Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN BLITAR

MENGGUNAKAN METODE LQ

MIHROB IHSANI HABBI – 170722637026

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
mihrobihsani@gmail.com

ABSTRAK

Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor ekonomi unggulan yang berada
di kabupaten Blitar. Analisis ini dapat juga di gunakan sebagai bahan dasar, sumber
informasi serta pertimbangan dalam pembuatan kebijakan pembangunan sektor ekonomi di
kabupaten Blitar. Metode analisis ini menggunakan analisa Location Quotient (LQ) yang
menggunakan data sekunder time series berupa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
kabupaten Blitar.

Hasil dari analisa LQ yang termasuk sektor basis adalah sektor pertanian, sektor
perikanan, sektor keuangan serta sektor jasa – jasa. Namun di antara sektor – sektor tersebut,
sektor pertanianlah yang merupakan sektor paling unggul di wilayah kabupaten Blitar.
Berdasarkan analisis tersebut dapat di tentukan yang termasuk ke dalam sektor unggulan
dimana sektor yang dapat di golongkan menjadi sektor unggulan merupakan sektor yang
termasuk sektor basis dan komperatif adalah pertanian dan jasa – jasa.

PENDAHULUAN

PDRB Provinsi Jawa Timur dan Data PDRB Kabupaten Blitar yang didapat dari laman
resmi BPS, dapat digunakan sebagai data analisis untuk menentukan Location Quotient (LQ)
setiap sektor pada tahun 2012, 2013, 2014, 2015, dan 2016. Hasil data Location Quotient (LQ)
yang dibentuk dalam tabel, bertujuan untuk mempermudah dalam membedakan data yang
tergolong data basis dan tidak tergolong data basis. Data Location Quotient ( LQ ) terbagi atas
21 jenis sektor.

Berdasarkan data tabel hasil perhitungan Location Quotient (LQ), menunjukkan bahwa
terdapat sector yang berkembang dengan menunjukkan tren LQ yang meningkat tiap tahunnya
dan memiliki nilai LQ yang tinggi, seperti pada sector pertanian, perikanan, kehutanan yang
tercatat memiliki nilai LQ tertinggi pada tahun 2015 sebesar 2,68905341312834. Hal ini
mengindikasikan bahwa sector tersebut dominan dengan ditunjukkannya banyak penyedia
bahan pangan yang tersebar di Kabuapaten Blitar. Sedangkan sector yang memiliki nilai LQ
paling rendah, terdapat pada sector jasa perusahan, sektor jasa perusahaan tercatat memiliki
nilai LQ terendah pada tahun 2014 sebesar 0,0454135673961059. Hal ini menunjukkan bahwa
nilai LQ pada sector ini jauh dari angka 1 dan memiliki tren yang cenderung menurun pada
tiap tahunnya.

Hasil perhitungan Location Quotient (LQ) dari beberapa sector di kabupaten Blitar
didapatkan hasil yang berupa sector unggulan yang berkembang dengan ditunjukkannya nilai
LQ yang lebih dari 1. Sektor yang memiliki nilai LQ >1 merupakan standar untuk ditetapkan
sebagai komoditas unggulan pada kabupaten Blitar. Dengan ditunjukkannya nilai LQ tertinggi
pada sector penyediaan akomodasi dan makan minum menunjukkan bahwa perkembangan
pada sector tersebut berpotensi sebagai sector unggulan pada beberapa tahun kedepan, karena
nilai LQ pada sector tersebut cenderung meningkat tiap tahunnya.

Pertumbuhan ekonomi merupakan tolok ukur perkembangan dan perekonomian suatu


daerah. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama atau
suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkat kesejahteraan
masyarakat. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah daerah
dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan
antara pemwrintah daerah dengan sektor swasta unutk menciptakan suatu lapangan kerja baru
dan merangsang perkembangan ekonomi di wilayah tersebut.

Kegiatan ekonomi di kelompokan kedalam kegiatan ekonomi basis dan non basis.
Kegiatan ekonomi basis merupakan kegiatan baik penghasil produk maupun penyedia jasa
yang mendatangkan uang dari luar wilayah. Lapangan kerja dan pendapatan di sektor basis
adalah fungsi permintaan yang bersifat tidak tergantung pada kekuatan atau permintaan lokal.
Sedangkan kegiatan non basis adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal, karena itu
permintaan sektor ini sangat di pengaruhi oleh tingkat kenaikan pendapatan masyarakat
setempat. Dengan demikian sektor ini terikat oleh kondisi perekonomian setempat dan tidak
dapat berkembang melebihi pertumbuhan ekonomi wilayah. Oleh karena itu satu – satunya
sektor yang bisa miningkatkan perekonomian wilayah adalah sektor basis.

Analisa sektor unggulan pada kabupaten Blitar ini bertujuan untuk mendiskripsikan
sektor – sektor unggulan yang berada di kabupaten Blitar agar dapat di jadikan sebagai acuan
untuk pembangunan perekonomian wilayah kabupaten Blitar juga dapat menganalisis sektor –
sektor ekonomi yang memliki potensi untuk di kembangkan yang dapat di jadikan sebagai
penunjang pendapatan dan pertumbuhan ekonomi di kabupaten Blitar.

METODE

Lokasi yang di analisis berada di Provinsi Jawa Timur. Sumber data di peroleh dari
data sekunder yang focus analisis berada di kabupaten Blitar. Sumber data tentang sektor
basis daerah yang di peroleh dari BPS kabupaten Blitar dan PDRB Jawa Timur. Analisis ini
menggunakan metode LQ untuk mengidentifikasi sektor unggulan kabupaten blitar. Menurut
Hood (1998) Location Quotient adalah suatu alat penembangan ekonomi yang lebih
sederhana dengan segala kelebihan dan keterbatasanya. Teknik LQ adalah metode yang
umum di gunakan dalam model ekonomi basis sebagai awalan untuk memahami sektor
kegiatan yang menjadi pemacu pertumbuhan. LQ mengukur konsentrasi relatif atau derajat
spesialisasi kegiatan ekonomi melalui pendekatan perbandingan.

Setiap metode analisis memiliki kekurangan dan kelebihan demikian dengan metode
LQ. Kelebihan menggunakan metode LQ dalam mengidentifikasi komoditas unggulan antara
lain penerapanya sederhana, mudah dan tidak memerlukan progam pengolahan data yang
rumit. Kelemahan dari metode ini adalah demikian sederhananya metode ini, maka yang di
tuntut adalah akurasi data. Sebaik apapun hasil olahan LQ tidak akan banyak manfaatnya jika
data yang di gunakan tidak valid. Oleh karena itu memutuskan menggunakan analisis ini
maka validitas data sangat di perlukan.
HASIL

Tabel 1. Perhitungan LQ Kabupaten Blitar Tahun 2012 – 2016

TAHUN LQ
JENIS SEKTOR
2012 2013 2014 2015 2016 RATA - RATA
Pertanian, Kehutanan, dan
2,646787332 2,656130465 2,663544099 2,689053413 2,775376653
Perikanan 2,686178392

Pertambangan dan Penggalian 0,867494010 0,897645341 0,908337378 0,870043189 0,905949211


0,889893826
Industri Pengolahan 0,441962337 0,442210232 0,442068686 0,448701854 0,476187655 0,450226153
Pengadaan Listrik dan Gas 0,219499983 0,219959938 0,227531847 0,237014817 0,238180941 0,228437505
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur 0,369897226 0,367307479 0,378580861 0,371767848 0,389890918
Ulang 0,375488866
Konstruksi 0,960361362 0,972992463 0,987856083 0,991762708 1,049216925 0,992437908
Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi Mobil dan 0,934906442 0,953635328 0,974468228 0,981727099 1,042911113
Sepeda Motor 0,977529642

Transportasi dan Pergudangan 0,424193677 0,417016393 0,423872745 0,423981248 0,448322004


0,427477213
Penyediaan Akomodasi dan
0,185085465 0,184294007 0,180793966 0,178188101 0,191190763
Makan Minum 0,18391046
Informasi dan Komunikasi 1,102909597 1,101581510 1,114421825 1,117527656 1,209693014 1,129226721
Jasa Keuangan dan Asuransi 0,913231893 0,884181296 0,910706396 0,862340171 0,913655549 0,896823061
Real Estat 1,120091393 1,109310461 1,115843634 1,129095824 1,198142045 1,134496672
Jasa Perusahaan 0,477081972 0,470676911 0,045413567 0,454405959 0,476908 0,384897282
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan 1,51337587 1,526233031 1,535209354 1,527115765 1,593041538
Sosial Wajib 1,538995112
Jasa Pendidikan 1,547429746 1,522898489 1,563562989 1,568006532 1,65632847 1,571645245
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
1,206494805 1,212347935 1,29787943 1,278937573 1,345890035
Sosial 1,268309956
Jasa lainnya 1,031092202 1,030174771 1,019339017 1,034762649 1,085075471 1,040088822

Sumber : Badan Pusat Statistik 2017

PEMBAHASAN
Perkembangan sektor basis di kabupaten Blitar seperti sektor pertanian, sektor
perikanan dan sektor jasa – jasa di tunjukan oleh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
wilayah tersebut. Apabila PDRB sektor – sektor tersebut mengalami peningkatan, hal itu
menunjukan bahwa sektor – sektor tersebut semakin berkembang. Semakin berkembangnya
sektor pertanian, perikanan dan jasa – jasa dapat meningkatkan kontribusi terhadap
pembangunan ekonomi. Pada setiap tahunnya terdapat perubahan yang signifikan terhadap
sektor – sektor pertanian, perikanan, dan jasa. Sektor – sektor tersebut antara lain sektor
tanaman pangan, tanaman holtikultura, perkebunan, jasa pertanian dan perikanan.
Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya terdapat karbohidrat
dan protein yang dapat di gunakan sebagai sumber energi bagi manusia. Tanaman pangan
merupakan tanaman pokok manusia untuk di konsumsi dan menjadi sumber energi. Pada
umumnya tanaman pangan termasuk kedalaman tanaman musiman atau kemampuan
menghasilkannya hanya dalam satu semusim saja oleh karena itu terdapat perbedaan yang
signifikan hasil dari sektor tanaman pangan tersebut pada setiap tahunnya.
Jenis – jenis tanaman pangan antara lain adalah serealia, biji – bijian, umbi – umbian.
Serealia adalah jenis tanaman untuk di panen dan di manfaatkan bijinya atau sebagai sumber
karbohidrat. Contoh tanaman jenis serealia yang banyak di konsumsi adalah padi, jagung, jelai,
gandum dan gandum hitam. Biji – bijian adalah segala tanaman penghasil biji – bijian yang
bisa menjadi sumber energi utama manusia. Contoh dari jenis tanaman ini yang bnyak di
manfaatkan oleh manusia adalah kedelai, kacang tanah, kacang hijau.
Umbi – umbian adalah tanaman yang di tanam untuk di ambi umbinya. Jenis tanaman
ini termasuk kedalam tanaman pangan karena satu organ dari tumbuhan yang merupakan
modifikasi dari organ lain dan mampu berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu yang
umumnya adalah karbohidrat. Jenis tanaman umbi – umbian yang banyak di manfaatkan oleh
manusia adalah ubi kayu atau biasa di sebut singkong, ubi jalar, talas, wortel dan kentang.
Jenis jenis tanaman tersebut sebagian besar memiliki musim panen sehingga terdapat
perbedaan hasil pada setiap tahunnya yang di sektor tanaman pangan pada kabupaten Blitar
mencapai hasil sebanyak 4,67 persen pada tahun 2012 dan mengalami penurunan pada tahun
2013 menjadi 0,54 persen. Pada tahun 2014 mengalami peningkatan mencapai 1,29. Tahun
2015 mengalami peninggakatan lumayan tinggi hingga mencapai 4,97 persen dan pada tahun
2016 mengalami penuruan hingga mencapai 1,57 persen.
Tanaman Holtikultura adalah dapat di artikan budidaya tanaman kebun dan makna yang
lebih luas dari tanaman Holtikultura adalah jenis tanaman yang di budayakan. Tanaman
Holtikultura di bagi menjadi 4 jenis yaitu sayuran, buah – buahan, tanaman hias, obat – obatan.
Sayuran yang termasuk kedalam jenis tanaman Holtikultura adalah kobis, bayam, kangkung.
Buah – buahan yang termasuk kedalam jenis tanaman Holtikultura adalah mangga, pepaya,
jambu, pisang, nanas, jeruk, apel, anggur. Tanaman hias yang termasuk jenis tanaman
Holtikultura antara lain anggrek bulan, bunga melati, bunga tulip. Dan tanaman obat – obatan
yang termasuk jenis tanaman Holtikultura adalah jahe, kunyit, lengkuas, kapulaga, kumis
kucing.
Ciri khusus dari tanaman Holtikultura adalah membutuhkan ruang yang besar di
karenakan jenis tanaman ini adalah jenis tanaman musiman dan saat musim panen umumnya
jumlah sangat membludak dan hal itu membutuhkan tempat yang luas. Selain itu keadaan
tanaman jenis ini yang mudah busuk padahal konsumen selalu menginginkan dalam keadaan
segar, hal ini juga dapat mempengaruhu harga jual serta pendapatan ekonomi wilayah
penghasil jenis tanaman ini.
Jenis tanaman yang musiman dan berciri kusus mudah busuk mengakibatkan berbedaan
hasil pada setiap tahunnya. Pada tahun 2012 tanaman Holtikultura di kabupaten Blitar
mencapai hasil hingga 3,80 persen namun di tahun 2013 mengalami penurunan hasil yang
sangat drastis mancapai 0,09 persen. Pada tahun 2014 mengalami kenaikan mencapai 3,23
persen. Di tahun 2015 mengalami kenaikan drastis mencapai 6,49 persen dan pada tahun 2016
mengalami kenaikan mencapai 7,19 persen.
KESEMPULAN
Melalui analisis LQ Kabupaten Blitar atas dasar PDRB harga konstan dapat diketahui
beberapa sektor yang bernilai LQ lebih dari 1 dan merupakan sektor unggulan atau basis
perekonomian diantaranya adalah pada jenis sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, sektor
Informasi dan Komunikasi, sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib, sektor Jasa Pendidikan, sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, sektor Jasa Lainnya.

Sedangkan sektor yang bernilai LQ kurang dari 1 dan merupakan bukan sektor
unggulan atau non basis perekonomian diantaranya adalah pada jenis sektor Pertambangan dan
Penggalian, sektor Industri Pengolahan, sektor Pengadaan Listrik dan Gas, sektor Pengadaan
Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, sektor Konstruksi, sektor Perdagangan
Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, sektor Transportasi dan Pergudangan,
sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, sektor Jasa Keuangan dan Asuransi, sektor
Jasa Perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik kabupaten Blitar, 2012. Blitar Dalam Angka 2012. BPS kabupaten
Blitar.

Badan Pusat Statistik kabupaten Blitar, 2013. Blitar Dalam Angka 2013. BPS kabupaten
Blitar.

Badan Pusat Statistik kabupaten Blitar, 2014. Blitar Dalam Angka 2014. BPS kabupaten
Blitar.

Badan Pusat Statistik kabupaten Blitar, 2015. Blitar Dalam Angka 2015. BPS kabupaten
Blitar.
Badan Pusat Statistik kabupaten Blitar, 2016. Blitar Dalam Angka 2016. BPS kabupaten
Blitar.
Tarigan, Robinson., (2014), Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi . Jakarta : PT.Bumi
Aksara.

Anda mungkin juga menyukai