Anda di halaman 1dari 2

CAHYATI- BIOLOGI (1906287244)

Istilah-Istilah Sulit dalam Tipologi

Secara etimologis, tipologi berarti pengelompokan ranah (classification of domain).


Pengertian tipologi bersinonim dengan istilah taksonomi (Mallinson dan Blake, 1981:3).
Istilah teknis tipologi yang telah masuk ke linguistik mempunyai pengertian yang merujuk ke
pengelompokan bahasa-bahasa berdasarkan ciri khas tatakata dan tatakalimatnya.

Di antara bentuk kajian tipologi periode awal dalam linguistik adalah tipologi
tataurutan kata (word order typology) seperti yang dilakukan oleh Greenberg (1963) (lihat
Mallinson dan Blake, 1981). Kajian tipologi Greenberg telah menunjukkan bahwa bahasa-
bahasa dapat dikelompokkan menurut urutan dasar subjek, objek, dan verba (S,O,V). Kajian
yang berusaha mencermati fitur-fitur dan ciri khas gramatikal bahasa-bahasa di dunia
kemudian membuat pengelompokan yang bersesuaian dengan parameter tertentu dan dikenal
dalam dunia linguistik sebagai kajian tipologi linguistik (linguistic typology) atau kajian
tipologi bahasa (language typology).

Tipologi linguistik dapat dikatakan sebagai teori yang dijadikan dasar pengkajian
untuk mengelompokkan bahasa-bahasa berdasarkan parameter tertentu. Di sisi lain, tipologi
bahasa berarti kelompok-kelompok bahasa yang kurang lebih mempunyai ciriciri dan sifat
perilaku gramatikal yang sama. Sehubungan dengan itu, tipologi bahasa merupakan hasil
pengkajian berdasarkan teori tipologi linguistik. Tipologi bahasa merupakan hasil pengkajian
berdasarkan teori tipologi linguistik.Dalam tipologi linguistik, sebutan gramatikal lazim
dirujuk sebagai tataran morfosintaksis. Sehubungan dengan itu, pembahasan klausa dan
diatesis dalam penelitian ini didasarkan pada data kebahasaan secara morfosintaksis dengan
penekanan pada aspek sintaktisnya.( Mirsa Umiyati,2015)

Satu bahasa dikatakan bertipologi ergatif apabila argumen pasien (P) dari predikat
klausa transitif diperlakukan sama dengan satu-satunya argumen predikat klausa intransitive
(S), dan perlakuan yang berbeda diberikan pada argumen agen (A) dari predikat klausa
transitif (S = P, ≠ A). ―Perlakuan sama‖ dalam hal ini dapat terjadi pada tataran morfologis
dan sintaktis. Apabila perlakuan yang sama tersebut diperlihat-kan secara morfologis, bahasa
itu dikatakan sebagai bahasa bertipologi ergatif secara morfologis. Jika perlakuan yang sama
itu ditunjukkan dalam proses sintaktis, bahasa yang bersangkutan disebut sebagai bahasa
bertipologi ergatif secara sintaktis. Dalam hal ini, penting diingat bahwa tidak semua bahasa
bertipologi ergatif secara morfologis adalah juga ergatif secara sintaktis (Comrie, 1989).
Satu bahasa disebut sebagai bahasa bertipologi akusatif apabila secara gramatikal
bahasa tersebut memperlakukan S (satu-satunya argumen pada klausa intransitif) sama
dengan A (argumen agen pada klausa transitif), dan perlakuan yang berbeda diberikan pada P
(argumen pasien pada klausa transitif). Dengan demikian S = A, ≠ P. Sementara itu, bahasa
bertipologi aktif adalah kelompok bahasa yang menunjukkan adanya sekelompok S yang
berprilaku sama dengan P dan sekelompok S yang berprilaku sama dengan A dalam satu
bahasa (Sa = A, Sp = P).

Pentipologian bahasa secara gramatikal dalam tipologi linguistik dapat dikaitkan


dengan sistem aliansi gramatikal (grammatical alliance). Aliansi gramatikal adalah sistem
atau kecendrungan persekutuan gramatikal dalam atau antar klausa dalam satu bahasa,
apakah S = A, S = P, atau Sa = A dan Sp = P (Dixon, 1994). Menurut Dixon (1994), sistem
aliansi gramatikal yang dijadikan titik perhatian untuk pentipologian bahasa-bahasa di dunia
secara garis besar dibagi tiga, yakni: sistem akusatif, (S = A, ≠ P), sistem ergatif (S = P, ≠ A),
dan sistem Sterpilah (sistem aktif) (Sa = A, Sp = P).

REFERENSI

Comrie, Bernard. 1983, 1989. Language Universals and Linguistic Typology. Oxford: Basil
Blackwell Publisher Limited.

Dixon, R. W. M. 1994. Ergativity. Cambridge: Cambridge University Press.

Greenberg, J. H. 1963. Some universals of grammar with particular reference to the order of
meaningful elements. In Greenberg, J. H. (ed). Universals of Language 73-113.
Cambridge: MIT Press

Jufrizal, Rusdi , Refnita L,”Struktur Informasi pada Klausa Bahasa Minangkabau”, Lingya
Didaktika Vol.2(No.4):58-69,2009.

Mallinson, G. and Blake, B. J. 1981. Language Typology: cross-linguistic studies on syntax.


Amsterdam: North-Holland.

Umiyati M,”Prioritas Aspek-Aspek Tipologi Linguistik pada Pemetaan Masalah-Masalah


Kebahasan”,Jurnal Ilmu Bahasa, Vol.1(No.2),hlm. 279-297,2015.

Anda mungkin juga menyukai