Anda di halaman 1dari 5

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

PERAN TEKNOLOGI DAN DAMPAKNYA TERHADAP ASUHAN


KEPERAWATAN

Nama : Anisa Khamillah Gunanto


NIM : P01720323106
Dosen Pengampu : Ns.Andra Saferi Wijaya,S.Kep.M.Kep

A. Pendahuluan
Perkembangan teknologi merupakan hal yang tidak dapat dihindari lagi
pada saat ini, dengan begitu pesatnya kemajuan teknologi sangat berdampak pada
bidang kesehatan. Perkembangan teknologi ini dapat berperan dalam membangun
mutu perawatan kesehatan yang lebih baik karena dapat membantu praktisi
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan (Sutoto, 2019).
Pemanfaatan teknologi telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia
termasuk di bidang kesehatan publik. Pelayanan kesehatan publik merupakan
upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan berbagai lembaga terkait untuk
menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan masyarakat secara
menyeluruh. Dalam era digital ini, teknologi digital memberikan potensi besar
untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan publik melalui peningkatan efisiensi,
aksesibilitas, dan kualitas layanan (Rosyid, 2023).
Dunia keperawatan menjadi salah satu profesi yang memiliki peran
penting dalam pelayanan kesehatan. berbasis teknologi. Telehealth didefinisikan
sebagai teknologi telekomunikasi yang digunakan untuk meningkatkan informasi
kesehatan dan pelayanan kesehatan di daerah yang memiliki masalah pada kondisi
geografis, akses, tingkat sosial, dan budaya (Hariyati & Sahar, 2012).
Telenursing merupakan bagian dari Telehealth yang diterapkan pada
keperawatan. Yang telah berjalan sejauh ini yaitu dengan menggunakan telepon,
tetapi dalam 20 tahun terakhir atau lebih, aktivitasnya telah sangat meningkat.
Penekanan keperawatan di negara maju dan berkembang berbeda, sehingga
penekanan telenursing juga bervariasi. Pertumbuhan telenursing saat ini
dikategorikan sangat cepat di banyak negara. karena adanya beberapa faktor yang
mempengaruhi yaitu diantaranya tercapainya biaya perawatan kesehatan yang
lebih murah, peningkatan jumlah populasi lansia dan penyakit kronis, dan
peningkatan cakupan perawatan kesehatan untuk jarak jauh seperti di pedesaan,
wilayah kecil, atau berpenduduk jarang. Cakupan telenursing dalam perawatan.
melalui penggunaan telepon untuk layanan kesehatan dan orientasi (Royani,
2021).
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi dari ilmu komputer, ilmu
informasi, dan ilmu keperawatan yang dirancang untuk membantu manajemen
dan proses data keperawatan, informasi, dan pengetahuan untuk mendukung
praktik keperawatan dan pemberian perawatan. Sistem informasi yang tepat akan
meningkatkan kontinuitas asuhan dan kualitas asuhan keperawatan (Hariyati &
Sahar, 2012). Nursing Management Information Systems efektif dalam
menghemat waktu dan berguna dalam asuhan keperawatan (Choi, Yang & Lee,
2014).

B. Pembahasan

Perkembangan teknologi informasi yang sudah kembangkan dalam bidang


kesehatan didunia internasional adalah Mobile Nursing Information System
diproduksi paling terintegrasi dengan komuter dan jaringan komunikasi. Sistem
informasi adalah system yang menghasilkan informasi yang berguna dimana
sistem tersebut menggunakan berbagai macam teknologi, Untuk membenahi
sistem tersebut diperlukan inovasi dalam pelayanan kesehatan melalui teknologi
sistem informasi.
Kemajuan teknologi informasi telah memungkinkan adanya transformasi
dalam cara mengakses informasi, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan sistem
kesehatan. Penerapan teknologi digital dalam pelayanan kesehatan publik meliputi
berbagai inovasi seperti platform online, layanan kesehatan berbasis teknologi,
pendokumentasian keperawatan berbasis komputerisasi.
Dokumentasi berbasis komputerisasi dapat membantu perawat untuk
mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses pendokumentasian sehingga
waktu perawat dapat lebih lama kontak dengan pasien dalam memberikan asuhan.
dapat mengurangi kesalahan dalam melakukan dokumentasi dan evaluasi hasil
tindakan keperawatan yang telah diberikan. Kelebihan dokumentasi berbasis
komputerisasi ini adalah kerja perawat lebih efektif, efisien, dan optimal dalam
melakukan asuhan keperawatan. Terdapat akurasi, real time, paperless,
memudahkan audit tenaga keperawatan. Selain itu asuhan keperawatan lebih
terintegrasi, meningkatkan kualitas pelayanan, dan memperluas akses
keperawatan. Kelebihan lainnya adalah dapat meningkatkan keamanan sistem
perawatan, memungkinkan pertukaran informasi yang lebih dapat diandalkan
antara praktisi dan klien dan peningkatan yang signifikan dalam cara perawatan
yang akan dilakukan.
Telenursing juga didefinisikan sebagai suatu proses pemberian, pengaturan
dan koordinasi asuhan serta pemberian layanan kesehatan melalui teknologi
informasi dan komunikasi Teknologi yang dapat digunakan dalam telenursing
sangat bervariasi meliputi: telepon, personal digital assistants, smartphone, untuk
mengkaji, merencanakan, mengimplementasikan, mengevaluasi dan
mendokumentasikan asuhan keperawatan.
Beberapa manfaat penggunaan aplikasi telehealth pada layanan homecare
adalah efektif pada intervensi terapi modalitas, meningkatkan kesadaran pasien
untuk patuh obat dan mengurangi komplikasi, menjadi sistem monitoring pada
layanan penyakit kronik pasien, efektif memberikan intervensi kesehatan yang
terjadi dalam waktu bersamaan dan memberikan keefektifan waktu dan efisiensi
intervensi, karena pelakasanaan intervensi dilakukan secara fleksibel.
Telehealth menjadi solusi dalam meningkatkan kesenjangan pelayanan
kesehatan yang disebabkan karena akses masih banyaknya daerah tertinggal dan
perbatasan menjadi tantangan pemerintah dalam pengembangan telehealth.
Telehealth meningkatkan komunikasi jarak jauh, memfasilitasi kerja tim, dan
meningkatkan akses terhadap perawatan. Semua penggunaan telehealth tersebut,
menggunakan teknologi dalam penggunaannya demi tercapainya kebutuhan
kesehatan yang diperlukan klien.
Tekhnologi yang digunakan dapat mengurangi kerja dengan kertas
(paperwork) dan meningkatkan komunikasi serta menghemat waktu perawat.
Pemanfaatan sistem informasi kesehatan elektronik juga penting dalam
meningkatkan efisiensi dan akurasi pelayanan kesehatan. Dengan menggunakan
sistem informasi kesehatan elektronik, data pasien dapat dengan mudah diakses,
dikelolą, dan dibagikan antara berbagai penyedia layanan kesehatan. Hal ini
mengurangi risiko kehilangan atau duplikasi datą, mempercepat proses diagnosa
dan pengobatan, serta meningkatkan koordinasi antarprofesional medis. Selain itu,
sistem informasi kesehatan elektronik juga memungkinkan analisis data yang
lebih efektif untuk penelitian dan pengembangan kebijakan kesehatan.
Dengan adanya pemanfaatan teknologi digital dalam pelayanan kesehatan,
terdapat berbagai manfaat yang dapat diperoleh yaitu meningkatnya aksesibilitas
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, meningkatnya efisiensi pelayanan
kesehatan, penggunaan teknologi digital mengurangi waktu tunggu, mempercepat
proses pemeriksaan dan diagnosis, serta mempermudah koordinasi antar tenaga
medis. Adapun kelemahan dalam pemanfaatan teknologi digital dalam pelayanan
kesehatan yaitu kurangnya akses dan infrastruktur teknologi di daerah terpencil
atau berkembang. Banyak daerah yang belum memiliki akses internet., Keamanan
data dan privasi pasien berisiko kebocoran data atau penyalahgunaan informasi
pribadi pasien dan pembiayaan dan keberlanjutan implementasi teknologi digital.
Dengan memahami manfaat dan hambatan dalam pemanfaatan teknologi
digital dalam pelayanan kesehatan, perlu adanya upaya dalam meningkatkan
kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan. Semakin tingginya tuntutan
penggunaan sistem informasi teknologi dalam berbagai bidang menjadi tantangan
tersendiri bagi para pemberi layanan keperawatan dan kesehatan untuk
mengintegrasikan setiap kegiatan yang diberikan kepada pasien atau klien dalam
laporan dan pencatatan dokumen dalam bentuk digital atau komputerisasi, yang
terangkum dalam sistem manajemen informasi teknologi.
DAFTAR PUSTAKA

Amanah DA, Herawati T. Pengaruh Telenursing terhadap Quality of Life (QOL)


Pada Pasien Gagal Jantung: Literature Review. JHCN ] Heal
Cardiovasc Nurs. 2022;2:15-27.
Choi, M., Yang, YL, & Lee, SM (2014). Efektivitas sistem informasi manajemen
keperawatan: Tinjauan sistematis. Penelitian Informatika Kesehatan,
20(4), 249-257. https://doi.org/10.4258/hir.2014.20.4.249.
Darren Liu, DrPH, (2009), Health Information Technology and Nursing Homes.
Hariyati RTS, Sahar J. Persepsi Asuhan Keperawatan Kasus Kardiovaskular,
Pengetahuan Telehealth dan Telekardiologi di Indonesia. Int J Collab
Res Magang Med Kesehatan Masyarakat. 2012;4(2):116-28
Mulyani, I., Zamzami, E. M., & Zendrato, N. (2019). Pengaruh Sistem Teknologi
Informasi Pada Manajemen Data Dan Informasi Dalam Layanan
Keperawatan: Literature Review. Inspiration: Jurnal Teknologi
Informasi Dan Komunikasi, 9(2), 137-142.
https://doi.org/10.35585/inspir.v9i2.2526
Plutzer, M. B. B. and E. (2021). Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi.
2(2), 6.
Prasetyanto, D., & Sukihananto (2019). Penerapan Sistem Informasi
KeperawatanVirtually Nursing Technologies in Nursing Education:
Virtually Nursing Technologies in Nursing Education: Sebuah Tinjauan
Literatur. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes.
Royani; Asmirajanti M. Penerapan Telenursing Dalam Peningkatan Kualitas
Pelayanan Keperawatan Home Care: Kajian Literatur. Indones J Nurs
Heal Sci ISSN. 2021;6(1):6-15.
Safran, C., Reti, S., Marin, H., & Fernando, J. (2010). Clinicians, security and
information technology support services in practice settings - a pilot
study.
Stubenrauch, J. M. (2009). Health Information Technology: A HIT with Nurses?
AJN American Journal of Nursing. 109(7). 17-18.
https://doi.org/10.1097/01.naj.0000357155.23733.65
Sutoto. (2019). Digital Healthcare Innovation In Hospital And Hospital
Accreditation In The Era Of Industrial Revolution 4.0. (n.d.). Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 38. (2014). Tentang Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai