SKRIPSI
OLEH :
LINAWATI
08C10104084
BAB 1
PENDAHULUAN
pencegahan serta penekanan pada mutu pelayanan kesehatan. Paradigma baru ini
dan asing akan semakin keras untuk merebut pasar yang semakin terbuka bebas.
pelayanan yang terkait dengan kebutuhan pasien harus dapat dilayani secara
pelayanan seperti itu maka diperlukanlah suatu sistem informasi manajemen yang
keperawatan yang baik. Setiap kali perawat bertemu pasien dimulailah sebuah
merupakan hubungan yang berbeda dari peran sosial biasa karena melibatkan
seorang pasien. Hubungan ini seringkali berkembang di atas titik rentan pada
2004, Rumah sakit Fatmawati juga membuat model yang hampir sama dengan RS
efisien dan efektif menjadi tuntutan masyarakat saat ini. Hal tersebut telah
rumah sakit umum Nagan Raya sangat penting untuk ditingkatkan disamping
masih sangat banyak hal lain yang harus diperbaiki guna meningkatkan mutu
pelayanan Rumah Sakit. Sangat ditakutkan jika pelayanan Rumah Sakit daerah
akan tersaingi dengan pelayan rumah sakit swasta. Masalah itu sudah tampak dari
jumlah penggunaan tempat tidur BOR (Bed Occupancy Rate) di RSUD Nagan
Raya, yaitu sejak tahun 2009 hanya mencapai 11%, tahun 2010 mencapai 23 %,
mencapai 60% - 85% (DEPKES RI). Dan lamanya penngunan tempat tidur LOS
(Length of Stay) antara 3 samapi dengan 4 hari. Dengan demikian mutu pelayanan
yang diberikan sudah ada kemajuan namun masih perlu untuk lebih ditingkatkan
Selain itu Masalah- masalah lain yang sering timbul dalam dunia kesehatan
berupa masalah teknologi (alat yang ada tidak termanfaatkan), komunikasi tidak
bagus, baik antara atasan dengan bawahan, sesama karyawan, dan karyawan
Perawat tidak dapat lepas dari proses komunikasi karena dalam menjalankan
perannya, perawat perlu berkolaborasi dengan pasien dan tim kesehatan yang lain.
RSUD Nagan Raya sebanyak 164 orang perawat yang aktif, oleh karena itu
kesehatan. Disamping itu ketersedian informasi yang masih sangat terbatas juga
menjadi masalah yang sangat penting untuk di perhatikan. Jika masalah tersebut
4
pelayanan yang lebih baik yaitu dengan cara mencari pe ngobatan keluar Daerah
2013 ?
1.4.1 Teoritis
2. Sebagai salah satu literatur ilmiah yang dapat digunakan dalam penelitian
berikutnya.
1.4.2 Praktis
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi staf Rumah Sakit
mengembangkan ilmu yang diproleh selama kuliah kedalam praktek dan kerja
lapangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teknologi
difahami sebagai “ upaya” untuk mendapatkan suatu produk yang dilakukan oleh
manusia dengan memanfaatkan peralatan (tools), proses dan sumber daya (Janner,
2006).
Teknologi yang disampaikan oleh Arnold pacey bahwa teknologi tetap terkait
Pada pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan,oleh karena itu teknologi tidak
bebas organisasi,tidak bebas budaya dan sosial ekonomi dan juga polotik (Janner,
2006).
1. Teknologi terkait dengan ide atau pikiran yang tidak akan pernah berakhir,
2. Teknologi merupakan kreasi manusia sehingga tidak alami dan bersifat buatan
(artificial).
dapat di batasi atau bersifat universal, tergantung dari sudut pandang analisis.
Dari definisi diatas, ada tiga entitas yang terkandung dalam teknologi, yaitu
hasil laboratorium secara online maupun lewat Short Message Service (SMS)
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih efisien dan efektif kepada
masyarakat. Sistem informasi hasil laboratorium online yang dapat dengan mudah
diakses lewat website maupun SMS. Pasien dari rumah tidak harus datang
informasi hasil laboratorium online dan SMS bagi pelanggan sangat membantu
mengambil hasilnya sehingga lebih praktis dari segi waktu terutama untuk pasien
yang tempat tinggalnya jauh dari laboratorium maupun bagi pasien dengan
aktifitas dan mobilitas tinggi. Salah satu kunci awal keberhasilan implementasi
terhadap teknologi yaitu persepsi pengguna terhadap manfaat dari teknologi dan
teknologi dapat diukur dari beberapa faktor yaitu penggunaan teknologi dapat
sistem dapat diukur dari beberapa faktor yaitu penggunaan sistem tidaklah
menyulitkan, pengguna merasa yakin bahwa mudah untuk mengerjakan apa yang
diperlukan dengan sistem yang tersedia dan pengguna merasa yakin bahwa belajar
item yang bermacam- macam dan kemampuan yang digunakan dalam pembuatan,
dengan cepat untuk semua organisasi, nasional, dan bentuk internasional (Janner,
2006).
2.2 Informasi
2.2.1 Pengertian
Menurut Gordon B. Davis (1974), Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi suatu bentuk yang penting bagi sipenerima dan mempunyai nilai yang
nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau
oleh beliau bahwa apakah informasi itu berguna atau tidak bergantung pada :
maka informasi itu harus membantu sipenerima dalam apa yang diusahakannya
untuk memperolehnya.
10
4. Ruang atau tempat, apakah informasi itu tersedia dalam ruangan atau tempat
yang tepat ?
hubungannya ?
6. Semantik, apakah hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan cukup
Sistem informasi rumah sakit (SIRS) adalah suatu tatanan yang berurusan
1. Mengacu pada UU Nomor 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit yaitu pasal 52
Ayat 1 yang berbunyi : Setiap Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan
(Kristanto, 2003).
3. SIM adalah sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated) untuk
dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu
dan strategis organisasi dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada
dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan (Sutanta, 2004).
12
pasien yang dirawat bulan lalu, besar piutang atau utang, apakah sudah sesuai
telah direncanakan;
2.3 Komunikasi
terkandung dua pengertian yaitu proses dan informasi, yang merupakan suatu
rangkaian dari langkah- langkah yang dilalui dalam usaha pencapaian tujuan.
(Wursanto, 2003).
perasaan. Proses ini meliputi informasi yang disampaikan baik secara lisan
maupun tertulis dengan kata-kata, atau yang disampaikan dengan bahasa tubuh,
gaya maupun penampilan diri, menggunakan alat bantu disekeliling kita sehingga
Komunikasi adalah :
melalui imajinasi,
6. Proses pengalihan pesan melalui saluran tertentu kepada orang laindengan efek
yang besar akan pekerjaan. Membagi informasi untuk perhatian yang besar akan
memberi dorongan vital bagi rasa seorang pegawai bahwa ia termasuk kedalam
golongan. Banyak orang membela kontak sehari- hari antara para atasan dan
saran serta menyakan pendapat, hanyalah merupakan beberapa buah dari banyak
3. Pesan (message) gagasan yang dinyatakan oleh pengirim kepada orang lain.
8. Ganguan (noise) efek internal atau eksternal akibat dari peralihan pesan.
Menurut (Liliweri, 2007) secara umum ada lima kategori fungsi (tujuan) utama
komunikasi, yakni:
yang diperintahkan.
(mengubah) sikap penerima agar dia menentukan sikap dan perilaku yang
merupakan salah satu isu penting yang menjadi perhatian dalam mencapai
seringkali tidak mengikuti rencana pengobatan seperti yang diarahkan oleh dokter
atau perawat karena berbagai faktor, termasuk: kesalahan komunikasi atau salah
untuk rencana perawatan, dan rejimen perawatan yang rumit sehingga pasien tidak
peraga teoritis yang menunjukkan bagaimana bentuk alur atau cara komunikasi itu
dimulai dan berakhir. Pada umumnya model- model komunikasi itu menunjukkan
aktivitas komunikasi yang; satu arah (linear), dua arah (timbal balik) atau model
pendengar.
2. Model interaksi, proses ini dimulai dari sumber yang melakukan encode
terhadap pesan, jadi sumber mengolah pesan kedalam suatu bentuk yang dapat
tersebut.
komunikasi dikatakan efektif jika terjadi transaksi antar pengirim pesan dan
penerima pesan.
pengalaman dan respon orang terhadap sehat dan sakit yang merupakan suatu
fenomena perhatian perawat. Perawat atau nurse berasal dari kata nutrix yang
yang komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit
2003).
Dalam hal ini perawat berada dalam posisi kunci untuk meningkatkan kualitas
menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada orang lain. Kasih sayang yang
pehamahan akan pengalaman orang lain yang melibatkan pengorbanan diri atau
menempatkan kebaikan orang lain diatas diri sendiri. Simpati adalah fakta atau
yang lebih luas yang mungkin lebih cocok dengan tujuan keperawatan: Kasih
sayang yang teredukasi atau pemahaman intelektual akan keadaan emosi orang
Untuk menegakkan sebuah profesi, harus disusun suatu kode etik. Profesi
etis dan mengakui tanggung jawab yang dipercayakan kepada profesi keperawatan
penghargaan terhadap martabat, nilai, dan keunikan yang telah menjadi sifat
dari setiap individu, tidak dibatasi oleh pertimbangan status sosial atau
melakukan delegasi tugas yang tepat sesuai dengan kewajiban perawat untuk
5. Perawat berhutang tugas yang sama terhadap diri sendiri maupun terhadap
penyediaan asuhan kesehatan yang berkualitas dan konsisten dengan nilai- nilai
Teknologi
(Janner, 2006)
Komunikasi
Teknologi
Komunikasi
2.7 Hipotesis
Pelayanan Keperawatan.
Pelayanan Keperawatan.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah survei analitik
cross Sectinal yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara
factor- faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). (Notoatmodjo,
2010).
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga perawat yang berjumlah 164
orang, yang memberikan perawatan kepada pasien di Rumah Sakit Umum Daerah
Nagan Raya.
3.3.2 Sampel
Slovin yaitu :
N
n
1 N (d ) 2
n = besarnya sampel
N = total populasi
Sehingga didapatkan :
164
n 62
1 164(0,1) 2
Dari hasil tersebut maka diperoleh sampel sebanyak 62 orang dari 164 populasi
perawat yang memberi pelayanan langsung kepada pasien di RSUD Nagan Raya.
sistematis).
24
Pada penelitian ini instrument yang akan digunakan berupa kuesioner yang terdiri
responden. Data ini juga bersumber dari RSUD Nagan Raya dan literatur- literatur
No Variabel Independen
1. Variabel Teknologi
:
Definisi Seluruh
: perangkat ide, metode, teknik
benda-benda yang dibutuhkan untuk
menunjang
: pelayanan keperawatan.
Cara ukur Wawancara
:
Alat ukur Kuesioner
:
Hasil ukur 1) Baik
2) : Kurang
Skala ukur Ordinal
2. Variabel Informasi
:
Definisi Pesan
: yang disajikan yang bermanfaat bagi
pasien dan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan
: saat ini atau mendatang.
Cara ukur Wawancara
:
Alat ukur Kuesioner
:
Hasil ukur 1) Baik
2) : Kurang
Skala ukur Ordinal
3. Variabel Komunikasi
:
Definisi Interaksi yang terjadi antara pasien dan
perawat yang dapat memberikan
ketentraman.
Cara ukur wawancara
Alat ukur kueisoner
Hasil ukur 1) Baik
2) Kurang
Skala ukur Ordinal
No Variabel Dependen
4. Variabel Pelayanan
: Keperawatan
Definisi Respon
: yang diberikan oleh perawat yang
memberikan kenyaman kepada pasien
berupa
: kata atau tindakan.
Cara ukur Wawancara
:
Alat ukur Kuesioner
:
Hasil ukur 1) Baik
2)Kurang
:
Skala ukur Ordinal
26
3.6.1 Teknologi
skor <5
3.6.2 Informasi
skor <5
3.6.3 Komunikasi
skor <5
27
skor <5.
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk satu variabel atau per
variabel. Tujuannya adalah untuk melihat seberapa besar proporsi variabel yang
diteliti dan disajikan dalam bentuk tabel. Analisis univariat dilakukan unt uk
indenpeden dan variabel dependen digunakan analisis statistik dengan uji chi
a. Jika nilai p < 0,05 maka hipotesis penelitian (Ho di tolak) atau dapat
b. Jika nilai p > 0,05 maka hipotesis penelitian (Ha diterima) atau dapat
dan sebuah variabel dependent. Karena data berbentuk katagorik maka untuk
digunakan analisis statistk Uji Chi-square dengan memakai nilai alpha 0,05. Jika
ada sel yang memiliki harapan kurang sama dengan 5, maka digunakan fisher
1. Bila tabel 2x2 dijumpai nilai ecpected (harapan) kurang dari 5, maka yang
2. Bila tabel 2x2 dan tidak ada nilai ecpected (harapan) lebih besar dari 5, maka
3. Bila tabel lebih dari 2x2 misalnya 2x3, 3x3 dan seterusnya, maka digunakan uji
pearson Chi-square.
29
BAB IV
Perawatan Ujong Patihah dengan kapasitas 10 tempat tidur, satu rumah dinas dokter
dan dua rumah dinas paramedis. Pada tahun 2004 pemerintah melalui Departemen
gedung poliklinik dan administrasi dan dana dari APBD Prov. NAD tahun anggaran
2004 untuk membangun gedung UGD. Gedung poliklinik dan administrasi 1.200 M 2
Setelah gempa dan tsunami, pusat pelayanan kesehatan korban gempa dan
tsunami Kabupaten Nagan Raya pada saat itu berada dipukesmas perawatan Ujong
Patihah (cikal bakal RSUD Nagan Raya). Di pukesmas inilah sejak awal Januari
sampai dengan April 2005 dibuka pelayanan dokter spesialis (Volunteer) yang datang
langsung dari Swiss untuk membantu korban gempa dan tsunami. Dokter-dokter
spesialis tersebut dibawa oleh sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang
bergerak dalam pelestarian lingkungan hidup yaitu Yayasan Ekosistem Lestari (YEL)
Pada tanggal 20 April 2005 dikeluarkan SK. Bupati Nagan Raya Nomor:
perawatan dalam lokasi RSUD, Pemda Nagan Raya akhirnya mengeluarkan Perda
(Qanun) No.3 Tahun 2005 Nagan Raya tentang struktur organisasi RSUD Nagan
Raya dilantik Kepala kantor pelayanan kesehatan RSUD Nagan Raya pada tanggal 7
April 2005 sesuai surat keputusan (SK) Bupati Nagan Raya Nomor: Peg.
Januari 2006. Pembangunan RSUD Nagan Raya bantuan YEL, PanEco dan Caritas
Swiss telah dimulai pada akhir bulan Februari 2006 dan berakhir pada akhir bulan
Mai 2007. Dalam tahun 2007 juga oleh BRR dilakukan revitalisasi RSUD Nagan
Raya dengan membangun gedung UGD, gedung Medical Record (Rekam Medik) dan
(surat No.: 873.1/2506/RA/2007 tanggal 4 Mai 2007). Kemudian bupati Nagan Raya
mengirimkan surat Permohonan Izin operasional dan Klasifikasi RSUD Nagan Raya
klasifikasi kelas C.
31
Secara geografis RSUD Nagan Raya terletak antara 9 11’ Lintang Utara dan 95
02’ Bujur Timur. Jenis tanah adalah podsolik merah kuning dan jenis batuan sedimen
liat dan pasir. Geomorfologi lokasi RSUD Nagan Raya adalah dataran rendah pantai
Barat Sumatra yang berfotografi datar dengan ketinggian kurang lebih 3 meter dari
permukaan laut.
dan Komunikasi Terhadap Peningkatan Pelayan Keperawatan tahun 2013, maka hasil
Analisis ini dilakukan untuk melihat masing- masing variabel yang diteliti dalam
4.3.1.1 Teknologi
No Teknologi Frekuensi %
1 Baik 33 53,2
2 Kurang 29 46,8
Total 62 100
Sumber: Data Primer (diolah 2013)
4.3.1.2 Informasi
No Informasi Frekuensi %
1 Baik 34 54,8
2 Kurang 28 45,2
Total 60 100
Sumber: Data Primer (diolah 2013)
Berdasarkan tabel 4.2 dari 62 orang responden, yang menyatakan informasi baik
4.3.1.3 Komunikasi
No Komunikasi Frekuensi %
1 Baik 37 59,7
2 Kurang 25 40,3
Total 62 100
Sumber: Data Primer (diolah 2013)
baik berjumlah 37 orang (59,7%) dan responden yang menyatakan bahwa komunikasi
keperawatan yang baik berjumlah 29 orang (46,8%) dan responden yang menyatakan
antara dua variabel tersebut. Analisis ini menggunakan uji Chi-square jika p value
Pelayanan Keperawatan
Teknologi Baik Kurang Total P value
N % n % n % α
Baik 21 63,6 12 36,4 33 100
Kurang 8 27,6 21 72,4 29 100 0,010 0,05
Jumlah 29 46,8 33 53,2 62 100
Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)
Dari tabel 4.5 dapat dilihat dari 33 orang perawat yang menyatakan teknologi
yang baik dan 12 orang perawat lainnya (36,4%) untuk peningkatan pelayanan
Dari hasil uji chi square didapatkan nilai p = 0,010. Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Umum Nagan Raya tahun 2013.
35
Pelayanan Keperawatan
Informasi Baik Kurang Total P value α
N % n % n %
Baik 21 61,8 13 38,2 34 100
Kurang 8 28,6 20 71,4 28 100 0,019 0,05
Jumlah 34 54,8 28 45,2 62 100
Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)
Dari tabel 4.6 dapat dilihat dari 34 orang perawat yang menyatakan informasi
yang baik dan 13 orang perawat lainnya (36,4%) untuk peningkatan pelayanan
Dari hasil uji chi square didapatkan nilai p = 0,019. Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Umum Nagan Raya tahun 2013.
Pelayanan Keperawatan
Komunikasi Baik Kurang Total P value Α
N % n % n %
Baik 23 62,2 14 37,8 37 100
Kurang 6 24,0 19 76,0 25 100 0,007 0,05
Jumlah 25 40,3 37 59,7 62 100
Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)
36
Dari tabel 4.7 dapat dilihat dari 37 orang perawat yang menyatakan teknologi
yang baik dan 14 orang perawat lainnya (37,8%) untuk peningkatan pelayanan
Dari hasil uji chi square didapatkan nilai p = 0,007. Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Umum Nagan Raya tahun 2013.
4.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis bivariat menggunakan Uji Chi square didapatkan nilai
p = 0,010. Hal ini menunjukkan bahwa p < α (0,05) , sehingga terdapat hubungan
Berdasarkan hasil ini dapat diasumsikan bahwa semakin baik teknologi (baik
komputerisasi maupun medis) disuatu Rumah Sakit, maka semakin besar juga
peluang pelayanan keperawatan yang diberikan di Rumah Sakit menjadi baik. Atau
memanfaatkan teknologi yang sudah ada saat ini secara maksimal. Karena teknologi
dapat memberi percepatan dalam proses pencapaian tujuan dan mempermudah usaha
yang dilakukan oleh pihak pemberi pelayanan. Hal ini sejalan dengan pendapat yang
manusia.
Berdasarkan hasil analisis bivariat menggunakan Uji Chi square didapatkan nilai
p = 0,019. Hal ini menunjukkan bahwa p < α ( 0,05) , sehingga terdapat hubungan
Berdasarkan hasil ini dapat diasumsikan bahwa semakin baik informasi yang ada
disuatu rumah sakit maka semakin baik pula kualitas pelayanan keperawatan yang
diberikan oleh instansi yang bersangkutan, karena informasi mempunyai fungsi yang
sangat penting. Hal ini sejalan dengan yang di sampaikan oleh Paulus (2005), Sistem
Berdasarkan hasil analisis bivariat menggunakan Uji Chi square didapatkan nilai
p = 0,007. Hal ini menunjukkan bahwa p < α (0,05) , sehingga terdapat hubungan
Berdasarkan hasil ini dapat diasumsikan bahwa semakin baik komunikasi yang
terjadi antara perawat dan pasien, perawat dengan dokter, dan sesama perawat maka
semakin baik pula pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat kepada pasien
38
dan pasien dapat merasakannya. Akan tetapi, adakalanya komunikasi menjadi salah
sasaran akibat harapan yang berbeda-beda dari masing masing individu baik perawat
itu sendiri maupun pasien. Hal ini sesuai yang dikatakan oleh Kennedy (2009),
keperawatan yang baik. Setiap kali perawat bertemu pasien dimulailah sebuah
hubungan, baik untuk pasien maupun perawat. Hubungan ini seringkali berkembang
di atas titik rentan pada kesehatan pasien, disaat pasien mencari penilaian,
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Keperawatan di Rumah Sakit Umum Nagan Raya Tahun 2013. Dari hasil
yang didapat dengan memakai Chi- square P value = 0,010 yang berarti P
value <0,05
Rumah Sakit Umum Nagan Raya Tahun 2013. Dari hasil yang didapat dengan
Rumah Sakit Umum Nagan Raya Tahun 2013. Dari hasil yang didapat dengan
5.2 Saran
lebih banyak dengan pasien maka perhatikan pola komunik asi yang efektif
George R. Terry & LeslieW. Rue.2008. Dasar Dasar Manajemen. Bumi Aksara:
Jakarta.
Roger B. Ellis, dkk. 2000. Alih Bahasa Susi Purwoko. Komunikasi Interpersonal
dalam Keperawatan. EGC: jakarta.
Sutanta, Gatut. 2007. agar Rumah Tidak Gelap & Tidak Pengap. Penebar
Swadaya: jakarta
UU Nomor 44 tahun 2009 pasal 52, Tentang Rumah Sakit. Diunduh pada 20
september. 2012.