Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TREND DAN ISSUE DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 10 :

PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan hidayah Nya
sehingga kami mampu menyusun sebuah makalah dengan judul "Trend dan Issue
dalam Pelayanan Keperawatan". Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan di Poltekkes Kemenkes
Jambi.

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan baik pada penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu penulis
mengharapkan, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Jambi, 17 Oktober 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada negara barat era tahun 1850 an informasi berkembang dua kali lipat dari
sebelumnya. Sangat memungkinkan sekali seseorang mendapatkan informasi dan
menggunakan informasi terebut. Seorang dokter dan perawat saat ini bisa saja
membaca artikel kesehatan tiap hari. Pengetahuan di berbagai bidang berubah,
seseorang dapat mendapatkan informasi dan pengetahuan dengan lebih baik

Demikian juga dalam pelayanan kesehatan, peningkatan pengetahuan memicu


perkembangan di berbagai keahlian sebagai sub spesialis. Kendala yang adaterkait
data dan informasi banyak sekali data pasien yang diperlukan petugas kesehatan
kesulitan mengingat dan mengelola data dengan baik

Ketika digunakan dengan tepat informatika keperawatan akan banyak memberikan


manfaat untuk meningkatkan pelyanan kepada pasien dan membuat pelayanan
keperawatan lebih bermakna. Teknologi yang digunakan dapat mengurangi kerja
dengan kertas (paperwork) dan meningkatkan komunikasi serta menghemat waktu
perawat

Sistem informasi membantu perawat mengerjakan berbagai tugas kaitannya dengan


pengambilan keputusan dengan DSS (Decision Support System). DSS membantu
membuat hubungan antara informasi yang didapatkan dari pasien literature pilihan
tindakan berdasarkan integrasi sistem. Sistem informasi juga meningkatkan
keamanan dan keselamatan pasien. Informatika dapat mencegah eror dengan
melaksanakan fungsi pengambilan keputusan dan mencegah fungsi yang tidak tepat.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui telehealth sebagai trend dan issue dalam pelayanan keperawatan.
2. Mengetahui langkah strategis dalam menghadapi trend dan issue perubahan
keperawatan di masa depan.
3. Mengetahui peran perawat dalam menyikapi trend dan issue.
4. Mengetahui peluang keperawatan untuk memanfaatkan trend dan issue untuk
meningkatkan pelayanan keperawatan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Telehealth sebagai Trend dan Issue dalam Pelayanan Keperawatan

Pada telehealth secara umum ada dua teknologi yang dalam pelayanan: store
forward dan real time teknologi.

1. Tekhnologi simpan dan sampaikan (store and forward) misalnya: gambar yang
didapatkan dari elektonik seperi tekhnologi x ray, dapat dikirimkan pada spesialis
untuk diinterpretasi. Gambar tersebut saja yang berpindah pindah Radiologi,
dermatologi, patologi adalah contoh spesialisasi yang sangat kelihatan
menggunakan tekhnologi ini.

2. Tekhnologi real time Real time adalah teknologi yang membuat pasien dan
provider berinteraksi dalam waktu yang sama. Banyak alat telekomunikasi yang
memfasilitasi komunikasi dua arah menggunakan tekhnologi real time dalam
telehealth. Tekhnologi realtime juga dapat membuat alat untuk
menstransimisikan gambar dari tempat yng berbeda. Misalnya kamera untuk
mengobservasi keadaan klien. Tekhnologi realtime memfasilitasi komunikasi dua
arah baik audio maupun video, yang bisa digunakan dalam telehealth. Sebagai
kombinasi realtime dan robotik, seorang dokter bedah dapat melakukan operasi
dengan alat operasi khusus dari jarak tertentu. Prosedur ini disebut dengan
telepresence. Telepresence menjadi salah satu sub bagian dari telehealth. Saat ini
masih sedang dikembangkan karena membutuhkan sistem yang 100% reliable
dan bandwith yang sangat tinggi.

Telenursing adalah bagian dari telehealth. Telenursing menawarkan program


kolabortif dan mengurangi biaya pasien. Sebagai contoh: konsultasi dengan
perawat akan mengurangi angka kejadian masukanya pasien dengan keadaan
emergency ke Rumah Sakit.
Telehealth terdiri dari berbagai jenis bentuk dan telah menunjukkan segi
manfaatnya. Beberapa manfaat dari telehealth misalnya: meningkatkan kualitas
pelayanan, mengurangi waktu, meningkatkan produktifitas akses. meningkatkan
peluang belajar. Ada beberapa isu yang perlu diperhatikan dalam
penyelenggaraan telehealth yaitu:

1. Pembiayaan
Pembiayaan adalah hambatan dalam penyelenggaraan telehealth. Meskipun
dijumpai bahwa telehealth banyak mempunyai manfaat. Pemerintah masih
kurang dalam mengembangkan telehealth.

2. Aspek Legal
Aspek hukum menyatakan bahwa warga negara harus dilindungi dari praktek
petugas kesehatan yang tidak baik

3. Standar Keamanan
Perhatian dalam apliksi tekhnologi dalam pelayanan kesehatan adalah
keamaan/keselamatan pasien. Sistem pelayanan telehealth harus bisa menjamin
keselamatan bagi pasien. Berkaitan dengan hal tersebut ANA (American Nursing
Association) menerbitkan 3 pedoman telehealth yaitu: Prinsip dasar telehealth
pada tahun 1998, kompetensi telehealth tahun 1999 dan mengembangkan
protokol telehealth pada tahun 2001.

4. Keamanan Data
Telehealth memerlukan pencatatan elektronik (elektronik health record), yang
rawan akan privasi, kerahasiaan dan keamanan data. Sehingga penyelenggaraan
telehealth harus bisa menjamin keamanan data.

5. Infrastruktur Komunikasi
Infrastruktur telekomunikasi merupakan bagian dari telehealth yang mempunyai
biaya dengan prosentase paling besar. Issue yang lain, adalah alat untuk
hubungan antarmuka (interface) akan sulit menyelenggarakan telehealth jika
tidak ada saling hubungan (interkoneksi) antar alat.
2.2 Langkah Strategis dalam Menghadapi Trend dan Issue Perubahan
Keperawatan di Masa Depan.

Alternatif strategi perawat Indonesia dalam menghadapi asuhan keperawatan di


masa mendatang adalah "the nurse should do no harm to your sell" (Nightingale).
Pernyataan ini berarti semua tindakan keperawatan harus dapat memenuhi
kebutuhan pasien tanpa adanya risiko negatif yang ditimbulkan. Strategi yang
harus ditempuh meliputi:

1. Peningkatan Pendidikan Bagi Perawat Practicioner


Langkah awal yang perlu ditempuh oleh Perawat Profesional adalah
mengembangkan Pendidikan Tinggi Keperawatan dan memberikan kesempatan
kepada para perawat untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

2. Pengembangan Ilmu Keperawatan


Ilmu keperawatan harus secara terus-menerus dikembangkan. Prioritas utama
dalam pengembangan ilmu keperawatan adalah tantangan untuk mengembangkan
substansi isi ilmu melalui pengkajian yang mendalam. Tahap kedua adalah
menerapkan prinsip-prinsip ilmu keperawatan dalam praktik keperawatan
profesional

3. Pelaksanaan Riset yang Berorientasi pada Masalah di Klinik/ Komunitas


Pelaksanaan riset merupakan dasar ilmu dan seni di dalam praktik keperawatan
profesional. Pelaksanaan riset keperawatan berdasarkan praktik keperawatan
dapat memengaruhi dan mengubah arah perkembangan pendidikan serta praktik.
Riset keperawatan harus dilihat dari sebagai bagian integrasi dari praktik
keperawatan. Perawat yang bekerja dengan pasien dan peka terhadap respons dari
individu terhadap penyakit dan kesehatan. Perawat dipersiapkan ntuk
mengidentifikasi masalah dan menganalisisnya melalui penelitian yang
berdampak terhadap pelayanan keperawatan untuk semua orang.
4. Menerapkan Model dan Metode Asuhan Keperawatan Profesional Terbaru
(MAKP)
Manajer keperawatan yang efektif akan memanfaatkan proses manajemen untuk
mencapai tujuan melalui usaha orang lain. Dalam setiap kegiatan selalu
didasarkan pada perencanaan yang matang dan juga didasarkan pada informasi
yang akurat tentang apa yang belum diselesaikan, dengan cara apa, untuk alasan
apa, siapa, dan sumber daya apa yang tersedia dalam merencanakan kegiatan.

2.3 Peran Perawat dalam Menyikapi Trend dan Issue

Dengan perkenibangan teknologi kesehatan ini, diharapkan dan sekaligus


mengharuskan tenaga kesehatan khususnya perawat untuk berperan aktif dalam
pengaplikasian teknologi tersebut dalam bidang keperawatan. Berikut peran
perawat dalam menghadapi kemajuan dan perkembangan teknologi informasi
dalam bidang kesehatan:

1. Perawat sebagai motor penggerak dalam profesi kesehatan yang ada di rumah
sakit dalam penerapan teknologi saat ini telah banyak dikembangkan. Dalam hal
ini, berarti seorang perawat harus mampu menggunakan teknologi tersebut dalam
melakukan proses layanan keperawatan. Penggunaan teknologi untuk perawat
dapat diawali dengan penggunaan media pendokumentasian keperawatan yang
berbasis komputerisasi. Sehingga dengan demikian, perawat harus mampu
menguasai teknologi untuk proses layanan yang diberikan.

2. Perawat sebagai pengguna kemajuan teknologi dan sistem informasi untuk


proses pemberian kontinuitas keperawatan pada pasien. Dengan menggunakan
kemajuan teknologi dan sistem informasi tersebut, perawat akan tetap mampu
mengontrol dan memberikan layanan keperawatan bagi pasien secara
berkelanjutan atau kontinu, walaupun pasien sudah telah meninggalkan rumah
sakit.
3. Perawat sebagai penyedia layanan keperawatan (caring) untuk semua klien
tanpa terbatas ruang (tempat) dan waktu. Ini berarti layanan caring yang menjadi
prinsip dan ciri dari keperawatan akan tetap tercurah untuk klien dimanapun dan
kapanpun tenaga keperawatan dibutuhkan. Meskipun penggunaan teknologi dan
sistem informasi dalam pemberian layanan keperawatan tersebut dilakukan secara
tidak langsung, tetapi layanan tersebut tidak menghalangi pemberian pelayanan
caring dari perawal.

4. Perawat sebagai profesi yang mampu meningkatkan profesionalitasnya dalam


bidangnya. Tekonologi e-health atau telemedika yang telah dikuasai dan telah
diaplikasikan oleh perawat akan menjadi bukti profesionalismenya dalam
pemberian layanan kesehatan bagi masyarakat. 5. Perawat sebagai monitoring
kesehatan bagi pasien. Dengan menggunakan kemajuan teknologi dan sistem
informasi seperti teknologi telemedika dan e-health, perawat dengan mudah
memberikan pendidikan atau edukasi kesehatan sekaligus promosi kesehatan
pada klien guna sebagai alat informasi dalam pencegahan penyakit.

6. Perawat sebagai penyedia layanan komunikasi interkatif bagi klien atau pasien.
Dengan menggunakan teknologi dan sistem informasi seperti e- health dan
telemedika, perawat akan menyediakan layanan komunikasi dan informasi
kepada klien atau pasien mengenai penyakitnya. Layanan komunikasi yang
disediakan perawat untuk pasien atau klien ini akan membantu pasien atau klien
dalam pemahaman penyakitnya, pasien atau klien akan secara aktif untuk
berpartisipasi dalam mengakses, menerima, dan mengetahui kelanjutan dari
pengobatan medis yang dilakukan pasienatau klien.

7. Perawat harus mampu dan terampil dalam menggunakan teknologi informasi,


karena saat ini pasien atau konsumen telah banyak yang terampil dalam mencari
informasi tentang penyakit dari berbagai literatur yang tersedia. Sehingga apabila
perawat tidak mampu dan tidak terampil dalam hal perkembangan dan kemajuan
teknologi, maka akan menyebabkan ketidakmampuan perawat dalam menafsirkan
berbagai bentuk pertanyaan kesehatan dari para pasien atau konsumen.

Sehingga dengan demikian, konstribusi peran perawat terhadap perkembangan


teknologi informasi dalam bidang kesehatan akan terasa lebih nyata, aman, dan
lebih efektif untuk meningkatkan kualitas layanan keperawatan yang diberikan
kepada masyarakat pada umumnya. Dengan hal inilah pemberdayaan kesehatan
bagi seluruh masyarakat akan terlaksana dengan baik.

2.4 Peluang Keperawatan untuk Memanfaatkan Trend dan Issue untuk


Meningkatkan Pelayanan Keperawatan

Beberapa keuntungan telenursing yaitu:

1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat
darurat, RS dan nursing home).
2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan
pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS.
4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya
dan meningkatkan pemanfaatan tehnologi.
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance
learning dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan.
Telenursing dapat pula digunakan dalam pembelajaran di kampus, video
conference, pembelajaran online dan multimedia distance learning. Ketrampilan
klinik keperawatan dapat dipelajari dan dipraktekkan melalui model simulasi
lewat secara interaktif.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pemanfaatan tekhnologi dalam pelayanan keperawatan mempunyai banyak


manfaat dan keuntungan bagi berbagai pihak diantaranya pasien, petugas
kesehatan dan pemerintah. Aspek kemudahan dan peningkatan jangkauan serta
pengurangan biaya menjadi keuntungan yang bisa terlihat secara langsung.

Dengan adanya kontribusi teknologi dalam pelayanan keperawatan di rumah atau


homecare, akan banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan oleh pasien dan
keluarga, perawat, instansi pelayanan kesehatan dan termasuk juga pemerintah
dalam hal ini adalah Departemen Kesehatan. Namun demikian untuk bisa
mengaplikasikan telehealth dalam bidang keperawatan banyak sakali tantangan
dan hambatannya misalnya: faktor biaya, sumberdaya manusia, kebijakan dan
perilaku.

3.2 Saran

Tenaga kesehatan harus lebih giat dalam melakukan penyuluhan tentang


penggunaan teknologi dalam pelayanan keperawatan bagi masyarakat, agar
masyarakat bisa lebih mampu menggunakan dan mengetahui manfaat dari
teknologi tersebut.

Pembangunan di daerah-daerah terpencil harus segera dilakukan oleh pemerintah.


Karena untuk menggunakan teknologi yang telah disediakan membutuhkan
koneksi internet.

DAFTAR PUSTAKA
Silalahi, R. D. 2019. "Peran Pemimpin dalam Perkembangan Teknologi
Informasi Telenursing yang Menjadi Trend Isu Keperawatan". Medan:
Universitas Sumatera Utara

Sudaryanto, A., & Irdawati. 2008. Pemanfaatan Teknologi dalam Pelayanan


Kesehatan. Berita Ilmu Keperawatan, 1(1), 47-50

Anda mungkin juga menyukai