Anda di halaman 1dari 191

TEORI DAN KONSEP

PERILAKU

OLEH: S. PARDOSI.,S.Kp.,S.Sos.,M.Si (Psi)

1
PENDAHULUAN

• Proses perkembangan perilaku manusia sebagian


ditentukan oleh kehendaknya sendiri, sebagian
bergantung pd alam, sedangkan makhluk lain
sepenuhnya bergantung pd alam
• Ciri manusia memiliki kebutuhan yg scr terus
menerus utk dipenuhinya
• Manusia dibekali cipta (kognitif), rasa (afektif),
karsa (psikomotor).

2
 Perilaku manusia tdk lepas dari proses
pematangan organ-organ tubuh
 Perilaku individu tdk timbul dg sendirinya, ttp
akibat adanya stimulus, baik internal maupun
eksternal

3
KAITAN PERILAKU THDP STIMULUS
EXTERNAL

PERILAKU
Stimulus Organisme Respons
INTERNAL

4
INTERAKSI BEHAVIOR-PERSON-
ENVIRONMENT (Bandura, 1977)

Behavior

Environment Person
5
PENGERTIAN PERILAKU
 Dari Sudut Biologis:
 Suatu kegiatan atau aktivitas organisme yg
bersangkutan, yg dpt diamati secara langsung
maupun tdk langsung
 Soekidjo Notoatmodjo, 1993:
 Suatu aktivitas manusia itu sendiri
 Secara Operasional (Soekidjo Notoatmodjo, 1993):
 Suatu respons organisme atau seseorang thd
rangsangan dari luar subjek tsb

6
PENGERTIAN PERILAKU
 Ensiklopedia Amerika :
 Suatu aksi – reaksi organisme thd lingkungannya.
Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yg
diperlukan utk menimbulkan reaksi, yakni yg
disebut Rangsangan.
 Robert Kwick,1974:
 Tindakan atau perilaku suatu organisme yg dpt
diamati & bahkan dpt dipelajari

7
PENGERTIAN PERILAKU
 Sri Kusmiyati & Desminiarti, 1990:
 Proses interaksi individu dg lingkungannya sbg
manifestasi hayati bhw dia adalah makhluk
hidup
 Sunaryo, 2004:
 Aktivitas yg timbul krn adanya stimulus &
respons serta dpt diamati scr langsung maupun
tdk langsung

8
CIRI-CIRI PERILAKU MANUSIA YG
MEMBEDAKAN DG MAKHLUK LAIN
 Menurut Sarlito Wirawan, 1983, Ciri-ciri
perilaku manusia yg membedakan dg makhluk
lain adalah:
 Kepekaan sosial
 Kelangsungan perilaku
 Orientasi pada tugas
 Usaha dan perjuangan
 Tiap individu adalah unik

9
Kepekaan Sosial:
 Kemampuan manusia utk dpt menyesuaikan
perilakunya sesuai dg pandangan & harapan orang
lain
 Mns adalah makhluk sosial yg dlm hidupnya perlu
kawan & bekerjasama dg orang lain.
 Perilaku mns adalah situasional, artinya perilaku
mns akan berbeda pd situasi yg berbeda
 Example : perilaku manusia saat ta’ziah (melayat)
dengan perilaku saat pesta

10
Kelangsungan Perilaku
 Antara perilaku yg satu ada kaitannya dg perilaku yg
lain, perilaku sekarang adalah kelanjutan perilaku yg
baru lalu, dst
 Perilaku mns tjd scr berkesinmabungan bkn scr serta
merta
 Perilaku mns tdk pernha berhenti pd suatu saat.
 Example: mahasiswa keperawatan yg setiap hari kuliah
akhirnya lulus & memiliki kepandaian serta skill
dibidang keprawatn, kemudian peroleh pekrjaan–
penghasilan– berumahtangga---keturunan---cucu dst.

11
Orientasi Pada Tugas
 Setiap perilaku mns sll memiliki orientasi pada suatu
tugas tertentu
 Seorang mhs yg rajin belajar menuntut ilmu,
orientasinya adl utk dpt menguasai ilmu pengetahuan
tertentu
 Individu yg bekerja, berorientasi utk menghasilkan
sesuatu
 Example: mahasiswa yg giat belajar utk semsteran,
malam hari tidur agak lebih cepat agar bs belajar bsk
pagi badan terasa segar shg mampu mengerjakan soal
dgn baik.
12
Usaha dan Perjuangan
 Usaha & perjuangan pd mns telah dipilih &
ditentukan sendiri, serta tdk akan memperjuangkan
sesuatu yg memang tdk ingin diperjuangkan
 Mns memiliki cita-cita (aspirasi) yg ingin
diperjuangkannya, sedangkan hewan hanya berjuang
utk mendapatkan sesuatu yg sudah tersedia di alam`

13
Tiap-Tiap Individu Mns Adalah Unik
 Unik berarti mns satu berbeda dg mns yg lain & tdk
ada 2 mns yg sama persis di muka bumi ini, walaupun
ia dilahirkan kembar.
 Mns mempunyai ciri-ciri, sifat, watak, tabiat,
kepribadian, motivasi tersendiri yg membedakannya
dr mns lainnya
 Perbedaan pengalaman yg dialami individu pd masa
silam & cita-citanya kelak dikemudian hari,
menentukan perilaku individu di masa kini yg
berbeda-beda pula.
14
PROSES PEMBENTUKAN PERILAKU
 Perilaku mns terbentuk krn adanya kebutuhan
(abraham maslow)
 Motivasi
 Faktor perangsang & penguat
 Pengaruh sikap & kepercayaan

15
Perilaku Mns Terbentuk Krn Adanya
Kebutuhan
Aktualisasi

Harga Diri

Mencintai &
Dicintai

Rasa Aman

Kebutuhan Fisiologis/Biologis

Elektrolit Makan/
H20
16 O2 Minum Seks
Motivasi
 Dorongan penggerak utk mencapai tujuan
tertentu, baik disadari ataupun tdk disadari.
Motivasi dpt timbul dari dlm diri individu atau
datang dari lingkungan.
 Motivasi yg terbaik adalah motivasi yg datang dari
dlm diri sendiri (motivasi intrinsik), bukan
pengaruh lingkungan (motivasi ekstrinsik)
 Contoh : saudara belajar dgn tekun dan giat krn
ada motivasi untuk mendapatkan indeks prestasi.

17
Faktor Perangsang & Penguat
 Utk meningkatkan motivasi berperilaku dpt
dilakukan dg 4 cara sbb:
 Memberi hadiah dlm bentuk penghargaan, pujian,
piagam, hadiah, promosi pendidikan & jabatan
 Kompetisi atau persaingan sehat
 Memperjelas tujuan atau menciptakan tujuan
antara (pace making)
 Memberi informasi keberhasilan kegiatan yg telah
dilakukan, utk mendorong lebih berhasil.

18
Pengaruh Sikap & Kepercayaan
 Sikap seseorang sangat mempengaruhi perilaku, baik
sikap positif maupun negatif
 Contoh: sikap ibu terhdp pentingnya imunisasi bg
bayi. sikap orang yg benci & iri terhdp keberhasilan
seseorang (sikap negatif)
 Hal lain yg mempengaruhi perilaku adalah
kepercayaan yg dimiliki seseorang
 Contoh: kepercayaan seseorang bhw perbuatan yg
baik akan memperoleh pahala di kemuadian hari
(positifa)

19
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
PERILAKU SESEORANG
 Faktor genetik atau faktor endogen : mrp
konsepsi dasar atau modal utk kelanjutan
perkembangan perilaku makhluk hidup itu:
➢Jenis ras
➢Jenis kelamin
➢Sifat fisik :

20
Jenis Kelamin
 Perbedaan perilaku pria & wanita dpt dilihat dari
cara berpakaian & melakukan pekerjaan sehari-
hari
 Pria berperilaku atas dasar pertimbangan rasional
atau akal
 Wanita atas dasar pertimbangan emosional atau
perasaan
 Perilaku pada pria disebut maskulin sedangkan
wanita disebut dengan feminin

21
Sifat Fisik
 Perilaku individu akan berbeda-beda krn sifat
fisiknya
 Orang tipe piknis/stenis (pendek, gemuk,
perut besar) : mudah bergaul, humoris,
ramah, mudah penyesuaian diri
 Tipe atletis : tulang & otot kuat, badan kokoh
& tegap dll : sulit kontak dgn dunia sekitar,
suka menyendiri, sedikit bicara

22
Sifat Kepribadian
 adalah keseluruhan pikiran, perasaan dan perilaku yg
sering digunakan oleh seseorang dlm beradapatasi seara
terus menerus terhdp kehidupannya. (Maramis)
contoh : pemalu, pemarah, pengecut dsbx
 Perilaku individu adalah manifestasi dari kepribadian yg
dimilikinya sbg perpaduan antara faktor genetik &
lingkungan.
 Perilaku individu tdk ada yg sama krn adanya perbedaan
kepribadian yg dimiliki individu, yg dipengaruhi oleh aspek
kehidupan, spt pengalaman, usia, watak, tabiat, sistem
norma, nilai, & kepercayaan yg dianutnya.
23
➢Bakat pembawaan: adalah kemampuan individu
utk melakukan sesuatu yg sedikit sekali
bergantung pada latihan mengenai hal tsb.
contoh : bakat seni lukis
➢Intelegensi: adalah kemampuan untuk berfikir
scr abstrak(Sukardi), sedangkan Embbing :
Intelegensi adalah kemampuan utk membuat
kombinasi.

24
1. Faktor luar individu Atau Faktor
Eksogen
 Lingkungan
 Pendidikan
 Agama
 Sosek
 Kebudayaan
 Faktor lain : SSP, persepsi, emosi

25
Faktor Lingkungan
 Lingkungan menyangkut segala sesuatu yg ada di
sekitar individu, baik fisik, biologis maupun sosial
 Lingkungan sangat berpengaruh thd perilaku
individu krn lingkungan mrp lahan utk
perkembangan perilaku.

26
Pendidikan
 Scr luas pendidikan mencakup seluruh proses
kehidupan individu sejak dlm ayunan hingga liang
lahat, berupa interaksi individu dg lingkungannya,
baik scr formal maupun informal
 Proses & kegiatan pendidikan pada dasarnya
melibatkan msl perilaku individu maupun klp
 Kegiatan pendidikan formal maupun non formal
berfokus pd PBM, dg tujuan agar terjadi
perubahan perilaku, yaitu dr tdk tahu mjd tahu.

27
Agama
 Tempat mencari makna hidup yg terakhir atau
penghabisan.
 Sbg suatu keyakinan hidup yg msk ke dlm konstruksi
kepribadian seseorang sangat berpengaruh dlm cara
berpikir, bersikap, bereaksi & berperilaku individu
 Seseorg yg mengerti & rajin melaksanakan ajaran
agama dlm kehidupan, akan berperilaku & berbudi
luhur sesuai dg ajaran agama yg diyakininya

28
Sosial Ekonomi
 Klg yg status sosial ekonominya berkecukupan,
akan mampu menyediakan segala fasilitas yg
diperlukan utk memenuhi kebutuhan hidupnya
 Klg yg sosial ekonominya rendah akan mengalami
kesulitan dlm memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari

29
Kebudayaan
 Soerjono Soekanto, 2001; Ekspresi jiwa terwujud
dlm cara-cara hidup & berpikir, pergaulan hidup,
seni kesusastraan, agama, rekreasi & hiburan
 Kebudayaan diartikan sbg kesenian, adat-istiadat
atau peradaban mns
 Hasil kebudayaan mns akan mempengaruhi
perilaku mns itu sendiri

30
Faktor-Faktor Lain
 Susunan saraf pusat: memegang peranan penting krn
merup. Sarana utk memindahkan energi yg berasal dr
stimulus melalui neuron ke simpul saraf tepi yg akhirnya
akan berubah menjadi perilaku.
 Persepsi : prose diterimanya rangsang melalui pancaindra
yg didahului oleh perhatian (attention) shg indivdu sadar
ttg sesuatu yg ada diluar maupun didlm dirinya.
 Emosi : merpkn manifestasi perasaan atau afek keluar
disertai banyak komponen fisiologis, dan bioasanya
berlangsung tdk lama(Maramis). Perilaku individu dpt
dipengaruhi emosi.

31
3. Proses Belajar
 Adl bentuk mekanisme sinergi antara faktor
hereditas & lingkungan dlm rangka terbentuknya
perilaku

32
PROSEDUR PEMBENTUKAN PERILAKU
 Menurut Skinner, Perilaku mrp interaksi antara
perangsang dg tanggapan, ada 2 macam
tanggapan, yakni;
➢Responden respons (refleksif atau perilaku
responden)
➢Operant response atau instrumental behavior

33
Responden Respons (Refleksif atau
Perilaku Responden)
 Mrp tanggapan yg disebabkan oleh adanya rangsangan
(stimulus) tertentu atau electing stimuli yg menimbulkan
tanggapan yg relatif tetap
 Contoh : melihat orang makan rujak menimbulkan air
liur keluar.
 Responden respons termasuk respons emosi atau perilaku
emosi yg timbul krn ada hal-hal yg tdk mengenakan.
 Contoh: menangis krn sedih, sakit atau terharu, muka
pucat krn takut.
 Responden respons maupun perilaku emosi keberadaannya
sangat terbatas & kemungkinan utk dimodifikasi sangat
kecil

34
Operant Response atau Instrumental
Behavior
 Tanggapan ini timbul & diikuti oleh perangsang
tertentu atau penguat & memperkuat tanggapan atau
perilaku tertentu yg telah dilakukan, contoh:
sieorang mahasiswa,krn rajin & tekun dlm belajar
memperoleh IP diatas 3, dkemudian diberi hadiah
oleh ortunya.
 Operant response mrp bagian terbesar dari perilaku
mns yg kemungkinan memodifikasinya tdk terbatas
Utk membentuk jenis tanggapan atau perilaku perlu
diciptakan kondisi tertentu yg disebut operant
conditioning

35
Prosedur Pembentukan Perilaku
Dalam Operant Conditioning
 Langkah Pertama:
 Melakukan pengenalan thd sesuatu yg mrp
penguat, yaitu brp hadiah
 Langkah Kedua:
 Melakukan analisis, dipergunakan utk mengenal
bgn2 kecil pembentuk perilaku sesuai yg
diinginkan
 Selanjutnya bgn2 tsb disusun dlm urutan yg tepat
utk menuju pada terbentuknya perilaku yg
diinginkan

36
 Langkah Ketiga:
 Menggunakan bgn2 kecil perilaku ;
 Bgn2 perilaku ini disusun scr urut & dipakai utk
tujuan sementara
 Mengenal pengguat atau hadiah utk masing2 bgn
tadi
 Membentuk perilaku dg bgn-2 yg telah tersusun tsb
 Apabila bgn perilaku I telah dilakukan hadiahnya
akan diberikan, yg mengakibatkan tindakan tsb akan
sering dilakukan
 Akhirnya akan dibentuk perilaku kedua dst sampai
terbentuk perilaku yg diharapkan
37
BENTUK PERILAKU
 Perilaku dpt diberi batasan sbg suatu tanggapan
individu thd rangsangan yg berasal dari dlm
maupun luar diri individu tsb
 Secara garis besar bentuk perilaku ada 2 macam,
yakni :
 Perilaku pasif (respons internal)
 Perilaku aktif (respons eksternal)

38
Perilaku Pasif (Respons Internal)
 Perilaku yg sifatnya masih tertutup, tjd dlm diri
individu & tdk dpt diamati scr langsung.
 Perilaku ini sebatas sikap blm ada tindakan yg
nyata. Contoh : berfikir, berfantasi, mengetahui
manfaat KB tp tdk mau menjadi ekseptor.

39
Perilaku Aktif (Respons Eksternal)
 Perilaku yg sifatnya terbuka
 Perilaku aktif adalah perilaku yg dpt diamati
langsung, berupa tindakan nyata
 Contoh : mengerjakan soal ulangan, seseorang
menganjurkan orang lain cepat berobat bila sakit
spt yg ia lakukan selama ini.

40
Perilaku Kesehatan
 Adalah tanggapan seseorang thdp rangsangan yg
berkaitan dgn sakit dan penyakit, sistem layanan
kesehatan, makanan dan lingkungan.
 Respon atau reaksi dpt berbentuk pasif (Perilaku
terhadap sakit dan penyakit.
 Pengetahuan, persepsi atau sikap dan aktif.
perilaku ttg bgm seseorang menanggapi rasa sakit
dan penyakit yg bersifat respon internal maupun
eksternal, baik respon pasif maupun aktif (praktik) yg
dilakukan sehubungan dgn sakit dan penyakit.

41
Bentuk perilaku seseorang sesuai
dgn tingkat pencegahan :
1. Perilaku peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (health
promotion behavior), spt : ibu masak makanan bergizi utk
keluarga
2. Perilaku pencegahan penyakit (health prevention behavior) ,
spt: mengimunisasi bayi ke fasilitas kesehatan
3. Perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior), spt;
membeli & minum obat influenza dari warung atau toko
obat.
4. Perilaku pemulihan kesehatan (health rehabilitation
behavior), spt; penderita patah tulang seminggu sekali datang
fisioterapi sesui anjuran dokter.

42
2. Perilaku terhadap sistem pelayanan
kesehatan
a. Respon terhadapfasilitas kesehatan
b. Respon terhadap cara pelayanan respon
terhadp petugas
c. Respon terhdp pemberian obat-obatan
3. Perilaku terhadp makanan
4. Perilaku terhadap lingkungan kesehtan

43
Klasifikasi perilaku kesehatan
 Menurut Becker :
1. Perilaku kesehatan
2. Perilaku sakit (illenes behavior)
3. Perilaku peran sakit (the sick role behavior),
yaitu segala aktivitas individu yg sedang
menderita sakit utk memperoleh
kesembuhan.

44
Perilaku sakit (Sarlito Sarwono)
 Adalah bentuk tiindakan yg dilakukan oleh
individu yg sedang sakit agar memperoleh
kesembuhan
 Penyebab : ada tanda /gejala, frekuansi terus
menerus, menetap, perbedaan interpretasi ttg
gejala tsb.

45
Menurut Sri Kusmiyati, terdapat 7 gejala
perilaku orang sakit yg dapat diamati :
1. Fearfullness (merasa ketakutan)
2. Regresi (menarik diri) dari reaksi kecemasannya
3. Egosentris; orang yg sakit banyak mempersoalkan ttg
dirinya sendiri, banyak cerita seputar penyakitnya
4. Terlalu memperhatikan persoalan kecil(melebih-
lebihkan masalah yg dirasakan)
5. Reaksi emosional tinggi (sensitif)
6. Perubahan persepsi thdp orang lain
7. Berkurangnya minat

46
Perubahan perilaku pada orang
sehat
 Konflik ; timbul akibat adanya dua atau lebih
keinginan yg tdk harmonis, spt: anak yg lulus
dengan NEM tinggi lulus di dua jurusan shg hrs
memilih
 Frustasi; suatu keadaan yg terjadi akibat konflik
berkepanjangan, yg tdk terslesaikan
 Marah; bila frustasi yg dialami oleh seorang
individu tdk dpt dikelola dgn baik akan timbul
perilaku mudah marah.

47
DOMAIN PERILAKU
 Menurut Benyamin Bloom, perilaku mns dpt dibagi
ke dlm 3 domain :
 Cognitive Domain (Ranah Kognitif)
 Affective Domain (Ranah Afektif)
 Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor)
 Pengukuran domain perilaku:
 Cognitive domain diukur dari knowledge
(pengetahuan)
 Affective domain diukur dari attitude (sikap)
 Psychomotor domain diukur dari
psikomotor/praktis (keterampilan)
48
DOMAIN PERILAKU (Benyamin Bloom)

1. Cognitive Domain
(Ranah Kognitif)

3. Psychomotor
2. Affective Domain
(Ranah Afektif)
PERILAKU Domain
(Ranah Psikomotor)

49
Proses adaptasi perilaku (Notoatmodjo)
terjadi secara berurutan :
 AIETA :
➢Awarness (kesadaran)
➢Interst (tertarik)
➢Evaluation (menimbang-nimbang)
➢Trial (mencoba)
➢Adoption

50
Tingkat pengetahuan dlm domain
kognitif
a. Tahu , dapat mengingat /mengingat kembali
b. Memahami
c. Penerapan
d. Analisis; kemampuan tuk menguaraikan objek
dlm bagian-2 yg lebih kecil
e. Sintesis; kemampuan menghungkan bian-2 dlm
suatubentuk keseluruhan yg baru .
f. evaluasi

51
52
PEYIMPANGAN PERILAKU NARKOTIKA
DAN ZAT ADIKTIF
Ruang Lingkup :
1. Pengertian
2. Macam bahan adiktif
3. Dampak negative
4. BENTUK-BENTUK DARI ZAT ADIKTIF
Pengertian Zat adiktif
 Bahan lain bukan Narkotik atau psiko tropika yang
merupakan bahan – bahan alamiah, semi sintetis
maupun sintetis yang penggunaannya dapat
menimbulkan ketagihan dan ketergantungan bagi
pemakainya
MENGAPA PEMAKAIAN NAPZA
PERLU DIATUR DAN DIBATASI?

Zat psikoaktif
memiliki sifat adiksi dan
dependensi yaitu menimbulkan
kecanduan dan ketergantungan
bagi yang menggunakan.
Efek yang dapat ditimbulkan dari
pemakaian zat psikoaktif:

Keinginan yang tak


tertahankan (an
overpowering
desire) terhadap
obat tersebut.
Kecenderungan
untuk
menambah dosis
sesuai toleransi
tubuh
Ketergantungan
fisik dan psikis
Miras golongan B:
kadar alkohol 5 – 20 %
Anggur Malaga, AO dll.

Miras golongan C:
kadar alkohol 20 – 50 %
Brandy, Wisky, Jenever, Vodca
ZAT ADIKTIF
CONTOH:
✓ ROKOK
✓ LEM
✓ KAFEIN
SUBUTEX
B
E
B R
A B
H A
A H
N A
Y
A
R
O
K
O
K
KOPI
TEH
Hampir semua zat adiktif termasuk
psikoytropika, namun tidak semua
psikotropika menimbulkan
ketergantungan

PSIKOTRO
PIKA

ZAT ADIKTIF

 ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA


PSIKOTROP
IKA

NARKOTIKA

ZAT
ADIKTIF
 ZAT ADIKTIF
GANJA
OPIUM
KOKAIN

SEDATIVE HIPNOTIKA

NIKOTIN

ALKOHOL DAN MINUMAN KERAS


NAPZA
OLEH
S. PARDOSI.,S.Kp.,M.Si (Psi)
Penyalahgunaan NAPZA
Merupakan penyimpangan perilaku
seseorang yang berkaitan dengan obat-
obatan psikoaktif, akibat pola peng-
gunaan zat/obat yang bersifat patologik
(tidak sehat).
Mengetahui
berbagai jenis
napza bukan
berarti harus
merasakan.
Sekali merasakan NAPZA sama artinya
dengan mendekati liang kubur.
NAPZA adalah
musuh siapa
saja, kapan
saja, dimana
saja.
Jauhi NAPZA sebelum
NAPZA menjauhkanmu
dari hidup
Yang tergolong narkotika (UU RI No.
22/1997)

1. Tanaman papaver, opium mentah,


opium masak, opium obat, morfina,
Tanaman koka, daun koka, kokain
mentah, kokaina, ekgonina,Tanaman
ganja, damar ganja.

2. Garam dan turunan dari morfin


dan kokain
3. Bahan alam atau sintetik
lain yang memiliki efek
yang sama dengan kokain
dan morfin.
4. Campuran atau seduan
yang mengandung
opium, morfin, kokain,
ganja
PSIKOTROPIKA
Zat atau obat, alamiah maupun
sintetik yang bukan narkotika,
berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan
syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku.
Penggolongan psikotropika
berdasarkan efek psikoaktif.
Depresant
bekerja mengendorkan atau
mengurangi aktivitas syaraf
pusat. Sedatin (Pil BK/Pil Koplo),
Rohypnol, Megadon, Valium,
Mandrax.
Stimulant
bekerja mengaktifkan kerja syaraf
pusat. Amphetamin dan
turunannya. Ectasy, (N-Dimethyl-
3,4-methyldioxi fenetelamina)
stimulant paling populer saat ini
dengan agan Ice, Adam, Eva, Fil.
Halusinogen
bekerja menimbulkan rasa
halusinasi atau khayalan.
LSD (Lysergid Acid
Diethylamide)
Bahaya NAPZA
Penyalahgunaan NAPZA
menimbulkan dampak sosial
negatif yang luas, meliputi :
a. Mengakibatkan
kerusakan/
ketergantungan
fisik / mental
individu;
b. Menimbulka
n kerugian
materi dan
uang;
c. Menimbulkan
suasana dis-
harmoni dan
aib keluarga ;
d. Menimbulkan terjadinya bentuk-
bentuk kriminal lainnya
e. Merusak generasi muda sebagai
penerus dan kader pimpinan
bangsa
f. Mengganggu stabilitas keamanan
dan ketertiban masyarakat
g. Menghambat upaya mensejahtera-
kan masyarakat/ bangsa

h. Mengancam ketahanan nasional dan


kelestarian kehidupan bangsa/
negara

i. Merendahkan derajat manusia dan


hidup kemanusiaan.
BAHAYA NAPZA TERHADAP
INDIVIDU/PEMAKAI

Intoksikasi Akut
Kondisi gangguan kesadaran, fungsi
kognitif (berpikir), persepsi, afektif
(perasaan), perilaku atau fungsi
dan respon psikologis lainnya

Keadaan Trans/Teler
Sindroma ketergantungan

Kondisi fenomena
psikologis dalam bentuk
keinginan kuat untuk meng-
konsumsi dan kesulitan
mengendalikan
Perilaku
(Sugesti)
PENGGUNAAN YANG MERUGIKAN

keadaan overdosis

penggunaan dalam dosis


berlebihan tanpa pengawasan
dokter dapat merusak kesehatan
fisik maupun mental (pencernaan,
pernafasan, depresi dan keinginan
bunuh diri)
Keadaan putus zat
Kondisi fisik dan mental dalam keadaan
tidak menggunakan/ berhenti
menggunakan

KONDISI SAKAW
Internal Eksternal
RENDAHNYA IMAN PENGARUH LINGKUNGAN
RENDAH RASA PERCAYA DIRI TERBUJUK OLEH TEMAN
INGIN TAHU YANG TINGGI ADANYA RAYUAN, ANCAMAN
INGIN SELALU MENONJOL TAWARAN MENGGIURKAN
PUNYA FASILITAS BERLEBIH MERASA SEMUA DIMILIKI
BIASA LARI DARI RASA BOSAN PROBLEM REMAJA/KELUARGA

5% 50 % 10 %
1%
1%

Sumber : SOCIO ADDICTION, NIDA-USA, 2005


Faktor Penyebab Utama Terbesar :
Adalah LINGKUNGAN SEBAYA termasuk
didalamnya ajakan, rayuan, paksaan, ancaman,
iming-iming dll !
Dampak buruk AKIBAT
MENYALAHGUNAKAN NARKOBA

TERJADINYA PERUBAHAN PERILAKU


(NAZA)

1. Meninggalkan ibadah yang semula


rajin
2. Pandai berbohong yang semula jujur
3. Membolos yang semula rajin
4. Meninggalkan rumah (minggat)
5. Bergaul bebas (seks
bebas/perzinaan) BINGUNG
6. Menjual barang, mencuri, tindak BOHONG
kriminal BENGONG
7. Prestasi belajar merosot sampai BOLOS
drop out 7B BEGO
BOLOT
8. Melanggar disiplin yang semula taat BARANG-2 ILANG
9. Merusak barang-barang/alat-alat
kesian deh Loh !!!
10.Mengakali dan melawan orangtua
11.Pemalas (enggan merawat diri)
12.Suka mengancam, kekerasan,
berkelahi
13.Sering mengalami kecelakaan lalu-
lintas.
Hindari dan Jauhi
NAPZA sebelum
anda menyesali
selamanya
Jangan Nodai
masa depanmu
dengan NAPZA
EKSTASI
PENUTUP

 MASA LALU ITU PENTING


 TETAPI TIDAK CUKUP PENTING
UNTUK DAPAT MENGENDALIKAN
MASA DEPAN
S.PARDOSI.,S.Kp.,S.Sos.,M.Si (Psi)
Homeostatis

Stressor

adaptasi

Psikologis Fisiologis

116
Problem solving defence mechanism LAS GAS

Radang Hormon

adaptif/maladaptif

sehat/sakit
Definisi Stres
 Stres adalah suatu keadaan yang dihasilkan oleh
perubahan lingkungan yang diterima sebagai suatu
hal yang menantang, mengancam atau merusak
terhadap keseimbangan atau equilibrium dinamis
seseorang
 Hans Selye mendefinisikan stres sebagai respon
nonspesifik tubuh terhadap setiap kebutuhan,
tanpa memperhatikan sifatnya
 Faktor pencetus stres disebut stresor
 Ada individu yang melihat stress sebagai suatu
stimulus atau suatu kesemapatan untuk berkembang,
tapi ada sebagian yang menganggap sebagai kesulitan
yang harus dihindari
Dampak dari stress

 Distress : Stress yang merugikan dan merusak


individu
 Eustress : Stres yang positif dan menguntungkan
individu
Macam-macam stres
 Stres Fisik
 Stres Kimiawi
 Stres Mikrobiologi
 Stres Fisiologik
 Stres Proses Pertumbuhan dan Perkembangan
 Stres psikis atau emosional
Sumber Stresor
a. Sumber stres dalam diri
b. Sumber stres dalam keluarga
c. Sumber stres dapat terjadi di lingkungan atau
masyarakat
Faktor Pengaruh Respon terhadap Stresor
1. Sifat stresor
o Sifat stresor dapat berubah tiba2 atau berangsur-
angsur, sifat ini pada setiap individu dapat berbeda
tergantung dari pemahaman tentang arti stresor
2. Durasi stresor
o Lamanya stresor yang dilami klien akan
mempengaruhi respon tubuh. Apabila stresor yang
dialami lebih lama, maka respon yang dialaminya
juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi
dari fungsi tubuh yang lain
3. Jumlah stresor
Semakin banyak stresor yang dialami seseorang
dapat menentukan respon tubuh. Semakin banyak
stresor yang dilami pada seseorang, dapat
menimbulkan dampakyang besar bagi fungsi
tubuhjuga sebaliknya dengan jumlah stresor yang
dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik,
maka seseorang akan memeliki kemampuan dalam
mengatasinya
4. Pengalaman masa lalu
o Semakin banyak stresor dan pengalaman yang
dialami dan mampu mengahadapinya, maka
semakin baik dalam mengatasinya sehingga
kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
5. Tipe Kepribadian
o Apabila seseorang yang memiliki tipe
kepribadian A, maka lebih rentan terkena stres
dibandingkan dengan tipe kepribadian B
6.Tingkat perkembangan
o Anak : Konflik mandiri dan ketergantungan orang tua,
Mulai sekolah, Kompetisi dengan teman
o Remaja : Perubahan tubuh, Hubungan dengan teman,
Seksualitas, Mandiri
o Dewasa muda : Menikah, Meninggalkan Rumah, Mulai
bekerja, Melanjutkan Pendidikan, Membesarkan anak
o Dewasa Tengah : Menerima proses menua, Status social
o Dewasa Tua : Usia lanjut, Perubahan tempat tinggal,
Penyesuaian diri masa pensiun, Proses Kematian
KONSEP ADAPTASI
 Adaptasi adalah proses dimana dimensi fisiologis dan
psikososial berubah dalam berespons terhadap stres

 Adaptasi melibatkan refleks, mekanisme otomatis


untuk perlindungan, mekanisme koping dan idealnya
dapat mengarah pada penyesuaian dan penguasaan
(Selye, 1976)
 Mansen (1992) adaptasi bisa terjadi jika
individu berhasil menetralisir stress melalui
perubahan tingkah laku dan proses berfikir
sehingga dia kembali berfungsi sebagai individu
yang utuh
Macam Adaptasi
A. Adaptasi Fisiologis
Menurut Hans Selye terdapat 2 adaptasi fisiologis
terhadap stres yaitu :
1. LAS (Local Adaptation Syndrom)
2. GAS (General Adaptation Syndrom)
LAS
LAS adalah respon dari jaringan, organ,
atau bagian tubuh terhadap stres karena
trauma, penyakit atau perubahan fisiologis
lainnya
Karakteristik LAS
1. Respon yang terjadi adalah setempat
2. Respon adalah adaptif, berarti bahwa stresor
diperlukan untuk menstimulasinya
3. Respon adalah berjangka pendek
4. Respon adalah restoratif, berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan homeostasis region
atau bagian tubuh
LAS
 Dua respon setempat yaitu respon nyeri dan
inflamasi
 Respon nyeri :
✓ Respon ini adalah respon adaptif dan
melindungi jaringan dari kerusakan lebih
lanjut
✓ Respon melibatkan reseptor sensoris, saraf
sensoris yang menjalar ke medula spinalis,
saraf motoris yang menjalar ke medula
spinalis, dan otot efektif
 Respon Inflamasi :
✓ Respon ini memusatkan inflamasi sehingga
mengahmbat penyebaran dan meningkatkan
penyembuhan
✓ Respon ini dapat menghasilkan nyeri setempat,
pembengkakan, panas, kemerahan dan
perubahab fungsi
B. Adaptasi Psikologis
○ Merupakan proses penyesuaian secara psikologis
akibat stresor yang ada, dengan cara memberikan
mekanisme pertahanan diri dengan harapan dapat
melindungi atau bertahan dari serangan2 atau
hal2 yang tidak menyenangkan
1. Task Oriented Reaction
Reaksi ini merupakan koping yang digunakan dalam
mengatasi masalah dengan berorientasi pada proses
penyelesaian masalah, meliputi afektif (perasaan), kognitif
dan psikomotor
2. Ego Oriented Reactio
Reaksi berorientasi pada ego pertama kali duraikan oleh
Sigmund Freud, adalah perilaku tidak sadar yang
memberikan perlindungan psikologis terhadap peristiwa
yang menegangkan. Mekanisme ini digunakan oleh setiap
orang dan membantu melindungi terhadap perasaan tidak
berdaya dan kadang ansietas
Adaptasi pada Stress
Menggunakan Mekanisme Defensif :
1. Proyeksi : Menyalahkan orang lain
2. Regresi : Ego kembali pada tingkat perkembangan
sebelumnya
3. Represi : konflik yang dirasakan ditekan ke alam tak sadar
dan sengaja dilupakan.
4. Fantasi : upaya menghindarkan diri dari situasi yang tidak
menyenangkan dengan berkhayal/berfantasi, misalnya
dengan lamunan.
5. Denial : mengingkari piiran, keinginan dan
kesedihan yg tdk dapt ditoleransi
6. Rasionalisasi : Berusaha membuat tingkah laku
tampak sebagi hasil pemikiran logis
7. Reaction formation : Tingkah laku yang sangat
berlawanan dengan perasaan
8. Dipalcement : Memindahkan perasaan emosional
dari objek yang sebenarnya kepada objek pengganti
STRESS MANAGEMENT
(mengelola stress)
Tujuan manajemen stress
 Mengenal penyebab stress dan mengetahui tekhnik –tekhnik
mengelola stres.
 Orang lebih baik menguasai stress dalam kehidupan daripada
dihimpit olehnya
Stress Negatip menjadi Stress Positip

 Kegagalan kemarin bisa saja menyeret diri ke stress


negatip. Namun bagi mereka yang berpikiran besar hal
tersebut akan diarahkan ke situasi , dimana hal-hal
positip dan membangun yang akan mengantikan
suasana hati dan pikiran.
Analisa penyebab kegagalan dimulai

 Tujuannya agar kegagalan yang sama terulang


 Kegagalan menjadi suatu pelajaran
 Koreksi demi melangkah ke hari esok

 Dengan pikiran positip justru akan memacu manusianya


menjadi lebih baik.
 “STRESS NEGATIP DI MANAGE SEHINGGA
MENGHASILKAN STRESS POSITIP”
DAMPAK STRESS

 GANGGUAN FISIK
 GANGGUAN PSIKOLOGIS
 GANGGUAN PRILAKU
GANGGUAN FISIK
 Berkeringat

 Jantung berdebar  Hormon seks

 Kadar Kolesterol  Kadar gula & insulin

 Saluran Pencernaan  Tekanan Darah

 Suplai udara  Gangguan Kulit

 Daya Rasa
GANGGUAN PSIKOLOGIS

 Lupa

 Insomnia / sudah tidur

 Mudah marah

 Hasrat seks berubah

 Kebiasaan makan berubah


GANGGUAN PRILAKU

 Super sensitif

 Efesiensi naik turun

 Produktifitas naik/turun

 Perilaku berubah – kasar/keras


MENGAPA STRESS???

 Faktor Lingkungan

 Faktor organisasi

 Faktor Diri
Faktor Lingkungan

 Ketidak pastian ekonomi


 Ketidak pastian politik
 Ga –Tek (gagap – tekhnologi)
 Kemacetan lalu lintas
 Polusi
 Birokrasi badan pemerintahan
 Berdesak-desakan
FAKTOR ORGANISASI

 Overload
 Role Conflict
 Gangguan Komunikasi
 Birokrasi berlebihan
 Pimpinan yang Otoriter
 Perubahan organisasi
FAKTOR DIRI

 Salah Pengelolaan hidup

 Problem Keluarga

 Target tidak realistis

 Perkawinan Tidak harmonis

 Kebiasaan buruk
Manajemen stress

 Begitu mengerikan akibat stress


sehingga kita perlu me”manajemen”
stress
 Ilmu Ekonomi istilah manajemen
adalah bagaimana melakukan
tindakan : PLANNING,
ORGANIZING, ACTUALITING
DAN CONTROLING(POAC)
PENERAPAN POAC

 Dalam setiap aspek kehidupan mulai dari


: pola makan, pola tidur, pola kegiatan
aktifitas, pola pikir dan sebagainya.
 Pada intinya dalam menjalankan aktifitas
kehidupan kita “memanage’ segala
sesuatunya dengan baik (lawannya adalah
“biarkanlah hidup mengalir seperti air)
STRESS AKAN MENJAUH DARI KEHIDUPAN KITA JIKA:

1. Jaga selalu kondisi tubuh dan perkuatlah


dengan cara mengkonsumsi menu seimbang
secara disiplin
2. Tidur dan istirahat yang cukup, karena tidur
merupakan salah satu terapi untuk
mengurangi kemarahan, kesedihan, karena
tidur memberi kesempatan pada otak untuk
relax.
3. Lakukan Olah raga teratur, karena gerak tubuh
akan merangsang keluar zat”endorphine” yaitu
zat yang membuat tubuh merasa
nyaman.Orang yang senang berolahraga
umumnya tampak lebih fit dan bahagia.
4. Selalu berfikir positif, karena cerminan dari
tindakan, tindakan positif berasal dari pikiran
positif, tindakan negatif berasal dari pikiran
negatif……tidak ada orang yang berhasil
dalam hidupnya kalau selalu berfikiran negatif
baik pada diri sendiri maupun orang lain.
5. Lakukan “HOBBY” atau hal-hal yang
menyenangkan, karena hobby membuat rilex dan
sejenak melupakan rutinitas atau masalah yang ada.
6. Jangan terpaku pada rutinitas, harus berani
berubah, tidak malu dan ragu, sebagai contoh :
merubah penampilan yang secara psikologis hal ini
menambah semangat baru.
7. Murah senyum, tertawa lepas, bersenandung/
bernyanyi dan bersosialisasi dengan
teman/lingkungan(perlu teman curhat, tidak
memendam masalah sendiri)
8. Beribadah dan berdoa (tidak hanya pada masa
sulit saja, berbuat pada semua orang,
bersyukur pada setiap usaha kita, baik yang
berhasil atau tidak tetaplah bersyukur
PENYAKIT AKIBAT STRES
1. Penyakit Jantung
stres dapat menyebabkan tekanan darah tinggi,
yang dapat menimbulkan risiko serangan jantung
dan stroke. Stres juga dapat berkontribusi pada
risiko penyakit kardiovaskular yang dipicu oleh
kebiasaan merokok, makan berlebihan, dan
kurangnya aktivitas fisik.
2. Obesitas

 Menurut penelitian, seseorang yang memiliki kadar hormon


kortisol (hormon stres) yang tinggi dalam jangka waktu yang
lama, cenderung memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi
dan pinggang yang lebih besar, dibandingkan dengan mereka
dengan kadar hormon kortisol yang rendah.
 Alasannya, menurut para ahli stres dapat merangsang perilaku
yang memicu obesitas. Pasalnya, orang yang mengalami stres
cenderung mengonsumsi banyak makanan manis dan tinggi
lemak, sebagai upaya untuk membuat perasaan mereka menjadi
lebih baik.
3. Depresi dan Kecemasan

 Tidak mengherankan jika stres kronis dikaitkan


dengan tingkat depresi dan kecemasan yang lebih
tinggi. Satu survei dan studi baru-baru ini menemukan
bahwa orang yang mengalami stres berkaitan dengan
pekerjaan mereka. Tuntutan pekerjaan dengan sedikit
upah memiliki risiko 80 persen lebih tinggi
menyebabkan depresi dalam beberapa tahun
belakangan.
4. Cepat Tua

 Stres dapat memengaruhi usia kamu menjadi


lebih cepat tua. Telah ditemukan bahwa wilayah
tertentu pada kromosom menunjukkan efek penuaan
yang cepat. Stres tampaknya mempercepat penuaan
sekitar 9 hingga 17 tahun lebih cepat.
5. Sakit Kepala

 Gangguan stres dianggap sebagai salah satu pemicu


sakit kepala yang paling umum. Bukan hanya sakit
kepala tegang, tapi stres juga bisa sebabkan migrain.
6. Diabetes

 Stres dapat memperburuk diabetes dengan dua cara.


Pertama, meningkatkan kemungkinan perilaku buruk,
seperti makan tidak sehat dan minum berlebihan.
Kedua, stres tampaknya meningkatkan kadar glukosa
pengidap diabetes tipe 2 secara langsung.
7. Flu

 Keterkaitan antara stres dan menurunnya


imunitas tubuh telah banyak dibuktikan para
ahli. Kadar hormon kortisol yang melonjak
tajam ketika stres mampu melemahkan respon
imun terhadap berbagai ancaman, termasuk
virus flu.
 Akibatnya seseorang yang stres lebih mudah
terinfeksi flu. Bahkan dapat bertambah parah
dan sulit pergi, jika stres yang dialami tak
kunjung diatasi.
8. Sindrom Kelelahan Kronis

 Sindrom kelelahan kronis (chronic fatigue syndrom,


CFS) merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan
timbulnya gejala berupa kelemahan dan rasa kantuk
terus menerus yang tak kunjung pergi meski telah
banyak beristirahat.
 Meski hingga saat ini para peneliti belum menemukan
penyebab utama dari kondisi ini, namun stres diduga
kuat memainkan peran besar didalamnya. Curigai
apabila mengalami kelelahan yang tak hilang meski
telah berbulan-bulan lamanya.
9. Gangguan Tidur

 Stres membuat otak dipenuhi dengan beban pikiran


juga emosi, akibatnya dapat memicu
timbulnya gangguan tidur seperti insomnia. Jika
dibiarkan berlarut-larut, penyakit akibat stres satu ini
dapat berimplikasi pada tekanan darah hingga dapat
memperpendek usia.
10. Sakit Punggung
 Sikap tubuh yang salah ketika beraktivitas umumnya
menjadi penyebab utama terjadinya sakit punggung.
Kendati demikian, bila sakit punggung yang dialami
terus menetap tak kunjung sembuh, bisa jadi tekanan
emosional atau stres-lah penyebabnya.
 Stres dapat memicu ketegangan fisik yang
menyakitkan dan sering terjadi di jaringan lunak leher,
bahu, punggung hingga bokong. Untuk itu, bila
pengobatan sakit punggung kerap tidak membuahkan
hasil positif, cobalah untuk memperhatikan kondisi
mental dan emosional diri.
11. Gangguan Pencernaan

 Perhatikanlah bagaimana fluktuasi emosional acap


kali merangsang timbulnya reaksi di perut. Jangan
heran, karena lambung dan usus memiliki saraf yang
terhubung langsung ke otak.
 Itulah mengapa ketika stres, tak jarang disertai
dengan kedatangan masalah kesehatan pada sistem
pencernaan. Stres dapat menyebabkan maag, GERD
hingga sindrom iritasi usus atau irritable bo
12. Masalah Kesuburan

 Hingga saat ini, stres menjadi alasan kuat yang


memengaruhi tingkat kesuburan baik pria maupun
wanita. Betapa tidak, stres dapat
menyebabkan ejakulasi dini pada pria
dan terganggunya siklus menstruasi pada wanita.
Meningkatkan resiko terjadinya kemandulan hingga
memicu keretakan rumah tangga.
13. Penyakit Kulit

 Stres menyebabkan reaksi kimiawi di tubuh yang membuat


kulit lebih sensitif dan reaktif. Hal ini juga dapat
membuat penyakit kulit yang sudah ada sebelumnya menjadi
lebih sulit untuk sembuh.
 Pernahkah Anda memperhatikan bahwa wajah mengeluarkan
lebih banyak minyak saat stres? Hal ini karena stres
menyebabkan tubuh membuat hormon seperti kortisol, yang
memberitahu kelenjar di kulit untuk membuat lebih banyak
minyak. Kulit berminyak lebih rentan terhadap jerawat dan
masalah kulit lainnya.
 Lebih lanjut, stress dapat memperparah penyakit psoriasis,
rosacea, dan eksim pada kulit, terutama eksim
kering atau neurodermatitis.
KONSEP SEHAT SAKIT
A. Pengertian Sehat (Health)
Pada hakekatnya sehat atau kesehatan
dapat diartikan sebagai kondisi yang normal
dari kehidupan manusia. Kesehatan adalah
hak azasi setiap manusia yang dibawa sejak
lahir. Hidup sehat adalah hidup yang
mengikuti hukum alam atau cara-cara
alamiah (kebutuhan udara segar, istirahat,
relaksasi, tidur, kebersihan, sikap mental,
(attitudes of mind) yang baik, kebiasaan
yang baik dan pola hidup (pattern of living)
yang baik, dan lain-lain), baik dari segi fisik,
kejiwaan, dan lingkungan hidupnya.
C. Pengertian Sakit (Illness)
 Sakit dan penyakit tidaklah sama. Menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO). Penyakit (disease) adalah suatu
bentuk reaksi biologis, terhadap suatu organisme, benda asing
atau luka (injury).
 Sakit (illness) adalah penilaian seseorang terhadap penyakit
tersebut dalam arti pengalaman dia langsung.
Persepsi Masyarakat tentang sehat
- sakit
 Pandangan orang tentang kriteria tubuh sehat atau
sakit, tidak selalu bersifat obyektif
 Persepsi masyarakat tentang sehat/sakit
dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu &
unsur sosial-budaya.
 Petugas kesehatan berusaha menerapkan kriteria
medis yang obyektif berdasarkan simptom untuk
mendiagnosis kondisi fisik individu
DEFINISI PENYAKIT, SAKIT & SEHAT
 Penyakit (disease) → gangguan fungsi fisiologis
dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi
atau tekanan dari lingkungan
 Sakit (illness) → penilaian individu terhadap
pengalaman menderita suatu penyakit
 Sehat → WHO (1981) “a state of complete
physical, mental and social wellbeing”
PERILAKU SAKIT
 Perilaku sakit → segala bentuk tindakan yang
dilakukan oleh individu yang sedang sakit agar
memperoleh kesembuhan
 Perilaku sehat → tindakan yang dilakukan
individu untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatannya, mis: pencegahan penyakit, personal
hygiene, penjagaan kebugaran & mengkonsumsi
makanan bergizi
PERILAKU SAKIT
 Penilaian medis bukan merupakan satu-satunya
kriteria yang menentukan tingkat kesehatan
seseorang.
 Penilaian individu terhadap status kesehatan
merupakan salah satu faktor yang menentukan
perilakunya, yaitu perilaku sakit jika mereka merasa
sakit & perilaku sehat jika mereka menganggap sehat
PERILAKU SAKIT
Perbedaan kemampuan fungsional terdiri dari 3
aspek (Bush)
 Kemampuan menggerakkan tubuh
 Mobilitas
 Kemampuan menjalankan kegiatan-kegiatan
utamanya
Teori Respons Bertahan (Coping
Response Theory)
Mechanic → teori tentang perilaku sakit
 Perilaku sakit adalah reaksi optimal dari invidu jika dia
terkena suatu penyakit. Reaksi sangat ditentukan oleh sistem
sosialnya
 Perilaku sakit erat hubungannya dengan konsep diri,
penghayatan situasi yang dihadapi, pengaruh petugas
kesehatan, & pengaruh birokrasi
 2 faktor utama yang menentukan perilaku sakit:
 Persepsi atau definisi individu tentang suatu
situasi/penyakit
 Kemampuan individu untuk melawan serangan penyakit
Etiologi Perilaku Sakit
 Dikenalinya gejala-gejala/tanda-tanda yang
menyimpang dari keadaan biasa
 Banyak gejala serius dan diperkirakan
menimbulkan bahaya
 Dampak gejala terhadap hubungan dengan
keluarga, hubungan kerja & kegiatan sosial yang
lain
 Frekuensi dari gejala & tanda-tanda yang tampak
dan persistensinya
Etiologi Perilaku Sakit
 Kemungkinan si individu untuk diserang penyakit
tersebut
 Informasi, pengetahuan & asumsi budaya tentang
penyakit
 Perbedaan interpretasi terhadap gejala yang dikenalnya
 Adanya kebutuhan untuk bertindak/berperilaku
mengatasi gejala sakit
 Tersedianya sarana kesehatan, kemudahan mencapai
sarana, tersedianya beaya & kemampuan mengatasi
stigma dan jarak sosial (rasa malu, takut, dsb)
Kategorisasi faktor pencetus
perilaku sakit
 Faktor persepsi yang dipengaruhi oleh orientasi
medis & sosio-budaya
 Faktor intensitas gejala (menghilang & terus
menetap)
 Faktor motivasi individu untuk mengatasi gejala
yang ada
 Faktor sosial psikologis yang mempengaruhi
respons sakit
Batasan analisis kondisi tubuh
 Batasan sakit menurut orang lain
Orang-orang disekitar individu yang sakit mengenali gejala
sakit pada diri individu dan mengatakan bahwa dia sakit
dan perlu mendapat pengobatan. Biasanya terjadi pada
anak-anak & dewasa yang menolak bahwa dirinya sakit
 Batasan sakit menurut diri sendiri
Individu itu sendiri mengenali gejala penyakitnya dan
menentukan apakah dia akan mencari pengobatan atau
tidak. Analisa orang lain bisa bertentangan dengan analisa
individu.
5 Macam reaksi dalam proses
pengobatan (Schuman)
 Shopping → proses mencari alternatif sumber pengobatan
untuk menemukan seseorang yang dapat memberikan
diagnosa & pengobatan sesuai dengan harapan si sakit
 Fragmentation → proses pengobatan oleh beberapa fasilitas
kesehatan pada lokasi yang sama
 Proscrastination → proses penundaan pencarian pengobatan
meskipun gejala penyakitnya sudah dirasakan
 Self medication → pengobatan sendiri dengan menggunakan
berbagai ramuan atau obat-obatan yang dinilai tepat
 Discontinuity → penghentian proses pengobatan
Reaksi individu terhadap gejala
sakit (Schuman)
 Tahap pengenalan gejala
 Tahap asumsi peranan sakit
 Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
 Tahap ketergantungan si sakit
 Tahap penyembuhan atau rehabilitasi
Hak & Kewajiban si sakit
 HAK
 Dibebaskannya dari tanggung jawab sosial & pekerjaan
sehari-hari. Pemenuhan hak ini tergantung dari
tingkat/persepsi keparahan penyakitnya
 Hak untuk menuntut bantuan atau perawatan dari orang
lain
 KEWAJIBAN
Kewajiban untuk mencapai kesembuhan. Kewajiban ini
dapat dipenuhi sendiri atau dengan pertolongan orang lain
(petugas kesehatan)
 Menurut Notoatmodjo (1997), rangsangan yang
terkait dengan perilaku kesehatan terdiri dari empat
unsur, yakni :
a. Sakit dan Penyakit,
b. Sistem Pelayanan Kesehatan,
c. Makanan, dan
d. Lingkungan.
E. Klasifikasi Perilaku Kesehatan
Menurut Becker (1979)
 Sebagaimana dikutip oleh Notoatmodjo (1997)
bahwa klasifikasi perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan adalah :
 Perilaku kesehatan (health behavior),
 Perilaku sakit (illness behavior),
 Perilaku peran sakit (the sick role behavior),
Perilaku sakit
Menurut Mechanic sebagaimana diuraikan
oleh Solito Sarwono (1993) bahwa perilaku sakit
adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh
individu yang sedang sakit agar memperoleh
kesembuhan ada beberapa
Penyebab Perilaku Sakit
 tanda dan gejala yang menyimpang dari keadaan normal.
 Anggapan adanya gejala serius yang dapat menimbulkan bahaya.
 Gejala penyakit dirasakan akan menimbulkan dampak terhadap hubungan
dengan keluarga, hubungan kerja, dan kegiatan kemasyarakatan.
 Frekuensi dan persisten (terus-menerus, menetap) tanda dan gejala yang dapat
dilihat.
 Kemungkinan individu untuk terserang penyakit.
 Adanya informasi, pengetahuan, dan anggapan budaya tentang penyakit.
 Adanya perbedaan interpretasi tentang gejala penyakit.
 Adanya kebutuhan untuk mengatasi gejala penyakit.
 Tersedianya berbagai sarana pelayanan kesehatan, seperti: fasilitas, tenaga, obat-
obatan, biaya, dan transportasi.
Peranan Sakit
 Perilaku Peran Sakit (The Sick Role Behavior) : segala
aktivitas individu yang sedang menderita sakit untuk
memperoleh kesembuhan.
 Peranan Orang Sakit (The Sick Role) : mendapatkan
dukungan dari anggota keluarga, masyarakat yang sehat
 Hak-Hak Orang Sakit : Hak orang yang baru sakit
mempunyai hak untuk melakukan perkerjaan sehari-hari
yang biasanya ia lakukan.
 Kewajiban Orang Sakit : orang yang sedang sakit
mempunyai kewajiban untuk sembuh dari penyakitnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai