S
DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS
DI RUANG PERAWATAN INTERNA AMRILIS
RSUD KOTA MAKASSAR
Disusun oleh :
Kelompok II
Puji syukur kelompok panjatkan kehadiran Allah SWT, rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kasus ini dengan baik. Adapun judul makalah
yang akan dibahas adalah ”Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gastroenteritis”.
Semoga kasus yang kelompok buat ini dapat berguna bagi diri sendiri dan orang lain,
Ucapan terima kasih juga kelompok ucapkan kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas akhir, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kelompok harapkan untuk bisa jadi evaluasi yang berguna sehingga dapat belajar
dari pengalaman-pengalaman
Kelompok penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A.PENDAHULUAN...................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................... 1
C.TUJUAN.....................................................................................................................1
BAB II LAPORAN PENDAHULUAN............................................................................2
A.KONSEP DASAR MEDIS.................................................................................2
1.Definisi...............................................................................................................2
2.Etiologi...............................................................................................................2
3.Patofisiologi.......................................................................................................3
4.Patoflodiagram Berhubungan Dengan Penyimpangan KDM............................4
5.Manifestasi Klinis..............................................................................................5
6. Penatalaksanaan Medik.....................................................................................5
7.Komplikasi.........................................................................................................5
8.Prognosa.............................................................................................................6
BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN............................................................7
I. DATA UMUM....................................................................................................7
II.RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI...............................................................8
III.RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU.......................................................8
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA........................................................9
V.RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL...........................................................9
VI.KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI..................10
VII.PEMERIKSAAN FISIK.................................................................................11
VIII.KLASIFIKASI DATA..................................................................................14
IX.ANALISA DATA............................................................................................14
X. DIAGNOSA KEPERAWATAN...........................................................................16
XI.INTERVENSI KEPERAWATAN..................................................................17
XII.IMPLEMENTASI KEPERAWATAN 21
ii
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Gastroenteritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang
memberikan gejala diare dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya yang
disebabkan oleh bakteri,virus dan parasit yang patogen, Menurut Ngastiyah (2015).
Gastroenteritis (diare akut) adalah inflamasi lambung dan usus yang
disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan pathogen parasitic. Diare adalah defekasi
yang tidak normal baik frekuensi maupun konsistensinya, frekuensi diare lebih dari 4
kali sehari (Ngastiyah, 2015).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan definisi dari Gastroenteritis
2. Menjelaskan etiologi dari Gastroenteritis
3. Menjelaskan patofisiologi dari Gastroenteritis
4. Menjelaskan manifestasi klinis dari Gastroenteritis
5. Menjelaskan pelaksanaan medik Gastroenteritis
6. Menjelaskan komplikasi dari Gastroenteritis
7. Menjelaskan pronol dari Gastroenteritis
8. Menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus Gastroenteritis
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dari Gastroenteritis
2. Untuk mengetahui etiologi dari Gastroenteritis
3. Untuk mengetahui patofisiologi dari Gastroenteritis
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari Gastroenteritis
5. Untuk mengetahui pelaksanaan medik Gastroenteritis
6. Untuk mengetahui komplikasi dari Gastroenteritis
7. Untuk mengetahui pronol dari Gastroenteritis
8. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus Gastroenteritis
1
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Definisi
Gastroenteritis Akut adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan
oleh berbagai bakteri, virus, dan pathogen parasitic. Gastroenteritis Akut (GEA)
diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan / setengah
cair (setengah padat) dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari
biasanya berlangsung kurang dari 7 hari, terjadi secara mendadak, (WHO,2017) .
2. Etiologi
Menurut Ngastiyah (2015), faktor penyebab gastroeneteritis akut pada
bayi/anak yaitu:
a. Faktor infeksi
1) Infeksi bakteri :
Vibrio, E. Coli, Salmonella, Shigelia Compylobacter, Yersina, Aeromonas,
dan sebagainya.
2) Infeksi virus :
2
Eterovirus (virus ECHO, Coxsackie Poliofelitis), Adenovirus, Rotavirus,
Astrovirus, dan lain-lain.
3) Infeksi parasit : cacing (Ascaris, Triguris, Oxyyuris, Strongyloides), protozoa
(Entamoeba Hstolitica, Glardialambia, Trichomonas Hominis).
b. Faktor malabsorbsi: Malabsorbsi karbohidrat, lemak, atau protein.
c. Faktor makanan, Makanan basi, beracun, dan alergi terhadap makanan.
d. Factor psikologis, Rasa takut dan cemas.
e. Imunodefisiensi, Dapat mengakibatkan terjadinya pertumbuhan bakteri.
f. Infeksi terhadap organ lain, seperti radang tonsil, bronchitis, dan radang teng-
gorokan.
3. Patofisiologi
Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus,
Adenovirus enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter,
Salmonella, Escherihia Coli, Yersinia dan lainnya), parasit (Biardia Lambia,
Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada
sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-sel, atau
melekat pada dinding usus pada gastroenteritis akut.
Penularan gastroenteritis bisa melalui fekal-oral dari satu klien ke klien yang
lainnya. Beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan
minuman yang terkontaminasi.
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik
(makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam
rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam
rongga usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare ). Selain itu
menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air
dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan mutilitas usus yang
mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri
adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam
basa (asidosis metabolik dan hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output
berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah.
3
Distensi
Abdomen
Faktor makanan (basi, beracun, alergi Faktor Psikologis Faktor infeksi (bakteri Faktor malabsopsi (karbohidrat,
makanan) dan virus) protein, lemak)
Gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit HIPOVOLEMIA RESIKO DEFISIT DIARE
NUTRISI
4
5. Manifestasi Klinis
a. Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu
makan berkurang.
b. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
c. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
d. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih
asam akibat banyaknya asam laktat.
e. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit menurun),
ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan
berat badan.
f. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut
jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun (apatis, samnolen,
sopora komatus) sebagai akibat hipovokanik.
g. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
h. Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat
dan dalam (Kusmaul).
6. Penatalaksanaan Medik
Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan peroral
berupa cairan yang berisikan NaCl dan Na, HCO, K dan Glukosa, untuk Diare
akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan, atau sedang kadar natrium
50-60 Meq/l dapat dibuat sendiri (mengandung larutan garam dan gula ) atau
air tajin yang diberi gula dengan garam. Hal tersebut diatas adalah untuk
pengobatan dirumah sebelum dibawa kerumah sakit untuk mencegah dehidrasi
lebih lanjut.
5
b. Cairan Parenteral
7. Komplikasi
a. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).
b. Renjatan hipovolemik.
c. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi,
perubahan pada elektro kardiagram).
d. Hipoglikemia.
e. Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena
kerusakan vili mukosa, usus halus.
f. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
g. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga
mengalami kelaparan.
8. Prognosa
a. Diare b.d proses infeksi d.d BAB encer (SDKI. D.0020)
b. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d meringis, mengeluh nyeri (D.0077)
c. Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif d.d membran mukosa kering
(SDKI. D.0023)
d. Deficit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan d.d mual dan muntah
(D.0019)
e. Hipotermia b.d terpapar suhu lingkungan rendah d.d suhu tubuh dibawah nilai
normal (D.0132)
f. Gangguan pola tidur b.d nyeri d.d mengeluh istirahat tidak cuckup (D.0055)
6
g. Resiko Defisit nutrisi d.d ketidakmampuan mencerna makanan (SDKI. D.0032)
7
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
No. RM : 450615
Tanggal : 15/10/2023
Tempat : Perawatan interna
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Ny.N
Status perkawinan : M / BM / J / D
Golongan darah : -
Umur : 27 tahun
Agama : Islam
Suku : Makassar
Telp :-
8
Pendidikan terakhir : SLTA
Umur : 50 tahun
Penyebab :-
GI
GII
GIII
Keterangan :
Perempuan :
Laki-laki :
Klien :
Kesimpulan : klien tidak memiliki Riwayat penyakit keluarga
V. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
Pola koping : klien mengatakakan mampu mempertahankan kondisi
tubuh dengan berfikir positif terkait kesembuhannya
Harapan klien thd keadaan
Penyakitnya : Klien mengatakan harapannya agar penyakitnya
segera sembuh
Faktor stressor : Klien mengatakan tidak lagi cemas terhadap penyakitnya
Konsep diri : Klien mengatakan bisa menerima penyakitnya
Pengetahuan klien ttg
Penyakitnya : Klien mengatakan tau tentang penyakitnnya
Adaptasi : Klien mengatakan mampu beradptasi dengan penyakitnya
Hubungan dengan anggota
10
Keluarga : Klien mengatakan hubungan anggota keluarga harmonis
Hubungan dengan masyarakat : Klien mengatakan selalu membina hubungan yang baik
kantar masyarakat
Perhatian thd org lain & lawan bicara : klien mengatakan cukup perhatian terhadap orang
lain dan kerabat
Aktifitas sosial : Klien mengatakan dirinya selalu berinteraksi dengan
baik dengan orang lain di sekitarnya
Bahasa yang sering digunakan : Klien mengatakan hari-harinya selalu menggunakan
Bahasa indonesia
Keadaan lingkungan : Klien mengatakan lingkungan di sekitarnya baik
Kegiatan keagamaan / pola ibadah : Klien mengatakan selalu mengerjakan ibadah tepat
waktu
Keyakinan tentang kesehatan : Klien mengatakan selalu yakin akan segera sembuh
2. Minum
Sebelum MRS : klien mengatakan pola minummnya baik,frekuensi 6 gelas/hari
3. Tidur
Sebelum MRS : Klien mengatakan sebelum di rawat pola tidur dan istirahatnya
cukup
4. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS : Klien mengatakan BAB encer, frekuensi 5 x/hari
5. Eliminasi urine/BAK
Sebelum MRS : Klien mengatakan BAK lancar
11
Setelah MRS : Klien mangatakan BAK lancar
7. Personal hygiene
Sebelum MRS : klien mengatakan sebelum sakit selalu memperhatikan keber-
sihan tubuhnya
1. Keadaan umum
Kehilangan BB : Klien mengatakan BB.nya turun 2 kg selama sakit (BB se-
belum sakit 55 kg saat sakit turun menjadi 53kg)
2. Head to toe
o Kulit/integumen
Inspeksi :kulit tampak pucat,tidak ada kelainan,turgor kulit menurun
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat benjolan
o Kepala & rambut
Inspeksi :Kulit kepala tampak bersih, rambut hitam panjang
Palpasi :Tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada benjolan
o Muka/wajah
12
Inspeksi : klien tampak meringis Ketika nyeri muncul
Palpasi : Tidak terdapat benjolan,dan tidak ada nyeri tekan
o Mata/penglihatan
Inspeksi : Tampak simetris,konjungtiva anemis
o Hidung/penghirupan
Inspeksi : bentuk simetris, Tidak ada secret, tidak ada alat bantu napas
13
Bawah kanan : Tidak ada lesi,Tidak terdapat edema
Bawah kiri : Tidak ada lesi, tidak terdapat edema
3. Pemeriksaan diagnostik
Parameter Hasil Satuan Nilai rujukan
Hematologi
Darah rutin
WBC H 10.70 10^3/ ul 4.0 – 10.0
RBC 4.38 10^3 /ul 4.0 – 5.50
HGB 12.6 g/ dl 11.0 -16.0
HCT L 36.6 % 37.0 – 54.0
MCV 83.8 FL 80.0 – 100.0
MCH 28.8 Pg 27.0 – 34.0
MCHC 34.4 g/dl 32.0 – 36.0
PLT 267 10^3/ul 150.0 – 400.0
RDW-SD 41.5 Fl 35.0 – 56.0
RDW-CV 13. 1 % 11.0 – 16.0
PDW 11.4 Fl 9.0 – 17.0
MPV 9.7 Fl 6.5 – 12.0
P-LCR 23.3 % 11.0– 45.0
Hitung jenis
LYMPH 10.6 % 10.0 – 50.0
MXD 3.7 % 1.0-20.0
NGUT H 85.7 % 37.0 – 80.00
LYMPH# 1. 10 10^3/ul 0.80-4.00
MXD# 0.4 10^3/ul
NEUT# 9.20 10^3/ul 2.00-3.00
4. Terapi medikasi
Jenis terapi Dosis Rute pemberian Kegunaan
14
Neurobion 1 ampul Dreeps Untuk saraf
15
-klien mengatakan oleh villi usus
lemas
Do
Peningkatan tekanan os-
-klien tampak lemas motic dalam lumen usus
-bising usus hiper ak-
tif
Penggeseran air dan elek-
TD : 120/80 mmhg trolit ke rongga usus
N : 90 x/i
S : 36,6 0C
P : 20x/i Frekuensi BAB
Wbc : 10,70 10^3/ ul meningkat
DIARE
2 Ds Agen pencedera fisiolo- Nyeri akut b.d agen pencedera fisiol-
gis ogis (D. 0077)
-klien mengatakan ny-
eri bagian perut
P: Nyeri bertambah Peningkatan tekanan os-
berat saat bergerak motic dalam lumen usus
Q : Seperti tertusuk
R : Perut
S : 5 (1 dari 10) Refleks spasma otot
T : Hilang timbul dinding usus
Do.
-Klien tampak
meringis
TD : 120/80 mmhg Inflamasi gastroenteritis
N : 90 x/i
S : 36,6 0C
P : 20x/i NYERI AKUT
Hipovolemia
BB: turun 2 kg
TD : 120/80 mmhg
N : 90 x/i
S : 36,6 0C
P : 20x/i
5. Ds. Nyeri Gangguan pola tidur b.d nyeri (D.
0055)
-klien mengeluh isti- Sering terjaga
rahat tidak cukup
Do.
Istirahat tidak cukup
TD : 120/80 mmhg
N : 90 x/i
S : 36,6 0C Gangguan pola tidur
P : 20x/i
X. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare b.d proses infeksi d.d BAB encer lebih dari 5 x/ hari ( D.0020 )
2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d meringis, mengeluh nyeri ( D.0077)
3. Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif d.d mengeluh lemah, mukosa bibir kering,
17
4. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan d.d mula dan muntah
( D.0032 )
5. Gangguan pola tidur b.d nyeri d.d mengeluh istirahat tidak cukup (D. 0055)
18
XI. INTERVENSI KEPERAWATAN
Inisial Klien : Ny.N
Umur : 27 tahun
20
nyeri meredakan nyeri
6.jelaskan strategi meredakan nyeri 7. kolaborasi pemberian anal-
Kolaborasi getic mengurangi nyeri
7.kolaborasi pemberian analgetik
3 Hipovolemia b.d kehi- Status cairan (L.03028) Manajemen hipovolemi (I.03116) a. untuk mengetahui perubahan
langan cairan aktif Setelah dilakukan Tindakan Observasi tanda dan gejala hypov-
( D.0023) keperawatan selama 3x 24 jam 1. periksa tanda dan gejala hypovolemia olemia
diharapkan status cairan mem- (turgor kulit menurun) b. (turgor kulit menurun)
baik dengan kriteria hasil : Terapeutik c. pemberian asupan cairan oral
1. membrane mukosa lembab 1. berikan asupan cairan oral membantu mengembalikan
meningkat Edukasi elektrolit dalam tubuh
2. perasaan lemah menurun 2. anjurkan memperbanyak asupan d. anjurkan memperbanyak asu-
3. turgor kulit membaik cairan oral pan cairan oral keseimbangan
4. intake cairan membaik 3. anjurkan menghindari perubahan po- cairan tubuh Kembali agar
5. berat badan membaik sisi mendadak tidak dehidrasi berat
Kolaborasi e. anjurkan menghindari pe-
4. kolaborasi pemberian cairan iv rubahan posisi mendadak
f. kolaborasi pemberian cairan
iv membantu pemulihan
tubuh pasien agar tidak
lemah
21
4 Deficit nutrisi b.d keti- Status nutrisi (L.03030) Manajemen nutrisi (1.03119) 1. meidentifikasi status nutrisi
dakmampuan mencerna Setelah di lakukan Tindakan Observasi 2. meidentifikasi makanan yang
makanan (D.0019) keperawatan selama 3x24 jam 1. identifikasi status nutrisi di sukai
di harapkan resiko deficit nu- 2. identifikasi makanan yang di sukai 3. memonitor asupan makanan
trisi berkurang dangan 3. monitor asupan makanan 4. memonitor berat badan
Kriteria hasil 4. monitor berat badan 5. memberikan makanan tinggi
a.porsi makan yang di habiskan Terapeutik kalori dan protein
meningkat 1. berikan makanan tinggi kalori dan 6. mengajarkan diet yang di pro-
b.frekuensi makan membaik protein gramkan
c.nafsu makan membaik Edukasi 7. kolaboarsi dengan ahli gizi un-
2. ajarkan diet yang di programkan tuk menentukan jumlah kalori
Kolaborasi dan jenin nutrisi yang dibu-
3. kolaboarsi dengan ahli gizi untuk tuhkan
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrisi yang dibutuhkan
5 Ganguan pola tidur b.d Pola tidur (L.05045) Dukungan tidur (L. 050174) 1. identifikasi pola tidur untuk
nyeri (D.0055) Setelah dilakukan Tindakan Observasi mengetahui pencetus yang
keperawatan selama 3x24jam 1. identifikasi pola tidur menjadi kebiasaan tidur klien
diharapkan pola tidur mem- 2. identifikasi factor penganggu tidur 2. identifikasi factor penganggu
baik, dengan kriteria hasil: Terapeutik tidur untuk menentukan in-
22
1. kemampuan beraktivitas 1. lakukan prosedur untuk tervensi yang tepat
meninngkat meningkatkan kenyamanan 3. lakukan prosedur untuk
2. keluhan istirahat tidak Edukasi : meningkatkan kenyamanan
cukup menurun 2. jelaskan pentingnya tidur selama 4. jelaskan pentingnya tidur se-
sakit lama sakit
3. anjurkan relaksasi nonfarmakologis 5. anjurkan relaksasi nonfar-
makologis
Umur : 27 tahun
23
berupa makanan pedas P : lanjutkan intervensi
3. Memonitor frekuensi dan konstipasi tinja 1.Identifikasi penyebab diare
Hasil : Frekuensi BAB 5x/hari 2.Identifikasi Riwayat pemberian makanan
4. Memonitor tanda dan gejala hypovolemia 3.Monitor frekuensi dan konstipasi tinja
Hasil : sedang, mukosa bibir kering 4.Monitor tanda dan gejala hipovolemia
5. Memonitor jumlah pengeluaran diare 5.Monitor jumlah pengeluaran diare
Hasil: klien masih BAB encer 4x/hari 6.Berikan asupan cairan oral
6. Memberikan asupan cairan oral 7.Berikan cairan intravena
Hasil : minum air putih 4 gelas/hari 8.Anjurkan makan porsi kecil dan sering secara
7. Memberikan cairan intravena bertahap
Hasil : RL 500 ml/ 24 Tpm 9. Anjurkan hindari makanan berbentuk
8. Menganjurkan makan porsi kecil dan sering gas,pedas dan laktosa
secara bertahap 10.Kolaborasi pemberian obat antimortilitas
Hasil:klien masih enggan untuk meng-
habiskan makanan
9. Menganjurkan hindari makanan berbentuk
gas,pedas dan laktosa
10. Kolaborasi pemberian obat antimortilitas
Hasil : Oralit 3 x 1
2 Nyeri akut b.d agen 12.00 1. Mengidentifikasi lokasi,karakteristik,durasi,f S : Klien mengatakan nyeri perut masih terasa
pencedera fisiologis rekuensi,kualtas nyeri P: Nyeri bertambah berat saat bergerak
24
(D. 0077) Hasil : Q : Seperti tertusuk
R : Perut
P: Nyeri bertambah berat saat bergerak
S : 5 (1 dari 10)
Q : Seperti tertusuk T : Hilang timbul
R : Perut
O: klien tampak meringis kesakitan
S : 5 (1 dari 10)
Skala nyeri 5
T : Hilang timbul
TD: 120/80 mmhg; N : 90x/I; S : 36,30C; P:
2. Mengidentifikasi skala nyeri
20x/i
Hasil : Skala 5
A : Masalah belum teratasi
3. Memonitor efek samping penggunaan anal-
P : lanjutkan intervensi
getic
1.Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekue
Hasil : tidak ada efek samping yang serius
nsi,kualtas,intensi nyeri
4. Memberikan Teknik nonfarmakalogis
2.Identifikasi skala nyeri
Hasil : relaksasi nafas dalam membantu men-
3.Monitor efek samping penggunaan analgetic
gurangi nyeri
4.Berikan Teknik nonfarmakalogis
5. Menjelaskan penyebab periode,dan pemicu
5.Kolaborasi pemberian analgetik
nyeri
Hasil : nyeri semakin berat jika tidak istirahat
6. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Hasil: klien paham terhadap penjelasan yang
diberikan
7. Kolaborasi pemberian analgetic
25
Hasil : Ranitidine 3x/hari
3 Hipovolemia b.d kehi- 15.00 1. Pemeriksaan tanda dan gejala hypovolemia S : Klien masih mengeluh lemas
langan cairan aktif hasil: turgor kulit menurun, mukosa bibir ker- O: Mukosa bibir masih kering
( D.0023) ing TD : 120/80 mmhg; N : 90x/I; S : 36,3 0C; P:
2. Memberikan asupan cairan oral 20x/i
Hasil : mukosa bibir lembab, lemas berku- A : Masalah belum teratasi
rang P : lanjutkan intervensi
3. Menganjurkan memperbanyak asupan cairan 1. Periksa tanda dan gejala hypovolemia
oral 2. berikan asupan cairan oral
Hasil : klien paham dan mengikuti anjuran 3. anjurkan memperbanyak cairan oral
yang diberikan 4. kolaborasi cairan iv
4. Menganjurkan menghindari perubahan posisi
mendadak
Hasil : klien paham dan tetap pada posisi
yang nyaman
5. kolaborasi pemberian cairan iv
hasil : pemberian Rl 24 tpm
4 Defisit nutrisi b.d keti- 18.00 1. Mengidentifikasi status nutrisi S : Klien mengatakan mual muntah frekuensi
dakmampuan Hasil : nutrisi kurang dari kebutuhan karena 4x/hari
mencerna makanan klien kurang nafsu makan O: klien tampak lemas
(D.0019) 2. Mengidentifikasi makanan yang di sukai TD: 120/80 mmhg; N : 90x/I; S : 36,30C; P:
26
Hasil: klien masih tidak makan 20x/i
3. Memonitor asupan makanan A: Masalah belum teratasi
Hasil : asupan makanan sedikit P : lanjutkan intervensi
4. Memonitor berat badan 1.Identifikasi status nutrisi
Hasil : BB masih 53 kg(turun2kg) 2.Identifikasi makanan yang di sukai
5. Kolaboarsi dengan ahli gizi untuk menen- 3.Monitor asupan makanan
tukan jumlah kalori dan jenin nutrisi yang 4.Monitor berat badan
dibutuhkan 5.Kolaboarsi dengan ahli gizi untuk menen-
Hasil : makanan yang diberikan tinggi kalori tukan jumlah kalori dan jenin nutrisi yang dibu-
dan protein tuhkan
5 Ganngguan pola tidur 20.00 1. Mengidentifikasi pola tidur S : klien mengakatan istirahat tidak cukup
Hasil : pola tidur tidak teratur akibat nyeri O : klien terjaga
b.d nyeri (D. 0055)
2. Mengidentifikasi factor penganggu tidur TD: 120/80 mmhg; N : 90x/I; S : 36,30C; P:
Hasil : klien gelisah dan menahan nyeri 20x/i
3. Melakukan prosedur untuk meningkatkan A : masalah belum teratasi
kenyamanan P : lanjutkan intervensi
Hasil : mengatur posisi ternyaman klien 1. Identifikasi pola tidur
4. Menjelaskan pentingnya tidur selama sakit 2. Identifikasi factor penganggu tidur
hasil: klien paham dan siap mengikuti anju- 3. lakukan prosedur untuk meningkatkan
ran yang diberikan kenyamanan
4. jelaskan pentingnya tidur selama sakit
27
Senin , 16-10-2023
1 Diare b.d resiko in- 08.00 1. Mengidentifikasi penyebab diare S : Klien mengatakan masih BAB encer 3x/hari
feksi (D.0020) Hasil:makanan pedis,Inflamasi gas- O : klien tampak lemas
troebteritis TD : 120/80 mmhg; N : 90x/I; S : 36,30C; P: 20x/i
2. Mengidentifikasi Riwayat pemberian A : Masalah belum teratasi
makanan P : lanjutkan intervensi
Hasil : makanan yang diberikan 1.Identifikasi Riwayat pemberian makanan
adalah makanan sehat dengan porsi 2.Monitor frekuensi dan konstipasi tinja
yang sesuai 3.Monitor tanda dan gejala hipovolemia
3. Memonitor frekuensi dan konstipasi 4.Monitor jumlah pengeluaran diare
tinja 5. Berikan cairan intravena
Hasil : Frekuensi BAB 3x/hari am- 6.Anjurkan makan porsi kecil dan sering secara bertahap
pas sedikit 7.Kolaborasi pemberian obat antimortilitas
4. Memonitor tanda dan gejala hypov-
olemia
Hasil : sedang
5. Memonitor jumlah pengeluaran di-
are
Hasil : diare encer 3x/hari
28
6. Memberikan asupan cairan oral
Hasil : minum air putih 5 gelas/hari
7. Memberikan cairan intravena
Hasil : RL 500 ml/ 24 Tpm
8. Menganjurkan makan porsi kecil
dan sering secara bertahap
Hasil: klien mengikuti anjuran yag
disampaikan
9. Menganjurkan hindari makanan
berbentuk gas,pedas dan laktosa
Hasil : klien paham dan megikuti an-
juran
10. Kolaborasi pemberian obat antimor-
tilitas
Hasil : Oralit 3 x 1 diare berkurang
2 Nyeri akut b.d agen 10.10 1. Mengidentifikasi lokasi,karakteris- S : Klien mengatakan nyeri perut
pencedera fisiologis tik,durasi,frekuensi,kualtas nyeri P: Nyeri bertambah berat saat bergerak
Q : Seperti tertusuk
Hasil :
R : Perut
P: Nyeri kurang saat istirahat S : 4 (1 dari 10)
T : Hilang timbul
Q : berdenyut
O: klien tampak meringis kesakitan
R : Perut
29
S : 4(1 dari 10) Skala nyeri 4
T : Hilang timbul TD: 120/80 mmhg; N : 90x/I; S : 36,30C; P: 20x/i
2. Mengidentifikasi skala nyeri A : Masalah belum teratasi
Hasil : Skala 4 P : lanjutkan intervensi
3. Memonitor efek samping penggu- 1.Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,
naan analgetic kualtas,intensi nyeri
Hasil : tidak ada efek samping pada 2.Identifikasi skala nyeri
klien 3.Monitor efek samping penggunaan analgetic
4. Memberikan Teknik nonfarmakalo- 4.Kolaborasi pemberian analgetik
gis
Hasil : relaksasi nafas dalam
5. Kolaborasi pemberian analgetic
Hasil : Ranitidine 3x/hari
3 Hipovolemia b.d ke- 12.00 1. Pemeriksaan tanda dan gejala hypo- S : Klien masih mengeluh lemas
hilangan cairan aktif volemia O: Mukosa bibir agak lembab
( D.0023) Hasil: turgor kulit menurun, mukosa TD : 120/80 mmhg; N : 90x/I; S : 36,30C; P: 20x/i
bibir sdikit lembab A : Masalah belum teratasi
2. Memberikan asupan cairan oral P : lanjutkan intervensi
Hasil : mukosa bibir lembab, lemas 1. Periksa tanda dan gejala hypovolemia
berkurang 2. Berikan asupan cairan oral
3. Menganjurkan memperbanyak asu- 3. Kolaborasi cairan iv
30
pan cairan oral
Hasil : klien paham dan mengikuti
anjuran yang diberikan
6. Menganjurkan menghindari peruba-
han posisi mendadak
Hasil : klien paham dan tetap pada
posisi nyamannya
7. Kolaborasi pemberian cairan iv
hasil : pemberian Rl 24 tpm
4 Deficit nutrisi b.d 17.15 1. Mengidentifikasi status nutrisi S : Klien mengatakan mual muntah frekuensi 3x/hari
ketidakmampuan Hasil : nutrisi kurang dari kebu- O: klien tampak
mencerna makanan tuhan karena klien makan sedikit TD: 120/80 mmhg; N : 90x/I; S : 36,30C; P: 20x/i
(D.0019) 2. Mengidentifikasi makanan yang di A: Masalah belum teratasi
sukai P : lanjutkan intervensi
Hasil : makanan yang disukai klien 1. Identifikasi status nutrisi
tahu dan sayuran hijau 2. Monitor asupan makanan
3. Memonitor asupan makanan 3. Monitor berat badan
Hasil : asuan makanan klien sedikit 4. Kolaboarsi dengan ahli gizi untuk menentukan jum-
tapi sering lah kalori dan jenin nutrisi yang dibutuhkan
4. Memonitor berat badan
Hasil : BB 53 kg
31
5. Kolaboarsi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
jenin nutrisi yang dibutuhkan
5 Ganngguan pola 21.11 1. Mengidentifikasi pola tidur S : klien mengakatan istirahat tidak cukup
Hasil : pola tidur tidak teratur aki- O : klien terjaga
tidur b.d nyeri
bat nyeri TD: 120/80 mmhg; N : 90x/I; S : 36,30C; P: 20x/i
2. Mengidentifikasi factor penganggu A : masalah belum teratasi
tidur P : lanjutkan intervensi
Hasil : klien gelisah dan menahan 1. Identifikasi pola tidur
nyeri 2. Identifikasi factor penganggu tidur
3. Melakukan prosedur untuk 3. Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenya-
meningkatkan kenyamanan manan
Hasil : Klien dalam posisi nyaman
5. Menjelaskan pentingnya tidur se-
lama sakit
Hasil: klien paham dan sipa
mengikuti anjuran
Rabu, 17-10-2023
32
NO DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
1 Diare b.d resiko in- 11.00 1. Mengidentifikasi Riwayat pemberian S : Klien mengatakan bab normal kesan padat
feksi (D.0020) makanan O : klien lebih tenang
Hasil : makanan yang diberikan TD : 120/80 mmhg; N : 90x/I; S : 36,30C; P: 20x/i
kepada klien 3 kali / hari A : Masalah teratasi
2. Memonitor frekuensi dan konstipasi P : pertahankan intervensi
tinja 1. Identifikasi Riwayat pemberian makanan
Hasil : Frekuensi BAB 2x/hari kesan 2. Monitor frekuensi dan konstipasi tinja
padat 3. Monitor tanda dan gejala hipovolemia
3. Memonitor tanda dan gejala hypov- 4. Monitor jumlah pengeluaran diare
olemia 5. Berikan cairan intravena
Hasil : sedang
4. Memonitor jumlah pengeluaran diare
Hasil: 2 kali /hari
5. Memberikan cairan intravena
Hasil : RL 500 ml/ 20 Tpm
6. Menganjurkan makan porsi kecil dan
sering secara bertahap
Hasil : klien melaksanakannya
7. Kolaborasi pemberian obat antimortil-
33
itas
Hasil : oralit 2x1
2 Nyeri akut b.d agen 13.00 1. Mengidentifikasi lokasi,karakteristik, S : Klien mengatakan tidak lagi mengalami nyeri perut
pencedera fisiologis durasi,frekuensi,kualtas nyeri P: tampak tidak meringis saat bergerak
Q : Tumpul
(D.0077) Hasil :
R : Perut
P: Nyeri berkurang saat bergerak S : 2 (1 dari 10)
Q : Seperti tertusuk T : Hilang timbul
R : Perut O: klien tampak tenang
S : 2 (1 dari 10)
Skala nyeri 2
T : Hilang timbul
2. Mengidentifikasi skala nyeri TD: 120/80 mmhg; N : 90x/I; S : 36,30C; P: 20x/i
Hasil : Skala 2
A : Masalah teratasi
3. Memonitor efek samping penggunaan
analgetic P : Pertahankan intervensi
Hasil : tidak ada efek samping
1. Identifikasi lokasi, durasi dan karakteristik nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetic
Hasil : Ranitidine 2x/hari 2. Identifikasi skala nyeri
3. Kolaborasi pemberian analgetik
3 Hipovolemia b.d kehi- 14.25 1. Melakukan Pemeriksaan tanda dan ge- S : Klien mengatakan lemasnya sangat berkurang
langan cairan aktif jala hypovolemia O: Mukosa bibir normal
( D.0023) Hasil: turgor kulit membaik, mukosa TD : 120/80 mmhg; N : 90x/I; S : 36,30C; P: 20x/i
bibir lembab A : Masalah teratasi
2. Memberikan asupan cairan oral P : pertahankan intervensi
Hasil : kebutuhan cairan tubuh ter- 1. Periksa tanda dan gejala hypovolemia
penuhi
34
3. Kolaborasi pemberian cairan iv 2. Kolaborasi pemberian cairan iv
hasil : pemberian Rl 18 tpm
4 Deficit nutrisi b.d keti- 17.10 1. Mengidentifikasi status nutrisi S : Klien mengatakan mualnya telah hilang
dakmampuan Hasil : karena menghabiskan porsi O: klien tampak tenang
mencerna makanan makannya TD: 120/80 mmhg; N : 90x/I; S : 36,30C; P: 20x/i
(D.0019) 2. Memonitor asupan makanan A: Masalah teratasi
Hasil : asuan makan klien membaik P : pertahankan intervensi
3. Memonitor berat badan 1. Identifikasi status nutrisi
Hasil : BB betambah satu kg /normal 2. Monitor asupan makanan
4. Kolaborasikan dengan ahli gizi untuk 3. Monitor berat badan
menentukan jumlah kalori dan jenis nu- 4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
trisi yang dibutuhkan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan
5 Ganngguan pola tidur 19.21 1. Mengidentifikasi pola tidur S : klien mengakatan istirahatnya cukup
hasil : pola tidur klien teratur O : Klien lebih nyaman
b.d nyeri (D.0055)
2. Mengidentifikasi factor penganggu TD: 120/80 mmhg; N : 90x/I; S : 36,30C; P: 20x/i
tidur (Hasil : istirahat klien cukup) A : masalah teratasi
3. Melakukan prosedur untuk P : hentikan intervensi
meningkatkan kenyamanan
hasil : klien dalam posisi nyaman
35