PANDUAN PEMELIHARAAN
GAS MEDIS
RUMAH SAKIT TK. III BRAWIJAYA
TA. 2015
tentang
PEMBERLAKUAN PENGGUNAAN GAS MEDIS PADA SARANA PELAYANAN
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Surabaya
Pada tanggal 26 Mei 2014
Kepala Rumah Sakit Tk. III Brawijaya
PANDUAN PEMELIHARAAN
SISTEM PENDUKUNG GAS MEDIS
BAB I
PENDAHULUAN
terhadap IGM karena yang membuat IGM tersebut adalah produsen dan
atau distributor itu sendiri. Selama ini produsen dan atau distributor akan
bertindak hanya kalau ada keluhan atau permintaan dari sarana
pelayanan kesehatan.
Pihak yang seharusnya bertanggungjawab secara langsung pada
pengawasan tatalaksana IGM adalah sarana pelayanan kesehatan yang
mempunyai IGM. Pada umumnya pemeliharaan dan pengawasan IGM
dilakukan oleh bagian IGM sarana pelayanan kesehatan itu sendiri.
Sebagai contoh, RS Sardjito memiliki ISO 9001 2000 dari PT SGS yang
secara reguler mengawasi IGM, jika pemeliharaan dan pengawasan IGM
dibawah standar maka ISO tersebut dicabut. Tetapi masih banyak juga
sarana pelayanan kesehatan yang belum mempunyai ISO, dan tidak
awasi IGM secara reguler, pengawasan dan perbaikan hanya dilakukan
jika ada indikasi-indikasi ketidakberesan sehingga pengawasan IGM-nya
sangat kurang.
BAB II
RUANG LINGKUP
10. Oxygen ( O2 )
Pada sentral oxygen, digunakan automatic changeover device yang
menurunkan tekanan gas dari tabung ke tekanan gas yang konstan 4, 0
kg/ cm dan menyediakan ke jalur distribusi.Tabung-tabung gas diletakkan
pada kedua sisi alat. Satu sisi adalah sisi yang digunakan sedangkan sisi
lainnya sebagai sisi cadangan. Saat sisi yang digunakan hampir kosong
maka lampu yang tersedia dalam manifold akan menyala. Lampu akan
terus menyala sampai saklar diarahkan kesisi cadangan sehingga sisi
cadangan tersebut berubah menjadi sisi yang digunakan. Apabila saklar
dipindah atau diarahkan maka posisi cadangaan akan tetap dibaca
sebagai posisi cadangan biarpun sisi cadangan tersebut telah berfungsi
sebagai posisi yang digunakan ( penyalur ) .
Jika arah saklar tidak diganti dan sisi cadangan yang dipakai telah kosong
maka sisi yang lain tidak akan menyalurkan gas secara otomatis.
lampu yang tersedia dalam manifold akan menyala. Lampu akan terus
menyala sampai saklar diarahkan kesisi cadangan sehingga sisi
cadangan tersebut berubah menjadi sisi yang digunakan. Apabila saklar
dipindah atau diarahkan maka posisi cadangaan akan tetap dibaca
sebagai posisi cadangan biarpun sisi cadangan tersebut telah berfungsi
sebagai posisi yang digunakan ( penyalur ) .
Jika arah saklar tiadak diganti dan sisi cadangan yang dipakai telah
kosong maka sisi yang lain tidak akan menyalurkan gas secara otomatis.
Sistem otomatic change over device nitrous oxide terdiri atas:
a. Type : Single Row( 3+ 3 )
b. Manifold ( Dilengkapi dengan preassure switch, Regulator
dan lampu monitor ) .
c. Rangka penyangga
d. Symetrical header
BAB III
KEBIJAKAN
BAB IV
TATA LAKSANA
gas oxygen. Pada bangunan sentral gas medis perlu diberi petunjuk atau
papan nama yang jelas dengan tulisan:
17. Pemipaan
Gas medis dari ruang sentral didistribusikan ke ruang-ruang
pelayanan/ perawatan melalui instalasi pipa dan outlet gas medis,
Standard pipa tembaga yang dipakai untuk instalasi gas medis adalah :
a. JIS H 330U-C1120 Type L
b. ASTM B88 : Type L
Pemasangan pipa pada instalasi pipa diatas plafond harus
dilengkapi dudukan dan gantungan pipa yang diikat kuat pada dek beton
atau kuda-kuda kayu. Masing-masing pipa harus diberi klem penguat
dengan jarak yang cukup ( 10-25 cm ) . Jarak dudukan atau penumpu
satu sama lain rata-rata 1-2 meter, balok vertical maupun horizontal.
Untuk menghindari penurunan tekanan ( preasure drop )
pemasangan pipa pada instalasi diatur menurut diameter yang
disesuaikan dengan panjang instalasi pipa dan jumlah outlet.
Pemasangan pipa tembaga pada instalasi di dalam dinding ( tembok atu
partisi ) harus dilengkapi pipa pelindung ( PVC atau conduit ) untuk
menghindari benturan-benturan yang mungkin terjadi dan untuk
mempermudah perawatan/ maintenanace instalasi pipa di dinding. Ukuran
18
pipa PVC tersebut biasanya 10-16 mm. Semua penyambungan pipa untuk
instalasi gas medis harus menggunakan fiting-fiting yang sesuai, seperti
elbow, socket, tee dan reducer. Untuk membedakan jenis gas pada
instalasi pipa harus dipasang tulisan/ stiker yang menyatakan jenis dan
arah aliran gas dengan jarak yang cukup ( ± 2 meter ) ataupun dengan
memberi warna dengan mengecat pipa sesuai dengan gasnya masing-
masing.
b. Alarm System
Multi safe guard alarm system adalah sebuah perangkat yang
memonitor tekanan gas dalam instalasi gas. Peralatan ini dipasang untuk
memantau seluruh jaringan instalasi gas medis. Alarm gas medis pada
umumnya dipasang pada setiap zone, sehingga instalasi yang dipantau
adalah sebatas zoneyang telah ditentukan. Jika ada gas yang tekanannya
di atas atau di bawah tekanan gas yang telah diijinkan atau ditentukan,
maka alarm akan berbunyi dan lampu peringatan akan menyala apabila
20
hal ini terjadi maka dapat segera dilakukan tindakan yang perlu untuk
menormalkan kembali tekanan gas.
c. Outlet
Pemasangan outlet gas medis di diding ( tembok atau partisi
) yang standard dipasang dalam box mounting dilengkapi panel plat
stainlees steel dikuatkan debaut skrup baja. Kontruksi outlet gas
medis masing-masing produk berbeda ukuran, type dan system
koneksinya, namun cara kerjanya pada dasarnya sama. Semua
outlet harus tertutup rapat secara otomatis pada saat tidak dipakai
dan gas baru terbuka atau mengalir setelah alat perlengkapan
outlet ( conector ) dipasang.
Untuk menghindari kesalahan pemasangan setiap outlet gas
medis diberi nama gas, warna yang berbeda, ukuran drat/ skrup
atau tusuk yang berbeda pula. Dengan demikian conector gas yang
satu tidak akan bisa masuk ke outlet yang lain.
Pada umumnya pemasangan outlet gas medis ditempatkan
sebelah kanan penderita ( pasien ) dengan ketinggian berkisar 120-
150 cm di atas permukaan lantai. Namun penempatan outlet ini
bisa saja berubah tergantung kebutuhan user.
Pada ruang-ruang khusus seperti ICU/ ICCU, ruang
perawatan VIP/ VVIP outlet gas medis dipasang dalam panel ( wall
duct system ) yang dilengkapi lampu baca, nurse call, lampu
periksa, dan stop kontak listrik.
Pada ruangan operasi/ bedah dan emergency outlet gas
medis dipasang atau digantung di plafond. Outlet yang digantung di
plafond disebut ceiling cotilomn atau ceiling outlet dengan berbagai
type.
Tekanan gas yang keluar dari outlet harus memenuhi
standard tekan medis yaitu:
1) Oxygen = 4 -5 kg/ cm²
2) Nitrous Oxide = 4 – 5 kg/ cm²
21
Sentral Gas Oxygen terdiri dari dua bagian (Grup botol bagian
kanan dan Grup botol bagian kiri) kedua bagian dipisahkan oleh middle
valve induk (lihat di gambar sentral). Sentral gas oksigen misal
berkapasitas 5 x 2 botol artinya 5 botol grup kanan dan 5 botol grup kiri
yang dirangkai dengan memakai pipa tembaga tekanan tinggi,
valvetekanan tinggi serta lead cooper tube tekanan tinggi pada masing-
masing botol (lebih kurang tekanan gas dalam botol 150 Bar = 150
Kg/cm2 dan volume tabung masing-masing 6 M3).
Kedua grup dihubungkan pada manifold dan regulator O2
dilengkapi dengan 2 buah valve yaitu valve induk sebelah kanan dan
valve induk sebelah kiri yang berfungsi sebagai pengatur kerja sentral
secara bergantian.
Pada sentral Instalasi juga terdapat safety valve sebagai pengaman
menghindari tekanan tinggi diatas 6 bar. Valve harus didesain dalam
sistem 4 baut, berbadan perunggu, berpenutup ganda, berujung penuh,
bertype bola menyatu dengan pengaman teflon (TFE) dan segel Viton,
23
Box Valve berfungsi sebagai pemisah aliran instalasi tiap lantai hal
ini untuk mengantisipasi apabila ada kerusakan maka tidak mengganggu
aktifitas di tiap lantai lain. Masing-masing box zone valve harus terdiri dari
komponen yang menyertainya.Box valve baja dapat dipasang tunggal
atau ganda dengan perpanjangan tabung, lensa alumunium dan jendela
cabut yang dapat dipindahkan.
Box valve harus dirancang dengan panjang dan lebar sesuai
jumlah Valve lengkap dengan enamel yang dibakar pada ujungnya. Pada
sisi yang berlawanan dari box, akhirnya dapat disetel menjadi 2 bagian
yang bertujuan sebagai alat pendukung pemasangan. Box Valve Baja
harus dapat menampung berbagi sudut dinding yang ketebalannya
antara 1mm atau 1,5 mm serta harus sesuai.
Akses zone shut off valve harus dengan tarikan dari cincin rakitan
untuk memindahkan jendela dari bingkai pintu. Jendela dapat diinstal
ulang tanpa menggunakan alat akan tetapi hanya setelah pegangan valve
telah dikembalikan pada posisi buka. Valve harus didesain dalam sistem 4
baut, berbadan perunggu, berpenutup ganda, berujung penuh, bertype
bola menyatu dengan pengaman teflon (TFE) dan segel Viton, cincin
kemas “O”, bola perunggu yang disegel langsung, bukti pemadaman
batang, bertekanan sampai 2760 kPa (400 psig).
Valve harus dioperasikan hanya oleh sebuah pengungkit dengan
arah seperempat dari posisi buka penuh ke posisi tutup penuh. Semua
25
valve harus dilengkapi dengan tipe “K”yang telah dicuci dan dilumasi
untuk perluasan pipa tembaga untuk kesesuaian panjang di bawah tepi
Box.
Masing-masing valve harus disupplai dengan mengidentifikasi
gantungan pada baut ke atas badan valve dengan tujuan agar
diperbolehkan memasang label pada gas. Kemasan label harus tersedia
dalam masing-masing kotak valve dan diaplikasikan oleh pemasang.
Pressure gauge akan terbaca pada 0-700 kPa (0-100 psig) untuk
semua gas kecuali nitrogen yang akan terbaca pada 0-2000 kPa (0-300
psig) dan vacum yang akan terbaca pada -100-0 kPa (0-30” Hg). Bingkai
pintu harus dirancang dari alumunium sehingga dapat dipasang di
belakang box dengan skrup yang tersedia. Bagian depan yang mudah
dipindahkan harus tersusun atas jendela transfaran dengan sebuah cincin
tarik yang menjadi pusat jendela.
Jaringan Pipa Gas Medis ini adalah suatu jaringan perpipaan yang
dipasang pada rumah sakit, untuk memenuhi kebutuhan supply gas medis
ke ruangan-ruangan yang dibutuhkan. Jaringan perpipaan gas medis ini
menggunakan pipa tembaga atau pipa stainless steel dengan ketebalan
sesuai standart.
Pipa yang dipakai untuk jaringan gas ini menggunakan bahan pipa
dari pipa tembaga. Ukuran pipa yang dipasang disesuaikan menurut
kebutuhan namun harus sesuai dengan standart keamanan yang diijinkan.
seluruh distribusi sistem pemipaan gas medis menggunakan pipa
tembaga yang memiliki standart khusus gas medis dianataranya ASTM –
26
BAB V
DOKUMENTASI