Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 1

Persepsi sosial : mengenali dan mengerti


orang lain

Bobby Andreanata Rahman

Akram Ramadhani

Muhammad Hadi Saputra

Muhammad Ridha

Hidayat
Persepsi menurut kamus Psikologi adalah proses mengetahui atau mengenali
objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera, Sedangkan Persepsi Sosial
adalah suatu proses dalam mengetahui dan mengenali masyarakat sosial secara
objektif dengan menggunakan bantuan indera.
Tujuan
 Supaya kita dapat mengerti bagaimana menurut
ilmu psikologi sosial tentang persepsi sosial yang
berlaku dalam masyarakat/sosial

Manfaat
1. Kita dapat mengetahui proses indera manusia dalam
menilai sesuatu
2. Kita dapat mengetahui apa itu persepsi sosial
3. Kita dapat memahami komunikasi verbal dan
komunikasi non verbal
4. Kita dapat mengenal skema sosial serta pembentukan
dan pengaturan kesan
Pengertian persepsi sosial
Dalam psikologi, persepsi secara umum
merupakan proses pemerolehan, penafsiran,
pemilihan dan pengantar informasi indrawi.
Persepsi sosial dapat diartikan sebagai
proses perolehan, penafsiran, pemilihan dan
pengaturan informasi indrawi tentang orang
lain.

secara umum, persepsi sosial adalah aktivitas


memersepsikan orang lain dan apa yang membuat
mereka dikenali. Melalui persepsi sosial, kita
berusaha mencari tahu dan mengerti orang lain.
Sebagai bidang kajian persepsi sosial adalah studi
terhadap bagaimana orang membentuk kesan dan
membuat kesimpulan tentang orang lain.

Isi dari persepsi sosial apa saja. Atribut-atribut individual dapat


mencakup kepribadian, sifat-sifat, disposisi tingkah laku,karakteristik
fisik, dan kemampuan menilai. Atribut-atribut kelompok dapat
mencakup properti seperti ukuran, kelekatan, sifat-sifat budaya, pola
statifikasi, pola-pola jaringan, legitimasi, dan unsur-unsur sejarah.
Lebih khusus lagi, dengan
persepsi sosial kita berusaha

1. Mengetahui apa yang


dipikirkan, dipercaya,
dirasakan, dikehendaki
dan didambakan orang
lain.

2. Membaca apa yang ada 3. Menyesuaikan


di dalam diri orang lain tindakan sendiri dengan
berdasarkan ekspresi keberadaan orang lain
wajah, tekanan suara, berdasarkan
gerak-gerik tubuh,kata- pengetahuan dan
kata dan tingkah laku pembacaan terhadap
mereka. orang tersebut.
Proses Persepsi Sosial
Presepsesi sosial merupakan proses yang berlangsung pada diri kita untuk
mengetahui dan mengevaluasi orang lain. Dengan proses ini, kita membentuk kesan
tentang orang lain. Kesan yang kita bentuk didasarkan pada informasi yang tersedia di
lingkungan, sikap kita terdahulu tentang rangsang-rangsang yang relavan dan mood
kita saat ini.

Contoh

Ketika cenderung berpersepsi bahwa orang yang


berpakaian rapi sebagai orang baik (baik hati,
dermawan atau menyenangkan) dari pada orang
yang pakaiannya berantakan.
Ketika apa yang ada disekeliling kita mampu memahami maka itu adalah
persepsi, namun sebelum persepsi muncul dalam manusia maka diperlukan
sebuah respon/stimulus yang harus ditangkap melalui organ tubuh yang
digunakan sebagai alat bantunya untuk memahami lingkungannya, yaitu alat
indera

NO Alat indera dalam persepsi sosial

1 Persepsi melalui indera penglihatan

2 Persepsi melalui indera pendengaran

3 Persepsi melalui alat penciuman

4 Persepsi melalui alat pengecap

5 Persepsi melalui alat peraba


 Persepsi melalui indera penglihatan
Merupakan salah satu connected (kontak mata) dalam suatu objek atau diri manusia. Ketika melihat
sesuatu yang unik pasti tertarik dan mempersepsi sesuatu tersebut dengan apa yang dilihat. Contohnya misal,
kita melihat seseorang yang sedang lewat didepan kita. Lalu kita melihat gerak – geriknya ketika dia berjalan,
penampilannya dan gaya dia berbicara dengan kita. Maka dari situ kita dapat perpandangan bahwa
penampilannya melebihi standart, tidak sesuai dengan etika dan moral.
 Persepsi melalui alat pendengaran
Suara adalah salah satu bunyi yang keluar dari mulut seseorang yang dicerna oleh telinga. Contoh
misal, dalam suatu masyarakat ketika jam 4 sore mau sholat ashar melalukan adzan. Tiba – tiba tetangga di
samping langgar membunyikan suara musik dengan volume yang besar. Ketika kita mendengar suara musik
tersebut maka stimulus yang dicerna oleh alat indera kita maka muncul persepsi sosial yang bersifat negatif
artinya melanggar nilai – nilai keberagaman dan tidak menghargai atau tidak sesuai dengan etika dan moral
sebagai manusia.
 Persepsi melalui alat penciuman
Bau merupakan udara yang kotor. Dan bau dapat kita rasakan oleh alat penciuman yaitu hidung. Contoh
misalkan kita mau ke kampus karena tidak ada uang untuk naik grab atau motor maka kita terpaksa naik
angkot. Didalam angkot terdiri dari emak – emak, anak, bapak – bapak. Suasana didalam terasa panas campur
bau harum baunya sampai terasa ke hidung kita. Maka dari suasana dan rasa aroma nya terasa ketika
stimulusnya di respon oleh alat penciuman.
 Persepsi sosial melalui alat pengecap
lidah merupakan alat pengecap reseptor. Yang dapat kita rasakan berupa asam, manis, pahit dan asin.
Contoh misalnya, ketika kita berkunjung ke tempat orang sebagai seorang tamu misalkan, tamu biasanya
selain mengobrol maka disertakan dengan minuman baik berupaka kopi bisa juga teh dan lainnya. Ketika kita
dikasih minuman oleh tuan rumah maka itu merupakan sebuah kehormatan bagi seorang tamu. Lalu jika
dalam campuran air minum kita itu ada yang masih kurang seperti gula. Maka dari situ muncullah stimulus
yang dicerna oleh lidah kemudian muncul persepsi bahwa mungkin pelayanan rumah ini kurang mengerti
cara membuat kopi kepada tamu.
 Persepsi sosial melalui alat indera peraba
salah satu indera peraba adalah kulit. Kulit berbeda beda ada yang kasar, lembut dan halus. Mengapa
indera peraba terjadinya persepsi sosial? Itu karena dalam kehidupan sosial ini jenjang masyarakat itu
berbeda beda salat satunya adalah kulit. Dalam persepsi kita terjadi apabila misalkan kita digigit ular atan
dipukul. Maka stimulusnya adalah kita merasa sakit ketika kita digigit ular atau dipukuli itu adalah persepsi
kita. Contoh misalnya, dalam kehidupan masyarakat terdapat anak muda yang menikah diluar aturan. Maka
stimulus yang kita cerna akan berdampak pada interpretasi kita. Maka tokoh masyarakat mulai muncul
persepsi yang kemudian melanggar etika dan adat istiadat/moral masyarakat yang efeknya akan dikenakan
sanksi sesuai pranata sosial dalam masyarakat.
Persepsi Bersifat Dugaan
Proses presepsi yang diduga itu mendukung kita melihat suatu objek dengan makna yang lebih lengkap
dari sudut pandang manapun. Oleh karena informasi yang lengkap tidak pernah tersedia, dugaan
diperlukan untuk membuat suatu kesimpulan berdasarkan informasi yang tidak lengkap lewat
penginderaan itu. Kita harus mengisi ruang yang kosong untuk melengkapi gambaran itu dan menyediakan
informasi yang hilang.

Persepsi Bersifat Evaluatif


Persepsi adalah suatu proses kognitif psikologis dalam diri kita yang mencerminkan sikap, kepercayaan,
nilai, dan pendekatan yang kita gunakan untuk memaknai objek persepsi. Dengan demikian, persepsi
bersifat pribadi dan subjektif. Menggunakan kata-kata Andre L. Rich, “persepsi pada dasarnya memiliki
keadaan fisik dan psikologi individu, alih-alih menunjukkan karakteristik dan kualitas mutlak objek yang
dipersepsi”. Dengan ungkapan Carl Rogers, “individu bereaksi terhadap dunianya yang ia alami dan
menghadapinya dengan persepsi dunia ini, bagi individu tersebut, adalah realitas”.

Persepsi Bersifat Kontekstual


Suatu rangsangan dari luar harus diorganisasikan. Dari semua pengaruh yang ada dalam persepsi kita.,
konteks merupakan salah satu pengaruh yang paling kuat. Konteks yang melingkungi kita ketika kita
melihat seseorang, suatu objek atau suatu kejadian yang sangat mempengaruhi, tertentu dan juga persepsi
kita.

SIFAT-SIFAT PERSEPSI
Robbin (1989 dalam Hanurawan, 2010) mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor utama yang
memberi pengaruh terhadap pembentukan persepsi sosial. Faktor itu adalah :

Faktor penerima (the perceiver)


• pemahaman sebagai suatu proses kognitif akan sangat di pengaruhi karakteristik kepribadian
• Di antara karakteristik kepribadian utama itu adalah konsep diri, nilai dan sikap, pengalaman di masa
lampau dan harapan yang terdapat dalam diri.
• Seseorang yang memiliki konsep diri (self concept) yang tinggi dan selalu merasa diri secara mental
dalam keadaan sehat cenderung melihat orang lain dari sudut tinjauan yang bersifat positif dan optimistic,
dibandingkan dengan seseorang memiliki konsep diri rendah.
Tidak dapat disangkal bahwa pemahaman suatu proses kognitif akan sangat dipengaruhi oleh
karakteristik kepribadian seorang pengamat. Diantaranya adalah konsep diri, nilai, sikap, pengalamab masa
lalu dan harapan – harapan yang terdapat dalam dirinya. Seseorang yang memiliki konsep diri yang tinggi
akan cenderung melihat orang lain dari sudut tinjauan yang bersifat positif dan optimistic. Orang yang
memegang nilai dan sikap otoritarian tentu akan memiliki persepsi sosial yang berbeda dengan orang yang
memegang nilai dan sikap liberal. Pengalaman dimasa lalu sebagai bagian dasar informasi juga menentukan
pembentukan persepsi seseorang. Demikian pula harapan – harapan sering memberi semacam kerangka
dalam diri seseorang untuk melakukan penilaian orang lain.

Faktor yang memengaruhi Persepsi Sosial


Faktor Situasi
Pengaruh faktor situasi dalam proses persepsi sosial dapat dibagi menjadi tiga yaitu, seleksi, kesamaan,
dan organisasi.
- Seleksi
Seseorang akan lebih memusatkan perhatiannya pada objek yang dianggap lebih disukai ketimbang objek
yang tidak disukainya. Hal ini sering disebut dengan seleksi informasi tentang keberadaan suatu objek baik
fisik maupun sosial.
- Kesamaan
Kesamaan adalah kecenderungan dalam proses persepsi sosial untuk mengklasifikasikan orang ke dalam
suatu kategori yang kurang lebih sama, seperti berlatar belakang, jenis kelamin, status sosial, dan etnik.
- Organisasi
Dalam proses persepsi sosial, individu cenderung untuk memahami orang lain sebagai objek persepsi ke
dalam sistem yang bersifat, teratur, dan runtun. pemahaman sistematik semacam itu biasa disebut dengan
organisasi perseptual.
Apabila seseorang menerima informasi maka ia mencoba untuk menyesuaikan informasi itu ke dalam
pola – pola yang telah ada. Pada suatu situasi (tempat suatu stimulus yang muncul), memiliki konsekuensi
bagi terjadinya interpretasi yang berbeda. Interpretasi itu menunjukkan hubungan diantara manusia dengan
dunia stimulus. Cara individu mendifinisikan suatu situasi memiliki konsekuensi terhadap dirinya sendiri
maupun terhadap perilaku orang lain.

Faktor yang memengaruhi Persepsi Sosial


Faktor objek sasaran (the target)
Dalam persepsi sosial secara khusus objek yang diamati itu adalah orang lain.
Ada empat ciri yang ada dalam diri objek atau dalam diri orang lain yang dapat memberi pengaruh terhadap
terbentuknya persepsi sosial, yaitu :
 Keunikan
 Kekontrasan
 Ukuran dan intensitas yang terdapat dalam diri objek
 Kedekatan (proximity) objek dengan latar belakang orang lain.
Ciri pertama yang dapat menimbulkan kesan pada target adalah keunikan (novelty). Ciri – ciri unik yang
terdapat dalam diri seseorang salah satu unsur penting yang menyebabkan orang lain merasa tertarik untuk
memusatkan perhatiannya sehingga lebih mudah dipersepsi keberadaannya. Ciri kedua adalah kekontrasan,
seseorang aka lebih mudah pelh orang lain terutama apabila ia memiliki karakteristik berbeda dibanding
lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya. Misalnya seseorang yang berkulit hitam tinggal di lingkunagn
yang sebagian besar berkulit putih. Ciri ketiga adalah ukuran dan intensitas yang terdapat dalam diri objek.
Misalnya seorang miss wolrd yang cantik akan lebih mudah menimbulkan kesan pada orang lain dibanding
gadis – gadis pada umumnya. Ciri keempat adalah kekompakan/kedekatan (proximity) objek dengan latar
belakang orang lain. Kecenderungan mengklasifikasikan dengan ciri – ciri yang sama karena hubungan
kedekatan, misalnya dosen ekonomi diklasifikasikan sebagai seseorang yang memiliki sifat ekonomis, efisien
dan sebagainya.

Faktor yang memengaruhi Persepsi Sosial


MACAM-MACAM PERSEPSI SOSIAL

PERSEPSI TERHADAP OBJEK (LINGKUNGAN FISIK)


Persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) merupakan sebuah proses persepsi
yang menggunakan benda sebagai objek, bukan manusia. Stimulus yang ditangkap
bukan dari komunikasi nonverbal, melainkan dari gelombang cahaya, gelombang
suara, temperatur, dan lain-lain. Sifat-sifat luar, sedangkan persepsi terhadap orang
menanggapi sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan, dan sebagainya).
Orang akan mempersepsi kita pada saat kita mempersepsi mereka. Dengan kata lain
persepsi terhadap manusia bersifat interaktif.
Objek yang kita persepsi tidak memberikan reaksi kepada kita dan kita juga tidak
memberikan reaksi emosional kepada objek tersebut, dan objek yang kita jadikan
sebagai bahan persepsi relatif tetap. Persepsi objek terbagi 3 jenis, yaitu :
Persepsi jarak  contoh, “awan semakin kita memandang jauh semakin nampak
rendah seolah-olah kita dapat menggapainya”.
Persepsi gerak  contoh, “saat kita berada di dalam kereta dan bersebelahan dengan
rumah penduduk atau pohon terkadang kita bingung, kita yang bergerak atau rumah
penduduk yang bergerak”.
Persepsi total  contoh, “pada persepsi total baru akan tampak jelas kalau dilihat
secara keseluruhan”.
MACAM-MACAM PERSEPSI SOSIAL

PERSEPSI TERHADAP MANUSIA (INTERPERSONAL)


Persepsi terhadap manusia merupakan proses persepsi dimana manusia
merupakan objeknya. Stimulus disampaikan melalui lambang-lambang verbal
maupun nonverbal. Reaksi dari yang di persepsi ada kemungkinan bias, karena
manusia selalu berubah-ubah.
PROSES PEMBENTUKAN PERSEPSI SOSIAL

Proses terjadinya persepsi dapat dimulai dari objek yang menimbulkan stimulus
mengenai alat indera atau reseptor. Proses stimulus mengenai alat indera merupakan
proses kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan
oleh syarat sensoris ke otak. Proses ini yang disebut proses fisiologis. Kemudian
terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu meyadari apa
yang dilihat, atau apa yang didengar atau apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam
otak atau dalam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai pusat psikologis.

Dalam proses persepsi perlu adanya perhatian sebagai langkah persiapan dalam
persepsi itu. Hal tersebut karena keadaan menunjukan bahwa individu tidak hanya
dikenai oleh satu stimulus saja, tetapi individu dikenai berbagai macam stimulus
yang ditimbulkan oleh keadaan sekitarnya. Tidak semua stimulus mendapatkan
respon individu untuk dipersepsi. Stimulus mana yang akan dipersepsi atau
mendapatkan respon dari individu tergantung pada perhatian individu yang
bersangkutan.
Kemudian berkaitan dengan proses persepsi, seperti yang terungkap dari definisi
persepsi yang dikemukakan Robbin (2001) bahawa persepsi merupakan suatu proses
dengan mana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera
mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka. Proses ini terdiri dari
proses seleksi, mengorganisasikan dan menginterpretasikan. Adapun ketiga proses
ini berjalan secara terus menerus, saling berbaur dan saling mempengaruhi satu sama
lainnya.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Davidoff (1981), stimulus yang diterima
melalui alat inderanya kemudian diorganisasikan, diinterpretasikan, sehingga
individu meyadari dan mengerti tentang apa yang di indera itu. Inilah yang disebut
persepsi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai