Disusun Oleh :
Nama : Davita Aprilia Pratiwi
NIM : 2010721046
2. Faktor biologis
Pada faktor ini, penyakit kronis berperan sebagai penyebab
klien tidak mampu melakukan perawatan diri. Defisit
perawatan diri disebabkan oleh adanya penyakit fisik dan
mental yang menyebabkan pasien tidak mampu melakukan
perawatan diri. Selain itu, faktor herediter (keturunan)berupa
anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, juga turut
menjadi penyebab.
3. Faktor sosial
Faktor sosial ini berkaitan dengan kurangnya dukungan dan
latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
B. Faktor Presipitasi
Faktor pesipitasi defisit perawatan diri, meliputi kurangnya
motivasi, keusakan kognitif atau perseptual, cemas, dan kelelahan
yang dialami klien.
C. Mekanisme Koping
Mekanisme koping berdasarkan penggolongan dibagi menjadi 2
yaitu :
1) Mekanisme koping adaptif
Mekanisme koping yang mendukung fungsi intergrasi
pertumbuhan belajar dan mencapai tujuan. Kategori ini adalah
klien bisa memenuhi kebutuhan perawatan diri secara mandiri.
Sumber Koping
Sumber koping defisit perawatan diri mencakup
kemampuan personal (personal anility) akan:
1. Kemampuan klien dalam melakukan kebersihan diri secara
mandiri
2. Berhias dan berdandan secara baik
3. Melakukan makan dengan baik
4. Melaksanakan BAB/BAK secara mandiri
5. Mengidentifikasi perilaku kebersihan diri yang maladaptif
6. Kemampuan klien dalam mengubah perilaku maladaptif
menjadi perilaku adaptif.
D. Rentang Respon
1) Pola perawatan diri seimbang: saat pasien mendapatkan
stressor dan mampu ntuk berperilaku adatif maka pola
perawatan yang dilakukan klien seimbang, klien masih
melakukan perawatan diri.
2) Kadang melakukan perawatan diri kadang tidak: saat pasien
mendapatan stressor kadang-kadang pasien tidak
menperhatikan perawatan dirinya.
3) Tidak melakukan perawatan diri: klien mengatakan dia tidak
perduli dan tidak bisa melakukan perawatan saat stressor.
E. Klasifikasi jenis
Gangguan pemeliharaan
kesehatan
DATA MASALAH
Subjektif : Defisit Perawatan Diri
Objektif :
Dx. Perencanaan
Keperawatan Rasional
Tujuan Kriteria hasil Intervensi
Defisit TUM : 1. Dalam …x 1.Bina hubungan Kepercayaan
Perawatan Klien dapat interaksi klien saling percaya dari pasien
Diri : melakukan menunjukkan dengan : merupakan
kebersihan perawatan tanda – tanda Beri salam hal yang
diri, diri secara percaya pada setiap akan
berdandan,m mandiri perawat : berinteraksi memudah
akan , a. Wajah cerah Perkenalkan perawat
BAK/BAB TUK 1 : dan tersenyum nama, nama dalam
Klien dapat ramah panggilan melakukan
membina b. Ingin perawat, dan pendekatan
hubungan berkenalan tujuan keperawatan
saling c. Ada kontak perawat atau
percaya mata berinteraksi. intervensi
d. Bersedia Tanyakan dan selanjutnya
menceritakan panggil nama terhadap
perasaan kesukaan pasien.
e. Bersedia klien
mengungkapka Tunjukkan
n masalahnya sikap empati,
jujur dan
menepati janji
setiap kali
berinteraksi.
Tanyakan
perasaan klien
dan masalah
yang dihadapi
klien
Buat kontrak
interaksi yang
jelas
Dengarkan
dengan empati
Penuhi
kebutuhan
dasar klien
TUK 2 : 2. 2.Dalam…x 2. diskusikan Pengetahuan
Klien interaksi klien dengan klien : tentang
mengetahui menyebutkan : Penyebab pentingnya
pentingnya Penyebab tidak klien tidak perawatan
perawatan merawat diri merawat diri diri dapat
diri Manfaat Manfaat meningkatka
menjaga menjaga n motivasi
perawatan diri perawatan diri pasien.
Tanda-tanda untuk keadaan
bersih dan rapi fisik, mental Menyiapkan
Gangguan yang dan sosial untuk
dialami jika Tanda-tanda meningkatka
perawatan diri perawatan diri n
tidak yang baik kemandirian
diperhatikan Penyakit atau
gangguan Bimbingan
kesehatan perawat akan
yang bisa mempermud
dialami oleh ah pasien
klien bila melakukan
perawatan diri perawatan
tidak adekuat diri secara
mandiri
TUK 3 : 3.13.1 Dalam …x 33. 3.1 diskusikan Nmmembias
Klien interaksi klien frekuensi menjaga akan
mengetahui menyebutkan perawatan diri diriuntuk
cara-cara frekuensi menjaga selama ini melakukan
melakukan perawatan diri : Mandi perawatan
perawatan Frekuensi Gosok gigi diri
diri mandi Keramas sendiribimbi
Frekuensi Berpakain ngan perawat
gosok gigi akan
Berhias
Frekuensi mempermud
Gunting kuku
keramas ah pasien
3.2 3.2 diskusikan
Frekuensi ganti cara praktek melakukan
pakaian perawatan
perawatan diri
Frekuensi diri secara
yang baik dan
berhias mandiri
benar
Frekuensi Mandi
gunting kuku pp penguatan
Gosok gigi
(reinforceme
3.23.2 Dalam …x Keramas nt) dapat
interaksi klien Berpakain meningkatka
menjelaskan cara Berhias n motivasi
menjaga perawatan Gunting kuku pasien
diri : 3.3 berikan
Cara mandi pujian untukop
Cara gosok setiap respon
gigi kliken yang
Cara keramas positif
Cara
berpakaian
Cara berhias
Cara gunting
kuku
TUK 4 : 4. 4. Dalam …x 4.1 Bantu klien Identifikasi
Klien dapat interaksi klien saat perawatan mengenai
melaksanaka mempraktekan diri : penyebab
n perawatan perawatan diri Mandi pasien tidak
diri dengan dengan dibantu Gosok gigi mau makan
bantuan oleh perawat : Keramas menentukan
perawat Mandi Berpakain intervensi
Gosok gigi perawat
Berhias
Keramas selanjutnya
Gunting kuku
Berpakain 4.2 Beri pujian
Pengetahuan
Berhias setelah klien
tentang
Gunting kuku selesai
pentingnya
melaksanakan
perawatan
perawatan diri
diri
meningkatka
n motivasi
pasien
Pasien
mungkin
kesulitan
dalam
mempersiapk
an,
mengambil
makanan,
sendiri, dan
merapikan
alat
Menambah
wawasan
pasien
tentang
personal
hygiene :
makan
Penguatan
( rein-
forvement)
dapat
meningkatka
n motivasi
pasien
Mengetahui
TUK 5 : 5. dalam …x interaksi 5.1 Pantau klien kebiasaan
Klien dapat klien dalam pasien
melaksanaka melaksanakan melaksanakan ddalam
n perawatan praktek perawatan perawatan diri : toileting
secara diri secara Mandi dapat
mandiri mandiri : Gosok gigi membantu
Mandi 2x sehari Keramas perawat
Gosok gigi Berpakain melakukan
sehabis makan Berhias intervensi
Keramas 2x selanjutnya
Gunting kuku
seminggu 5.2 Beri pujian
Ganti pakaian Hambatan
saat klien
1x sehari mobilitas
melaksanakan
Berhias sehabis menyebabka
perawatan diri
mandi n pasien
secara mandiri
Gunting kuku tidak mampu
panjang perawatan
diri secara
mandiri
mengetahui
pentingnya
personal
hygiene bagi
pasien
Memberikan
kesempatan
kepada
keluarga
untuk
membantu
pasien
TUK 6 : 6.16.1 Dalam …x 6.1 Diskusikan Memberikan
Klien interaksi keluarga dengan keluarga : kesempatan
mendapatkan menjelaskan cara- Penyebab kepada
dukungan cara membantu klien tidak keluarga
keluarga klien dalam melaksanakan untuk
untuk memenuhi perawatan diri membantu
meningkatka kebutuhan Tindakan pasien dan
n perawatan perawatan dirinya yang telah memberikan
diri 6.26.2 Dalam …x dilakukan motivasi.
interaksi keluarga klien selama
menyiapakan di Rumah
sarana perawatan Sakit dalam
diri klien : menjaga
sabun perawatan diri
mandi, dan kemajuan
pasta gigi, yang telah
sikat gigi, dialami oleh
sampo, klien
handuk, Dukungan
pakaian yang bisa
bersih, diberika oleh
sandal dan keluarga
alat berhias untuk
meningkatkan
6.3 kemempuan Keluarga
Keluarga klien dalam sebagai
memprakte perawatan diri sistem
kan 6.2 Diskusikan pendukung
perawatan denagn keluarga berperan
diri kepada tentang : penting
klien Sarana yang dalam
diperlukan membantu
untuk pasien
menjaga
perawatan diri
klien
Anjurkan
kepada
keluarga
menyiapkan
sarana
tersebut
6.3 Diskusikan
dengan keluarga
hal-hal yang perlu
dilakukan
keluarga dalam
perawatan diri :
Anjurkan
keluarga
untuk
memprakteka
n perawatan
diri (mandi,
gosok gigi,
keramas, ganti
baju, berhias
dan gunting
kuku)
Ingatkan klien
waktu mandi,
gosok gigi,
keramas, ganti
baju, berhias
dan gunting
kuku
Bantu jika
klien
mengalami
hambatan
dalam
perawatan diri
Berikan
pujian atas
keberhasilan
klien
Dx Perencanaan Rasional
Keperawat
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
an
Isolasi TUM:
sosial: Hubungan saling
menarik diri Klien dapat percaya
b.d harga berinteraksi merupakan dasar
diri kronik dengan yang kuat bagi
orang lain klien dalam
mengekspresikan
perasaan.
TUK: 1. Setelah 1 X 1.1.Bina hubungan
Menunjuk
1. Klien interaksi klien saling percaya
kan keramahan
dapat menunjukkan tanda- dengan:
dan sikap
membina tanda percaya kepada
/ terhadap perawat: Beri salam bersahabat
hubungan setiap berinteraksi. Agar kita tidak
saling o Wajah cerah, Perkenalkan ragu kepada
percaya tersenyum nama, nama perawat
o Mau panggilan perawat Penerimaan
berkenalan dan tujuan perawat yang sesuai
o Ada kontak berkenalan dengan keadaan
mata Tanyakan dan yang sebenarnya
panggil nama dapat
o Bersedia kesukaan klien
menceritakan Tunjukkan meningkatkan
perasaan sikap jujur dan keyakinan pada
o Bersedia menepati janji setiap klien serta merasa
mengungkapkan kali berinteraksi adanya suatu
masalahnya Tanyakan pengakuan
o Bersedia perasaan klien dan Perhatian
mengungkapkan masalah yang yang diberikan
dihadapi kllien dapat
masalahnya
Buat kontrak meningkatkan
interaksi yang jelas harga diri pasien
Dengarkan Respon
dengan penuh mengkritik atau
perhatian ekspresi menyalahkan
perasaan klien dapat
menimbulkan
adanya sikap
penolakan.
Memberi
info tentang
kontrak waktu
4.4 Diskusikan
jadwal harian yang
dapat dilakukan
untuk meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi
6.5. Tanyakan
perasaan keluarga
setelah mencoba
cara yang dilatihkan
Perencanaan Rasional
Dx
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Harga TUM: Klien 1. Setelah … kali 1.1. Bina hubungan Hubungan saling
diri mengungkapkan interaksi, klien saling percaya percaya merupakan
rendah pandangan positif menunjukkan eskpresi dengan meng- dasar untuk
. untuk masa depan wajah bersahabat, gunakan prinsip kelancaran hubungan
dan melanjutkan menun-jukkan rasa komunikasi interaksi selanjutnya
tingkat fungsi senang, ada kontak terapeutik :
sebelumnya mata, mau berjabat
tangan, mau Sapa klien
dengan
menyebutkan nama, ramah baik
mau menjawab salam, verbal
klien mau duduk maupun non
berdampingan dengan verbal.
perawat, mau Perkenalkan
TUK: diri dengan
mengutarakan masalah
sopan.
1. Klien dapat yang dihadapi.
Tanyakan
membina nama
hubungan saling lengkap dan
percaya dengan nama
perawat. panggilan
yang disukai
klien.
Jelaskan
tujuan
pertemuan.
Jujur dan
menepati
janji.
Tunjukan
sikap empati
dan
menerima
klien apa
adanya.
Beri
perhatian
dan
perhatikan
kebutuhan
dasar klien.
2. Klien dapat 2. Setelah … kali 2.1. Diskusikan Diskusikan tingkat
mengidentifikasi interaksi klien dengan klien kemampuan klien
aspek positif dan menyebutkan: tentang: seperti menilai
kemampuan realitas, kontrol diri
yang dimiliki. o Aspek positif Aspek atau integritas ego
dan positif yang
dimiliki sebagai dasar asuhan
kemampuan
yang dimiliki klien, keperawatan.
klien. keluarga,
o Aspek positif lingkungan.
keluarga. Kemampuan
o Aspek positif yang
lingkung-an dimiliki Reinforcement
klien. klien.
positif akan
meningkatkan harga
2.2 Bersama klien diri.
buat daftar
tentang:
Aspek positif
klien,
keluarga,
lingkungan.
Kemampuan Pujian yang realistis
yang dimiliki
tidak menyebabkan
klien.
2.3. Beri pujian melakukan kegiatan
yang realistis, hanya karna ingin
hindarkan mendapat pujian.
memberi
penilaian negatif.
Pengertian tentang
3.2. Diskusikan
kemampuan kemampuan yang
yang dapat dimiliki diri motivasi
dilanjutkan untuk tetap
pelaksanaannya. mempertahankan
penggunaannya
kegiatan
mandiri.
kegiatan
dengan
bantuan
sebagian.
Kegiatan
yang
membutuhka
n bantuan
total
4.2. Tingkatkan
Klien perlu bertindak
kegiatan sesuai
secara realistis dalam
kondisi klien.
kehidupannya.
5.
3.
B
er
i
p
uj
ia
n
at
as
us
ah
a
ya
n
g
di
la
k
u
ka
n
kl
ie
n.
5.
4.
D
is
k
us
ik
an
ke
m
u
n
g
ki
na
n
pe
la
ks
an
aa
n
ke
gi
at
an
se
te
la
h
p
ul
an
g.
6. Klien dapat 6. Setelah … kali 6.1. Beri pendidikan Mendorong keluarga
memanfaatkan interaksi klien kesehatan pada untuk mampu
sistem pendu- memanfaatkan keluarga tentang merawat klien
kung yang ada. sistem pendukung cara merawat mandiri di rumah.
yang ada di klien dengan
keluarga. harga diri
rendah. Support sistem
6.2. Bantu keluarga keluarga akan sangat
memberikan berpengaruh dalam
dukungan mepercepat proses
selama klien di penyembuhan.
rawat.
Meningkatkan peran
serta keluarga dalam
merawat klien di
6.3. Bantu keluarga rumah.
menyiapkan
lingkungan di
rumah.
VI. REFERENSI
Keliat, B. A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas :
CMHN(Basic Course).Yogyakarta: EGC.