Anda di halaman 1dari 1

CAHYATI- BIOLOGI (1906287244)

Thinking/Feeling

Dimensi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan. Individu yang memiliki


kecenderungan thinking biasa disebut Thinkers. Mereka biasa berpikir panjang sebelum
mengambil keputusan benar salahnya, baik buruknya, aturannya, yang kesemuanya itu
dianalisis dengan cermat. Setelah pasti, barulah ia menetapkan keputusan. Hal tersebut
berbeda dengan mereka yang mempunyai kecenderungan feeling. Individu yang cenderung
feeling disebut Feelers. Mereka sangat peka terhadap perasaan orang lain. Sebuah keputusan
diambil setelah memperhitungkan dampaknya bagi orang lain dan mengikuti suara hatinya.
Oleh karena itu, Feelers dapat menerima pengecualian perlakuan, berbeda dari Thinkers yang
bersikukuh dengan “satu hukum atau aturan berlaku bagi semua”. (Tim Revisi Universitas
Indonesia;2017).

Pendekatan yang berorientasi pada pemikiran memiliki anggapan dasar bahwa, jika
individu memiliki pemikiran yang tak logis maka dia bermasalah (tidak sehat), dan akan
menjadi pribadi yang sehat bila perawat dapat membantu klien mengubah pemikiran yang tak
logis tersebut menjadi logis. Dalam pendekatan yang berorientasi pada perasaan,terdapat
anggapan dasar bahwa jika individu tidak dapat mengekpresikan perasaan yang dialaminya
maka dia bermasalah, dan akan menjadi sehat jika dapat mengekspresikan perasaan yang
dialaminya. (Yeni Kartika Sari; 2018, Ani Widayati;2018,Bisepta Prayogi;2018).

Komponen dalam pengambilan keputusan terdiri dari thinking (T) dan feeling (F).
Thinking memutuskan sesuatu atas dasar logika. Hukum sebab akibat adalah landasan utama
dalam pembuatan keputusan. Thinking mementingkan tujuan daripada kebersamaan dalam
kelompok. Thinking kritis terhadap sesuatu dan tegas dalam berpendapat. Sementara , feeling
memutuskan sesuatu berdasarkan perasaan enak-takenak terhadap orang yang terlibat.
Feeling lebih mementingkan kebersamaan antara individu yang terlibat di dalam kelompok.
Feeling menerima perbedaan pendapat orang lain dengan mudah. Feeling lebih berempati dan
hangat pada orang lain. (Jelpa Periantalo; Saifuddin Azwar.2017).

REFERENSI

Periantalo, Jelpa., dan Saifuddin Azwar, “Pengembangan Skala Kepribadian Siswa SMA
Dari Tipologi Kepribadian Jung Dan Myers-Briggs”, Jurnal Sains Sosio Humaniora,
Vol.1 (No.2), hlm.1-17,2017.

Sari, Yeni Kartika., Ani Widayati,Bisepta Prayogi,”Pengaruh Konseling Dengan Pendekatan


Thinking, Feeling Dan Acting (TFA) Terhadap Tekanan Darah Pasien Pre Operasi
Katarak”, Jurnal Ners dan Kebidanan, Vol.5(No.2), hlm. 1-7, 2018.

Tim Revisi Universitas Indonesia. (2017).Buku Ajar MPKT A. Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai