Anda di halaman 1dari 7

HIPERTENSI

DISUSUN OLEH :

DAVITA APRILIA PRATIWI

2010721046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA


2020/2021
Pengertian Hipertensi

Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik

lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg.

Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada pembuluh darah

yang dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah (Arif

Muttaqin, 2009).

Sedangkan menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap

normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95

mmHg dinyatakan sebagai darah tinggi (Soeparman, 1999).


Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Tekanan Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Darah
Normal 120 - 130 70 - 85

Normal Tinggi 130 - 139 85 - 89

Stadium 1 (Hipertensi
Ringan) 140 - 159 90 - 99

Stadium 2 (Hipertensi
Sedang) 160 - 179 100 - 109

Stadium 3 (Hipertensi
Berat) 180 - 209 110 – 119

Stadium 4 (Hipertensi
Maligna) 210 120
Faktor Resiko Hipertensi

1. Keturunan
2. Berusia lebih dari 65 tahun
3. Gaya hidup yang tidak sehat
a. Diit yang tidak sehat (kurang buah dan sayuran, tinggi lemak jenuh,
tinggi kolesterol,tinggi garam dan gula)
b. Kurang aktivitas fisik/olahraga
c. Kegemukan / Obesitas
d. Alkohol
e. Merokok
f. Stres
4. Sekitar 5 – 10 % berhubungan dengan penyakit ginjal, 1 – 2 % berhubungan
dengan kelainan hormon atau pemakaian obat tertentu (Pil KB).

Tanda dan Gejala Hipertensi


Sebagian besar manifestasi klinis timbul setelah
mengalami hipertensi bertahun-tahun, dan berupa:
1. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang
disertai mual dan muntah, akibat peningkatan
tekanan darah intrakranium
2. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi
3. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat
4. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus
5. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler
6. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan
koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati
hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

Komplikasi Hipertensi

 Jantung: penyakit jantung koroner, gagal jantung


kronik, dan gangguan irama jantung.
 Ginjal: gagal ginjal
 Otak: stroke
 Pembuluh darah mata: rabun hingga kebutaan

Cara Menurunkan
Tekanan Darah

1. Menjaga berat
badan ideal. Berat
badan berlebih bisa
membuat
seseorang lebih
berisiko terserang
hipertensi.
2. Berolahraga secara rutin. Seseorang yang aktif berolahraga akan lebih terhindar dari
risiko terserang hipertensi. Lakukan jalan cepat atau bersepeda 2-3 jam setiap minggu.
3. Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kaya serat. Misalnya, roti dari biji-bijian
utuh, beras merah, serta buah dan sayuran.
4. Kurangi garam. Batasi dalam makanan, tidak lebih dari satu sendok teh.
5. Kurangi konsumsi alkohol. Mengonsumsi lebih dari takaran alkohol yang disarankan,
bisa meningkatkan risiko hipertensi.
6. Berhenti merokok. Meski rokok tidak menyebabkan hipertensi secara langsung, tetapi
rokok bisa membuat arteri menyempit, sehingga meningkatkan risiko serangan
jantung dan stroke.
7. Konsumsi kafein sesuai yang dianjurkan. Meminum lebih dari empat cangkir kopi
sehari bisa meningkatkan risiko hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai