Anda di halaman 1dari 5

Clinical Pathway

Bayi prematur

Inadekuat Sistem imun


Reflek telan Kesulitan
surfaktan belum
imatur transisi
sempurna

Alveolus kempis Daya hisap Reflek menelan, Kekebalan


menurun mencerna tubuh menurun
makanan tidak
Ventilasi ketidakmampu baik
an mencerna Rentan terkena
berkurang makanan paparan
patogen
Usaha napas Defisit nutrisi lingkungan
Risiko Aspirasi
meningkat
Risiko Infeksi
Takipnea

Pola Napas Tidk


Efektif

G. Komplikasi
Menurut Handriana (2016), sebagaian besar komplikasi akibat dari bayi
prematur antara lain :
1) Pneumotoraks.
2) Pulmonary interstitial dysplasia.
3) Patent ductus arterious (PDA).
4) Hipotensi.
5) Asidosis.
6) Hiponatremi/hipernatremi.
7) Hipokalemi.
8) Hipoglikemik
Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017), Diagnosis keperawatan yang
sering muncul yaitu :
1. Pola napas tidak efektif (0005) b.d hambatan upaya napas d.d pola napas
abnormal.
2. Defisit nutrisi ( D.0019) b.d ketidakmampuan mencerna makanan
3. Risiko ikterik neonatus (D.0035) dibuktikan dengan prematuritas (< 37
minggu).
4. Risiko infeksi (D.0142) dibuktikan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh
primer dan sekunder.
C. Intervensi Keperawatan
Menurut Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018) dan Tim Pokja SLKI DPP PPNI
(2019), tujuan dan kriteria hasil serta perencanaan yang dilakukan pada bayi
prematur yaitu :

No Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi


Keperawatan Hasil
1 Pola Napas Tidak Setelah dilakukan Pemantauan Respirasi
Efektif intervensi selama 1x24 (I.01014)
jam, diharapkan pola Observasi
napas membaik dengan 1. Monitor frekuensi,
kriteria hasil, irama, kedalaman dan
1. Frekuensi napas upaya napas
dari skala 3 2. Monitor pola napas
(sedang) 3. Monitor adanya
ditingkatkan ke sumbatan jalan napas
skala 4 (cukup 4. Monitor saturasi
membaik) oksigen
2. Kedalaman napas Terapeutik
dari skala 3 1. Atur interval
(sedang) pemantauan respirasi
ditingkatkan ke sesuai kondisi pasien
skala 4 (cukup 2. Dokumentasi hasil
membaik) pemantauan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
1. 2. Informasikan
hasil pemantauan,
2 Defisit Setelah dilakukan jika perlu
Nutrisi intervensi selama 1x24 Manajemen Nutrisi
jam, diharapkan (I.03119)
termoregulasi Observasi
membaik dengan • Identifikasi status nutrisi
kriteria hasil, • Identifikasi alergi dan
1. Porsi makan yang • intoleransi makanan
dihabiskan • Identifikasi makanan
meningkat yang disukai
2. Berat badan • Identifikasi kebutuhan
membaik kalori dan jenis nutrien
3. Indeks massa tubuh • Identifikasi perlunya
(IMT) membaik penggunaan selang
nasogastrik
• Monitor asupan makanan
• Monitor berat badan
• Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik
1. Sediakan lingkungan
yang hangat (mis.
inkubator)
2. Lakukan penghangatan
pasif (mis. selimut,
penutup kepala)
3. Lakukan penghangatan
internal (mis. infus
cairan hangat, oksigen
Setelah dilakukan hangat, lavase
intervensi selama 1x24 peritoneal dengan cairan
jam, diharapkan hangat)
3 Risiko Ikterik integritas kulit dan Perawatan Neonatus
Neonatus jaringan meningkat (I.03132)
meningkat kriteria Observasi
hasil, 1. Identifikasi kondisi
1. Elastisitas dari awal bayi setelah lahir
skala 3 (sedang) (mis. kecukupan bulan,
ditingkatkan ke mengangis spontan)
skala 4 (cukup 2. Monitor tanda vital
meningkat) bayi (terutama suhu)
2. Hidrasi dari skala 3 Terapeutik
(sedang) 1. Oleskan baby oil untuk
ditingkatkan ke mempertahankan
skala 4 (cukup kelembaban kulit
meningkat) 2. Bersihkan tali pusat
3. Tekstur dari skala 3 dengan air steril
(sedang) 3. Selimuti untuk
ditingkatkan ke mempertahankan
skala 4 (cukup 1. Anjurkan ibu mencuci
membaik) tangan sebelum
menyentuh bayi
4 Risiko Infeksi Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi
intervensi selama 1x24 (I.014539)
jam, diharapkan Observasi
tingkat infeksi 1. Monitor tanda dan
menurun dengan gejala infeksi lokal dan
kriteria hasil, sistemik
1. Kemerahan dari Terapeutik
skala 3 (sedang) 1. Batasi jumlah
ditingkatkan ke pengunjung
skala 4 (cukup 2. Cuci tangan sebelum
menurun) dan sesudah kontak
2. Periode menggigil dengan pasien dan
dari skala 3 lingkungan pasien
(sedang) 3. Pertahankan teknik
ditingkatkan ke aseptik pada pasien
skala 4 (cukup berisiko tinggi
menurun) Edukasi
1. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
2. Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
imuniasasi, jika perlu

D. Discharge Planning Keperawatan


Pemberian edukasi salah satunya terkait program menyusui dan perawatan
metode kanguru dalam perencanaan pulang sejak bayi dirawat di rumah sakit
sampai bayi diperbolehkan pulang perlu penerapan yang konsisten. Informasi bisa
diberikan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan ibu dan bisa disampaikan
dengan menggunakan media audiovisual ataupun booklet. Diharapkan nantinya
informasi yang disampaikan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
ibu dalam merawat bayi prematurnya di rumah (Julianti dkk., 2019

Anda mungkin juga menyukai