Anda di halaman 1dari 20

1.

DATA FOKUS

Data subjektif (DS)

 Tn.N mengatakan batuk berdahak sejak 1 tahun yang lalu


 Tn.N mengatakan dahak susah untuk di keluarkan
 Tn.Nmengatakan nafas sesak
 Tn.N mengatakan susah untuk bernafas jika batuk, karena dahak susah untuk
dikeluarkan
 Tn.N mengatakan tidak nafsu makan sejak mengalami batuk
 Tn.N mengatakan jika makan terasa pahit
Data objektif (DO)
 Tn.N nempak batuk dan susah mengeluarkan dahaknya
 Tn.N Nampak sesak
 Tn.N Nampak kurus
 Tn.N Nampak susah uantuk menghabiskan makanan dan minumannya
 TTV
TD : 110/80 mmHg

S : 36 °c

P : 28 x/menit

N : 95 x/menit

BB : 40 kg

TB :158 cm

IMT : 16 kg

2. Analisa data

No Data Etiologic Masalah


1. Ds : Tn.N mengatakan : Mikrobakterium Bersihan jalan
1. Batuk berdahak sejak 1tahun tuberculosa nafas tidak efektif
yang lalu ↓
2. Dahak susah uantuk Masuk dakam lapang paru
dikeluarkan sampai ke alveoli
Do : Tn.N Tampak : pembentukan tuberkel
1. Tampak batuk dan susah peradangan
mengeluarkan dahak ↓
2. TTV Infeksi primer pada alveoli
TD : 110/80 mmHg ↓
S : 36 °c Produksi secret berlebihan
P : 28 x/menit ↓
N : 95 x/menit
BB : 40 kg Sectet kental
TB :158 cm
IMT : 16 kg

2. Ds : Tn. N mengatakan : TBC primer Perubahan nutrisi


1. Tidak nafsu makan sejak batuk ↓ kurang dari
2. Jika makan terasa pahit Meluas terjadi kebutuhan tubuh/
3. Jika makan rasa ingin muntah haematogen masuk ke deficit nutrisi
4. Berat badan menurun pritonium
Do : Tn. N Tampak ↓
1. Tn. N Tampak lemah As. Lambung meningkat
2. Tn. N Tampak malas untuk ↓
makan dan minum Mual dan muntah
3. Tn. N Tampak kurus ↓
BB : 40 kg anoreksia
TB :158 cm
IMT : 16 kg

3. Diagnose keperawatan
Hasil pengkajian tnggal 19 april -22 april 2021 dapat di tetapkan diagnose keperawatan sesuai
dengan prioritas masalah yang di tentukan yaitu:
1. Ketidakefektifan jalan nafas b/d adanya penumpukan secret
2. Deficit nutrisi b/d anoreksia
4. intervensi keperawatan

No Diagnose keperawatan Tujuan dan kriteria Intervensi


. (NOC) (NIC)
1. Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor
efektif berhubungan dengan kepreawatan 3 x 24 jam di frekuensi,
infeksi ditandai dengan harapkan pasien: irama
adanya eksudat di alveolus/ 1. Mendemonsrasikan kedalaman
penumpukan secret batuk efektif dan suara dan upaya
nafas yang bersih tidak nafas
ada sianosis ( mampu 2. Monitor
mengeluarkan sputum adamya
dengan mampu bernafas retensi sputum
dengan legah) 3. Posisikan
2. Menunjukan jalan napas semif fowler
yang paten 4. Auskultasi
3. Mampu mengidentifikasi suara nafas
dan mencegah faktor 5. Jelaskan
yang dapat menghambat tujuan dan
jalan nafas prosedur
batuk efektif
2. Deficit nutrisi b/d anoreksia Setelah dilakukan tindakan 1. Identivikasi
keperawatan 3 x 24 jam status nutrisi
diharapkan pasien 2. Identivikasi
Kriteria hasil: alergi dan
1. Adanya peningkatan intoleransi
berat badan sesuai makanan
dengan tujuan 3. Monitor
2. Berat badan ideal sesuai asupan
dengan tinggi badan makanan
3. Mampu 4. Beri makanan
mengidentivukasi tinggi kalori
kebutuhan nutrisi tinggi protein
4. Menunjukan 5. Anjurkan
peningkatan fungsi pasien
pencernaan dari menghabiskan
menelan dan tidak porsi
menjadi penurunan berat makananya.
badan yang berarti
5. implementasi dan evaluasi keperawatan

Hari /tanggal Diagnose Implementasi Evaluasi


keperawatan
Kamis 22 april Ketidakefektifan 1. Mengidentifikasi S : pasien
2021 jalan nafas b/d kemampuan batuk mengatakan sesak
adanya 2. Memantau adanya berkurang jika posisi
penumpukan sekret retensi sputum duduk
3. Memposisikan O : pasien terlihat
semifoler sesak jika berbaring,
4. Memberikan minum pasien dalam posisi
air hangat semifowler,pola
5. Menjelaskn tujuan pernafasan pasien
dan prosedur batuk cepat, P : 28 x/menit
efektif A : masalah pola
nafas tidak efektif
belum teratasi
P : lanjutkan
intervensi
Kamis 22 Deficit nutrisi b/d 1. Mengidentifikasi S : pasien
april 2021 anoreksia satatus nutrisi mengatakan tidak
2. Mengidentifikasi nafsu makan, pasien
alergi makanan mengatakanmerasa
3. Memonitor asupan mual jika makan,
makanan pasien mengatakan
4. Memberikan hnya habis 5 sendok
makanan tinggi makan
kalori dan protein O : BB 40 Kg,TB 158
cm, IMT 16 kg
A : masalah
perubahan nutrisi
belum teratasi
P : lanjutkan
intervensi
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Tn.N dengan diagnosa tuberkulosis paru yang
dimulai pada hari Senin, kamis danjumat tanggal 19 s/d 24 April 2020, sehingga dapat diketahui sejauh
mana keberhasilan proes Asuhan Keperawatan yang telah dilaksanakan. Adapun pembahasan yang
penulis pergunakan berdasarkan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

B. Saran

Berdasarkan analisa data kesimpulan penelitian maka dalam sub bab ini penelitiakan menyampaikan
beberapa saran diantaranya :

1. Bagi Pasien

Dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang bagaimana menangani masalah
tuberkulosis paru dengan tindkan yang benar sehingga masalah Tuberculosis paru teratasi dan
kebutuhan kenyamanan pasien terpenuhi

2. Bagi institusi pendidikan

Dapat meningkatkan mutu pendidikan yng lebih berkualitas dan professional agar tercipta perawat yng
professional, terampil, inovatif, aktif, dan bermutu yangmampu memberikan asuhan keperwatan secara
menyeluruh berdasarkan kode etik keperawatan

3. Manfaat bagi penulis

Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengetahuan. Sebagai bahan untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman penulis dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien Tuberculosis Paru.

DAFTAR PUSTAKA

Alsagaff, Hood & Abdul Mukty. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya :

Airlangga University Press.

Andra F.S & Yessie M.P. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta. Nuha Medika

Ardiansyah, M. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta: Diva Press


Depkes RI. 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Tuberculosis Klinis. Jakarta.

Widya Medika

Depkes RI. 2011. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta : Gerdunas

TB.

Diagnosa Nanda Nic Noc. 2007-2008. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi.

Jakarta: EGC

Doenges, Marilynn E.dkk.2000. Rencana Asuhan Keperawatan & Pedoman Untuk

Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi III. Alih Bahasa : I

Made Kriasa.EGC.Jakarta

Hariadi, Slamet, dkk.2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Departemen Ilmu

Penyakit Paru FK Unair – RSUD Dr. Soetomo.

Hasan, Helmia, Wibisono M, Winariani, Hariadi S, editors. 2010. Tuberkolosis Paru.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: Departemen Ilmu Penyakit Paru FK

UNAIR – RSUD Dr. Soetomo.

Hidayat, A.A. 2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Junaidi, Iskandar. 2010. Penyakit Paru dan Saluran Napas. Jakarta : Buana Ilmu Populer

Anda mungkin juga menyukai