Pasal 113
Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112 ayat (1) meliputi:
a. memberikan pedoman dan standar pelaksanaan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
- Permendagri No.1/2016 Tentang Pengelolaan Aset Desa
- Pedoman Umum Kodefikasi Aset Desa
UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
Pasal 76
(1) Aset Desa dapat berupa tanah kas desa, tanah ulayat, pasar desa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan desa,
pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik desa, mata air milik desa, pemandian umum, dan aset
lainnya milik desa;
(2) Aset lainnya milik Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain:
a. Kekayaan desa yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN, APBD, serta APBDesa
b. Kekayaan Desa yang diperoleh dari hibah dan sumbangan atau sejenisnya;
c. Kekayaan Desa yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak dan lain-lain sesuai ketentuan
Perundang-undangan;
d. Hasil kerja sama Desa;
e. Kekayaan Desa yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.
(3) Kekayaan milik Pemerintah dan Pemerintah Daerah berskala lokal Desa yang ada di Desa dapat dihibahkan
kepemilikannnya kepada Desa.
(4) Kekayaan milik Desa yang berupa tanah disertifikatkan atas nama Pemerintah Desa
(5) Kekayaan milik Desa yang telah diambil alih oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dikembalikan kepada Desa,
kecuali yang sudah digunakan untuk fasilitas Umum.
(6) Bangunan milik Desa harus dilengkapi dengan bukti status kepemilikan dan ditatausahakan secara tertib
AMANAT PP NO. 47 TAHUN 2015
ASET DESA
Aset desa yg bersifat strategis adalah berupa tanah kas Desa, tanah ulayat,
pasar Desa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan Desa, pelelangan
ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik Desa, mata air milik Desa,
pemandian umum, dan aset lainnya milik Desa.
Penatausahaan
Pemindah Penghapusan
tanganan
Pengelolaan Aset Desa.
Biaya Pengamanan
Aset Desa
dibebankan pada dilakukan dengan dilakukan dengan
APBDesa cara pemagaran cara
dan pemasangan penyimpanan dan
tanda batas pemeliharaan
Penghapusan aset desa
Penghapusan aset desa dilakukan dalam hal aset
merupakan kegiatan desa karena terjadinya:
menghapus/meniadakan
aset desa dari buku data
inventaris desa beralih sebab
kepemilikan pemusnahan
lain
putusan
pemindahtanganan pengadilan yang berupa aset yang
atas aset desa telah sudah tidak dapat Penghapusan aset desa
kepada pihak lain berkekuatan dimanfaatkan karena terjadinya
hukum tetap dan/atau tidak sebab lain:
Penghapusan aset memiliki nilai
desa yang bersifat ekonomis, antara
Desa yang kehilangan
strategis terlebih lain meja, kursi,
hak sebagai akibat dari komputer
dahulu dibuatkan putusan pengadilan, Hilang Kecurian terbakar
Berita Acara dan wajib menghapus dari
daftar inventaris aset
ditetapkan dengan dibuatkan Berita Acara
milik desa
Keputusan Kepala pemusnahan sebagai
Desa setelah dasar penetapan
mendapat keputusan Kepala Desa
tentang Pemusnahan
persetujuan
Bupati/Walikota
Penghapusan
Aset milik desa yang Aset milik desa-desa yang Aset milik desa
desa-nya dihapus sebagai digabung sebagai yang desa-nya
dihapus
dampak pembangunan dampak pembangunan dan/atau
seperti waduk seperti waduk digabung dalam
rangka
penataan desa,
aset desa yang
uang penggantinya menjadi desa-nya
uang penggantinya diserahkan milik desa dan merupakan dihapus menjadi
kepada pemerintah pendapatan desa yang
Kabupaten/Kota sebagai penggunaannya diprioritaskan milik desa yang
pendapatan daerah untuk pembangunan sarana digabung.
prasarana desa
PEMINDAHTANGANAN
Tukar menukar
Penjualan
Aset Desa
dapat dijual,
apabila:
Tidak memiliki nilai manfaat dan/atau nilai berupa tanaman tumbuhan dan ternak yang
ekonomis dalam mendukung penyelenggaraan dikelola oleh Pemerintahan Desa, seperti pohon
Pemerintahan Desa; jati, meranti, bambu, sapi, kambing
di-Inventarisir
• sudah ditetapkan • diatur dalam
penggunaannya pedoman umum
• Dicatat dalam mengenai
buku inventaris kodefikasi aset
aset desa desa
• Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
bersama Pemerintah Penilaian Aset
Desa
• sesuai ketentuan
Desa • Penilai Pemerintah,
peraturan perundang- atau
• Dalam rangka • Penilai Publik
undangan
Pemanfaatan dan
Pemindahtanganan
• berupa tanah dan/atau
Inventarisasi bangunan
dan Penilaian Penilai Aset
Aset Desa Desa
Tukar Menukar
selain untuk
Untuk Kepentingan Bukan untuk kepentingan umum
Umum Kepentingan Umum dan bukan untuk
kepentingan umum
PEMBINAAN
DAN PENGAWASAN PEMBIAYAAN
Menteri melalui Ditjen Bina
Pemerintahan Desa melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan pengelolaan aset desa;
Gubernur melakukan pembinaan dan Dalam rangka pelaksanaan tertib
pengawasan terhadap pelaksanaan administrasi pengelolaan aset desa,
pengelolaan aset desa; pembiayaan dibebankan pada
Bupati/Walikota melakukan pembinaan APBDesa.
dan pengawasan pengelolaan aset
desa;
Bupati/Walikota dapat melimpahkan
kpd Camat.
• Pengelolaan aset desa khususnya yang terkait dengan pemanfaatan dan pemindahtanganan yang sudah
berjalan dan/atau sedang dalam proses sebelum ditetakannya Peraturan Menteri ini, tetap dapat
KETENTUAN dilaksanakan sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri ini.
PERALIHAN
• Kekayaan milik Pemerintah dan Pemerintah Daerah berskala lokal Desa yang ada di Desa dapat
dihibahkan kepemilikannya kepada Desa.
• Aset Desa yang telah diambil alih oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dikembalikan kepada Desa,
kecuali yg sudah digunakan untuk fasilitas umum.
KETENTUAN • Kekayaan milik Pemerintah Desa dan Pemerintah Daerah berskala lokal Desa yang dihibahkan kepada
LAIN-LAIN Desa serta aset Desa yang dikembalikan kepada Desa dilaksanakan sesuai dgn ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan.
• Ketentuan yang mengatur mengenai aset desa wajib menyesuaikan dan berpedoman dengan Peraturan
KETENTUAN Menteri ini paling lambat 1 (satu) tahun sejak Peraturan Menteri ini ditetapkan.
PENUTUP
PERMASALAHAN
Permasalahan dalam pengelolaan Aset Desa antara lain:
1. Sebagian besar Pemerintah Desa tidak memiliki Buku Inventaris Aset Desa yang
di Up Date secara berkala;
2. Sebagian besar Pemerintah Desa belum melakukan Inventarisasi Aset;
3. Sebagian besar Tanah Kas Desa (TKD) belum disertipikatkan atas nama
Pemerintah Desa;
4. Banyak aset desa khususnya yang berupa tanah dikuasai oleh pihak yang tidak
berhak (oknum);
5. TKD yang telah digunakan oleh Pemerintah Daerah belum dikembalikan (belum
diganti) kepada Pemerintah Desa;
6. Banyak pemindahtanganan aset desa khususnya tanah yg terjadi di masa
lampau tidak didukung dengan administrasi yang lengkap;
7. Masih rendahnya kesadaran perangkat desa tentang arti pentingnya pengelolaan
aset desa yang baik dan benar;
8. Aset Desa khususnya tanah belum dapat memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap peningkatan PA Desa.
KEBIJAKAN
% HASIL EVALUASI
Pemerintah Kab/Kota belum menerbitkan Peraturan
51.43 %.
Bupati/Walikota tentang Pengelolaan Aset Desa.
Pemerintah Kab/Kota belum menerbitkan Peraturan
22,86 %
Bupati/Walikota tentang Pengadaan Barang Jasa.
Pemerintah Kab/Kota belum menerbitkan Pedoman Teknis Tata
94,29 %
Cara Inventarisasi Aset Desa.
Pemerintah Kab/Kota belum melaksanakan pembinaan
71,43 %
Pengelolaan Aset Desa (sosialisasi, bimtek, pelatihan).
Pemerintah Kab/Kota belum melakukan monitoring
60 %
Pengelolaan Aset Desa.
EVALUASI BPKP RI
TERHADAP PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN ASET DESA
% HASIL EVALUASI
85,46 %. Pemerintah Desa belum melaksanakan Inventarisasi.
Pemerintah Desa belum menyampaikan laporan Aset Desa secara
84,78 %
berkala.
Pemerintah Desa belum menetapkan kebijakan pengelolaan aset
90,43 %
desa.
Pemerintah Desa belum menetapkan pembantu pengelola pengurus
56,03 %
aset desa.
Pemerintah Desa belum melaksanakan Musdes pembahasan usul
62,41 % pengadaan, pemindahtanganan dan atau penghapusan aset desa yg
bersifat strategis.
65,25 % regulasi pengadaan belum sesuai dg yang direncanakan.
LAPORAN HASIL INVENTARISASI ASET DESA
PROVINSI JAWA BARAT