ASRI 2118044
Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT, atas berkah, rahmat dan karunia-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan ASKEP dengan judul “ASUHAN
KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT DIARE PADA Tn.”L” DI DESA
WATUREMPE KECAMATAN TIWORO KEPULAUAN
TAHUN 2021”. Askep ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan askep ini. Untuk itu
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan askep ini.
saya menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan askep ini
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................................
Daftar isi.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
A. Latar Belakang..........................................................................................................
B. Rumusan masalah....................................................................................................
C. Tujuan studi kasus....................................................................................................
D. manfaat studi kasus..................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................
1.pengertian diare.........................................................................................................
2. etiologic ....................................................................................................................
3. manifestasi klinik.......................................................................................................
4. patofisiologi................................................................................................................
5. pathway.....................................................................................................................
6. komplikasi..................................................................................................................
7. pemeriksaan penunjang............................................................................................
8. penatalaksanaan medis............................................................................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ............................................................................
A. Pengkajian................................................................................................................
B. Diagnosa Keperawatan.............................................................................................
C. Perencanaan keperawatan.......................................................................................
D. Implementasi keperawatan.......................................................................................
E. Evaluasi keperawatan...............................................................................................
BAB IV PENUTUP........................................................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk itu penulis merumuskan masalah sebagai berikut “ Bagaimanakah Asuhan
Keperawatan pada Klien Tn.L dengan Diare di desa waturempe kecamatan
tiworo kepulauan?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan dari Diare
D. MANFAAT
Menambah wawasan dalam ilmu keperawatan mengenai peran perawat dalam
upaya memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Diare.
BAB II
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Diare menurut Mansjoer (2000) adalah frekuensi defekasi encer
lebih dari 3 x sehari dengan atau tanpa daerah atau tinja yang terjadi
secara mendadak berlangsung kurang dari tujuh hari yang sebelumnya
sehat. Sedangkan menurut Suruadi (2001) Diare adalah kehilangan cairan
dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau
lebih
BAB dengan bentuk tinja yang encer atau cair. Dan menurut Ngastiyah
(2005) Diare adalah BAB dengan jumlah tinja yang banyak dari biasanya,
dengan tinja yang berbentuk cairan atau setengah cair dapat pula disertai
frekuensi defekasi yang meningkat.
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair
atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari
biasanya lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam. Definisi lain memakai kriteria
frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air
besar encer tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah.
B. ETIOLOGI
Faktor infeksi diare menurut Ngastiyah (2005).
1. Infeksi enteral : Infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare
Infeksi bakteria : vibrio, E. coli, salmonella campilo baster.
Infeksi virus : Rotavirus, calcivilus, Enterovirus, Adenovirus, Astrovirus.
Infeksi parasit : cacing (ascaris, oxyuris), protozoa (entamoba histolica,
giardia lambia), jamur (candida aibicans).
2. Infeksi Parenteral : Infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti
Tonsilitis, broncopneumonia, Ensefalitis, meliputi :
Faktor Malabsobsi : karbohidrat, lemak, protein
Faktor makanan : basi, racun, alergi.
Faktor psikologis : rasa takut dan cemas.
C. MANIFESTASI KLINIK
Beberapa tanda dan gejala tentang diare menurut Suriadi (2001) antara lain :
1. Sering BAB dengan konsistensi tinja cair atau encer.
2. Terdapat luka tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelek (elastisitas
kulit menurun) ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa kering.
3. Kram abdominal.
4. Demam.
5. Mual dan muntah.
6. Anoreksia.
7. Lemah.
8. Pucat.
9. Perubahan TTV, nadi dan pernafasan cepat.
10. Menurun atau tidak ada pengeluaran urin.
D. PATOFISIOLOGI
Menurut Suriadi (2001), patofisiologi dari Gastroenteritis adalah
meningkatnya motilitas dan cepatnya pengosongan pada intestinal
merupakan akibat dari gangguan absorbsi dan ekskresi cairan dan elektrolit
yang berlebihan, cairan sodium, potasium dan bikarbonat berpindah dari
rongga ekstraseluler kedalam tinja, sehingga mengakibatkan dehidrasi
kekurangan elektrolit dan dapat terjadi asidosis metabolik.
Diare yang terjadi merupakan proses dari transpor aktif akibat
rangsangan toksin bakteri terhadap elektrolit ke dalam usus halus, sel
dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan meningkatnya sekresi cairan
dan elektrolit. Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa
intestinal sehingga mengurangi fungsi permukaan intestinal. Perubahan
kapasitas intestinal dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan elektrolit.
Peradangan akan menurunkan kemampuan intestinal untuk mengabsorbsi
cairan dan elektrolit dan bahan-bahan makanan ini terjadi pada sindrom
malabsorbsi. Peningkatan motilitas intestinal dapat mengakibatkan
gangguan absorbsi
intestinal.
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ada 3 macam yaitu:
1. Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan dalam rongga yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus. Isi rongga usus yang
berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga
timbul
diare.
2. Gangguan sekresi akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada
dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam
rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan
isi rongga usus.
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus
untuk menyerap makanan sehingga timbul diare.
Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri
kambuh berlebihan, selanjutnya timbul diare pula.
Dari ketiga mekanisme diatas menyebabkan :
1. Kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang mengakibatkan
gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolik hipokalemia)
2. Gangguan gizi akibat kelaparan (masukan kurang, pengeluaran
bertambah)
3. Hipoglikemia
4. Gangguan sirkulasi darah
E. PATHWAY
Penyerapan
Isi usus Meningkat osmotik
makanan di usus
menurun
DIARE
Frekuensi BAB
Distensi abdomen
meningkat
Hilang cairan dan Kerusakan integritas
Mual muntah
elektrolit berlebihan kulit perianal
sesak
dehidrasi Ketidak seimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Gangguan pertukaran
gas
Kekurangan volume Resiko syok
cairan
F. KOMPLIKASI
Beberapa komplikasi dari diare menurut Suriadi (2001 ) adalah :
1. Hipokalemia ( dengan gejala matiorisme hipotoni otot lemah bradikardi
perubahan elektrokardiogram ).
2. Hipokalsemia
3. Cardiac dysrhythimias akibat hipokalemia dan hipokalsemia.
4. Hiponatremi.
5. Syok hipovalemik.
6. Asidosis
7. Dehidrasi
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang diare menurut Suriadi (2001 ) adalah :
1. Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan.
2. Pemeriksaan intubasi duodenum.
3. Pemeriksaan elektrolit dan creatinin.
4. Pemeriksaan tinja, PH, Leukosit, glukosa, dan adanya darah.
Adapun Pemeriksaan penunjang yang lain menurut Mansjoer (2000 )
1. Pemeriksaan tinja : Makroskopis dan mikroskopis PH dan kadar gula
juga ada intoleransi gula biarkan kuman untuk mencari kuman penyebab
dan uji retensi terhadap berbagai antibiotik.
2. Pemeriksaan darah : perifer lengkap, Analisa Gas Darah (AGD),
elektrolit
( terutama Na, K, Ca, P Serum pada diare yang disertai kejang ).
3. Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin darah untuk mengetahui faal
ginjal.
4. Duodenal intubation untuk mengetahui kuman penyebab secara
kuantitatif dan kualitatif terutama pada diare kronik.
H. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Penatalaksanaan medis menurut Biddulp and Stace (1999) adalah
pengobatan dengan cara pengeluaran diet dan pemberian cairan.
a. Diare tanpa dehidrasi memerlukan cairan tambahan berupa apapun
misalnya air gula, sari buah segar, air teh segar, kuah sup, air tajin,
ASI. Jangan memberikan air kembang gula, sari buah air dalam botol
karena cairan yang terlalu banyak mengandung gula akan
memperburuk diare.
b. Diare dengan dehidrasi sedang memerlukan cairan khusus yang
mengandung campuran gula dan garam yang disebut larutan
dehidrasi oral ( LRO ). LRO ini dibuat dengan mencampurkan
sebungkus garam rehidrasi kedalam 1 liter air bersih.
c. Diare dengan dehidrasi berat memerlukan cairan intravena disamping
LRO.
2. Penatalaksanaan keperawatan menurut Nelson (1999) antara lain :
a. Penderita yang dirawat inap harus ditempatkan pada tindakan
pencegahan enterik termasuk cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan penderita.
b. Jas panjang bila ada kemungkinan pencernaan dan sarung tangan
bila menyentuh barang terinfeksi.
c. Penderita dan keluarganya dididik mengenal cara perolehan entero
patogen dan cara mengurangi penularan.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Kamar : Alloananmnese :
Tgl masuk RS :
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama initial :Tn. L
Umur : 61 tahun
Agama/suku : islam/muna
Pekerjaan : petani
b) Respon bicara:5
c) Respon membuka mata :4
Jumlah :15
Kesimpulan: compasmentis
Kesimpulan :normal
5) Nadi : 88 x/menit
Irama : teratur tachikardi Bradichardi
Kuat Lemah
C. PENGUKURAN
1. Lingkar lengan atas :2,16 cm
D. GENOGRAM
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
Tn.L mengatakan BAB 5xsehari warna kuning kehijauan bercampur lendir, dan
disertai dengan muntah 2xsehari
3) Pemeriksaan fisik:
a) Keadaan rambut : rambut warna hitam
b) Hidrasi kulit : warna sawo matang
c) Palpebra/conjungtiva : warna merah muda
d) Sclera : warna putih
Hidung :tidak ada pernafasan cuping hidung,bentuk
simetris
e) Rongga mulut : bersih
Gusi : merah muda
n) Kulit
- Edema negatif
- Ikterik negatif
5. Pemeriksaan diagnostik :
a) Laboratorium : BTA : P/S/S (-/+/+)
b) USG : -
c) Lain-lain : -
4) Terapi : -
C. POLA ELIMINASI
3. Observasi:
Tn.L mengalami BAB 4-5x dalam sehari
4. Pemeriksaan fisik :
a) peristaltik usus : 40 x/menit.
b) palpasi kandung kemih penuh kosong.
c) nyeri ketuk ginjal positif.
negatif
d) mulut uretra :tidak dikaji (pasien menolak)
e) anus :tidak dikaji (pasien menolak)
- peradangan : tidak dikaji (pasien menolak)
- Hemoroid : tidak ada (pasien menolak)
- Fistula : tidak ada (pasien menolak)
5. Pemeriksaan diagnostik :
a) Laboratorium : tidak ada
b) USG : tidak ada
c) Lain-lain : -
6. Therapi : tidak ada
Sebelum sakit Tn.N mengatakan setiap pagi hari selalu menyempatkan waktu
untuk bejalan
3. Observasi :
Pasien tampak lemah
a) Akitivitas harian :
- Makan :3 x/hari
- Mandi :2 x/hari
- Pakaian :0 1. mandiri
2. bantuan dengan alat
- Kerapihan :0 3. bantuan orang
4. bantuan alat dan orang
- Buang air besar :0
5. bantuan penuh
- Buang air kecil :0
4. Pemeriksaan fisik
a) JVP : 5 cm
- Palpasi :
Vocal fremitus :
- Perkusi
: sonor redup pekak.
Batas paru hepar : 2 jari
- Auskultasi :
Suara napas : vesikuler
d) Jantung
- Inspeksi : dada simetris
Ictus cordis : tidak ada
- Perkusi : pekak
Batas atas jantung : ICS 2
HR : x/menit
Kanan : 1 2 3 4 5
- Refleks fisiologi : normal
- Refleks patologi :normal
Babinski, kiri : positif negatif
Kanan :
positif negatif
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : normal
N. III-IV-VI : normal
N. XI : normal
5. Pemeriksaan diagnostik :
b) Lain-lain : -
Tn.N mengatakan tidur 6-7 jam perhari dan tidur siang 2 jam tiap hari
Tn.N mengatakan susah untuk tidur dan tidur hanya 4-5 jam
4. Observasi :
Pasien tampak mengeluh sulit tidur
3. Obervasi :
Tampak selalu bercerita dengan istrinya dan anak beserta orang disekelilingnya
4. Pemeriksaan fisik :
a) penglihatan :
- Cornea : baik
- Visus : baik
- Pupil : isokor
b) Pendengaran :
- Pina : baik
- Kanalis : baik
c) N. I : normal
d) N.II : normal
e) N.V :
f) N.VII : normal
g) N.VIII : normal
h) Test Romberg : normal
5. Pemeriksaan diagnostik :
a) laboratorium : tidak ada
3. Observasi :
Pasien tampak kurus
a) Kontak mata : baik
4. Pemeriksaan fisik :
b) Abdomen :
Bentuk : simetris
3. Observasi :
Tidak dikaji
Tidak dikaji
3. Observasi :
Tidak dikaji
5. Pemeriksaandiagnostik :
6. Therapi : -
3. Observasi :
Pasien tampak mengeluh kesakitan
4. Pemeriksaan fisik :
a) Tekanan darah :
b) HR : 88 x/menit
c) Kulit :
Basah : tidak
3. Observasi :
1. Data fokus
No Data focus Masalah Etiologic
1 Data subjektif : Gangguan Out put
keseimbangan cairan berlebihan
Pasien dan elektrolit
mengatakan
minum air putih
habis 4 gelas /
hari
Pasien
mengatakan
diare 4-5 x /
hari kosistensi
cair, warna
kekuningan
Data objektif :
Tampak
turgor kulit
kering
Tampak
mukosa bibir
kering.
TTV
TD : 110/80
mmHg
P : 28 x /
menit
N : 88 x/
menit
S : 37 ◦C
B. diangnosa keperawatan
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d out put berlebihan
2. Gangguan istrahat tidur b/d hospitalisasi
C. Intervensi keperawatan
no Diagnose Tujuan dan kriteria Intervensi
keperawatan (NOC) (NIC)
1 Gaangguan Setelah dilakuakan tindakan 1.
keseimbangan keperawatan selama 3x24 dehidrasi
cairan dan elektrolit jam tidak terjadi kerusakan 2.
b/d out put organ dengan kriteria hasil : minumnya dan keluaran
berlebihan turgot kulit elastis, bibir urin
lembab,feses konsistensi 3.
lembek/ padat 4.
cairan dalam tubuh
5.
mengonsumsi obat anti
diare dan anti biotik
2 Gangguan istrahat Setelah dilakukan 1. C
tidur b/d tindakan keperawatan 2x iptakan lingkungan
hospitalisasi 24 jam dengan kriteria yang tenang
hasil: 2. B
Pasien bisa tidur 8jam/ atasi aktivitas pasien
hari, wajah tampak 3. K
segar. aji kebian pasien
sebelum tidur
4. A
njurkan kepada pasien
untuk memilih posisi
tidur senyaman
mungkin
5. A
njurkan pasien bersikap
rileks
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Tn.L dengan diagnosa diare
yang dimulai pada hari Senin, kamis danjumat tanggal 03 s/d 08 Mei 2020, sehingga
dapat diketahui sejauh mana keberhasilan proes Asuhan Keperawatan yang telah
dilaksanakan. Adapun pembahasan yang penulis pergunakan berdasarkan pendekatan
proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi dan evaluasi.
B. Saran
Berdasarkan analisa data kesimpulan penelitian maka dalam sub bab ini penelitiakan
menyampaikan beberapa saran diantaranya :
1. Bagi Pasien
Dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang bagaimana
menangani masalah tuberkulosis paru dengan tindkan yang benar sehingga masalah
diare teratasi dan kebutuhan kenyamanan pasien terpenuhi
2. Bagi institusi pendidikan
Dapat meningkatkan mutu pendidikan yng lebih berkualitas dan professional agar
tercipta perawat yng professional, terampil, inovatif, aktif, dan bermutu yangmampu
memberikan asuhan keperwatan secara menyeluruh berdasarkan kode etik
keperawatan
3. Manfaat bagi penulis
Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengetahuan. Sebagai bahan
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman penulis dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien diare.
DAFTAR PUSTAKA