Permendagri 113/2014
dan 20/2018
Pokok-pokok perbuhan Permendagri 113/2014
dalam Pemendagri 20/2018
Permendagri No. 20 tahun 2018 merupakan Peraturan Mentri tentang
perubahan pengelolaan keuangan desa yang sebelumnya diatur dalam
Permendagri No. 113 tahun 2014. Pengelola keuangan desa adalah hal yang
sangat urgen dan sensitiv pada pemerintahan desa. Sehingga perlu diatur
sedemikian rupa agar tidak terjadi penyelewengan. Peraturan mentri dalam
negeri tentang pengelolaan keuangan desa nomor 113 tahun 2014, kini telah di
perbaharui dengan permendagri baru, yaitu permendagri nomor 20 tahun 2018.
a b
APB Desa merupakan dasar
Keuangan desa dikelola
pengelolaan keuangan desa
berdasarkan asas-asas
dalam masa 1 (satu) tahun
tranparan, akuntabel,
anggaran mulai tanggal 1
partisipatif serta dilakukan
januari sampai dengan tanggal
dengan tertib dan disiplin
1 Desember.
anggaran.
Sedangkan pada permendagri 113 tahun 2014 point 'b' adalah Pengelolaan keuangan desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dikelola dalam masa 1 (satu) tahun anggaran yakni mulai tanggal 1 Januari sampai
dengan tanggal 31 Desember.
C. Struktur Pemegang Kekuasaan Keuangan Desa
Pada Permendagri sebelumnya, struktur pengelola keuangan desa dipegang mutlak oleh Kepala Desa. Dan unsur
pelaksana keuangan desa (PTPKD) hanya bersifat membantu. Tetapi dalam Permendagri No. 20 tahun 2018 ini
Pemegang Kekuasaan pengelola keuangan desa sebagian dilimpahkan kepada perangkat desa selaku PPKD atau
pelaksana kegiatan desa. Dimana PPKD tersebut terdiri Sekretaris Desa. Kepala Urusan (Kaur), dan Kepala Seksi
(Kasi), serta Kaur Keuangan.
Kedudukan Kepala Desa sebagai Pejabat Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa dalam Permendagri
No. 113/2014 :
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun2018 perubahan yang mungkin sangat mencolok adalah
dalam hal tugas perbendaharaan desa atau bendaharawan desa. Dimana Permen sebelumnya mengatur bahwa
Bendahara Desa dijabat oleh Staf Kaur Keuangan yang tugasnya adalah menerima, menyimpan,
menyetorkan/membayar, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan
pengeluaran pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDesa. Namun dalam Permendagri No. 20/2018 yang baru
ini tugas Bendahara Desa langsung di pegang oleh Kepala Urusan Keuangan (Kaur Keuangan) sekaligus sebagai
pelaksana fungsi kebendaharaan desa. Dimana Tugas dari Kaur Keuangan menurut Permendagri baru tersebut
diterangkan sebagai berikut :
a. Kaur keuangan melaksanakan fungsi kebendaharaan
b. Kaur keuangan mempunyai tugas
- Menyusun RAK Desa
- melakukan penatausahaan yang meliputi menerima menyimpan, menyetorkan/ membayar, menatausahakan dan
mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan Desa dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan APB Desa.
C. Kaur Keuangan dalam melaksanakan fungsi kebendaharaan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
pemerintah Desa
F. Klasifikasi Belanja Desa
Perbedaan Klasifikasi Belanja Desa antara Permendagri No. 113/2014 dengan Permendagri No. 20/
2018 adalah sebagai berikut.
Dalam Permendagri No. 113/2014, Klasifikasi Belanja Desa, terdiri atas kelompok :
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
2. Pelaksanaan Pembangunan Desa
3. Pembinaan Kemasyarakatan Desa
4. Pemberdayaan Masyarakat Desa
5. Belanja Tak Terduga.
Dalam Permendagri No. 20/2018, Klasifikasi Belanja Desa terdiri atas bidang:
1. Penyelenggaraan pemerintahan Desa
2. Pelaksanaan pembangunan Desa
3. Pembinaan kemasyarakatan Desa
4. Pemberdayaan masyarakat Desa
5. Penanggulangan bencana, keadaan darurat dan mendesak Desa.
Klasifikasi belanja dibagi dalam sub bidang dan kegiatan sesuai dengan
kebutuhan Desa yang telah dituangkan dalam RKP Desa.
Itulah beberapa perubahan yang terjadi pada Permendagri No. 20 Tahun 2018
sebagai pengganti atas Permendagri No. 113/2014 Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa.
TERIMA KASIH