanian dan sektor-sektor judul Peranan Sektor Pertanian Terhadap
lainnya. Dengan kata lain, walaupun sektor Perekonomian Jawa Tengah (Pendekatan
pertanian di Indonesia masih tergolong Analisis Input-Output). Hasilnya
rendah dalam menyumbang PDB tetapi menunjukkan keterkaitan sektor pertanian
sektor pertanian memainkan peranan lebih banyak menunjukkan keterkaitan
penting dalam proses pembangunan langsung ke depan yang lebih besar
ekonomi Indonesia. Sektor pertanian dapat dibandingkan dengan keterkaitan langsung
menjadi sektor pendukung maupun ke belakang. Angka keterkaitan ke belakang
penunjang dalam pembangunan sektor- yang paling besar adalah sub sektor bahan
sektor lainnya. Oleh karena itu, peran sektor makanan dan tebu. Suryani (2013) meneliti
pertanian diharapkan tidak hanya dilihat dari Analisis Peran Sektor Ekonomi Terhadap
kontribusinya terhadap PDB, akan tetapi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
sektor pertanian dapat berperan terkait Pemalang. Hasil penelitian menunjukkan
pengaruhnya terhadap sektor-sektor lain bahwa sektor listrik, gas, dan air bersih;
sebagai penyedia input (barang dan jasa) pengangkutan dan komunikasi memiliki
antara sektor lainnya yang pada akhirnya angka keterkaitan ke depan dan ke belakang
dapat mempengaruhi pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding sektor lainnya.
ekonomi nasional. Astrini (2013) meneliti Analisis Revitalisasi
Peran sektor pertanian terhadap sektor- Sektor Pertanian dalam Pembangunan
sektor lainnya dalam perekonomian dengan Terhadap Perekonomian di Jawa Timur
menggunakan alat analisis Input Output Melalui Pendekatan Input-Output. Hasil

16
Analisis Keterkaitan Sektor …. (Retno Febriyastuti Widyawati)

penelitian menunjukkan bahwa sektor yang output tersebut akan didistribusikan ke


memiliki keterkaitan ke depan dan belakang sektor-sektor produksi di perekonomian
sekaligus menjadi sektor unggulan di Provinsi tersebut, termasuk sektor i itu sendiri. Secara
Jawa Timur adalah sektor listrik, gas, dan air langsung, jika terjadi peningkatan satu unit
bersih; sektor keuangan, persewaan, dan output sektor i, peningkatan output total di
jasa perusahaan. Secara keseluruhan peneliti perekonomian, yang melalui mekanisme
tersebut meneliti peran sektor pertanian output, ditunjukkan oleh baris dari matriks A.
dalam ruang lingkup wilayah atau daerah. Oleh karena iitu, keterkaitan ke depan
Peneliti ini mencoba meneliti sektor langsung sektor j, yang dinotasikan dengan
pertanian dalam ruang lingkup nasional. F(d), diformulasikan sebagai:
Tujuan penelitian ini akan membahas dua F(d)i = ∑𝑛𝑗=1 𝑎𝑖𝑗
hal untuk melihat keterkaitan ke depan dan Yang mana aij adalah elemen matrik A.
ke belakang sektor pertanian dengan sektor- Selanjutnya peningkatan tidak hanya
sektor lain dalam perekonomian Indonesia berhenti di situ saja. Ada pula efek lanjutan
dan melihat dampak pengganda dari sektor dari peningkatan output tadi yaitu efek tidak
pertanian dalam meningkatkan langsung yang terekam dalam matrik
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kebalikan output (1-A)-1. Keterkaitan ke
pendapatan, dan meningkatkan penyerapan depan total dari sektor i yaitu penjumlahan
tenaga kerja sektor-sektor lain dalam dari efek keterkaitan langsung dan tidak
perekonomian. langsung ke depan, yang dinotasikan dengan
F (d+i), diformulasikan sebagai:
METODE F(d+i)i = ∑𝑛𝑗=1 𝑎𝑖𝑗
Jenis data yang digunakan adalah data Keterkaitan ke Belakang (Backward
sekunder dari Tabel Input-Output Indonesia Linkages) adalah menghitung peningkatan
Tahun 2010: Transaksi Domestik Atas Dasar output sektor tertentu yang akan mendorong
Harga Produsen (Juta Rupiah) Klasifikasi 17 peningkatan output sektor-sektor lainnya.
Sektor. Data tabel Input-Output diklasifikasi Peningkatan output sektor-sektor lainnya
17 sektor tersebut diagregasikan menjadi 9 tersebut dapat terlaksana melalui dua cara,
sektor. Metode analisis yang digunakan pertama peningkatan output sektor i akan
merupakan metode analisis Input-Output. meningkatkan permintaan input sektor i
Analisis ini bisa dibedakan menjadi dua, yaitu tersebut. Input sektor i tadi ada yang berasal
untuk melihat keterkaitan ke depan dan ke dari sektor i sendiri, ada pula yang berasal
belakang, dan untuk melihat angka dari sektor lain, misalnya sektor j. Oleh
pengganda. karenanya, sektor i akan menerima output
Keterkaitan ke depan adalah menghitung sektor j lebih banyak daripada sebelumnya
total output yang tercipta akibat (untuk digunakan sebagai input proses
meningkatnya output suatu sektor industri produksi). Berarti, harus ada peningkatan
melalui mekanisme distribusi output dalam output sektor j. Peningkatan output sektor j
perekonomian. Jika terjadi peningkatan ini, pada gilirannya, akan meningkatkan
output produksi sektor i, maka tambahan

17
Jurnal Economia, Volume 13, Nomor 1, April 2017

permintaan input sektor j itu sendiri, yang perekonomian dihitung dari jumlah kolom
berarti harus ada peningkatan output sektor- ke-n dari matriks Kebalikan Leontief untuk
sektor lainnya. Begitu seterusnya, terjadi perekonomian yang bersangkutan. Sehingga,
keterkaitan antar sektor-sektor industri dengan menggunakan notasi aij bagi elemen
tersebut. Keterkaitan antara sektor-sektor matriks Kebalikan Leontief tersebut, angka
industri yang seperti itu disebut dengan pengganda output didefinisikan:
keterkaitan ke belakang karena Oj = ∑𝑛𝑖=1 𝑎𝑖𝑗
keterkaitannya bersumber dari input Angka pengganda pendapatan terjadi
produksi. Secara singkat, keterkaitan ke ketika ada perubahan (peningkatan)
belakang langsung ini, yang dinotasikan permintaan akhir suatu sektor juga akan
dengan B(d) dirumuskan sebagai berikut: meningkatkan pendapatan masyarakat.
B(d) j = ∑𝑛𝑖=1 𝑎𝑖𝑗 Besarnya pelipatgandaan peningkatan ini
Selanjutnya, keterkaitan ke belakang dapat dilihat dari angka pengganda
tersebut tidak saja memiliki efek langsung pendapatan. Angka pendapatan rumah
seperti yang ditunjukkan di atas, namun juga tangga suatu sektor menunjukkan jumlah
memiliki efek tidak langsung dari pendapatan rumah tangga total yang tercipta
penambahan output (secara eksogen), yang akibat adanya tambahan satu unit uang
ditunjukkan oleh matriks Kebalikan Leontief. permintaan akhir di sektor tersebut. Angka
Keterkaitan ke belakang total dari sektor i pengganda pendapatan rumah tangga ini
yaitu penjumlahan dari efek keterkaitan diterjemahkan sebagai peningkatan
langsung dan tidak langsung kebelakang, permintaan akhir dalam bentuk rumah
yang dinotasikan dengan B (d+i), tangga. Jika angka pengganda pendapatan
diformulasikan sebagai: rumah tangga sektor j dinotasikan dengan Hj
B(d+i) j = ∑𝑛𝑖=1 𝑎𝑖𝑗 maka dapat dituliskan:
Angka pengganda output terjadi jika ada Hj = ∑𝑛𝑖=1 𝑎𝑛 + 1, 𝑗𝑎𝑖𝑗
peningkatan permintaan akhir (final Angka pengganda kesempatan kerja
demand) pada suatu sektor yang akan terjadi ketika terdapat perubahan
meningkatkan output itu sendiri dan sektor- kesempatan kerja sebagai akibat adanya
sektor lain dalam perekonomian. Besarnya peningkatan produksi. Besarnya efek
kelipatan perubahan output regional akibat tersebut dapat diperhitungkan dari angka
perubahan permintaan akhir suatu sektor pengganda kesempatan kerja. Angka
dikenal dengan istilah angka pengganda pengganda kesempatan kerja merupakan
output. Dengan kata lain, angka pengganda efek total dari perubahan lapangan
output (suatu sektor) adalah nilai total dari pekerjaan di perekonomian akibat adanya
output yang dihasilkan oleh perekonomian satu unit uang perubahan permintaan akhir
untuk memenuhi (atau akibat) adanya di suatu sektor. Untuk dapat menangkap
perubahan satu unit uang permintaan akhir perubahan permintaan akhir di suatu sektor
sektor tersebut. Besarnya angka pengganda produksi terhadap perubahan lapangan
output untuk sektor ke-n di dalam pekerjaan di seluruh perekonomian,

18
Analisis Keterkaitan Sektor …. (Retno Febriyastuti Widyawati)

diperlukan jumlah lapangan pekerjaan awal, dihitung dari nilai koefisien matriks,
atau jumlah tenaga kerja awal pada masing- sedangkan untuk melihat keterkaitan ke
masing sektor produksi yang memang telah depan tidak langsung dapat dilihat dari
digunakan untuk melakukan proses produksi matriks kebalikan Leontif. Semakin besar
selama ini. Data tersebut digunakan untuk nilai koefisien teknis maupun matrik
menghitung berapa kontribusi setiap Kebalikan Leontif pada keterkaitan ke depan
pekerja, secara rata-rata, dalam langsung maupun tidak langsung antara
memproduksi output sektornya masing- sektor pertanian dengan sektor tertentu
masing. Jika nilai rata-rata output setiap maka semakin besar pula keterkaitan ke
pekerja di sektor j dinotasikan dengan wj, depan antara sektor pertanian dengan sektor
maka diperoleh: tertentu tersebut. Artinya semakin besar
Ej = ∑𝑛𝑖=1 𝑤𝑛 + 1, 𝑗𝑎𝑖𝑗 pula ketergantungan sektor tertentu
Secara singkat angka pengganda tersebut terhadap sektor pertanian dalam
kesempatan kerja diperoleh dari perkalian hal penyediaan bahan baku untuk proses
antara koefisien tenaga kerja dengan angka produksi. Hasil perhitungan keterkaitan ke
pengganda outputnya di mana nilai koefisien depan langsung dan keterkaitan ke depan
tenaga kerja merupakan rasio antara jumlah tidak langsung dapat dilihat pada Tabel 3.
tenaga kerja sektoral dengan nilai inputnya. Tabel 3 menunjukkan keterkaitan ke
depan langsung, tidak langsung, dan total.
HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai rata-rata keterkaitan ke depan langsung
Keterkaitan ke depan langsung sektor sebesar 0,412. Nilai keterkaitan ke depan
pertanian dengan sektor lainnya dapat langsung yang lebih besar dari nilai rata-rata

Tabel 3. Keterkaitan Ke Depan


Sektor Pertanian
Keterkaitan ke Depan
Sektor
Tidak
Langsung Peringkat Peringkat Total Peringkat
Langsung
Pertambangan dan 0,585 2 1,081 6 1,665 3
Penggalian
Industri Pengolahan 0,480 4 2,488 1 2,968 1
Listrik, Gas, dan Air 0,713 1 1,206 3 1,919 2
Bersih
Bangunan 0,088 8 1,122 4 1,210 7
Perdagangan, Hotel, 0,417 5 1,091 5 1,508 5
dan Restoran
Pengangkutan dan 0,414 6 1,226 2 1,641 4
Komunikasi
Keuangan, Persewaan, 0,492 3 0,999 8 1,491 6
Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa 0,109 7 1,017 7 1,127 8
Rata-Rata 0,412 1,279 1,691
Sumber: Tabel Input-Output Indonesia Tahun 2010, Klasifikasi 9 sektor (diolah)

19
Jurnal Economia, Volume 13, Nomor 1, April 2017

keterkaitan ke depan langsung antar sektor langsung antar sektor pertanian yaitu sektor
pertanian yaitu sektor listrik, gas, dan air industri pengolahan sebesar 2,488. Hal ini
bersih sebesar 0,713; sektor pertambangan artinya keterkaitan antara sektor pertanian
dan penggalian sebesar 0,585; sektor dengan sektor industri pengolahan memiliki
keuangan, persewaan, jasa perusahaan keterkaitan ke depan tidak langsung yang
sebesar 0,492; sektor industri pengolahan tinggi. Nilai keterkaitan ke depan tidak
sebesar 0,480; sektor perdagangan, hotel, langsung sektor pertanian dengan sektor
dan restoran sebesar 0,418; dan sektor industri pengolahan sebesar 2,488. Nilai
pengangkutan dan komunikasi sebesar 2,488 ini berarti bahwa apabila terjadi
0,414. Hal ini artinya keterkaitan antara perubahan atau peningkatan 1 unit uang
sektor pertanian dengan sektor listrik, gas, output sektor industri pengolahan akan
dan air bersih; sektor pertambangan dan meningkatkan output perekonomian
penggalian sebesar; sektor keuangan, (termasuk sektor industri pengolahan)
persewaan, jasa perusahaan sebesar; sektor sebesar 2,488 unit uang (Rp) secara
industri pengolahan; sektor perdagangan, langsung, melalui jalur peningkatan output
hotel, dan restoran; dan sektor sektor industri pengolahan yang digunakan
pengangkutan dan komunikasi memiliki sebagai input oleh sektor lain. Dengan
keterkaitan ke depan langsung yang tinggi. demikian pembangunan yang diarahkan
Nilai keterkaitan ke depan langsung tersebut kepada pengembangan sektor industri
memiliki arti, misalnya nilai keterkaitan ke pengolahan akan berdampak tidak langsung
depan langsung sektor pertanian dengan terhadap pembangunan sektor pertanian.
sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar Nilai rata-rata keterkaitan ke total
0,713. Nilai 0,713 ini berarti bahwa apabila sebesar 1,691. Nilai keterkaitan ke depan
terjadi perubahan atau peningkatan 1 unit total yang lebih besar dari nilai rata-rata
uang output sektor listrik, gas, dan air bersih keterkaitan ke depan total antar sektor
akan meningkatkan output perekonomian pertanian yaitu sektor industri pengolahan
(termasuk sektor listrik, gas, dan air bersih) sebesar 2,968 dan sektor listrik, gas, dan air
sebesar 0.713 unit uang (Rp) secara langsung bersih sebesar 1,919. Hal ini artinya
atau tidak langsung melalui jalur peningkatan keterkaitan antara sektor pertanian dengan
output sektor listrik, gas, dan air bersih yang sektor industri pengolahan dan sektor listrik,
digunakan sebagai input oleh sektor lain. gas, dan air bersih memiliki keterkaitan ke
Dengan demikian pembangunan yang depan total yang tinggi. Nilai keterkaitan ke
diarahkan kepada pengembangan sektor depan total sektor pertanian dengan sektor
listrik, air bersih, dan gas akan berdampak industri pengolahan sebesar 2,968. Nilai
langsung terhadap pembangunan sektor 2,968 ini berarti bahwa apabila terjadi
pertanian. perubahan atau peningkatan 1 unit uang
Nilai rata-rata keterkaitan ke depan tidak output sektor industri pengolahan akan
langsung sebesar 1,279. Nilai keterkaitan ke meningkatkan output perekonomian
depan tidak langsung yang lebih besar dari (termasuk sektor industri pengolahan)
nilai rata-rata keterkaitan ke depan tidak sebesar 2,968 unit uang (Rp) secara langsung

20
Analisis Keterkaitan Sektor …. (Retno Febriyastuti Widyawati)

dan tidak langsung, melalui jalur peningkatan matriks kebalikan Leontif. Semakin besar
output sektor industri pengolahan yang nilai koefisien teknis maupun matrik
digunakan sebagai input oleh sektor lain. Kebalikan Leontif keterkaitan ke belakang
Dengan demikian pembangunan yang langsung dan tidak langsung antara sektor
diarahkan kepada pengembangan sektor pertanian dengan sektor tertentu maka
industri pengolahan akan berdampak semakin besar pula keterkaitan antar sektor
langsung dan tidak langsung terhadap tersebut. Semakin besar keterkaitan ke
pembangunan sektor pertanian. belakang antara sektor pertanian dengan
Identifikasi dari sektor yang memiliki sektor tertentu tersebut maka semakin besar
keterkaitan ke depan yang tinggi terhadap pula ketergantungan sektor pertanian dalam
sektor pertanian tersebut mengindikasikan menggunakan output yang dihasilkan oleh
bahwa output dari sektor industri sektor tertentu untuk digunakan sebagai
pengolahan dan sektor listrik, gas, dan air input dalam proses produksi sektor
bersih yang diproduksi, sebagian besar pertanian. Hasil perhitungan keterkaitan ke
digunakan sebagai input oleh sektor belakang langsung dan keterkaitan ke
pertanian di Indonesia. Keadaan ini belakang tidak langsung dapat dilihat pada
menunjukkan bahwa sektor industri Tabel 4.
pengolahan dan sektor listrik, gas, dan air Tabel 4 menunjukkan keterkaitan ke
bersih memiliki peranan yang penting dalam belakang langsung, tidak langsung, dan total.
mendorong pertumbuhan produksi sektor- Nilai rata-rata keterkaitan ke belakang
sektor pertanian dan memberikan langsung sebesar 0,410. Nilai keterkaitan ke
ketersediaan output yang digunakan sebagai belakang langsung yang lebih besar dari nilai
input oleh sektor pertanian di Indonesia. rata-rata keterakitan ke belakang langsung
Kondisi ini sejalan dengan teori Hrirschman, antar sektor pertanian yaitu sektor listrik,
yang menyatakan bahwa pertumbuhan yang gas, dan air bersih sebesar 0,729; sektor
cepat dari satu atau beberapa industri dapat bangunan sebesar 0,585; sektor industri
mendorong perluasan industri-industri pengolahan sebesar 0,439; sektor
lainnya yang terkait dengan sektor industri pengangkutan dan komunikasi sebesar
yang tumbuh lebih dahulu. Dalam sektor 0,429. Hal ini artinya keterkaitan antara
produksi mekanisme pendorong sektor pertanian dengan sektor listrik, gas,
pembangunan yang tercipta sebagai akibat dan air bersih; sektor bangunan, sektor
dari adanya hubungan antara berbagai industri pengolahan; dan sektor
industri dalam menyediakan barang-barang pengangkutan dan komunikasi memiliki
yang diperlukan sebagai bahan baku bagi keterkaitan ke belakang langsung yang tinggi.
industri lainnya (Arsyad, 2010). Nilai keterkaitan ke belakang langsung
Keterkaitan ke belakang langsung antara tersebut memiliki arti, misalnya nilai
sektor pertanian dengan sektor lainnya dapat keterkaitan ke belakang langsung sektor
dihitung dari nilai koefisien matriks, pertanian dengan sektor listrik, gas, dan air
sedangkan untuk melihat keterkaitan ke bersih sebesar 0,729. Nilai 0,729 ini berarti
belakang tidak langsung dapat dilihat dari bahwa apabila terjadi perubahan atau 1 unit

21
Jurnal Economia, Volume 13, Nomor 1, April 2017

Tabel 4. Keterkaitan Ke Belakang


Sektor Pertanian
Keterkaitan ke Belakang
Sektor
Tidak
Langsung Peringkat Peringkat Total Peringkat
Langsung
Pertambangan dan 0,274 8 1,141 8 1,415 8
Penggalian
Industri Pengolahan 0,439 3 1,261 5 1,700 4
Listrik, Gas, dan Air 0,729 1 1,822 1 2,552 1
Bersih
Bangunan 0,585 2 1,365 2 1,950 2
Perdagangan, Hotel, 0,350 6 1,223 6 1,573 6
dan Restoran
Pengangkutan dan 0,429 4 1,271 3 1,700 3
Komunikasi
Keuangan, Persewaan, 0,301 7 1,182 7 1,483 7
Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa 0,408 5 1,262 4 1,670 5
Rata-Rata 0,410 1,292 1,701
Sumber: Tabel Input-Output Indonesia Tahun 2010, Klasifikasi 9 sektor (diolah)

uang output sektor listrik, gas, dan air bersih antara sektor pertanian dengan sektor listrik,
akan meningkatkan permintaan inputnya gas, dan air bersih memiliki keterkaitan ke
secara langsung dari sektor-sektor dalam belakang tidak langsung yang tinggi. Nilai
perekonomian (termasuk sektor listrik, gas, keterkaitan ke belakang tidak langsung
dan air bersih) sebesar 0.729 unit uang (Rp). sektor pertanian dengan sektor listrik, gas,
Untuk memenuhi permintaan sektor listrik, dan air bersih sebesar 1,822. Nilai 1,822 ini
gas, dan air bersih, sektor-sektor dalam berarti bahwa apabila terjadi perubahan atau
perekonomian (termasuk sektor listrik, gas, peningkatan 1 unit uang output sektor listrik,
dan air bersih) akan meningkatkan gas, dan air bersih akan meningkatkan
produksinya. Dengan demikian permintaan inputnya secara tidak langsung
pembangunan yang diarahkan kepada dari sektor-sektor dalam perekonomian
pengembangan sektor listrik, air bersih, dan (termasuk sektor listrik, gas, dan air bersih
gas akan berdampak langsung terhadap sendiri) sebesar 1,822 unit uang (Rp). Untuk
pembangunan sektor pertanian. memenuhi permintaan sektor listrik, gas, dan
Nilai rata-rata keterkaitan ke belakang air bersih, sektor-sektor dalam
tidak langsung sebesar 1,292. Nilai perekonomian (termasuk sektor listrik, gas,
keterkaitan ke belakang tidak langsung yang dan air bersih) akan meningkatkan
lebih besar dari nilai rata-rata keterkaitan ke produksinya. Dengan demikian
belakang tidak langsung antar sektor pembangunan yang diarahkan kepada
pertanian yaitu sektor listrik, gas, dan air pengembangan sektor listrik, gas, dan air
bersih sebesar 1,822 dan sektor bangunan bersih akan berdampak tidak langsung
sebesar 1,365. Hal ini artinya keterkaitan terhadap pembangunan sektor pertanian.

22
Analisis Keterkaitan Sektor …. (Retno Febriyastuti Widyawati)

Nilai rata-rata keterkaitan ke belakang pembangunan yang diarahkan kepada


total sebesar 1,701. Nilai keterkaitan ke pengembangan sektor listrik, gas, dan air
belakang total yang lebih besar dari nilai rata- bersih akan berdampak langsung dan tidak
rata keterkaitan ke belakang total antar langsung terhadap pembangunan sektor
sektor pertanian yaitu sektor listrik, gas, dan pertanian.
air bersih sebesar 2,552 dan sektor bangunan Identifikasi dari sektor yang memiliki
sebesar 1,950. Hal ini artinya keterkaitan keterkaitan ke belakang yang tinggi terhadap
antara sektor pertanian dengan sektor listrik, sektor pertanian tersebut mengindikasikan
gas, dan air bersih memiliki keterkaitan ke bahwa output dari sektor listrik, gas, dan air
belakang total yang tinggi. Nilai keterkaitan bersih dan sektor bangunan yang diproduksi,
ke belakang total sektor pertanian dengan sebagian besar digunakan sebagai input oleh
sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar sektor pertanian di Indonesia. Keadaan ini
2,552. Nilai 2,552 ini berarti bahwa apabila menunjukkan bahwa sektor listrik, gas, dan
terjadi perubahan atau peningkatan 1 unit air bersih dan sektor bangunan memiliki
uang output sektor listrik, gas, dan air bersih peranan yang penting dalam mendorong
akan meningkatkan permintaan inputnya pertumbuhan produksi sektor pertanian dan
secara langsung dan tidak langsung dari memberikan ketersediaan output yang
sektor-sektor dalam perekonomian digunakan sebagai input oleh sektor-sektor
(termasuk sektor listrik, gas, dan air bersih lain dalam perekonomian di Indonesia.
sendiri) sebesar 2,552 unit uang (Rp). Untuk Analisis selanjutnya yaitu analisis
memenuhi permintaan sektor listrik, gas, dan pengganda yang digunakan untuk melihat
air bersih, sektor-sektor dalam dampak perubahan dari peningkatan
perekonomian (termasuk sektor listrik, gas, permintaan akhir suatu sektor yang
dan air bersih) akan meningkatkan pengaruhnya terhadap pertumbuhan
produksinya. Dengan demikian output, pendapatan rumah tangga, dan
Tabel 5. Angka Pengganda Output, Pendapatan, dan Kesempatan Kerja
Sektor 1n 2n 3n 4n 5n 6n 7n 8n 9n
Output 1,270 1,415 1,700 2,551 1,950 1,572 1,699 1,482 1,669
Pendapatan 0,207 0,120 0,108 0,062 0,137 0,195 0,161 0,155 0,463
Kesempatan Kerja 0,034 0,001 0,003 0,007 0,003 0,016 0,004 0,002 0,015
Sumber: Tabel Input-Output Indonesia Tahun 2010, Klasifikasi 9 sektor (diolah)

Keterangan:
1. : Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2. : Pertambangan dan Penggalian
3. : Industri Pengolahan
4. : Listrik, Gas, dan Air Bersih
5. : Bangunan
6. : Perdagangan, Hotel, dan Restoran
7. : Pengangkutan dan Komunikasi
8. : Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
9. : Jasa-Jasa

23
Jurnal Economia, Volume 13, Nomor 1, April 2017

tenaga kerja seluruh sektor perekonomian. Nilai angka pengganda pendapatan di


Tabel 5 menunjukkan hasil angka pengganda sektor pertanian pada tabel 5 sebesar 0,207.
output, pengganda pendapatan, dan Nilai 0,207 ini berarti bahwa untuk
kesempatan kerja sektor pertanian. peningkatan permintaan akhir sebesar 1 unit
Berdasarkan Tabel 5, sektor pertanian uang di sektor 1n (pertanian, kehutanan, dan
memiliki nilai pengganda output sebesar perikanan) akan menyebabkan peningkatan
1,270. Nilai 1,270 ini berarti bahwa pendapatan rumah tangga dalam
peningkatan permintaan akhir sebesar satu perekonomian sebesar 0,207 unit uang (Rp).
unit uang di sektor 1n (pertanian, kehutanan, Nilai angka pengganda pendapatan rumah
dan perikanan) maka akan meningkatkan tangga di sektor pertanian memiliki nilai yang
tambahan output seluruh perekonomian lebih tinggi dibandingkan sektor-sektor
sebesar 1,270 unit uang (Rp) akibat lainnya dalam perekonomian. Artinya
peningkatan permintaan akhir tersebut. Nilai pengalokasian gaji dan upah di sektor
pengganda output tersebut sangat rendah pertanian memiliki kemampuan dalam
jika dibandingkan dengan sektor-sektor mendorong atau merangsang pertumbuhan
lainnya dalam perekonomian. Sektor seluruh sektor dalam perekonomian sangat
pertanian berada di urutan ke delapan yang cepat.
artinya sektor pertanian memiliki Hasil tersebut memperlihatkan bahwa
kemampuan dalam mendorong atau sektor pertanian bisa dijadikan peluang oleh
merangsang tambahan output dalam para petani untuk mendapatkan
perekonomian sangat rendah di Iindonesia. pendapatan. Adanya kesempatan bekerja di
Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya sektor pertanian untuk memperoleh
sarana dan prasarana yang ada di sektor pendapatan akan mampu mendorong para
pertanian. petani untuk dapat bekerja di sektor tersebut
Berdasarkan laporan dari Kementerian sehingga pada akhirnya kontribusi tenaga
Pertanian tahun 2015, alat yang digunakan kerja nya akan meningkat, hasil output yang
para petani dalam menghasilkan suatu diperoleh pun akan meningkat, dan para
output masih sederhana. Kesederhanaan petani mempunyai pendapatan. Hal tersebut
alat ini memerlukan waktu yang cukup lama juga dapat diketahui bahwa saat terjadi
dalam menghasilkan output bahan pangan peningkatan permintaan pada sektor
maupun output di perikanan di Indonesia. pertanian terutama hasil dari output atau
Selain itu, disebabkan oleh masih belum hasil dari produksi, maka akan meningkatkan
maksimalnya sarana pengelolaan lahan dan pendapatan akibat tercapainya hasil output
air, modal yag dimiliki oleh petani terbatas, yang maksimal. Maka dengan adanya sektor
penyediaan pupuk pestisida, fasilitas pertanian terhadap angka pengganda
penyediaan mesin pertanian dan alat untuk pendapatan memperlihatkan bahwa akibat
mengangkap hasil ikan masih minim. Maka dari peningkatan permintaan akhir pada
dari berdampak pada hasil output atau sektor pertanian akan menciptakan
produksi yang dihasilkan sektor pertanian di pertumbuhan output untuk seluruh
Indonesia masih rendah. perekonomian di Indonesia.

24
Analisis Keterkaitan Sektor …. (Retno Febriyastuti Widyawati)

Nilai angka pengganda kesempatan kerja dan air bersih, sektor pertambangan dan
di sektor pertanian pada Tabel 5 sebesar penggalian; sektor keuangan, persewaan,
0,034. Nilai 0,034 ini berarti bahwa untuk jasa perusahaan; sektor industri pengolahan;
peningkatan permintaan akhir sebesar 1 unit sektor perdagangan, hotel, dan restoran; dan
uang di sektor 1n (pertanian, kehutanan, dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Ini
perikanan) akan menyebabkan peningkatan menunjukkan bahwa pembangunan yang
kesempatan kerja dalam perekonomian diarahkan kepada pembangunan sektor
sebesar 0,034 orang. Dengan mengalikan listrik, gas, dan air bersih, sektor
dengan 100, maka peningkatan permintaan pertambangan dan penggalian; sektor
akhir sebesar 100 unit uang pada sektor 1n keuangan, persewaan, jasa perusahaan;
(pertanian, kehutanan, dan perikanan) akan sektor industri pengolahan; sektor
meningkatkan lapangan pekerjaan bagi 3,4 perdagangan, hotel, dan restoran; dan sektor
orang dalam perekonomian tersebut. Nilai pengangkutan dan komunikasi akan
angka pengganda kesempatan kerja di sektor berdampak terhadap pembangunan sektor
pertanian memiliki nilai yang lebih tinggi pertanian. Selanjutnya nilai keterkaitan ke
dibandingkan sektor-sektor lainnya dalam depan tidak langsung menunjukkan bahwa
perekonomian. Artinya sektor pertanian sektor pertanian memiliki keterkaitan ke
memiliki kemampuan dalam menciptakan depan tidak langsung yang tinggi pada sektor
lapangan kerja lebih cepat dibandingkan industri pengolahan. Secara keseluruhan,
sektor lainnya. nilai keterkaitan ke depan total menunjukkan
Peran penting dari sektor pertanian bahwa sektor pertanian memiliki keterkaitan
sebagai sektor tempat mayoritas tenaga ke depan yang tinggi pada sektor industri
kerja Indonesia memperoleh penghasilan pengolahan dan sektor listrik, gas, dan air
untuk hidup mengindikasikan bahwa sektor bersih.
pertanian merupakan sektor yang memiliki Hasil analisis nilai keterkaitan ke
kontribusi terbesar dalam proses belakang menunjukkan bahwa sektor
penyeraoan tenaga kerja di Indonesia. Hal ini pertanian memiliki keterkaiatan ke belakang
terbukti dari data penyerapan tenaga kerja di secara langsung yang tinggi pada sektor
Indonesia yang menunjukkan bahwa sektor listrik, gas, dan air bersih; sektor bangunan;
pertanian merupakan sektor yang memiiki sektor industri pengolahan; sektor
kontribusi terbesar pertama dalam pengangkutan dan komunikasi. Selanjutnya
penyerapan tenaga kerja yakni menyerap nilai keterkaitan ke belakang tidak langsung
tenaga kerja sebesar 33,20% terhadap menunjukkan bahwa sektor pertanian
jumlah tenaga kerja yang ada di Indonesia. memiliki keterkaitan ke belakang tidak
langsung yang tinggi pada sektor listrik, gas,
SIMPULAN dan air bersih; dan sektor bangunan. Secara
Hasil analisis nilai keterkaitan ke depan keseluruhan, nilai keterkaitan ke belakang
menunjukkan bahwa sektor pertanian total menunjukkan bahwa sektor pertanian
memiliki keterkaitan ke depan secara memiliki keterkaitan ke belakang yang tinggi
langsung yang tinggi pada sektor listrik, gas,

25
Jurnal Economia, Volume 13, Nomor 1, April 2017

pada sektor listrik, gas, dan air bersih dan DAFTAR PUSTAKA
sektor bangunan. Arsyad, L. (2010). Ekonomi Pembangunan.
Hasil analisis pengganda output Yogyakarta: STIM YKPN.
menunjukan bahwa sektor pertanian
Astrini, Utari, Retno. (2013). “Analisis
memiliki dampak pengganda output yang Revitalisasi Sektor Pertanian Dalam
lebih rendah dibandingkan sektor lainnya Pembangunan Terhadap Perekonomian
dalam perekonomian. Untuk hasil di Jawa Timur Melalui Pendekatan Input-
pengganda pendapatan rumah tangga dan Output”. Jurnal Ekonomi Pembangunan,
2(3), 59-174.
pengganda kesempatan kerja menunjukkan
bahwa sektor pertanian memiliki dampak Badan Pusat Statistik. (2010). Input-Output.
Jakarta.
pengganda yang lebih besar dibandingkan
sektor lainnya dalam suatu perekonomian. Badan Pusat Statistik. (2006). Statistika
Pertanian. Jakarta.
Beberapa rekomendasi kebijakan yang
dapat disarankan antara lain pemerintah Badan Pusat Statistik. (2008). Kerangka Teori
dan Analisis Tabel Input Output. Jakarta.
melakukan strategi pembangunan alternatif
dengan cara misalnya melalui Damanik, S. (2011). Analisis Dari Dampak
Pengembangan Komoditas Perkebunan
pengembangan inftrastruktur sarana dan
Terhadap Perekonomian Wilayah Di
prasarana di pertanian, misalnya dengan cara Propinsi Sumatera Utara. Diakses dari
pembangunan saluran air untuk pengairan http://puslitsosekhut.web.id/download.
yang lebih baik dan menyiapkan lahan untuk php?page=publikasi&sub=jurnal&i2 pada
meningkatkan hasil output di pertanian. tanggal 14 Desember 2016.
Selain itu pemerintah juga bisa menciptakan Firmansyah. (2006). Operasi Matrix Dan
pengembangan produk pertanian sehingga Analisis Input-Output (I-O) Untuk
Ekonomi. Semarang: Universitas
dapat menciptakan surplus yang lebih tinggi.
Diponegoro.
Pemerintah juga diharapkan dapat
Hartono, S., dkk. (2015). Peran Sektor
meningkatkan subsidi pupuk ke sektor
Pertanian Terhadap Perekonomian
pertanian sehingga mendukung peran sektor Daerah Istimewa Yogyakarta (Analisis
pertanian dalam penyediaan bahan makanan Input-Output Daerah Istimewa
dalam negeri yang akhirnya dapat Yogyakarta Untuk Komoditas Tebu).
memperkecil impor bahan makanan. Di Jurnal Social Economic of Agriculture, 4
(1), 1-13.
samping itu, pemerintah diharapkan dapat
mensejahterakan para petani sehingga para Irianto, S.G. (2015). Rencana Strategis
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana
petani mau bekerja di sektor pertanian
Pertanian Tahun 2015-2019. Laporan
sehingga dapat menyumbang PDB sektor Kementerian Pertanian. Jakarta:
pertanian. Bagi peneliti selanjutnya Kementerian Pertanian.
hendaknya dapat mengupdate date input Jhingan, M.L. (2007). Ekonomi Pembangunan
output tahun 2015 untuk mendapatkan hasil dan Perencanaan. (Edisi 11). Jakarta: PT
yang lebih komprehensif. Raja Grafindo Persada.

26
Analisis Keterkaitan Sektor …. (Retno Febriyastuti Widyawati)

Kuznets, S.S. (1964). Economic Growth and Tengah (Pendekatan Analisis Input-
the Contribution of Agriculture. New Output). Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 1 (2),
York: McGraw-Hill. 13-25.
Miller & Blair, P.D. (1985). Input-Output Suryani, T. (2013). Analisis Peran Sektor
Analysis: Foundations and Extension. Ekonomi Terhadap Pertumbuhan
New Jearsey: Prentice-Hall, Inc. Ekonomi Kabupaten Pemalang (Analisis
Tabel Input-Output Kabupaten Pemalang
Ningtyas, B.R. (2013). Dampak Pembangunan
Tahun 2010). Economics Development
Sektor Pertanian Terhadap
Analysis Journal, 2(1), 1-9.
Perekonomian Jawa Timur: Studi Kasus
Penerapan Model Input Output. Skripsi. Todaro, M.P. (2006). Pembangunan
Jember: Fakultas Ekonomi. Ekonomi. (Edisi 3). Jakarta: Erlangga.
Perwitasari, H. & Pinjung, N. (2013). Analisis Utomo, Y.K. (2015). Dampak Investasi Sektor
Input-Output Komoditas Kelapa Sawit di Pertanian Terhadap Perekonomian
Indonesia. Jurnal Mediagro, 9 (1), 11-21. Provinsi Jawa Timur (Pendekatan Analisis
Input Output). Artikel Ilmiah. Jember: FE
Priyarsono & Sahara. (2006). Ekonomi
Regional. Bogor: FEM IPB. UJ.
Widodo, T. (2006). Peran Sektor Informal
Suhendra, E. (2004). Analisis Struktur Sektor
Terhadap Perekonomian Daerah:
Pertanian Indonesia: Analisis Model
Pendekatan Delphi-IO dan Aplikasi.
Input-Output. Jurnal Ekonomi dan Bisnis,
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia,
2 (9), 55-65.
21(3), 254–26.
Sukanto, D. (2010). Analisis Peranan Sektor
Pertanian Terhadap Perekonomian Jawa

27

Anda mungkin juga menyukai