Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENDAHULUAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI

Dosen pembimbing: Ns. Evin Novianti, M.Kep., Sp.Kep.J

Disusun Oleh :
Nama : Davita Aprilia Pratiwi
NIM : 2010721046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
JAKARTA
2020
I. KASUS (MASALAH UTAMA)
Defisit Perawatan Diri (DPD)
Perawatan diri (personal hygine) mencakup aktivitas yang
dibutuhkan sehari-hari yang biasa dikenal dengan aktivitas
kehidupan sehari-hari (ADLs). Aktivitas ini dipelajari dari waktu
ke waktu dan menjadi kebiasaan seumur hidup. Kegiatan
perawatan diri tidak hanya melibatkan apa yang harus dilakukan
(kebersihan mandi, berpakaian, toilet, makan), tetapi juga berapa,
kapan, di mana, dengan siapa, dan bagamana (Miller dalam
Carpenito-Moyet, 2009).
Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan dalam :
kebersihan diri, makan, berpakaian, berhias diri, makan sendiri,
buang air besar atau kecil sendiri (toileting) (Keliat B. A, dkk,
2011).

Defisit perawatan diri adalah kurangnya perawatan diri pada


pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan
proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas
perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri terlihat dari
ketidakmampuan merawat kebersihan diri antaranya mandi, makan
minum secara mandiri, berhias secara mandiri, toileting
(BAK/BAB) (Damaiyanti, 2012).

Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan


jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga
kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri
menurun.Kurang perawatan diri tampak dari ketidakmampuan
merawat kebersihan diri diantaranya mandi,makan dan minum
secara mandiri,berhias secara mandiri, dan toileting.
II. PROSES TERJADINYA MASALAH
A. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya suatu kondisi. Faktor predisposisi defisit
perawatan diri meliputi:
1. Faktor psikologis
Pada faktor ini, keluarga terlalu melindungi dan
memanjakan klien, sehingga klien menjadi begitu bergantung
pada perkembangan inisiatifnya terganggu. Pasien gangguan
jiwa, misalnya, mengalami defisit perawatan diri dikarenakan
kemampuan realitas yang kurang. Hal ini menyebabkan klien
tidak peduli terhadap diri dan lingkungannya, termasuk
perawatan diri.

2. Faktor biologis
Pada faktor ini, penyakit kronis berperan sebagai penyebab
klien tidak mampu melakukan perawatan diri. Defisit
perawatan diri disebabkan oleh adanya penyakit fisik dan
mental yang menyebabkan pasien tidak mampu melakukan
perawatan diri. Selain itu, faktor herediter (keturunan)berupa
anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, juga turut
menjadi penyebab.

3. Faktor sosial
Faktor sosial ini berkaitan dengan kurangnya dukungan dan
latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.

B. Faktor Presipitasi
Faktor pesipitasi defisit perawatan diri, meliputi kurangnya
motivasi, keusakan kognitif atau perseptual, cemas, dan kelelahan
yang dialami klien.
C. Mekanisme Koping
Mekanisme koping berdasarkan penggolongan dibagi menjadi 2
yaitu :
1) Mekanisme koping adaptif
Mekanisme koping yang mendukung fungsi intergrasi
pertumbuhan belajar dan mencapai tujuan. Kategori ini adalah
klien bisa memenuhi kebutuhan perawatan diri secara mandiri.

2) Mekanisme koping maladaptive


Mekanisme koping yang menghambat fungsi integrasi
memecah pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung
mencelakai lingkungan. Kategorinya adalah tidak mau
merawat diri.

Sumber Koping
Sumber koping defisit perawatan diri mencakup
kemampuan personal (personal anility) akan:
1. Kemampuan klien dalam melakukan kebersihan diri secara
mandiri
2. Berhias dan berdandan secara baik
3. Melakukan makan dengan baik
4. Melaksanakan BAB/BAK secara mandiri
5. Mengidentifikasi perilaku kebersihan diri yang maladaptif
6. Kemampuan klien dalam mengubah perilaku maladaptif
menjadi perilaku adaptif.
D. Rentang Respon
1) Pola perawatan diri seimbang: saat pasien mendapatkan
stressor dan mampu ntuk berperilaku adatif maka pola
perawatan yang dilakukan klien seimbang, klien masih
melakukan perawatan diri.
2) Kadang melakukan perawatan diri kadang tidak: saat pasien
mendapatan stressor kadang-kadang pasien tidak
menperhatikan perawatan dirinya.
3) Tidak melakukan perawatan diri: klien mengatakan dia tidak
perduli dan tidak bisa melakukan perawatan saat stressor.

E. Klasifikasi jenis

Menurut (NANDA, 2016) jenis perawatan diri terdiri dari :

1. Defisit perawatan diri : mandi


Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
mandi/beraktivitas perawatan diri sendiri

Batasan karakteristiknya meliputi :

a. gangguan kemampuan mengeringkan tubuh


b. gangguan kemampuan untuk mengakses kamar mandi
c. gangguan kemampuan untuk mengakses air
d. gangguan kemampuan untuk mengambil perlengkapan mandi
e. gangguan kemampuan untuk mengatur air mandi
f. gangguan kemampuan membasuh tubuh

2. Defisit perawatan diri : berpakaian


Hambatan kemampuan untuk melakukan ata menyelesaikan aktivitas
berpakaian dan berhias untuk diri sendiri.
Batasan karekteristiknya meliputi :
a. ketidakmampuan memilih pakaian
b. ketidakmampuan memadupadankan pakaian
c. ketidakmampuan mempertahankan penampilan yang memuaskan
d. ketidakmampuan mengambil pakaian
e. ketidakmampuan mengenakan pakaian pada bagian bawah tubuh
f. ketidakmampuan mengenakan pakaian pada bagan atas tubuh
g. ketidakmampuan memakai berbagai item pakaian (mis : kemeja,
kaus kaki)
h. ketidakmampuan melepaskan atribut pakaian (mis : kemeja, kaus
kaki)
i. ketidakmampuan menggunakan alat bantu alat
j. ketidakmampuan menggunakan resleting
k. ketidakmampuan mengancingkan pakaian

3. Defisit perawatan diri : makan


Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
makan sendiri.
Batasa karakteristiknya meliputi :
a. ketidakmampuan mengambil dan memasukkan makanan ke mulut
b. ketidakmampuan menggunakan alat bantu
c. ketidakmampuan mengunyah makanan
d. ketidakmampuan memanipulasi makanan dimulut
e. ketidakmampuan membuka container/wadah makanan
f. ketidakmampuan mengambil cangkir
g. ketidakmampuan meletakkan makanan kealat makan
h. ketidakmampuan menyiapkan makanan utuk di makan
i. ketidakmampuan makan dengan tata cara yang biasa diterima
j. ketidakmampuan menelan makanan
k. ketidakmampuan menelan jumlah makanan yang memadai
l. ketidakmampuan memegang alat makan
m. ketidakmampuan menghabiskan makanan secara mandiri

4. Defisit perawatan diri : toileting


Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
kegiatan toileting sendiri.
Batasan karakteristiknya meliputi :
a. ketidakmampuan untuk melakukan hygiene eleminasi secara
komplet
b. ketidakmampuan untuk menyiram toilet
c. kemampuan untuk memanipulasi pakaian untuk toileting
d. ketidakmampuan untuk mencapai toilet
e. ketidakmampuan untuk naik ke toilet
f. ketidakmampuan duduk ditoilet

III. A. Pohon Masalah

Gangguan pemeliharaan
kesehatan

Defisit perawatan diri

Kehilangan fungsi tubuh, kurangnya


motivasi

B. Masalah Keperawatan Yang Perlu Dikaji

DATA MASALAH
Subjektif : Defisit Perawatan Diri

1. Klien mengatakan trauma dan


enggan untuk melakukan
perawatan pada dirinya

2. Klien mengatakan tidak peduli


akan kebersihannya

3. Klien mengatakan masih


terbayang alm.suaminya ketika
berada dikamar mandi

Objektif :

1. Klien terlihat mandinya tidak


bersih

2. Gigi dan rambut klien terlihat


kotor

3. Klien menggunakan pakaian


yang tidak sesuai

4. Klien terkadang BAK ditempat


tidur

5. Klien setiap sebelum dan


sesudah makan jarang untuk
mencuci tangan

Subjektif: Isolasi Sosial


1. Keluarga pasien mengatakan
pasien mengurung diri, sering
mengangis dan menyendiri
selama di rumah .
2. Pasien merasa takut untuk
berinteraksi dengan orang lain
karena kejadian yang dialami.
Objektif:
1. Kontak mata kurang
2. Pasien sering menunduk dan
memainkan jari saat
berkomunikasi
3. Pasien murung
Subjektif: Harga Diri Rendah
1. Pasien mengatakan ia tidak
berguna dan ia merasa apapun
yang ia lakukan salah
2. Pasien mengatakan ia sudah
jelek sejak lahir
Objektif:
1. Pasien tampak murung
2. Pasien tampak sedih
3. Pasien tampak tidak
bersemangat

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Defisit Perawatan Diri
2. Isolasi Sosial
3. Harga Diri Rendah

V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Klien dengan Defisit Perawatan Diri

Nama Klien …………………… DX Medis:


No CM : …………………… Ruangan:

Dx. Perencanaan
Keperawatan Rasional
Tujuan Kriteria hasil Intervensi
Defisit TUM : 1. Dalam …x 1.Bina hubungan Kepercayaan
Perawatan Klien dapat interaksi klien saling percaya dari pasien
Diri : melakukan menunjukkan dengan : merupakan
kebersihan perawatan tanda – tanda  Beri salam hal yang
diri, diri secara percaya pada setiap akan
berdandan,m mandiri perawat : berinteraksi memudah
akan , a. Wajah cerah  Perkenalkan perawat
BAK/BAB TUK 1 : dan tersenyum nama, nama dalam
Klien dapat ramah panggilan melakukan
membina b. Ingin perawat, dan pendekatan
hubungan berkenalan tujuan keperawatan
saling c. Ada kontak perawat atau
percaya mata berinteraksi. intervensi
d. Bersedia  Tanyakan dan selanjutnya
menceritakan panggil nama terhadap
perasaan kesukaan pasien.
e. Bersedia klien
mengungkapka  Tunjukkan
n masalahnya sikap empati,
jujur dan
menepati janji
setiap kali
berinteraksi.
 Tanyakan
perasaan klien
dan masalah
yang dihadapi
klien
 Buat kontrak
interaksi yang
jelas
 Dengarkan
dengan empati
 Penuhi
kebutuhan
dasar klien
TUK 2 : 2.   2.Dalam…x 2. diskusikan Pengetahuan
Klien interaksi klien dengan klien : tentang
mengetahui menyebutkan :  Penyebab pentingnya
pentingnya  Penyebab tidak klien tidak perawatan
perawatan merawat diri merawat diri diri dapat
diri  Manfaat  Manfaat meningkatka
menjaga menjaga n motivasi
perawatan diri perawatan diri pasien.
 Tanda-tanda untuk keadaan
bersih dan rapi fisik, mental Menyiapkan
 Gangguan yang dan sosial untuk
dialami jika  Tanda-tanda meningkatka
perawatan diri perawatan diri n
tidak yang baik kemandirian
diperhatikan  Penyakit atau
gangguan Bimbingan
kesehatan perawat akan
yang bisa mempermud
dialami oleh ah pasien
klien bila melakukan
perawatan diri perawatan
tidak adekuat diri secara
mandiri
TUK 3 : 3.13.1 Dalam …x 33. 3.1 diskusikan Nmmembias
Klien interaksi klien frekuensi menjaga akan
mengetahui menyebutkan perawatan diri diriuntuk
cara-cara frekuensi menjaga selama ini melakukan
melakukan perawatan diri :  Mandi perawatan
perawatan  Frekuensi  Gosok gigi diri
diri mandi  Keramas sendiribimbi
 Frekuensi  Berpakain ngan perawat
gosok gigi akan
 Berhias
 Frekuensi mempermud
 Gunting kuku
keramas ah pasien
3.2 3.2 diskusikan
 Frekuensi ganti cara praktek melakukan

pakaian perawatan
perawatan diri
 Frekuensi diri secara
yang baik dan
berhias mandiri
benar
 Frekuensi  Mandi
gunting kuku pp penguatan
 Gosok gigi
(reinforceme
3.23.2 Dalam …x  Keramas nt) dapat
interaksi klien  Berpakain meningkatka
menjelaskan cara  Berhias n motivasi
menjaga perawatan  Gunting kuku pasien
diri : 3.3 berikan
 Cara mandi pujian untukop
 Cara gosok setiap respon
gigi kliken yang
 Cara keramas positif
 Cara
berpakaian
 Cara berhias
 Cara gunting
kuku
TUK 4 : 4. 4. Dalam …x 4.1 Bantu klien Identifikasi
Klien dapat interaksi klien saat perawatan mengenai
melaksanaka mempraktekan diri : penyebab
n perawatan perawatan diri  Mandi pasien tidak
diri dengan dengan dibantu  Gosok gigi mau makan
bantuan oleh perawat :  Keramas menentukan
perawat  Mandi  Berpakain intervensi
 Gosok gigi perawat
 Berhias
 Keramas selanjutnya
 Gunting kuku
 Berpakain 4.2 Beri pujian
Pengetahuan
 Berhias setelah klien
tentang
 Gunting kuku selesai
pentingnya
melaksanakan
perawatan
perawatan diri
diri
meningkatka
n motivasi
pasien
Pasien
mungkin
kesulitan
dalam
mempersiapk
an,
mengambil
makanan,
sendiri, dan
merapikan
alat

Menambah
wawasan
pasien
tentang
personal
hygiene :
makan

Penguatan
( rein-
forvement)
dapat
meningkatka
n motivasi
pasien
Mengetahui
TUK 5 : 5. dalam …x interaksi 5.1 Pantau klien kebiasaan
Klien dapat klien dalam pasien
melaksanaka melaksanakan melaksanakan ddalam
n perawatan praktek perawatan perawatan diri : toileting
secara diri secara  Mandi dapat
mandiri mandiri :  Gosok gigi membantu
 Mandi 2x sehari  Keramas perawat
 Gosok gigi  Berpakain melakukan
sehabis makan          Berhias intervensi
 Keramas 2x selanjutnya
         Gunting kuku
seminggu 5.2 Beri pujian
 Ganti pakaian Hambatan
saat klien
1x sehari mobilitas
melaksanakan
 Berhias sehabis menyebabka
perawatan diri
mandi n pasien
secara mandiri
         Gunting kuku tidak mampu

setelah mulai melakukan

panjang perawatan
diri secara
mandiri

mengetahui
pentingnya
personal
hygiene bagi
pasien

Memberikan
kesempatan
kepada
keluarga
untuk
membantu
pasien
TUK 6 : 6.16.1 Dalam …x 6.1 Diskusikan Memberikan
Klien interaksi keluarga dengan keluarga : kesempatan
mendapatkan menjelaskan cara-  Penyebab kepada
dukungan cara membantu klien tidak keluarga
keluarga klien dalam melaksanakan untuk
untuk memenuhi perawatan diri membantu
meningkatka kebutuhan  Tindakan pasien dan
n perawatan perawatan dirinya yang telah memberikan
diri 6.26.2 Dalam …x dilakukan motivasi.
interaksi keluarga klien selama
menyiapakan di Rumah
sarana perawatan Sakit dalam
diri klien : menjaga
 sabun perawatan diri
mandi, dan kemajuan
pasta gigi, yang telah
sikat gigi, dialami oleh
sampo, klien
handuk,  Dukungan
pakaian yang bisa
bersih, diberika oleh
sandal dan keluarga
alat berhias untuk
meningkatkan
6.3 kemempuan Keluarga
Keluarga klien dalam sebagai
memprakte perawatan diri sistem
kan 6.2 Diskusikan pendukung
perawatan denagn keluarga berperan
diri kepada tentang : penting
klien  Sarana yang dalam
diperlukan membantu
untuk pasien
menjaga
perawatan diri
klien
 Anjurkan
kepada
keluarga
menyiapkan
sarana
tersebut
6.3 Diskusikan
dengan keluarga
hal-hal yang perlu
dilakukan
keluarga dalam
perawatan diri :
 Anjurkan
keluarga
untuk
memprakteka
n perawatan
diri (mandi,
gosok gigi,
keramas, ganti
baju, berhias
dan gunting
kuku)
 Ingatkan klien
waktu mandi,
gosok gigi,
keramas, ganti
baju, berhias
dan gunting
kuku
 Bantu jika
klien
mengalami
hambatan
dalam
perawatan diri
 Berikan
pujian atas
keberhasilan
klien

2. Klien dengan Isolasi Sosial

Nama Klien …………………… DX Medis:


No CM : …………………… Ruangan:

Dx Perencanaan Rasional
Keperawat
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
an

Isolasi TUM:
sosial: Hubungan saling
menarik diri Klien dapat percaya
b.d harga berinteraksi merupakan dasar
diri kronik dengan yang kuat bagi
orang lain klien dalam
mengekspresikan
perasaan.
TUK: 1. Setelah 1 X 1.1.Bina hubungan
 Menunjuk
1. Klien interaksi klien saling percaya
kan keramahan
dapat menunjukkan tanda- dengan:
dan sikap
membina tanda percaya kepada
/ terhadap perawat:  Beri salam bersahabat
hubungan setiap berinteraksi.  Agar kita tidak
saling o Wajah cerah,  Perkenalkan ragu kepada
percaya tersenyum nama, nama perawat
o Mau panggilan perawat  Penerimaan
berkenalan dan tujuan perawat yang sesuai
o Ada kontak berkenalan dengan keadaan
mata  Tanyakan dan yang sebenarnya
panggil nama dapat
o Bersedia kesukaan klien
menceritakan  Tunjukkan meningkatkan
perasaan sikap jujur dan keyakinan pada
o Bersedia menepati janji setiap klien serta merasa
mengungkapkan kali berinteraksi adanya suatu
masalahnya  Tanyakan pengakuan
o Bersedia perasaan klien dan  Perhatian
mengungkapkan masalah yang yang diberikan
dihadapi kllien dapat
masalahnya
 Buat kontrak meningkatkan
interaksi yang jelas harga diri pasien
 Dengarkan  Respon
dengan penuh mengkritik atau
perhatian ekspresi menyalahkan
perasaan klien dapat
menimbulkan
adanya sikap
penolakan.
 Memberi
info tentang
kontrak waktu

2. Klien 2.Setelah 1 x 2.1 Tanyakan pada Mengidentifikasi


mampu interaksi klien dapat klien tentang: penyebab klien
menyebutka menyebutkan bergaul atau dekat
n penyebab minimal satu  Orang yang dengan orang lain
menarik diri penyebab menarik tinggal serumah / dan penyebab
diri dari: teman sekamar klien klien tidak dekat
 Orang yang dengan orang lain
o diri paling dekat dengan serta mekanisme
sendiri klien di rumah/ di koping yang
o orang lain ruang perawatan digunakan klien
o lingkunga  Apa yang dalam
n membuat klien dekat menghadapi
dengan orang masalahnya itu.
tersebut
 Orang yang  Bila klien
tidak dekat dengan sudah
klien di rumah/di mengungkapkan
ruang perawatan masalahnya akan
 Apa yang mempermudah
membuat klien tidak
dekat dengan orang perawat
tersebut melaksanakan
 Upaya yang asuhan
sudah dilakukan keperawatan
agar dekat dengan  Reinforce
orang lain ment positif akan
2.2 Diskusikan meningkatkan
dengan klien harga diri klien
penyebab menarik
diri atau tidak mau
bergaul dengan
orang lain.

2.3 Beri pujian


terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya

3. Klien 3. Setelah 1 X 3.1. Tanyakan


mampu interaksi dengan klien pada klien tentang :  Tingkat
menyebutka dapat menyebutkan  Manfaat pengetahuan
n keuntungan hubungan sosial. klien, membantu
keuntungan berhubungan sosial,  Kerugian perawat
berhubunga misalnya menarik diri. mengarahkan
n sosial dan o banyak teman 3.2. Diskusikan klien
kerugian o tidak kesepian bersama klien berhubungan
menarik o bisa diskusi tentang manfaat dengan orang lain
diri. o saling berhubungan sosial  Diharapka
dan kerugian n klien mampu
menolong,
menarik diri. memilih perilaku
dan kerugian menarik
3.3. Beri pujian yang adaptif
diri, misalnya:
terhadap setelah
o sendiri kemampuan klien mengetahui
o kesepian mengungkapkan keuntungan
o tidak bisa perasaannya. bersosialisasi dan
diskusi kerugian isolasi
sosial.
 Reinforce
ment positif akan
meningkatkan
harga diri klien

4. Klien 4. Setelah 1 X 4.1 Observasi


dapat interaksi klien dapat perilaku klien saat  Reinforce
melaksanak melaksanakan berhubungan sosial . ment diharapkan
an hubungan sosial dapat
hubungan secara bertahap 4.2 Beri motivasi meningkatkan
sosial secara dengan: dan bantu klien rasa percaya diri
bertahap untuk berkenalan / klien sehingga
o Perawat berkomunikasi ingin mengulang
o Perawat lain dengan : perbuatan yang
o Klien lain serupa
 Perawat lain
o Kelompok  Menyadar
 Klien lain
kan klien bahwa
 Kelompok
bersosialisasi itu
4.3 Libatkan klien
lebih baik
dalam Terapi
daripada isolasi
Aktivitas Kelompok
sosial.
Sosialisasi

4.4 Diskusikan
jadwal harian yang
dapat dilakukan
untuk meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi

4.5 Beri motivasi


klien untuk
melakukan kegiatan
sesuai dengan
jadwal yang telah
dibuat.

4.6 Beri pujian


terhadap
kemampuan klien
memperluas
pergaulannya
melalui aktivitas
yang dilaksanakan.
5. Klien 5. Setelah 1 X 5.3 Diskusikan 5.5
mampu interaksi klien dapat dengan klien tentang
menjelaskan menjelaskan perasaannya setelah
perasaannya perasaannya setelah berhubungan sosial
setelah berhubungan sosial dengan :
berhubunga dengan :  Orang lain
n sosial.  Kelompok
o Orang lain 5.4 Beri pujian
o Kelompok terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya.
6. Klien 6.1. Setelah 1 X 6.1. Diskusikan
mendapat pertemuan keluarga pentingnya peran  Dukungan
dukungan dapat menjelaskan serta keluarga keluarga
keluarga tentang : sebagai pendukung berpengaruh
dalam o Pengertian untuk mengatasi terhadap
memperluas menarik diri prilaku menarik diri. perubahan
hubungan o Tanda dan perilaku klien.
sosial 6.2. Diskusikan  Agar
gejala menarik diri
potensi keluarga keluarga
o Penyebab dan
untuk membantu mengenali prilaku
akibat menarik diri
klien mengatasi isolasi sosial
o Cara merawat
perilaku menarik diri sehingga dapat
klien menarik diri
mengantisipasi
6.2. Setelah 1 X 6.3. Jelaskan pada
jika ada keluarga
pertemuan keluarga keluarga tentang :
yang mengalami
dapat
hal yang serupa.
mempraktekkan cara  Pengertian
merawat klien menarik diri  Mempersi
menarik diri.  Tanda dan apkan keluarga
gejala menarik diri untuk merawat
 Penyebab dan klien
akibat menarik diri
 Cara merawat
klien menarik diri
6.4. Latih keluarga
cara merawat klien
menarik diri.

6.5. Tanyakan
perasaan keluarga
setelah mencoba
cara yang dilatihkan

6.6. Beri motivasi


keluarga agar
membantu klien
untuk bersosialisasi.

6.7. Beri pujian


kepada keluarga atas
keterlibatannya
merawat klien di
rumah sakit.

7. Klien 7.1. Setelah 1x 7.1. Diskusikan 7.6. Membantu


dapat interaksi klien dengan klien tentang dalam
memanfaatk menyebutkan; manfaat dan meningkatkan
an obat  Manfaat minum kerugian tidak perasaan kendali
dengan obat minum obat, nama , dan keterlibatan
baik.  Kerugian tidak warna, dosis, cara , dalam perawatan
minum obat efek terapi dan efek kesehatan klien.
 Nama,warna,dosi samping penggunan
s, efek terapi dan obat
efek samping obat 7.2. Pantau klien
7.2. Setelah saat penggunaan
……..x interaksi obat
klien 7.3. Beri pujian
mendemontrasikan jika klien
penggunaan obat dgn menggunakan obat
benar dengan benar
7.3. Setelah ….x 7.4. Diskusikan
interaksi klien akibat berhenti
menyebutkan akibat minum obat tanpa
berhenti minum obat konsultasi dengan
tanpa konsultasi dokter
dokter 7.5. Anjurkan
klien untuk
konsultasi kepada
dokter/perawat jika
terjadi hal – hal yang
tidak di inginkan .
3. Klien dengan Harga Diri Rendah

Nama Klien …………………… DX Medis:


No CM : …………………… Ruangan:

Perencanaan Rasional
Dx
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

Harga TUM: Klien 1. Setelah … kali 1.1. Bina hubungan Hubungan saling
diri mengungkapkan interaksi, klien saling percaya percaya merupakan
rendah pandangan positif menunjukkan eskpresi dengan meng- dasar untuk
. untuk masa depan wajah bersahabat, gunakan prinsip kelancaran hubungan
dan melanjutkan menun-jukkan rasa komunikasi interaksi selanjutnya
tingkat fungsi senang, ada kontak terapeutik :
sebelumnya mata, mau berjabat
tangan, mau  Sapa klien
dengan
menyebutkan nama, ramah baik
mau menjawab salam, verbal
klien mau duduk maupun non
berdampingan dengan verbal.
perawat, mau  Perkenalkan
TUK: diri dengan
mengutarakan masalah
sopan.
1. Klien dapat yang dihadapi.
 Tanyakan
membina nama
hubungan saling lengkap dan
percaya dengan nama
perawat. panggilan
yang disukai
klien.
 Jelaskan
tujuan
pertemuan.
 Jujur dan
menepati
janji.
 Tunjukan
sikap empati
dan
menerima
klien apa
adanya.
 Beri
perhatian
dan
perhatikan
kebutuhan
dasar klien.
2. Klien dapat 2. Setelah … kali 2.1. Diskusikan Diskusikan tingkat
mengidentifikasi interaksi klien dengan klien kemampuan klien
aspek positif dan menyebutkan: tentang: seperti menilai
kemampuan realitas, kontrol diri
yang dimiliki. o Aspek positif  Aspek atau integritas ego
dan positif yang
dimiliki sebagai dasar asuhan
kemampuan
yang dimiliki klien, keperawatan.
klien. keluarga,
o Aspek positif lingkungan.
keluarga.  Kemampuan
o Aspek positif yang
lingkung-an dimiliki Reinforcement
klien. klien.
positif akan
meningkatkan harga
2.2 Bersama klien diri.
buat daftar
tentang:
 Aspek positif
klien,
keluarga,
lingkungan.
 Kemampuan Pujian yang realistis
yang dimiliki
tidak menyebabkan
klien.
2.3. Beri pujian melakukan kegiatan
yang realistis, hanya karna ingin
hindarkan mendapat pujian.
memberi
penilaian negatif.

3. Klien dapat me- 3. Setelah … kali 3.1. Diskusikan Keterbukaan dan


nilai kemampuan interaksi klien dengan klien pengertian tentang
yang dimiliki un- menyebutkan kemampuan kemampuan yang
yang dapat
tuk dilaksanakan kemampuan yang dimiliki adalah
dilaksanakan.
dapat dilaksanakan. prasyarat untuk
berubah.

Pengertian tentang
3.2. Diskusikan
kemampuan kemampuan yang
yang dapat dimiliki diri motivasi
dilanjutkan untuk tetap
pelaksanaannya. mempertahankan
penggunaannya

4. Klien dapat 4. Setelah … kali 4.1. Rencanakan Klien adalah


merencanakan interaksi klien bersama klien individu yang
kegiatan sesuai membuat rencana aktivitas yang bertanggung jawab
dengan kegiatan harian dapat dilakukan terhadap dirinya
kemampuan setiap hari sendiri.
yang dimiliki sesuai
kemampuan
klien:

 kegiatan
mandiri.
 kegiatan
dengan
bantuan
sebagian.
 Kegiatan
yang
membutuhka
n bantuan
total
4.2. Tingkatkan
Klien perlu bertindak
kegiatan sesuai
secara realistis dalam
kondisi klien.
kehidupannya.

4.3. Beri contoh cara


Contoh peran yang
pelaksanaan
dilihat klien akan
kegiatan yang
memotivasi klien
dapat klien
untuk melaksanakan
lakukan.
kegiatan.

5. Klien dapat 5. Setelah … kali 5. M


melakukan interaksi klien 1. e
kegiatan sesuai melakukan kegiatan A m
nj be
rencana yang sesuai jadual yang
ur ri
dibuat. dibuat. ka ka
n n
kl ke
ie se
n m
u pa
nt ta
u n
k ke
m pa
el da
ak kli
sa en
na m
ka an
n di
ke ri
gi di
at ru
an m
ya ah
n
g
te Memberikan
la kesempatan kepada
h klien untuk tetap
di melakukan kegiatan
re
yang biasa
nc
an dilakukan.
ak
an
. Reinforcement
positif akan
5.
2. meningkatkan harga
P diri.
an
ta
u
ke
gi
at
an
ya
n
g
di
la
ks
an
ak
an
kl
ie
n.

5.
3.
B
er
i
p
uj
ia
n
at
as
us
ah
a
ya
n
g
di
la
k
u
ka
n
kl
ie
n.

5.
4.
D
is
k
us
ik
an
ke
m
u
n
g
ki
na
n
pe
la
ks
an
aa
n
ke
gi
at
an
se
te
la
h
p
ul
an
g.
6. Klien dapat 6. Setelah … kali 6.1. Beri pendidikan Mendorong keluarga
memanfaatkan interaksi klien kesehatan pada untuk mampu
sistem pendu- memanfaatkan keluarga tentang merawat klien
kung yang ada. sistem pendukung cara merawat mandiri di rumah.
yang ada di klien dengan
keluarga. harga diri
rendah. Support sistem
6.2. Bantu keluarga keluarga akan sangat
memberikan berpengaruh dalam
dukungan mepercepat proses
selama klien di penyembuhan.
rawat.

Meningkatkan peran
serta keluarga dalam
merawat klien di
6.3. Bantu keluarga rumah.
menyiapkan
lingkungan di
rumah.
VI. REFERENSI
Keliat, B. A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas :
CMHN(Basic Course).Yogyakarta: EGC.

SUTEJO, 2016. KEPERAWATAN JIWA, JAKARTA.


Stuart,Gail.W, Keliat,Budi.A, Pasaribu,Jesika. 2016. Keperawatan
Kesehatan Jiwa Stuart. Jakarta: Elsevier
NANDA 2016

Anda mungkin juga menyukai