Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Memberantas kemiskinan dan kelaparan”


kelompok 1

Disusun oleh :

Reza Debransyah (F 231 17 086)


Nurmila (F 231 17 068)
Rani aulia Purnamasari (F 231 17 080)
Andi muh Zabur kiran putra (F 231 17 056)
Kevin putra Pratama konduwes (F 231 17 048)
Viktor Vikariat Tandungan (F 231 17 074)
Mohammad Alif Aguzar (F 231 17 092)
I putu rizky yoga bahari (F 231 17 062)

PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayahnya
kita dapat menyelesaikan makalah Sistem sosial dan telah terselesaikan dengan baik. Makalah
ini akan membahas tentang memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem

Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul Memberantas Kemiskinan


dan kelaparan ekstrem ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang diberikan demi
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.
Tidak lupa ucapan terimakasih kami kepada Ibu dwi insani selaku dosen mata kuliah Sistem
sosial dan pihak-pihak yang turut mendukung terselesaikannya makalah ini,
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya.

Palu, 3 Desember 2017

Tim Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kita pasti sudah mengetahui bahwa selama bertahun-tahun ini, isu kemiskinan menjadi
perhatian serius dan fokus bagi pemerintah. Kemiskinan dianalisis dari berbagai sudut pandang dan
pendekatan guna mendapatkan pemahaman yang utuh. Kemiskinan bukan gejala sederhana, tidak hanya
terkait ekonomi semata, tetapi saling terkait dengan masalah lain yang amat kompleks.

Selain itu, angka kemiskinan yang ada di Indonesia dari tahun ke tahun sepertinya belum pernah
berkurang begitu banyak. Malah belakangan ini angka tersebut semakin besar karena begitu dasyatnya
pengaruh krisis moneter yang berimbas pada krisis ekonomi. Laju inflasi yang semakin besar dan tidak
sesaat menjadi pelengkap keterpurukan warga masyarakat.

Berdasarkan Worldfactbook dan BPS di tingkat dunia penurunan jumlah penduduk miskin di
Indonesia termasuk yang tercepat dibandingkan negara lainnya. Tercatat pada rentang 2005 – 2009
Indonesia mampu menurunkan laju rata-rata penurunan jumlah penduduk miskin per tahun sebesar
0,8%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian negara lain semisal Kamboja, Thailand, Cina,
dan Brasil yang hanya berada di kisaran 0,1% per tahun. Bahkan India mencatat hasil minus atau terjadi
penambahan penduduk miskin. Walaupun secara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 –
2011 terus menurun, namun hal ini belum cukup dapat dibuktikan karena pada kenyataanya masih
banyak desa tertinggal, dan kemiskinan juga masih terlihat jelas.

Kemiskinan dan kelaparan adalah dua tema yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain,
kemiskinan adalah aspek utama sebagai penyebab terjadinya kelaparan. Kemiskinan menyebabkan
daya beli terhadap bahan makanan rendah sehingga status kecukupan gizi masyarakat tidak terpenuhi.

kemudian status ketidakcukupan gizi penduduk ini akan berpengaruh terhadap produktifitas
penduduk dalam megupayakan hidupnya. Selain itu ketidakcukupan gizi menyebabkan kerentanan
terhadap serangan penyakit dan apabila sesorang sakit mengakibatkan seseorang menjadi semakin
miskin. Kelaparan atau kekurangan pangan merupakan bentuk terburuk dari kemiskinan yang dihadapi
penduduk, dimana kelaparan merupakan suatu proses sebab-akibat dari kemiskinan

1.2 Rumusan masalah


1. Apa itu MDGs ?
2. Bagaimana cara memberantas masalah kemiskinan dan kelaparan ekstrem?
3. Program apa saja yang di lakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan
dan kelaparan ekstrem?
4. Apa saja kendala dalam mengatasi permasalahan tersebut ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini yaitu :

1. Mengetahui peran Negara Indonesia dalam MDGs


2. Mengetahui target 1 pada MDGs yang sudah dicapai Negara Indonesia
3. Mengetahui kebijakan dan program terkait dengan target 1 MDGs
4. Mengidentifikasi strategi pengembangan Negara Indonesia dengan target 1 MDGs

1.4 Manfaat

1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang keadaan sosial masyarakat


BAB II

PEMBAHASAN

Pada tahun 2000, para pemimpin dunia bertemu di New York dan menandatangani “Deklarasi
Milennium” yang berisi komitmen untuk mempercepat pembangunan manusia dan pemberantasan
kemiskinan. Hal ini menjadi dasar dari tersusunnya pencapaian tingkat kesejahteraan umat manusia
pada seribu tahun yang akan datang.Komitmen tersebut diterjemahkan menjadi beberapa tujuan dan
target yang dikenal sebagai Millennium Development Goals (MDGs).Millenium Development Goals
(MDGs) atau tujuan pembangunan milenium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan
manusia melalui komitmen bersama antara 189 negara anggota PBB untuk melaksanakan 8 (delapan)
tujuan pembangunan, yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar
untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka
kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria dan penyakit
menular lainnya, kelestarian lingkungan hidup, serta membangun kemitraan global dalam
pembangunan.

2.1 Memberantas kemiskinan dan kelapan

Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan yang dimaksud yaitu, dalam range tahun 1990
sampai dengan 2015, pendapatan penduduk per hari harus melebihi 1$ atau sama dengan jumlah
penduduk dalam range tahun 1990 sampai dengan 2015 yang mengalami kelaparan, dengan indikator
berat badan anak dibawah 5 tahun.

2.1.1 kemiskinan

Kemiskinan berasal dari kata “miskin” yang artinya tidak berharta dan serba kekurangan,
kelapan adalah satu kondisi Diana tubuh masih membutuhkan makanan dan kelaparan bentuk ekstrem
dari nafsu makanan normal,istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk kepada kondisi kekurangan
gizi yang dialami sekelompok orang dalam jumlah besar. Kemiskinan merupakan salah satu masalah
terbesar di Indonesia, menurut data statistik yang ada sejak diberlakukan program MPGs,tingkat
kemiskinan di Indonesia dapat dikatakan menurun,setelah dibuktikan pada setiap tahun presentasi
angka kemiskinan selalu menurun sehingga program pemerintah dalam mengatasi permasalahann
tersebut dikatakan baik.

Program yang dilakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan,yaitu


1. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok
2. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berpihak pada rakyat miskin
3. Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis rakyat
4. Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar
5. Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin

2.1.1 Kelaparan
Kelaparan adalah suatu kondisi di mana tubuh masih membutuhkan makanan, biasanya saat
perut telah kosong baik dengan sengaja maupun tidak sengaja untuk waktu yang cukup lama.
Kelaparan adalah bentuk ekstrem dari nafsu makan normal. Istilah ini umumnya digunakan untuk
merujuk kepada kondisi kekurangan gizi yang dialami sekelompok orang dalam jumlah besar untuk
jangka waktu yang relatif lama, biasanya karena kemiskinan, konflik politik, maupun kekeringan
cuaca. Kelaparan juga didefinisikan sebagai kondisi hasil dari kurangnya konsumsi pangan
kronik.Dalam jangka panjang, kelaparan kronis berakibat buruk pada derajat kesehatan masyarakat
dan menyebabkan tingginya pengeluaran masyarakat untuk kesehatan.
Di samping itu, banyak faktor penyebab tejadinya kelaparan seperti kemiskinan,
ketidakstabilan sistem pemerintahan, penggunaan Iingkungan yang melebihi kapasitas, diskriminasi
dan ketidakberdayaan seperti pada anak-anak, wanita, dan lansia. Demikian juga terbatasnya subsidi
pangan, meningkatnya harga-harga pangan, menurunnya pendapatan ril dan tingginya tingkat
pengangguran merupakan faktor utama penyebab terjadinya kelaparan. Salah satu kasus bencana
kelaparan di Indonesia terjadi pada Desember 2005 di Kabupaten Yahukimo, Papua.

2.2 Program-Program Pengentasan Kemiskinan

Upaya-upaya affirmative telah dilakukan pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan,


sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden No. 13 Tahun 2009 tentang Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan yang dilanjutkan dengan Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Program penanggulangan Kemiskinan dilakukan melalui
empat klaster program penanggulangan kemiskinan, yaitu klaster (1) kegiatan yang bersifat bantuan
dan perlindungan sosial (Jamkesmas, bantuan siswa miskin, Program Keluarga Harapan, dan Raskin);
klaster (2) pemberdayaan masyarakat miskin (PNPM Mandiri); klaster (3) pemberdayaan usaha kecil
dan menengah (KUR dan program UKM lainnya; serta klaster (4) subsidi program-program pro rakyat
yang diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan fasilitas dasar pada wilayah-wilayah khusus (masyarakat
nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan/PPI, masyarakat miskin perkotaan dan masyarakat daerah
tertinggal)

A. Jamkesmas

Jamkesmas ( akronim dari Jaminan Kesehatan Masyarakat ) adalah sebuah program jaminan
kesehatan untuk warga Indonesia yang memberikan perlindungan sosial dibidang kesehatan untuk
menjamin masyarakat miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayar oleh pemerintah agar kebutuhan
dasar kesehatannya yang layak dapat terpenuhi.Program ini dijalankan oleh Departemen Kesehatan
sejak 2008. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) diselenggarakan berdasarkan konsep
asuransi sosial.

Tujuan program JAMKESMAS

1) mewujudkan portabilitas pelayanan sehingga pelayanan rujukan tertinggi yang disediakan


Jamkesmas dapat diakses oleh seluruh peserta dari berbagai wilayah;

2) agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi
masyarakat miskin.

B. Bantuan Siswa Miskin

Program BSM adalah salah satu Program Nasional berupa pemberian bantuan uang tunai
secara langsung kepada anak-anak usia sekolah/siswa dari semua Jenjang Pendidikan (SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA) yang berasal dari keluarga miskin dan rentan (yaitu sekitar 15,43 juta
siswa untuk Tahun Pelajaran 2013/2014) sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Tujuan Program BSM adalah:

1. Menghilangkan halangan siswa miskin berpartisipasi untuk bersekolah dengan membantu


siswa miskin untuk memperoleh akses pelayanan pendidikan yang baik.
2. Mencegah angka putus sekolah dan menarik siswa miskin untuk bersekolah.
3. Membantu siswa miskin memenuhi kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran.
4. Mendukung penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun bahkan hingga
tingkat menengah atas.

C. Program Keluarga Harapan (PKH)

Salah satu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah indonesia ialah Program Keluarga Harapan
(PKH). PKH merupakan program jaminan sosial kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang
berdasarkan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan melalui pendataan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS). PKH adalah program bantuan tunai untuk keluarga sangat miskin yang memenuhi salah satu
dari tiga kriteria berikut:

- Anak usia 0-6

- Anak di bawah usia 18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar

- Ibu hamil/nifas

Bentuk jaminan sosial berupa pendidikan dan kesehatan menjadi hal yang penting untuk
memutus rantai kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hingga tahun 2011,
terdapat 25 provinsi dan 1.166.000 RTSM yang mendapat bantuan ini. Dengan syarat keluarga tersebut
bersedia memenuhi kewajiban terkait pendidikan dan kesehatan. Tujuannya adalah untuk membantu
keluarga sangat miskin menghindari kemiskinan dan memastikan generasi berikutnya sehat dan
menyelesaikan pendidikan (SD dan SMP).

Program keluarga Harapan (PKH) merupakan suatu program penanggulangan kemiskinan.


Program ini juga dijadikan sebagai salah satu program yang menunjang pencapaian MDGs pada tahun
2015. Tujuan utama PKH adalah membantu mengurangi kemiskinan dengan cara meningkatkan
kualitas sumber daya manusia pada kelompok masyarakat sangat miskin. Tujuan tersebut sekaligus
sebagai upaya mempercepat pencapaian target MDGs.

D. Subsidi Raskin

Selain PKH, Pemerintah Indonesia juga memiliki program subsidi Raskin (Beras untuk
Masyarakat Miskin) yang diawali pada operasi khusus (opsus) beras pada 1998. Pada tahun 2011,
pemerintah menyediakan subsidi sebesar 15,27 triliun untuk 3,15 juta ton beras untuk rumah tangga
sasaran dalam satu tahun. Harga yang harus dibayarkan setiap rumah tangga adalah Rp 1600/kilogram.

E. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri perkotaan dan perdesaan

Untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja,


pemerintah meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mulai tahun
2007.

PNPM-Mandiri Perkotaan atau Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)


merupakan upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan Pemerintah Daerah
dalam menanggulangi kemiskinan di perkotaan secara mandiri yang bertujuan terbangunnya lembaga
masyarakat berbasis nilai-nilai universal kemanusiaan, prinsip- prinsip kemasyarakatan dan
berorientasi pembangunan berkelanjutan, yang aspiratif, representatif, mengakar, mampu memberikan
pelayanan kepada masyarakat miskin, mampu memperkuat aspirasi/ suara masyarakat miskin dalam
proses pengambilan keputusan lokal, dan mampu menjadi wadah sinergi masyarakat dalam
penyelesaian permasalahan yang ada di wilayahnya; Meningkatnya akses bagi masyarakat miskin
perkotaan kepelayanan sosial, prasarana dan sarana serta pendanaan (modal), termasuk membangun
kerjasama dan kemitraan sinergi ke berbagai pihak terkait, dengan menciptakan kepercayaan pihak-
pihak terkait tersebut terhadap lembaga masyarakat; Mengedepankan peran Pemerinatah Kota /
Kabupaten agar mereka makin mampu memenuhi kebutuhan masyarakat miskin, baik melalui
pengokohan Komite Penanggulangan Kemiskinan (KPK) di wilayahnya, maupun kemitraan dengan
masyarakat serta kelompok peduli setempat

PNPM Mandiri Perdesaan merupakan bagian dari PNPM inti yang ditujukan bagi
pemberdayaan masyarakat di pedesaan. Program ini dikembangkan dari Program Pengembangan
Kecamatan (PPK) yang telah dilaksanakan sejak 1998. Program ini bertujuan untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam membangun daerahnya.

Melaui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan


yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan
evaluasi. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritisdan kemandirian masyarakat,
terutama masyarakat miskin, dapat dapat ditumbuhkembangkan sehingga mereka bukan sebagai obyek
melainkan sebagai subyek upaya penanggulangan kemiskinan. PNPM Mandiri dilaksanakan hingga
tahun 2015. Hal ini sejalan dengan target waktu pencapaian tujuan pembanguna nmilenium atau
Millennium Development Goals (MDGs). Pelaksanaan PNPM Mandiri yang berdasar pada indikator-
indikator keberhasilan yang terukur akan membantu Indonesia mewujudkan pencapaian target-target
MDGs tersebut.

F. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

KUR adalah skema kredit/pembiayaan modal kerja dan atau investasi yang khusus
diperuntukkan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) di bidang usaha produktif
dan layak (feasible), namun mempunyai keterbatasan dalam pemenuhan persyaratan yang ditetapkan
Perbankan (belum bankable). KUR merupakan program pemberian kredit/pembiayaan dengan nilai
dibawah Rp 500.000.000 dengan pola penjaminan oleh Pemerintah dengan besarnya coverage
penjaminan maksimal 80% dari plafon kredit untuk sektor pertanian, kelautan dan perikanan,
kehutanan, dan industri kecil, dan 70% dari plafon kredit untuk sektor lainnya. Lembaga penjaminnya
yang terlibat adalah 2 lembaga penjamin nasional, yaitu PTJamkrindo dan PT Askrindo; dan 2 lembaga
penjamin daerah, yaitu PT Penjaminan Kredit Daerah Jawa Timur (Jamkrida Jatim) dan PT. Jamkrida
Bali.

Tujuan program KUR adalah mengakselerasi pengembangan kegiatan perekonomian di sektor


riil dalam rangka penanggulangan dan pengentasan kemiskinan serta perluasan kesempatan kerja.
Secara lebih rinci, tujuan program KUR adalah sebagai berikut:

•Mempercepat pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah,
danKoperasi (UMKMK)

•Meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkanUMKM & Koperasi kepada Lembaga


Keuangan

•Sebagai upaya penanggulangan / pengentasan kemiskinandan perluasan kesempatan kerja

Sasaran program KUR adalah kelompok masyarakat yang telah dilatih dan ditingkatkan
keberdayaan serta kemandiriannya pada kluster program sebelumnya.Harapannya agar kelompok
masyarakat tersebut mampu untuk memanfaatkan skema pendanaan yang berasal dari lembaga
keuangan formal seperti Bank, Koperasi, BPR dan sebagainya.Dilihat dari sisi kelembagaan, maka
sasaran KUR adalah UMKMK (Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi).Sektor usaha yang
diperbolehkan untuk memperoleh KUR adalah semua sektor usaha produktif.

2.3. Program-Program Pengentasan Kelaparan

Upaya mengatasi prevalensi balita gizi buruk dan balita gizi parah dilakukan antara lain
melalui (1) Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang
yodium, kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya, (2) Pemberdayaan masyarakat untuk
pencapaian keluarga sadar gizi, (3) Pemberian subsidi pangan bagi penduduk miskin, (4) Peningkatan
partisipasi masyarakat melalui revitalisasi pelayanan Posyandu, dan (5) pelayanan gizi bagi ibu hamil
(berupa Tablet Besi) dan balita (berupa Makanan Pendamping ASI) dari keluarga miskin.

Keberhasilan kebijakan dan program ini di samping peran pemerintah juga tidak terlepas dari
peran serta dunia usaha dan masyarakat dalam mendukung dalam perbaikan gizi buruk dan balita gizi
parah dari masyarakat miskin.

2.4 kendala dalam menjalankan program

Program – program tersebut tidak semua berjalan dengan baik. Program – program tersebut
masih bersifat parsial belum terpadu dan konperhensif. Didalam menjalankan program memberantas
kemiskinan dan kelaparan ekstrem terdapat beberapa kendala diantaranya :
1. Masih berorientasi pada pertumbuhan ekonomi makro dari pada pemerataan
2. Sentralisasi kebijakan dari pada disentralisasi (mementingkan kepentingan wilayah pusat)
3. Kosupsi di Indonesia masih bayak terjadi
4. Banyaknya masalah yang ada di Indonesia, sehingga tidak menyeluruh upaya pemerintah
dalam memeberantas kemisikinan berjalan dengan baik

2.5 Program pemerintah kota palu yang telah ada untuk memberantas
kemiskinan dan kelaparan ekstrem

a. SKPD (strategi program penanggulangan kemiskinan daerah )

Satuan Kerja Perangkat Daerah (biasa disingkat SKPD) adalah perangkat Pemerintah Daerah
(Provinsi maupun Kabupaten/Kota) di Indonesia. SKPD adalah pelaksana fungsi eksekutif yang harus
berkoordinasi agar penyelenggaraan pemerintahan berjalan dengan baik. Dasar hukum yang berlaku
sejak tahun 2004 untuk pembentukan SKPD adalah Pasal 120 UU no. 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan
SKPD mempunyai strategi utama dalam penanggulangan kemiskinan yaitu:

1. Perbaikan perlindungan sosial


2. Peningkatan akses terhadap pelayanan dasar
3. Pemberdayaan masyarakat miskin
4. Pembangunan inklusif

b. zero poverty

merupakan sebuah gerakan dan upaya mendinamisasi beram program penaggualangan


kemiskinan yang selama ini telah dilakukan pemerintah Kota Palu. Program tersebut dideklarasikan
oleh walikota palu pada acara “forum Kawasan Timur Indonesia (KIT) di palu tanggal 24 september
2012
BAB III

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Millenium Development Goals atau tujuan pembangunan milenium adalah upaya untuk memenuhi
hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara 189 negara anggota PBB untuk
melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yaitu alah satunya menanggulangi kemiskinan dan
kelaparan

Tujuan Indonesia dalam MDGs yang dibahas adalah Memberantas Kemiskinan Dan Kelaparan
Ekstrem. Target utamanya adalah Menurunkan proporsi penduduk yang hidup di bawah garis
kemiskinan menjadi setengahnya antara 1990-2015. Target kedua yaitu Menyediakan seutuhnya
Pekerjaan yang produktif dan layak. Target ketiga yaitu Menurunkan proporsi penduduk yang
menderita kelaparan menjadi setengahnya antara tahun 1990 dan 2015.

Beberapa program yang diberikan pemerintah dalam mengatasi pengentasan kemiskinan antara lain
jamkesmas, bantuan siswa miskin, program keluarga harapan, subsidi raskin, program nasional
pemberdayaan masyarakat dan kredit usaha rakyat.

Dan Beberapa program yang dilaksanakan untuk mengentaskan kelaparan yaitu program
Pemberian subsidi pangan bagi penduduk miskin, Peningkatan partisipasi masyarakat melalui
revitalisasi pelayanan Posyandu, dan pelayanan gizi bagi ibu hamil (berupa Tablet Besi) dan balita
(berupa Makanan Pendamping ASI) dari keluarga miskin

4.2 SARAN

Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu secara serius dan bertanggung jawab
agar dapat segera mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia
Sebagai warga negara Indonesia yang baik, mari kita dukung semua program pemerintah
dengan sungguh-sungguh demi masa depan bangsa dan negara Indonesia terbebas dari
kemiskinan dan kelaparan ekstrem
DAFTAR PUSTAKA

Haryo Suyono (2009), Memaknai Indikator MDGs , Pengentasan Kemiskinan


http://www.haryono.com/article/article/memaknai-indikator-mdgspengentasan-
kemiskinan.html Mellinium Development Goals (MDGs)

Wikipedia.Satuan Kerja perangkat daerah.


https://id.wikipedia.ory/wiki/satuan_kerja_perangkat_daerah. Diakses 05 desember 2017

Anda mungkin juga menyukai