14
Analisis Keterkaitan Sektor …. (Retno Febriyastuti Widyawati)
15
Jurnal Economia, Volume 13, Nomor 1, April 2017
Tabel 2. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut
Lapangan Usaha (Persen), 2005–2014
Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pertanian, Peternakan, 2.72 3.36 3.47 4.83 3.96 3.01 3.37 4.20 3.44 3.29
Kehutanan, dan Perikanan
Pertambangan dan 3.20 1.70 1.93 0.71 4.47 3.86 1.60 1.58 1.41 -0.2
Penggalian
Indutsri Pengolahan 4.60 4.59 4.67 3.66 2.21 4.74 6.14 5.74 5.56 4.86
Listrik, Gas, dan Air Bersih 6.30 5.76 10.33 10.93 14.29 5.33 4.71 6.32 5.78 5.50
Konsruksi/Bangunan 7.54 8.34 8.53 7.55 7.07 6.95 6.07 7.39 6.57 6.58
Perdagangan Hotel, dan 8.30 6.42 8.93 6.87 1.28 8.69 9.24 8.16 5.89 4.64
Restoran
Pengangkutan dan 12.76 14.23 14.04 16.57 15.85 13.41 10.70 9.98 9.80 9.31
Komunikasi
Keuangan, Real Estat, dan 6.70 5.47 7.99 8.24 5.21 5.67 6.84 7.14 7.57 5.96
Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa 5.16 6.16 6.44 6.24 6.42 6.04 6.80 5.22 5.47 5.92
Produk Domestik Broto 5.69 5.50 6.35 6.01 4.63 6.22 6.49 6.26 5.73 5.06
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
16
Analisis Keterkaitan Sektor …. (Retno Febriyastuti Widyawati)
17
Jurnal Economia, Volume 13, Nomor 1, April 2017
permintaan input sektor j itu sendiri, yang perekonomian dihitung dari jumlah kolom
berarti harus ada peningkatan output sektor- ke-n dari matriks Kebalikan Leontief untuk
sektor lainnya. Begitu seterusnya, terjadi perekonomian yang bersangkutan. Sehingga,
keterkaitan antar sektor-sektor industri dengan menggunakan notasi aij bagi elemen
tersebut. Keterkaitan antara sektor-sektor matriks Kebalikan Leontief tersebut, angka
industri yang seperti itu disebut dengan pengganda output didefinisikan:
keterkaitan ke belakang karena Oj = ∑𝑛𝑖=1 𝑎𝑖𝑗
keterkaitannya bersumber dari input Angka pengganda pendapatan terjadi
produksi. Secara singkat, keterkaitan ke ketika ada perubahan (peningkatan)
belakang langsung ini, yang dinotasikan permintaan akhir suatu sektor juga akan
dengan B(d) dirumuskan sebagai berikut: meningkatkan pendapatan masyarakat.
B(d) j = ∑𝑛𝑖=1 𝑎𝑖𝑗 Besarnya pelipatgandaan peningkatan ini
Selanjutnya, keterkaitan ke belakang dapat dilihat dari angka pengganda
tersebut tidak saja memiliki efek langsung pendapatan. Angka pendapatan rumah
seperti yang ditunjukkan di atas, namun juga tangga suatu sektor menunjukkan jumlah
memiliki efek tidak langsung dari pendapatan rumah tangga total yang tercipta
penambahan output (secara eksogen), yang akibat adanya tambahan satu unit uang
ditunjukkan oleh matriks Kebalikan Leontief. permintaan akhir di sektor tersebut. Angka
Keterkaitan ke belakang total dari sektor i pengganda pendapatan rumah tangga ini
yaitu penjumlahan dari efek keterkaitan diterjemahkan sebagai peningkatan
langsung dan tidak langsung kebelakang, permintaan akhir dalam bentuk rumah
yang dinotasikan dengan B (d+i), tangga. Jika angka pengganda pendapatan
diformulasikan sebagai: rumah tangga sektor j dinotasikan dengan Hj
B(d+i) j = ∑𝑛𝑖=1 𝑎𝑖𝑗 maka dapat dituliskan:
Angka pengganda output terjadi jika ada Hj = ∑𝑛𝑖=1 𝑎𝑛 + 1, 𝑗𝑎𝑖𝑗
peningkatan permintaan akhir (final Angka pengganda kesempatan kerja
demand) pada suatu sektor yang akan terjadi ketika terdapat perubahan
meningkatkan output itu sendiri dan sektor- kesempatan kerja sebagai akibat adanya
sektor lain dalam perekonomian. Besarnya peningkatan produksi. Besarnya efek
kelipatan perubahan output regional akibat tersebut dapat diperhitungkan dari angka
perubahan permintaan akhir suatu sektor pengganda kesempatan kerja. Angka
dikenal dengan istilah angka pengganda pengganda kesempatan kerja merupakan
output. Dengan kata lain, angka pengganda efek total dari perubahan lapangan
output (suatu sektor) adalah nilai total dari pekerjaan di perekonomian akibat adanya
output yang dihasilkan oleh perekonomian satu unit uang perubahan permintaan akhir
untuk memenuhi (atau akibat) adanya di suatu sektor. Untuk dapat menangkap
perubahan satu unit uang permintaan akhir perubahan permintaan akhir di suatu sektor
sektor tersebut. Besarnya angka pengganda produksi terhadap perubahan lapangan
output untuk sektor ke-n di dalam pekerjaan di seluruh perekonomian,
18
Analisis Keterkaitan Sektor …. (Retno Febriyastuti Widyawati)
diperlukan jumlah lapangan pekerjaan awal, dihitung dari nilai koefisien matriks,
atau jumlah tenaga kerja awal pada masing- sedangkan untuk melihat keterkaitan ke
masing sektor produksi yang memang telah depan tidak langsung dapat dilihat dari
digunakan untuk melakukan proses produksi matriks kebalikan Leontif. Semakin besar
selama ini. Data tersebut digunakan untuk nilai koefisien teknis maupun matrik
menghitung berapa kontribusi setiap Kebalikan Leontif pada keterkaitan ke depan
pekerja, secara rata-rata, dalam langsung maupun tidak langsung antara
memproduksi output sektornya masing- sektor pertanian dengan sektor tertentu
masing. Jika nilai rata-rata output setiap maka semakin besar pula keterkaitan ke
pekerja di sektor j dinotasikan dengan wj, depan antara sektor pertanian dengan sektor
maka diperoleh: tertentu tersebut. Artinya semakin besar
Ej = ∑𝑛𝑖=1 𝑤𝑛 + 1, 𝑗𝑎𝑖𝑗 pula ketergantungan sektor tertentu
Secara singkat angka pengganda tersebut terhadap sektor pertanian dalam
kesempatan kerja diperoleh dari perkalian hal penyediaan bahan baku untuk proses
antara koefisien tenaga kerja dengan angka produksi. Hasil perhitungan keterkaitan ke
pengganda outputnya di mana nilai koefisien depan langsung dan keterkaitan ke depan
tenaga kerja merupakan rasio antara jumlah tidak langsung dapat dilihat pada Tabel 3.
tenaga kerja sektoral dengan nilai inputnya. Tabel 3 menunjukkan keterkaitan ke
depan langsung, tidak langsung, dan total.
HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai rata-rata keterkaitan ke depan langsung
Keterkaitan ke depan langsung sektor sebesar 0,412. Nilai keterkaitan ke depan
pertanian dengan sektor lainnya dapat langsung yang lebih besar dari nilai rata-rata
19
Jurnal Economia, Volume 13, Nomor 1, April 2017
keterkaitan ke depan langsung antar sektor langsung antar sektor pertanian yaitu sektor
pertanian yaitu sektor listrik, gas, dan air industri pengolahan sebesar 2,488. Hal ini
bersih sebesar 0,713; sektor pertambangan artinya keterkaitan antara sektor pertanian
dan penggalian sebesar 0,585; sektor dengan sektor industri pengolahan memiliki
keuangan, persewaan, jasa perusahaan keterkaitan ke depan tidak langsung yang
sebesar 0,492; sektor industri pengolahan tinggi. Nilai keterkaitan ke depan tidak
sebesar 0,480; sektor perdagangan, hotel, langsung sektor pertanian dengan sektor
dan restoran sebesar 0,418; dan sektor industri pengolahan sebesar 2,488. Nilai
pengangkutan dan komunikasi sebesar 2,488 ini berarti bahwa apabila terjadi
0,414. Hal ini artinya keterkaitan antara perubahan atau peningkatan 1 unit uang
sektor pertanian dengan sektor listrik, gas, output sektor industri pengolahan akan
dan air bersih; sektor pertambangan dan meningkatkan output perekonomian
penggalian sebesar; sektor keuangan, (termasuk sektor industri pengolahan)
persewaan, jasa perusahaan sebesar; sektor sebesar 2,488 unit uang (Rp) secara
industri pengolahan; sektor perdagangan, langsung, melalui jalur peningkatan output
hotel, dan restoran; dan sektor sektor industri pengolahan yang digunakan
pengangkutan dan komunikasi memiliki sebagai input oleh sektor lain. Dengan
keterkaitan ke depan langsung yang tinggi. demikian pembangunan yang diarahkan
Nilai keterkaitan ke depan langsung tersebut kepada pengembangan sektor industri
memiliki arti, misalnya nilai keterkaitan ke pengolahan akan berdampak tidak langsung
depan langsung sektor pertanian dengan terhadap pembangunan sektor pertanian.
sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar Nilai rata-rata keterkaitan ke total
0,713. Nilai 0,713 ini berarti bahwa apabila sebesar 1,691. Nilai keterkaitan ke depan
terjadi perubahan atau peningkatan 1 unit total yang lebih besar dari nilai rata-rata
uang output sektor listrik, gas, dan air bersih keterkaitan ke depan total antar sektor
akan meningkatkan output perekonomian pertanian yaitu sektor industri pengolahan
(termasuk sektor listrik, gas, dan air bersih) sebesar 2,968 dan sektor listrik, gas, dan air
sebesar 0.713 unit uang (Rp) secara langsung bersih sebesar 1,919. Hal ini artinya
atau tidak langsung melalui jalur peningkatan keterkaitan antara sektor pertanian dengan
output sektor listrik, gas, dan air bersih yang sektor industri pengolahan dan sektor listrik,
digunakan sebagai input oleh sektor lain. gas, dan air bersih memiliki keterkaitan ke
Dengan demikian pembangunan yang depan total yang tinggi. Nilai keterkaitan ke
diarahkan kepada pengembangan sektor depan total sektor pertanian dengan sektor
listrik, air bersih, dan gas akan berdampak industri pengolahan sebesar 2,968. Nilai
langsung terhadap pembangunan sektor 2,968 ini berarti bahwa apabila terjadi
pertanian. perubahan atau peningkatan 1 unit uang
Nilai rata-rata keterkaitan ke depan tidak output sektor industri pengolahan akan
langsung sebesar 1,279. Nilai keterkaitan ke meningkatkan output perekonomian
depan tidak langsung yang lebih besar dari (termasuk sektor industri pengolahan)
nilai rata-rata keterkaitan ke depan tidak sebesar 2,968 unit uang (Rp) secara langsung
20
Analisis Keterkaitan Sektor …. (Retno Febriyastuti Widyawati)
dan tidak langsung, melalui jalur peningkatan matriks kebalikan Leontif. Semakin besar
output sektor industri pengolahan yang nilai koefisien teknis maupun matrik
digunakan sebagai input oleh sektor lain. Kebalikan Leontif keterkaitan ke belakang
Dengan demikian pembangunan yang langsung dan tidak langsung antara sektor
diarahkan kepada pengembangan sektor pertanian dengan sektor tertentu maka
industri pengolahan akan berdampak semakin besar pula keterkaitan antar sektor
langsung dan tidak langsung terhadap tersebut. Semakin besar keterkaitan ke
pembangunan sektor pertanian. belakang antara sektor pertanian dengan
Identifikasi dari sektor yang memiliki sektor tertentu tersebut maka semakin besar
keterkaitan ke depan yang tinggi terhadap pula ketergantungan sektor pertanian dalam
sektor pertanian tersebut mengindikasikan menggunakan output yang dihasilkan oleh
bahwa output dari sektor industri sektor tertentu untuk digunakan sebagai
pengolahan dan sektor listrik, gas, dan air input dalam proses produksi sektor
bersih yang diproduksi, sebagian besar pertanian. Hasil perhitungan keterkaitan ke
digunakan sebagai input oleh sektor belakang langsung dan keterkaitan ke
pertanian di Indonesia. Keadaan ini belakang tidak langsung dapat dilihat pada
menunjukkan bahwa sektor industri Tabel 4.
pengolahan dan sektor listrik, gas, dan air Tabel 4 menunjukkan keterkaitan ke
bersih memiliki peranan yang penting dalam belakang langsung, tidak langsung, dan total.
mendorong pertumbuhan produksi sektor- Nilai rata-rata keterkaitan ke belakang
sektor pertanian dan memberikan langsung sebesar 0,410. Nilai keterkaitan ke
ketersediaan output yang digunakan sebagai belakang langsung yang lebih besar dari nilai
input oleh sektor pertanian di Indonesia. rata-rata keterakitan ke belakang langsung
Kondisi ini sejalan dengan teori Hrirschman, antar sektor pertanian yaitu sektor listrik,
yang menyatakan bahwa pertumbuhan yang gas, dan air bersih sebesar 0,729; sektor
cepat dari satu atau beberapa industri dapat bangunan sebesar 0,585; sektor industri
mendorong perluasan industri-industri pengolahan sebesar 0,439; sektor
lainnya yang terkait dengan sektor industri pengangkutan dan komunikasi sebesar
yang tumbuh lebih dahulu. Dalam sektor 0,429. Hal ini artinya keterkaitan antara
produksi mekanisme pendorong sektor pertanian dengan sektor listrik, gas,
pembangunan yang tercipta sebagai akibat dan air bersih; sektor bangunan, sektor
dari adanya hubungan antara berbagai industri pengolahan; dan sektor
industri dalam menyediakan barang-barang pengangkutan dan komunikasi memiliki
yang diperlukan sebagai bahan baku bagi keterkaitan ke belakang langsung yang tinggi.
industri lainnya (Arsyad, 2010). Nilai keterkaitan ke belakang langsung
Keterkaitan ke belakang langsung antara tersebut memiliki arti, misalnya nilai
sektor pertanian dengan sektor lainnya dapat keterkaitan ke belakang langsung sektor
dihitung dari nilai koefisien matriks, pertanian dengan sektor listrik, gas, dan air
sedangkan untuk melihat keterkaitan ke bersih sebesar 0,729. Nilai 0,729 ini berarti
belakang tidak langsung dapat dilihat dari bahwa apabila terjadi perubahan atau 1 unit
21
Jurnal Economia, Volume 13, Nomor 1, April 2017
uang output sektor listrik, gas, dan air bersih antara sektor pertanian dengan sektor listrik,
akan meningkatkan permintaan inputnya gas, dan air bersih memiliki keterkaitan ke
secara langsung dari sektor-sektor dalam belakang tidak langsung yang tinggi. Nilai
perekonomian (termasuk sektor listrik, gas, keterkaitan ke belakang tidak langsung
dan air bersih) sebesar 0.729 unit uang (Rp). sektor pertanian dengan sektor listrik, gas,
Untuk memenuhi permintaan sektor listrik, dan air bersih sebesar 1,822. Nilai 1,822 ini
gas, dan air bersih, sektor-sektor dalam berarti bahwa apabila terjadi perubahan atau
perekonomian (termasuk sektor listrik, gas, peningkatan 1 unit uang output sektor listrik,
dan air bersih) akan meningkatkan gas, dan air bersih akan meningkatkan
produksinya. Dengan demikian permintaan inputnya secara tidak langsung
pembangunan yang diarahkan kepada dari sektor-sektor dalam perekonomian
pengembangan sektor listrik, air bersih, dan (termasuk sektor listrik, gas, dan air bersih
gas akan berdampak langsung terhadap sendiri) sebesar 1,822 unit uang (Rp). Untuk
pembangunan sektor pertanian. memenuhi permintaan sektor listrik, gas, dan
Nilai rata-rata keterkaitan ke belakang air bersih, sektor-sektor dalam
tidak langsung sebesar 1,292. Nilai perekonomian (termasuk sektor listrik, gas,
keterkaitan ke belakang tidak langsung yang dan air bersih) akan meningkatkan
lebih besar dari nilai rata-rata keterkaitan ke produksinya. Dengan demikian
belakang tidak langsung antar sektor pembangunan yang diarahkan kepada
pertanian yaitu sektor listrik, gas, dan air pengembangan sektor listrik, gas, dan air
bersih sebesar 1,822 dan sektor bangunan bersih akan berdampak tidak langsung
sebesar 1,365. Hal ini artinya keterkaitan terhadap pembangunan sektor pertanian.
22
Analisis Keterkaitan Sektor …. (Retno Febriyastuti Widyawati)
Keterangan:
1. : Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2. : Pertambangan dan Penggalian
3. : Industri Pengolahan
4. : Listrik, Gas, dan Air Bersih
5. : Bangunan
6. : Perdagangan, Hotel, dan Restoran
7. : Pengangkutan dan Komunikasi
8. : Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
9. : Jasa-Jasa
23
Jurnal Economia, Volume 13, Nomor 1, April 2017
24
Analisis Keterkaitan Sektor …. (Retno Febriyastuti Widyawati)
Nilai angka pengganda kesempatan kerja dan air bersih, sektor pertambangan dan
di sektor pertanian pada Tabel 5 sebesar penggalian; sektor keuangan, persewaan,
0,034. Nilai 0,034 ini berarti bahwa untuk jasa perusahaan; sektor industri pengolahan;
peningkatan permintaan akhir sebesar 1 unit sektor perdagangan, hotel, dan restoran; dan
uang di sektor 1n (pertanian, kehutanan, dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Ini
perikanan) akan menyebabkan peningkatan menunjukkan bahwa pembangunan yang
kesempatan kerja dalam perekonomian diarahkan kepada pembangunan sektor
sebesar 0,034 orang. Dengan mengalikan listrik, gas, dan air bersih, sektor
dengan 100, maka peningkatan permintaan pertambangan dan penggalian; sektor
akhir sebesar 100 unit uang pada sektor 1n keuangan, persewaan, jasa perusahaan;
(pertanian, kehutanan, dan perikanan) akan sektor industri pengolahan; sektor
meningkatkan lapangan pekerjaan bagi 3,4 perdagangan, hotel, dan restoran; dan sektor
orang dalam perekonomian tersebut. Nilai pengangkutan dan komunikasi akan
angka pengganda kesempatan kerja di sektor berdampak terhadap pembangunan sektor
pertanian memiliki nilai yang lebih tinggi pertanian. Selanjutnya nilai keterkaitan ke
dibandingkan sektor-sektor lainnya dalam depan tidak langsung menunjukkan bahwa
perekonomian. Artinya sektor pertanian sektor pertanian memiliki keterkaitan ke
memiliki kemampuan dalam menciptakan depan tidak langsung yang tinggi pada sektor
lapangan kerja lebih cepat dibandingkan industri pengolahan. Secara keseluruhan,
sektor lainnya. nilai keterkaitan ke depan total menunjukkan
Peran penting dari sektor pertanian bahwa sektor pertanian memiliki keterkaitan
sebagai sektor tempat mayoritas tenaga ke depan yang tinggi pada sektor industri
kerja Indonesia memperoleh penghasilan pengolahan dan sektor listrik, gas, dan air
untuk hidup mengindikasikan bahwa sektor bersih.
pertanian merupakan sektor yang memiliki Hasil analisis nilai keterkaitan ke
kontribusi terbesar dalam proses belakang menunjukkan bahwa sektor
penyeraoan tenaga kerja di Indonesia. Hal ini pertanian memiliki keterkaiatan ke belakang
terbukti dari data penyerapan tenaga kerja di secara langsung yang tinggi pada sektor
Indonesia yang menunjukkan bahwa sektor listrik, gas, dan air bersih; sektor bangunan;
pertanian merupakan sektor yang memiiki sektor industri pengolahan; sektor
kontribusi terbesar pertama dalam pengangkutan dan komunikasi. Selanjutnya
penyerapan tenaga kerja yakni menyerap nilai keterkaitan ke belakang tidak langsung
tenaga kerja sebesar 33,20% terhadap menunjukkan bahwa sektor pertanian
jumlah tenaga kerja yang ada di Indonesia. memiliki keterkaitan ke belakang tidak
langsung yang tinggi pada sektor listrik, gas,
SIMPULAN dan air bersih; dan sektor bangunan. Secara
Hasil analisis nilai keterkaitan ke depan keseluruhan, nilai keterkaitan ke belakang
menunjukkan bahwa sektor pertanian total menunjukkan bahwa sektor pertanian
memiliki keterkaitan ke depan secara memiliki keterkaitan ke belakang yang tinggi
langsung yang tinggi pada sektor listrik, gas,
25
Jurnal Economia, Volume 13, Nomor 1, April 2017
pada sektor listrik, gas, dan air bersih dan DAFTAR PUSTAKA
sektor bangunan. Arsyad, L. (2010). Ekonomi Pembangunan.
Hasil analisis pengganda output Yogyakarta: STIM YKPN.
menunjukan bahwa sektor pertanian
Astrini, Utari, Retno. (2013). “Analisis
memiliki dampak pengganda output yang Revitalisasi Sektor Pertanian Dalam
lebih rendah dibandingkan sektor lainnya Pembangunan Terhadap Perekonomian
dalam perekonomian. Untuk hasil di Jawa Timur Melalui Pendekatan Input-
pengganda pendapatan rumah tangga dan Output”. Jurnal Ekonomi Pembangunan,
2(3), 59-174.
pengganda kesempatan kerja menunjukkan
bahwa sektor pertanian memiliki dampak Badan Pusat Statistik. (2010). Input-Output.
Jakarta.
pengganda yang lebih besar dibandingkan
sektor lainnya dalam suatu perekonomian. Badan Pusat Statistik. (2006). Statistika
Pertanian. Jakarta.
Beberapa rekomendasi kebijakan yang
dapat disarankan antara lain pemerintah Badan Pusat Statistik. (2008). Kerangka Teori
dan Analisis Tabel Input Output. Jakarta.
melakukan strategi pembangunan alternatif
dengan cara misalnya melalui Damanik, S. (2011). Analisis Dari Dampak
Pengembangan Komoditas Perkebunan
pengembangan inftrastruktur sarana dan
Terhadap Perekonomian Wilayah Di
prasarana di pertanian, misalnya dengan cara Propinsi Sumatera Utara. Diakses dari
pembangunan saluran air untuk pengairan http://puslitsosekhut.web.id/download.
yang lebih baik dan menyiapkan lahan untuk php?page=publikasi&sub=jurnal&i2 pada
meningkatkan hasil output di pertanian. tanggal 14 Desember 2016.
Selain itu pemerintah juga bisa menciptakan Firmansyah. (2006). Operasi Matrix Dan
pengembangan produk pertanian sehingga Analisis Input-Output (I-O) Untuk
Ekonomi. Semarang: Universitas
dapat menciptakan surplus yang lebih tinggi.
Diponegoro.
Pemerintah juga diharapkan dapat
Hartono, S., dkk. (2015). Peran Sektor
meningkatkan subsidi pupuk ke sektor
Pertanian Terhadap Perekonomian
pertanian sehingga mendukung peran sektor Daerah Istimewa Yogyakarta (Analisis
pertanian dalam penyediaan bahan makanan Input-Output Daerah Istimewa
dalam negeri yang akhirnya dapat Yogyakarta Untuk Komoditas Tebu).
memperkecil impor bahan makanan. Di Jurnal Social Economic of Agriculture, 4
(1), 1-13.
samping itu, pemerintah diharapkan dapat
mensejahterakan para petani sehingga para Irianto, S.G. (2015). Rencana Strategis
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana
petani mau bekerja di sektor pertanian
Pertanian Tahun 2015-2019. Laporan
sehingga dapat menyumbang PDB sektor Kementerian Pertanian. Jakarta:
pertanian. Bagi peneliti selanjutnya Kementerian Pertanian.
hendaknya dapat mengupdate date input Jhingan, M.L. (2007). Ekonomi Pembangunan
output tahun 2015 untuk mendapatkan hasil dan Perencanaan. (Edisi 11). Jakarta: PT
yang lebih komprehensif. Raja Grafindo Persada.
26
Analisis Keterkaitan Sektor …. (Retno Febriyastuti Widyawati)
Kuznets, S.S. (1964). Economic Growth and Tengah (Pendekatan Analisis Input-
the Contribution of Agriculture. New Output). Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 1 (2),
York: McGraw-Hill. 13-25.
Miller & Blair, P.D. (1985). Input-Output Suryani, T. (2013). Analisis Peran Sektor
Analysis: Foundations and Extension. Ekonomi Terhadap Pertumbuhan
New Jearsey: Prentice-Hall, Inc. Ekonomi Kabupaten Pemalang (Analisis
Tabel Input-Output Kabupaten Pemalang
Ningtyas, B.R. (2013). Dampak Pembangunan
Tahun 2010). Economics Development
Sektor Pertanian Terhadap
Analysis Journal, 2(1), 1-9.
Perekonomian Jawa Timur: Studi Kasus
Penerapan Model Input Output. Skripsi. Todaro, M.P. (2006). Pembangunan
Jember: Fakultas Ekonomi. Ekonomi. (Edisi 3). Jakarta: Erlangga.
Perwitasari, H. & Pinjung, N. (2013). Analisis Utomo, Y.K. (2015). Dampak Investasi Sektor
Input-Output Komoditas Kelapa Sawit di Pertanian Terhadap Perekonomian
Indonesia. Jurnal Mediagro, 9 (1), 11-21. Provinsi Jawa Timur (Pendekatan Analisis
Input Output). Artikel Ilmiah. Jember: FE
Priyarsono & Sahara. (2006). Ekonomi
Regional. Bogor: FEM IPB. UJ.
Widodo, T. (2006). Peran Sektor Informal
Suhendra, E. (2004). Analisis Struktur Sektor
Terhadap Perekonomian Daerah:
Pertanian Indonesia: Analisis Model
Pendekatan Delphi-IO dan Aplikasi.
Input-Output. Jurnal Ekonomi dan Bisnis,
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia,
2 (9), 55-65.
21(3), 254–26.
Sukanto, D. (2010). Analisis Peranan Sektor
Pertanian Terhadap Perekonomian Jawa
27