Anda di halaman 1dari 34

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SATUAN RESERSE KRIMINAL DAERAH JAWA BARAT


RESOR CIAMIS

IPTU MISMAN ASEP ZAENAL, S.Sos


KANIT TIPIDKOR SATRESKRIM POLRES CIAMIS
Pangandaran, 1 Maret 2021
NAMA : MISMAN ASEP ZAENAL, S.Sos
TEMPAT, TGL LAHIR : CIAMIS, 10 MEI 1974
PANGKAT : IPTU (INSPEKTUR POLISI SATU)
JABATAN : KANIT I TIPIDKOR SAT RESKRIM
SATUAN : POLRES CIAMIS
RIWAYAT PENDIDIKAN
Umum : RIWAYAT PEKERJAAN
➢ SDN 10 Sidaharja, 1987
✓ Anggota Korp Brimob Kelapa Dua
➢ SMPN 1 Lakbok, 1990
➢ SMEA Pasundan Banjar, 1993 ✓ Anggota Resimen 1 Korp Brimob Polri
➢ Universitas Djuanda Bogor, 2004 ✓ Anggota Provost Polres Ciamis
✓ Anggota Unit I Tipidkor Polres Ciamis
Militer / Kepolisian ✓ Anggota Staf Bag Analis Dit Reskrimum
❖ Seba PK 1995/1996 Pusdik Brimob Polda Jabar
❖ Dasba Brimob 1996 ✓ Anggota Unit I Tipidkor Polres Ciamis
❖ SIP Khusus Reskrim 2013
✓ Waka Polsek Salawu Polres Tasikmalaya
❖ Lat Kat Penanganan Tipidkor 2016
❖ Lat Kat Kemampuan Penyidik 2016 ✓ Kanit I Tipidter Polres Tasikmalaya
❖ Dikbangspes Idik TP Perbankan 2018 ✓ Kanit II Tipidkor Polres Tasikmalaya
❖ Lat Sus Idik TP Pemilu 2018 ✓ Kanit I Tipidkor Polres Ciamis
1 UUD 1945

2 UU 17/2003 TTG KEUANGAN NEGARA

3 UU 1/2004 TTG PERBENDAHARAAN NEGARA

4 UU 6/2014 TTG DESA

5 UU 30/2014 TTG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

PP 43/2014 SEBAGAIMANA BEBERAPA KALI DIUBAH, TERAKHIR


6
DENGAN PP 11/2019 TTG PERATURAN PELAKSANAAN UU DESA

PP 60/2014 SEBAGAIMANA BEBERAPA KALI DIUBAH, TERAKHIR


7
DGN PP 8/2016 TTG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI APBN
8 PP 12/2019 TTG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

9 PERMENDAGRI 47/2016 TTG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA

10 PERMENDAGRI 20/2018 TTG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PERMENDAGRI 73/2020 TTG PENGAWASAN PENGELOLAAN


11 KEUANGAN DESA

12 PERMENKEU 222/PMK.07/2020 TTG PENGELOLAAN DANA DESA

PERMENDES 13/2020 TTG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA


13 TAHUN 2021
APA YANG DIMAKSUD DENGAN DESA

Desa adalah desa dan desa adat atau


yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
PEMERINTAHAN DESA PEMERINTAH DESA

Pemerintahan Desa
Pemerintah Desa
adalah
penyelenggaraan adalah kepala Desa
urusan pemerintahan atau yang disebut
dan kepentingan dengan nama lain
masyarakat setempat dibantu perangkat
dalam sistem Desa sebagai unsur
pemerintahan Negara
penyelenggara
Kesatuan Republik
Indonesia Pemerintahan Desa
Keuangan Desa adalah semua hak dan
kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan
KEUANGAN
uang serta segala sesuatu berupa uang
DESA
dan barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban Desa

Pengelolaan Keuangan Desa adalah


PENGELOLAAN keseluruhan kegiatan yang meliputi
KEUANGAN perencanaan, pelaksanaan,
DESA penatausahaan, Pelaporan, dan
pertanggungjawaban keuangan Desa
TERTIB DAN DISIPLIN
TRANSPARAN AKUNTABEL PARTISIPATIF
ANGGARAN

Terbuka, Dapat diper- Mengutamakan Konsisten,


tidak ada yang tanggungjawab keterlibatan Tepat Waktu,
ditutupi kan, Adm, masyarakat Tepat Jumlah
Moral, Hukum dan taat Azas

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA


DIKELOLA DALAM MASA 1 (SATU) TAHUN ANGGARAN
MULAI TGL 1 JANUARI S.D. TGL 31 DESEMBER
PEMEGANG KEKUASAAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (PKPKD)
Kepala Desa adalah PKPKD dan mewakili Pemerintah Desa
dalam kepemilikan kekayaan milik Desa yang dipisahkan

KEWENANGAN
menetapkan menetapkan melakukan menetapkan menyetujui menyetujui menyetujui
kebijakan kebijakan tindakan yg PPKD DPA, DPPA, RAK Desa SPP
tentang tentang mengakibat- dan DPAL
pelaksanaan pengelolaan kan penge-
APB Desa barang milik luaran atas
Desa beban APB
Desa

Dalam melaksanakan kekuasaan pengelolaan keuangan Desa,


Kepala Desa menguasakan sebagian kekuasaannya kepada perangkat
Desa selaku PPKD, yang ditetakan dengan keputusan Kepala Desa
PELAKSANA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (PPKD)
SEKRETARIS DESA KAUR DAN KASI KAUR KEUANGAN
TUGAS
▪ sebagai Koordinator PPKD; ▪ sbg pelaksana giat anggaran; ▪ melaksanakan fungsi
▪ penyusunan dan pelaksanaan ▪ melakukan tindakan yg meng- kebendaharaan;
kebijakan APBDes; akibatkan pengeluaran ▪ menyusun RAK Desa;
▪ penyusunan rancangan perdes, anggaran sesuai bidang tugas; ▪ melakukan penatausahaan
perkades, penjabaran, APBDes, ▪ melaksanakan anggaran giat; yang meliputi menerima,
perubahan, & ▪ mengendalikan kegiatan; menyimpan, menyetorkan/
pertanggungjawaban; ▪ menyusun DPA, DPPA & DPAL;
membayar, menatausahakan,
▪ mengoordinasikan tugas ▪ menandatangani perjanjian
dan mempertanggungjawab-
perangkat Desa lain; kerja sama dgn penyedia untuk
kan penerimaan pendapatan
▪ penyusunan LPJ APBDes; giat yg berada dalam bidang
▪ Verifikasi DPA, DPPA, DPAL, tugaasnya; Desa dan pengeluaran dalam
RAK Desa, bukti penerimaan ▪ menyusun laporan pelaksana- rangka pelaksanaan APBDes.
dan pengeluaran APBDes. an giat untuk pertanggung-
jawaban APBDes.
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
(APB Desa)

PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN


DESA DESA DESA

diklasifikasikan diklasifikasikan diklasifikasikan


menurut menurut bidang, menurut
kelompok, jenis sub bidang, kelompok, jenis
dan objek kegiatan, jenis dan objek
pendapatan belanja, objek pembiayaan
belanja, dan
rincian objek
belanja
PADes TRANSFER PENDAPATAN LAIN
▪ hasil usaha (hasil ▪ dana desa; ▪ hasil kerja sama;
BUMDES); ▪ bagian dari hasil ▪ bantuan perusahaan;
▪ hasil aset (tanah kas pajak daerah dan ▪ hibah & sumbangan
desa, pasar desa, retribusi daerah kab/ dari pihak ketiga;
pemandian umum, kota;
jaringan irigasi, hasil ▪ koreksi kesalahan
▪ alokasi dana desa; belanja thn anggaran
aset lainnya);
▪ bantuan keuangan sebelumnya yang
▪ swadaya, partisipasi, dari APBD Provinsi; mengakibatkan
dan gotong royong penerimaan di kas;
(sumbangan masy); ▪ bantuan keuangan
dari APBD Kab/Kota. ▪ bunga bank;
▪ pendapatan asli desa
lain (hasil pungutan ▪ Pendapatan lain
desa). desa yang sah.
semua pengeluaran yang merupakan kewajiban
Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak
BELANJA akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
Desa
DESA
dipergunakan untuk mendanai penyelenggaraan
kewenangan Desa

KLASIFIKASI BELANJA DESA

Penyeleng- Pelaksanaan Pembinaan Pemberdaya- Penanggulang-


garaan Pembangunan Kemasya- an masyarakat an Bencana,
Pemerintahan Desa rakatan Desa Desa keadaan
darurat dan
Desa
mendesak desa
Pembiayaan Desa merupakan semua penerimaan
yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran
yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran
berikutnya

PEMBIAYAAN DESA
PENERIMAAN PEMBIAYAAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN

▪ SiLPA tahun sebelumnya; ▪ pembentukan dana


▪ pencairan dana cadangan; cadangan;
▪ hasil penjualan kekayaan ▪ penyertaan modal.
Desa yang dipisahkan,
kecuali tanah dan bangunan
PERENCANAAN

PELAKSANAAN
PENGELOLAAN
KEUANGAN PENATAUSAHAAN

DESA PELAPORAN

PERTANGGUNGJAWABAN
PERENCANAAN
❑ Perencanaan penerimaan dan pengeluaran pemerintahan
Desa yang dianggarkan dalam APBDes.
❑ Sekdes menyusun RAPBDes berdasarkan RKP Desa,
yang merupakan bahan Raperdes ttg APBDes.
❑ Raperdes dibahas dan disepakati bersama dalam
musyawarah BPD.
❑ Raperdes disepakati paling lambat bln Okt thn berjalan.
❑ Dlm hal BPD tdk sepakat, Pemdes hanya dpt melakukan
giat ops penyelenggaraan pemerintahan Desa dgn pagu
tahun sebelumnya.
❑ Kades menatapkan Perkades sbg dasar pelaksanaan.
PERENCANAAN
❑ Atas dasar kesepakatan, Kades menyiapkan Rancangan
Perkades ttg Penjabaran APBDes yang disusun Sekdes.
❑ Raperdes ttg APBDes, disampaikan kpd Bupati melalui
Camat paling lama 3 hari sejak disepakati utk dievaluasi.
❑ Hasil evaluasi dituangkan dlm Kep Bupati & disampaikan
kpd Kades paling lama 20 hari kerja sejak diterima.
❑ Bupati tdk memberi hasil evaluasi, Perdes berlaku.
❑ Hasil evaluasi sesuai, Kades menetapkan Perdes.
❑ Hasil evaluasi tidak sesuai, Kades & BPD menyempurna-
kan paling lama 20 hari kerja sejak diterima.
PERENCANAAN
❑ Apabila hasil evaluasi tdk ditindaklanjuti, dan Kades
tetap menetapkan Raperdes menjadi Perdes, Bupati
membatalkan dgn Keputusan Bupati.
❑ Kades memberhentikan Perdes paling lama 7 hari kerja.
❑ Dalam hal pembatalan, Kades hanya dpt melakukan
pengeluaran thd operasional pemerintahan dg pagu thn
sebelumnya sampai penyempurnaan disetujui Bupati.
❑ Bupati dapat mendelegasikan evaluasi Raperdes ttg
APBDes kepada camat atau sebutan lain.
❑ Perdes ttg APBDes ditetapkan paling lambat tanggal 31
Desember tahun anggaran sebelumnya.
PERENCANAAN
❑ Kades menyampaikan Perdes ttg APBDes & Perkades ttg
Penjabaran APBDes kpd Bupati paling lama 7 hari kerja.
❑ Kades menyampaikan informasi APBDes pd masyarakat.
❑ Pemdes dpt melakukan perubahan APBDes bila terjadi:
▪ penambahan dan/atau pengurangan Pendapatan Desa;
▪ sisa penghematan belanja & sisa lebih perhitungan
pembiayaan tahun berjalan;
▪ keadaan yg sebabkan harus dilakukan pergeseran
antar bidang, sub bidang, kegiatan, & jenis belanja;
▪ keadaan yg sebabkan SiLPA harus digunakan.
❑ Perubahan APBDes dilakukan 1 kali dlm 1 thn anggaran,
kecuali dalam keadaan luar biasa.
PELAKSANAAN
❑ Penerimaan & pengeluaran Desa, dilakukan melalui rek.
kas desa dgn spesimen ttd Kades & Kaur Keuangan.
❑ Kaur keuangan dpt menyimpan uang tunai pada jumlah
tertentu untuk kebutuhan operasional Pemdes, yang
ditetapkan dalam Peraturan Bupati.
❑ Kaur & Kasi pelaksana kegiatan anggaran sesuai tugas,
menyusun DPA (RKA, RKK & RAB) paling lama 3 hari
kerja, sejak APBDes ditetapkan.
❑ Kaur & Kasi pelaksana menyerahkan rancangan DPA kpd
Kades melalui Sekdes paling lama 6 hari kerja.
❑ Sekdes verifikasi rancangan DPA paling lama 15 hr kerja.
❑ Kades menyetujui rancangan DPA setelah verifikasi.
PELAKSANAAN
❑ Dalam hal terjadi perubahan APBDes, yang menyebakan
terjadinya perubahan anggaran dan/atau kegiatan, Kaur
& Kasi pelaskana menyusun rancangan DPPA.
❑ Kaur keuangan menyusun rancangan RAK berdasarkan
DPA, dan disampaikan kpd Kades melalui Sekdes.
❑ Sekdes verifikasi rancangan RAK.
❑ Kades menyetujui rancangan RAK yg telah diverifikasi.
❑ RAK memuat arus kas masuk (pendapatan) & arus kas
keluar (belanja) yg digunakan penarikan dana dari rek.
Kas utk mendanai pengeluaran berdasaran DPA.
❑ Setiap pendapatan & pengeluaran didukung dgn bukti
yang lengkap & sah.
PELAKSANAAN
❑ Kaur & Kasi melaksanakan kegiatan berdasarkan DPA,
melalui swakelola dan/atau pengadaan barang/jasa.
❑ Kaur & Kasi mengajukan SPP dlm setiap giat sesuai DPA
& wajib menyertakan lap perkembangan pelaksanaan.
❑ Penggunaan giat secara swakelola tdk lebih dari 10 hari.
❑ Pembayaran pengadaan barang/jasa belum dilakukan dlm
waktu 10 hari kerja, Kaur & Kasi wajib mengembalikan
dana kpd Kaur Keuangan utk disimpan dalam kas desa.
❑ Kaur & Kasi menyampaikan pertanggungjawaban berupa
bukti transaksi pembayaran kpd Sekdes.
❑ Realisasi pembayaran lebih kecil dari uang yg diterima,
Kaur & Kasi mengembalikan sisa ke kas Desa.
PELAKSANAAN
❑ Pengajuan SPP kegiatan melalui penyedia barang/jasa,
dilakukan setelah barang/jasa diterima.
❑ Setiap pengajuan SPP, Sekdes wajib meneliti permintaan
pembayaran, menguji kebenaran perhitungan tagihan,
menguji ketersediaan dana, & menolak pengajuan
apabila tdk memenuhi syarat yang ditetapkan.
❑ Kades menyetujui, sesuai hasil verifikasi Sekdes.
❑ Kaur keuangan mencairkan sesuai besaran SPP, setelah
mendapat persetujuan Kades.
❑ Kaur & Kasi wajib menyampaikan laporan akhir realisasi
pelaksanaan kpd Kades paling lambat 7 hari, sejak
seluruh kegiatan selesai.
PELAKSANAAN
❑ Setiap Pengeluaran kas yg menyebabkan beban APBDes
dikenakan pajak sesuai ketentuan peraturan yg berlaku.
❑ Kaur keuangan sbg wajib pungut melakukan pemotongan
pajak terhadap pengeluaran kas desa (belanja pegawai,
barang/jasa, dan modal).
❑ Kaur keuangan wajib menyetorkan seluruh penerimaan
pajak yg dipungut sesuai ketentuan peraturan.
❑ Penerimaan pembiayaan dari SilPA tahun sebelumnya
digunakan untuk:
▪ menutupi defisit, apabila realisasi pendapatan lebih
kecil dari realisasi belanja;
▪ mendanai kegiatan yg belum selesai atau lanjutan.
PELAKSANAAN
❑ Pencairan dan pembentukan dana cadangan dicatatkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
❑ Pencatatan pencairan dana cadangan merupakan
penyisihan anggaran dana cadangan dlm rek kas desa.
❑ Pembentukan dana cadangan dilarang digunakan untuk
membiayai program & kegiatan lain diluar yang telah
ditetapkan dlm Perdes mengenai dana cadangan.
❑ Penyertaan modal, dicatat pd pengeluaran pembiayaan.
❑ Hasil keuntungan penyertaan modal, dimasukan sebagai
pendapatan asil Desa.
PENATAUSAHAAN
❑ Penatausahaan keuangan dilakukan oleh Kaur Keuangan
sebagai pelaksana fungsi kebendaharaan.
❑ Penatausahaan dilakukan dengan mencatat setiap
penerimaan dan pengeluaran dalam buku kas umum.
❑ Pencataan pada buku kas umum ditutup setiap akhir
bulan.
❑ Kaur Keuangan wajib membuat buku pembantu kas
umum, terdiri atas:
▪ buku pembantu bank;
▪ buku pembantu pajak; dan
▪ buku pembantu panjar.
PENATAUSAHAAN
❑ Penerimaan desa disetor ke rekening kas Desa dgn cara:
▪ disetor langsung Pemerintah, Pemprov, Pemkab/Kota;
▪ disetor melalui bank lain, badan, lembaga keuangan,
dan/atau kantor pos oleh pihak ketiga;
▪ disetor Kaur Keu utk penerimaan dari pihak ketiga.
❑ Pengeluaran APBDes berdasarkan RAK Desa;
❑ Pengeluaran APBDes utk giat secara swakelola dikeluar-
kan Kaur Keu kpd Kaur dan Kasi pelaksana atas dasar
DPA & SPP yang disetujui Kades;
❑ Pengeluaran APBDes utuk giat melalui penyedia barang/
jasa dikeluarkan Kaur Keu langsung kpd penyedia atas
dasar DPA & SPP yg diajukan Kasi dan disetujui Kades.
PENATAUSAHAAN
❑ Pengeluaran APBDes utk belanja pegawai, dilakukan
secara langsung oleh Kaur Keu & diketahui Kades.
❑ Pengeluaran APBDes dibuktikan dengan kuitansi
pengeluaran dan kuitansi penerimaan.
❑ Buku kas umum yg ditutup setiap akhir bulan dilaporkan
Kaur Keu kpd Sekdes paling lambat tgl 10 bln berikutnya.
❑ Sekdes melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas
laporan Kaur Keuangan.
❑ Sekdes melaporkan hasil verifikasi, evaluasi dan analisis
kepada Kades untuk disetujui.
PELAPORAN
❑ Kepala Desa menyampaikan laporan
pelaksanaan APBDesa semester pertama
kepada Bupati/Wali Kota melalui camat.
❑ Laporan terdiri dari :
▪ laporan pelaksanaan APBDesa; dan
▪ laporan realisasi kegiatan.
❑ Kepala Desa menyusun laporan dengan cara
menggabungkan seluruh laporan paling lambat
minggu kedua bulan Juli tahun berjalan.
PERTANGGUNGJAWABAN
❑ Kades menyampaikan laporan pertanggungjawaban
realisasi APBDesa kepada Bupati/Walikota melalui camat
setiap akhir tahun anggaran.

❑ Laporan pertanggungjawaban disampaikan paling lambat


3 (tiga) bulan setelah akhir tahun anggaran berkenaan
yang ditetapkan dgn Peraturan Desa, disertai dgn :
▪ laporan keuangan, terdiri atas laporan realisasi
APBDesa dan catatan atas laporan keuangan;
▪ laporan realisasi kegiatan;
▪ daftar program sektoral, program daerah dan program
lainnya yang masuk ke Desa.
1 Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan yang
dikoordinasikan oleh Dirjen Bina Pemerintahan Desa
dan Irjen Kemendagri sesuai tugas dan fungsi

Pemda Prov. melakukan pembinaan dan pengawasan


2 terhadap pemberian dan penyaluran DD, ADD, bagian dari
hasil pajak daerah dan retribusi daerah kab/kota, dan
bantuan keuangan kepada Desa

Bupati/Wali Kota membina dan mengawasi


pelaksanaan pengelolaan keuangan desa yang
dikoordinasikan dengan APIP Daerah kab/kota
3
1 PENYALAHGUNAAN ANGGARAN

2 PENYALAHGUNAAN KEWENANGAN

3 PEKERJAAN TIDAK SESUAI SPEK TEKNIS

4 MARK-UP

5 MANIPULASI DATA

6 PEMALSUAN DOKUMEN

7 LANGGAR PERUNDANG-UNDANGAN
TERHADAP PELAKU PENYIMPANGAN ATAU PENYALAHGUNAAN
KEUANGAN DESA DIKENAKAN SANKSI PIDANA KORUPSI,
BERDASARKAN UU NO.31/1999 SEBAGAIMANA DIUBAH DENGAN
UU 20/2001 TTG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

NO KETENTUAN PIDANA ANCAMAN PIDANA

Pasal 2 Memperkaya diri, orang lain, Pidana : min 4 thn, maks 20 thn
1
ayat (1) atau suatu korporasi Denda : min 200 jt, maks 1 mlyr

Pidana : min 1 thn, maks 20 thn


2 Pasal 3 Penyalahgunaan kewenangan
Denda : min 50 jt, maks 1 mlyr

Pidana : min 3 thn, maks 15 thn


3 Pasal 8 Penggelapan uang
Denda : min 150 jt, maks 750 jt

Pidana : min 1 thn, maks 5 thn


4 Pasal 9 Pemalsuan dokumen/data
Denda : min 50 jt, maks 250 jt

Anda mungkin juga menyukai