Anda di halaman 1dari 15

komunikasi digital dalam dunia keperawatan

Disusun oleh :

Dina julianti (121611901)

Sitti irfiana (121461901)

Zulaekha syam (121501911)

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN FAMIKA MAKSSAR

2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji hanya bagi Allah yang telah melimpahkan Taufik, Hidayah dan InayahNya kepada kita,
sehingga kita masih dapat menghirup nafas kaislaman sampai sekarang ini. Shalawat dan salam semoga
tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang dengan semangatnya yang
begitu mulia yang telah membawa kita dari jaman Jahilliyah kepada jaman Islamiyah.

Dengan mengucap Alhamdulillah kami dapat menyusun makalah yang berjudul “TEKNOLOGI DI
BIDANG KESEHATAN”. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah
membimbing kami dalam setiap materi tentang IT, tidak lupa teman-teman yang senantiasa kami
banggakan yang semoga kita selalu dalam lindungan Allah serta dapat berjuang dijalan Allah SWT.

Kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami mohon saran dan
kritik yang sifatnya membangun tentunya. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan mohon maaf
apabila dalam penulisan masih terdapat kalimat-kalimat yang kurang dapat dipahami agar menjadi
maklum.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN
1.3 RUANG LINGKUP MATERI

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 DASAR TEORI

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Pengertian Teknologi dan Informasi
3.2. Pengertian teknologi dan informasi di bidang keperawatan
3.3 Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan

3.4 TELENURSING

A. Definisi
B. Faktor dalam Menjalankan Telenursing
C. Tujuan
D. Manfaat
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Telenursing
F. Aplikasi Telenursing
G. Kelebihan dan kekurangan Telenursing

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
4.2 KRITIK DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Teknologi adalah suatu kebutuhan yang sangat penting dalam bidang apapun. Khususnya dalam
bidang Ilmu Keperawatan, tidak hanya dengan teori dan praktik saja, namun teknologi pun ikut
andil dalam pelaksanaan keperawatan itu sendiri. Dengan demikian kita dituntut untuk
mengikuti perkembangan jaman dengan hadirnya informasi terbaru dan terupdete dalam dunia
kesehatan.

1.2 TUJUAN

Dengan hadirnya teknologi dan informasi yang semakin modern, para perawat dituntut untuk
dapat mengetahui dan menerapkan kecanggihan teknologi dalam bidang keperawatan dengan
tujuan untuk lebih mudah dan lebih fleksibel.

1.3 RUANG LINGKUP MATERI

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang
menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Informasi adalah hasil pemprosesan,
manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai
pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika,
terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja,
termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.

Informatika dalam keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer dan informasi dengan ilmu
keperawatan. Informatika keperawatan adalah bagian dari informatika perawatan kesehatan
yang lebih besar. Perawat dipersiapkan sebagai spesialis dalam bidang ini, yang pasti seorang
perawat harus melek Teknologi Informasi.
BAB II

LANDASAN MATERI

2.1 DASAR MATERI

Teknologi:

dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang
dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan
dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep.

Informasi :

data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi manusia
(Husein dan Wibowo, 2002).

data yang telah diolah dan dianalisa secara formal, dengan cara yang benar dan secara efektif, sehingga
hasilnya bisa bermanfaat dalam operasional dana manajemen (Sabarguna, 2003).

data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
mengambil keputusan saat ini atau di masa mendatang (Davis, 2002).
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Teknologi dan Informasi

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong
manusia menyelesaikan masalahnya. Informasi adalah hasil pemprosesan, manipulasi dan
pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi
penggunanya.

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama
komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-
kata, bilangan, dan gambar.

3.2 Pengertian teknologi dan informasi di bidang keperawatan.

Informatika dalam keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer dan informasi dengan ilmu
keperawatan. Informatika keperawatan adalah bagian dari informatika perawatan kesehatan yang lebih
besar. Perawat dipersiapkan sebagai spesialis dalam bidang ini, yang pasti seorang perawat harus
memahami Teknologi Informasi.

3.3 Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan

Pemanfaatan teknologi akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia.
Perkembangan teknologi mempunyai peran penting terhadap kehidupan manusia termasuk di dalam
pemenuhan kebutuhan kesehatan. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang ikut serta
berperan dalam pelayanan kesehatan merasakan dampaknya.

Perkembangan teknologi informasi khususnya internet memberi peluang kepada masyarakat untuk
meningkatkan pemahaman tentang salah satu persoalan penting yang dihadapi sehari hari yaitu
kesehatan. Peningkatan pemahaman tentang kesehatan ini dapat membawa pengaruh yang sangat
besar terhadap cara pandang masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehari-hari yang dapat memberikan
dampak terhadap kesehatan manusia. Sebagai contoh konsumsi makanan yang menyehatkan dan
penjelasan berbagai alternatif bahan obat-obatan yang dapat membantu mengobati penyakit yang
sedang diderita.
Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan menentukan mutu
dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga
kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk
pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif.
Keperawatan sebagai suatu profesii menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai
dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan
dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.

Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tentunya perawat berhadapan dengan berbagai macam
kondisi klien. Pengalaman merawat klien ditatanan klinik menjadi sebuah pengalaman berharga sebagai
bekal dalam menjalankan pelayanan keperawatan yang professional. Namun hal itu tentu tidak cukup,
karena kondisi klien, pengetahuan klien yang meningkat, dan mudahnya akses informasi melalui
teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat, menutut perawat untuk juga mengembangkan diri
untuk meningkatkan profesionalis-nya.

3.4 TELENURSING

A. DEFINISI

Pemanfaatan Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan Salah satu contoh pemanfaatan
Teknologi Informasi yaitu penggunaan TELENURSING.Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi
informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada
jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian
dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti
telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.

Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk meningkatkan


perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk
mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak
jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau komputer

Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan
keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan
konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference.
Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth.

Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan meningkatkan


kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan
secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum dari pemerintah untuk mengatur praktek,
SOP/standar operasional prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan
jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi dan
kebijakan untuk mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan,
dan sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan.

B. Faktor dalam Menjalankan TelenursingUntuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu
menjadi perhatian :

1. Faktor legalitas

Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi keperawatan yang mempunyai
tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing.

2. Faktor financial

Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan prasaranya sangat
banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi dalam penyediaan aspek financial dalam
pelaksanaan telenursing

3. Faktor Skill

Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang telenursing. Perawat dan
pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi telenursing. Terlaksananya telenursing sangat
tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan tentang
telenursing harus didasari oleh pengetahuan tehnologi informasi.

4. Faktor Motivasi

Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan telenursing. Tanpa ada
motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa berjalan dengan baik.

Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik disebabkan oleh karena
keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan
pelaksanaan telenursing dari pemerintah. Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa
dimulai dengan peralatan yang sederhana seperti pesawat telepon yang sudah banyak dimiliki oleh
masyarakat tetapi masih belum banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau
pelayanan keperawatan. Telenursingmenggunakan telepon ini dapat diaplikasikan di unit gawat darurat
dan home care.

C. Tujuan

Tujuan dari telenursing adalah tidak untuk membentuk diagnosis medis, melainkan difokuskan pada
dimensi dari urgensi. Sehingga para perawat akan lebih terfokus pada informasi, dukungan, dan
meningkatkan pengetahuan. Untuk mencapai hasil yang positif dari konsultasi melalui telephone maka
sangat dibutuhkan cara berkomunikasi yang baik. Komunikasi yang baik akan berdampak pada perasaan
sehingga setiap perkataan akan mudah untuk didengar dan dipahami. Dengan demikian klien dan
keluarganya akan termotivasi untuk mengikuti saran perawat

D. Manfaat

Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :

1) Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke
pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit dan nursing home)

2) Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan
keperawatan tanpa batas geografis

3) Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit

4) Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian yang sering sehingga
membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis
tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi.

5) Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses untuk
perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber.

Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan ( model
distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing
dapat juga digunakan dikampus dengan video conference, pembelajaran on line dan Multimedia
Distance Learning Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga,
terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat dan
dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak
terbatas.

a) Selain itu telenursing dapat memberikan kesempatan kepada perawat yang berpengalaman klinik
namun telah pensiun/ tidak lagi bekerja di pelayanan kesehatan, namun masih dapat memberikan
asuhan keperawatan secara online. Hal ini juga menghindari kontak langsung, meminimalkan resiko
infeksi nosokomial, memberikan privasi ruang dan waktu bagi pasien dan perawat. Dapat dibayangkan
bagi penderita HIV/AIDS, atau pasien pengguna narkotika/obat terlarang /alkoholik akan lebih merasa
terjaga privasinya dengan pelayanan telenursing ini.
b) Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan
kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara
fundamental mesti dilakukan dalam penerapan teKnologi dalam bidang kesehatan dalam merawat
pasien adalah :

· Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus tetap
terjaga

· Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial resiko
(seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan keuntungannya

· Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan membuat
informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email

· Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah gunaan
informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.

c) Dengan melihat potensi dan perkembangan pelayanan keperawatan, sistem informasi kesehatan
dan penggunaan internet di Indonesia, bukan tidak mungkin hal ini mendasari telenursing berkembang
di Indonesia (dalam berbagai bentuk aplikasi tehnik komunikasi) dan beragam tujuan. Hal ini tidak lain
agar pelayanan asuhan keperawatan dan perkembangan ilmu, riset dan pendidikan keperawatan di
Indonesia dapat sejajar minimal dengan perkembangan tehnologi kesehatan, dan kedokteran di
Indonesia, menjelang Indonesia Sehat.

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Telenursing

Ada empat faktor penting yang mempengaruhi implementasi telenursing. Empat faktor tersebut yaitu
aspek sistematika, aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspak teknikal.

1. Aspek sistematika

Aspek sistematika terkait dukungan dari pemerintah, yang meliputi legislasi dan regulasi. Dalam
mengontrol kualitas dan kelangsungan telenursing sangat dibutuhkan pengaturan dan supervisi
pelayanan pemerintah. Untuk penerapan telenursingdisepakati bahwa praktek keperawatan mandiri
seharusnya ada otoritas dan peraturan legal serta adanya standart operasional prosedur yang dibuat
oleh organisasi profesi keperawatan atau pendidikan keperawatan.

2. Aspek Ekonomi

Aspek ekonomi terkait verifikasi terhadap kontrol keuangan medis akibat penggunaan telenursing dan
Government recognition for cost effectiveness merupakan prioritas utama. Investasi pemerintah dalam
proyek telenursing merupakan prioritas untuk mengaktifkan telenursing di daerah rural dan area
kepulauan untuk manfaat medis. Aplikasi system telenursing yang mahal dan uang perawatan
(maintenance fee) harus dipikirkan.

3. Aspek Sosial

Aspek sosial terkait verifikasi nilai dan membangun kepercayaan sosial tentang telenursing dibandingkan
dengan perawatan langsung. Penerimaan dari pemberi pelayanan kesehatan seperti fasilitas medis,
dokter dan perawat, merupakan hal penting dalan implementasi telenursing. Kerja sama dan koordinasi
antara profesi kesehatan akan membangun pemahaman yang lebih baik tentang telenursing pada
publik. Adanya pengakuan public terhadap keperawatan itu sendiri merupakan factor kunci dalam
pelaksanan telenursing.

4. Aspek teknikal

Aspek teknikal terkait kreatifitas dan originalitas kontentelenursing dan pengembangan sistem
pelayanan. Pelatihan dan pendidikan perawat serta teknologi informasi mendukung pengembangan dan
pengoperasian telenursing. Pengembangan teknologi informasi untuk menjaga privacy pasien dan
keamanan informasi. Standarisasi, pelatihan keperawatan dan penelitian untuk pengembangan system
telenursing dan pelaksanaannya, teknologi informasi medis dan pengembangan system aplikasi, serta
desain model fungsional yang mungkin diterapkan dilingkungan tersebut. Jadi keempat aspek tersebut
harus terintegrasi dalam strategi pelaksanaan telenursing.

F. Aplikasi Telenursing

Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui unit
mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam
home care perawat menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa
darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui system interaktif video, pasien contact on-call
perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai
contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara
khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan
khususnya dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk
berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga
mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online.
Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara pemberi
pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.

G. Kelebihan dan kekurangan Telenursing


1) Kelebihan Telenursing

Telenursing dapat diartikan sebagai pemakaian teknologi informasi dibidang pelayanan keperawatan
untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak jauh. Model pelayanan ini memberikan
keuntungan antara lain :

1. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu,

2. Mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan,

3. Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan,

4. Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi,

5. Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah dengan jarah
yang jauh dari pelayanan kesehatan, dan

6. Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses penyedia
layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan internet (American Nurse Assosiation, 1999).

7. Peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata,

8. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan
perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan dan meningkatkan kepuasan perawat
dan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan serta meningkatkan mutu pelayanan
perawatan di rumah (home care).

9. Meningkatkan rasa aman (safety) perawat dan klien, karena dengan diterapkannya telenursing
semakin meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga dan meningkatkan kepatuhan.Telenursing telah
menyediakan sarana bagi konsumen untuk memanggil perawat agar mendapatkan saran kesehatan.
seorang perawat dengan pelatihan khusus dapat menawarkan pendidikan dan dukungan, sehingga ini
bermanfaat karena klien membutuhkan dukungan yang tidak mungkin didapatkan dengan kontak
langsung.

2) Kekurangan dan hambatan dalam telenursing

Menurut Amy Peck (2005) ada tiga ketegori dasar hambatan dalam telenursing, meliputi: perilaku,
legislatif, dan teknologi. Hambatan perilaku, ada ketakutan bahwa perawat akan mendelegasikan tugas
ke mesin. Pada awalnya perawat akan resisten terhadap telenursingakibat kurangnya penguasaan
terhadap teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi. Namun dengan adanya pelatihan dan
adanya support system, perawat bisa merasakan manfaat telenursing untuk dirinya dan pasien.
Legislasi, telenursing muncul sebagai issue kebijakan public secara mayor, belum adanya kepastian
lisensi tentang telenursing. Secara teknologi, Elektronik Health Record (EHR) dan standar data
mendukung perkembangan telenursing. Tanpa EHR telehealth tidak bisa bekerja. Ketersediaan system
penyimpanan data pasien kapanpun dan dimanapun provider membutuhkannya.

Sumber lain menyebutkan, antara lain :

Ø Tidak adanya interaksi langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas pelayanan
kesehatan. Kekawatiran ini muncul karena anggapan bahwa kontak langsung dengan pasien sangat
penting terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan terapeutik.

Ø Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah kemungkinan kegagalan teknologi seperti
gangguan koneksi internet atau terputusnya hubungan komunikasi akibat gangguan cuaca dan lain
sebagainya sehingga menggangu aktifitas pelayanan yang sedang berjalan, selain itu juga meningkatkan
risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann dokumen klien.
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Walaupun di Indonesia masih belum teraplikasikannya telenursing ini dengan optimal namun
telenursing sebenarnya sangat memudahkan akses ke pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan
populasi yang jauh dari pelayanan (under-serviced) seperti halnya memudahkan monitoring pelayanan
di rumah atau individu dengan permasalahan kesehatan kronis.

Melihat uraian diatas dapat disimpulkan bahwa telenursing merupakan salah satu alternative yang bisa
digunakan dalam layanan kesehatan dan keperawatan pada saat pasien tidak mungkin untuk datang
langsung menemui layanan kesehatan dan keperawatan baik untuk alasan jarak yang jauh ataupun ingin
mengefesien dan mengefektifkan waktu dalam perjalanan.

4.2 KRITIK DAN SARAN

Tiada kesempurnaan di dunia ini, kami sangat mengharapkan kritik maupun saran dari makalah ini
tujuannya hanyalah demi kesempurnaan. Dan semoga makalah yang telah kami susun bermanfaat bagi
kita semua, Amien.

DAFTAR PUSTAKA
http://kwintantra88.blogspot.co.id/2014/12/makalah-teknologi-di-bidang-kesehatan.html

https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-
instant&rlz=1C1AOHY_enID711ID711&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=makalah%20komputer%20dan
%20kesehatan

Anda mungkin juga menyukai