Anda di halaman 1dari 122

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Apa yang dimaksud dengan :


Keuangan Desa ?
Pengelolaan Keuangan Desa ?
DEFINISI KEUANGAN DESA

Keuangan Desa adalah semua hak dan


kewajiban Desa yang dapat dinilai
dengan uang, serta segala sesuatu
berupa uang dan barang yang
berhubungan dengan pelaksanaan hak
dan kewajiban Desa.

(Permendagri No. 20 Tahun 2018)


PENGELOLAAN KEUANGAN
DESA

Keseluruhan kegiatan yang meliputi


perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan dan pertanggungjawaban
keuangan desa.
Permendagri 20 Tahun 2018
DASAR HUKUM PERMENDAGRI:
1. Permendagri 111 /2014 tentang Pedoma Teknis
Peraturan di Desa
2. Permendagri No. 113/2014 tentang Pengelolaan
PP 43/2014 Keuangan Desa -- Permendagri 20 Tahun 2018
tentang Peraturan tentang Pengelolaan Keuangan Desa
Pelaksanaan 3. Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman
Pembangunan Desa;
UU 6/2014
4. Permendagri 44 /2016 tentang Kewenangan Desa
5. Permendagri 46/2016 tentang Laporan Kepala Desa
PP 47/2015 tentang 6. Permendagri 110/2016 tentang BPD
Perubahan atas PP
43/2014 Permendesa , PDTT 4 Tahun 2014 tentang BUMDesa

UU
6/2014 PP 60/2014 PMK
1. PMK Nomor 49/PMK.07/2016 tentang Tata Cara
tentang tentang Dana Desa Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan,
Desa Bersumber dari Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa
2. PMK Nomor 50/PMK.07/2016 tentang Pengelolaan
APBN Transfer ke Daerah dan Dana Desa
3. PMK Nomor 225 /PMK.07/2017 tentang Perubahan
PP 22/2015 tentang Kedua PMK Nomor 50/pmk.07/2017 tentang
pengelolaan transfer ke Daerah dan Dana Desa
Perubahan I atas PP 4. PMK Nomor 226 /PMK.07/2017 tentang Perubahan
60/2014 Rincian Dana Desa menurut Daerah kabupaten/kota

PP 8/2016 tentang
Permendesa , PDTT 19 Tahun 2017 tentang Penetapan
Perubahan II atas PP Prioritas Penggunaan Dana Desa 2018 5
60/2014
ASAS PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA

Transparan

Akuntabel

Partisipatif

Tertib dan disiplin anggaran


Pasal 2 Permendagri No. 20/2018
Pengelola Keuangan Desa
Permendagri No. 20/2018
PPKD
Permendagri No. 113/2014
Kepala Desa
PTPKD PKPKD

Kepala Desa
PKPKD
Sekdes
Koord PPKD

Sekdes
Koord PTPKD
Kaur Keu Kaur Kasi
Bendahara Pel Keg Angg Pel Keg Angg

Kasi Bendahara
Pelayanan
Tata usaha dan Pemerintahan
umum
Perencanaan Kesejahteraan
Apa saja kewenangan
PPKD ?
Apa saja tugas PPKD ?
KEPALA DESA

Permendagri No. 113/2014 Permendagri No. 20/2018


 Kepala Desa adalah pemegang  Kepala Desa adalah PKPKD dan
kekuasaan pengelolaan keuangan mewakili Pemerintah Desa dalam
Desa dan dalam kekayaan milik kepemilikan kekayaan milik Desa
Desa yang dipisahkan yang dipisahkan.
 Kepala Desa dalam melaksanakan  Dalam melaksanakan Kekuasaan
pengelolaan keuangan desa, PKD, Kepala Desa menguasakan
dibantu oleh PTPKD yakni sebagian kekuasaanya kepada
Sekretaris Desa, Kepala Seksi dan perangkat Desa selaku PPKD.
Bendahara.  Pelimpahan sebagian kekuasaan
PKPKD Kepada PPKD ditetapkan
dengan keputusan Kepala Desa.
 PPKD terdiri atas Sekretaris Desa,
Kaur, Kasi, dan Kaur keuangan.
TUGAS KELOMPOK

SEBUTKAN TUGAS/ KEWENANGAN MASING-MASING :


 KEPALA DESA
 SEKRETARIS DESA
 KAUR KEUANGAN
 KAUR DAN KASI
Kewenangan Kepala Desa selaku PKPKD
 Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APB Desa
 Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang
milik Desa
 Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran
atas beban APB Desa
 Menetapkan PPKD
 Menyetujui DPA, DPPA, dan DPAL
 Menyetujui RAK Desa
 Menyetujui SPP
SEKDES PERMENDAGRI NO. 20/2018

Sekretaris Desa bertugas sebagai koordinator PPKD.


PERMENDAGRI NO. 113/2014 Sekretaris Desa mempunyai tugas MENGOORDINASIKAN :
1. penyusunan dan pelaksanaan kebijakan APB Desa;
› Sekretaris Desa bertindak selaku 2. penyusunan rancangan APB Desa dan rancangan perubahan
koordinator PTPKD mempunyai tugas : APB Desa;
3. penyusunan rancangan peraturan Desa tentang APB Desa,
1. menyusun dan melaksanakan Kebijakan perubahan APB Desa, dan pertanggungjawaban pelaksanaan
Pengelolaan APBDesa; APB Desa;
2. menyusun Rancangan Peraturan Desa 4. penyusunan rancangan peraturan kepala Desa tentang
tentang APBDesa, perubahan Penjabaran APB Desa dan Perubahan Penjabaran APB Desa;
APBDesa dan pertanggung jawaban 5. tugas perangkat Desa lain yang menjalankan tugas PPKD; dan
pelaksanaan APBDesa;
3. melakukan pengendalian terhadap 6. penyusunan laporan keuangan Desa dalam rangka
pelaksanaan kegiatan yang telah pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa.
ditetapkan dalam APBDesa;
4. menyusun pelaporan dan Sekretaris Desa juga mempunyai tugas MELAKUKAN :
pertanggungjawaban pelaksanaan
7. verifikasi terhadap DPA, DPPA, dan DPAL;
APBDesa; dan
5. melakukan verifikasi terhadap bukti- 8. verifikasi terhadap RAK Desa; dan
bukti penerimaan dan pengeluaran 9. verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran
APBDesa. APB Desa.
Kaur Keuangan dan Bendahara
Permendagri No. 113/2014 Permendagri No. 20/2018

▪ Bendahara di jabat oleh staf  Kaur keuangan melaksanakan fungsi


pada Urusan Keuangan. kebendaharaan.
 Dalam melaksanakan fungsi tsb kaur
▪ Bendahara mempunyai tugas:
menerima, menyimpan, keuangan memiliki NPWP Pemerintah
menyetorkan/membayar, Desa.
menatausahakan, dan  Kaur keuangan mempunyai tugas :
mempertanggungjawabkan  menyusun RAK Desa;
penerimaan pendapatan  melakukan penatausahaan  menerima/
desa dan pengeluaran menyimpan,menyetorkan/membayarkan,
pendapatan desa dalam & mempertanggungjawabkan
rangka pelaksanaan APBDesa. penerimaan pendapatan & pengeluaran
desa dlm rangka pelaksanaan APB Desa.
14
Pelaksana Permendagri 20/2018

Permendagri No. 113/2014


Kaur dan Kasi bertugas sebagai pelaksana
kegiatan anggaran.
Kaur dan Kasi mempunyai tugas:
› Kepala Seksi bertindak sebagai pelaksana
kegiatan sesuai dengan bidangnya.
1. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas
› Kepala Seksi mempunyai tugas:
beban anggaran belanja sesuai bidang tugasnya;
› menyusun rencana pelaksanaan kegiatan 2. melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang tugasnya;
yang menjadi tanggung jawabnya;
› melaksanakan kegiatan dan/atau bersama 3. mengendalikan kegiatan sesuai bid. tugasnya;
Lembaga Kemasyarakatan Desa yang 4. Menyusun DPA, DPPA, dan DPAL sesuai bidang
telah ditetapkan di dalam APBDesa;
› melakukan tindakan pengeluaran yang tugasnya;
menyebabkan atas beban anggaran
belanja kegiatan;
5. menandatangani perjanjian kerja sama dengan penyedia
› mengendalikan pelaksanaan kegiatan; atas pengadaan barang/jasa untuk kegiatan yang berada
› melaporkan perkembangan pelaksanaan dalam bidang tugasnya;
kegiatan kepada Kepala Desa; dan
› Menyiapkan dokumen anggaran atas 6. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang
beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan. tugasnya untuk pertanggungjawaban pelaksanaan APB
Desa.
• Pembagian tugas Kaur & Kasi pelaksana kegiatan
anggaran dilakukan berdasarkan bidang tugas masing-
masing & ditetapkan dalam RKP Desa.
TAHAPAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PERTANGGUNG-
JAWABAN
PELAPORAN

PENATAUSAHAAN

PELAKSANAAN

PERENCANAAN

PERMENDAGRI NO. 20 TAHUN 2018


TUGAS KELOMPOK
APA PERAN/ KETERLIBATAN MASYARAKAT
DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
TAHAP KEGIATAN PERAN DAN KETERLIBATAN ASAS

Perencanaan

Pelaksanaan

Penatausahaan

Pelaporan dan
Pertanggungjawaban
Apa saja dokumen
administrasi dalam
pengelolaan keuangan desa
berdasarkan Permendagri
No. 20 Tahun 2018
DOKUMEN ADMINISTRASI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PERMENDAGRI NO. 20 TAHUN 2018


PENATAUSAHAAN
PERENCANAAN • BKU
• APBDesa
• Penjabaran APBDesa • Buku Pembantu Bank
• Perubahan APBDesa • Buku kas pembantu pajak
• Perubahan Penjabaran APBDesa • Buku pembantu panjar
PELAKSANAAN
• Rencana kegiatan dan anggaran
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
• Rencana kegiatan dan anggaran lanjutan • Laporan keuangan
• Rencana kerja kegiatan desa • Laporan pelaksanaan APBDesa semester
• RAB pertama
• Rencana anggaran kas desa • Lap Realisasi APBDesa
• Rencana kerja kegiatan dan anggaran perubahan • Catatan atas laporan keuangan
• Buku kas pembantu kegiatan
• Buku pembantu kegiatan penerimaan swadaya
• Rincian Aset tetap desa
masyarakat • Laporan realisasi kegiatan akhir tahun
• Laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan dan • Program sektoral, daerah, Lainnya yang masuk
anggaran ke desa
• SPP • Laporan penyerapan dan capaian output dana
• SPTB
• Lap akhir realisasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran desa
• Laporan pertanggungjawaban APB Desa
PENYUSUNAN APB DESA DAN
PENJABARAN APB DESA
PERENCANAAN KEUANGAN DESA

Perencanaan penerimaan dan pengeluaran


pemerintahan Desa pada tahun anggaran
berkenaan yang dianggarkan dalam
APB Desa.
ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA DESA
( APB Desa )
ADALAH RENCANA KEUANGAN
TAHUNAN PEMERINTAHAN DESA.

APB Desa merupakan dasar pengelolaan


keuangan Desa dalam masa 1 (satu) tahun
anggaran mulai tanggal 1 Januari s.d. tanggal
31 Desember.
KETENTUAN PENYUSUNAN APBDesa

APB Desa disusun berdasarkan Peraturan Desa


tentang RKP Desa.

APB Desa disusun untuk masa 1 (satu) tahun


anggaran, terhitung mulai 1 Januari sampai
31 Desember tahun berikutnya.

Rancangan APB Desa harus dibahas dan disepakati


antara Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan
Desa (BPD).

APB Desa dapat disusun sejak bulan September dan


harus ditetapkan dengan Perdes selambat-lambatnya
pada 31 Desember pada tahun yang sedang dijalani.
STRUKTUR APB DESA

 BIDANG
 SUB BIDANG
 KELOMPOK  KEGIATAN
 JENIS  JENIS BELANJA
 OBJEK PENDAPATAN BELANJA  OBJEK BELANJA
PENDAPATAN  RINCIAN OBJEK
BELANJA

PEMBIAYAAN
 KELOMPOK
 JENIS
 OBJEK PEMBIAYAAN
Pendapatan Asli Desa
Permendagri No. 113/2014 Permendagri No. 20/2018

antara lain antara lain


Hasil Usaha hasil Bumdes Hasil Usaha
tanah kas desa

tambatan perahu
antara lain pasar desa antara lain
Hasil Aset tempat pemandian umum
Hasil Aset
jaringan irigasi

hasil aset lainnya sesuai dengan


kewenangan berdasarkan hak asal-
usul dan kewenangan lokal
berskala Desa.
Swadaya, antara lain antara lain Swadaya,
tenaga, barang yang dinilai dengan uang
partisipasi dan partisipasi dan
Gotong royong penerimaan yang berasal dari Gotong royong
sumbangan masyarakat Desa

Lain-lain antara lain antara lain Lain-lain


hasil pungutan Desa
pendapatan asli pendapatan asli
desa desa
Pendapatan Lain-Lain
Permendagri No. 113/2014 Permendagri No. 20/2018
Hibah dan Sumbangan
antara lain dari pihak ketiga yang
Pendapatan
Lain-lain tidak mengikat Pendapatan Lain-lain
lain-lain pendapatan
Desa yang sah

 Penerimaan dari hasil kerja sama Desa


 Penerimaan dari bantuan perusahaan
yang berlokasi di Desa.
 Penerimaan dari hibah dan
sumbangan dari pihak ketiga.
 Koreksi kesalahan belanja tahun
anggaran sebelumnya yang
mengakibatkan penerimaan di kas
Desa pada tahun anggaran berjalan;.
 Bunga bank.
BELANJA DESA Permendagri No. 20/2018

› Belanja Desa, yaitu semua pengeluaran


Permendagri No. 113/2014 yang merupakan kewajiban Desa dalam
1 (satu) tahun anggaran.
› Klasifikasi Belanja Desa terdiri atas
› Belanja desa, meliputi semua bidang:
pengeluaran dari rekening desa yang 1. penyelenggaraan pemerintahan Desa;
merupakan kewajiban desa dalam 1 2. pelaksanaan pembangunan Desa;
(satu) tahun anggaran
3. pembinaan kemasyarakatan Desa;
› Klasifikasi Belanja Desa, terdiri atas 4. pemberdayaan masyarakat Desa; dan
kelompok: 5. Penanggulangan bencana, keadaan
1. Penyelenggaraan Pemerintahan darurat dan mendesak Desa
Desa;
2. Pelaksanaan Pembangunan Desa;
3. Pembinaan Kemasyarakatan Desa;
4. Pemberdayaan Masyarakat Desa; Notes : Klasifikasi belanja dibagi dalam sub
5. Belanja Tak Terduga. bidang dan kegiatan sesuai dengan
kebutuhan Desa yang telah dituangkan
dalam RKP Desa.
KOMPOSISI BELANJA APB Desa

Pasal 100 PP 43, 2014


Rumus-2
Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa
Pembangunan Desa

70 % Pembinaan Kemasyarakatan

APB Pemberdayaan Masyarakat


DESA
Siltap dan Tunjangan Kades dan
Mak 30% Perangkat Desa

Operasional Pemerintah Desa

Tunjangan dan Operasional BPD

Insentif RT/RW
BIDANG

PENANGGULANG
PENYELENGGAR PELAKSANAAN PEMBERDAYAA AN BENCANA,
PEMBINAAN
AAN N KEADAAN
PEMERINTAHAN
PEMBANGUNA KEMASYARAKA
MASYARAKAT DARURAT DAN
N DESA TAN DESA
DESA DESA MENDESAK
DESA

Sub Bidang: Sub Bidang: Sub Bidang: Sub Bidang: Sub Bidang:
• penyelenggaraan • kelautan dan
• pendidikan; • ketentraman, • penanggula
belanja penghasilan perikanan;
tetap, tunjangan dan • kesehatan; ketertiban, dan ngan
pelindungan • pertanian dan bencana;
operasional • pekerjaan umum peternakan;
pemerintahan Desa; masyarakat; • keadaan
dan penataan • peningkatan kapasitas
• sarana dan prasarana • kebudayaan dan darurat;
ruang; aparatur Desa;
pemerintahan Desa; kegamaan;
• kawasan • pemberdayaan • keadaan
• administrasi
permukiman; • kepemudaan dan perempuan, mendesak.
kependudukan,
pencatatan sipil, • kehutanan dan olah raga perlindungan anak
statistik, dan dan keluarga;
lingkungan hidup; • kelembagaan
kearsipan; • koperasi, usaha mikro
• perhubungan, masyarakat
• tata praja kecil dan menengah;
pemerintahan, komunikasi dan • dukungan
perencanaan, informatika; penanaman modal
keuangan, dan • energi dan sumber • perdagangan dan
pelaporan; daya mineral; dan perindustrian
• pertanahan
• pariwisata;
BIDANG PEMBINAAN
BIDANG KEMASYARAKATAN
DESA

KETENTRAMAN, KELEMBAGA
SUB KETERTIBAN, DAN KEBUDAYAA KEPEMUDAA
AN
N DAN N DAN OLAH
BIDANG PELINDUNGAN
KEGAMAAN RAGA
MASYARAKA
MASYARAKAT T

1. Pengadaan/Penyelenggaraan Pos 1. Pembinaan Group Kesenian dan 1. Pengiriman Kontingen 1. Pembinaan


Keamanan Desa (pembangunan pos, Kebudayaan Tingkat Desa Kepemudaan dan Olah Raga Lembaga Adat
pengawasan pelaksanaan jadwal sebagai Wakil Desa di tingkat
2. Pengiriman Kontingen Group Kecamatan dan Kabupaten/Kota 2. Pembinaan
ronda/patroli dll) ** Kesenian dan Kebudayaan LKMD/LPM/LPMD
2. Penguatan dan Peningkatan Kapasitas sebagai Wakil Desa di tingkat 2. Penyelenggaraan pelatihan
kepemudaan (Kepemudaan, 3. Pembinaan PKK
Tenaga Keamanan/Ketertiban oleh Kecamatan dan Kabupaten/Kota
Pemerintah Desa (Satlinmas desa Penyadaraan Wawasan 4. Pelatihan
3. Penyelenggaraan Festival Kebangsaan, dll) tingkat Desa Pembinaan
3. Koordinasi Pembinaan Ketentraman, Kesenian, Adat/Kebudayaan, dan
3. Penyelenggaraan Lembaga
Ketertiban, dan Pelindungan Keagamaan (perayaan hari
Kemasyarakatan
KEGIATAN

Masyarakat (dengan kemerdekaan, hari besar Festival/Lomba Kepemudaan


masyarakat/instansi pemerintah keagamaan, dll) tingkat Desa dan Olahraga tingkat Dea 5. lain-lain kegiatan
daerah, dll) Skala Lokal Desa 4. Pemeliharaan Sarana dan sub bidang
4. Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kepemudaan dan Kelembagaan
4. Pelatihan Kesiapsiagaan/Tanggap Prasarana Kebudayaan/Rumah
Olah Raga Milik Desa** Masyarakat*
Bencana Skala Lokal Desa Adat/Keagamaan Milik Desa **
5. Penyediaan Pos Kesiapsiagaan 5. Pembangunan/Rehabilitasi/ 5. Pembangunan/Rehabilitasi/
Bencana Skala Lokal Desa Peningkatan Sarana dan Peningkatan Sarana dan
Prasarana Kebudayaan/Rumah Prasarana Kepemudaan dan
6. Bantuan Hukum Untuk Aparatur Desa Olah Raga Milik Desa**
Adat/Keagamaan Milik Desa **
dan Masyarakat Miskin
6. lain-lain kegiatan sub bidang 6. Pembinaan Karang Taruna/Klub
7. Pelatihan/Penyuluhan/Sosialisasi Kepemudaan/Klub Olah raga
kepada Masyarakat di Bidang Hukum Kebudayaan dan Keagamaan*
dan Pelindungan Masyarakat 7. lain-lain kegiatan sub bidang
Kepemudaan dan Olah Raga*
8. lain-lain kegiatan sub bidang
Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan
Pelindungan Masyarakat*
Kode Bidang, Sub Bidang, dan Kegiatan

1 Penyelenggaraan
pemerintahan Desa; Sub Bidang
2 Pelaksanaan
pembangunan Desa; Bidang Kegiatan
3 Pembinaan
kemasyarakatan Desa;
4 Pemberdayaan
masyarakat Desa;
5 Penanggulangan
bencana, keadaan darurat
X X XX
Sesuai dengan
masing-masing
dan mendesak Desa Sub bidang
01 …….;
Sesuai dengan 02 ……;
masing-masing ……………
rincian bidang
1 ……. Kegiatan yang dimulai
2 …… dengan kode 9 adalah
90
…………… kegiatan lain-lain
91
yang menjadi
….
kewenangan
99
Kota/Kabupaten
JENIS BELANJA Permendagri No. 20/2018

Permendagri No. 113/2014


 Belanja pegawai;
 Belanja barang/jasa;
• Belanja Pegawai;  Belanja modal;
• Belanja Barang dan Jasa;  Belanja tak
• Belanja Modal.
terduga.
BELANJA

BELANJA BELANJA
BELANJA BELANJA
BARANG TAK
PEGAWAI MODAL
DAN JASA TERDUGA

pengeluaran bagi
Pengeluaran bagi Pengeluaran pengadaan barang Belanja untuk kegiatan
pengadaan barang/jasa
kepala Desa dan yang nilai manfaatnya dan/atau bangunan yang nilai pada sub bidang
perangkat Desa, serta kurang dari 12 (dua belas) manfaatnya lebih dari 12 (dua penanggulangan
bencana, keadaan
tunjangan BPD, terdiri • operasional pemerintah belas) bulan dan menambah aset.
darurat, dan keadaan
dari: Desa; • Belanja Modal Pengadaan
mendesak yang berskala
• Penghasilan tetap, • pemeliharaan sarana Tanah lokal Desa.
prasarana Desa • Belanja Modal Peralatan,
• Tunjangan, kriteria:
• kegiatan Mesin, dan Alat Berat
• Penerimaan lain, sosialisasi/rapat-rapat/p • Belanja Modal Kendaraan • bukan merupakan
elatihan/bimbingan kegiatan normal dari
dan • Belanja Modal Gedung,
teknis; aktivitas pemerintah
• pembayaran Bangunan dan Taman Desa dan tidak dapat
• operasional BPD; • Belanja Modal Jalan/Prasarana
jaminan social diprediksikan
• insentif Rukun Jalan
(sesuai dengan Tetangga/Rukun
sebelumnya;
ketentuan • Belanja Modal Jembatan • tidak diharapkan
Warga; dan
peraturan perUUan • Belanja Modal terjadi berulang; dan
• pemberian barang pada
dan kemampuan Irigasi/Embung/Air •
masyarakat/kelompok berada di luar kendali
APB Desa) masyarakat. Sungai/Drainase/Air pemerintah Desa.
Limbah/Persampahan
• Belanja Modal
Jaringan/Instalasi
PEMBIAYAAN DESA Permendagri No. 20/2018

Permendagri No. 113/2014 › Pembiayaan Desa terdiri atas


kelompok penerimaan
› Pembiayaan Desa terdiri atas pembiayaan dan pengeluaran
Penerimaan Pembiayaan dan pembiayaan.
Pengeluaran Pembiayaan.
› Penerimaan Pembiayaan : › Penerimaan pembiayaan :
 SiLPA tahun sebelumnya;
 Sisa lebih perhitungan anggaran  Pencairan dana cadangan;
(SiLPA) tahun sebelumnya;  Hasil penjualan kekayaan
 Pencairan Dana Cadangan; desa yang dipisahkan.
 Hasil penjualan kekayaan desa
yang dipisahkan. › Pengeluaran Pembiayaan :
 Pembentukan dana
› Pengeluaran Pembiayaan : cadangan;
 Pembentukan Dana Cadangan;  Penyertaan modal.
Penyertaan Modal Desa.
Kode Klasifikasi Utama, Sub/Jenis, dan Obyek

Sub/Jenis

Utama Obyek

X X XX
Sesuai dengan
masing-masing
obyek
Sesuai dengan
01 …….;
masing-masing
4 Pendapatan 02 ……;
Sub/Jenis
5 Belanja 1 ……. ……………
6 Pembiayaan 2 ……
3 …….
Penyusunan Perdes APBD Desa

Rancangan
Bupati/ Perdes
Walikota APBDesa 9

Camat

Rancangan
BPD
Perkades Rancangan Rancangan
APBDesa Perdes 3 Perdes APB
Desa
APBDesa 8
Kepala
Pedoman
Desa
penyusunan Rancangan 4
2
Perdes
APBDesa Musyawarah
BPD
1
Sekretariat 5 A
Desa
RKP Rancangan 6a 6b
7 OK Rancangan Penyelenggaraan
Des Perdes
Perkades pemerintahan
APBDesa ya ? tidak APBDesa pagu tahun lalu
Penyusunan Perdes APB Desa

>20 hari tidak tidak 13b


Pedoman kerja OK
11b ?
evaluasi ya
10 ya 13
a
Bupati/ 11a
SK Bupati/ 14a
Walikota Walikota

14b

PerKaDes
APBDesa 12 BPD
PerDes Musyawarah
APBDesa BPD

Kepala 15
Desa
A
Media
Informasi
Perubahan Anggaran
Perubahan Perdes
• Pemerintah Desa dapat melakukan perubahan APB Desa apabila terjadi:
– penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan Desa pada tahun
anggaran berjalan;
– sisa penghematan belanja dan sisa lebih perhitungan pembiayaan tahun berjalan
yang akan digunakan dalam tahun berkenaan;
– keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar bidang, antar sub
bidang, antar kegiatan, dan antar jenis belanja; dan
– keadaan yang menyebabkan SiLPA tahun sebelumnya harus digunakan dalam
tahun anggaran berjalan.
• Perubahan APB Desa hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
anggaran, kecuali dalam keadaan luar biasa.
• Perubahan APB Desa ditetapkan dengan peraturan Desa mengenai perubahan APB
Desa dan tetap mempedomani RKP Desa.
Perubahan Anggaran
Perubahan Perkades

• Pemerintah Desa dapat melakukan perubahan terhadap Peraturan Kepala Desa


tentang perubahan penjabaran APB Desa sebelum Rancangan Peraturan Desa
tentang Perubahan APB Desa ditetapkan.
• Peraturan Kepala Desa tentang perubahan penjabaran APB Desa dapat dilakukan
apabila terjadi:
– penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan Desa pada tahun
anggaran berjalan;
– keadaan yang menyebabkan harus segera dilakukan pergeseran antar objek
belanja;
– kegiatan yang belum dilaksanakan tahun sebelumnya dan menyebabkan SiLPA
akan dilaksanakan dalam tahun anggaran berjalan.
• Kepala Desa memberitahukan kepada BPD mengenai penetapan Peraturan Kepala
Desa tentang perubahan penjabaran APB Desa dan selanjutnya disampaikan
kepada Bupati/Wali Kota melalui surat pemberitahuan mengenai Peraturan Kepala
Desa tentang perubahan penjabaran APB Desa.
Rekening Kas Desa Permendagri No. 20/2018
• Pelaksanaan pengelolaan keuangan Desa merupakan
Permendagri No. 113/2014 penerimaan dan pengeluaran Desa yang
dilaksanakan melalui rekening kas Desa pada bank
yang ditunjuk Bupati/ Wali Kota.
• Semua penerimaan dan pengeluaran desa
• Rekening kas Desa dibuat oleh Pemerintah Desa
dalam rangka pelaksanaan kewenangan
dengan spesimen tanda tangan kepala Desa dan Kaur
desa dilaksanakan melalui rekening kas Keuangan.
desa.
• Desa yang belum memiliki pelayanan perbankan di
• Khusus bagi desa yang belum memiliki wilayahnya, rekening kas Desa dibuka di wilayah
pelayanan perbankan di wilayahnya maka terdekat yang dibuat oleh Pemerintah Desa dengan
pengaturannya ditetapkan oleh Pemerintah spesimen tanda tangan kepala Desa dan Kaur
Kabupaten/Kota. Keuangan.
• Bendahara dapat menyimpan uang dalam • Rekening kas Desa dilaporkan kepala Desa kepada
Kas Desa pada jumlah tertentu dalam Bupati/Wali Kota.
rangka memenuhi kebutuhan operasional • Bupati/Wali Kota melaporkan daftar rekening kas
pemerintah desa Desa kepada Gubernur dengan tembusan Menteri
melalui Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa.
• Pengaturan jumlah uang dalam kas desa
ditetapkan dalam Peraturan Bupati/Wali • Kaur Keuangan dapat menyimpan uang tunai pada
jumlah tertentu untuk memenuhi kebutuhan
Kota.
operasional pemerintah Desa.
• Pengaturan jumlah uang tunai ditetapkan dalam
Peraturan Bupati/Wali Kota mengenai pengelolaan
Keuangan Desa.
Evaluasi Rancangan Perdes
tentang APBDesa

Dimaksudkan untuk menjamin tercapainya


prinsip kepatuhan, keselarasan, keseimbangan
dan kejelasan pengelolaan keuangan desa
dalam membiayai pembangunan desa
berdasarkan kewenangan desa yang
mengutamakan kepentingan umum dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan.
RUANG LINGKUP EVALUASI

 Aspek administrasi yang meliputi identifikasi kelengkapan


data dan informasi terkait dokumen pendukung dalam
penyusunan Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa
dan Rancangan Peraturan Desa tentang perubahan
APBDesa;
 Aspek legalitas yang meliputi identifikasi peraturan-
peraturan yang melandasi penyusunan Rancangan
Peraturan Desa dimaksud;
 Aspek kebijakan yang meliputi identifikasi konsistensi
substansi dan materi dengan RPJM Desa dan RKP Desa; dan
 Aspek substansi anggaran dalam struktur APBDesa yang
meliputi pendapatan, belanja dan pembiayaan
Dokumen dalam Penyampaian Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa

 Surat pengantar
 Rancangan peraturan kepala Desa mengenai penjabaran APB Desa
 Peraturan Desa mengenai RKP Desa
 Peraturan Desa mengenai kewenangan berdasarkan hak asal usul dan
kewenangan lokal berskala Desa
 Peraturan Desa mengenai pembentukan dana cadangan, jika tersedia
 Peraturan Desa mengenai penyertaan modal, jika tersedia; dan
  Berita acara hasil musyawarah BPD.
TAHAPAN EVALUASI

Pemeriksaan kelengkapan dokumen, evaluasi


administrasi dan legalitas

Evaluasi kebijakan dan struktur


APBDesa/perubahan APBDesa. Langkah-langkah
evaluasi tertuang dalam lembar kerja
SEPERTI APAKAH FORMULIR
APB Desa (Permendagri
20/2018)
Keterangan Cara Pengisian Form APB
Desa
Kolom 1 : diisi berdasarkan klasifikasi Bidang Kegiatan:

a. bidang; b. Sub Bidang; dan, c. kegiatan

Kolom 2 : diisi berdasarkan klasifikasi ekonomi terdiri dari Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan:

Bagian pendapatan diisi: a. Pendapatan: dan b. kelompok pendapatan.

Bagian Belanja diisi: a. Belanja; dan b. jenis belanja (disesuaikan dengan jenis kegiatan).

Bagian Pembiayaan diisi: a. Pembiayaan; dan b. Kelompok pembiayaan.

Kolom 3 : diisi uraian Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan


(nomenklatur dan kode rekening lihat lampiran A Permendagri ini)
Kolom 4 : diisi dengan jumlah anggaran yang ditetapkan

Kolom 5 : diisi sumber Dana diisi dengan Sumber Dana yang digunakan dalam kegiatan (kolom 1.c)
terkait
Keterangan Cara Pengisian:
Kolom 1 : diisi berdasarkan klasifikasi Bidang Kegiatan:
a. bidang;
b. sub bidang; dan
c. kegiatan
Kolom 2 : Kode rekening diisi berdasarkan klasifikasi ekonomi terdiri dari Pendapatan, Belanja & Pembiayaan:
 - Bagian pendapatan diisi:
a. Pendapatan:
b. kelompok pendapatan:
c. jenis pendapatan; dan
d. obyek pendapatan
- Bagian Belanja diisi:
a. belanja;
b. jenis belanja (disesuaikan dengan jenis kegiatan);
c. obyek belanja: dan
d. rincian obyek belanja.
- Bagian Pembiayaan diisi:
a. pembiayaan;
b. kelompok pembiayaan; dan
c. jenis pembiayaan
Kolom 3 : Uraian Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan (Lihat Lampiran A Permendagri ini)
Kolom 4 : Volume diisi dengan volume (jumlah) output kegiatan (Kolom 1.c) dan volume (jumlah)
input pada rincian obyek belanja (Kolom 2.d)
Kolom 5 : Satuan diisi dengan satuan output (paket, unit, km, Ha) kegiatan dan satuan (paket, unit) input pada
rincian obyek belanja
Kolom 6 : Anggaran diisi dengan jumlah anggaran yang ditetapkan
Kolom 7 : Sumber Dana diisi dengan Sumber Dana yang digunakan dalam kegiatan (kolom 1.c) terkait
DISKUSI KELOMPOK

STRUKTUR APB DESA

LANJUT DENGAN
DISKUSI
FORM DISKUSI KELOMPOK

PENGELOMPOKAN PENDAPATAN DESA


Kelompok Pendapatan Jenis Pendapatan Rincian Pendapatan
1.    
   
   
   
2.    
   
   
   
   
3.    
   
   
   
   
   
FORM DISKUSI KELOMPOK

PENGELOMPOKAN BELANJA DESA


Bidang Sub Bidang Kegiatan
1.    
   
   
   
   
2.    
   
   
   
   
   
   
   
3.    
   
   
   
4.    
   
FORM DISKUSI KELOMPOK

PENGELOMPOKAN PEMBIAYAAN DESA

Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan

   

   

   
PADAT KARYA TUNAI DI DESA
LATAR BELAKANG :
Arahan Presiden
• PADAT KARYA TUNAI DILAKSANAKAN
DENGAN PRINSIP SWAKELOLA
• DITUJUKAN MENINGKATKAN DAYA BELI
MASYARAKAT DESA YANG SECARA EKONOMI
MASUK DALAM KELOMPOK MASYARAKAT
MISKIN

SKB 4 Menteri
• NOMOR: 140-8698 TAHUN 2017;
954/KMK.07/2017; 116 TAHUN 2017;
01/SKB/M.PPN/12/2017 TENTANG
PENYELARASAN DAN PENGUATAN
KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014
TENTANG DESA
PRINSIP PADAT KARYA TUNAI DI DESA TAHUN 2018

1. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Padat Karya Tunai 6. Kegiatan Padat Karya Tunai di Desa dilaksanakan dengan
di Desa berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan mendahulukan kepentingan sebagian besar masyarakat
mempertimbangkan ketenagakerjaan (penganggur, setengah Desa yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja, PRIORITAS
INKLUSIF
penganggur), masyarakat marginal/miskin, kondisi geografis, teratasinya kesenjangan, dan terentaskannya warga miskin.
sosial, budaya dan ekonomi, serta mempertahankan daya
dukung dan keseimbangan lingkungan. 7. Kegiatan Padat Karya Tunai di Desa dilaksanakan secara
mandiri oleh Desa dengan mendayagunakan tenaga kerja, SWAKELOLA
2. Pelaksanaan kegiatan Padat Karya Tunai di Desa bahan material, serta peralatan dan teknologi sederhana
PARTISIPATIF berdasarkan asas “DARI, OLEH dan UNTUK masyarakat”. yang ada di Desa.
DAN Pemerintah berperan sebagai fasilitator yang mendampingi
GOTONG pemerintah Desa, BPD dan masyarakat Desa untuk 8. Kegiatan Padat Karya Tunai di Desa dilaksanakan dengan
ROYONG melaksanakan pembangunan Desa secara partisipatif dan memastikan adanya rencana pengelolaan, pemeliharaan, KEBERLANJUTA
gotong royong. perawatan dan pelestariannya. N
9. Kegiatan Padat Karya Tunai di Desa dibahas dan disepakati
3. Pelaksanaan kegiatan Padat Karya Tunai di Desa dilakukan
dalam musyawarah desa yang diselenggarakan berdasarkan
dengan mengutamakan prinsip transparan dan akuntabel DISEPAKATI DALAM
TRANSPARAN baik secara moral, teknis, legal maupun administratif kepada
asas kesamaan dan kesetaraan bagi setiap peserta
MUSYAWARAH DESA
DAN AKUNTABEL musyawarah Desa melalui hak bicara, hak berpendapat dan
semua pihak.
hak bersuara dalam mencapai kemufakatan bersama.

10. Kegiatan Padat Karya Tunai di Desa yang pembiayaannya BERBASIS


4. Kegiatan Padat Karya Tunai di Desa harus memiliki dampak bersumber dari APBDesa harus menjadi bagian dari Daftar
EFEKTIF positif dan nyata bagi peningkatan produksi dan KEWENANGAN
Kewenangan Desa berdasarkan Hak Asal Usul dan
produktivitas, upah/pendapatan dan daya beli masyarakat Kewenangan Lokal Berskala Desa.
LOKAL DESA
desa. DAN HAK ASAL
5. Kegiatan Padat Karya Tunai di Desa dilaksanakan dengan 11. Kegiatan Padat Karya Tunai di Desa yang pembiayaannya USUL
mendorong keswadayaan dengan berbagai bentuk bersumber dari Non APBDesa diatur sesuai dengan KEWENANGAN
SWADAYA
sumbangan dana, tenaga, material, dan asset bergerak ketentuan peraturan perundang-undangan. YANG DITUGASKAN
dan/atau tidak bergerak dari warga desa yang berkecukupan. KEPADA DESA
PENENTUAN 12. Batas Bawah dan Batas Atas Upah/HOK ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan Musyawarah Desa mengacu pada Peraturan Bupati/Walikota.
UPAH Adapun Batas Atas Upah/HOK dibawah Upah Minimum Provinsi. Besaran upah/HOK lebih lanjut akan diatur oleh Peraturan Bupati/Walikota.

9
MODEL PADAT KARYA TUNAI (CASH FOR WORK)
UNTUK PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Kegiatan padat karya model Cash for Work umumnya dilaksanakan di wilayah
penanganan pasca bencana, wilayah rawan pangan (food insecurity), atau wilayah
pasca konflik. Namun, tidak menutup kemungkinan model ini menjadi salah satu
instrumen dalam penanggulangan kemiskinan.

KERANGKA PIKIR MODEL CASH FOR WORK:

1 3 5
Merupakan Berdasarkan rencana
Ditujukan bagi
kesempatan kerja kerja yang disusun
masyarakat kurang
sementara. sendiri oleh Desa
mampu.
sesuai dengan
Menciptakan kegiatan kebutuhan lokal.
2 yang berdampak pada
6
peningkatan 4 Mekanisme dalam Difokuskan pada pembangunan
pendapatan (income penentuan upah dan prasarana dan sarana
generating activities) pembagian upah perdesaan atau pendayagunaan
tanpa sepenuhnya dibangun secara sumberdaya alam secara lestari
menggantikan partisipatif dalam berbasis pemberdayaan
pekerjaan yang lama. musyawarah desa. masyarakat.
1
0
SIFAT KEGIATAN

1
Pelaksanaan Kegiatan
2
Mengutamakan
penggunaan tenaga
kerja dan
3
Upah kerja diberikan
secara langsung
Padat Karya Tunai di kepada warga Desa
material/bahan baku
Desa bersifat yang terlibat kegiatan
yang berasal dari Desa
swakelola dengan Padat Karya Tunai.
setempat, sehingga
tetap dimungkinkan Upah kerja dimaksud
bisa menyerap tenaga
adanya pengadaan diberikan secara
kerja dan memberikan
barang/jasa sesuai harian, namun apabila
pendapatan bagi
ketentuan peraturan tidak memungkinkan
warga Desa yang
perundang-undangan. diberikan secara
terlibat di kegiatan
mingguan.
Padat Karya Tunai.

1
2
PELAKSANAAN PADAT KARYA TUNAI YANG BERSUMBER DARI DANA DESA TAHUN 2018

Pemenuhan 30% HOK dari keseluruhan alokasi kegiatan pembangunan Desa bersifat wajib dan harus dilaksanakan oleh
seluruh Desa penerima dana desa.

Bagi desa yang telah menetapkan APBDesa sebelum Bagi Desa yang belum menetapkan APBDesa sampai
terbitnya SKB 4 Menteri tentang Penyelarasan Dan dengan diterbitkannya SKB 4 Menteri tentang
Penguatan Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Undang- Penyelarasan Dan Penguatan Kebijakan Percepatan
undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Agar melakukan hal-hal sebagai berikut: Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa agar menyusun RAB dan Desain Teknis
a. Desa merevisi APBDesa untuk menyesuaikan kegiatan pembangunan untuk memenuhi minimal 30%
pemenuhan HOK minimal sebesar 30%
b. Jika tidak mencapai 30% HOK, maka Desa HOK dari keseluruhan alokasi kegiatan pembangunan
melakukan penyesuaian perhitungan RAB dan Desa.
desain teknis kegiatan.
HOK
Penggunaan Dana Desa sebesar 30% dari biaya kegiatan pembangunan Desa digunakan
untuk membayar upah masyarakat, dihitung dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah 30% untuk pembayaran HOK dihitung dari jumlah Dana Desa yang digunakan
untuk membiayai kegiatan pembangunan Desa;
b. Jumlah 30% untuk pembayaran HOK mencakup pembayaran tenaga kerja untuk
mengangkut bahan material untuk bangunan, penyiapan lokasi bangunan, dan
pelaksanaan kegiatan pembangunan;
c. Jumlah tenaga kerja mencakup tenaga kerja ahli, pembantu tenaga kerja ahli serta
tenaga masyarakat Desa setempat yang ditetapkan sebagai sasaran Padat Karya Tunai di
Desa; dan
d. Besaran upah tenaga kerja dihitung berdasarkan batas bawah dan batas atas upah
tenaga kerja yang ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah Desa dengan
mengacu pada peraturan bupati/walikota tentang besaran upah tenaga kerja (Hari
Orang Kerja/HOK).
Refokusing Kegiatan Pembangunan Desa

Ketentuan refokusing kegiatan pembangunan Desa yang


dibiayai Dana Desa untuk memastikan 30% dari biaya
kegiatan pembangunan Desa digunakan untuk membayar
upah masyarakat dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
A. Refokusing kegiatan pembangunan Desa dilakukan dengan
berdasarkan ketentuan tentang penetapan prioritas
penggunaan Dana Desa Tahun 2018 sebagaimana diatur
berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018;
LANJUTAN ….Refokusing Kegiatan Pembangunan Desa
B. Jenis kegiatan refokusing kegiatan pembangunan yang diprioritaskan sesuai ketentuan
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 19
Tahun 2017 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018 Pasal 4
sebagai berikut:
(1) Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan
di bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa.
(2) Prioritas penggunaan Dana Desa diutamakan untuk membiayai pelaksanaan program
dan kegiatan yang bersifat lintas bidang.
(3) Program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) antara lain bidang kegiatan
produk unggulan Desa atau kawasan perdesaan, BUM Desa atau BUM Desa Bersama,
embung, dan sarana olahraga Desa sesuai dengan kewenangan Desa.
(4) Pembangunan sarana olahraga Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan
unit usaha yang dikelola oleh BUM Desa atau BUM Desa Bersama.
(5) Prioritas penggunaaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
dipublikasikan oleh Pemerintah Desa kepada masyarakat Desa di ruang publik yang
dapat diakses masyarakat Desa.
TAHAPAN PERENCANAAN PENGGUNAAN DANA DESA UNTUK
PADAT KARYA TUNAI

1.Pendataan Calon Sasaran Padat Karya Tunai


Tenaga kerja yang akan terlibat padat karya tunai didata untuk
memastikan perhitungan 30% pembayaran upah tenaga kerja. Warga
masyarakat Desa yang berpotensi menjadi tenaga kerja dalam
pelaksanaan padat karya tunai meliputi:
a.Penganggur, setengah penganggur danwarga miskin;
b.Pencari nafkah utama keluarga;
c.Laki-laki, wanita dan pemuda usia produktif dan bukan anak-anak;
d.Petani/kelompok petani yang mengalami paceklik dan menunggu masa
tanam/panen.
e.Tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan (diputus hubungan kerja).
Lanjutan….
2. Peninjauan Kembali Dokumen RKP Desa dan APBDesa

Kebijakan 30% dari Dana Desa yang digunakan untuk membiayai upah tenaga kerja pada kegiatan
padat karya tunai harus masuk ke dalam dokumen RKP Desa Tahun 2018 dan APBDesa Tahun 2018.
Oleh sebab itu, setelah diketahui jumlah calon sasaran tenaga kerja yang berpotensi ikut serta dalam
pelaksanaan padat karya tunai, dilakukan peninjauan kembali dokumen RPK Desa Tahun 2018 dan
APBDesa Tahun 2018. Dalam hal belum tercantum 30% HOK dibiayai Dana Desa untuk kegiatan
pembangunan, maka dilakukan Perubahan RKP Desa Tahun 2018 dan APBDesa Tahun 2018 bagi
Desa yang sudah menetapkan APBDesa Tahun 2018, atau melakukan Perubahan RKP Desa Tahun
2018 dan menetapkan APBDesa Tahun 2018 bagi Desa yang belum menetapkan APBDesa Tahun
2018.

3. Mekanisme Perubahan RKP Desa Tahun 2018, Perubahan APBDesa Tahun 2018 atau Penyusunan
APBDesa 2018
Pemenuhan 30% HOK dari keseluruhan alokasi kegiatan pembangunan Desa bersifat wajib dan harus
dilaksanakan oleh seluruh Desa penerima dana desa. Bagi desa yang alokasi upah tenaga kerja belum
mencapai 30% dari kegiatan bidang pembangunan desa, harus melakukan refokusing dengan langkah
sebagai berikut:
a. Perubahan RKP Desa …….
PENYUSUNAN DESAIN
DAN RAB
Apa itu Desain dan RAB.......?

kriteria atau ciri-ciri sebuah


desain dan RAB yang
baik.....?
Pengertian Desain

Desain adalah bentuk rumusan dari proses


pemikiran pertimbangan dan
perhitungan dari desainer yang
dituangkan dalam wujud gambar
Pengertian RAB menurut beberapa ahli

• J. A. Mukomoko, RAB adalah perkiraan nilai uang dari


suatu kegiatan (proyek) yang telah memperhitungkan
gambar-gambar bestek serta rencana kerja, daftar upah,
daftar harga bahan, buku analisis, daftar susunan rencana
biaya, serta daftar jumlah tiap jenis pekerjaan.

• Sugeng Djojowirono, RAB adalah perkiraan biaya yang


diperlukan untuk setiap pekerjaan dalam suatu proyek
konstruksi sehingga akan diperoleh biaya total yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek
Ketentuan Penyusunan Desain Kegiatan Infrasturktur

Desain atau Gambar Teknis di rancang agar bangunan yang dibangun


sesuai dengan kebutuhan (penggunaan nya) serta memenuhi syarat
keamanan konstruksi, tidak merusak lingkungan sekaligus menjamin
efesiensi dalam pekerjaannya.

Catatan:
Desain untuk kegiatan infrastruktur harus dikerjakan oleh
tenaga ahli dan berpengalaman dalam bidang nya, apabila tidak
terdapat tenaga ahli untuk membuat desain, desa dapat
menggunakan desain yang sudah ada dan telah mendapat
legitimasi dari lembaga yang berwenang, misal untuk pekerjaan
gedung dapat menggunakan gambar gedung yang sejenis yang
sudah ada atau untuk kegiatan jalan desa dapat mencontoh
desain jalan yang dibuat oleh dinas PU Kabupaten
Langkah-langkah Penyusunan RAB

1. Membuat gambar teknis


2. Menentukan spesifikasi bahan material
3. Membuat rincian daftar perkerjaan yang
akan dilaksanakan
4. Menghitung volume pekerjaan
5. Menetapkan harga upah pekerja, tukang
dan mandor serta harga satuan bahan dan
alat
6. Menghitung analisa harga satuan setiap
item pekerjaan
7. Menyusun RAB
PRAKTIK MENYUSUN RAB

Berdasar Lembar Kasus yang ada


Diskusikan secara kelompok
perhitungan RAB nya, sesuai
dengan format RAB yang ada
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

DESA : Maju Sejahtera


KECAMATAN : Sejaktera Bersama No.RAB : 01
KABUPATEN : Menuju Sejahtera Bidang : Pelaksanaan Pembangunan Desa
PROVINSI : Semoga Sejahtera Kegiatan : Pembangunan Tembok Penahan Tanah

Harga Satuan Jumlah Total


URAIAN Volume Satuan Jumlah
Rp Rp
a b c d e=bxd f
1. BAHAN
1.1. Semen 250 Zak 70.000 17.500.000 17.500.000
1.2. Batu belah 90 M3 300.000 27.000.000 44.500.000
1.3. Pasir pasang 50 M3 250.000 12.500.000 57.000.000
1.4. Prasasti 1 Unit 450.000 450.000 57.450.000
1.5. Papan proyek 2 Unit 300.000 600.000 58.050.000
2. ALAT Sub Total 1) Rp 58.050.000 Rp 58.050.000
2.1. Cangkul 5 buah 125.000 625.000 625.000
2.2. Sendok Semen 3 buah 45.000 135.000 760.000
2.3. Ember 8 buah 25.000 200.000 960.000
2.4. Meteran 2 buah 50.000 100.000 1.060.000
3. UPAH Sub Total 2) Rp 1.060.000 Rp 1.060.000
3.1. Pekerja 288 Hok 90.000 25.920.000 25.920.000
3.2. Tukang 78 Hok 120.000 9.360.000 35.280.000
3.3. Mandor 11 Hok 130.000 1.430.000 36.710.000
3.4. Honor Pelaksana Kegiatan 3 Hok 1.000.000 3.000.000 39.710.000
Sub Total 3 ) Rp 39.710.000 Rp 39.710.000
Total Biaya Rp 98.820.000 Rp 98.820.000

………..,Tanggal…….,…….,…
mengetahui :
Kepala Desa Tim Penyusun RKP Desa

(………………………………..) (………………………………..)
LATIHAN MENYUSUN REVISI RAB

Berdasar Lembar Kasus yang ada


1. Diskusikan secara kelompok
perhitungan Revisi RAB nya
disesuaikan dengan sistem
Padat Karya Tunai
2. Isilah Form PKT 1-4
PENATAUSAHAAN
KEUANGAN DESA
PENGERTIAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN
DESA

Pencatatan seluruh transaksi keuangan, baik


penerimaan maupun pengeluaran uang dalam
satu tahun anggaran
PENATAUSAHAAN KEU DESA
PERMENDAGRI PERMENDAGRI NO. 20/2018
NO. 113/2014 › Penatausahaan keuangan dilakukan oleh Kaur
Keuangan sebagai pelaksana fungsi kebendaharaan.
› Penatausahaan dilakukan oleh › Penatausahaan dilakukan dengan mencatat setiap
Bendahara Desa. penerimaan dan pengeluaran dalam buku kas umum.
› Bendahara Desa wajib melakukan › Pencatatan pada buku kas umum ditutup setiap akhir
pencatatan setiap penerimaan dan bulan.
pengeluaran serta melakukan › Kaur Keuangan wajib membuat buku pembantu kas
umum yang terdiri atas:
tutup buku setiap akhir bulan
secara tertib. › buku pembantu bank, merupakan catatan
penerimaan dan pengeluaran melalui rekening kas
Desa
› buku pembantu pajak, merupakan catatan
penerimaan potongan pajak dan pengeluaran
setoran pajak
› buku pembantu panjar, merupakan catatan
pemberian dan pertanggungjawaban uang panjar
DOKUMEN ADMINISTRASI
PENATAUSAHAAN

1. Buku Kas Umum


2. Buku Pembantu Bank
3. Buku Pembantu Pajak
4. Buku Pembantu Panjar
KETENTUAN PENGELUARAN ATAS BEBAN
APB DESA
(Permendagri No. 20 Pasal 66)

Berdasarkan RAK desa yang disetujui Kepala Desa

Untuk kegiatan swakelola dikeluarkan oleh kaur keuangan kepada kaur atau kasi
pelaksana kegiatan anggaran atas dasar DPA dan SPP yang disetujui Kepala Desa

Untuk kegiatan yang dilakukan penyedia barang/jasa dikeluarkan oleh kaur


keuangan langsung kepada penyedia barang/jasa atas dasar DPA dan SPP yang
diajukan Kasi/kaur pelaksana kegiatan dan disetujui Kepala Desa

Belnja pegawai dilakukan secara langsung oleh kaur keuangan dan diketahui oleh
kepala desa
Pelaksana Kegiatan Mengajukan Pendanaan
Penerbitan
SPP dilangkapi dengan DPA

DPA Diverifikasi oleh Sekdes dan di Sahkan oleh Kades

Berdasarkan DPA, Pelaksana Mengajukan SPP


kepada Kades. dokumen yang disiapkan
1.Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
2.Surat Tanggungjawab Belanja
3.Bukti penerimaan barang/jasa ditempat

Sekretaris Desa melakukan Verifikasi, Meneliti kelengkapan Dokumen dan Memeriksa


ketepatan Perhitumngan, Menerima atau menolak SPP yang diajukan

Berdeasarkan hasil verifikasi sekretaris, Kades menyetujui SPP dan Kaur


Keuangan mencairkan anggaran sesuai SPP
Pertanggungjawaban
Penggunaan Dana (SPJ)

Terhadap Pembayaran yang telah dilakukan KAUR


KEUANGAN wajib melakukan pengadministrasian
dan dibuktikan dengan kwitansi penerimaan dan
kwitansi pengeluaran (Permendagri No. 20 pasal 66)
OUTLINE KEWAJIBAN KAUR KEUANGAN
KEGIATAN

KPP / KP2KP

BANK/ KANTOR POS

1 2 3

Kewajiban kaur Keuangan secara umum antara lain:


1. Memungut dan/ atau Memotong Pajak Terhutang
2. Menyetorkan Pajak Terhutang ke Bank/ Kantor Pos (Kas Negara)
3. Melaporkan Pemungutan dan/ atau Pemotongan Pajak
tersebut ke KPP/ KP2KP tempat NPWP terdaftar
SEKILAS INFO PERPAJAKAN

Objek Penjelasan
PPH PASAL 21 PEMOTONGAN ATAS PENGHASILAN YG DIBAYARKAN KEPADA ORANG
PRIBADI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN JABATAN, JASA & KEGIATAN

PPH PASAL 4 AYAT PEMOTONGAN ATAS PENGHASILAN YG DIBAYARKAN SEHUBUNGAN JASA


(2) / PPH FINAL TERTENTU & SUMBER TERTENTU (JASA KONSTRUKSI, SEWA
TANAH/BANGUNAN,PENGALIHAN HAK ATAS TANAH/BANGUNAN, HADIAH
UNDIAN DAN LAINNYA)

PPH PASAL 22 PEMUNGUTAN ATAS PENGHASILAN YG DIBAYARKAN SEHUBUNGAN


DENGAN PEMBELIAN BARANG

PPH PASAL 23 PEMOTONGAN ATAS PENGHASILAN YG DIBAYARKAN BERUPA HADIAH,


BUNGA, DEVIDEN, SEWA, ROYALTY DAN JASA-JASA LAINNYA SELAIN
OBJEK PPH PSL 21

PPh Pasal 26 Pembayaran atas penghasilan kepada Wajib Pajak Luar Negeri.

PPN DAN PPNBM PEMUNGUTAN ATAS PAJAK KONSUMSI YG DIBAYAR SENDIRI SEHUBUNGAN
PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK & JASA KENA PAJAK
Bea Materai Pembayaran atas pemanfaatan dokumen-dokumen tertentu (kuitansi, kontrak)
PPh Pasal 21
um
ra Um pada
ca i
ua n Se terjad
a m
Tinj ng lazi a Desa

PPh Pasal 21
s ya r
ah a
Kasu Bend

Pejabat
Negara
Yang diterima oleh: PNS
TNI/ POLRI
Non PNS

Penghasilan dari APBN/


APBD ataupun Sumber Lain Tarif (sebagian besar) 5% atau 6%
n g o leh (yang tidak mempunyai NPWP)
o
Dipot hara
Benda
Jenis Penghasilan:
1. Teratur (Gaji, Tunjangan, Uang Pensiun)
2. Tidak Teratur (Honorarium, Uang Lembur, Imbalan lain dengan
nama apapun)
um
ra Um pada
ca i
ua n Se terjad
a m
Tinj ng lazi a Desa

PPh Pasal 21
s ya r
ah a
Kasu Bend

Gaji / Tunjangan
Kriteria (pada umumnya):
- Dibayarkan secara rutin dengan nominal yang relatif sama;
- Mempunyai daftar rincian gaji (seperti kutipan gaji);
- Pada akhir tahun dibuatkan Bukti Potong 1721 A1/ A2;

Apabila bentuk
imbalan tidak
seperti di atas

Honorarium
PPh Pasal 21
PTKP

Tarif Pasal 17

Penghasilan Netto Kena Pajak Tarif Pajak


Sampai dengan 50 juta 5%
50 juta sampai dengan 250 juta 15%
250 juta sampai dengan 500 juta 25%
Diatas 500 juta 30%
Wajib Pajak Tidak Kawin Wajib Pajak Kawin

Uraian Status PTKP Uraian Status PTKP


Wajib Pajak  TK0 54.000.000,- WP Kawin K0 58.500.000,-
Tanggungan 1 TK1 58.500.000,- Tanggungan 1 K1 63.000.000,-
Tanggungan 2 TK2 63.000.000,- Tanggungan 2 K2 67.500.000,-
Tanggungan 3 TK3 67.500.000,- Tanggungan 3 K3 72.000.000,-

Wajib Pajak Kawin, Penghasilan


Suami danIstri Digabung

Uraian Status PTKP


WP Kawin K/I/0 112.500.000,-
Tanggungan 1 K/I/1 117.000.000,-
Tanggungan 2 K/I/2 121.500.000,-
Tanggungan 3 K/I/3 126.000.000,-
PPh Pasal 22
um
ra Um pada
ca i
ua n Se terjad
a m
Tinj ng lazi a Desa

PPh Pasal 22
s ya r
ah a
Kasu Bend

Pembelian Barang oleh Bendahara

Lebih dari Rp2.000.000,00

Tarif 1,5%
Jika Rekanan/ Penjual tidak mempunyai NPWP,
tarif 100% lebih tinggi (2 kali lipat)
atau menjadi 3%
PPh Pasal 23
um
ra Um pada
ca i
ua n Se terjad
a m
Tinj ng lazi a Desa

PPh Pasal 23
s ya r
ah a
Kasu Bend

Hadiah, Penghargaan,
Deviden, Bunga dan
Royalti

15% 30 %
Jk tidak punya NPWP

Sewa, Jasa Teknik, Jasa


2%
Manajemen, Jasa Konsultan,
Jasa Lain (cth. Catering) 4%
Jk tidak punya NPWP
I N AL
F

PPh Pasal 4 ayat (2)


um
ra Um pada
ca i
ua n Se terjad
a m
Tinj ng lazi a Desa

PPh Pasal 4 ayat (2)


s ya r
ah a
Kasu Bend

PPh Final, pada umumnya berupa:

Sewa Tanah dan/ atau Bangunan


10%

Jasa Konstruksi
(tergantung kelas/ gred)

Infrastruktur
PPN
um
ra Um pada
ca i
ua n Se terjad
a m
Tinj ng lazi a Desa

PPN
s ya r
ah a
Kasu Bend

Penyerahan Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak

Lebih dari Rp1.000.000,00

Tarif 10%
um
ra Um pada
ca i
ua n Se terjad
a m
Tinj ng lazi a Desa

PPN
s ya r
ah a
Kasu Bend

Catatan Penting:
Jumlah rupiah yang dianggarkan di Proposal/RAB adalah jumlah
harga + PPN
Contoh, anggaran pembelian komputer adalah Rp5.500.000,00
Maka apabila akan membeli komputer, jangan mencari harga
Rp5.500.000,00, tetapi carilah harga sebelum PPN
Cara menghitung harga sebelum PPN/ Dasar Pengenaan Pajak (DPP):
= (100/110) X jumlah yang dianggarkan
Untuk contoh
=(100/110) X Rp5.500.000,00
=Rp5.000.000,00
Sehingga, untuk anggaran Rp5.500.000,00, carilah komputer dengan
harga Rp5.000.000,00
TUGAS INDIVIDU
Tgl 6 Mei dilakukan pembelian ATK Rp. 2.400.000,-
Tgl 9 Mei dilakukan pembelian Alat dan Bahan Kebersihan Rp. 2.000.000,-
Tgl 11 Mei dilakukan pembelian bahan material untuk pengerasan jalan
Rp. 92.000.000,-
Tgl 12 Mei dilakukan pembelian konsumsi rapat RT/ RW Rp. 5.200.000,-
Tgl 13 Mei pembelian bahan material untuk pengerasan jalan lingkungan
Rp. 2.000.000,-
Tgl 15 Mei Pembayaran untuk foto copy operasional RT/ RW Rp.
7.000.000,-
Tgl 16 Mei Pembelian bahan material gedung Posyandu Rp. 62.600.000,-
Tgl 27 Mei Pembayaran Konsumsi rapat BPD Rp. 3.150.000,-
Tgl 28 Mei Pembayaran ATK untuk operasional RT dan RW Rp.
10.000.000,-
TUGAS INDIVIDU

Hitunglah PPN dan PPh 22 serta Buatlah Buku


Kas Pembantu Pajak
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
DESA

ToMT PAD
Tahun 2018
CURAH
PENDAPAT

Mengapa Pemerintah Desa harus melakukan


pelaporan dan peratanggungjawaban keuangan
desa?
PENGERTIAN PELAPORAN
Pelaporan adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menyampaikan hal-hal
yang berhubungan dengan hasil
pekerjaan yang telah dilakukan selama
satu periode tertentu sebagai bentuk
pelaksanaan tanggungjawab.
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN DESA

• Sebagai bentuk pertanggungjawaban lembaga atas


penggunaan dan pengelolaan sumber daya yang
dimiliki dalam suatu periode tertentu.
• Sebagai alat evaluasi karena menyediakan informasi
posisi keuangan serta menunjukkan kinerja yang
telah dilakukan untuk menjadi bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan ekonomi bagi Kepala
Desa sendiri maupun pemangku kepentingan
lainnya.
MANFAAT PELAPORAN
Implementasi
Asas 1
5 Transparansi
dan
Alat Akuntabilitas
pengend
4 alian
Efektifitas,
efesiensi
MANFAAT dan
kemanfaata
2
n
Alat
4 evaluasi
kinerja
Nilai
kekayaan
3
bersih
desa
secara
akurat
MANFAAT PELAPORAN KEUANGAN DESA
• Mengetahui tingkat efektifitas, efisiensi dan kemanfaatan pengelolaan sumber
daya ekonomi oleh Desa dalam 1 tahun anggaran.
• Nilai kekayaan bersih yang dimiliki Desa sampai dengan posisi terakhir
periode pelaporan akan dapat diketahui secara akurat.
• Sebagai alat evaluasi kinerja aparatur desa utamanya Kepala Desa yang lebih
informatif.
• Sebagai sarana pengendalian terhadap kemungkinan terjadinya praktik
penyalahgunaan ataupun penyimpangan sumber – sumber ekonomi yang
dimiliki Desa.
• Sebagai wujud riil implementasi azas transparansi dan akuntabilitas yang
diamanatkan peraturan perundangan yang dapat dijadikan model praktis bagi
entitas lain.
LAPORAN PELAKSANA KEGIATAN ANGGARAN

• Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan


anggaran wajib menyampaikan laporan
akhir realisasi pelaksanaan kegiatan dan
anggaran kepada Kepala Desa paling
lambat 7 (tujuh) hari sejak seluruh
kegiatan selesai.

Pasal 56 Permendagri No. 20 Tahun 2018


Pelaporan Pasal 68 dan 69 –
20/2018

Pasal 37 – 113/2014 • Kepala Desa menyampaikan laporan


pelaksanaan APB Desa semester pertama
kepada Bupati/Wali Kota melalui camat.
• Kepala Desa menyampaikan laporan • Laporan tersebut terdiri dari:
realisasi pelaksanaan APBDesa kepada
 laporan pelaksanaan APB Desa;
Bupati/Wali Kota berupa:
 laporan realisasi kegiatan.
– laporan semester pertama; dan
• Kepala Desa menyusun laporan tersebut
– laporan semester akhir tahun.
dengan cara menggabungkan seluruh laporan
• Laporan semester pertama berupa laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 paling
realisasi APBDesa. lambat minggu kedua bulan Juli tahun
• Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa berjalan.
disampaikan paling lambat pada akhir • Bupati/Wali Kota menyampaikan laporan
bulan Juli tahun berjalan. konsolidasi pelaksanaan APB Desa kepada
• Laporan semester akhir tahun disampaikan Menteri melalui Direktur Jenderal Bina
paling lambat pada akhir bulan Januari Pemerintahan Desa paling lambat minggu
tahun berikutnya. kedua Bulan Agustus tahun berjalan.
Alur Pelaporan pada UU 113/2014

Akhir Juli

Bupati/Walikota

Laporan Realisasi
APBDes Sem. 1

Laporan Realisasi
APBDes Sem. II

Kepala Desa Akhir Januari tahun berikutnya


Alur Pelaporan pada UU 20/2018

Dirjen
Laporan
konsolidasi Bina
Konsolida
Pelaksanaan Pemdes
APBDes Sem. I
si
Bupati/Walikota

Minggu ke 2 Agustus

Laporan Laporan
Camat Realisasi Realisasi
APBDes Sem I Kegiatan Sem. I
Minggu ke 2 Juli
Laporan 1 bulan
Kegiatan
KaSie
/
KAU 7 hari setelah Kepala
Akhir Kegiatan
R Desa
Pertanggungjawaban 20/2018
Pasal 70
113/2014 • Kepala Desa menyampaikan laporan
pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APB Desa
Pasal 38 kepada Bupati/Wali Kota melalui camat setiap akhir
• Kepala Desa menyampaikan laporan tahun anggaran.
pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan
• Laporan pertanggungjawaban disampaikan paling
APBDesa kepada Bupati/Wali Kota setiap akhir
tahun anggaran. lambat 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun anggaran
• Laporan pertanggungjawaban realisasi berkenaan yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
pelaksanaan APBDesa, terdiri dari pendapatan, • Peraturan Desa disertai dengan:
belanja, dan pembiayaan. • laporan keuangan, terdiri atas:
• Laporan pertanggungjawaban realisasi • laporan realisasi APB Desa; dan
pelaksanaan APBDesa ditetapkan dengan • catatan atas laporan keuangan.
Peraturan Desa. • laporan realisasi kegiatan; dan
• daftar program sektoral, program daerah dan
program lainnya yang masuk ke Desa.
Pertanggungjawaban
113/2014 20/2018
› Peraturan Desa tentang laporan Pasal 71
pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan
APBDesa dilampiri:
• Laporan Pertanggungjawaban merupakan
• format Laporan Pertanggungjawaban bagian dari laporan penyelenggaraan
Realisasi Pelaksanaan APBDesa Tahun Pemerintahan Desa akhir tahun anggaran.
Anggaran berkenaan; • Bupati/Wali Kota menyampaikan laporan
• format Laporan Kekayaan Milik Desa per
31 Desember Tahun Anggaran berkenaan;
konsolidasi realisasi pelaksanaan APB Desa
dan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal
• format Laporan Program Pemerintah dan Bina Pemerintahan Desa paling lambat
Pemerintah Daerah yang masuk ke desa. minggu kedua Bulan April tahun berjalan.
› Pasal 39
› Laporan Pertanggungjawaban Realisasi
Pelaksanaan APBDesa merupakan bagian
tidak terpisahkan dari laporan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
113/2014 Pertanggungjawaban
Pasal 40
› Laporan realisasi dan laporan
pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan 20/2018
APBDesa diinformasikan kepada masyarakat
Pasal 72
secara tertulis dan dengan media informasi yang › Laporan diinformasikan kepada
mudah diakses oleh masyarakat.
masyarakat melalui media
› Media informasi antara lain papan pengumuman,
informasi.
radio komunitas, dan media informasi lainnya. › Informasi paling sedikit memuat:
Pasal 41 • laporan realisasi APB Desa;
› Laporan realisasi dan laporan
• laporan realisasi kegiatan;
pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan • kegiatan yang belum selesai
APBDesa disampaikan kepada Bupati/Wali
dan/atau tidak terlaksana;
Kota melalui camat atau sebutan lain. • sisa anggaran; dan
› Laporan pertanggungjawaban realisasi
• alamat pengaduan.
pelaksanaan APBDesa, disampaikan paling
lambat 1 (satu) bulan setelah akhir tahun
anggaran berkenaan
Bentuk Laporan Pertanggungjawaban

› Laporan keuangan, terdiri atas:


› laporan realisasi APB Desa
› catatan atas laporan keuangan.
› Laporan realisasi kegiatan
› Daftar program sektoral, program
daerah dan program lainnya yang
masuk ke Desa.

11
7
FORMAT PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN

(LAMPIRAN PERMENDAGRI
NO. 20 TAHUN 2018)
KEWAJIBAN KEPALA DESA
(UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal 48 – 52)

1. Menyampaikan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
setiap akhir tahun anggaran kepada
bupati/walikota
2. Menyampaikan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa pada akhir masa
jabatan kepada bupati/walikota
3. Menyampaikan Laporan Keterangan
penyelenggaraan pemerintahan secara
tertulis kepada Badan Permusyawaratan
Desa setiap akhir tahun anggaran
Alur Pertanggungjawaban
113/2014 20/2018 Dirjen
Bina
Pemdes

Laporan
Konsolida Minggu ke 2 Ap
Bupati/ konsolida
Bupati/ si APBDes Tahun Berikutny
Walikota si
Walikota Sem. I

Camat

Media Perde
Akhir Tahun Anggaran
Perde s
Informa Laporan
s
Laporan si Laporan Program Laporan
Laporan Program Laporan Realisasi Pem/Pemda Keuangan
Kekayaan Pem/Pemda Realisasi Kegiatan Masuk ke
Milik Masuk ke Pelak Desa
Desa Desa APBDes

3 bulan setelah Thn Anggaran 2 Minggu


Laporan
kegiatan
KaSie/
Kepala KAUR 7 hari setelah Kepala
Desa Akhir Kegiatan Desa
Laporan Kepala Desa
Penyelenggaraan
Pem Des Akhir
Tahun

3 bulan
setelah akhir Penyelenggaraan
tahun Pem Des Akhir
anggaran Masa Jabatan

Keterangan
5 bulan Penyelenggaraan
sebelum akhir PemDes, secara
masa jabatan tertulis kepada
3 bulan BPD
setelah akhir
tahun
anggaran
SANKSI
(Pasal 28 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa)

Kepala Desa yang tidak melaksanakan


kewajiban dikenai sanksi administratif berupa
teguran lisan dan/atau teguran tertulis.
Dalam hal sanksi administratif tidak
dilaksanakan, dilakukan tindakan
pemberhentian sementara dan dapat
dilanjutkan dengan pemberhentian.
S U M AT E R A
K A L IM A N TA N

IR IA N J AYA

J AVA

TERIMA KASIH 123


123

Anda mungkin juga menyukai