Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diera perkembangan zaman yang semakin maju dan cangih, berbagai upaya
dilakukan untuk pemenuhan kesehatan termasuk didalamnya yaitu komunikasi
antar klien dangan tenaga medis yang menangani problem-problem kesehatan.

Oleh sebab itu, juga karena faktor ketenega kerjaan yang dituntut semakin
terdepan dan maju maka telenursing menjadi solusi yang tepat.

Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam


memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana
ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa
perawat.

B. Tujuan

Tujuan dari telenursing adalah tidak untuk membentuk diagnosis medis,


melainkan difokuskan pada dimensi dari urgensi. Sehingga para perawat akan
lebih terfokus pada informasi, dukungan, dan meningkatkan pengetahuan. Untuk
mencapai hasil yang positif dari konsultasi melalui telephone maka sangat
dibutuhkan cara berkomunikasi yang baik. Komunikasi yang baik akan
berdampak pada perasaan sehingga setiap perkataan akan mudah untuk didengar
dan dipahami. Dengan demikian klien dan keluarganya akan termotivasi untuk
mengikuti saran perawat

C. Manfaat Telenursing

1. Bisa memahami Teknologi Sistem Informasi Keperawatan di Rumah


Sakit.
2. Bisa memahami peningkatan Sumber Daya Manusia yang Handal di
bidang Informasi dan Teknolgi.
3. Mahasiswa Lebih dapat mendalami Informasi dan Teknologi.
4. Mahasiswa lebih berkualitas dan kreatif sebagai bekal Dunia kerja.
5. Mahasiswa dapat mengoptimalkan fungsi teknologi dan Informasi.

D. Sasaran

Sasaran adalah individu, keluarga, kelompok, dan tenaga kesehatan agar


lebih mudah dan efektif dalam pelayanan kesehatan

E. Materi

Meningkatkan Pelayanan Keperawatan Dengan Pendekatan Telenursing

Keperawatan sebagai suatu profesi kesehatan yang ikut dalam mencapai tujuan
pembangunan kesehatan Indonesia yaitu menciptakan bangsa Indonesia yang sehat
dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang merata, bahwa kesehatan merupakan hak
asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai
dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sesuai dengan UU
36 tahun 2009 pasal 1 menjelaskan sumber daya di bidang kesehatan adalah segala
bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta
fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah
daerah, dan/atau masyarakat.

Perawat merupakan bagian utama dan yang penting dalam penggunaan teknologi
dalam perawatan kesehatan. Penggunaan teknologi telekomunikasi dan informasi ini
dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien pada jarak jauh.
Penggunaan teknologi telekomunikasi dan informasi ini tentunya membutuhkan
kemampuan dan kopetensi seorang perawat dalam penggunaanya, karena meskipun
asuhan keperawatan dilakukan melalui teknologi namun perawat tetap melakukan
proses keperawatan, mulai dari pengkajian, intervensi, implementasi dan
mengevaluasi hasil asuhan yang sudah diberikan (Skiba & Barton, 2000).

International Council of Nurse (ICN) adalah sebuah organisasi dari asosiasi


perawat nasional yang mewakili perawat dari 128 negara, yang bertujuan untuk
memajukan profesi keperawatan dan mempengaruhi kebijakan kesehatan. Telenursing
dianggap sebagai factor yang penting dalam memenuhi tujuan tersebut. Tujuan
telenursing ini adalah untuk meningkatkan keterlibatan perawat dalam pengembangan
dan pengunaan teknologi telehealth untuk melayani kolaborasi, pendidikan kesehatan
kepada pasien melalui data yang diterima dari pasien.

Pengunaan teknologi telehealth dan telenursing yang penting adalah keandalan


dan validitas transmisi data untuk keselamatan pasien, dengan focus kepada
perawatan pasien bukan pada teknologinya, karena teknologi telehealth telenursing
adalah sebagai media memberikan asuhan keperawatan bukan sebagai alat yang
menggantikan praktek keperawatan berkualitas tinggi.

Dengan teknologi komunikasi dapat menghubungkan perawat yang satu dengan


yang lain serta kepada pasien mereka, perawat juga dapat bekerja sama memenuhi
kebutuhan pasiennyadari dekat dan dapat menjangkau pasien walaupun di kolasi yang
jauh dan terpencil.

1. Defenisi Telenursing

Telenursing didefenisikan sebagai praktek keperawatan jarak jauh


menggunakan teknologi telekomunikasi (Vinson et al, 2011). Telenursing juga
dapat diartikan sebagai penggunaan telehealth/telemedicine teknologi untuk
memberikan asuhan keperawatan (Fitzpatrick, 1999). Telenursing mengacu
kepada penggunaan teknologi dan telekomunikasi dalam bidang keperawatan
untuk meningkatkan perawatan yang diberikan kepada pasien (ICN, 2001).
Telenursing juga didefenisikan sebagai teknologi komunikasi untuk
memberikan perawatan jarak jauh (Schachta & Sparks, 1998).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa telenursing


adalah suatu praktek memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan
penggunaan teknologi telekomunikasi dan informasi dalam perawatan
kesehatan pada jarak jauh.

Telenursing merupakan teknologi baru yang dapat digunakan untuk


membantu proses pelayanan home care dan untuk penyakit-penyakit kronis.
Perawat menggunakan teknologi sebagai dukungan dalam pembuatan
keputusan, pendelegasian, dan pembelajaran untuk meningkatkan interaksi
yang sedang berlangsung dengan tetap mempertahankan kontinuitas, rasa
hormat, kerjasama, dan kolaborasi dalam perawatan jarak jauh baik di masa
sekarang dan mendatang.

2. Manfaat dan resiko penggunaan telenursing

Penggunaan telenursing tentunya memberikan manfaat yang lebih besar


dibandingkan dengan resiko yang terjadi. Di Amerika telah dilakukan
penelitian terhadap telewokers yang telah berpengalaman, manfaat tersebut
adalah:

1) meningkatkan produktivitas kerja

2) meningkatkan motivasi kerja karyawan dan merespon dengan baik


dari kepercayaan dan keyakinan yang diberikan

3) keterampilan retensi dimana perawat dapat dipertahankan oleh


keluarga jika pasien dalam kondisi krisis, penyakit kronis atau
kehamilan

4) perawat dapat terus bekerja tanpa ada gangguan dan lebih sedikit
bekerja absen

5) fleksibel, artinya tidak membutuhkan beban kerja dalam perjalanan


dan penggunaan waktu

6) ketahanan, yaitu gangguan perjalanan seperti transportasi tidak


menyebabkan keterlambatan atau ketidak hadiran

7) keseimbagnagn antara hubungan keluarga dan pekerjaan lebih baik

8) mengurangi kemacetan lalu lintas. Disamping manfaat ada resiko


yang dapat timbul dari penggunaan telenursing yang harus diperhatikan
misalnya keamanan data dan keselamatan pasien, dibutuhakan citrix dan
wyse yang dapat menyompan data dan memastikan data sebagai suatu
yang privasi dan aman (ETO, 2000).
Manfaat lain yang dapat diperoleh dari telenursing adalah prioritas untuk
meningkatkan efisiensi, mengecilkan proses, dan meningkatkan akses ke
tempat dan jenis pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah perawatan
pasien.

Dengan penggunaan telehealth kerahasiaan pasien harus tetap menjadi


perhatian dan harus selalu dipertimbangkan. Ruangan tertutup tanpa lalu
lintas orang-orang penting untuk menjaga privasi. Perawat juga tetap
menghargai dan menghormati kebebasan dan kerahasiaan pasien.

3. Sistem telenursing

College of Nursing and Medical Tecnology, University of Tsukuba bekerja


sama dengan Departement of informatics Mediology Mukogawa Womens
University, Japan menciptakan sebuah model pengembangan system
telenursing pada pasien-pasien yang kronis, karena pasien dengan kondisi
kronis membutuhkan perawatan yang terus menerus, memerlukan pendidikan
kesehatan serta untuk tetap menjaga kondisi kesehatannya. Sistem ini berbasis
computer dan harus terhubung dengan internet. Dimana sebagai databased
servernya adalah university regional health care. Pasien, perawat dan dokter
dapat mengakses info setiap saat, dan pasien harus dilengkapi dengan
computer di rumah yang tersambung dengan internet, sehingga pasien dapat
upload data melalui email atau videomail. Gambar dibawah ini menunjukkan
sytem telenursing.
Dari skema diatas dapat diketahui bahwa database server berada pada
pusat kesehatan university regional yang berfungsi untuk menyimpan dan
mentransfer data serta informasi, sehingga dokter, perawat dan pasien dapat
melihat serta memasukkan data melalui internet link. Selain memiliki database
server juga memiliki subscetre health yang berada di daerah pusat kesehatan
dimana perawat dapat dihubungi serta memperoleh data dan instruksi dari
database server sehingga jika pasien membutuhkan perawat maka perawat
yang terdekat dengan lokasi dapat segera mendapatkan pasien (Kawaguchi et
al, 2004)

4. Metoda penyampaian Telenursing

Sistem telenursing dapat dilakukan dengan tiga type pengiriman


informasi dari pasien ke perawat. Yang pertama email dari pasien untuk
melaporakan status kesehatannya dan beberapa hal yang dianggap penting.
Yang kedua adalah tanda-tanda vital seperti tekanan darah, nadi, pernafasan
dan tempratur tubuh. Ketiga adalah video-mail yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi keadaan pasien, pasien diminta memberikan informasi
mereka setiap hari sebelum tidur (Kawaguchi et al, 2004)
5. Diskusi

Perkembangan teknologi telah memudahkan layanan dari berbagai industri,


termasuk dunia kesehatan. Dengan adanya teknologi informasi yang tidak
mengenal jarak, melahirkan berbagai layanan baru dalam bidang keperawatan
yang juga dikenal dengan sebutan telenursing. Telenursing yang merupakan
bagian dari telehealth adalah penggunaan telekomunikasi dan teknologi
informasi untuk menyediakan pelayanan keperawatan dalam layanan
kesehatan dimana terdapat jarak yang cukup jauh antara pasien dan perawat
ataupun interaksi dengan berbagai perawat di belahan dunia. Telenursing juga
memiliki hubungan dengan aplikasi baik medis atau non medis seperti
telediagnosis, telekonsultasi, telemonitoring.

Beberapa penelitian terkait dengan telenursing Barbara (2005),


Telenursing: Nursing Care Without Geograpich Boundaris, hasilnya
menyatakan perawatan dengan menggunakan jarak jauh dapat mengefektifkan
perawatan dan biaya, dan sangat menguntungkan walaupun pasien pergi
keluar kota namun jika bermasalah terhadap kesehatannya dapat segera
menghubungi perawatnya.

George et al (2009) penelitiannya tentang How Safe is Telenursing From


Home hasilnya didapatkan perawat dapat bekerja lebih produktif, memiliki
absen yang lebih sedikit dan mengambil hari cuti sakit lebih sedikit. Dalam
penelitiannya George juga menjelaskan bahwa system telenursing di Amerika
yang disebut sebagai McKesson Telenursing System memiliki akses tersendiri
yang dapat mengakses data-data pasien.

Rutenberg, C (2009) penelitiannya tentang Telephone Triage: Timely Tips


mengatakan bahwa dengan menggunakan teletriase dapat memberikan waktu
pelayanan kepada pasien lebih efektif.

Vinson, M (2011) penelitiannya tentang Design, Implementation, anf


Evaluation of Population-Specific Telehealth Nursing Services hasil yang
diperoleh adalah melaporkan kepuasan secara signifikan p = (0,027) lebih
tinggi setelah menggunakan layanan dibandingkan sebelum menggunakan
layanan.
6. Kemungkinan pelaksanaan di Indonesi

Penggunaan Telenursing di Indonesia sangat tepat digunakan mengingat


jumlah penderita penyakit kronis terus meningkat seperti Diabetes Melitus,
Hipertensi, Jantung dan yang lainnya.

Penggunaan telepon darurat memang sudah berlaku di beberapa tempat


misalnya untuk keadaan-kedaruratan dapat menghubungi 008, namun belum di
semua tempat dapat dijangkau, apalagi penggunaan telenursing yang memang
harus membutuhkan system infrastruktur yang mendukung. Namun melihat
sudah banyak bibit-bibit baru yang lahir dan mampu memberikan
inovasi-inovasi di dunia teknologi dan computer di Indonesia serta didukung
dengan sumber daya manusia khususnya para medis kemungkinan hal ini
dapat diaplikasikan di Indonesia dengan segera karena melihat banyak
keuntungan yang akan diperoleh dari pelaksanaan Telenursing.

F. Anggaran Biaya
NO URAIAN JUMLAH HARGA TOTAL
SATUAN
I. KESEKRETARIATAN
Biaya dokumentasi 1 20.000 20.000
Foto copy proposal 40 12.500 50.000
biaya map 40 500 20.000
Stempel 2 20.000 40.000
Biaya tranportasi panitia 1 150.000 150.000
TOTAL 280.000
II. KONSUMSI
Makan siang peserta dan panitia 200 10,000 2.000.000
Snack peserta dan panitia 200 X 2 5.000 2.000.000
TOTAL 4.000.000

III. PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI


Biaya film dan cuci cetak 2 60.000 120.000
Biaya pembuatan spanduk jalan 5 100.000 500.000
Biaya izin pemasangan spnduk 5 X 5 hari 25.000 625.000
Iklan seminar di surat kabar 5 50.000 250.000
Iklan seminar di tv 5 X 5 hari 10.000 250.000
TOTAL 1.745.000

IV. TRANPORTASI & AKOMODASI


Kendaraan mobil team pembicara 2 X 3 org 465.000 2.790.000
Honor team pebicara 3 750.000 2.250.000
TOTAL 5.040.000
V. PERLEGKAPAN SEMINAR
Biaya map exsclusive 200 10.000 2.000.000
Block note 200 2.000 400.000
Ballpoint 200 1.000 200.000
Penggandaan materi seminar 200 12.500 2.500.000
Sertifikat peserta seminar 200 2.000 400.000
Kartu undangan seminar 200 1.000 200.000
TOTAL 5.700.000
PEMASUKAN

NO URAIAN JUMLAH TOTAL


1 Peserta 200 x 50.000 10.000.000
2 Sponsor 6.000.000
3 Kas panitia 765.000
TOTAL 16.765.000

PENGELUARAN

I Kesekretariatan 280.000
II Konsumsi 4.000.000
III Publikasi dan dokumentasi 1.745.000
IV Transportasi & akomodasi 5.040.000
V Perlengkapan seminar 5.700.000
Total pengeluaran 16.765.000

BAB II

ISI
A. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Selasa, 09 Januari 2018
Waktu : 10.00-selesai
Tempat : Auditorium lt.5 Gedung FTL Kampus UPN limo

B. METODE KEGIATAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN


 Metode Kegiatan
Metode kegiatan seminar adalah :
1. Pada tiap masing-masing sesi, pembicara menyampaikan materi
dengan metode ceramah . hal ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman yang lengkap kepada peserta tentang materi seminar
yang disampaikannya. Dalam ceramah diuraikan kerangka materi
secara lengkap,jelas,dan mudah dipahami.
2. Peserta diberikan leafleat agar mudah dibaca dan dipahami manfaat
dari alat telenursing

 Pelaksanaan kegiatan

Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa program studi s1 keperawatan,


fakultas ilmu-ilmu kesehatan (fikes) universitas pembangunan nasional
jakarta (UPNVJ).

C. ALAT

 Proyektor
 Laptop
 Meja
 Leafleat
 Sound system
 Mic (Pengeras suara)

D. PANITIA

SUSUNAN KEPANITIAAN SEMINAR NASIONAL


A. Panitia Acara

Pelindung dan Penasehat : Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Kesehatan


Jurusan S1 Keperawatan UPN “Veteran” Jakarta

Penanggung Jawab Kegiatan : Mahasiswa S1 Keperawatan angkatan 2016


kelas Sistem Informasi Keperawatan B

B. Panitia Penyelenggara

Ketua Panitia : Arina Amini

Wakil Ketua : Irfani Rizqi D.

Sekretaris : Bunga Salsabilla R.

Bendahara : Davita Aprilia P.

1. Sie. Acara

 Siti Anisatur R.* Keperawatan 2016


 Dini Aulia Keperawatan 2016
 Vidya Hanan H. Keperawatan 2016
 Regita Fitria Keperawatan 2016
 Fajri Eka Tyassari Keperawatan 2016
 Mentari Fajri Keperawatan 2016

2. Sie. Kesekretariatan

 Adelia Putri F.* Keperawatan 2016


 Amelia Mustika Keperawatan 2016
 Susilawati Keperawatan 2016
 Nida Aulia R. Keperawatan 2016
 Yustika Damayanti Keperawatan 2016

3. Sie Humas dan Pubdekdok

 Rizky Arjuna Keperawatan 2016


 Dewi Astri Yulianti Keperawatan 2016
 Nurfatma Keperawatan 2016
 Vera Septiana Keperawatan 2016
 Vabella Widitiar Keperawatan 2016

4. Sie Danus

 Dicky Ali* Keperawatan 2016


 Lisa Septiani Keperawatan 2016
 Naziah Keperawatan 2016
 Rifda Rianti Keperawatan 2016
 Miranti Nisrina Keperawatan 2016
 Siti Mutmainah Keperawatan 2016

5. Sie Konsumsi

 Santi* Keperawatan 2016


 Insyafiatul Aminah Keperawatan 2014
 Maya Suryawati Keperawatan 2016
 Nabila Yuniar Keperawatan 2016
 Trisna Irawati Keperawatan 2016

6. Sie Perlengkapan dan Keamanan

 Immanuel* Keperawatan 2016


 Siti Juharotul Keperawatan 2016
 Mega Ayu Keperawatan 2016
 Ananda Oktaviani Keperawatan 2016
 Suci Tarmira Keperawatan 2016

Catatan : *Koordinator Seksi

Narasumber Seminar Nasional:

1. Dosen Sistem Informasi Keperawatan


2. Prof. Dr. Ihsanudin
3. Dr. Hadiwiyono
4. Drs. Denny
5. Dr. Winata

E. ACARA

No. Waktu Acara Pelaksana Keterangan

1 08.00-08.10 Pembukaan Acara MC : Ani 10 menit

Sambutan
2 08.10-08.20 Ketua Panitia Arina Amini 10 menit
Pelaksana

Sambutan Dosen Ns. Duma Lumban


3 08.20-08.40 Sistem Informasi Tobing, M.Kep, 20 menit
Keperawatan (SIK) Sp.Kep. J

4 08.40-08.45 Pembacaan Doa Irfani Rizqi 5 menit

Penjelasan tentang
5 08.45-10.15 Seminar Tahap I Prof. Dr. Ihsanudin
materi Telenursing

6 10.15-10.30 Istirahat Seksi Konsumsi 15 menit

Penjelasan tentang
manfaat dan tujuan
7 10.30-11.30 Seminar Tahap II Dr. Hadiwiyono
penggunaan
Telenursing
Pertunjukan Paduan
8 11.30-12.00 Tim Paduan Suara 30 menit
Suara

9 12.00-13.00 ISHOMA 1 jam

Penjelasan tentang
penggunaan
10 13.00-13.45 Seminar Tahap III Drs. Denny
Telenursing dengan
baik

11 13.45-14.30 Seminar Tahap IV Dr. Winata Sesi Tanya Jawab

Menyimpulkan
Pembacaan
12 14.30-15.00 Davita materi yang telah
Kesimpulan
disampaikan

Mengucapkan
terimakasih atas
13 15.00-15.15 Penutupan Bunga perhatian dan waktu
lalu mengucapkan
salam

BAB III
PENUTUP

Demikian, proposal ini dibuat, semoga apa yang menjadi tujuan dari
kegiatan seminar pembahasan telenursing ini dapat dikembangan dan
diterapkan dirumah sakit. Atas perhatian serta dukungan dari mahasiswa/I
upnvj dihaturkan banyak terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai