Anda di halaman 1dari 17

Tugas Pertemuan 15

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Geografi Sosial yang diampu oleh:

Rery Novio, S.Pd.,M.Pd.

DI SUSUN OLEH :
Leon Emdika Putra 20045051

FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)


JURUSAN GEOGRAFI, PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2021
A. Penduduk dan Kemiskinan

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia
selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan
untuk menetap.

Kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi standar hidup minimum.


Kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi tersebut meliputi pangan, sandang,papan,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan merupakan masalah sosial yang bersifat global yang
dihadapi setiap bangsa, tidak ada satupun Negara di dunia ini yang bebas dari kemiskinan.
Kemiskinan merupakan problema kemanusiaan yang menghambat kesejahteraan dan peradaban.
Kemiskinan pada hakikatnya menunjuk pada situasi kesengsaraan dan ketidakberdayaan yang
dialami seseorang, baik akibat ketidakmampuannya memenuhi kebutuhan hidup, maupun akibat
ketidakmampuan Negara atau masyarakat dalam memberikan perlindungan sosial kepada
warganya.

B. Faktor-Faktor PenyebabKemiskinan
1. Tingkat Pendidikan Rendah
Faktor penyebab kemiskinan yang pertama bisa dikarenakan tingkat pendidikan yang
rendah. Tingkat pendidikan yang rendah bisa membuat seseorang kurang memiliki keterampilan,
wawasan, serta pengetahuan yang memadai untuk kehidupannya.

Jika dilihat lebih jauh lagi, dalam dunia kerja atau dunia usaha, pendidikan adalah modal
untuk bersaing jika ingin mendapatkan kesejahteraan nantinya. Maka tidak heran, jika banyak
pengangguran yang dikarenakan faktor penyebab kemisikinan yaitu tingkat pendidikan rendah.
2. Kualitas Kesehatan Rendah
Faktor penyebab kemiskinan bisa dikarenakan kualitas kesehatan suatu negara yang buruk.
Pasalnya, akses layanan kesehatan yang sulit dan mahal bisa jadi masalah utama bagi masyarakat
ekonomi rendah.
3. Sumber Daya Alam Tidak Ada
Faktor penyebab kemiskinan ini banyak terjadi di tiap negara, terutama negara berkembang
serta negara dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Saat sumber daya alam tidak ada atau tidak
dapat diolah, maka hal ini bisa jadi salah satu faktor penyebab kemiskinan.
4. Masih Terbatasnya Lapangan Pekerjaan Keterbatasan lapangan pekerjaan akan
membawa konsekuensi penyebab kemiskinan pada masyarakat. Bisa saja seseorang menciptakan
lapangan kerja baru, tetapi kemungkinannya akan sangat kecil untuk masyarakat miskin karena
keterbatasan keterampilan maupun modal. Banyaknya pengangguran di suatu negara bisa juga
menjadi patokan kemiskinan di suatu negara. Semakin besar jumlah pengangguran maka
semakin bertambah pula penyebab kemiskinan di negara tersebut. Hal ini juga bisa disebabkan
oleh ketidakstabilan ekonomi dan ketidakpastian arah politik dan kebijakan negara tersebut.

C. Kemiskinan Di Dunia

Kemiskinan adalah salah satu dari sekian banyak permasalahan yang menghantui negara-
negara di dunia.Realitas ini didasari atas situasi umum yang ada di negara-negara
tersebut.Meraka terus berkutat dengan masalah penganguran,rendahnya tingkat
Pendidikan,ketimpangan kesejahteraan dan rendahnya tingkat pendapatan.Konsentrasi
masyarakat miskin yang berada dinegara-negara dunia ketiga (Afrika,Asia dan Amerika Latin)
senantiasa menjadi perhatian masyarakat dunia.

Di ketiga benua tersebut kemiskinan menjadi semacam lingkaran setan yang sulit dicari
penyelesaiannya.Tanpa menutup kenyataan bahwa di negara-negara maju juga terdapat
konsentrasi masyarakat miskin,kemiskinan didunia ketiga telah berkembang sedemikian
kompleks sehingga menuntut pemecahan yang komprehensif.Terlepas dari usaha negara-negara
maju untuk membantu penyelesaian masalah kemiskinan di dunia ketiga,disengaja atau tidak
ekspansi ekonomi-politik negara maju memiliki kontribusi dalam proses terjadinya kemiskinan
itu sendiri,atau dapat dikatakan terjadi proses kemiskinan global yang menyebabkan semakin
memburuknya kondisi masyarakat miskin dinegara-negara dunia ketiga.Ada beberapa sebab
terjadinya kemiskinan dinegara yang sedang berkembang,salah satunya adalah faktor
ketidakberuntungan.Ada 5 ketidakberuntungan yang melingkari kehidupan orang atau keluarga
miskin ialah:

Kemiskinan (poverty)
Fisik yang lemah (physical weakness)
Kerentaaan (vulnerability)
Keterisolasian (isolatioan)
Ketidakberdayaan (powerlessness)

D. Kemiskinan di Indonesia

Secara persentase, tingkat kemiskinan di Indonesia sebesar 10,14% pada Maret 2021, turun
0,05% poin dibandingkan pada September 2020. Namun, angkanya naik 0,36% poin dari Maret
2020. Sejumlah faktor melatarbelakangi perubahan angka kemiskinan pada September 2020
hingga Maret 2021.
Mengacu hal tersebut, lanjut Muhammad, ada enam indikator untuk mengukur kemiskinan
yang terjadi yakni kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pangan, air minum dan perumahan. Selain
itu, lanjutnya, jika memasukan sejumlah indikator tersebut, terdapat 51,8 persen penduduk
Indonesia masuk dalam kategoris hidup tidak layak.

E. Upaya mengatasi kemiskinan di Indonesia dan dunia

 Upaya mengatasi kemiskinan di Indonesia

Pemerintah menyusun strategi percepatan penanganan kemiskinan di antaranya melalui


Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako/Bantuan Pangan NonTunai (BPNT).
Dengan berbagai bantuan sosial, angka kemiskinan sempat menurun hingga menyentuh angka
9,22 persen menurut hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2019.

 Upaya mengatasi kemiskinan di dunia

Kemiskinan itu merusak dan menjerumuskan manusia (pada kekufuran)," demikianlah


adagium Arab berkata. Di saat penguasa-penguasa Arab berlomba membangun menara super
tinggi serta monumen-monumen tanda kekayaan negeri dan kebesaran pemimpinnya, pemerintah
China justru sibuk mengentaskan.Kemiskinan sampai kepelosok-pelosok desa.

Pemerintah China telah membuat rencana matang yang mampu mengubah nasib rakyatnya.
Upaya memberantas kemiskinan telah dilakukan sejak lama dan sukses. Sepanjang jalan menuju
'nol' kemiskinan itu, mereka mengalami lika-liku penuh onak duri, rela berproses dalam luka
derita. Dalam komunike yang diumumkan Sidang Komite Sentral Ke-18 Partai Komunis China
(PKC), ada 5 gagasan sebagai skema umum pembangunan ekonomi yang sangat penting guna
mewujudkan target perjuangan abad pertama, yaitu pembangunan masyarakat sejahtera di tahun
2020. Pengentasan kemiskinan adalah program prioritas.Program ini merupakan salah satu misi
terpenting PKC. Selama 8 tahun, Presiden Xi Jinping tidak kurang dari 50 kali mengadakan
inspeksi dan penelitian tentang masalah kemiskinan ke 14 daerah tertinggal. Penanggung jawab
utama PKC di lebih dari 20 provinsi menandatangani surat tanggung jawab untuk pengentasan
kemiskinan dengan pemerintah pusat.Dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-75 lalu, ia optimis
dapat mewujudkan kesejahteraan sosial secara menyeluruh sesuai target, bahkan 10 tahun lebih
cepat dari yang ditargetkan PBB yaitu pada 2030.

Sekitar 3 bulan setelah itu, ia mengumumkan bahwa program pengentasan kemiskinannya


telah berhasil, signifikan dan komprehensif.Saat peringatan Hari Pengentasan Kemiskinan
Nasional Ke-7, ia menyampaikan bahwa pemerintah bertekad meningkatkan kualitas hidup
masyarakat, melakukan revitalisasi pedesaan, meningkatkan jumlah lapangan kerja agar income
bertambah; meningkatkan pendidikan, kesejahteraan dan layanan kesehatan. Pemerintah
berusaha keras mengatasi dampak pandemi COVID-19. Dalam jangka waktu 40 tahun pasca
reformasi dan keterbukaan, setidaknya 700 juta warga terbebas dari kemiskinan, indeks
kontribusi pengentasan kemiskinan melampaui 70 persen.Usia peradaban China lebih dari 5.000
tahun. Kini China kembali menjadi center of gravity peradaban. Dalam hal ekonomi, berhasil
menyalip Amerika dan Jepang, serta mampu beradaptasi dengan tatanan dunia modern yang
lebih pragmatis, objektif dan inklusif.
TUGAS AKHIR TEAM BASED PROJECT
GEOGRAFI SOSIAL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah geografi social yang diampu oleh :
Rery Novio,S.Pd,M.Pd

NAMA : Leon Emdika Putra


NIM : 20045051
SESI : SELASA / 202110450044

PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
Proyek 1
1. Identifikasilah aktivitas harian Ananda dalam satu bulan terakhir. Tandai
setiap titik yangdikunjungi pada Google Map.
2. Hitunglah titik terdekat, titik terjauh yang dikunjungi dalam sebulan dan
hitung rata-ratajauhnya titik kunjungan.
3. Cetaklah peta yang telah ditandai tersebut.

4. Lakukan refleksi terkait proses dan pola aktivitas harian dan bulanan yang Ananda lakukan.

5. Apakah pandemic covid 19 membuat aktivitas harian Ananda terganggu atau


terhambat?. Jika iya, jelaskan dan jika tidak berikan penjelasan
Tabel Aktivitas Harian Selama 1 Minggu dari Tanggal 14 November 2021 s.d 20
November 2021 Titik Awal Komplek Harmoni Block f16 Kel.Tunggul Hitam,Koto
Tangah Padang

Tanggal Kegiatan Jarak

27 November Kampus UNAND 23 Km

28 November Pantai Air Manis 16 Km

29 November Kampus UNP 2,5 Km

30 November Kos Teman 5 Km


Tunggul Hitam

1 Desember Hotel Pangeran 5,4 Km

2 Desember Kampus UNP 2,5 Km


3 Desember Pabrik Karet 13 Km

Keterangan

Warna Daerah Jarak


Pantai Air Manis 16 Km
Kampus UNAND 23 Km
Kos Teman 5 Km
Hotel Pangeran 5,4 Km
Pabrik Karet 13 Km
Kampus UNP 2,5 Km

Jarak Terdekat : 2,5 km = 250 m


Jarak Terjauh : 23 km = 2.300 m
Rata-rata : 14,95 km = 15 km = 1500 m
Pola yang terbentuk adalah dari kost ke kampus dengan jarak 1500 m

Bagi diri saya sendiri, tidak terdapat keterhambatan dalam aktivitas


keseharian saya, karena kegiatan saya keseharian juga tidak terlalu
banyak, dan jika ada kegiatan keluar pun juga dengan tetap
mematuhi protokol kesehatan. Ketika kita mematuhi semua
peraturan tidak akan ada sebuahhambatan.

Proyek 2

Carilah Minimal 15 Istilah Yang Ada Kaitannya Dengan Covid-19


1. Social distancing, Pembatasan Sosial, menjaga jarak, membatasi kontak langsung dengan
orang lain.
2. New Normal, merubah kebiasaan lama ke kebiasaan baru, (Tetap beraktivitas akan tetai
dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat)

3. Pandemi, Istilah yang berarti bahwa pengakit sudah menyebar ke seluruh dunia dan sulit
untuk dikendalikan
4. ODP, Orang Dalam Pemantauan

5. PDP, Pasien Dalam Pengawasan


6. OTG, Orang Tanpa Gejala

7. PSBL, Pembatasan Sosial Berskala Lokal


8. Protokol Kesehatan, Suatu panduan pencegahan atau pengendalian Covid-19
9. Suspect, Pasian suspect menunjukkan gejala, pernah melakukan perjalanan atau kontak
langsung dnegan pasien Covid-19.

10. PSBB, Pembatasan Sosial Berskala Besar


11. WFH, Work From Home, yaitu bekerja dalam rumah
12. Lockdown, Mengunci akses keluar masuk ke suatu daerah atau negara yang disertai
dengan sanksi
13. Rapid Test, Suatu metode untuk mendeteksi virus corona pada seseorang.

14. Swab test, Suatu pemeriksaan medis untuk mengetahui virus corona dalam tubuh dengan
mengambil sambel lendir pada saluran pernapasan
15. Isolasi, Suatu tindakan yang memisahkan orang yang belum terjangkit virus Covid-19
dengan pasien yang positif Covid-19

Proyek 3
Melakukan Mini Riset
1. Nama : Doni
TTL : Padang / 27 Oktober 1993
Suku : Koto

Pekerjaan : Agen Pulsa

a. Apakah di keluarga bapak / ibu ada dibangun kesepakatan bersama tentang


penegakan protokol kesehatan bagi seluruh keluarga? Jika ada, jelaskan seperti
apa?
Jawaban : Untuk pergi keluar mematuhi protocol Kesehatan

b. Apakah keluarga menyediakan alat-alat dan bahan untuk protokol kesehatan


seperti masker, handsanitizer, dan lain-lain?
Jawaban : Di rumah disediakan dan digunakan untuk keperluan di luar dan jika di
rumah hanya dipakai sesekali saja.

c. Apa bentuk dukungan keluarga terhadap anak atau anggota keluarga yang
belajar rumah/daring?
Jawaban : Kalau untuk protocol Kesehatan di masa sekarang, 50% daring dan 50%
luring, karena akibat dari media social yang berdampak buruk terhadap anak-anak.
d. Apakah ada anggota keluarga yang terpapar COVID-19 selama ini? Jika ada,
apakah ada bantuan dan simpati dari tetangga dan keluarga? Jika ada seperti
apa?
Jawaban : Alhamdulillah tidak, karena memtingkan penggunakan prokes jika berada
di luar

e. Apakah COVID-19 berdampak terhadap ekonomi keluarga ? Jika iya, seperti


apa dampaknya dan apa upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
Jawaban : Semakin susah, karena penjualan yang turun dan pengeluaran juga banyak
seperti dalam membeli alat-alat prokes, dan turunnya pendapatan semenjak tahun
2020 awal terjadinya pandemic.

2. Nama : Warni

TTL : Padang / 15 Maret 1971


Suku : Chaniago

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

1. Apakah COVID-19 berdampak terhadap ekonomi keluarga ? Jika iya, seperti


apa dampaknya dan apa upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
Jawaban : Saling mengingatkan satu sama lain dalam menjalankan prokes karena
belum semua anggota keluarga melakukan vaksin karena masih adanya keraguan.

2. Apakah keluarga menyediakan alat-alat dan bahan untuk protokol kesehatan


seperti masker, handsanitizer, dan lain-lain?
Jawaban : Menyediakan untuk kepentingan di luar seperti masker, hand sanitizer dan
rutin untuk mencuci tangan jika melakukan aktivitas di luar rumah

3. Apa bentuk dukungan keluarga terhadap anak atau anggota keluarga yang
belajar rumah/daring?
Jawaban : Setuju dalam melakukan sekolah luring karena anak-anak akan lebih
mudah mengerti jika belajar dengan tatap muka dan jika di rumah anak-anak lebih
sering untuk bermain-main dari pada belajar dan proses pembelajaran lebih menjadi
tanggung jawab orang tua terkadang orangtua sibuk dalam bekerja dari pada
membantu anaknya belajar, sehingga orang tua menjadi terbebani dan orang tua dan
anak-anak tidak terlalu mengerti dalam memahami materi pembelajaran.

4. Apakah ada anggota keluarga yang terpapar COVID-19 selama ini? Jika ada,
apakah ada bantuan dan simpati dari tetangga dan keluarga? Jika ada seperti
apa?
Jawaban : Alhamdulillah tidak ada, karena telah mentaati jalannya prokes

5. Apakah COVID-19 berdampak terhadap ekonomi keluarga ? Jika iya, seperti


apa dampaknya dan apa upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
Jawaban : Sangat berdampak, turunnya pendapatan ekonomi yang berdampak
semenjak awalnya terjadi pandemi dan sekarang dengan berkurangnya angka
tingginya covid, dan ekonomi pun juga berangsur-angsur membaik dan semogoga
lancer untuk kedepannya.

3. Nama : Delvi

Suku : Koto
TTL : Bukittinggi / 15 Oktober 1983
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

1. Apakah COVID-19 berdampak terhadap ekonomi keluarga ? Jika iya, seperti


apa dampaknya dan apa upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
Jawaban ; Ada, karena penularan Covid-19 di dalam keluarga harus diwaspadai
karena virus tersebut mudah tertular kepada orang lain khususnya anggota keluarga
yang harus dilindungi contohnya dengan menggunakan masker yang digunakan dan
harus sesuai dengan standar Kesehatan.

2. Apakah keluarga menyediakan alat-alat dan bahan untuk protokol kesehatan


seperti masker, handsanitizer, dan lain-lain?
Jawaban : Tidak terlalu memakai handsanitizer tetapi lebih mengutamakan mencuci
tangan jika melakukan aktivitas di luar rumah

3. Apa bentuk dukungan keluarga terhadap anak atau anggota keluarga yang
belajar rumah/daring?
Jawaban : Pembelajaran secara online tidak terlalu efektif dan lebih setuju pada
pembelajaran tatap muka karena anak-anak lebih focus dalam bermain hp dari pada
mengikuti pembelajaran

4. Apakah ada anggota keluarga yang terpapar COVID-19 selama ini? Jika ada,
apakah ada bantuan dan simpati dari tetangga dan keluarga? Jika ada seperti
apa?
Jawaban : Alhamdulillah secara diperiksa tidak ada tetapi semua anggota keluarga
belum melakukan vaksin karena itu kami sekeluarga lebih berhati-hati agar tidak
terpapar covid-19

5. Apakah COVID-19 berdampak terhadap ekonomi keluarga ? Jika iya, seperti


apa dampaknya dan apa upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
Jawaban : Selama masa pandemi ini, pendapatan sangat berpengaruh karena
disekitar ini merupakan pasarnya mahasiswa sebelumnya pendapatan 100% dan
semenjak adanya pandemi pendapatan turun menjadi 15% tetapi setelah tatap muka
sudah beranjak normal kembali dari 50%.
4. Nama : Arnita

Suku : Chaniago
TTL : Batu Banyak / 9 Juli 1967

Pekerjaan : Pedagang

1. Apakah COVID-19 berdampak terhadap ekonomi keluarga ? Jika iya, seperti


apa dampaknya dan apa upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
Jawaban : Sekeluarga memiliki kesepakatan unutuk menegakkan prokes seperti
mengajak keluarga untuk melakukan vaksin dan mematuhi protocol Kesehatan

2. Apakah keluarga menyediakan alat-alat dan bahan untuk protokol kesehatan


seperti masker, handsanitizer, dan lain-lain?
Jawaban : Seperti menggunakan masker, hand sanitizer dan membiasakan mencuci
tangan jika sudah melakukan aktivitas di luar rumah

3. Apa bentuk dukungan keluarga terhadap anak atau anggota keluarga yang
belajar rumah/daring?
Jawaban : Dalam segi Kesehatan pada masa pandemic ini bagi saya lebih setuju
untuk di rumah dan dalam segi efektifnya materi pembelajarannya kurang dapat
dipahami

4. Apakah ada anggota keluarga yang terpapar COVID-19 selama ini? Jika ada,
apakah ada bantuan dan simpati dari tetangga dan keluarga? Jika ada seperti
apa?
Jawaban : Alhamdulillah, belum ada sampai saat sekarang ini

5. Apakah COVID-19 berdampak terhadap ekonomi keluarga ? Jika iya, seperti


apa dampaknya dan apa upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
Jawaban : Dalam segi ekonomi sangat berpengaruh terhadap pendapatan dan
mengalami penurunan sebesar 50%
5. Nama : Zulfitra

Suku : Melayu
TTL : Jakarta / 15 Juni 1970

Pekerjaan : Cleaning Service

1. Apakah COVID-19 berdampak terhadap ekonomi keluarga ? Jika iya, seperti


apa dampaknya dan apa upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
Jawaban : Ada seperti setelah melakukan aktivitas di luar rumah mencuci tangan dan
mandi

2. Apakah keluarga menyediakan alat-alat dan bahan untuk protokol kesehatan


seperti masker, handsanitizer, dan lain-lain?
Jawaban : Lebih menggunakan masker, hand sanitizer, dan melakukan dan
mematuhi prokes selama pandemic ini

3. Apa bentuk dukungan keluarga terhadap anak atau anggota keluarga yang
belajar rumah/daring?
Jawaban : Tidak setuju dalam pembelajaran daring karena di rumah orangtua lebih
menjadi pengajar bagi anak-anaknya tetapi orangtua lebih sibuk dengan pekerjaannya
sampai tidak ada waktu untuk mendampingi anak-anak
4. Apakah ada anggota keluarga yang terpapar COVID-19 selama ini? Jika ada,
apakah ada bantuan dan simpati dari tetangga dan keluarga? Jika ada seperti
apa?
Jawaban : Untuk saat sekarang ini belum ada, dan semoga untuk kedepannya hal
demikian tidak terjadi

5. Apakah COVID-19 berdampak terhadap ekonomi keluarga ? Jika iya, seperti


apa dampaknya dan apa upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
Jawaban : Selama pandemi ini, pendapatan tidak terlalu menurun karena tidak
dipakainya menyebabkan pekerjaan tidak seperti hari-hari biasanya karena pemakaian
Gedung yang jarang digunakan.

6. Nama : Sri Rahmadewi


Suku : Chaniago
TTL : Padang / 27 Mei 1997
Pekerjaan : Wirausaha

1. Apakah COVID-19 berdampak terhadap ekonomi keluarga ? Jika iya, seperti


apa dampaknya dan apa upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
Jawaban : Tidak terlalu dalam menyepakati penegakkan prokes karena, kami tidak
terlalu percaya akan adanya virus covid-19 dan kami beranggapan bahwa virus
tersebut hanyalah isu saja

2. Apakah keluarga menyediakan alat-alat dan bahan untuk protokol kesehatan


seperti masker, handsanitizer, dan lain-lain?
Jawaban : Sedikit banyaknya kami hanya mementingkan dalam penggunaan masker
untuk aktivitas di luar rumah dan untuk kepentingan sehari-hari

3. Apa bentuk dukungan keluarga terhadap anak atau anggota keluarga yang
belajar rumah/daring?
Jawaban : Kebetulan saya belum mempunyai anak, tetapi dilihat dari adik saya yang
semenjak pandemic ini hanya berfokus dalam bermain Bersama teman-temannya dan
kurang bersemangat dan memamhami pembelajaran yang diberikan guru di sekolah.

4. Apakah ada anggota keluarga yang terpapar COVID-19 selama ini? Jika ada,
apakah ada bantuan dan simpati dari tetangga dan keluarga? Jika ada seperti
apa?
Jawaban : Sejauh ini belum ada sampai sekarang

5. Apakah COVID-19 berdampak terhadap ekonomi keluarga ? Jika iya, seperti


apa dampaknya dan apa upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
Jawaban : Selama pandemi ini berpengaruh terhadap pendapatan, sebelum pandemic
pendapan dapat diperoleh sebesar 100% tetapi selama pandemic pendapatn bertujun
menjadi 30%, dan untuk saat ini kembali normal kembali semenjak pertengahan
tahun 2021 karena aktivitas mulai lebih membaik seperti semula.

Anda mungkin juga menyukai