Anda di halaman 1dari 11

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM


KEPERAWATAN DAN KONTRIBUSINYA
TERHADAP PERKEMBANGAN ILMU
KEPERAWATAN

MEYLANI MARTHA LOPULALAN


UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
Pengertian Teknologi Dalam Bidang Kesehatan

Teknologi Informasi Kesehatan/ Health Information Technology (HIT) didefinisikan sebagai penerapan pengolahan
informasi yang melibatkan baik hardware dan software komputer yang berhubungan dengan penyimpanan, pencarian,
berbagi, dan penggunaan informasi kesehatan, data, dan pengetahuan untuk komunikasi dan pengambilan keputusan
(Brailer, 2004).
Salah satu aspek penting dalam pembangunan masyarakat sehat adalah sistem informasi kesehatan (SIK) yang baik.
SIK diperlukan untuk menjalankan upaya kesehatan dan memonitoring agar upaya tersebut efektif dan efisien. Oleh karena
itu, data informasi yang akurat, pendataan cermat dan keputusan tepat kini menjadi suatu kebutuhan (Soepardi, 2011).
Penyajian data pada sistem informasi kesehatan tidak dapat dipisahkan dengan kemajuan teknologi yang ada. Oleh
keran itu dibutuhkan suatu teknologi informasi kesehatan yang memiliki jejaringan yang komprehensif untuk dapat
digunakan oleh seluruh elemen yang terkait dengan pemberi jasa pelayanan kesehatan.
Perkembangan Tekologi dalam Keperawatan
seorang perawat harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar asuhan
keperawatan, mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Salah satu yang penting dilaksanakan adalah
pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat pesat akhir-akhir ini, sangat mempengaruhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Dengan semakin pesatnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan maupun
organisasi kesehatan, efektifitasnya justru mulai dipertanyakan. Data dan informasi kesehatan tersebar membentuk
pulau-pulau informasi yang saling tertutup di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan organisasi kesehatan. Pertukaran
dan komunikasi data lintas organisasi terbentur kendala standarisasi dan interoperabilitas system.
Penerapan sistem informasi keperawatan dalam dokumentasi asuhan keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kuantitas
dan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Dokumentasi yang berbasis komputer selain meningkatkan kualitas juga
memungkinkan penggunaan kembali data keperawatan untuk manajemen keperawatan dan penelitian keperawatan.
Berdasarkan hal tersebut maka untuk meningkatkan kualitas dokumentasi, perawat membutuhkan dukungan melalui
pendidikan agar mengetahui langkah-langkah untuk menghubungkan diagnosa dengan intervensi, spesifik ke etiologi
diidentifikasi,dan untuk mengidentifikasi hasil asuhan keperawatan. Adanya peningkatan dokumentasi tersebut
membuktikan bahwa dengan diterapkannya Q-DIO dapat berguna sebagai alat audit dokumentasi keperawatan dan harus
dikembangkan sebagai fitur terintegrasi secara elektronik. Keuntungan dari pemanfaatan teknologi yaitu: penghematan
biaya dari penggunaan kertas, penghematan ruangan karena tidak perlu menggunakan tempat untuk menyimpan arsip,
penyimpanan data pasien lebih lama, membantu dalam memperoleh informasi dan pengambilan keputusan secara cepat,
Meningkatkan produktifitas kerja, mengurangi kesalahan dalam menginterprestasikan pencatatan. Salah satu aplikasi
teknologi dalam keperawatan yaitu, Telenursing sebagai penggunaan alat komunikasi untuk memberikan informasi jarak-
jauh, yang menggunakan satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai
peralatan video conference.
02.
Kontribusi Teknologi
Terhadap Ilmu Keperawatan

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN


Pemanfaatan Teknologi Kesehatan Dalam Aplikasi Keperawatan

Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian
pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat.
Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti
telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh
perawat untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire, radio, optical)
untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh
menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau computer Telenursing diartikan sebagai pemakaian
telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan
teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan
video conference. Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth.
Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :

1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan
( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit dan nursing home)
2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas
geografis
3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit
4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian dan monitoring yang sering sehingga
membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan
biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi
5. berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa
banyak memerlukan sumber. Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan(
model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga
digunakan dikampus dengan video conference, pembelajaran on line dan Multimedia Distance Learning.
Sistem Informasi Dalam Keperawatan
Pada pengkajian data, perawat tinggal memilih data yang tersedia. Setelah data dipilih secara lengkap, komputer akan secara
automatis menganalisa data yang telah dipilih perawat, dan memunculkan masalah sesuai data yang dipilih. Komputer akan
membantu melakukan analisis data yang dimasukan oleh perawat saat melakukan pengkajian kepada pasien. Masalah yang
munculpun menjadi semakin riil dan akurat, karena masalah yang dimunculkan oleh komputer merupakan analisa baku.
Ketrampilan perawat juga merupakan factor penting yang tidak bisa diabaikan, mengingat standar yang dipakai adalah
standar internasional. Bahasa label dalam NIC adalah sesuatu yang baru, belum popular disamping membutuhkan
pemahaman yang cukup mendalam. Pendokumentasian keperawatan sudah saatnya untuk dikembangkan dengan berbasis
komputer, walaupun perawat umumnya masih menggunakan pendokumentasian tertulis. Padahal pendokumentasian tertulis
ini sering membebani perawat karena perawat harus menuliskan dokumentasi pada form yang telah tersedia dan
membutuhkan waktu banyak untuk mengisinya.
Permasalahan lain yang sering muncul adalah biaya pencetakan form mahal sehingga sering form pendokumentasian tidak
tersedia. Pendokumentasian secara tertulis dan manual juga mempunyai kelemahan yaitu sering hilang. Selain itu
pendokumentasian secara tertulis juga memerlukan tempat penyimpanan dan akan menyulitkan untuk pencarian kembali
jika sewaktu-waktu pendokumentasian tersebut diperlukan. Oleh karena itu pendokumentasian keperawatan yang
menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan perlu diterapkan, dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih
lengkap, karena memuat berbagai aspek pendokumentasian yaitu standart operating procedure (SOP), discharge planning,
jadwal dinas perawat, penghitungan angka kredit perawat, daftar diagnosa keperawatan terbanyak, daftar NIC terbanyak,
laporan implementasi, laporan statistik, resume perawatan, daftar SAK, presentasi kasus on line, mengetahui jasa perawat,
monitoring tindakan perawat & monitoring aktifitas perawat laporan shift dan monitoring pasien oleh PN atau kepala
ruang saat sedang rapat
KESIMPULAN
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat
standar baru yang harus di penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus
mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Namun demikian, tidak dipungkiri
bahwa masih banyak kendala dalam penerapan teknologi informasi untuk manajemen kesehatan di rumah sakit. Jika
masih dalam taraf pengembangan sistem informasi transaksi (misalnya data administratif, keuangan dan demografis)
problem sosiokltural tidak terlalu kentara. Namun demikian, jika sudah sampai aspek klinis, tantangan akan semakin
besar. Dalam penggunaan TI terutama computer dapat berpengaru negative jga bagi kesehatan pnggunanya apabila
dalam penggunaannya tidak baik. Yaitu dari Posisi duduk, jarak pandang monitor dengan mata, intensitas cahaya
monitor, sirkulasi udara ruangan, keamanan kabel jaringan, dan cara menggunakan computer. Apabila hal ini tidak
diperhatikan dapat mngakibatkan gangguan kesehatan.
SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

MEYLANI MARTHA LOPULALAN


UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

Anda mungkin juga menyukai