Anda di halaman 1dari 41

KEBIJAKAN UMUM

PENGELOLAAN ASET DESA


Kasubdit Fasilitasi Pengelolaan Aset Desa
Drs. Sugeng Gunawan, M. Si

DIREKTORAT FASILITASI KEUANGAN DAN ASET PEMERINTAH DESA


DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1
DASAR HUKUM

1. UU No. 6 Tahun 3. PP No. 47 Tahun 4. Permendagri No. 1


2014 tentang 2015 Tahun 2016 tentang
Desa. Pengelolaan Aset
jo. PP 43 Tahun Desa.
2. UU No. 2 Tahun 2014
2012 tentang
Pengadaan Tanah • tentang Peraturan 5. Permendagri No. 20
Bagi Pembangunan Pelaksana UU No. 6 Tahun 2018 tentang
Untuk Tahun 2014 Pengelolaan
Kepentingan Umum Keuangan Desa
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas-batas wilayah yang berwenang utk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masy setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
NKRI.

1. Desa berkedudukan di wilayah Kabupaten/Kota


2. Diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan NKRI.
UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

Pasal 112 ayat (1)

Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah


Daerah Kabupaten/Kota membina dan mengawasi
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

Penjelasan Pasal 112 ayat (1)

Pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Dalam Negeri yang


melakukan pembinaan umum penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Pemerintah Daerah Provinsi dalam hal ini adalah
Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

Pasal 113
Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112 ayat (1) meliputi:
a. memberikan pedoman dan standar pelaksanaan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
- Permendagri No.1/2016 Tentang Pengelolaan Aset Desa
- Pedoman Umum Kodefikasi Aset Desa
UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
Pasal 76
(1) Aset Desa dapat berupa tanah kas desa, tanah ulayat, pasar desa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan desa,
pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik desa, mata air milik desa, pemandian umum, dan aset
lainnya milik desa;
(2) Aset lainnya milik Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain:
a. Kekayaan desa yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN, APBD, serta APBDesa
b. Kekayaan Desa yang diperoleh dari hibah dan sumbangan atau sejenisnya;
c. Kekayaan Desa yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak dan lain-lain sesuai ketentuan
Perundang-undangan;
d. Hasil kerja sama Desa;
e. Kekayaan Desa yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.
(3) Kekayaan milik Pemerintah dan Pemerintah Daerah berskala lokal Desa yang ada di Desa dapat dihibahkan
kepemilikannnya kepada Desa.
(4) Kekayaan milik Desa yang berupa tanah disertifikatkan atas nama Pemerintah Desa
(5) Kekayaan milik Desa yang telah diambil alih oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dikembalikan kepada Desa,
kecuali yang sudah digunakan untuk fasilitas Umum.
(6) Bangunan milik Desa harus dilengkapi dengan bukti status kepemilikan dan ditatausahakan secara tertib
AMANAT PP NO. 47 TAHUN 2015

PASAL 113 PP NO. 47 TAHUN 2014 TENTANG


PERUBAHAN PP NO. 43 TAHUN 2014

KETENTUAN LEBIH LANJUT MENGENAI KEKAYAAN MILIK DESA DIATUR DENGAN


PERATURAN MENTERI YANG MENYELENGGARAKAN URUSAN PEMERINTAHAN DI
BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
PENGELOLAAN ASET DESA
DEFINISI ASET DESA

ASET DESA

BARANG MILIK DESA YANG BERASAL DARI KEKAYAAN


ASLI DESA, DIBELI ATAU DIPEROLEH ATAS BEBAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA DAN
PEROLEHAN HAK LAINNYA YANG SAH.

BARANG MILIK DESA ADALAH KEKAYAAN MILIK DESA


BERUPA BARANG BERGERAK DAN BARANG TIDAK
BERGERAK

PEROLEHAN HAK LAINNYA YANG SAH, ANTARA LAIN: BARANG YG


BERASAL DARI PIHAK KETIGA; DIPEROLEH DARI HIBAH
/SUMBANGAN; BARANG YG BERASAL SBG PELAKSANAAN DR
PERJANJIAN/ KONTRAK.
Lanjutan…

Aset desa yg bersifat strategis adalah berupa tanah kas Desa, tanah ulayat,
pasar Desa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan Desa, pelelangan
ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik Desa, mata air milik Desa,
pemandian umum, dan aset lainnya milik Desa.

Dalam melaksanakan kekuasaan tersebut, Kepala Desa dapat


menguasakan sebagian kekuasaannya kepada Perangkat Desa, yakni
Sekdes selaku pembantu pengelola aset desa dan kepala urusan sebagai
petugas/pengurus aset desa
7.
PENGELOLAAN ASET DESA
Perencanaan
Pengendalian Pengadaan

Pengawasan merupakan rangkaian


Penggunaan
kegiatan mulai dari
perencanaan, pengadaan,
Pembinaan penggunaan, pemanfaatan,
pengamanan,
pemeliharaan, Pemanfaatan
penghapusan,
Penilaian
pemindahtanganan,
penatausahaan, pelaporan,
penilaian, pembinaan, Pengamanan
Pelaporan pengawasan dan
pengendalian aset Desa.
Pemeliharaan

Penatausahaan
Pemindah Penghapusan
tanganan
Pengelolaan Aset Desa.

Perencanaan Pengadaan Penggunaan


adalah tahapan adalah kegiatan adalah kegiatan
kegiatan secara untuk melakukan yang dilakukan oleh
sistematis untuk pemenuhan Pengguna Barang
merumuskan kebutuhan barang dalam
berbagai rincian dalam rangka menggunakan aset
kebutuhan barang penyelenggaraan Desa yang sesuai
milik desa. pemerintahan desa. dengan tugas dan
fungsi.
Penggunaan
 Harus sesuai dengan kebutuhan lingkup kerja
 Ditetapkan dengan keputusan yang berwenang dalam rangka
mendukung penyelenggaraan Pemdes
 Status penggunaan ditetapkan setiap tahun dengan keputusan
Kades
 Kewajiban memelihara, menjaga, dan mengamankan
Pemanfaatan Pengamanan Pemeliharaan
Adalah adalah Proses, cara adalah kegiatan yang
pendayagunaan aset perbuatan di lakukan agar
Desa secara tidak mengamankan aset semua aset Desa
langsung Desa dalam bentuk selalu dalam keadaan
dipergunakan dalam fisik, hukum, dan baik dalam rangka
rangka administratif. penyelenggaraan
penyelenggaraan pemerintahan desa.
tugas pemerintahan
desa dan tidak
mengubah status
kepemilikan.
Penghapusan Pemindahtanganan
adalah kegiatan adalah pengalihan kepemilikan
menghapus/meniadakan aset aset Desa.
Desa dari buku inventaris desa
dengan keputusan kepala desa
untuk membebaskan
Pengelolaan Barang, Pengguna
Barang, dan/atau kuasa
pengguna barang dari tanggung
jawab administrasi dan fisik atas
barang yang berada dalam
pengguasaannya.
Penatausahaan Pelaporan Penilaian
adalah rangkaian adalah penyajian adalah suatu proses
kegiatan yang di keterangan berupa kegiatan pengukuran
lakukan meliputi informasi terkait yang didasarkan pada
pembukuan, dengan keadaan data/fakta yang
inventarisasi dan objektif aset Desa. obyektif dan relevan
pelaporan aset Desa dengan menggunakan
sesuai dengan metode/teknis
ketentuan yang tertentu untuk
berlaku. memperoleh nilai aset
Desa.
Pembinaan Pengawasan Pengendalian
adalah usaha, tindakan Setiap usaha dan adalah suatu tindakan
dan kegiatan yang tindakan dalam rangka pengawasan dalam
digunakan secara untuk mengetahui proses pengelolaan
berdayaguna dan sampai dimana aset desa yang disertai
berhasil guna dalam pelaksanaan tindakan pelurusan
rangka pengelolaan Pengelolaan Aset Desa atau mengambil
aset desa untuk dilaksanakan menurut tindakan - tindakan
memperoleh hasil yang ketentuan dan tujuan perbaikan dalam hal
baik. yang hendak dicapai. pengelolaan aset desa
jika diperlukan.
PEMANFAATAN ASET DESA
NO PEMANFAATAN PENGERTIAN KETENTUAN
1 Sewa Penyerahan hak penggunaan atau 1. menguntungkan Desa
pemakaian barang kepada pihak 2. tidak merubah status kepemilikan aset desa.
ketiga dalam hubungannya dengan 3. jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun sesuai
sewa menyewa dengan ketentuan dengan bentuk aset desa dan dapat diperpanjang
pihak ketiga tersebut harus 4. Pelaksanaan dan penetapan tarif sewa
memberikan imbalan dalam jangka ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa
waktu tertentu. setelah mendapat persetujuan BPD (ditetapkan
dalam Peraturan Desa).
2 Pinjam pakai Pinjam pakai dilakukan oleh 1. dilaksanakan oleh Kepala Desa setelah
Pemerintah Desa dengan dengan mendapat persetujuan BPD.
Pemerintah Desa lainnya serta 2. Jangka waktu pinjam pakai paling lama 7 (tujuh)
Lembaga Kemasyarakatan Desa. hari dan dapat diperpanjang;
Pinjam pakai aset desa dapat
dilakukan kecuali terhadap tanah,
bangunan dan aset bergerak
berupa kendaraan bermotor.
Lanjutan Pemanfaatan Aset Desa…

N PEMANFAATAN PENGERTIAN KETENTUAN


O
3 Kerjasama Kerjasama pemanfaatan aset desa 1. tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana
Pemanfaatan berupa tanah dan/atau bangunan dalam APBDes untuk memenuhi biaya
dengan pihak lain dilakukan atas operasional/pemeliharaan/perbaikan aset Desa;
dasar mengoptimalkan daya guna 2. Penetapan mitra kerjasama pemanfaatan
dan hasil guna aset desa serta berdasarkan musyawarah mufakat antara Kepala
meningkatkan pendapatan desa Desa dan BPD;
3. ditetapkan oleh Kepala Desa setelah mendapat
persetujuan BPD;
4. dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis dari
Bupati/Walikota.
5. tidak dibolehkan menggadaikan/
memindahtangankan kepada pihak lain;
6. jangka waktu paling lama 15 (lima belas) tahun
dan dapat diperpanjang
Lanjutan Pemanfaatan Aset Desa…

N PEMANFAATAN PENGERTIAN KETENTUAN


O
4 Bangun guna serah Pemanfaatan aset desa berupa a. Pemanfaatan aset desa berupa Bangun Guna Serah
atau Bangun serah tanah oleh pihak lain dengan cara dan Bangun Serah Guna dilakukan atas dasar:
guna. mendirikan bangunan dan/atau • pemerintah desa memerlukan bangunan dan
sarana berikut fasilitasnya, fasilitas bagi penyelenggaraan pemerintahan desa;
kemudian didayagunakan oleh pihak • tidak tersedia dana dalam APBDesa untuk
lain tersebut dalam jangka waktu penyediaan bangunan dan fasilitas tersebut.
tertentu yang telah disepakati b. dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis dari
untuk selanjutnya diserahkan Bupati/Walikota.
kembali tanah beserta bangunan c. Jangka waktu pemanfaatan aset desa berupa
dan/atau sarana berikut fasilitasnya Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna
setelah berakhirnya jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) tahun dan dapat
perjanjian. diperpanjang setelah terlebih dahulu dilakukan
evaluasi oleh Tim yang dibentuk Kepala Desa dan
difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
d. Dalam hal jangka waktu bangun guna serah
atau bangun serah guna diperpanjang,
pemanfaatan dilakukan melalui Kerjasama
Pemanfaatan
ISI PERJANJIAN
Sewa Pinjam pakai Kerjasama Pemanfaatan Bangun guna serah atau
Bangun serah guna
1. para pihak yang terikat 1. para pihak yang terikat 1. para pihak yang terikat 1. Para pihak yang terikat
dalam perjanjian; dalam perjanjian; dalam perjanjian; dalam perjanjian;
2. objek perjanjian sewa; 2. jenis atau jumlah barang 2. objek kerjasama 2. objek bangun guna serah;
3. jenis, luas atau jumlah yang dipinjamkan; pemanfaatan; 3. jangka waktu bangun para
barang, besaran sewa dan 3. jangka waktu pinjam 3. jangka waktu; pihak yang terikat dalam
jangka waktu; pakai; 4. hak dan kewajiban para perjanjian;
4. tanggung jawab penyewa 4. tanggung jawab peminjam pihak; 4. penyelesaiaan
atas biaya operasional atas biaya operasional 5. Penyelesaian perselisihan; perselisihan;
dan pemeliharaan selama dan pemeliharaan selama 6. keadaan di luar 5. keadaan diluar
jangka waktu sewa; jangka waktu kemampuan para pihak kemampuan para pihak
5. hak dan kewajiban para peminjaman; (force majeure); dan (force majeure); dan
pihak; 5. hak dan kewajiban para 7. peninjauan pelaksanaan 6. persyaratan lain yang di
6. keadaan di luar pihak; perjanjian. anggap perlu;
kemampuan para pihak 6. keadaan di luar 7. Bangunan dan fasilitasnya
(force majeure); dan kemampuan para pihak yang menjadi bagian hasil
7. persyaratan lain yang di (force majeure); dan dari pelaksanaan bangun
anggap perlu. 7. persyaratan lain yang di guna serah atau bangun
anggap perlu. serah guna harus
dilengkapi dgn IMB atas
nama Pemerintah Desa.
pengamanan
Pengamanan Aset
Desa wajib
dilakukan oleh PENGAMANAN
Meliputi:
Kepala Desa dan
Perangkat Desa
administrasi fisik > untuk Hukum
mencegah terjadinya
penurunan fungsi
barang, penurunan
jumlah barang dan
hilangnya barang antara lain
pembukuan Inventarisasi Pelaporan penyimpanan dengan
dokumen melengkapi
kepemilikan bukti status
kepemilikan
Tanah & Selain Tanah &
Bangunan Bangunan

Biaya Pengamanan
Aset Desa
dibebankan pada dilakukan dengan dilakukan dengan
APBDesa cara pemagaran cara
dan pemasangan penyimpanan dan
tanda batas pemeliharaan
Penghapusan aset desa
Penghapusan aset desa dilakukan dalam hal aset
merupakan kegiatan desa karena terjadinya:
menghapus/meniadakan
aset desa dari buku data
inventaris desa beralih sebab
kepemilikan pemusnahan
lain
putusan
pemindahtanganan pengadilan yang berupa aset yang
atas aset desa telah sudah tidak dapat Penghapusan aset desa
kepada pihak lain berkekuatan dimanfaatkan karena terjadinya
hukum tetap dan/atau tidak sebab lain:
Penghapusan aset memiliki nilai
desa yang bersifat ekonomis, antara
Desa yang kehilangan
strategis terlebih lain meja, kursi,
hak sebagai akibat dari komputer
dahulu dibuatkan putusan pengadilan, Hilang Kecurian terbakar
Berita Acara dan wajib menghapus dari
daftar inventaris aset
ditetapkan dengan dibuatkan Berita Acara
milik desa
Keputusan Kepala pemusnahan sebagai
Desa setelah dasar penetapan
mendapat keputusan Kepala Desa
tentang Pemusnahan
persetujuan
Bupati/Walikota
Penghapusan

Aset milik desa yang Aset milik desa-desa yang Aset milik desa
desa-nya dihapus sebagai digabung sebagai yang desa-nya
dihapus
dampak pembangunan dampak pembangunan dan/atau
seperti waduk seperti waduk digabung dalam
rangka
penataan desa,
aset desa yang
uang penggantinya menjadi desa-nya
uang penggantinya diserahkan milik desa dan merupakan dihapus menjadi
kepada pemerintah pendapatan desa yang
Kabupaten/Kota sebagai penggunaannya diprioritaskan milik desa yang
pendapatan daerah untuk pembangunan sarana digabung.
prasarana desa
PEMINDAHTANGANAN

Pemindahtanganan aset Desa terdiri


dari:

Tukar menukar
Penjualan
Aset Desa
dapat dijual,
apabila:

Tidak memiliki nilai manfaat dan/atau nilai berupa tanaman tumbuhan dan ternak yang
ekonomis dalam mendukung penyelenggaraan dikelola oleh Pemerintahan Desa, seperti pohon
Pemerintahan Desa; jati, meranti, bambu, sapi, kambing

• Antara lain meja, kursi, komputer, mesin tik serta tanaman


Penjualan
langsung
tumbuhan dan ternak;
dan/atau

• antara lain kendaraan bermotor, peralatan mesin;


Lelang
Penatausahaan

di-Inventarisir
• sudah ditetapkan • diatur dalam
penggunaannya pedoman umum
• Dicatat dalam mengenai
buku inventaris kodefikasi aset
aset desa desa

Aset Desa kodefikasi


Penilaian

• Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
bersama Pemerintah Penilaian Aset
Desa
• sesuai ketentuan
Desa • Penilai Pemerintah,
peraturan perundang- atau
• Dalam rangka • Penilai Publik
undangan
Pemanfaatan dan
Pemindahtanganan
• berupa tanah dan/atau
Inventarisasi bangunan
dan Penilaian Penilai Aset
Aset Desa Desa
Tukar Menukar

Aset Desa berupa


Tanah

selain untuk
Untuk Kepentingan Bukan untuk kepentingan umum
Umum Kepentingan Umum dan bukan untuk
kepentingan umum
PEMBINAAN
DAN PENGAWASAN PEMBIAYAAN
Menteri melalui Ditjen Bina
Pemerintahan Desa melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan pengelolaan aset desa;
Gubernur melakukan pembinaan dan Dalam rangka pelaksanaan tertib
pengawasan terhadap pelaksanaan administrasi pengelolaan aset desa,
pengelolaan aset desa; pembiayaan dibebankan pada
Bupati/Walikota melakukan pembinaan APBDesa.
dan pengawasan pengelolaan aset
desa;
Bupati/Walikota dapat melimpahkan
kpd Camat.
• Pengelolaan aset desa khususnya yang terkait dengan pemanfaatan dan pemindahtanganan yang sudah
berjalan dan/atau sedang dalam proses sebelum ditetakannya Peraturan Menteri ini, tetap dapat
KETENTUAN dilaksanakan sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri ini.
PERALIHAN

• Kekayaan milik Pemerintah dan Pemerintah Daerah berskala lokal Desa yang ada di Desa dapat
dihibahkan kepemilikannya kepada Desa.
• Aset Desa yang telah diambil alih oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dikembalikan kepada Desa,
kecuali yg sudah digunakan untuk fasilitas umum.
KETENTUAN • Kekayaan milik Pemerintah Desa dan Pemerintah Daerah berskala lokal Desa yang dihibahkan kepada
LAIN-LAIN Desa serta aset Desa yang dikembalikan kepada Desa dilaksanakan sesuai dgn ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan.

• Ketentuan yang mengatur mengenai aset desa wajib menyesuaikan dan berpedoman dengan Peraturan
KETENTUAN Menteri ini paling lambat 1 (satu) tahun sejak Peraturan Menteri ini ditetapkan.
PENUTUP
PERMASALAHAN
Permasalahan dalam pengelolaan Aset Desa antara lain:
1. Sebagian besar Pemerintah Desa tidak memiliki Buku Inventaris Aset Desa yang
di Up Date secara berkala;
2. Sebagian besar Pemerintah Desa belum melakukan Inventarisasi Aset;
3. Sebagian besar Tanah Kas Desa (TKD) belum disertipikatkan atas nama
Pemerintah Desa;
4. Banyak aset desa khususnya yang berupa tanah dikuasai oleh pihak yang tidak
berhak (oknum);
5. TKD yang telah digunakan oleh Pemerintah Daerah belum dikembalikan (belum
diganti) kepada Pemerintah Desa;
6. Banyak pemindahtanganan aset desa khususnya tanah yg terjadi di masa
lampau tidak didukung dengan administrasi yang lengkap;
7. Masih rendahnya kesadaran perangkat desa tentang arti pentingnya pengelolaan
aset desa yang baik dan benar;
8. Aset Desa khususnya tanah belum dapat memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap peningkatan PA Desa.
KEBIJAKAN

Kebijakan Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri dalam rangka


penertiban pengelolaan Aset Desa:
1. Melakukan revisi Permendagri 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset
Desa;
2. Membuat Surat Edaran Menteri Dalam Negeri kepada Seluruh
Bupati/Walikota seluruh Indonesia hal Pembinaan dan Pengawasan
Pelaksanaan Inventarisasi Aset Desa dengan surat Nomor:
a. Nomor 143/1348/BPD tanggal 22 Maret 2021; dan
b. Nomor 143/5546/BPD tanggal 22 November 2021.
3. Menyiapkan alat bantu berupa Aplikasi untuk mempermudah
pelaksanaan penatausahaan aset Desa (SIPADES).
Surat Deputi Kepala BPKP Nomor S-709/D3/03/2021 Tanggal 27
September 2021 Kepada Dirjen Bina Pemdes Hal Atensi Hasil
Pengawasan Atas Evaluasi Tata Kelola Aset Desa.

Hasil Evaluasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan


(BPKP) terhadap peran Kabupaten/Kota dalam Pengelolaan Aset
Desa pada 70 Kabupaten/Kota, 282 Desa di 33 Provinsi diperoleh
data sbb:
EVALUASI BPKP RI
TERHADAP KAB/KOTA DALAM PENGELOLAAN ASET DESA

% HASIL EVALUASI
Pemerintah Kab/Kota belum menerbitkan Peraturan
51.43 %.
Bupati/Walikota tentang Pengelolaan Aset Desa.
Pemerintah Kab/Kota belum menerbitkan Peraturan
22,86 %
Bupati/Walikota tentang Pengadaan Barang Jasa.
Pemerintah Kab/Kota belum menerbitkan Pedoman Teknis Tata
94,29 %
Cara Inventarisasi Aset Desa.
Pemerintah Kab/Kota belum melaksanakan pembinaan
71,43 %
Pengelolaan Aset Desa (sosialisasi, bimtek, pelatihan).
Pemerintah Kab/Kota belum melakukan monitoring
60 %
Pengelolaan Aset Desa.
EVALUASI BPKP RI
TERHADAP PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET DESA

% HASIL EVALUASI
85,46 %. Pemerintah Desa belum melaksanakan Inventarisasi.
Pemerintah Desa belum menyampaikan laporan Aset Desa secara
84,78 %
berkala.
Pemerintah Desa belum menetapkan kebijakan pengelolaan aset
90,43 %
desa.
Pemerintah Desa belum menetapkan pembantu pengelola pengurus
56,03 %
aset desa.
Pemerintah Desa belum melaksanakan Musdes pembahasan usul
62,41 % pengadaan, pemindahtanganan dan atau penghapusan aset desa yg
bersifat strategis.
65,25 % regulasi pengadaan belum sesuai dg yang direncanakan.
LAPORAN HASIL INVENTARISASI ASET DESA
PROVINSI JAWA BARAT

JML JML DESA YANG NILAI ASET DESA


NO KAB/KOTA
KEC DESA DILAPORKAN (Rp)
1 KABUPATEN BANDUNG 31 270
2 KABUPATEN BANDUNG BARAT 16 165
3 KABUPATEN BEKASI 23 180
4 KABUPATEN BOGOR 40 416 291 2.394.299.020.542
5 KABUPATEN CIAMIS 27 258
6 KABUPATEN CIANJUR 32 354 319 2.900.159.896.780
7 KABUPATEN CIREBON 40 412
8 KABUPATEN GARUT 42 421
9 KABUPATEN INDRAMAYU 31 309
10 KABUPATEN KARAWANG 30 297 109 234.166.204.694
LANJUTAN LAPORAN HASIL INVENTARISASI ASET DESA PROVINSI JAWA BARAT…..

JML JML DESA YANG NILAI ASET DESA


NO KAB/KOTA
KEC DESA DILAPORKAN (Rp)
11 KABUPATEN KUNINGAN 32 361
12 KABUPATEN MAJALENGKA 26 330
13 KABUPATEN PANGANDARAN 10 93
14 KABUPATEN PURWAKARTA 17 183
15 KABUPATEN SUBANG 30 245 99 618.001.985.024
16 KABUPATEN SUKABUMI 47 381
17 KABUPATEN SUMEDANG 26 270
18 KABUPATEN TASIKMALAYA 39 351
19 KOTA BANJAR 4 16
SUMBER PENDAPATAN DESA
1. PENDAPATAN ASLI DESA;
2. ALOKASI APBN;
3. BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETREBUSI
DAERAH KABUPATEN/KOTA;
4. ALOKASI DANA DESA YANG MERUPAKAN DANA
PERIMBANGAN YANG DITERIMA KAB/KOTA;
5. BANTUAN KEUANGAN DARI APBN, APBD PROV DAN APBD
KAB/KOTA
6. HIBAH DAN SUMBANGAN YANG TIDAK MENGIKAT DARI
PIHAK KETIGA;
7. LAIN-LAIN PENDAPATAN DESA YANG SAH.
DIREKTORAT FASILITASI KEUANGAN DAN ASET PEMERINTAHAN DESA
DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA – KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Anda mungkin juga menyukai