Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

PENYAKIT DIARE PADA Tn.”L” DI DESA WATUREMPE


KECAMATAN TIWORO KEPULAUAN TAHUN 2021

ASRI 2118044

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT, atas berkah, rahmat dan karunia-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan ASKEP dengan judul “ASUHAN
KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT DIARE PADA Tn.”L” DI DESA
WATUREMPE KECAMATAN TIWORO KEPULAUAN
TAHUN 2021”. Askep ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan askep ini. Untuk itu
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan askep ini.
saya menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan askep ini
DAFTAR ISI

Kata pengantar............................................................................................................
Daftar isi.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
A. Latar Belakang..........................................................................................................
B. Rumusan masalah....................................................................................................
C. Tujuan studi kasus....................................................................................................
D. manfaat studi kasus..................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................
1.pengertian diare.........................................................................................................
2. etiologic ....................................................................................................................
3. manifestasi klinik.......................................................................................................
4. patofisiologi................................................................................................................
5. pathway.....................................................................................................................
6. komplikasi..................................................................................................................
7. pemeriksaan penunjang............................................................................................
8. penatalaksanaan medis............................................................................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ............................................................................
A. Pengkajian................................................................................................................
B. Diagnosa Keperawatan.............................................................................................
C. Perencanaan keperawatan.......................................................................................
D. Implementasi keperawatan.......................................................................................
E. Evaluasi keperawatan...............................................................................................
BAB IV PENUTUP........................................................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Diare sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan, tidak


saja di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Penyakit diare
masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan penderita
yang banyak dalam waktu yang singkat.
Di negara maju walaupun sudah terjadi perbaikan kesehatan dan
ekonomi masyarakat tetapi insiden diare infeksi tetap tinggi dan masih
menjadi masalah kesehatan. Di Inggris 1 dari 5 orang menderita diare
infeksi setiap tahunnya dan 1 dari 6 orang pasien yang berobat ke praktek
umum menderita diare infeksi.
Diare yang onset gejalanya tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 14
hari, sedang diare kronik yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.
Diare dapat disebabkan infeksi maupun non infeksi. Dari penyebab diare
yang terbanyak adalah diare infeksi. Diare infeksi dapat disebabkan Virus,
Bakteri, dan Parasit.
Di negara berkembang, diare infeksi menyebabkan kematian sekitar
3 juta penduduk setiap tahun. Di Afrika orang dewasa terserang diare
infeksi 7 kali setiap tahunnya di banding di negara berkembang lainnya
mengalami serangan diare 3 kali setiap tahun. Diare merupakan masalah
umum ditemukan diseluruh dunia. Di Amerika Serikat keluhan diare
menempati peringkat ketiga dari daftar keluhan pasien pada ruang praktek
dokter, sementara di beberapa rumah sakit di Indonesia data menunjukkan
diare akut karena infeksi terdapat peringkat pertama s/d ke empat pasien
dewasa yang datang berobat ke rumah sakit. Di negara maju diperkirakan
insiden sekitar 0,5-2 episode/orang/tahun sedangkan di negara
berkembang lebih dari itu. Di USA dengan penduduk sekitar 200 juta
diperkirakan 99 juta episode diare akut pada dewasa terjadi setiap
tahunnya. WHO memperkirakan ada sekitar 4 miliar kasus diare akut setiap
tahun dengan mortalitas 3-4 juta pertahun.
Bila angka itu diterapkan di Indonesia, setiap tahun sekitar 100 juta
episode diare pada orang dewasa per tahun. Dari laporan surveilan terpadu
tahun 2006 jumlah kasus diare didapatkan 13,3 % di Puskesmas, di rumah
sakit didapat 0,45% pada penderita rawat inap dan 0,05 % pasien rawat
jalan.
Penyebab utama disentri di Indonesia adalah Shigella, Salmonela,
Campylobacter jejuni, Escherichia coli, dan Entamoeba histolytica. Disentri
berat umumnya disebabkan oleh Shigella dysentery, kadang-kadang dapat
juga disebabkan oleh Shigella flexneri, Salmonella dan Enteroinvasive
E.coli.

B. RUMUSAN MASALAH
Untuk itu penulis merumuskan masalah sebagai berikut “ Bagaimanakah Asuhan
Keperawatan pada Klien Tn.L dengan Diare di desa waturempe kecamatan
tiworo kepulauan?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan dari Diare

D. MANFAAT
Menambah wawasan dalam ilmu keperawatan mengenai peran perawat dalam
upaya memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Diare.
BAB II
KONSEP DASAR

A. PENGERTIAN
Diare menurut Mansjoer (2000) adalah frekuensi defekasi encer
lebih dari 3 x sehari dengan atau tanpa daerah atau tinja yang terjadi
secara mendadak berlangsung kurang dari tujuh hari yang sebelumnya
sehat. Sedangkan menurut Suruadi (2001) Diare adalah kehilangan cairan
dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau
lebih
BAB dengan bentuk tinja yang encer atau cair. Dan menurut Ngastiyah
(2005) Diare adalah BAB dengan jumlah tinja yang banyak dari biasanya,
dengan tinja yang berbentuk cairan atau setengah cair dapat pula disertai
frekuensi defekasi yang meningkat.
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair
atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari
biasanya lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam. Definisi lain memakai kriteria
frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air
besar encer tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah.

B. ETIOLOGI
Faktor infeksi diare menurut Ngastiyah (2005).
1. Infeksi enteral : Infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare
Infeksi bakteria : vibrio, E. coli, salmonella campilo baster.
Infeksi virus : Rotavirus, calcivilus, Enterovirus, Adenovirus, Astrovirus.
Infeksi parasit : cacing (ascaris, oxyuris), protozoa (entamoba histolica,
giardia lambia), jamur (candida aibicans).
2. Infeksi Parenteral : Infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti
Tonsilitis, broncopneumonia, Ensefalitis, meliputi :
Faktor Malabsobsi : karbohidrat, lemak, protein
Faktor makanan : basi, racun, alergi.
Faktor psikologis : rasa takut dan cemas.

C. MANIFESTASI KLINIK
Beberapa tanda dan gejala tentang diare menurut Suriadi (2001) antara lain :
1. Sering BAB dengan konsistensi tinja cair atau encer.
2. Terdapat luka tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelek (elastisitas
kulit menurun) ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa kering.
3. Kram abdominal.
4. Demam.
5. Mual dan muntah.
6. Anoreksia.
7. Lemah.
8. Pucat.
9. Perubahan TTV, nadi dan pernafasan cepat.
10. Menurun atau tidak ada pengeluaran urin.
D. PATOFISIOLOGI
Menurut Suriadi (2001), patofisiologi dari Gastroenteritis adalah
meningkatnya motilitas dan cepatnya pengosongan pada intestinal
merupakan akibat dari gangguan absorbsi dan ekskresi cairan dan elektrolit
yang berlebihan, cairan sodium, potasium dan bikarbonat berpindah dari
rongga ekstraseluler kedalam tinja, sehingga mengakibatkan dehidrasi
kekurangan elektrolit dan dapat terjadi asidosis metabolik.
Diare yang terjadi merupakan proses dari transpor aktif akibat
rangsangan toksin bakteri terhadap elektrolit ke dalam usus halus, sel
dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan meningkatnya sekresi cairan
dan elektrolit. Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa
intestinal sehingga mengurangi fungsi permukaan intestinal. Perubahan
kapasitas intestinal dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan elektrolit.
Peradangan akan menurunkan kemampuan intestinal untuk mengabsorbsi
cairan dan elektrolit dan bahan-bahan makanan ini terjadi pada sindrom
malabsorbsi. Peningkatan motilitas intestinal dapat mengakibatkan
gangguan absorbsi
intestinal.
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ada 3 macam yaitu:
1. Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan dalam rongga yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus. Isi rongga usus yang
berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga
timbul
diare.
2. Gangguan sekresi akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada
dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam
rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan
isi rongga usus.
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus
untuk menyerap makanan sehingga timbul diare.
Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri
kambuh berlebihan, selanjutnya timbul diare pula.
Dari ketiga mekanisme diatas menyebabkan :
1. Kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang mengakibatkan
gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolik hipokalemia)
2. Gangguan gizi akibat kelaparan (masukan kurang, pengeluaran
bertambah)
3. Hipoglikemia
4. Gangguan sirkulasi darah
E. PATHWAY

infeksi makanan psikologis

Berkembang diusus Toksik tak dapat diserap ansietas

Hipersekresi air Malabsorbsi KH


hiperperistaltik
dan elektrolit lemak dan protein

Penyerapan
Isi usus Meningkat osmotik
makanan di usus
menurun

Pergeseran air dan


elektrolit ke usus

DIARE

Frekuensi BAB
Distensi abdomen
meningkat
Hilang cairan dan Kerusakan integritas
Mual muntah
elektrolit berlebihan kulit perianal

Gangguan keseimbangan Nafsu makan menurun


Asidosis metabolik
cairan dan elektrolit

sesak
dehidrasi Ketidak seimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Gangguan pertukaran
gas
Kekurangan volume Resiko syok
cairan

F. KOMPLIKASI
Beberapa komplikasi dari diare menurut Suriadi (2001 ) adalah :
1. Hipokalemia ( dengan gejala matiorisme hipotoni otot lemah bradikardi
perubahan elektrokardiogram ).
2. Hipokalsemia
3. Cardiac dysrhythimias akibat hipokalemia dan hipokalsemia.
4. Hiponatremi.
5. Syok hipovalemik.
6. Asidosis
7. Dehidrasi

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang diare menurut Suriadi (2001 ) adalah :
1. Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan.
2. Pemeriksaan intubasi duodenum.
3. Pemeriksaan elektrolit dan creatinin.
4. Pemeriksaan tinja, PH, Leukosit, glukosa, dan adanya darah.
Adapun Pemeriksaan penunjang yang lain menurut Mansjoer (2000 )
1. Pemeriksaan tinja : Makroskopis dan mikroskopis PH dan kadar gula
juga ada intoleransi gula biarkan kuman untuk mencari kuman penyebab
dan uji retensi terhadap berbagai antibiotik.
2. Pemeriksaan darah : perifer lengkap, Analisa Gas Darah (AGD),
elektrolit
( terutama Na, K, Ca, P Serum pada diare yang disertai kejang ).
3. Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin darah untuk mengetahui faal
ginjal.
4. Duodenal intubation untuk mengetahui kuman penyebab secara
kuantitatif dan kualitatif terutama pada diare kronik.

H. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Penatalaksanaan medis menurut Biddulp and Stace (1999) adalah
pengobatan dengan cara pengeluaran diet dan pemberian cairan.
a. Diare tanpa dehidrasi memerlukan cairan tambahan berupa apapun
misalnya air gula, sari buah segar, air teh segar, kuah sup, air tajin,
ASI. Jangan memberikan air kembang gula, sari buah air dalam botol
karena cairan yang terlalu banyak mengandung gula akan
memperburuk diare.
b. Diare dengan dehidrasi sedang memerlukan cairan khusus yang
mengandung campuran gula dan garam yang disebut larutan
dehidrasi oral ( LRO ). LRO ini dibuat dengan mencampurkan
sebungkus garam rehidrasi kedalam 1 liter air bersih.
c. Diare dengan dehidrasi berat memerlukan cairan intravena disamping
LRO.
2. Penatalaksanaan keperawatan menurut Nelson (1999) antara lain :
a. Penderita yang dirawat inap harus ditempatkan pada tindakan
pencegahan enterik termasuk cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan penderita.
b. Jas panjang bila ada kemungkinan pencernaan dan sarung tangan
bila menyentuh barang terinfeksi.
c. Penderita dan keluarganya dididik mengenal cara perolehan entero
patogen dan cara mengurangi penularan.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN

Nama Mahasiswa Yang Mengkaji:ASRI NIM: 2118044

Unit :rumah pasien Autoanamnese :

Kamar : Alloananmnese :

Tgl masuk RS :

Tgl pengkajian: 03 mei 2021

I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama initial :Tn. L

Umur : 61 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Status perkawinan : kawin

Jumlah anak : 5 orang

Agama/suku : islam/muna

Warga Negara : indonesia

Bahasa yang digunakan : bahasa daerah “muna”


Pendidikan : sd

Pekerjaan : petani

Alamat rumah : desa waturempe, jln.ringroad kambara, rw.002,rt 002.

II. DATA MEDIK


Diagnosa medic :diare

III. KEADAAN UMUM


A. KEADAAN SAKIT :
Diare dan disertai muntah
B. TANDA-TANDA VITAL
1) Kesadaran:
Skala koma glaslow

a). Respon motorik :6

b) Respon bicara:5
c) Respon membuka mata :4
Jumlah :15

Kesimpulan: compasmentis

2) Tekanan darah :110/80 mmHg


MAP: 90 mmHg

Kesimpulan :normal

3) Suhu :37 °C Oral axilla Rectal


4) Pernapasan : 28 x/menit
Irama: teratur  Kusmaul Cheynes-stokesa Takipnea

Jenis :  dada Perut

5) Nadi : 88 x/menit
Irama :  teratur tachikardi Bradichardi

Kuat Lemah
C. PENGUKURAN
1. Lingkar lengan atas :2,16 cm

2. Tinggi badan :152 cm

3. Berat badan :40 kg

4. IMT :17,3 kg/m²

Kesimpulan : berat badan kurang

D. GENOGRAM

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Pasien

------- : Tinggal serumah


IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. POLA PERSEPSI KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
1) Keadaan sebelum sakit
Keluarga mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka akan segera di bawa ke
pelayanan kesehatan terdekat
2) Riwayat penyakit saat ini:
a). Keluhan utama :

BAB 5x/sehari, muntah

b). Riwayat keluhan utama:

Tn.L mengatakan BAB 5xsehari warna kuning kehijauan bercampur lendir, dan
disertai dengan muntah 2xsehari

3) Riwaya penyakit yang pernah dialami:


Tn.L mengatakan dahulu pernah sakit diare 8xsehari tiap 1-2 jam sekali berwarna
kuning, disertai muntah, badan panas
4) Riwayat kesehatan keluarga:
Tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit menular, keluarga juga
mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular
5) Pemeriksaan fisik:
a). Kebersihan rambut : rambut tampak bersih, warna hitam

b) Kulit kepala : sedikit berketombe

c) Kebersihan kulit : tampak bersih

d). Higiene rongga mulut : tampak bersih

e) Kebersihan genitalia : tidak dikaji

f) Kebersihan anus : tidak dikaji

B. POLA NUTRISI DAN METABOLIK


1) Keadaan sebelum sakit:
Sebelum sakit klien makan dan menghabiskan 1 porsi makanannya

2) Keadaan sejak sakit:


Saat dikaji Tn. L mengataakan tidak ada nafsu makan makan hanya 3 sendok
Observasi:

Pasien tampak tidak nafsu makan semenjak klien sakit

3) Pemeriksaan fisik:
a) Keadaan rambut : rambut warna hitam
b) Hidrasi kulit : warna sawo matang
c) Palpebra/conjungtiva : warna merah muda
d) Sclera : warna putih
Hidung :tidak ada pernafasan cuping hidung,bentuk
simetris
e) Rongga mulut : bersih
Gusi : merah muda

f) Gigi : terdapat karang gigi


g) Kemampuan mengunyah keras: tidak mampu lagi mengunya keras
h) Lidah : tampat bintik-bintik putih
i) Pharing : tampak radang
j) Kelenjar getah bening : tidak ada
k) Kelenjar parotis : tidak ada
l) Abdomen:
- Inspeksi : simetris tidak ada benjolan
- Auskultasi : peristaltic meningkat 40x/menit

- Palpasi : turgor kulit tidak langsung kembali dalam 1 detik

- Perkusi : hipertimpani positif  negatif

n) Kulit

- Edema negatif 

- Ikterik negatif 

o) Lesi : tidak ada

5. Pemeriksaan diagnostik :
a) Laboratorium : BTA : P/S/S (-/+/+)
b) USG : -
c) Lain-lain : -
4) Terapi : -

C. POLA ELIMINASI

1. Keadaan sebelum sakit :

Saat sebelum sakit Tn. L menagatakan BAB 2x dalam sehari

2. Keadaan sejak sakit :


Saat dikaji Tn.L mengatakan BAB 4-5x dalam sehari

3. Observasi:
Tn.L mengalami BAB 4-5x dalam sehari

4. Pemeriksaan fisik :
a) peristaltik usus : 40 x/menit.
b) palpasi kandung kemih penuh  kosong.
c) nyeri ketuk ginjal positif.
 negatif
d) mulut uretra :tidak dikaji (pasien menolak)
e) anus :tidak dikaji (pasien menolak)
- peradangan : tidak dikaji (pasien menolak)
- Hemoroid : tidak ada (pasien menolak)
- Fistula : tidak ada (pasien menolak)
5. Pemeriksaan diagnostik :
a) Laboratorium : tidak ada
b) USG : tidak ada
c) Lain-lain : -
6. Therapi : tidak ada

D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


1. Keadaan sebelum sakit:

Sebelum sakit Tn.N mengatakan setiap pagi hari selalu menyempatkan waktu
untuk bejalan

2. Keadaan sejak sakit :


Sejak sakit klien mengatakan sering mengeluh kesakitan dan merasa lemah

3. Observasi :
Pasien tampak lemah

a) Akitivitas harian :

- Makan :3 x/hari

- Mandi :2 x/hari

- Pakaian :0 1. mandiri
2. bantuan dengan alat
- Kerapihan :0 3. bantuan orang
4. bantuan alat dan orang
- Buang air besar :0
5. bantuan penuh
- Buang air kecil :0

- Mobilisasi ditempat tidur :0

b) Postur tubuh : simetris

c) Gaya jalan : baik

d) Anggota gerak yang cacat : tidak ada

e) Fiksasi : tidak ada

f) Tracheostomi : tidak ada

4. Pemeriksaan fisik

a) JVP : 5 cm

Kesimpulan :(tidak ditemukan cidera pada atrum kanan)


b) Perfusi perifer pembuluh kuku: tidak ada
c) Thorax dan pernapasan :
- Inspeksi :
Bentuk thorax : simetris

Sianosis : tidak ada (kebiruan kulit)

Stridor :tidak ada suara tinggi

- Palpasi :
Vocal fremitus :

- Perkusi 
: sonor redup pekak.
Batas paru hepar : 2 jari

Kesimpulan : pada saat melakukan perkusi pada


dada ditemukan bunyi dari sonor menjadi pekak (mungkin
adanya penumpukan cairan)

- Auskultasi :
Suara napas : vesikuler

Suara ucapan : tidak ada

Suara tambahan : tidak ada

d) Jantung
- Inspeksi : dada simetris
Ictus cordis : tidak ada

- Palpasi : teraba denyut jantung ictus cordis pada ICS 5 mid


clavikula
Ictus cordis :

- Perkusi : pekak
Batas atas jantung : ICS 2

Batas kanan jantung : ICS 6

Batas kiri jantung : ICS 4

- Auskultasi : S1>S2 regukr tidak ada bunyi, suara tambahan


Bunyi jantung II A : tidak ada

Bunyi jantung II P : tidak ada

Bunyi jantung I T : tidak ada

Bunyi jantung I M : tidak ada

Bunyi jantung II irama gallop: tidak ada

Murmur : tidak ada

HR : x/menit

Bruit : Aorta : tidak ada

A. Renalis : tidak ada

A. Femoralis : tidak ada

e) Lengan dan tungkai

- Atrofi otot :  positif negatif

- Rentang gerak : baik

- Uji kekuatan otot :


Kiri : 1 2 3 4 5

Kanan : 1 2 3 4 5
- Refleks fisiologi : normal
- Refleks patologi :normal
Babinski, kiri :  positif negatif

Kanan :
 positif negatif

- Clubbing jari-jari : tidak ada


- Varises tungkai : tidak ada
f) Columna vertebralis : tidak ada

- Inspeksi : simetris
- Palpasi : normal

N. III-IV-VI : normal

N. VIII Romberg Test :  positif negatif.

N. XI : normal

5. Pemeriksaan diagnostik :

a) Laboratorium : tidak ada

Hasil pemeriksaan: tidak ada

b) Lain-lain : -

6.. Terapi medik : tidak ada

E. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT

1. Keadaan sebelum sakit :

Tn.N mengatakan tidur 6-7 jam perhari dan tidur siang 2 jam tiap hari

2. Keadaan sejak sakit :

Tn.N mengatakan susah untuk tidur dan tidur hanya 4-5 jam

4. Observasi :
Pasien tampak mengeluh sulit tidur

Ekspresi wajah mengantuk : positif


 negatif
Banyak menguap : positif  negatif
Palpebra inferior berwarna gelap : positif  negatif
5. Therapi : -

F. POLA PERSEPSI KOGNITIF

1. Keadaan sebelum sakit :

Tn.L mengatakan selalu berkomunikasi dengan tetangga dan anak-anaknya


2. Keadaan sejak sakit :
Tn.L hanya berkomunikasi dengan istrinya dan tetangganya

3. Obervasi :
Tampak selalu bercerita dengan istrinya dan anak beserta orang disekelilingnya

4. Pemeriksaan fisik :
a) penglihatan :

- Cornea : baik

- Visus : baik

- Pupil : isokor

- Lensa mata : tidak ada

- Tekanan Intra Okuler (TIO) : tidak ada

b) Pendengaran :

- Pina : baik

- Kanalis : baik

- Membran timpani : baik

- Tes pendengaran : baik

c) N. I : normal
d) N.II : normal
e) N.V :
f) N.VII : normal
g) N.VIII : normal
h) Test Romberg : normal
5. Pemeriksaan diagnostik :
a) laboratorium : tidak ada

b) Lain-lain : tidak ada

c) Therapi : tidak ada


G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI

1. Keadaan sebelum sakit :

Klien mengatakan nyaman dengan tubuhnya sehat

2. Keadaan sejak sakit :

Tn.L mengatakan ingin cepat sembuh

3. Observasi :
Pasien tampak kurus
a) Kontak mata : baik

b) Rentang perhatian : baik

c) Suara dan cara bicara : baik

d) Postur tubuh : simestris

4. Pemeriksaan fisik :

a) Kelainan bawaan yang nyata : tidak ada

b) Abdomen :

Bentuk : simetris

Bayangan vena :tidak ada

Benjolan massa :tidak ada

c) Kulit : lesi kulit :tidak ada

d) Penggunaan protesa :tidak ada

H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA

1. Keadaan sebelum sakit :

Tn.L sering berkomunikasi dengan orang sekelilingnya

2. Keaadaan sejak sakit :


Tn.L semenjak sakit pun klien tetap menjaga komunikasi dengan orang
sekelilingnya

3. Observasi :

Pasien tampak menjaga komunikasi dengan orang sekitarnya

I. POLA REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS

1. Keadaan sebelum sakit :

Tidak dikaji

2. Keadaan sejak sakit :

Tidak dikaji

3. Observasi :

Tidak dikaji

4. Pemeriksaan fisik : tidak ada

5. Pemeriksaandiagnostik :

a). Laboratorium : tidak ada

b) lain-lain : tidak ada

6. Therapi : -

J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES

1. Keadaan sebelum sakit :

Tn.L mengatakan tidak pernah merasa strees

2. Keadaan sejak sakit :

Tn. L mengatakan ketika sakit, akan mengeluh kesakitan

3. Observasi :
Pasien tampak mengeluh kesakitan

4. Pemeriksaan fisik :

a) Tekanan darah :

Berbaring : 110/80 mmHg

Duduk : 110/80 mmHg

Berdiri : 110/80 mmHg

Kesimpulan : hipotensi ortotastik positif. negatif

b) HR : 88 x/menit

c) Kulit :

Keringat dingin : tidak

Basah : tidak

5. Therapi : tidak ada

K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN

1. Keadaan sebelum sakit :

Tn.L selalu shalat berjamaah di masjid

2. Keadaan sejak sakit :

Tn.L mengatakan setelah sakit mengatakan tetap shoalt 5 waktu tetapi


dilakukan dirumah saja

3. Observasi :

Pasien tampak tepat waktu dalam beribadah 5 waktu

1. Data fokus
No Data focus Masalah Etiologic
1 Data subjektif : Gangguan Out put
keseimbangan cairan berlebihan
 Pasien dan elektrolit
mengatakan
minum air putih
habis 4 gelas /
hari
 Pasien
mengatakan
diare 4-5 x /
hari kosistensi
cair, warna
kekuningan
Data objektif :
 Tampak
turgor kulit
kering
 Tampak
mukosa bibir
kering.
 TTV
TD : 110/80
mmHg
P : 28 x /
menit
N : 88 x/
menit
S : 37 ◦C

2. Data subjektif : Resti kurang kebutuhan Hospitalisasi


 Pasien istrahat tidur
mengatakan
tidur 4- 5
jam/hari
Data objektif
 Pasien
tampak pucat
 Mata tanmpak
membesar
dan
kemerahan
 TTV
TD : 110/80
mmHg
P : 28 x /
menit
N : 88 x/
menit
S : 37 ◦C

B. diangnosa keperawatan
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d out put berlebihan
2. Gangguan istrahat tidur b/d hospitalisasi

C. Intervensi keperawatan
no Diagnose Tujuan dan kriteria Intervensi
keperawatan (NOC) (NIC)
1 Gaangguan Setelah dilakuakan tindakan 1.
keseimbangan keperawatan selama 3x24 dehidrasi
cairan dan elektrolit jam tidak terjadi kerusakan 2.
b/d out put organ dengan kriteria hasil : minumnya dan keluaran
berlebihan turgot kulit elastis, bibir urin
lembab,feses konsistensi 3.
lembek/ padat 4.
cairan dalam tubuh
5.
mengonsumsi obat anti
diare dan anti biotik
2 Gangguan istrahat Setelah dilakukan 1. C
tidur b/d tindakan keperawatan 2x iptakan lingkungan
hospitalisasi 24 jam dengan kriteria yang tenang
hasil: 2. B
Pasien bisa tidur 8jam/ atasi aktivitas pasien
hari, wajah tampak 3. K
segar. aji kebian pasien
sebelum tidur
4. A
njurkan kepada pasien
untuk memilih posisi
tidur senyaman
mungkin
5. A
njurkan pasien bersikap
rileks

D. Implementasi dan intervensi


n Tanggal dan Diagnose Implementasi Evaluasi
o waktu keperawatan
1 6/03/2021 Gangguan 1. S : pasien
Jam 09.00- keseimbanga ttv mengtakan minum
11.00 n cairan dan 2. air putih habis 8
elektrolit b/d pentingnya gelas
out put cairan dalam
berlebihan tubuh O : tugor kulit
3. elastis,mukosa bibir
pemasukan dan lembab,
pengeluaran
urin A : masalah teratasi
4. P : intervensi
pasien untuk dihentikan
mengonsumsi
obat diare
5.
dan gejala
dehidrasi

2 06/05/2021 Gangguan 1. Menciptakan S : pasien


Jam 09.00- istrahat tidur lingkungan mengatakan tidur
11.00 b/d yang tenang nyenyak
hospitalisasi 2. Membatasi
aktifitas O : pasieng
pasien mengatakantidur 8
3. Mengkaji jam/ hari
kebiasaan
sebelum tidur A: masalah teratasi
pasien
4. Menganjurkan P : intervensi
pada pasien dihentikan
untuk memilih
posisi tidur
senyaman
mungkin
5. Menganjurkan
pasien
bersikap rileks

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Tn.L dengan diagnosa diare
yang dimulai pada hari Senin, kamis danjumat tanggal 03 s/d 08 Mei 2020, sehingga
dapat diketahui sejauh mana keberhasilan proes Asuhan Keperawatan yang telah
dilaksanakan. Adapun pembahasan yang penulis pergunakan berdasarkan pendekatan
proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi dan evaluasi.

B. Saran
Berdasarkan analisa data kesimpulan penelitian maka dalam sub bab ini penelitiakan
menyampaikan beberapa saran diantaranya :
1. Bagi Pasien
Dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang bagaimana
menangani masalah tuberkulosis paru dengan tindkan yang benar sehingga masalah
diare teratasi dan kebutuhan kenyamanan pasien terpenuhi
2. Bagi institusi pendidikan
Dapat meningkatkan mutu pendidikan yng lebih berkualitas dan professional agar
tercipta perawat yng professional, terampil, inovatif, aktif, dan bermutu yangmampu
memberikan asuhan keperwatan secara menyeluruh berdasarkan kode etik
keperawatan
3. Manfaat bagi penulis
Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengetahuan. Sebagai bahan
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman penulis dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien diare.

DAFTAR PUSTAKA

Bidup John, 1999. Kesehatan Anak Untuk Keperawatan Petugas Penyuluhan


Kesehatan dan Bidas Desa. Gajah Mada University Press : Yogyakarta.
Anonym. 20307. Wikipedia, The Free Encyclopedia. Available from E-mail:
http://en.wikipedia.org (accassed 15 Desember 2008).
Beherman E Richard, dkk, 1999. Ilmu Kesehatan Penyakit Dalam. Vol 2. Edisi
15. EGC : Jakarta.
Carpenito. L. J, 2000. Hand Book of Nursing Diagnosa. EGC : Jakarta.
Doengoes, Marilynm E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi
3. EGC. Jakarta.
Anonym. 20307. Wikipedia, The Free Encyclopedia. Available from E-mail:
http://abuhamzah.multiply.com (accassed 14 Desember 2008).
Suriadi, Rita Yuliani. 2001. Asuhan Keperawatan Pada penyakit Dalam. Edisi 1.
Agung Seto. Jakarta.
Anonym. 20307. Wikipedia, The Free Encyclopedia. Available from E-mail:
http: // tutorial kuliah. Wordpress.com.(accassed 14 Desember
2008).
Ngastiyah, 2005. Asuhan Keperawatan Pada penyakit Dalam. Edisi 1. EGC,
Jakarta
Sundaru, Heru. 2001. Buku Ajar I

Anda mungkin juga menyukai